Anda di halaman 1dari 6

Lampiran Peraturan Menteri Perdagangan R.I.

Nomor : 278/M-DAG/PER/2/2008
Tanggal : 25 Pebruari 2008

STANDAR KOMPETENSI
PRANATA LABORATORIUM KEMETROLOGIAN

Kode Unit :
Judul Unit : Mengelola standar dan laboratorium kemetrologian kelas primer
Deskripsi : Melaksanakan pengelolaan standar dan laboratorium kemetrologian kelas primer berdasarkan
standar operasional prosedur yang berlaku.

NO ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menganalisis Teori 1.1 Standar ukuran laboratorium kelas primer dipahami berdasarkan teori
Pengelolaan Standar Ukuran pengelolaan standar ukuran dan laboratorium kemetrologian.
dan Laboratorium
1.2 Laboratorium kemetrologian kelas primer dipahami berdasarkan teori
Kemetrologian Kelas Primer
pengelolaan standar ukuran dan laboratorium kemetrologian.
1.3 Prinsip-prinsip pengelolaan standar ukuran laboratorium kelas primer
dianalisis berdasarkan teori pengelolaan standar ukuran dan laboratorium
kemetrologian.
1.4 Prinsip-prinsip pengelolaan laboratorium kemetrologian kelas primer
dianalisis berdasarkan teori pengelolaan standar ukuran dan laboratorium
kemetrologian.
2. Menganalisis Sistem 2.1 Persyaratan kompetensi laboratorium dianalisis berdasarkan standar
Manajemen Mutu internasional tentang sistem manajemen mutu laboratorium (ISO/IEC-
Laboratorium Kelas Primer 17025).
2.2 Sistem manajemen mutu laboratorium kelas primer didokumentasikan
berdasarkan standar operasional prosedur yang berlaku.
2.3 Sistem akreditasi laboratorium dilaksanakan berdasarkan standar
operasional prosedur yang berlaku.
3. Melaksanakan Teknik 3.1 Standar laboratorium massa kelas primer diverifikasi berdasarkan standar
Verifikasi Standar Ukuran operasional prosedur yang berlaku.
Laboratorium Kelas Primer 3.2 Standar laboratorium panjang kelas primer diverifikasi berdasarkan standar
operasional prosedur yang berlaku.
3.3 Standar laboratorium volume kelas primer diverifikasi berdasarkan standar
operasional prosedur yang berlaku.
3.4 Standar laboratorium listrik dan waktu kelas primer diverifikasi berdasarkan
standar operasional prosedur yang berlaku.
3.5 Standar laboratorium suhu kelas primer diverifikasi berdasarkan standar
operasional prosedur yang berlaku.
3.6 Standar laboratorium tekanan kelas primer diverifikasi berdasarkan standar
operasional prosedur yang berlaku.
3.7 Standar laboratorium KLH dan kuat cahaya kelas primer diverifikasi
berdasarkan standar operasional prosedur yang berlaku.
4. Mengatur Pengkondisian 4.1 Suhu laboratorium kelas primer dikondisikan berdasarkan standar
Laboratorium Kelas Primer operasional prosedur yang berlaku.
4.2 Kelembaban laboratorium kelas primer dikondisikan berdasarkan standar
operasional prosedur yang berlaku.
4.3 Parameter getaran dan partikel deb laboratorium kelas primer dikondisikan
berdasarkan standar operasional prosedur yang berlaku.
5. Melaksanakan interkomparasi 5.1 Prosedur interkomparasi disusun secara nasional dan internasional.
5.2 Laboratorium dan artefak dikondisikan berdasarkan standar operasional
prosedur yang berlaku.
5.3 Sifat ukur, takar, dan timbang artefak diuji berdasarkan standar operasional
prosedur yang berlaku.
5.4 Hasil interkomparasi dihitung berdasarkan standar operasional prosedur
yang berlaku.

666
5.5 Laporan hasil interkomparasi disusun berdasarkan standar operasional yang
berlaku.
5.6 Hasil interkomparasi dipresentasikan secara nasional dan internasional.
6. Kalibrasi Alat Ukur Metrologi 6.1 Alat ukur metrologi teknis tingkat kesulitan III dan IV dikalibrasi berdasarkan
Teknis Tingkat Kesulitan III standar operasional prosedur yang berlaku.
dan IV 6.2 Hasil kalibrasi alat ukur metrologi teknis tingkat kesulitan III dan IV dihitung,
berdasarkan standar operasional prosedur yang berlaku.
7. Melaksanakan Analisis 7.1 Teori pengukuran dipahami sebagai dasar analisis pengukuran.
Pengukuran 7.2 Ketidakpastian dihitung berdasarkan standar operasional prosedur yang
berlaku.
7.3 Konsep kontrol statistik diaplikasikan untuk pengendalian mutu hasil
kalibrasi/verifikasi kelas primer.
8. Merancang Penelitian dan 8.1 Penelitian dan pengembangan dirancang berdasarkan standar operasional
Pengembangan prosedur yang berlaku.
8.2 Metode manajemen riset diaplikasikan ke dalam penelitian dan
pengembangan.

Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung antara lain dengan adanya:
1. Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal;
2. Permendag tentang Pedoman Pengelolaan Laboratorium Metrologi Legal;
3. Prosedur Kerja;
4. Literatur / kepustakaan;
5. Anggaran;
6. Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan;
7. Pejabat yang berwenang;
8. Instansi terkait;
9. Blanko dan ATK.

Panduan Penilaian
A. Persyaratan Dasar
1. Pendidikan minimal S-1 Teknik Fisika, Teknik Kimia, MIPA Fisika, Teknik Mesin;
2. Pendidikan dan Pelatihan di bidang kemetrologian serta mendapat Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan atau
Sertifikat kelas primer.

B. Unit Kompetensi Pendukung

Kode Judul

C. Pembuktian Pencapaian Kompetensi


Pencapaian kompetensi dibuktikan dengan adanya kemampuan untuk :
1. Memperagakan/mendemonstrasikan unjuk kerja yang konsisten untuk setiap elemen kompetensi;
2. Memenuhi kriteria unjuk kerja setiap elemen kompetensi dengan mempergunakan teknik, prosedur, informasi dan sumber
daya yang tersedia di tempat kerja;
3. Memperagakan/mendemonstrasikan pemahaman atas pengetahuan dan keterampilan pendukung sebagaimana dimaksud
dalam bagian pengetahuan dan keterampilan pendukung.

D. Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung


Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnya, maka seorang Pranata Laboratorium Kemetrologian setidaknya harus
memiliki kemampuan untuk memahami :
1. Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1987 tentang Satuan Turunan, Satuan Tambahan dan Satuan lain yang Berlaku;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1989 tentang Standar Nasional untuk Satuan Ukuran;
4. Standar Internasional ISO/IEC 17025;
5. Pengetahuan dasar tentang jenis-jenis UTTP dan penggunaannya;
6. Pengetahuan perdagangan barang dan jasa;
7. Pengetahuan dasar komputer;
8. Bahasa Inggris.

667
Kompetensi Kunci

NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT


1. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisa informasi 3
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 3
4. Melakukan kerja sama dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3

668
Kode Unit :
Judul Unit : Mengelola standar dan laboratorium kemetrologian kelas sekunder
Deskripsi : Melaksanakan pengelolaan standar dan laboratorium kemetrologian kelas sekunder berdasarkan
standar operasional prosedur yang berlaku.

NO ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Memahami Teori Pengelolaan 1.1 Standar ukuran laboratorium kelas sekunder dipahami berdasarkan teori
Standar Ukuran dan pengelolaan standar ukuran dan laboratorium kemetrologian.
Laboratorium Kemetrologian
1.2 Laboratorium kemetrologian kelas sekunder dipahami berdasarkan teori
Kelas Sekunder
pengelolaan standar ukuran dan laboratorium kemetrologian.
1.3 Prinsip-prinsip pengelolaan standar ukuran laboratorium kelas sekunder
dianalisis berdasarkan teori pengelolaan standar ukuran dan laboratorium
kemetrologian.
1.4 Prinsip-prinsip pengelolaan laboratorium kemetrologian kelas sekunder
dianalisis berdasarkan teori pengelolaan standar ukuran dan laboratorium
kemetrologian.
2. Memahami Sistem Manajemen 2.1 Persyaratan kompetensi laboratorium dianalisis berdasarkan standar
Mutu Laboratorium Kelas internasional tentang sistem manajemen mutu laboratorium (ISO/IEC-
Sekunder 17025).
2.2 Sistem manajemen mutu laboratorium kelas sekunder didokumentasikan
berdasarkan standar operasional prosedur yang berlaku.
2.3 Sistem akreditasi laboratorium dilaksanakan berdasarkan standar
operasional prosedur yang berlaku.
3. Melaksanakan Teknik Verifikasi 3.1 Standar laboratorium massa kelas sekunder diverifikasi berdasarkan standar
Standar Ukuran Laboratorium operasional prosedur yang berlaku.
Kelas Sekunder 3.2 Standar laboratorium panjang kelas sekunder diverifikasi berdasarkan
standar operasional prosedur yang berlaku.
3.3 Standar laboratorium volume kelas sekunder diverifikasi berdasarkan
standar operasional prosedur yang berlaku.
3.4 Standar laboratorium listrik dan waktu kelas sekunder diverifikasi
berdasarkan standar operasional prosedur yang berlaku.
3.5 Standar laboratorium suhu kelas sekunder diverifikasi berdasarkan standar
operasional prosedur yang berlaku.
3.6 Standar laboratorium tekanan kelas sekunder diverifikasi berdasarkan
standar operasional prosedur yang berlaku.
3.7 Standar laboratorium KLH dan kuat cahaya kelas sekunder diverifikasi
berdasarkan standar operasional prosedur yang berlaku.
4. Mengatur Pengkondisian 4.1 Suhu laboratorium kelas sekunder dikondisikan berdasarkan standar
Laboratorium Kelas Sekunder operasional prosedur yang berlaku.
4.2 Kelembaban laboratorium kelas sekunder dikondisikan berdasarkan standar
operasional prosedur yang berlaku.
4.3 Parameter getaran dan partikel deb laboratorium kelas sekunder
dikondisikan berdasarkan standar operasional prosedur yang berlaku.
5. Melaksanakan interkomparasi. 5.1 Laboratorium dan artefak dikondisikan berdasarkan standar operasional
prosedur yang berlaku.
5.2 Sifat ukur, takar, dan timbang artefak diuji berdasarkan standar operasional
prosedur yang berlaku.
5.3 Hasil interkomparasi dihitung berdasarkan standar operasional prosedur
yang berlaku.
6 Kalibrasi Alat Ukur Metrologi 6.1 Alat ukur metrologi teknis tingkat kesulitan I dan II yang akan dikalibrasi
Teknis Tingkat Kesulitan I dan II dikondisikan, berdasarkan standar operasional prosedur yang berlaku.
6.2 Alat ukur metrologi teknis tingkat kesulitan I dan II dikalibrasi berdasarkan
standar operasional prosedur yang berlaku.
6.3 Hasil kalibrasi alat ukur metrologi teknis tingkat kesulitan I dan II dihitung,
berdasarkan standar operasional prosedur yang berlaku.
6.4 Penyeliaan hasil kalibrasi alat ukur metrologi teknis dilakukan berdasarkan
standar operasional prosedur yang berlaku.

669
6.5 Konsep sertifikat hasil kalibrasi alat ukur metrologi teknis dibuat berdasarkan
standar operasional prosedur yang berlaku.
7. Memahami Analisis Pengukuran 7.1 Teori pengukuran dipahami sebagai dasar analisis pengukuran.
7.2 Ketidakpastian dihitung berdasarkan standar operasional prosedur yang
berlaku.
7.3 Konsep kontrol statistik diaplilkasikan untuk pengendalian mutu hasil
kalibrasi/verifikasi kelas sekunder.
8. Merancang Penelitian dan 8.1 Penelitian dan pengembangan dirancang berdasarkan standar operasional
Pengembangan prosedur yang berlaku.
8.2 Metode manajemen riset diaplikasikan ke dalam penelitian dan
pengembangan.

Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung antara lain dengan adanya:
1. Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal;
2. Permendag tentang Pedoman Pengeloaan Laboratorium Metrologi Legal;
3. Prosedur Kerja;
4. Literatur / kepustakaan;
5. Anggaran;
6. Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan;
7. Pejabat yang berwenang;
8. Instansi terkait;
9. Blanko dan ATK.

Panduan Penilaian
A. Persyaratan Dasar
1. Pendidikan minimal Diploma – 3
2. Pendidikan dan Pelatihan di bidang kemetrologian serta mendapat Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan atau
Sertifikat kelas sekunder.

B. Unit Kompetensi Pendukung

Kode Judul

C. Pembuktian Pencapaian Kompetensi


Pencapaian kompetensi dibuktikan dengan adanya kemampuan untuk :
1. Memperagakan/mendemonstrasikan unjuk kerja yang konsisten untuk setiap elemen kompetensi;
2. Memenuhi kriteria unjuk kerja setiap elemen kompetensi dengan mempergunakan teknik, prosedur, informasi dan sumber
daya yang tersedia di tempat kerja;
3. Memperagakan/mendemonstrasikan pemahaman atas pengetahuan dan keterampilan pendukung sebagaimana dimaksud
dalam bagian pengetahuan dan keterampilan pendukung.

D. Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung


Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnya, maka seorang Pranata Laboratorium Kemetrologian setidaknya harus
memiliki kemampuan untuk memahami :
1. Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1987 tentang Satuan Turunan, Satuan Tambahan dan Satuan lain yang Berlaku;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1989 tentang Standar Nasional untuk Satuan Ukuran;
4. Standar Internasional ISO/IEC 17025;
5. Pengetahuan dasar tentang jenis-jenis UTTP dan penggunaannya;
6. Pengetahuan perdagangan barang dan jasa;
7. Pengetahuan dasar komputer;
8. Bahasa Inggris.

670
Kompetensi Kunci

NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT


1. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisa informasi 3
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 3
4. Melakukan kerja sama dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3

671

Anda mungkin juga menyukai