) di Indonesia
Tahan Uji
Herbarium Bogoriense, Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi-LIPI
ABSTRACT PENDAHULUAN
Indonesia is rich of genetic resources and species diversity of Indonesia merupakan salah satu negara mega
Durio spp. Based on examination of 270 number of speci- biodiversitas karena memiliki kawasan hutan tro-
mens herbarium collection in Herbarium Bogoriense, there are
20 species of Durio (Durio spp.) encountered in Indonesia. pika basah dengan tingkat keanekaragaman hayati
Eighteen of 20 species of Durio occur in Kalimantan, 7 species tergolong tinggi di dunia. Termasuk juga dengan
in Sumatera and 1 species in Java, Bali, Sulawesi, and Maluku kekayaan keanekaragaman jenis buah-buahan tro-
respectively. Fourteen of 18 of species Durio in Kalimantan pisnya. Bahkan Indonesia merupakan salah satu
are recorded as endemic species. Nine species are reported as dari delapan pusat keanekaragaman genetika tanam-
edible fruits, e.i. Durio dulcis (lahong), D. exelcus (apun), D.
grandiflorus (durian munyit), D. graveolens (tuwala), D. kute- an di dunia khususnya untuk buah-buahan tropis
jensis (lai), D. oxleyanus (kerantungan), D. lowianus (terun- seperti durian (Sastrapradja dan Rifai 1989). Dila-
tung), D. testudinarum (durian sekura), and D. zibethinus (du- porkan bahwa dari sekitar 27 jenis Durio di seluruh
rian). The results of study indicated that D. acutifolius, D. dunia, 18 jenis di antaranya tumbuh di Kalimantan,
dulcis, D. kutejensis, D. lowianus, D. oxleyanus, D. testudina-
rum, and D. zibethinus are as the indigenous species of Durio
11 jenis di Malaya, dan 7 jenis di Sumatera (Koster-
(Durio spp.) having development potential in Indonesia. mans 1958). Tingginya jumlah jenis Durio yang
tumbuh di Kalimantan memberikan gambaran bah-
Key words: Durio spp., diversity, species and genetic re-
sources, potential.
wa kawasan ini merupakan pusat persebaran terpen-
ting untuk kerabat durian.
Di samping kaya dengan keanekaragaman je-
ABSTRAK nis Durio, Indonesia juga kaya dengan keanekara-
gaman sumber plasma nutfah. Sebagai contoh mi-
Indonesia kaya dengan sumber plasma nutfah dan keanekara-
gaman jenis Durio (Durio spp.). Berdasarkan hasil pengamatan salnya durian yang biasa dimakan (Durio zibethi-
yang dilakukan di Herbarium Bogoriense terhadap 270 nomor nus). Di Indonesia cukup banyak ditemukan kulti-
spesimen herbarium kerabat durian (Durio spp.) di Indonesia var durian yang satu dengan lainnya berbeda baik
telah ditemukan 20 jenis Durio. Delapan belas jenis di antara- dalam rasa, aroma, dan warna daging buahnya.
nya ditemukan di Kalimantan, 7 jenis di Sumatera, dan hanya
Bahkan dapat ditemukan buah durian tanpa biji.
1 jenis masing-masing di Jawa, Bali, Sulawesi, dan Maluku.
Empat belas dari 18 jenis Durio di Kalimantan merupakan Besarnya keanekaragaman jenis dan sumber
jenis-jenis endemik. Sembilan jenis di antaranya dilaporkan se- plasma nutfah Durio spp. di Indonesia merupakan
bagai buah-buahan yang bisa dimakan (edible fruits), yaitu modal dasar yang sangat penting untuk pemuliaana.
Durio dulcis (lahong), D. exelcus (apun), D. grandiflorus (du- Dari hasil pemuliaan tanaman, diharapkan akan
rian munyit), D. graveolens (tuwala), D. kutejensis (lai), D. ox-
leyanus (kerantungan), D. lowianus (teruntung), D. testudina-
diperoleh bibit unggul baik dalam kualitas maupun
rum (durian sekura), dan D. zibethinus (durian). Dari hasil produksi buahnya.
penelitian ini dapat dilaporkan bahwa D. acutifolius, D. dulcis, Buah durian merupakan salah satu komoditas
D. kutejensis D. lowianus, D. oxleyanus, D. Testudinarum, dan buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomi cukup
D. zibethinus merupakan jenis-jenis Durio (Durio spp.) asli penting di pasar perdagangan. Indonesia pada tahun
Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan.
1985/86 dilaporkan sebagai negara penghasil buah
Kata kunci: Durio spp., keanekaragaman, jenis dan plasma durian terbesar nomor dua setelah Thailand, yaitu
nutfah, potensi. menghasilkan 200.000 ton (Subhadrabandhu et al.
1991). Namun sekarang Indonesia mendatangkan
buah-buahan dari Thailand termasuk buah durian.
Dipterocarp) dan hanya sebagian kecil lainnya yang bagian besar kerabat durian tumbuh di hutan-hutan
telah ditanam penduduk di kebun-kebun. Oleh kare- dataran rendah (<1000 m dpl). Namun ada beberapa
na itu, domestikasi khususnya pada kerabat durian jenis yang dapat tumbuh di hutan-hutan di dataran
yang masih tumbuh secara liar di hutan-hutan dan tinggi (>1000 m dpl), antara lain adalah D.
berpotensi ekonomi perlu dilakukan. Terlihat pula lanceolatus (kelincing), D. lowianus (teruntung), D.
bahwa dari sebagian besar kerabat durian di Indone- oblongus, dan D. testudinarum (sekura). Satu dari 4
sia sangat cocok atau menyukai tipe-tipe tanah liat jenis Durio tersebut, yaitu D. lowianus (teruntung)
atau tanah liat berpasir. Di samping itu, ternyata se- ternyata dapat tumbuh sampai ketinggian 1700 m
dpl. Oleh karena itu, teruntung merupakan salah fenologi ini sangat penting terutama untuk mem-
satu jenis Durio yang berpotensi untuk dikembang- bantu melakukan koleksi buah-buahan kerabat duri-
kan di dataran tinggi. Teruntung selain buahnya an. Agar kegiatan koleksi berhasil maka diperlukan
enak dimakan, dilaporkan pula bahwa jenis ini waktu yang tepat dengan musim berbuahnya.
sangat resisten untuk melawan serangan jamur D. acutifolius (tupaloh) merupakan satu-satu-
Phytophthora palmifora (Subhadrabandhu et al. nya kerabat durian yang berperawakan paling kecil,
1991). pendek, dan termasuk dalam kelompok perdu (Kos-
Musim berbunga kerabat durian pada umum- termans 1953). Oleh karena itu, tupaloh dapat di-
nya pada bulan Maret sampai Juli sedangkan musim manfaatkan sebagai sambungan batang bawah
berbuah pada bulan Agustus sampai Februari. Data untuk mendapatkan bibit yang kerdil. Selain itu, D.