Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/324123905

KEANEKARAGAMAN JENIS DURIAN (Durio spp.) DI KABUPATEN SEKADAU


KALIMANTAN BARAT

Article · December 2015

CITATION READS

1 452

2 authors:

Zidni Ilman Navia Adi Bejo Suwardi


Universitas Samudra Universitas Samudra
9 PUBLICATIONS   2 CITATIONS    11 PUBLICATIONS   7 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

wild edible plants as food for the future View project

Exploration and characterization of edible fruits View project

All content following this page was uploaded by Zidni Ilman Navia on 31 March 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Jeumpa, 2 (2)- Desember 2015

KEANEKARAGAMAN JENIS DURIAN (Durio spp.) DI KABUPATEN SEKADAU


KALIMANTAN BARAT

Zidni Ilman Navia1)  dan Adi Bejo Suwardi 2)


1)
Program Studi Biologi Fakultas Teknik Universitas Samudra
2)
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Samudra
Kampus Unsam Meurandeh, Provinsi Aceh

email: navia1512@gmail.com

Abstrak
Suatu eksplorasi durian (Durio spp.) telah dilakukan di kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat dari bulan
April 2013 hingga Agustus 2014. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji keanekaragaman jenis durian di
kabupaten Sekadau. Eksplorasi dilakukan pada hutan adat dan perkebunan masyarakat di tiga kecamatan
yaitu Rawak, Nanga Taman, dan Nanga Mahap. Pengambilan sampel di lapangan menggunakan metode
eksplorasi. Hasil penelitian ini ditemukan enam jenis Durio yaitu Durio zibethinus, Durio kutejensis, Durio
oxleyanus, Durio dulcis, Durio griffithii, dan Durio tanjungpurensis. Dua jenis Durio diantaranya merupakan
durian budidaya dan dapat dimakan, sedangkan satu jenis merupakan jenis baru.
Kata Kunci: Durio, Durian, Keanekaragaman, Sekadau

PENDAHULUAN buahan tropis yang memiliki nilai ekonomi


Kalimantan memiliki hutan tropis tinggi dan tersebar luas di negara tropis.
yang sangat luas dan menyimpan Durian dan kerabatnya merupakan salah satu
keanekaragaman floristik yang tinggi, dari empat suku buah-buahan asli Indonesia
dimana sebagiannya merupakan jenis yang bernilai ekonomi dan berpotensi untuk
endemik (Siregar 2006). Durio Adans dikembangkan (Uji 2007). Delapan jenis
(Adanson 1763) merupakan genus terbesar di durian diketahui buahnya dapat dimakan,
dalam Malvaceae (Nyffeler dan Baum 2001) yaitu D. zibethinus Murr., D. kutejensis
yang terdiri atas 30 jenis yang tersebar luas di (Hassk.) Becc., D. graveolens Becc., D.
wilayah tropis Asia Tenggara. Sebanyak 21 dulcis Becc., D. oxleyanus Griff., D.
jenis ditemukan di pulau Kalimantan dengan testudinarum Becc., D. lowianus Scort. ex
15 jenis adalah endemik, 11 jenis ditemukan King, dan D. grandiflorus (Mast.) Kosterm.
di Malaya, 8 jenis ditemukan di Sumatera, et Soeg. (Soegeng 1962, Salma 2011, Navia
dan satu jenis ditemukan di Burma, Srilanka dan Chikmawati 2015).
(Kostermans 1958, Uji 2005, Mansur 2007). Kerusakan hutan yang disebabkan
Kalimantan Barat merupakan salah satu oleh perluasan perkebunan besar termasuk
kawasan yang menyimpan keanekaragaman diantaranya perkebunan kelapa sawit
genetik tumbuhan khususnya untuk buah- memberikan tekanan besar yang mengarah
buahan tropis, salah satunya adalah durian kepada kepunahan tehadap keberadaan
(Sastrapradja dan Rifai 1989). Durian (Durio beberapa jenis durian di Kalimantan Barat
spp.) telah dikenal sebagai tanaman buah- khususnya jenis durian yang belum
47
Jurnal Jeumpa, 2 (2)- Desember 2015

dibudidayakan. Kondisi ini menyebabkan Sekadau, Kalimantan Barat. Informasi


perlu dilakukan eksplorasi jenis-jenis durian tentang besarnya potensi jenis tumbuhan ini
di Kalimantan Barat. Eksplorasi jenis-jenis dapat dikembangkan untuk memenuhi
durian di Kalimantan Barat akan memberikan kebutuhan buah-buahan di dalam negeri.
pengetahuan tentang potensi tumbuhan buah-
buahan lokal yang dapat dikembangkan METODE
menjadi komoditas bernilai ekonomi tinggi Penelitian ini telah dilaksanakan pada
dan memenuhi kebutuhan dalam negeri yang bulan April 2013 hingga Agustus 2014 di
masih kurang. Pemerintah Indonesia masih Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat.
melakukan impor buah durian untuk Pengambilan sampel dilakukan di tiga
memenuhi kebutuhan konsumsi durian dalam kecamatan, yaitu Kecamatan Rawak, Nanga
negeri. Impor buah durian pada tahun 2004 Engkulun, dan Nanga Mahap.
sebanyak 11.086 ton dan meningkat menjadi Pengambilan sampel di lapangan
24.679 ton pada tahun 2008 atau meningkat menggunakan metode eksplorasi (Rugayah et
sekitar 122,62% (Kementrian Pertanian al. 2004) dengan menjelajahi setiap bagian di
2010). lokasi penelitian. Masing-masing lokasi
Penelitian tentang keanekaragaman dianggap sebagai satu populasi. Setiap
jenis durian di Kalimantan Barat belum individu tumbuhan yang ada di lokasi
banyak dilakukan. Hingga saat ini, penelitian dikoleksi bagian ranting, daun, bunga, buah
terkait dengan durian di Kalimantan Barat dan biji. Materi sampel yang dikumpulkan
masih difokuskan pada pengembangan D. dari lapangan dibuat spesimen herbarium
zibethinus, sementara kajian potensi jenis sebanyak dua duplikat untuk masing-masing
durian yang lain belum dilakukan. Penelitian individu (Steenis 1950, Kartawinata 1977).
tentang keanekaragaman jenis durian baru Informasi tentang jenis-jenis durian dan
dilakukan di Kalimantan Timur (Mansur pemanfaatannya diperoleh berdasarkan
2007) dan di Kalimantan Tengah wawancara dengan penduduk lokal.
(Krismawati dan Sabran 2003). Tujuan dari Pengamatan morfologi bagian tumbuhan
penelitian ini adalah mengkaji keragaman yang diamati meliputi batang, daun, bunga,
jenis dan potensi durian di Kabupaten buah, dan biji (Radford 1986, Vogel 1987).

Tabel 1. Jenis Durio spp. di Kabupaten Sekadau


Sebaran
No. Jenis Durio Nama lokal Keterangan Status
1 2 3

48
Jurnal Jeumpa, 2 (2)- Desember 2015

1 Durio zibethinus Murr. Durian    bisa dimakan liar, budidaya


2 Durio kutejensis (Hassk.) Pekawai    bisa dimakan liar, budidaya
Becc.
3 Durio oxleyanus Griff. Terotong    bisa dimakan liar
4 Durio dulcis Becc. Durian merah - -  bisa dimakan liar
5 Durio tanjungpurensis Nav. Durian tengkurak    tidak termakan liar
6 Durio griffithii (Mast.) Bakh.Durian burung,  - - tidak termakan liar
lahung
Ket: 1. Kec. Rawak; 2. Kec. Nanga Taman, 3. Kec. Nanga Mahap; () ditemukan; (-) tidak ditemukan

Pengamatan morfologi meliputi 32 dari ketiga lokasi penelitian sangat


karakter (Kostermans 1958, NASC 2007, bervariasi.
Salma 2011) dan digunakan metode Lokasi 1 yaitu di Kec. Rawak terdapat
deskriptif (Rifai 2012) dengan mengikuti dua populasi durian yaitu hutan Rawak dan
deskriptor durian (NASC 2007). hutan Rejunak. Kedua populasi ini memiliki
karakteristik yang berbeda. Hutan Rawak
HASIL DAN PEMBAHASAN berupa hutan dataran rendah (45 mdpl) yang
Eksplorasi jenis-jenis Durio di berdampingan dengan perkebunan
Kabupaten Sekadau telah dilakukan masyarakat yaitu perkebunan sawit,
dikawasan hutan adat maupun hutan perkebunan karet, perkebunan buah-buahan
masyarakat pada tiga kecamatan, yaitu lokal, dan persawahan. Jenis durian yang
Rawak, Nanga Taman, dan Nanga Mahap. ditemukan pada hutan ini terdapat tiga jenis,
Berdasarkan hasil eksplorasi ditemukan yaitu D. zibethinus, D. kutejensis, dan D.
sebanyak enam jenis durian yang tersebar di tanjungpurensis. Hutan Rejunak berupa
ketiga lokasi penelitian (Tabel 1). Jumlah hutan perbukitan dengan ketinggian
jenis masing-masing lokasi yaitu di lokasi 1 mencapai 169 mdpl yang memiliki
Kecamatan Rawak ditemukan lima jenis, karakteristik berupa hutan primer. Hutan ini
lokasi 2 Kec. Nanga Taman terdapat empat berdampingan dengan perkebunan sawit dan
jenis, dan lokasi 3 di Kec. Nanga Mahap perkebunan karet. Jenis durian yang
ditemukan lima jenis. ditemukan pada hutan Rejunak terdapat tiga
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis, yaitu D. zibethinus, D. griffithii, dan D.
dari enam jenis durian, terdapat empat jenis tanjungpurensis.
yang ditemukan pada semua lokasi yaitu D. Lokasi 2 yaitu di Kec. Nanga Taman
zibethinus, D. kutejensis, D. oxleyanus, dan tepatnya di bukit Merindang dengan
D. tanjungpurensis. Dua jenis lainnya yaitu ketinggian tempat mencapai 100 mdpl.
D. dulcis hanya ditemukan pada satu lokasi Kondisi habitat pada populasi ini berupa
yaitu Kec. Nanga Mahap dan D. griffithii hutan primer dan perbukitan, dekat dengan
ditemukan di Kec. Rawak. Kondisi vegetasi sungai, serta jauh dari pemukiman penduduk.
49
Jurnal Jeumpa, 2 (2)- Desember 2015

Jenis durian yang ditemukan pada hutan di Pohon, tinggi mencapai 60 m dengan garis
bukit Merindang terdapat empat jenis, yaitu tengah batang 100 cm, berakar banir. Kulit
D. zibethinus, D. kutejensis, D. oxleyanus, batang halus, beralur, coklat kemerahan.
dan D. tanjungpurensis. Lokasi 3 yaitu hutan Daun berbentuk jorong sampai lonjong,
Tembaga di Kec. Nanga Mahap dengan panjang 6-10 cm dan lebar 3 - 5 cm,
ketinggian tempat mencapai 90 mdpl. permukaan bawah ditutupi oleh sisik
Kondisi habitat pada lokasi ini berupa hutan padat, keputihan. Perbungaan majemuk
adat dan perkebunan masyarakat. pada cabang-cabang tua, mahkota putih
Jenis D. zibethinus dan D. kutejensis hingga merah muda, benang sari yang
telah dilakukan budidaya di kebun-kebun dan bebas. Buah lonjong, panjang 5-8 cm,
pekarangan rumah oleh masyarakat kulit buah kemerahan; biji lonjong, hitam,
setempat. D. oxleyanus, D. tanjungpurensis, aril tebal menutupi biji, jingga, tidak
D. dulcis, dan D. griffithii masih tumbuh termakan.
secara liar di hutan. D. tanjungpurensis Persebaran dan habitat. D. griffithii
merupakan satu jenis baru yang ditemukan di ditemukan pada satu lokasi yaitu di hutan
Kalimantan Barat (Navia dan Chikmawati Rejunak, Kec. Nanga Taman Kab.
2015). Jenis ini memiliki keunikan dari jenis Sekadau. Durian ini tumbuh di kawasan
yang lain yaitu memiliki buah dan bunga hutan adat dan perkebunan rakyat.
yang muncul di batang, pangkal batang, Asosiasi dengan D. oxleyanus, D.
hingga permukaan tanah. tanjungpurensis,D. kutejensis, D.
zibethinus, Pandanus, dan Lithocarpus.
JENIS DURIO DI KABUPATEN
SEKADAU 2. Durio dulcis Becc.
1. Durio griffithii (Mast.) Bakh. Durio dulcis Becc. Malesia 3 (1889) 243;
Durio griffithii (Mast.) Bakh. Bakhuizen Bakhuizen van den Brink Sr., Bull. Jard.
van den Brink Sr., Bull. Jard. Bot. Btzg. 3, Bot. Btzg. 3, 6 (1924) 230; Kostermans &
6 (1924) 227; Corner, Wayside Trees of Soegeng, Comm. For. Res. Inst. Bogor 61
Malaya 1 (1988) 438; Wyatt-Smith, Kew (1958) 19; Kostermans, Reindwardtia 4
Bull. (1953) 520; Kostermans & Soegeng, (1958) 68; Burgess, Timbers of Sabah
Comm. For. Res. Inst. Bogor 61 (1958) (1966) 54; Aston, Man. Non-Dipt, Tr. Sar.
12; Kostermans, Reindwardtia 4 (1958) 2 (1988) 62.
61; Burgess, Timbers of Sabah (1966) 54; Nama daerah. Durian merah (Nanga
Kochummen, Tr. Fl. Mal. 1 (1972) 110. Mahap)
Nama daerah. Durian burung (Sekadau)

50
Jurnal Jeumpa, 2 (2)- Desember 2015

Pohon, tinggi mencapai 40 m dengan garis Reindwardtia 4 (1958) 82; Cockburn,


tengah batang 80 cm dan berakar banir Tress of Sabah 1 (1976) 29; Ashton, Man.
sampai 4 m tingginya. Kulit batang kasar, Non-Dipt, Tr. Sar. 2 (1988) 72.
beralur atau berjonjot tidak teratur, coklat Nama daerah. Pekawai (Sekadau)
kemerahan. Daun jorong atau bundar telur Pohon, tinggi mencapai 30 m dengan garis
terbalik menjorong, panjang 7 - 14 cm dan tengah batang 40 cm, berakar banir
lebar 3,5 - 6 cm, permukaan bawah rendah. Kulit batang halus, beralur, bagian
bersisik padat. Perbungaan muncul pada dalam agak kasar dan bersisik, coklat
cabang-cabang tua; bunga dengan kemerahan. Daun berbentuk jorong
mahkota bunga yang berwarna pink, sampai lonjong, panjang 10 - 33 cm dan
benang sari dalam berkas dan membuka lebar 3 - 12 cm, permukaan bawah ditutupi
melalui suatu sekat. Buah bulat dengan oleh sisik padat, coklat kemerahan.
garis tengah mencapai 15 cm, kulit buah Perbungaan majemuk pada cabang-
coklat merah sampai coklat merah gelap cabang tua, kelopak 90 mm, mahkota
dengan duri-duri yang ramping dan bunga merah, benang sari yang bebas.
panjang, berbau sangat tajam. Biji coklat Buah bulat telur hingga lonjong
dan dibungkus oleh aril yang berwarna menjorong, panjang 20 cm, kulit buah
kuning. kuning, berduri lunak, agak melengkung,
Persebaran dan habitat. D. dulcis 1 - 1.5 cm; biji lonjong, panjang 4 cm,
ditemukan pada satu lokasi yaitu di Kec. coklat mengkilap, aril tebal menutupi biji,
Nanga Mahap Kab. Sekadau. Durian ini kuning hingga jingga kemerahan, harum.
tumbuh di kawasan hutan adat dan Persebaran dan habitat. D. kutejensis
perkebunan rakyat. Asosiasi dengan D. ditemukan pada semua lokasi penelitian
oxleyanus, D. tanjungpurensis,D. yaitu di Kec. Rawak, Nanga Taman, dan
kutejensis, D. zibethinus, Pandanus, dan Nanga Mahap Kab. Sekadau. Durian ini
Lithocarpus. tumbuh di kawasan hutan adat dan
perkebunan rakyat. Sebagian masyarakat
3. Durio kutejensis (Hassk.) Becc. sudah melakukan budidaya pekawai di
Durio kutejensis (Hassk.) Becc. Malesia 3 kebun. Asosiasi dengan D. oxleyanus, D.
(1889) 251; Bakhuizen van den Brink Sr., tanjungpurensis,D. kutejensis, D.
Bull. Jard. Bot. Btzg. 3, 6 (1924) 231 & zibethinus, Pandanus, dan Lithocarpus.
253; Wyatt-Smith, Kew Bull. (1953) 520;
Kostermans & Soegeng, Comm. For. Res.
Inst. Bogor 61 (1958) 30; Kostermans,

51
Jurnal Jeumpa, 2 (2)- Desember 2015

4. Durio oxleyanus Griff. 20 cm, kulit buah hijau keabu-abuan,


Durio oxleyanus Griff. Calc. J. Nat. Hist. berduri besar dan runcing serta berbentuk
5 (1845) 115; Masters, Fl. Brit. Ind. 1 piramid yang melengkung.
(1874) 351; King, J. As. Soc. Beng. 60 (2) Persebaran dan habitat. D. oxleyanus
(1891) 54; Ridley, Fl. Mal. Pen. 1 (1922) ditemukan pada semua lokasi penelitian
263; Bakhuizen van den Brink Sr., Bull. yaitu di Kec. Rawak, Nanga Taman, dan
Jard. Bot. Btzg. 3, 6 (1924) 228; Burkill, Nanga Mahap Kab. Sekadau. Durian ini
Dict. Econ. Prod. Mal. Pen. 1 (1935) 872; tumbuh di kawasan hutan adat dan
Corner, Gard. Bull. Str. Settl. 10 (1939) perkebunan rakyat. Sebagian masyarakat
302; Wayside Trees of Malaya 1 (1988) sudah melakukan budidaya terotong di
439; Wyatt-Smith, Kew Bull. (1953) 527; kebun. Asosiasi dengan D. oxleyanus, D.
Kostermans & Soegeng, Comm. For. Res. tanjungpurensis,D. kutejensis, D.
Inst. Bogor 61 (1958) 65; Kostermans, zibethinus, Pandanus, dan Lithocarpus.
Reindwardtia 4 (1958) 82; Burgess,
Timbers of Sabah (1966) 54; Wong, Dict. 5. Durio zibethinus Murr.
1 (1976) 29; Cockburn, Tress of Sabah 1 Durio zibethinus Murr. Sys. Nat. Veg. ed.
(1976) 29; Ashton, Man. Non-Dipt, Tr. 13 (1774) 581; Masters, Fl. Br. Ind. 1
Sar. 2 (1988) 74. (1874) 351; J. Lin. Soc. Bot 14 (1875)
Nama daerah. Terotong (Sekadau) 501; King, J. As. Soc. Bengal 60 (2)
Pohon, tinggi mencapai 40 m dengan garis (1891) 50; Popenoe, Man. Trop. Fruit
tengah batang 100 cm, berakar banir (1920) 421; Ridley, Fl. Mal. Pen. 1 (1922)
setinggi 3 m. Kulit batang sangat kasar, 261; Bakhuizen van den Brink Sr., Bull.
beralur dalam, coklat gelap atau coklat Jard. Bot. Btzg. 3, 6 (1924) 229; Burkill,
karat. Daun berbentuk jorong melebar Dict. Econ. Prod. Mal. Pen. 1 (1935) 873;
sampai lonjong, panjang 7 - 20 cm dan Corner, Gard. Bull. Str. Settl. 10 (1939)
lebar 3 - 7,5 cm, permukaan bawah 439; Wyatt-Smith, Kew Bull. (1953) 530;
ditutupi oleh rambut-rambut keabu-abuan Kostermans & Soegeng, Comm. For. Res.
yang padat, urat-urat daun bersisik. Inst. Bogor 61 (1958) 25; Kostermans,
Perbungaan majemuk terbatas yang Reindwardtia 4 (1958) 72; Burgess,
muncul pada ranting dan cabang-cabang Timbers of Sabah (1966) 54;
tua, mahkota bunga putih atau krem pucat, Kochummen, Tr. Fl. Mal. 1 (1972) 113;
benang sari yang berbentuk berkas Cockburn, Tress of Sabah 1 (1976) 29;
bersilangan dengan 4 benang sari yang Ashton, Man. Non-Dipt, Tr. Sar. 2 (1988)
bebas. Buah bulat, bergaris tengah sampai 75-76.

52
Jurnal Jeumpa, 2 (2)- Desember 2015

Nama daerah: Durian (Sekadau) kuning, mementol, gundul. Buah di


Pohon, tinggi 10–50 m, diameter 14 cm– cabang tua bagian pangkal, batang, bulat,
40 cm. Kulit batang luar coklat hingga bulat telur hingga lonjong, hijau hingga
coklat tua; kulit dalam coklat. Daun coklat kekuningan; diameter 15 cm –
tunggal, bersilangan; jorong hingga lanset, 25cm, duri piramid; aril tebal menutupi
10–17 cm × 3–12,5 cm; pangkal daun biji, putih susu.
lancip hingga tumpul; ujung daun Persebaran dan habitat: D. zibethinus
melancip; permukaan atas gundul, telah ditemukan pada tiga lokasi di
mengkilap, tulang tengah dan tulang Sekadau, yaitu di Rawak, Nanga Taman,
utama tenggelam; permukaan bawah dan Nanga Mahap. Durian ini tumbuh
ditutupi trikoma dengan sangat rapat, pada hutan campuran meranti
tulang tengah sangat menonjol, tulang (Dipterocarpaceae), hutan adat, dan
daun lateral sejajar. Perbungaan soliter disekitar perkebunan rakyat; asosiasi
atau 2–10 bunga mengelompok di batang dengan rotan, Artocarpus, D. griffithii, D.
atau cabang tua bagian pangkal; kuncup kutejensis, D. oxleyanus, D. zibethinus,
bunga hijau hingga kuning kehijauan, Hevea braziliensis, Lithocarpus, Shorea,
membulat, ujung bundar; panjang tangkai Ficus, Nepenthes, Pandanus.
bunga 2–5 cm; kelopak tambahan
berkanjang, membelah menjadi dua sama 6. Durio tanjungpurensis Nav.
besar, membundar telur, 2–3 cm × 1–2 Durio tanjungpurensis Nav. Bangladesh J.
cm; kelopak 5, berlepasan, hijau Bot (2015) 429.
kekuningan, membundar telur, ujung Nama daerah: Durian tengkurak
bundar, 2–3 cm × 1–1.5 cm, bagian luar (Sekadau)
bersisik, bagian dalam gundul dengan Pohon, tinggi 10–20 m, diameter 14 cm–
berambut bintang padat pada bagian 32 cm. Kulit batang luar coklat hingga
pangkal; mahkota 5, berlepasan, keputih- coklat tua; kulit dalam coklat merah.
putihan, 5–6.5 cm × 1–1.5 cm, bagian luar Gubal putih. Daun tunggal, bersilangan;
berambut bintang padat, penebalan di tangkai daun panjang 10–23 mm; helaian
tengah bagian dasar; benang sari kuning daun tipis hingga tebal menjangat, lonjong
keputihan; tangkai sari berlepasan, hingga menjorong, membundar telur
lampai, bantalan masing-masing 10 sungsang-melanset, 12– 44 cm × 3–12,5
kepala sari dalam rumpun bulat; kepala cm; pangkal daun lancip hingga bundar;
sari pembukaan oleh celah; bakal buah ujung daun melancip, melancip panjang,
ditutupi dengan sisik rapat; kepala putik berekor, panjang lancip 5 mm–20 mm;

53
Jurnal Jeumpa, 2 (2)- Desember 2015

permukaan atas gundul, tulang tengah dan hingga membulat, bercuping; diameter 6.7
tulang utama tenggelam; permukaan cm – 7.8 cm, duri mengerucut dan
bawah ditutupi trikoma dengan sangat piramid, panjang 5 mm – 11 mm; aril
rapat, tulang tengah sangat menonjol, sangat tipis (<1 mm), putih susu.
tulang daun lateral sejajar, urat daun Persebaran dan habitat: Durio
menjala halus yang tidak menonjol. tanjungpurensis telah ditemukan pada
Perbungaan soliter atau 2–5 bunga tiga lokasi di Sekadau, yaitu di Rawak,
mengelompok di batang, pangkal batang; Nanga Taman, dan Nanga Mahap. Durian
kuncup bunga hijau hingga kuning ini tumbuh pada hutan campuran meranti
kehijauan, menjorong, 2–3 cm × 1–2 cm, (Dipterocarpaceae), hutan adat, dan
ujung lancip hingga bundar; panjang disekitar perkebunan rakyat; asosiasi
tangkai bunga 3–5.5 cm; kelopak dengan rotan, Artocarpus, D. griffithii, D.
tambahan berkanjang, membelah menjadi kutejensis, D. oxleyanus, D. zibethinus,
dua sama besar, membundar telur, 2–3.5 Hevea braziliensis, Lithocarpus, Shorea,
cm × 1.5–2.5 cm, bagian luar bersisik Ficus, Nepenthes, Pandanus.
padat, bagian dalam berambut bintang;
kelopak 5, berlepasan, hijau, membundar KESIMPULAN
telur, ujung lancip, 2–3 cm × 1–1.5 cm, Telah ditemukan 6 (enam) jenis
bagian luar bersisik, bagian dalam gundul Durio di kabupaten Sekadau yang tersebar
dengan berambut bintang padat pada dalam empat populasi. Keenam jenis
bagian pangkal; mahkota 5, berlepasan, tersebut, yaitu D. zibethinus Murr., D.
putih lonjong, ujung bundar, hingga kutejensis (Hassk.) Becc., D. oxleyanus
lancip, 5.6–7.5 cm × 1–1.5 cm, bagian luar Griff., D. dulcis Becc., D. griffithii (Mast.)
berambut bintang padat, penebalan di Bakh., dan D. tanjungpurensis Nav. Dua
tengah bagian dasar; benang sari kuning jenis Durio telah dilakukan budidaya di
keputihan, lebih pendek dari mahkota, 5 pekarangan dan perkebunan masyarakat
mm – 10 mm ke atas pada ruas-ruas; yaitu D. zibethinus dan D. kutejensis. Satu
tangkai sari berlepasan, lampai, bantalan jenis baru yang telah ditemukan yaitu D.
masing-masing 10 kepala sari dalam tanjungpurensis yang tumbuh liar di hutan.
rumpun bulat; kepala sari pembukaan oleh
celah; bakal buah ditutupi dengan sisik DAFTAR PUSTAKA
rapat; kepala putik kuning, mementol, Kartawinata K. 1977. Beberapa catatan
tentang cara-cara pembuatan dan
bercuping 5, gundul. Buah di cabang,
pengawetan herbarium. Frontir 7: 51-
batang, pangkal batang, jorong lintang 59.

54
Jurnal Jeumpa, 2 (2)- Desember 2015

problems of conservation and its


Kementerian Pertanian. 2010. Pedoman development. Biodiversitas 7(1). 94-
Standar Penilaian Durian. Jakarta: 99.
Direktorat Budidaya Tanaman Buah.
Steenis CGGJ van. 1950. The technique of
Kostermans AJGH. 1958. The genus Durio plant collecting and preservation in the
Adans. (Bombacaceae). Reinwardtia tropic. Flora Malesiana I 1: xIv-Ixix.
4(3):47-153.
Uji T. 2005. Keanekaragaman jenis dan
Krisnawati, A dan Sabran . 2003. Eksplorasi sumber plasma nutfah Durio (Durio
buah-buahan spesifik Kalimantan spp.) di Indonesia. Buletin Plasma
Tengah. Buletin Plasma Nutfah 9: 12- Nutfah11: 28-33.
15.
Uji T. 2007. Review: Keanekaragaman jenis
Mansur. 2007. Penelitian ekologi jenis-jenis buah-buahan asli Indonesia dan
durian (Durio spp.) di Desa Intuh potensinya. Biodiversitas 8(2): 157-
Lingau Kalimantan Timur. J Tek Ling 167.
8(3): 211-216.

National Agricultural Science Centre


[NASC]. 2007. Descriptors for Durian
(Durio zibethinus Murr.). New Delhi
(IN): Pusa Campus.

Navia ZI dan T Chikmawati. 2015. Durio


tanjungpurensis (Malvaceae), a new
species and its one new variety from
West Kalimantan, Indonesia.
Bangladesh J. Bot 44(3): 429-436.

Radford AE. 1986. Fundamentals of Plant


Systematics. New York (US): Harper &
Row. hlm 107-145.

Rifai MA. 2012. Asas-Asas Sistematika


Biologi. Bogor (ID): Puslit-LIPI.

Rugayah, Widjaja EA, Praptiwi. 2004.


Pedoman Pengumpulan Data
Keanekaragaman Flora. Bogor (ID):
Puslit-LIPI.
Salma I. 2011. Durio of Malaysia. Malaysia:
Mardi. hlm 117-125.

Santoso PJ. 2012. Mengenal Ragam dan


Potensi Pemanfaatan Sumberdaya
Genetik Durian. Bul Ipteks
Hortikultura. 8: 8-15

Siregar, M. 2006. Review: Species diversity


of local fruit trees in Kalimantan:
55

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai