Askep Keluarga DG Epilepsi
Askep Keluarga DG Epilepsi
PENDAHULUAN
tidak ada polahan yang sama dalam keperawatan dan tidak ada kesepakatan
perawat tentang peranan sebenarnya dari perawat. Tentu dalam hal ini
dinikmati oleh masyarakat dari perawat sebagai sebuah profesi, oleh karena
1
itu kehadiran perawat dalam tim kesehatan hanyalah sebagai pelengkap
tanpa adanya batasan yang jelas akan peran dan fungsi masing-masing
tidak adanya figur narasumber yang bisa didengar dan dipanuti berdasarkan
tingkat kepahaman. Konsep Keperawatn Komunitas yang ada saat ini masih
merupakan adopsi dari konsep-konsep luar negeri yang belum tentu cocok
PPNI harus mampu merumuskan bersama akan peran, fungsi dan standart
2
mendapat tanggungjawab yang lebih luas dalam hal diagnostik dan
penggobatan.
1.2 Tujuan
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.1 Definisi
suami istri, atau suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau
dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau
4
2. Keluarga Besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah
menjadi:
pasangannya.
terdiri dari salah satu orang tua dengan anak-anak akibat perceraian
mother).
5
caplan, 1965 yang diadobsi oleh Friedmen mengatakan ada empat
dengan kesehatan.
keluarga inti.
1. Keluarga Prasejahtera
6
kebutuhan sosial psikologisnya, yaitu kebutuhan pendidikan, KB,
kesarana/petugas kesehatan.
Informasi
kesarana/petugas kesehatan.
7
Anggota keluarga melaksanakan Ibadah secara teratur menurut
dalam seminggu.
Bisa baca, tulis latin bagi semua anggota keluarga dewasa yang
berumur 10 s/d 60 th
Anak hidup dua atau lebih, keluarga masih PUS, saat ini
menggunakan kontrasepsi.
8
Indikator keluarga Tahap III
kesarana/petugas
kesehatan.
dalam seminggu.
Bisa baca, tulis latin bagi semua anggota keluarga dewasa yang
Anak hidup dua atau lebih, keluarga masih PUS, saat ini
menggunakan kontrasepsi.
agama
9
Keluarga mempunyai tabungan
kesarana/petugas kesehatan.
dalam seminggu.
10
Luas lantai tiap penghuni rumah 8 m² perorang
Bisa baca, tulis latin bagi semua anggota keluarga dewasa yang
berumur 10 s/d 60 th
Anak hidup dua atau lebih, keluarga masih PUS, saat ini
menggunakan kontrasepsi.
agama
berikut :
11
1. Fungsi Afektif (the affective function) adalah fungsi keluarga
rumah.
keluarga.
12
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga
dilakukan, meliputi:
keluarga
keluarga.
13
Pengertian sistem yang paling umum adalah kumpulan dari
satu dengan yang lain dalam waktu tertentu untuk mencapai tujuan
sekitarnya.
14
3. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara
kebutuhan anak yang lain (tua) juga harus terpenuhi
4. Mempertahankan hubungan yang sehat, baik
didalam atau diluar keluarga (keluarga lain dan
liingkungan sekitar)
5. Pembagian waktu untuk Individu, pasangan, dan
anak (biasanya anak mempunyai tingkat kerepotan
yang tinggi)
6. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
7. Merencanakan kegiatan dan waktu untuk
menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan
anak.
4 Keluarga dengan anak usia 1. Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan
sekolah luar rumah, sekolah, dan lingkungan lebih luas
(yang tidak/kurang diperoleh dari sekolah atau
masyarakat)
2. Mempertahankan keintiman pasangan
3. Memenuhi kebutuhan yang meningkat, termasuk
biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga
5 Keluarga dengan anak 1. Memberikan kebebasan yang seimbang dan
remaja bertanggung jawab mengingat remaja adalah
seorang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi
2. Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga
3. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak
dan orang tua, Hindarkan terjadinya perdebatan,
Kecurigaan, dan permusuhan.
4. Mempersiapkan perubahan sistem peran dan
peraturan (anggota) keluarga untuk memenuhi
kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga
6 Keluarga mulai melepas 1. Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti
anak sebagai dewasa menjadi keluarga besar
2. Mempertahankan keintiman pasangan
3. Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga
baru di masyarakat
4. Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan di
rumah
7 Keluarga Usia pertengahan 1. Mempertahankan kesehatan Individu dan pasangan
usia pertengahan
2. Mempertahankan hubungan yang serasi dan
memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya
3. Meningkatkan keakraban pasangan
8 Keluarga Usia Tua 1. Mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga
yang saling menyenangkan pasangannya
2. Adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi:
kehilangan pasangan, kekuatan fisik, dan
penghasilan keluarga.
3. Mempertahankan keakraban pasangan dan saling
merawat.
15
4. Melakukan life Review masa lalu.
yang disebabkan lepas muatan listrik abnormal sel-sel saraf otak, yang
besar, mal, sakit. Pada epilepsi ini penderita nyeri kepala, mendadak
tonik klonik kurang labih selama 60 detik, air liur keluar melalui
2.2.2 Etiologi
Menurut Mansjoer (2000), etiologi dari epilepsi yaitu :
1. Idiopatik
2. Aquiret adalah kerusakan otak keracunan obat metabolik
3. Trauma kepala
4. Tumor otak
5. Stroke
16
6. Cerebral edema
7. Hipoksia
8. Keracunan
9. Gangguan metabolik
10.Infeksi
2.2.3 Patofisiologi/ Pathway
neuron yang abnormal ini, yang disebut juga sebagai fokus epileptik
mendasari semua jenis epilepsi, baik yang umum maupun yang fokal
17
Tidak semua sel neuron di susunan saraf pusat dapat
18
serangan pasien dapat tertidur 1-2 jam, penderita lupa,
mengantuk,dan bingung.
2. Petit mal
Kehilangan kesadaran sesaat, penderita dapat melamun, apa yang
sampai terjatuh.
3. Infatile spasme
Terjadi pada usia 3 bulan sampai 2 tahun, kejang fleksor pada
2.2.6 Penatalaksanaan
Dibagi menjadi 2 pengobatan:
1. Pengobatan kausal
Penyebab perlu diselidki terlebih dahulu, apakah penderita
tersebut.
2. Pengobatan rutin.
Penderita epilepsi diberikan obat anti konvulsif secara rutin,
19
4) Dilantin (difenilhidantoin), dosis 5-10 mg / kg BB / Hari
5) Mysolin (primidion), dosis 12-25 mg / kg BB / Hari
3. Pemeriksaan radiologis
1) Foto tengkorak untuk mengetahui kelainan tulang tengkorak,
sebagainya.
2) Pneumoensefalografi dan ventrikulografi untuk melihat
gambaran otak.
20
3) Arteriografi untuk mengetahui pembuluh darah di otak : anomali
komunitasnya.
penyakit saat ini diperoleh dengan pengumpulan data yang penting dan
timbul, apakah gejala selalu timbul atau hilang dan timbul. Perawat
21
dengan pengkajian tentang riwayat masa lalu sehingga memberikan
apakah klien dirawat dirumah sakit atau pernah menjalani operasi juga
individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang
22
memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya dimana
diantaranya :
23
Perawatan dasarnya meliputi semua pengeluaran tubuh, perawat
tubuh miring dan besar artinya perawat harus bisa memberikan rasa
boleh memaksakan pada klien pakaian yang tak sesuai dan disukai
24
Klien harus menyediakan fasilitas dan bantuan peralatan sangat
posisinya tetap bersih terlepas dari keadaan fisik jiwa yang kotor.
9. Kebutuhan Rasa Aman Dan Nyaman
Dalam keadaan sehat setiap orang bebas mengontrol keadaan
25
sikap yang memperburuk kesehatan dan menerima keadaan yang
sakit hal ini menjadi lebih penting perawat, petugas keshatan lain.
12. Kebutuhan Bekerja
Dalam perawatan dasar maka penilaian terhadap interprestasi
memberikan asuhan.
Pengkajian fungsi neurologis dapat menghabisakan banyak waktu.
26
dengan bagian pemeriksaan fisik lainnya sebagai contoh fungsi saraf
cranial dapat diuji ketika survei kepala dan leher status emosi dan
serta tinjau riwayat masa lalu untuk adanya cedera kepala ( Potter,
2005 ; 916 ).
Pengkajian fisik meliputi pemeriksan keadaan umum meliputi
omentasi baik tempat, waktu, daya ingat, bicara. Tes fungsi cerebral
fungsi motorik dan fungsi cerebellum, tes fungsi sensori, tes fungsi
27
Gejala : keletihan, kelemahan, umur , keterbatasan dalam
sekelompok otot
2. Sirkulasi Gejala : Hipertensi, peningkatan nadi,sianosis.
3. Integritas Ego
Gejala : Stresor eksternal atau internal yang berhubungan dengan
keadaan
interkontensia.
5. Makanan
Gejala : Sertifitas terhadap makanan,mual muntah. Tanda :
kejang :
a. Fase prodoumal : adanya perubahan pola pada rekreasi emosi
melamun, jalan-jalan.
d. Status epiletilikus : aktivitas kejang yang terjadi terus menerus
28
9. Keamanan
Gejala : Riwayat jatuh, fraktur
medis.
3. Bersihan jalan nafas dan pola nafas tak efektif berhubungan dengan
2000)
1. Resiko tinggi terhadap trauma dan henti nafas berhubungan
Intervensi Rasional
Kaji pencetus munculnya kejang alkohol, berbagai obat, dan stimulasi
pada pasien lain (kurang tidur, lampu yang
terang, menonton televisi terlalu lama),
dapat meningkatkan aktivitas otak yang
selanjutnya meningkatkan resiko
terjadinya kejang.
29
terpasang dengan posisi tempat
tidur rendah.
2. Bersihan jalan nafas dan pola nafas tak efektif berhubungan dengan
Intervensi Rasional
) Anjurkan klien melepas menurunkan resiko aspirasi atau
penggunaan benda-benda dari dalm masuknya benda asing ke faring
mulut, contoh gigi palu dan lainnya.
medis.
30
Intervensi Rasional
Kaji perasaan pasien mengenai reaksi yang ada diantara individu dan
diagnostik, persepsi diri terhadap pegetahuan merupaka awal dari
penanganan yang dilakukan terhadap penerimaan klien terhadap tindakan
pasien medis.
Intervensi Rasional
Kaji tingkat pengetahuan mengetahui sebatas kemampuan klien dalam
pasien terhadap jenis memahami jenis penyakitnya agar lebih
penyakitnya kooperatif akan pemahaman klien pentingnya
pencegahan,pengobatan dan sebagainya.
31
seperti diet yang adekuat,
istirahat yang cukup, serta
latihan olah raga yang sedang
dan teratur, serta hindari
makanan adan minuman yang
mengandung zat yang
berbahaya.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA Tn “K” DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA
MENDERITA EPILEPSI
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 Identitas Umum Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga:
b. Komposisi Keluarga:
No Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Pendidikan
1. Ny “S” P 55 Istri IRT SD
2. An “A” L 16 Cucu - SD
c. Genogram:
Usia 16 Tahun
Keterangan:
32
: Laki-laki Hidup : Klien
: Perempuan Hidup
d. Type Keluarga:
e. Suku Bangsa:
adalah cobaan yang diberikan oleh Allah SWT yang pasti ada
obatnya.
33
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga: keluarga mengatakan jarang
melakukan rekreasi.
keluarga.
Imunisasi
Tindakan
Keadaan (BCG/Polio/ Masalah
No Nama Umur BB Yang telah
Kesehatan DPT/HB/ kesehatan
dilakukan
Campak
1 Tn “K” 60 68 Sehat Tidak Pernah Tidak Ada Tidak Ada
2 Ny “S” 55 46 Sehat Tidak Pernah Tidak Ada Tidak Ada
3 An “A” 16 45 Sakit Lengkap Epilepsi RSU/ RSJ
kejang-kejang.
34
“A” menderita Epilepsi sejak usia 1,5 tahun.
a. Karakteristik Rumah
a) Luas rumah: 55 m²
acara pengajian.
dan tahlilan.
35
c) Budaya: mengikuti budaya jawa.
perkumpulan pengajian.
sopan.
d. Nilai dan Norma Keluarga: berpegang teguh pada nilai dan norma
a. Fungsi afektif
Tn “K” dan Ny “S” serta satu cucu yang sudah menginjak usia
36
b. Fungsi sosialisasi
berkebun.
membersihkan lingkungan.
sehat: baik
d. Fungsi reproduksi
37
a) Perencanaan jumlah anak: tidak ada
e. Fungsi ekonomi
pengobatannya.
dada.
a. Identitas
Nama : An “A”
38
Umur : 16 Tahun
L/P : Laki-laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : taa
sering kejang-kejang.
tahun
C, RR: 18 x/menit.
Perkusi : taa
f. System Respirasi
39
Auskultasi : BU (+) N.
i. System Muskuloskeletal:
system genitalia.
kunjungan rumah.
40
3.2 Diagnosa Keperawatan
3.2.1 Analisa Data
41
- TD : 110/70 mmHg
- Nadi: 92x/m
- Suhu: 37 C
- Pernafasan: 18 x/m
- Pendidikan keluarga
SD.
- tampak An ”A” suka
senyum-senyum
sendiri.
3 DS: 1. Kelurga mengatakan Kurang informasi Kurang Pengetahuan
tidak mengerti dengan mengenai penyakit
penyakit epilepsy. epilepsi
DO: - K/U: baik
- Semua keluarga
pendidikan SD
lingkungan.
III. Kurang pengetahuan b/d kurang informasi.
Diagnosa I
42
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada An ”A” keluarga Tn.”K” berhubungan
mengambil keputusan..
Diagnosa II
Menejemen regimen terapeutik tidak efektif : penyakit epilepsi pada An ”A” keluarga
43
4. Menonjolnya masalah Keluarga merasa masalah tidak harus
Skala : ada masalah tapi (1/2) x 1 = segera ditangani mengingat kondisi
tidak perlu ditangani ½ An ”A” yang masih dalam keadaan
baik.
Total skor 2 1/3
Diagnosa III
44
3.3 Perencanaan Keperawatan
2. Kamis, 20- Menejemen Setelah Setelah Kognitif Keluarga mampu1. Diskusikan dengan keluarga
02-14 regimen terapeutikdilakukan dilakukan mengidentifikasi hal–hal tentang hal – hal yang
tidak efektif :tindakan tindakan yang dapat memicu memicu tremor.
penyakit epilepsikeperawatan keperawatan terjadinya pembesaran
pada An ”A”selama 3 xselama 2 x 30 pada kelenjar tiroid.
keluarga Tn. ”K”pertemuan, menit, keluargaAfektif Keluarga mau 1. Jelaskan pada keluarga
berhubungan menejemen mampu bekerjasama dalam bahwa baik atau buruknya
45
dengan regimen merawat An merawat klien kondisi klien sangat
ketidakmampuan terapeutik ”A” yang dipengaruhi atas peran serta
keluarga merawatefektif padamenderita keluarga dalam merawat
anggota keluargakeluarga Tn.epilepsi serta klien
yang sakit dan”K” memodifikasi 2. Anjurkan kepada keluarga
memodifikasi lingkungan untuk menyediakan
lingkungan. makanan sehat sesuai diit.
1. Anjurkan kepada keluarga
psikomotor Keluarga mau untuk rajin membersihkan
membersihkan rumahnya setiap hari dan
rumahnya setiap hari membuka jendela rumahnya
dan membuka jendela setiap pagi.
rumahnya setiap pagi. 2. Berikan penyuluhan tentang
Keluarga mampu makanan sehat sesuai
melakukan perawatan dengan diit penyakit
dengan menyediakan epilepsi.
makanan sehat sesuai
diit
3 Kamis, 20- Kurang Setelah Setelah Kognitif Keluarga mampu 1. Melakukan penyuluhan
02-14 pengetahuan b/ddilakukan dilakukan mengidentifikasi mengenai penyakit epilepsi
kurang informasi. tindakan tindakan pengertian, penyebab, pada keluarga Tn ”K”.
keperawatan keperawatan tanda dan gejala serta
selama 3 x selama 2 x 30 penanganan penyakit
pertemuan, menit, keluarga epilepsi.
keluarga mampu
mengerti mengenal
mengenai masalah
penyakit kesehatan
Epilepsi pada keluarga
keluarga Tn. penyakit
”K” . epilepsi dan
46
mengambil
keputusan.
47
3.4 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
48
ketidakmampuan keluarga atau buruknya kondisi An “A” sangat merawat An “A” dengan sebaik-
merawat anggota keluarga dipengaruhi atas peran serta keluarga baiknya.
yang sakit dan memodifikasi dalam merawat.
lingkungan. 3. Menganjurkan kepada keluarga untuk 3. Keluarga berjanji akan
rajin membersihkan rumahnya setiap melaksanakan anjuran perawat.
hari dan membuka jendela rumahnya
setiap pagi.
49
Rabu 26-02-14 2. Memberikan penyuluhan mengenai 2. Keluarga merasa senang.
16.00 penyakit epilepsy.
50
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
51
Bailon G. Salvicion & Maglaya Arracelis. Perawatan Kesehatan Keluarga.
Copyriche 1978. UP Coleege of Nursing. Dillman. Quezon City. Philippines.
Jakarta. 1989.
Potter & Perry. (2006). Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik
Edisi 4 vol 1. Jakarta: EGC
Smeltzer, S.C & Bare, B.G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
vol 3. Jakarta: EGC
52