100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
2K tayangan3 halaman
Dokumen ini menjelaskan metode pelaksanaan pemancangan tiang pancang untuk konstruksi struktur. Pemancangan dilakukan menggunakan dua ponton, satu sebagai crane dan satunya sebagai alat pemancang, serta alat teodolit untuk mengukur ketepatan posisi tiang. Tiang diangkat dari tempat penumpukan ke ponton pancang, kemudian dipancang hingga kedalaman yang ditentukan menggunakan hammer hidrolik.
Dokumen ini menjelaskan metode pelaksanaan pemancangan tiang pancang untuk konstruksi struktur. Pemancangan dilakukan menggunakan dua ponton, satu sebagai crane dan satunya sebagai alat pemancang, serta alat teodolit untuk mengukur ketepatan posisi tiang. Tiang diangkat dari tempat penumpukan ke ponton pancang, kemudian dipancang hingga kedalaman yang ditentukan menggunakan hammer hidrolik.
Dokumen ini menjelaskan metode pelaksanaan pemancangan tiang pancang untuk konstruksi struktur. Pemancangan dilakukan menggunakan dua ponton, satu sebagai crane dan satunya sebagai alat pemancang, serta alat teodolit untuk mengukur ketepatan posisi tiang. Tiang diangkat dari tempat penumpukan ke ponton pancang, kemudian dipancang hingga kedalaman yang ditentukan menggunakan hammer hidrolik.
PEMANCANGAN Alat yang dipergunakan : 2 buah ponton 1 Crane 1 hydraulic hammer 2 buah Teodolit / Waterpas
Dalam pekerjaan pemancangan, tiang pancang yang dipakai 40
cm, dimana panjang tiang yang dibutuhkan adalah 55 m (5S batang @12 m) pemancangan dilakukan dengan 2 ponton, dimana 1 ponton sebagai hydraulic hammer untuk pemancangan dan satunya sebagai ponton crane untuk pengambilan tiang pancang dari areal penumpukan ke ponton pancang (lihat gambar 6.1). Alat Teodolit dipergunakan untuk mengukur ketepatan posisi dan kemiringan tiang saat pemancangan gambar 6.2.
Gambar 6.1. Ponton Pancang dan Ponton Crane
Gambar 6.2. Cek titik tiang pancang dari darat dengan Alat Teodolit
Pertama-tama ponton crane mengambil tiang pancang yang berada
pada areal penumpukan, dan kemudian memindahkan tiang pancang dari ponton crane ke ponton pancang, lalu kemudian dilaksanakan pemancangan. Pada saat pemancangan, langkah-langkah pekerjaan yang dilakukan adalah ponton pancang diarahkan ke titik yang dituju, dengan bantuan alat teodolit untuk menentukan ketepatan titik serta kelurusan/kemiringan tiang. Setelah semuanya sesuai, tali pengikat tiang pada hydraulic hammer dikendorkan sehingga tiang pancang akan turun sampai seabed dan diukur kembali ketepatannya dengan teodolit. Apabila sudah sesuai kembali, baru mulai dipancang dengan hydraulic hammer sampai kedalaman yang direncanakan (lihat gambar 6.3). Untuk kepastian pemberhentian pemancangan, pada pemancangan ¼ tiang terakhir dilakukan kalendering, apabila Srencana > Slapangan , pemancangan dapat diberhentikan. Langkah-langkah ini dilakukan sampai semua tiang pancang perencanaan terpancang pada posisinya. Setelah beberapa tiang pancang selesai dipancang, dapat dilakukan pemotongan tiang pancang yang berlebih dengan menggunakan hammer ban sampai pada elevasi tiang yang direncanakan. Apabila pemotongan tiang sudah selesai semua, pekerjaan selanjutnya adalah pengerjaan poer.