net/publication/324123905
CITATION READS
1 452
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Zidni Ilman Navia on 31 March 2018.
Abstrak
Suatu eksplorasi durian (Durio spp.) telah dilakukan di kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat dari bulan
April 2013 hingga Agustus 2014. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji keanekaragaman jenis durian di
kabupaten Sekadau. Eksplorasi dilakukan pada hutan adat dan perkebunan masyarakat di tiga kecamatan
yaitu Rawak, Nanga Taman, dan Nanga Mahap. Pengambilan sampel di lapangan menggunakan metode
eksplorasi. Hasil penelitian ini ditemukan enam jenis Durio yaitu Durio zibethinus, Durio kutejensis, Durio
oxleyanus, Durio dulcis, Durio griffithii, dan Durio tanjungpurensis. Dua jenis Durio diantaranya merupakan
durian budidaya dan dapat dimakan, sedangkan satu jenis merupakan jenis baru.
Kata Kunci: Durio, Durian, Keanekaragaman, Sekadau
48
Jurnal Jeumpa, 2 (2)- Desember 2015
Jenis durian yang ditemukan pada hutan di Pohon, tinggi mencapai 60 m dengan garis
bukit Merindang terdapat empat jenis, yaitu tengah batang 100 cm, berakar banir. Kulit
D. zibethinus, D. kutejensis, D. oxleyanus, batang halus, beralur, coklat kemerahan.
dan D. tanjungpurensis. Lokasi 3 yaitu hutan Daun berbentuk jorong sampai lonjong,
Tembaga di Kec. Nanga Mahap dengan panjang 6-10 cm dan lebar 3 - 5 cm,
ketinggian tempat mencapai 90 mdpl. permukaan bawah ditutupi oleh sisik
Kondisi habitat pada lokasi ini berupa hutan padat, keputihan. Perbungaan majemuk
adat dan perkebunan masyarakat. pada cabang-cabang tua, mahkota putih
Jenis D. zibethinus dan D. kutejensis hingga merah muda, benang sari yang
telah dilakukan budidaya di kebun-kebun dan bebas. Buah lonjong, panjang 5-8 cm,
pekarangan rumah oleh masyarakat kulit buah kemerahan; biji lonjong, hitam,
setempat. D. oxleyanus, D. tanjungpurensis, aril tebal menutupi biji, jingga, tidak
D. dulcis, dan D. griffithii masih tumbuh termakan.
secara liar di hutan. D. tanjungpurensis Persebaran dan habitat. D. griffithii
merupakan satu jenis baru yang ditemukan di ditemukan pada satu lokasi yaitu di hutan
Kalimantan Barat (Navia dan Chikmawati Rejunak, Kec. Nanga Taman Kab.
2015). Jenis ini memiliki keunikan dari jenis Sekadau. Durian ini tumbuh di kawasan
yang lain yaitu memiliki buah dan bunga hutan adat dan perkebunan rakyat.
yang muncul di batang, pangkal batang, Asosiasi dengan D. oxleyanus, D.
hingga permukaan tanah. tanjungpurensis,D. kutejensis, D.
zibethinus, Pandanus, dan Lithocarpus.
JENIS DURIO DI KABUPATEN
SEKADAU 2. Durio dulcis Becc.
1. Durio griffithii (Mast.) Bakh. Durio dulcis Becc. Malesia 3 (1889) 243;
Durio griffithii (Mast.) Bakh. Bakhuizen Bakhuizen van den Brink Sr., Bull. Jard.
van den Brink Sr., Bull. Jard. Bot. Btzg. 3, Bot. Btzg. 3, 6 (1924) 230; Kostermans &
6 (1924) 227; Corner, Wayside Trees of Soegeng, Comm. For. Res. Inst. Bogor 61
Malaya 1 (1988) 438; Wyatt-Smith, Kew (1958) 19; Kostermans, Reindwardtia 4
Bull. (1953) 520; Kostermans & Soegeng, (1958) 68; Burgess, Timbers of Sabah
Comm. For. Res. Inst. Bogor 61 (1958) (1966) 54; Aston, Man. Non-Dipt, Tr. Sar.
12; Kostermans, Reindwardtia 4 (1958) 2 (1988) 62.
61; Burgess, Timbers of Sabah (1966) 54; Nama daerah. Durian merah (Nanga
Kochummen, Tr. Fl. Mal. 1 (1972) 110. Mahap)
Nama daerah. Durian burung (Sekadau)
50
Jurnal Jeumpa, 2 (2)- Desember 2015
51
Jurnal Jeumpa, 2 (2)- Desember 2015
52
Jurnal Jeumpa, 2 (2)- Desember 2015
53
Jurnal Jeumpa, 2 (2)- Desember 2015
permukaan atas gundul, tulang tengah dan hingga membulat, bercuping; diameter 6.7
tulang utama tenggelam; permukaan cm – 7.8 cm, duri mengerucut dan
bawah ditutupi trikoma dengan sangat piramid, panjang 5 mm – 11 mm; aril
rapat, tulang tengah sangat menonjol, sangat tipis (<1 mm), putih susu.
tulang daun lateral sejajar, urat daun Persebaran dan habitat: Durio
menjala halus yang tidak menonjol. tanjungpurensis telah ditemukan pada
Perbungaan soliter atau 2–5 bunga tiga lokasi di Sekadau, yaitu di Rawak,
mengelompok di batang, pangkal batang; Nanga Taman, dan Nanga Mahap. Durian
kuncup bunga hijau hingga kuning ini tumbuh pada hutan campuran meranti
kehijauan, menjorong, 2–3 cm × 1–2 cm, (Dipterocarpaceae), hutan adat, dan
ujung lancip hingga bundar; panjang disekitar perkebunan rakyat; asosiasi
tangkai bunga 3–5.5 cm; kelopak dengan rotan, Artocarpus, D. griffithii, D.
tambahan berkanjang, membelah menjadi kutejensis, D. oxleyanus, D. zibethinus,
dua sama besar, membundar telur, 2–3.5 Hevea braziliensis, Lithocarpus, Shorea,
cm × 1.5–2.5 cm, bagian luar bersisik Ficus, Nepenthes, Pandanus.
padat, bagian dalam berambut bintang;
kelopak 5, berlepasan, hijau, membundar KESIMPULAN
telur, ujung lancip, 2–3 cm × 1–1.5 cm, Telah ditemukan 6 (enam) jenis
bagian luar bersisik, bagian dalam gundul Durio di kabupaten Sekadau yang tersebar
dengan berambut bintang padat pada dalam empat populasi. Keenam jenis
bagian pangkal; mahkota 5, berlepasan, tersebut, yaitu D. zibethinus Murr., D.
putih lonjong, ujung bundar, hingga kutejensis (Hassk.) Becc., D. oxleyanus
lancip, 5.6–7.5 cm × 1–1.5 cm, bagian luar Griff., D. dulcis Becc., D. griffithii (Mast.)
berambut bintang padat, penebalan di Bakh., dan D. tanjungpurensis Nav. Dua
tengah bagian dasar; benang sari kuning jenis Durio telah dilakukan budidaya di
keputihan, lebih pendek dari mahkota, 5 pekarangan dan perkebunan masyarakat
mm – 10 mm ke atas pada ruas-ruas; yaitu D. zibethinus dan D. kutejensis. Satu
tangkai sari berlepasan, lampai, bantalan jenis baru yang telah ditemukan yaitu D.
masing-masing 10 kepala sari dalam tanjungpurensis yang tumbuh liar di hutan.
rumpun bulat; kepala sari pembukaan oleh
celah; bakal buah ditutupi dengan sisik DAFTAR PUSTAKA
rapat; kepala putik kuning, mementol, Kartawinata K. 1977. Beberapa catatan
tentang cara-cara pembuatan dan
bercuping 5, gundul. Buah di cabang,
pengawetan herbarium. Frontir 7: 51-
batang, pangkal batang, jorong lintang 59.
54
Jurnal Jeumpa, 2 (2)- Desember 2015