Anda di halaman 1dari 8

Sigma Epsilon ISSN 0853-9103

PENGENALAN MSDS BAHAN KIMIA DALAM PROSES REAKSI BUNSEN


UNTUK MENUNJANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Oleh
Rahayu Kusumastuti, Itjeu Karliana
Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir - BATAN

ABSTRAK
PENGENALAN MSDS BAHAN KIMIA DALAM PROSES REAKSI BUNSEN UNTUK
MENUNJANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Produksi hidrogen termokimia I-S yang
melibatkan reaksi bunsen saat ini belum dilaksanakan di Indonesia, tetapi masih dalam kajian dan eksperimen di
laboratorium. Dengan demikian, tingkat resiko tersebut belum diketahui. Oleh karena itu diperlukan pemahaman
dan kesadaran terhadap resiko di laboratorium. Untuk memperoleh pemahaman dan kesadaran terhadap resiko di
laboratorium tersebut, sebuah dokumen yang memuat data mengenai sifat dan karakter material, yang di sebut
Material Safety Data Sheet (MSDS) diperlukan. MSDS merupakan dokumen mengenai pengenalan umum, sifat
bahan, cara penanganan, penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia. Pada
makalah ini diuraikan tentang pengertian dan evaluasi MSDS terhadap bahan-bahan yang diperlukan pada reaksi
bunsen yaitu iodine (I2), HI ,H2SO4 dan SO2. Dengan MSDS, sifat dan karakter bahan kimia yang digunakan
pada reaksi bunsen yang merupakan bahan tidak mudah meledak, tidak mudah terbakar akan tetapi bersifat
korosif dan reaktif terhadap logam tersebut diketahui. Dengan demikian, perlu perlakuan spesifik terhadap bahan
kimia tersebut yang termasuk bahan berbahaya dan beracun. Pengetahuan, pemahaman dan implementasi
terhadap MSDS dapat menjamin keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium.
Kata kunci: keselamatan kerja, reaksi bunsen, MSDS

ABSTRACT
INTRODUCTION MSDS OF MATERIALS IN THE BUNSEN REACTION PROCESS TO
SUPPORT WORKPLACE SAFETY AND HEALTH. Thermochemical Iodine-Sulfur process for hydrogen
production with bunsen reaction has not been carried out in Indonesia, but just stil in the study and experiment
in a laboratory. Therefore, its level of risks needs to be evaluated. Consequently, understanding and awareness
of the risks of bunsen reaction process are required in a laboratory. To achieve the understanding and
awareness on the risks in a laboratory, a document describing data on material properties, which is usually
called Material Safety Data Sheet (MSDS), is required. MSDS is a document on a general introduction about the
nature of the material, ways of handling, storage, transport and waste management of chemicals. This paper
describes the understanding and evaluation of the MSDS for the materials needed in the Bunsen reaction. i.e.,:
iodine (I2), HI, H2SO4 and SO2. By MSDS, the nature and characteristics of materials, which are not explosive,
not flammable but corrosive and reactive metal are known. Therefore, specific treatment is needed because they
include the on hazardous materials. Understanding and implemention of MSDS can ensure the safety and
health of working in a laboratory.
Keywords: safety, bunsen reaction, MSDS
Dalam melaksanakan eksperimen, kontak
PENDAHULUAN terhadap bahan kimia akan terjadi baik langsung
maupun tidak langsung. Pengetahuan sifat dan
Setiap kegiatan kerja selalu diikuti dengan
karakter bahan kimia perlu dimiliki mengingat
resiko bahaya yang dapat berakibat terjadinya bahan kimia memiliki potensi untuk menimbulkan
kecelakaan, walaupun demikian terjadinya bahaya baik terhadap kesehatan maupun bahaya
kecelakaan seharusnya dapat dicegah dan
kecelakaan. Hal ini dapat dipahami karena bahan
diminimalisasikan karena kecelakaan tidak dapat kimia dapat memiliki tipe reaktivitas kimia tertentu
terjadi dengan sendirinya. Terjadinya kecelakaan dan juga dapat memiliki sifat mudah terbakar. Oleh
pada umumnya ditimbulkan oleh beberapa faktor
karena itu aktivitas kerja yang selalu
penyebab, oleh karena itu harus diteliti faktor- memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan
faktor penyebabnya dengan tujuan untuk kerja perlu dibudayakan dalam bekerja di
menentukan usaha-usaha pembinaan dan
laboratorium.
pengawasan keselamatan yang tepat, efektif dan Untuk dapat mendukung jaminan kesehatan
efisien sehingga terjadinya kecelakaan dapat dan keselamatan kerja maka para peneliti maupun
dicegah. laboran yang bekerja di laboratorium harus

Vol.12 No. 4 November 2008 109


Sigma Epsilon ISSN 0853-9103

mengetahui dan memiliki pengetahuan serta mencapai tujuan akhir yaitu mewujudkan proses I-S
keterampilan untuk menangani bahan kimia siklus tertutup dan memproduksi hidrogen secara
khususnya dari segi potensi bahaya yang mungkin efisien.
ditimbulkan[1]. Informasi atau pengetahuan yang
harus diketahui pelaksana di laboratorium kimia
dimuat dalam Material Safety Data Sheet (MSDS). TEORI
Pada kesempatan ini akan dibahas pentingnya
pengenalan MSDS khususnya untuk Iodine (I2), HI Material Safety Data Sheet (MSDS)
dan H2SO4, SO2 untuk mendukung keselamatan MSDS merupakan dokumen yang dibuat
khusus tentang suatu bahan kimia mengenai
kerja pada riset reaksi bunsen dalam rangka
mendukung produksi hidrogen termokimia I-S. pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara
Dengan mengetahui sifat dan karakter dari masing- penanganan, penyimpanan, pemindahan dan
pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut.
masing bahan tersebut, kita dapat mengetahui
tingkat bahaya yang mungkin timbul jika terjadi Berdasarkan isi dari MSDS maka dokumen tersebut
kecelakaan. sebenarnya harus diketahui dan digunakan oleh
para pelaksana yang terlibat dengan bahan kimia
Produksi hidrogen termokimia I-S saat ini
belum diproduksi di Indonesia,akan tetapi masih tersebut yakni produsen, pengangkut, penyimpan,
dalam kajian dan eksperimen skala laboratorium pengguna dan pembuangan bahan kimia.
Pengetahuan ini akan dapat mendukung budaya
sehingga belum diketahui tingkat bahaya(2).
Teknologi proses produksi hidrogen secara terciptanya kesehatan dan keselamatan kerja.
termokimia telah didemonstrasikan di Jepang. Ketersediaan MSDS laboratorium di
Proses ini hanya membutuhkan energi termal untuk lembaga riset saat ini belum memasyarakat padahal
memecahkan air menjadi hidrogen dan oksigen. ketersediaan MSDS cukup penting dan digunakan
juga sebagai salah satu kriteria laboratorium
Untuk mempermudah proses pemecahan digunakan
katalis iodium dan sulfur, oleh karena itu proses ini standart. MSDS di perguruan tinggi di Indonesia
dikenal sebagai proses I-S (Iodine-Sulphur). umumnya hanya tersedia di perpustakaan. Saat ini
masih banyak peneliti, teknisi laboratorium yang
Pemanfaatan energi termal dari suatu reaktor nuklir
temperatur tinggi untuk memasok energi yang belum begitu mengenal MSDS, meskipun mereka
dibutuhkan dalam pemecahan air secara rutin berkecimpung dengan aktivitas yang
melibatkan kontak dengan bahan kimia.
termokimia akan meningkatkan efisiensi dari
teknologi proses produksi hidrogen. Berdasarkan permasalahan di atas maka diperlukan
Teknologi proses produksi hidrogen secara penyebarluasan informasi tentang MSDS
khususnya mengenai sifat-sifat senyawa Iodin, HI
termokimia dengan proses I-S terdiri dari beberapa
komponen proses reaksi kimia yang membentuk dan H2SO4, SO2 untuk mendukung keselamatan
suatu siklus tertutup, yaitu: kerja pada riset reaksi bunsen sebagai bagian
produksi hidrogen melalui proses I-S. Salah satu
hal yang penting untuk diperhatikan dalam MSDS
• Reaksi bunsen
adalah mengenai simbol tanda bahaya. Pada MSDS
(I2 (l) + SO2 (g) + 2H2O(l) Æ 2HI (aq) + H2SO4 (aq))
simbol dikelompokkan menjadi 4 (seperti pada
• Penstabilan produk reaksi bunsen
Gambar 2) yaitu bahaya dari segi kesehatan,
• Pemisahan hasil reaksi Bunsen kemudahan terbakar, reaktivitas bahan dan bahaya
• Pemurnian hasil reaksi Bunsen khusus dan digunakan simbol belah ketupat yang
• Dekomposisi hasil reaksi Bunsen terdiri empat bagian. Arti simbol tersebut adalah :
(H2SO4 (aq) Æ H2O (l) + SO2 (g) + ½ O2(g))
dan (2HI (g) Æ H2 (g) + I2 (g)) • Bagian sebelah kiri berwarna biru
menunjukkan skala bahaya kesehatan
H2SO4 + 6 HI Æ S + 3 I2 + 4 H2 • Bagian sebelah atas berwarna merah
(reaksi samping - endotermik) menunjukkan skala bahaya kemudahan
terbakar
H2SO4 + 8 HI Æ H2S + 4 I2 + 4 H2O
• Bagian sebelah kanan berwarna kuning
(reaksi samping - endotermik) (3)
menunjukkan skala bahaya reaktivitas
• Bagian sebelah bawah berwarna putih
Dari reaksi tersebut diatas, terlihat bahwa reaksi
menunjukkan skala bahaya khusus lainnya
Bunsen merupakan reaksi utama yang sangat
penting dalam proses produksi hidrogen
termokimia I-S. Oleh karena itu segala
permasalahan pada reaksi Bunsen harus terlebih
dahulu diketahui penyelesaiannya sebelum beranjak
pada tahapan reaksi berikutnya, terutama untuk

110
Vol.12 No. 4 November 2008
Sigma Epsilon ISSN 0853-9103

Bahan kimia berupa cairan atau padatan yang dapat


3
menyala pada semua temperatur kamar.

Bahan kimia yang harus dipanaskan atau dikondisikan


2
pada temperatur tinggi tertentu sehingga dapat menyala.

Bahan kimia yang harus dipanaskan terlebih dahulu


1
sebelum nyala dapat terjadi.
Gambar 2. Simbol belah ketupat untuk MSDS
0 Bahan kimia yang tidak dapat terbakar.
Masing-masing bagian akan terisi dengan
angka skore tertentu dengan nilai 0, 1, 2, 3, atau 4
tergantung dari tingkat bahaya bahan kimia. Skore Bahaya reaktivitas
0 mengindikasikan bahan kimia tidak berbahaya, Bahan kimia yang secara sendirian memiliki
sedangkan skore 1 menunjukkan bahaya pada level kemungkinan meledak atau terdekomposisi dan
4
rendah dan skore 4 menunjukkan bahan tersebut menimbulkan ledakan atau bereaksi pada tekanan dan
termasuk sangat berbahaya. Detail arti tingkat temperatur normal.
bahaya tersebut diuraikan pada tebel berikut. Bahan kimia yang secara sendirian memiliki
kemungkinan meledak atau terdekomposisi dan
MSDS tentang sifat dan karakter dari bahan menimbulkan ledakan atau bereaksi tetapi membutuhkan
yang digunakan untuk produksi hidrogen ini dibuat 3
bahan inisiator atau harus dipanaskan pada kondisi
untuk digunakan sebagai acuan agar setiap tertentu sebelum inisiasi atau bahan yang bereaksi
pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancer dengan air dan menimbulkan ledakan.
dan aman serta mempertimbangkan aspek Bahan kimia yang segera menunjukkan perubahan kimia
drastis akibat kenaikan temperatur atau tekanan atau
keselamatan pada personel dan lingkungan. Salah 2
reaksi secara cepat dengan air dan mungkin membentuk
satu permasalahan pada proses reaksi bunsen yang campuran bahan peledak dengan air.
perlu diteliti adalah pengetahuan,pemahaman serta Bahan kimia yang secara sendirian stabil tetapi dapat
pengimplementasian tentang sifat bahan yang 1 menjadi tidak stabil akibat kenaikan temperatur atau
digunakan sebagaimana yang termuat dalam tekanan.
MSDS. Hipotesa untuk mengatasi permasalahan Bahan kimia yang secara sendirian stabil kecuali pada
adalah dengan memahami dan 0
kondisi nyala api dan bahan tidak reaktif dengan air.
mengimplementasikan sifat bahan, keselamatan dan
kesehatan kerja di laboratorium dapat terjamin.
PEMBAHASAN
(4) Adanya beberapa kecelakaan kerja di
Tabel 1. Kategori Tanda Bahaya Pada MSDS
laboratorium dilingkungan puspiptek, serpong
Skor Arti inilah yang mendasari kajian dengan topik ini di
lakukan. Ledakan dilaboratorium yang
Bahaya terhadap kesehatan mengakibatkan kebakaran terjadi karena kelalaian
Bahan kimia yang dengan sangat sedikit paparan personal yang tidak mengindahkan sifat-sifat bahan
4
(exposure) dapat menyebabkan kematian atau sakit tersebut atau bahkan kurangnya pengkajian
parah. terhadap MSDS bahan yang digunakan untuk
Bahan kimia yang dengan sedikit paparan dapat melakukan experimen. Dengan mengkaji lebih
3
menyebabkan sakit serius atau sakit parah. dalam mengenai MSDS, pemahaman karakter serta
Bahan kimia yang dengan paparan cukup intens atau penanganan bahan tersebut akan lebih optimal. Hal
2 berkelanjutan dapat menyebabkan kemungkinan sakit ini agar kesehatan dan keselamatan kerja
parah atau penyakit menahun. dilaboratorium lebih terjamin sehingga kecelakaan
Bahan kimia yang dengan terjadinya paparan dapat bisa diminimalkan.
1
menyebabkan iritasi atau sakit. Pengelolaan bahan kimia yang diperlukan
Bahan kimia yang akibat paparan termasuk dalam pada riset proses reaksi bunsen perlu diperhatikan,
0 kondisi terbakar tidak mengakibatkan sakit atau bahaya karena bahan-bahan tersebut tergolong dalam
kesehatan. bahan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Bahan
Bahaya kemudahan terbakar yang termasuk dalam kategori B3 perlu penanganan
yang lebih spesifik baik dalam penggunaan,
Bahan kimia yang akan teruapkan dengan cepat atau perlakuan, penyimpanan maupun pengangkutannya
sempurna pada tekanan atmosfer dan temperatur kamar
4 agar tidak menimbulkan cedera bagi pengguna.
atau bahan kimia yang segera terdispersi di udara dan
bahan kimia tersebut akan terbakar dengan cepat. Oleh karena itu MSDS memagang penanan penting
dalam penanganan bahan dalam kategori B3
tersebut. Dengan mengetahui sifat masing-masing

Vol.12 No. 4 November 2008 111


Sigma Epsilon ISSN 0853-9103

bahan, maka kita akan dapat memperlakukan bahan { SO2 + H2O + I2 -----ÆH2SO4 + HI}
tersebut sesuai dengan sifat bahan serta
mengantisipasi agar jangan sampai tejadi dalam reaksi ini tidak memerlukan tekanan tinggi
kecelakaan saat eksperimen berlangsung. dan temperatur tinggi, tekanan yang digunakan
berkisar 1 – 2 atm, serta temperaturnya berkisar
Dari daftar MSDS diatas terlihat bahwa 120 oC.
secara umum H2SO4(l) merupakan cairan asam Penanganan asam sulfat dalam reaksi
kuat yang pada dasarnya bersifat tidak mudah Bunsen ini tidak boleh mengabaikan MSDS,
menyala dan tidak bersifat explosive. Jika bereaksi kaidah-kaidah seperti yang tertera dalam MSDS
terhadap logam maka akan mengkorosi logam harus tetap diperhatikan. Letakkan asam sulfat
tersebut, khususnya logam alkali. Asam sulfat dalam lemari asam, proses pengambilan harus
dapat menyebabkan rasa terbakar jika terjadi dilakukan dilemari asam dengan memakai pakaian
kontak dengan kulit, mata serta paru-paru (jika pelindung seperti jas laboratorium, gunakan sarung
terhirup). tangan karet/gloves (CPE, neoprene, PE) dan
Dalam rangkaian proses produksi hidrogen sebaiknya gunakan filter penyerap asap agar paru-
termokimia I-S yang saat ini di lakukan secara paru terlindung dari uap asam sulfat, seperti dalam
skala laboratorium, asam sulfat dilibatkan dalam Tabel 2. Dalam proses pengenceran asam sulfat
kestabilan reaksi bunsen : sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit kedalam
air dan bukan sebaliknya karena bersifat
eksotermis.

Tabel 2. Lembar Data Keselamatan H2SO4[5]


Identifikasi Bahan: Sifat Fisik dan Kimia
Nama Prod : Sulfuric Acid (H2SO4) Bentuk : Cairan
Penggunaan Bahan : Reagen untuk analisa Warna : Tak berwarna
Bau : tak berbau
Titik didih: 330 oC330 oC
Titik lebur: 10 oC330
Batas ledakan : -
Densitas: 1,84
Kelarutan dalam air: Larut dalam air dengan segala perbandingan
Tekanan Uap : 1 mmHg (146 oC)))
Identifikasi Bahaya Tindakan Pencegahan Kebakaran
Kesehatan:) Dasarnya tidak mudah menyala. Perkembangan gas atau uap
Efek Jangka Pendek (akut): menyala yang berbahaya mungkin terjadi dalam keadaan
Menghirup uap asap menyebabkan iritasi pada hidung dan kebakaran. Yang mungkin berkembang saat kebakaran: adanya
tenggorokan serta mengganngu paru-paru. Cairan asam dapat gas Sulfur Oxides.
menyebabkan luka yang parah dan menyebabkan kebutaan jika Tetapi dapat menyala jika bereaksi dengan senyawa organik,
terkena mata. seperti gula, selulosa.akan reaktif dengan bubuk zat organik.

Efek jangka panjang (kronis):


Menghirup uap asap menyebabkan iritasi pada hidung dan
tenggorokan serta mengganngu paru-paru.
Nilai ambang batas: 1 mg/m3
Toksisitas : LD50 = 2,14 g/kg (tikus)
LC50 = 510 mg/m3 (tikus)
IDHL = 80 mg/m3DLH : 80
Reaktifitas Tindakan terhadap tumpahan dan bocoran
Mengalami peruraian bila kena panas,mengeluarkan gas SO2. Jangan menyentuh tumpahan atau bocoran karena dapat merusak
Asam encer bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen kulit, pakaian dan dapat merusak lantai. Netralkan dengan larutan
yang eksplosif jika kena api atau panas dan bereaksi hebat jika soda atau kapur sebelum disiram dengan air. Hati-hati terhadap
kena air. tempat rendah karena uap lebih berat daripada udara. Gunakan
alat pelindung diri dalam menangani tumpahan
Penanganan Penyimpanan
Hindari kontak langsung dengan asam, hirup uap atau kabut. Tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang tidak terbatas.
Bekerja pada lemari asam atau dengan ventilasi yang baik. Simpan dalam kondisi tertutup rapat pada +15 oC hingga +25 oC.
Pengenceran dilakukan dengan menambahkan asam sedikit demi
sedikit kedalam air dan bukan sebaliknya karena bersifat
eksotermis. Simpan asam pada wadah yang kuat ditempat
berventilasi dan dingin, jauhkan dari air, zat organic mudah
terbakar dan logam.
Kontrol Paparan Pertolongan Pertama
Pakaian pelindung dipilih secara spesifik untuk tempat bekerja, Terhirup : Bawa korban ke tempat segar dan lakukan pengobatan

112
Vol.12 No. 4 November 2008
Sigma Epsilon ISSN 0853-9103

tergantung konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya. Terkena mata: Cuci dengan air bersih yang mengalir selama
Paru-paru : Filter penyerap asam atau respirator udara kurang lebih 20 menit dan bawa segera ke dokter
Mata : Safety gloggles dan pelindung muka Terkena kulit : Cuci air bersih yang mengalir selama kurang
Kulit : Gloves (CPE, Neoprene, PE) Pakaian kerja lebih 20 menit dan segera bawa ke dokter
Tertelan : Minum air 1-2 gelas. Cepat segera bawa ke dokter
Informasi Ekologi Pemadaman Kebakaran
Asam dalam air limbah dapat mengganggu kehidupan tamnaman Pemadaman dapat dilakukan dengan serbuk kimia atau CO2
dan hewan baik didarat maupun didalam air sehingga ekosistem Kebakaran besar dapat dilakukan dengan air tetapi harus hati-hati
pada lingkungan akan terganggu. Penetralan menggunakan soda karena dapat menimbulkan panas (pemadaman dari jarak jauh).
atau air kapur harus dilakukan untuk menjaga agar pH stabil pada
angka 7 sebelum dibuang ke lingkungan. Residu netralisasi dapat Dapat mengakibatkan luka bakar yang parah.
dicampur dengan tanah atau pasir.

Pada reaksi bunsen dalam proses produksi


Penyimpanan bahan sebaiknya dilakukan di hidrogen termokimia I-S, SO2 digunakan pada
wadah yang kuat dilemari asam serta berventilasi temperatur + 120 oC dan tekanan 1-2 atm. SO2
yang baik pada temperatur < 25 oC serta jauhkan merupakan gas berwarna kekuning-kuningan, bau
dari logam dan zat organic , dengan logam akan sulfur sangat tajam, merupakan gas yang sangat
bersifat reaktif dan korosif, dengan zat organic beracun bahkan mematikan tetapi SO2 tidak
bersifat mudah terbakar. Asam encer jika bereaksi bersifat explosif dan tidak mudah menyala. Gas ini
dengan logam akan menghasilkan hidrogen yang bersifat reaktif pada tekanan dan temperatur tinggi.
bersifat eksplosif jika terkena api. Limbah asam Oleh karena itu tabung gas SO2 harus ditempatkan
sulfat sebaiknya di buang di tempat yang telah pada tempat dengan temperatur < 71 oC dengan
ditentukan, jangan membuang di aliran air karena ventilasi yang baik. Tabel 3 menunjukkan lembar
akan mengganggu ekosistem. data keselamatan untuk SO2.

Tabel 3. Lembar Data Keselamatan SO2[5]


Identifikasi Bahan: Sifat Fisik dan Kimia
Nama Prod : Sulfur Dioxide (SO2 ) Bentuk : Gas berwarna atau aerosol
Penggunaan Bahan : Digunakan sebagai bleaching, Reagen, Warna : berwarna
pendingin serta pelarut dan proses dalam industri makanan Bau : berbau belerang menyengat
BM : 64,06
Titik didih : - 10 oC pada 760 mmhg oC330 o
Titik lebur : -75,9 oC330
Batas ledakan : -
Densitas : 2,926 g/L 0 oC dan 760 mmHg
Tingkat Penguapan : 40,18 g/m2/s pada 21 oC , 16 km/jam
Kelarutan dalam air: 11,9 % ( 15 oC), serta larut dalam alcohol,
kloroform, ether, asam asetat.
Tekanan Uap : 1 mmHg (146 oC)))
Identifikasi Bahaya Tindakan Pencegahan Kebakaran
Dasarnya Tidak mudah menyala dan tidak mudah meledak.
Gas ini tergolong BERBAHAYA. Sangat beracun. Akan Tabung harus disimpan dalam ruangan dengan ventilasi yang
berakibat fatal jika terhirup. Tidak menyebabkan terbakar baik (< 71 oC).
Kesehatan:) Prosedur jika terjadi kebakaran:
Efek Jangka Pendek (akut): Pindahkan tabung SO2 menjauh dari api (jika menungkinkan)
Menghirup uap asap menyebabkan iritasi pada hidung dan dan segera siram dengan air kecuali terjadi kebocoran gas.
tenggorokan serta mengganngu paru-paru. Cairan asam dapat
menyebabkan luka yang parah dan menyebabkan kebutaan jika
terkena mata.

Efek jangka panjang (kronis):


Menghirup uap asap menyebabkan iritasi pada hidung dan
tenggorokan serta mengganngu paru-paru. DLH : 80
Reaktifitas Tindakan terhadap tumpahan dan bocoran
Produk akan stabil dalam kondisi normal. Jangan menyentuh tumpahan atau bocoran karena dapat merusak
Hindari kondisi lingkungan pada temperatur dan tekanan tinggi. kulit, pakaian dan dapat merusak lantai. Netralkan dengan larutan
Gas SO2 sangat reaktif terhadap alkali kuat, bromine soda atau kapur sebelum disiram dengan air. Hati-hati terhadap
pentaflouride, chlorine triflouride, serbuk-serbuk logam, sodium tempat rendah karena uap lebih berat daripada udara. Gunakan
hidrat, cesium azide, silver azide dan dietil zink membentuk alat pelindung diri dalam menangani tumpahan
trioksida belerang dan asam belerang, yang akan dengan cepat
berubah menjadi asam sulfat
Penanganan dan Penyimpanan Informasi Toxikologi
Hindari kontak langsung dengan asam, hirup uap atau kabut. Data Karsinogenik: SO2 tidak digolongkan dalam kelompok

Vol.12 No. 4 November 2008 113


Sigma Epsilon ISSN 0853-9103

Bekerja pada lemari asam atau dengan ventilasi yang baik. karsinogen.
Pengenceran dilakukan dengan menambahkan asam sedikit demi Data mutagen : SO2 tidak menyebebkan perubahan
sedikit kedalam air dan bukan sebaliknya karena bersifat mutagen/perubahan kromosom pada manusia.
eksotermis. Simpan asam pada wadah yang kuat ditempat
berventilasi dan dingin, jauhkan dari air, zat organic mudah
terbakar dan logam.
Kontrol Paparan Pertolongan Pertama
Kontrol ruangan dalam keadaan ventilasi yang baik. Gunakan Terhirup : Bawa korban ke tempat segar dan lakukan
pakaian pelindung dipilih secara spesifik untuk tempat bekerja, pertolongan bantuan pernafasan (jika diperlukan). Segera bawa
tergantung konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya. ke dokter.
Paru-paru : Filter penyerap asam atau respirator udara Terkena mata: Cuci dengan air bersih yang mengalir selama
Mata : Safety gloggles dan pelindung muka kurang lebih 20 menit dan bawa segera ke dokter
Kulit : Gunakan pakaian terlindung, Gloves (PVC, Neoprene) Terkena kulit : Cuci air bersih yang mengalir selama kurang
lebih 20 menit dan segera bawa ke dokter
Tertelan : Minum air 1-2 gelas. Cepat segera bawa ke dokter

Informasi Ekologi Pemadaman Kebakaran


Asam dalam air limbah dapat mengganggu kehidupan tamnaman Pemadaman dapat dilakukan dengan serbuk kimia atau CO2
dan hewan baik didarat maupun didalam air sehingga ekosistem Kebakaran besar dapat dilakukan dengan air tetapi harus hati-hati
pada lingkungan akan terganggu. Ambang batas yang diizinkan karena dapat menimbulkan panas (pemadaman dari jarak jauh).
untuk ikan: 3000 μg/L, alga : 500 μg/L
Dapat mengakibatkan luka bakar yang parah.

o
I2 + SO2 + H2O ----Æ H2SO4 + HI (120 C, 1 atm)
Gas SO2 ini memang perlu penanganan yang
spesifik, karena termasuk gas yang sangat terlihat bahwa iodin dan hidrogen iodida bereaksi
berbahaya dan beracun, seperti harus menggunakan pada tekanan atmofsir. HI merupakan cairan
safety gloggles dan pelindung muka, pakaian berwarna keungu-unguan serta berbau iodin
terlindung, gloves (PVC, neoprene), filter penyerap menyengat, iodin merupakan padatan berwarna
asam atau respirator udara khusus SO2 karena silver, kedua senyawa tersebut pada dasarnya tidak
mempunyai efek yang sangat serius langsung dapat mudah menyala dan tidak bersifat explosif.
meracuni makhluk disekitarnya. SO2 menyebabkan Senyawa tersebut bersifat korosif dan reaktif .
iritasi saluran pernapasan dan kenaikan sekresi Bersifat tidak mudah menyala dan tidak mudah
mucus. Orang yang mempunyai pernapasan lemah meledak akan tetapi bersifat korosif dan reaktif
sangat peka terhadap kandungan SO2 yang tinggi. terhadap logam. Iodin akan mudah menguap pada
Dengan konsentrasi 500 ppm, SO2 dapat suhu kamar menjadi gas ungu biru dengan bau
menyebabkan kematian pada manusia. Sulfur menyengat. Iodin mudah larut dalam kloroform,
dioksida juga berbahaya bagi tanaman. Adanya gas karbon tetraklorida, atau karbon disulfida yang
ini pada konsentrasi tinggi dapat membunuh kemudian membentuk larutan berwarna ungu yang
jaringan pada daun. pinggiran daun dan daerah indah. Iodin hanya sedikit larut dalam air. Bahan ini
diantara tulang-tulang daun rusak. Secara kronis cukup berbahaya terhadap saluran pernafasan, jika
SO2 menyebabkan terjadinya khlorosis. Kerusakan menghirup uap dapat mengiritasi paru-paru.
tanaman ini akan diperparah dengan kenaikan Bekerja dengan bahan iodin tetap perlu
kelembaban udara. SO2 diudara akan berubah menggunakan pelindung yang baik berupa pakaian
menjadi asam sulfat[6]. Oleh karena itu, dalam yang spesifik, sarung tangan karet atau neoprene
penggunaan SO2 pada ekperimen reaksi bunsen ini serta pelindung mata. Sehubungan sifat bahan
perlu kontrol yang spesifik. Hal-hal yang perlu di tersebut termasuk dalam bahan berbahaya dan
perhatikan di antaranya adalah regulator pengatur beracun, maka pembuangan limbah perlu tempat
tekanan harus bisa mengatur tekanan sesuai yang khusus karena sangat mengganggu ekosistem.
diinginkan (1-2 atm), memperhatikan sifat-sifat Perlakuan bahan tersebut juga harus dilakukan di
SO2 sebagaimana tercantum dalam MSDS, Klep- lemari asam serta harus mempertimbangkan
klep sambungan harus terjaga baik untuk ventilasi yang baik di laboratorium terkait. Tabel 4a
menghindari kebocoran gas SO2 ke lingkungan. dan 4b menunjukkan lembar data manajemen HI
Dari reaksi bunsen : dan I2.

114
Vol.12 No. 4 November 2008
Sigma Epsilon ISSN 0853-9103

Tabel 4a. Lembar Data Manajemen HI[5]


Identifikasi Bahan: Sifat Fisik dan Kimia
Nama Prod : Hydrogen Iodine (HI) Bentuk : Cairan
Penggunaan Bahan : Reagen untuk analisa Warna : berwarna
Bau : berbau
Titik didih: - 35,4 oC C
Titik lebur: - 51 oC
Batas ledakan : -
Densitas: (udara=1) = 4,5
Densitas (air = 1) = 2,8
Kelarutan dalam air: Larut dalam air dengan segala perbandingan
Tekanan Uap (20 oC) = 7,5 bar
Identifikasi Bahaya Tindakan Pencegahan Kebakaran
Berbahaya bagi saluran pernafasan . Dasarnya Tidak mudah menyala. Perkembangan gas atau uap
Sangat korosif terhadap mata, sistem pernafasan dan kulit menyala yang berbahaya mungkin terjadi dalam keadaan
kebakaran.
Reaktifitas Tindakan terhadap tumpahan dan bocoran
Bereaksi dengan beberapa logam, melepaskan hydrogen, gas Jangan menyentuh tumpahan atau bocoran karena dapat merusak
yang mudah terbakar. kulit, pakaian dan dapat merusak lantai. Gunakan alat pelindung
Dengan air menyebabkan korosi terhadap beberapa logam. diri dalam menangani tumpahan
Dapat bereaksi hebat dengan logam golongan alkali
Penanganan dan Penyimpanan Kontrol Ledakan / Personal Proteksi
Simpan dalam kondisi kurang dari 50 oC dan pada kondisi -Pastikan ventilasi yang baik
ventilasi yang baik. -Lindungi mata, muka, kulit dari cairan HI
Ditempatkan pada tempat yang kedap air, tahan terhadap tekanan -Jangan merokok saat menangani HI
dan temperatur -Siapkan selalu tabung oksigen, mungkin suatu saat diperlukan
saat terjadi kecelakaan
-Gunakan pakaian yang resisten terhadap HI
Kontrol Paparan Pertolongan Pertama
Pakaian pelindung dipilih secara spesifik untuk tempat bekerja, Terhirup : Segera berikan pertolongan pernafasan buatan untuk
tergantung konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya. memberikan oksigen kepada penderita , segera bawa ke dokter
Paru-paru : Filter penyerap asam atau respirator udara Terkena mata/kulit: Cuci dengan air bersih yang mengalir selama
Mata : Safety gloggles dan pelindung muka kurang lebih 20 menit dan bawa segera ke dokter
Kulit : Gloves (CPE, Neoprene, PE) Pakaian kerja

Informasi Ekologi
Asam dalam air limbah dapat mengganggu kehidupan tanaman
dan hewan baik didarat maupun didalam air sehingga ekosistem
pada lingkungan akan terganggu. Dapat merubah pH dalam
ekosistem air.

Tabel 4b. Lembar Data Manajemen I2[5]


Identifikasi Bahan: Sifat Fisik dan Kimia
Nama Prod : Iodine Bentuk : Padatan
Penggunaan Bahan : Reagen untuk analisa Warna : Perak-keunguan
Bau : bau iodine
Titik didih: 120 oC330 oC
Titik lebur: 0 oC330
Batas ledakan : -
Densitas: 1,07
Kelarutan dalam air: larut dalam air yang dididihkan
Tekanan Uap : 1 mmHg (146 oC))
Identifikasi Bahaya Tindakan Pencegahan Kebakaran
Kesehatan:) Dasarnya Tidak mudah menyala. Perkembangan gas atau uap
Efek Jangka Pendek (akut): menyala yang berbahaya mungkin terjadi dalam keadaan
Menghirup uap asap menyebabkan iritasi pada hidung dan kebakaran.
tenggorokan serta mengganngu paru-paru.
Efek jangka panjang (kronis):
Menghirup uap asap menyebabkan iritasi pada hidung dan
tenggorokan serta mengganngu paru-paru. : 80
Reaktifitas Tindakan terhadap tumpahan dan bocoran
Hindari pencemaran dengan mengaktifkan kembali zat atau Jika terjadi tumpaha yang disengaja/tidak.
bahan-bahan. Jangan mencampur dengan bahan alkali Jumlah kecil, segera ambil dan pindahkan ke tempat yang telah
disediakan.
jangan lupa menggunakan sarung tangan dan pelindung kacamata
Penanganan dan Penyimpanan Pertolongan Pertama
Jangan disimpan dekat tempat yang sangat panas atau dekat api Jika terkena kulit: cuci dengan air
yang menyala. Simpan ditempat yang tertutup Jika terkena mata: segera bilas dengan air selama 15 menit dan
segera hubungi dokter
Jika tertelan: segera minum air putih sebanyak2nya. segera
hubungi pusat pengawasan beracun setempat

Vol.12 No. 4 November 2008 115


Sigma Epsilon ISSN 0853-9103

Kontrol Paparan Pemadaman Kebakaran


Pakaian pelindung dipilih secara spesifik untuk tempat bekerja, Tidak menimbulkan bahaya ledakan dan kebakaran. Pemanasan
tergantung konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya. produk yang akan menghasilkan uap yodium
Perlindungan untuk sarung tangan: karet atau neoprene
Perlindungan untuk mata: kacamata pelindung debu untuk
mencegah kontak dengan mata
Informasi Ekologi
iodine dalam air limbah dapat mengganggu kehidupan tanaman
dan hewan baik didarat maupun didalam air sehingga ekosistem
pada lingkungan akan terganggu.

KESIMPULAN 2. ONUKI dkk, ”Thermochemical Hydrogen


Para peneliti maupun laboran yang bekerja Production By Iodine-Sulfur Cycle”,
di laboratorium diharapkan dapat mengerti, Proceedings 14th World Hydrogen Energy
memahami serta mengimplementasikan Conference, Montreal, Canada, 2002.
pengetahuan yang diperoleh dari MSDS sehingga 3. PANDIANGAN, T., “LAK Penelitian
dapat mencegah kemungkinan bahaya dan Kesetabilan Reaksi Bunsen Pada Proses
kecelakaan kerja dilaboratorium. Dengan demikian Produksi Hidrogen Termokimia”, PTRKN,
dapat menjamin keselamatan dan kesehatan kerja April 2008.
dilaboratorium.. 4. ANONYMOUS, “Module 1 the Hazardous
Materials Table”, Research and Special
Programs Administration, Instructor edition;
DAFTAR PUSTAKA USA, 2002.
1. TRIANI, N. dkk, “Kesehatan dan Keselamatan 5. http://www.msdsonline.com/
Kerja di Laboratorium”, FTK-UI, Indonesia, 6. PHIFER, RW., et.al, “Laboratory Waste
2004. Management”, A Guidebook, American
Chemical Society, Washington, 1994.

116
Vol.12 No. 4 November 2008

Anda mungkin juga menyukai