Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Pemeriksaan Angiografi berguna untuk mengevaluasi pembuluh darah dan
untuk mengidentifikasi vaskularisasi yang tidak normal karena adanya tumor atau
penyakit lainya. Pemeriksaan Angiografi dilakukan bila Tomografi Komputer atau
Skrining Radionukleid memberi kesan adanya kelainan pada pembuluh darah.
Angiografi secara tradisional dilakukan dengan menyuntikkan zat kontras
radioopak ke dalam pembuluh darah dan pencitraan menggunakan teknik X-ray
berbasis seperti fluoroskopi. Kata itu sendiri berasal dari kata Yunani angeion
"kapal", dan graphein, "menulis" atau "catatan". Film atau gambar dari pembuluh
darah disebut angiograph, atau lebih umum, angiogram. Namun, istilah telah
diterapkan untuk teknik pencitraan pembuluh darah baru seperti CT angiografi dan
MR angiografi.
Angiografi Pulmonal Yaitu kateter dimasukan ke arteri pulmonalis dan
kontras disuntikan untuk melihat pembuluh darah pulmonal. Bertujuan untuk
emfisema dan untuk mengevaluasi sirkulasi pulmonal.

2. Rumusan Masalah
Bagaimana prosedur teknik pemeriksaan arteriografi pulmonalis ?

3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan arteriografi pulmonalis
2. untuk mengetahui alat yang di gunakan dalam pmeriksaan arteriografi
pulmonalis

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Pemeriksaan
Arteriografi Pulmonari adalah pemeriksaan radiologi untuk mendapatkan
gambaran anatomi paru dengan tindakan inpasif dan memasukkan kontras media.

B. Tujuan Pemeriksaan
Mendapatkan gambaran anatomis pembuluh darah arteri paru untuk membantu
menegakkan diagnosa suatu penyakit/kelainan-kelainan pada pembuluh darah arteri
paru. Pada klinis-klinis tertentu, selain untuk mendapatkan citra radiografi tindakan
ini dapat juga digunakan sebagai terapi pembuluh darah.

C. Anatomi dan Fisiologi Paru


Anatomi
Paru-paru merupakan salah satu organ terbesar dan utama dalam menyusun sitem
pernafasan manusia. Paru-paru terletak di dalam rongga dada manusia dan terbagi
atas dua bagian yaitu paru kanan (terdiri atas 3 lobus) dan paru kiri (2 lobus), kedua
bagian paru ini dipisahkan oleh rongga mediastinum dimana terdapat jantung,
esofagus, pembuluh darah jantung, kelenjar timus dan organ-organ lainnya.
Paru-paru berbentuk semi kerucut dengan apex paru di bagian atas yang letaknya
lebih tinggi dari tulang klavikula dan terlihat mengapit vertebrae thoracalis1-2.
Bagian bawah organ paru berada di atas diafragma, ujung sisi lateral organ paru pada
sinus costophrenicus kiri dan kanan, sedang ujung sisi medialnya pada sinus
cardiophrenicus kiri dan kanan. Permukaan anterior dan posterior organ paru dilapisi
oleh otot-otot tulang iga sehingga organ-organ ini terlindung dengan baik.
Pembuluh darah yang mensuplai darah ke paru-paru tersusun atas arteri
pulmonalis utama yang berasal dari ventrikel kanan bercabang menjadi 2 yaitu arteri
pulmonalis kanan dan kiri. Arteri pulmonalis kanan dan kiri kemudian bercabang lagi

2
menjadi arteri-arteri bronchialis dan arteri-arteri bronchialis mimiliki cabang-cabang
kecil yang disebut kapiler-kapiler arteri pulmonal.
Sedangkan, pembuluh darah yang mengangkut darah dari paru-paru tersusun atas
kapiler-kapiler vena pulmonal dilanjutkan ke vena-vena bronchialis lalu menuju ke
vena pulmonalis kiri dan kanan yang berujung pada vena pulmonalis utama yang
terhubung langsung ke atrium kiri dari jantung.

Fisiologi
Paru-paru berperan dalam peredaran darah kecil di dalam tubuh manusia. Sistem
peredaran darah kecil yang terjadi melalui proses sebagai berikut :

 Darah yang mengangkut karbondioksida dari seluruh tubuh masuk ke dalam


atrium kanan lalu dipompa ke ventikel kanan. Darah dari ventrikel kanan ini
dipompa lagi ke arteri pulmonalis utama lalu terus ke arteri pulmonalis kiri
dan kanan. Darah dari arteri pulmonalis kanan dan kiri dialirkan ke arteri-
arteri bronchialis yang berujung pada kapiler-kapiler arteri pulmonalis yang
mengitari alveoli-alveoli paru. Disini darah melepaskan karbondioksida dan
mengikat oksigen.

 Darah yang banyak mengandung oksigen masuk kedalam kapiler-kapiler vena


pulmonalis yang kemudian diangkut melalui vena-vena bronchialis masuk ke
vena pulmonalis kiri dan kanan menuju ke vena pulmonalis utama, kemudian
darah dengan kandungan oksigen yang tinggi ini masuk ke atrium kiri lalu ke
ventrikel kiri yang kemudian akan dipompa ke seluruh tubuh oleh jantung.

3
D. Indikasi dan Kontraindikasi
Patologi pada pembuluh darah paru merupakan indikasi pemeriksaan untuk
dilakukannya tindakan arteriografi pulmonari. Adapun indikasi pemeriksaan yang
terjadi pada pembuluh darah paru :
a) Arteriovenous Malformation
b) Embolisasi pada Arteri Pulmonari
c) Stenosis
d) Occlusion
e) Aneurisme
f) Cloth
g) Penimbunan lemak pada dinding pembuluh arteri

Kontraindikasi pada pemeriksaan ini :


a) Cardiac Arrhythmia
b) Cardiac Arres
c) Sensitif terhadap kontras media

E. Alat dan Bahan


1. Pesawat sinar – x yang dilengkapi fluoroscopy
2. Film changer
3. EKG
4. Format manometer untuk mengikuti tekanan yang harus dilakukan
5. Handscoen
6. Spuit
7. Kain kasa
8. Apron
9. Kateter
10. Canule
11. Spuit

4
12. Guide wire
13. Skin Cleanser
14. Obat-obat anastesi
15. Ampul Contrast Media
16. Dispossible needle
17. Antiseptik
18. Obat-obat emergensi : obat anti alergi dan oksigen

F. Prosedur Pemeriksaan
Persiapan Pemeriksaan : Persiapan Pasien
1. Penentuan gas darah
2. Elektrokardiogram
3. Rontgen dada
4. Inhalasi dan perfusi paru
5. Pasien Puasa 6 jam sebelum pemeriksaan

Pemasukan kontras media : Didahului dengan pemasukan kateter secara inpasif


1. Lakukan tindakan inpasif pada daerah vena axilaris atau vena femoralis.
Masukkan canul melalui pembuluh darah tersebut menuju ke atrium kanan
terus melewati katup trikuspidalis hingga mencapai ventrikel kanan dan
cabang besar dari arteri pulmonalis
2. Untuk mengetahui apakah canul sudah mencapai erteri pulmonalis utama,
kemudian sedot apakah ada darah yang tersedot. Jika ada, canul sudah sampai
di pembuluh darah arteri.
3. Miringkan Canul sebesar 45 derajat untuk mempermudah pemasukkan
kateter.
4. Masukkan guide wire secara perlahan hingga melewati pembuluh darah yang
mengalami patologis.
5. Tarik Canul secara perlahan.

5
6. Masukkan Kateter melalui guide wire sampai ujung kateter sejajar dengan
unjung guide wire.
7. Cabut gide wire dari pembuluh darah secara perlahan.
8. Masukkan contrast melalui kateter yang telah terpasang. Kontras media
dengan volume 50-60 ml diberikan saat kateter berada dalam arteri
pulmonalis utama. Lalu 30-40 ml diberikan saat kateter memasuki arteri
pulmonalis kiri/kanan. Kontras media untuk bagian lobus cukup
menggunakan 15-20 ml.
9. Setelah prosedur diagnostik selesai dan diperoleh gambaran dari arteri
pulmonalis. Kontras media diaspirasi dan kateter ditarik keluar. Kemudian
dilanjutkan dengan perawatan untuk memperbaiki keadaan umum pasien.

G. Teknik Radiografi
Prosedur diagnostik : pemeriksaan radiogram dengan kontras media
1. Buat foto AP dan Lateral secara Simultan.
2. Untuk posisi lateral, gunakan FFD 150 cm dengan menjauhkan kedua lengan
bagian atas pasien agar foto yang dihasilkan terbebas dari gambaran tersebut.
3. Lakukan Bi-Plane proyeksi.
4. Bila tidak mungkin dilakukan, lakukan dengan Single Plane 35° RAO atau
LPO
5. Central ray ditujukan tegak lurus film
6. Pada arteri pulmonalis, panjang waktu filming disesuaikan dengan kecepatan
kontras media untuk menghasilkan tingkat kehitaman pada atrium kiri,
ventrikel kiri, dan thoracic aorta.
7. Lakukan exposi diikuti dengan injeksi kontras dan filming program 25 ml/sec
untuk total volume 50ml.
8. Dan 2 sampai 4 film per detik.
9. Untuk 4 detik berikutnya diikuti oleh satu film per detik. Untuk penambahan
setiap 4 detik berikutnya.

6
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Arteriografi Pulmonari adalah pemeriksaan radiologi untuk mendapatkan


gambaran anatomi paru dengan tindakan inpasif dan memasukkan kontras media.
Yang bertujuan untuk Mendapatkan gambaran anatomis pembuluh darah arteri paru
untuk membantu menegakkan diagnosa suatu penyakit/kelainan-kelainan pada
pembuluh darah arteri paru. Pada klinis-klinis tertentu, selain untuk mendapatkan
citra radiografi tindakan ini dapat juga digunakan sebagai terapi pembuluh darah.

7
Daftar pustaka

http://djokosoeprijanto.blogspot.co.id/2013/04/angiografi.html
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-17-media-kontras
http://ardyanpradanaoo7.blogspot.co.id/2011/04/tugas-tentang-angiografi.html
https://no.wikipedia.org/wiki/Angiografi

Anda mungkin juga menyukai