PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hari raya Nyepi dalam agama Hindu merupakan hari raya besar yang
dilaksanakan setiap Tilem Sasih Kesanga. Hari raya Nyepi adalah suatu proses
menyucikan kembali Bhuana Agung (alam semesta) dan Bhuana Alit (tubuh
manusia) atau alam semesta beserta isinya (macrocosmos dan microcosmos)
ke dalam suatu keadaan titik/masa, sepi, sunyi, hening, dan senyap. Pada
hakekatnya Penyucian Bhuana Agung dan Bhuana Alit untuk mewujudkan
kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin (jagadhita dan moksa), terbinanya
kehidupan yang berlandaskan satyam (kebenaran), siwam (kesucian), dan
sundaram (keharmonisan/ keindahan).
Dalam menyambut hari raya Nyepi nilai yang mendominasi adalah nilai
kebersamaan dan nilai seni. Nilai ini bagi orang awam sudah sangat familiar,
hal ini dikarena dalam prakteknya nilai ini sangat sering dilakukan, contohnya
saat menyungsung Ida Bhatara/Pratima – pratima untuk disucikan di pantai.
Akan tetapi makna yang terkandung dalam nilai ini masih kurang dipahami
oleh masyarakat. Pada dasarnya makna nilai ini ada dalam kehidupan sehari –
hari masyarakat Bali dan khususnya masyarakat Desa Munggu. Masyarakat
Desa Munggu selama ini sudah melaksanakan makna dari nilai ini, dimana ini
dibuktikan dari penyelenggaraan rangkaian hari raya Nyepi yang sudah
dilakukan dari tahun ke tahun. Semua rangkaian yang ada didominasi oleh
nilai kebersamaan dan nilai seni. Akan tetapi masyarakat tidak mengetahui arti
sesungguhnya nilai kebersamaan dan nilai seni, kemudian menyebabkan
kegiatan yang dilakukan masyarakat tidak dapat maksimal. Contoh seperti
pembuatan ogoh – ogoh, jika pembuatan ogoh – ogoh itu dilakukan hanya
oleh satu orang, maka hasil yang didapat tidak akan maksimal/tidak seperti
yang diinginkan, tetapi berbeda dengan orang yang melakukan pembuatan
ogoh – ogoh secara bersama – sama, yang hasilnya akan lebih maksimal dan
bisa dirasakan/dinikmati setelah selesai pembuatan ogoh – ogoh tersebut.
Salah satu penyelesaian dalam permasalahan ini adalah dengan
mengetahui terlebih dahulu arti, dan makna dari nilai kebersamaan dan nilai
seni. Dengan mengetahui semua itu, niscaya yang kita lakukan akan lebih
bermakna dan hasilnya lebih maksimal.
Dengan latar belakang di atas penulis mengangkat sebuah judul
“Memaknai Nilai Kebersamaan dan Nilai Seni Sebagai Faktor Peningkat
Kreatifitas Masyarakat dalam Menyambut Hari Raya Nyepi di Desa Munggu
“.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas penulis menarik permasalah, antara lain sebagai
berikut.
1. Apakah maksud dari kebersamaan dan seni ?
2. Bagaimanakah makna dari nilai kebersamaan dan nilai seni ?
3. Bagaimanakah cara masyarakat memaknai nilai kebersamaan dan nilai
seni dalam menyambut hari raya Nyepi di Desa Munggu?
4. Bagaimanakah fungsi nilai kebersamaan dan nilai seni sebagai faktor
peningkat kreatifitas masyarakat dalam menyambut hari raya Nyepi di
Desa Munggu?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas penulis memperoleh tujuan, diantaranya
tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan tersebut antara lain.
D. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk dapat memaknai nilai
kebersamaan dan nilai seni sebagai faktor peningkat kreatifitas masyarakat
dalam menyambut hari raya nyepi di Desa Munggu.
1. Tujuan Khusus
2. Untuk dapat mengetahui maksud dari kebersamaan dan seni.
3. Untuk dapat mengetahui makna dari nilai kebersamaan dan nilai seni.
4. Untuk dapat mengetahui cara masyarakat memaknai nilai kebersamaan
dan nilai seni dalam menyambut hari raya Nyepi di Desa Munggu.
5. Untuk dapat mengetahui fungsi nilai kebersamaan dan nilai seni sebagai
faktor peningkat kreatifitas masyarakat dalam menyambut hari raya Nyepi
di Desa Munggu.
E. Manfaat Penulisan
Manfaat Akademis
Manfaat akademis dari karya ilmiah ini adalah sebagai sumbangan ilmu
pengetahuan dan referensi bagi pembaca yang membutuhkan informasi
mengenai memaknai nilai kebersamaan dan nilai seni sebagai faktor peningkat
kreatifitas masyarakat dalam menyambut hari raya nyepi di Desa Munggu.
Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai salah satu bentuk yang
memberikan informasi mengenai maksud kebersamaan dan seni serta makna
yang terkandung di dalam nilai kebersamaan dan nilai seni. Selain itu karya
tulis ini juga bermanfaat sebagai salah satu solusi yang memberikan informasi
mengenai cara masyarakat memaknai nilai kebersamaan dan nilai seni dalam
menyambut hari raya Nyepi di Desa Munggu serta fungsi dari nilai nilai
kebersamaan dan nilai seni sebagai faktor peningkat kreatifitas masyarakat
dalam menyambut hari raya Nyepi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, penulis menarik beberapa kesimpulan
antara lain sebagai berikut.
1. Yang diuraikan mengenai maksud kebersamaan dan seni, kebersamaan
adalah sesuatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan seseorang secara
bersama – sama untuk menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dan hasil yang
maksimal. Seni adalah suatu aktivitas yang memiliki estetika dan mampu
membangkitkan imajinasi seseorang, dimana hal tersebut dapat
dicurahkan/disampaikan melalui gerak – gerik tubuh, ekspresi, perkataan,
tingkah laku dan lain – lain.
2. Dengan mengetahui makna masing – masing dari nilai tersebut, dapat kita
ketahui bahwa kedua nilai tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk
mempersatukan seseorang yang mempunyai kepribadian berbeda – beda
dalam suatu kelompok/organisasi dengan lebih mengutamakan kreatifitas
yang dimiliki anggotanya untuk mencapai tujuan/hasil yang diinginkan.
Dengan demikian sangatlah penting kita mengetahui makna dari nilai
kebersamaan dan nilai seni. Sebenarnya makna yang terkandung dari nilai
kebersamaan dan dari nilai seni adalah untuk menyatukan bakat, ide,
kreasi dalam suatu karya seni, contohnya itu seni tabuh tanpa kebersamaan
dan kekompakan tidak akan bisa serasi.
3. Cara masyarakat Desa Munggu memaknai nilai kebersamaan dan nilai
seni dapat melalui rangkaian upacara yanga ada dalam menyambut hari
raya Nyepi. Upacara tersebut seperti, upacara melasti, upacara pecaruan
tawur kesanga, dan upacara pengrupukan. Hal ini dikarenakan dalam
rangkaian hari raya Nyepi banyak nilai – nilai yang terdapat di dalamnya,
meliputi nilai dari aspek agama, sosial, dan moral masyarakat. Dengan
demikian penulis yakin bahwa nilai kebersamaan dan nilai seni
mendominasi pada prosesi penyambutan hari raya Nyepi.
4. Fungsi dari nilai kebersamaan dan nilai seni sebagai faktor peningkat
kreatifitas masyarakat Desa Munggu adalah dengan mewujudkan kedua
nilai tersebut melalui bertukar pikiran, banyaknya ide – ide yang
disampaikan masyarakat Desa Munggu untuk memecahkan suatu
permasalahan, dipadukannya skill yang dimiliki masyarakat Desa Munggu
untuk menghasilkan suatu karya, dan dapat menghibur masyarakat yang
dapat meningkatkan kebersamaan antar masyarakat
B. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan penulis bagi semua pihak, antara lain
sebagai berikut.
1. Cara memaknai nilai kebersamaan dan nilai seni di Desa Munggu dalam
menyambut hari raya Nyepi dapat dilakukan melalui rangkaian hari raya
Nyepi. Untuk itu disarankan kepada Kepala Desa Munggu, agar lebih
dapat meningkatkan nilai kebersamaan dan nilai seni tersebut walaupun
dirasa sudah dilaksanakan secara maksimal.
2. Penulis menyarankan kepada masyarakat untuk ikut berperan aktif
bersama Kepala Desa Munggu dalam mewujudkan nilai kebersamaan dan
nilai seni sebagai faktor peningkat kreatifitas masyarakat Desa Munggu.
DAFTAR PUSTAKA