Anda di halaman 1dari 1

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI LABORATORIUM

RADEN FATAH PALEMBANG IPA FITK

UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI PETUNJUK TEKNIS PEMAKAIAN ALAT LABORATORIUM
RADEN FATAH BUNSEN
PALEMBANG
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
01
PROSEDUR DITETAPKAN,
TANGGAL PENERBIT Dekan

Prof. Dr Kasinyo Harto. M.Ag.

GAMBAR

Bunsen adalah suatu alat pembakar pertama yang dapat menghasilkan nyala
api gas tunggal yang terbuka, yang digunakan untuk pemanasan, sterilisasi,
PRINSIP
dan pembakaran.

1. Periksa kondisi mekanis bunsen burner (pembakar bunsen) .


2. Bunsen burner terhubung ke selang gas namun dalam keadaan keran
PEMELIHARAAN
tertutup, dibalurkan larutan sabun encer ke daerah sekitar sendi mekanis
dan sambungan pipa dengan kuas cat kecil, buka keran gas kembali
untuk menguji kebocoran gas.
3. Nyalakan bunsen burner dengan besaran api yang bervariasi.
4. Sebelum digunakan periksa secara visual apakah ada yang rusak.
5. Selang gas Bunsen burner harus fleksibel dan berdinding tebal, hindari
yang kaku karena menyebabkan ketidakstabilan sehingga pembakar
jatuh atau terguling saat digunakan.
1. Pastikan kita bekerja di meja tahan api dan jauh dari benda yang mudah
terbakar.
LANGKAH KERJA
2. Sambungkan selang gas ke keran gas.
3. Pastikan tidak ada yang retak di selang gas.
4. Pastikan bahwa collar di dasar cerobong asap tertutup. Hal ini untuk
memastikan bahwa api dalam keadaan paling dingin pada saat pertama
kali dinyalakan.
5. Sebelum membuka keran, nyalakan korek api.
6. Buka keran gas.

Anda mungkin juga menyukai