Anda di halaman 1dari 6

Warta Kebun Raya 13(2), November 2015

KEANEKARAGAMAN DAN KONSERVASI TUMBUHAN


BUAH LANGKA INDONESIA

Dodo
Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya – LIPI
email: dodortl@gmail.com
Foto: Wisnu H.A.

Durio kutejensis
ABSTRACT

Southeast Asia has about 400 species edible fresh fruits and 329 (about 75%) species are found in Indonesia,
226 species of them are native to Indonesia. There are 31 (about 14%) species of fruit plants native to
Indonesia are classified as rare category. Mangifera is the largest genus in the list of endangered
Indonesian fruit plants (10 species), then Durio (7 species), and Aglaia (5 species). Mangifera had been
threatened in their nature, such as Mangifera casturi that could not found anymore in their natural habitat
(extinct in the wild), while M. macrocarpa, M. pajang, M. rufocostata, and M. similis are vulnerable or
threatened. Durio dulcis, D. kutejensis, and D. oxleyanus belongs to vulnerable category. The Botanic
Gardens plays role in plant conservation. 23 species of rare Indonesian fruits (74%) has been collected in
the Garden, 2 species of them (Stelechocarpus burahol and Diospyros macrophylla) has been restored to
their natural habitat in Ujung Kulon with great results (growth percentage > 75%).

PENDAHULUAN jika habitat atau lingkungannya memburuk atau


rusak dan tidak ada aksi-aksi konservasi
Tumbuhan buah Indonesia adalah jenis buah- dilakukan untuk menyelamatkannya
buahan lokal yang tumbuh secara alami dan yang (Widyamoko dan Irawati, 2007).
berasal dari kawasan Indonesia (Uji, 2004).
Tumbuhan dikatakan langka apabila situasi atau Acuan yang digunakan untuk menyatakan
kondisi populasi tumbuhan tersebut sudah kategori kelangkaan suatu jenis tumbuhan
jarang, walaupun pada saat ini mungkin belum adalah The IUCN Red List of Threatened Species
atau tidak terancam kepunahan, namun (IUCN, 2014) dan Tumbuhan Langka Indonesia
ukurannya sedemikian kecil sehingga bisa punah yang diterbitkan oleh Puslitbang Biologi-LIPI

37
Warta Kebun Raya 13(2), November 2015

tahun 2001 (Mogea et al., 2001). Acuan tersebut Namun sayang, buah-buahan import yang dijual
merupakan hasil kajian para pakar konservasi mendominasi di pasar-pasar ataupun di toko-
flora. Dengan demikian, tumbuhan buah langka toko swalayan di berbagai kota di seluruh
Indonesia adalah jenis tumbuhan buah-buahan Indonesia (Uji, 2005).
lokal yang tumbuh secara alami dan yang berasal
dari kawasan Indonesia yang masuk ke dalam Lebih dari 75% buah-buahan yang ada di Asia
dua daftar acuan tersebut. Tenggara ternyata terdapat di Indonesia.
Menurut Rifai (1986), buah-buahan yang ada di
Sampai saat ini, masih banyak informasi yang Indonesia baik yang merupakan jenis asli
menyatakan tumbuhan (buah) langka Indonesia maupun pendatang (introduksi)
berdasarkan acuan yang tidak jelas. Untuk itu, jumlahnya tidak kurang dari 329 jenis (terdiri
penulis membuat daftar tumbuhan buah langka dari 61 suku dan 148 marga). Sedangkan di
Indonesia berdasarkan acuan internasional kawasan Asia Tenggara terdapat sekitar 400 jenis
(IUCN) dan lokal (Tumbuhan Langka Indonesia). buah-buahan yang dapat dimakan (Sunarto,
Selain itu, aksi-aksi konservasi terhadap 1992).
tumbuhan buah langka Indonesia baik ex situ
maupun in situ perlu dilakukan untuk Uji (2007) menentukan sebanyak 226 jenis
menyelamatkan tumbuhan tersebut dari tumbuhan buah-buahan asli Indonesia dapat
kepunahan. dimakan yang sebagian besarnya masih tumbuh
liar di hutan-hutan (184 jenis), hanya sebagian
KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN BUAH LANGKA kecil yang telah dibudidayakan (62 jenis) dan 18
INDONESIA jenis diantaranya merupakan jenis endemik.
Berdasarkan sukunya, jumlah jenis tumbuhan
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan buah-buahan asli Indonesia yang terbesar
berbagai jenis tumbuhan, tidak kurang dari merupakan suku Euphorbiaceae (31 jenis),
30.000 jenis tumbuhan berbunga telah Anacardiaceae (29 jenis), Moraceae (28 jenis)
ditemukan, belum termasuk paku-pakuan, dan Clusiaceae (22 jenis). Berdasarkan
lumut dan jamur (Budiman dalam Mogea et al., habitusnya, sebagian besar berupa pohon (203
2001). Jenis-jenis tumbuhan tersebut jenis), liana (26 jenis), perdu (17 jenis), herba
diantaranya sudah masuk dalam daftar (14 jenis) dan semak (4 jenis). Lokasi sebaran
tumbuhan langka. Mogea et al. (2001) tumbuhan tersebut adalah Sumatera (148 jenis),
menambahkan sebanyak 240 jenis tumbuhan Kalimantan (144 jenis), Jawa (96 jenis),
tersebut termasuk langka. Sementara itu, Sulawesi (43 jenis), Maluku (30 jenis), Nusa
berdasarkan IUCN (2014), Indonesia memiliki Tenggara (21 jenis), Papua (16 jenis) dan 34 jenis
tumbuhan langka sebanyak 1.217 jenis, terdiri lainnya tersebar di seluruh Indonesia.
dari punah (1 jenis), punah in situ (1 jenis), kritis
(116 jenis), genting (79 jenis), rawan (213 Berdasarkan Uji (2007), tumbuhan buah yang
jenis), dan lain-lain; seperti terkikis, data belum masuk ke dalam tumbuhan langka Indonesia
lengkap, dan belum dievaluasi (807 jenis). terdapat 31 jenis,yaitu:
a. Langka menurut IUCN 2014 (21 jenis), yaitu
Keanekaragaman jenis buah-buahan asli kategori punah in situ (EW = extinc in the
Indonesia tergolong cukup tinggi dan masih wild) sebanyak satu jenis yaitu Mangifera
banyak yang belum dimanfaatkan secara baik. casturi; 7 jenis berkategori rawan (VU =

38
Warta Kebun Raya 13(2), November 2015

vulnerable) yaitu Mangifera macrocarpa, M. PKT KR – LIPI dan laporan eksplorasi KRD, jumlah
pajang, M. rufocostata, M. similis, Durio tumbuhan buah langka Indonesia yang telah
dulcis, D. kutejensis, dan D. testudinarius; dikoleksi di Kebun Raya sebanyak 23 jenis (Tabel
dan 13 jenis berkategori terkikis (LR = low 1). Jenis yang belum berhasil dikoleksi terdapat
risk) yaitu Mangifera caesia, M. foetida, M. 8 jenis yaitu Aglaia forbesii, A. leptantha, A.
magnifica, M. parvifolia, Corypha utan, oligophylla, A. rufinervis, Artocarpus
Bhesa paniculata, B. robusta, Aglaia fulvicortex, Durio grandiflorus, D. lowianus,
forbesii, A. leptantha, A. oligophylla, dan Mangifera magnifica. Untuk melengkapi
A.rufinervis, A. tomentosa, dan Nephelium koleksi tersebut, PKT KR – LIPI bekerjasama
lappaceum. dengan KRD melakukan eksplorasi tumbuhan
b. Langka menurut Daftar 40 Jenis Tumbuhan terutama jenis-jenis yang endemik dan langka.
Langka Indonesia (3 jenis), yaitu D. oxleyanus
(VU), Diospyros macrophylla (VU) dan KONSERVASI IN SITU TUMBUHAN BUAH
Stelechocarpus burahol (LR). LANGKA INDONESIA
c. Langka menurut Daftar 200 Jenis Tumbuhan
Langka Indonesia (8 jenis), yaitu Artocarpus Untuk menyelamatkan tumbuhan dari
fulvicortex, Mangifera gedebi, Durio kepunahan, PKT KR – LIPI melakukan kerjasama
grandiflorus, D. graveolens, D. lowianus, D. dengan pengelola kawasan konservasi in situ
testudinarum, Baccaurea angulata, dalam melakukan reintroduksi atau penanaman
Cynometra cauliflora. kembali jenis-jenis tumbuhan langka Indonesia
ke habitat asalnya. Kerjasama dilakukan untuk
Keanekaragaman jenis dan plasma nutfah buah - memperoleh perlindungan secara legal
buahan asli Indonesia yang cukup besar sangat terhadap tumbuhan beserta lingkungannya.
penting terutama sebagai modal dasar untuk Jenis tumbuhan langka yang telah
pemuliaan tanaman buah-buahan. Inventarisasi direintroduksi terdiri dari: Pinanga javana di
kekayaan jenis buah-buahan asli Indonesia perlu Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa
dilakukan agar dapat dimanfaatkan, khususnya Barat; Calamus manan di T.N. Bukit Duabelas,
dalam usaha meningkatkan kualitas dan Jambi; Parkia timoriana di T.N. Meru Betiri,
kuantitas buah-buahan asli Indonesia sehingga Jawa Timur; Alstonia scholaris, Stelechocarpus
dapat menambah dan meningkatkan usaha burahol, Diospyros macrophylla, Intsia bijuga,
penganekaragaman jenis buah-buahan yang Vatica bantamensis, dan Heritiera percoriacea
dapat dimakan di Indonesia (Uji, 2007). di T.N. Ujung Kulon, Banten (Anonim, 2014 ;
Dodo, 2014). Stelechocarpus burahol sebanyak
KONSERVASI EX SITU TUMBUHAN BUAH 400 spesimen dan Diospyros macrophylla
LANGKA INDONESIA sebanyak 100 spesimen ditanam di kawasan
hutan Ujung Kulon pada 2009. Hasil
Untuk menyelamatkan tumbuhan langka dari pengamatan terhadap daya hidup S. burahol
kepunahan, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun dan D. macrophylla setelah satu tahun
Raya – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia berturut-turut adalah 97,4% dan 75,6%;
(PKT KR – LIPI) dan Kebun Raya Daerah (KRD) pertambahan tinggi 11 dan 8 cm; dan
melakukan ekslorasi tumbuhan ke berbagai pertambahan diameter batang 2,4 dan 1,1 mm
daerah di Indonesia dan kemudian (Risna, dkk., 2010).
mengoleksinya di areal kebun raya. Berdasarkan
catatan Subbidang Registrasi dan Pembibitan

39
Warta Kebun Raya 13(2), November 2015

Tabel 1. Daftar tumbuhan buah langka Indonesia dan Koleksi Kebun Raya
Kategori
No Nama Ilmiah Suku Tempat Koleksi Asal Koleksi
Kelangkaan
Aglaia tomentosa Kalimantan Selatan, Sulawesi
1. Meliaceae PKT KR - LIPI LR
Teijsm. & Binn. Tengah, Papua
2. Aglaia forbesii King Meliaceae Belum ada - LR
3. Aglaia leptantha Miq. Meliaceae Belum ada - LR
4. Aglaia oligophylla Miq. Meliaceae Belum ada - LR
Aglaia
5. rufinervis(Blume) Meliaceae Belum ada - LR
Bentv.
Artocarpus fulvicortex
6. Moraceae Belum ada - 200TLI
F.M.Jarrett
Baccaurea angulata PKT KR - LIPI, KRD
7. Phyllanthaceae Kalimantan Timur, Sulawesi 200TLI
Merr. Enrekang
8. Bhesa paniculata Arn. Centroplacaceae PKT KR - LIPI Bengkulu,Papua LR
Bhesa robusta (Roxb.)
9. Centroplacaceae PKT KR - LIPI Sumatra (Bengkulu) LR
Ding Hou
10. Corypha utan Lam. Arecaceae PKT KR - LIPI Filipina LR
Cynometra cauliflora Lampung, Jawa, Kalimantan
11. Fabaceae PKT KR - LIPI, KRP 200TLI
L. Barat, Sulawesi Tenggara
Lampung,Banten, Jawa Barat,
Diospyros macrophylla PKT KR - LIPI, KRP,
12. Leguminosae Kalimantan Selatan, Kalimantan VU (40TLI)
Blume KRD (Enrekang)
Tengah
PKT KR - LIPI, KRD Kalimantan (Kalimantan Selatan,
13. Durio dulcis Becc. Malvaceae VU
(Katingan, Banua) Kalimantan Tengah)
Durio grandiflorus
14. (Mast.) Kosterm. & Malvaceae Belum ada - 200TLI
Soegeng
Sumatra Barat, Kalimantan
15. Durio graveolens Becc. Malvaceae PKT KR - LIPI 200TLI
Timur
Durio kutejensis PKT KR - LIPI, KRD Kalimantan Timur, Kalimantan
16. Malvaceae VU
(Hassk.) Becc. (Katingan, Banua) Tengah, Kalimantan Selatan
Durio lowianus Scort.
17. Malvaceae Belum ada - 200TLI
ex King
PKT KR - LIPI, KRP, Sumatra Utara, Riau, Jambi,
18. Durio oxleyanus Griff. Malvaceae KRD (Katingan, Kalimantan (Kalimantan VU (40TLI)
Banua) Selatan)
Durio testudinarius PKT KR - LIPI, KRD Kalimantan Tengah, Kalimantan
19. Malvaceae LR & 200TLI
Becc. Katingan Barat, Serawak
PKT KR - LIPI, KRP, P. Bangka,P.
20. Mangifera caesia Jack Anacardiaceae LR
KRD Banua Belitung,Banten,Jawa Barat
Mangifera casturi PKT KR - LIPI, KRD Riau, Kalimantan (Kalimantan EW &
21. Anacardiaceae
Kosterm. (Katingan, Banua) Tengah, Kalimantan Selatan) 200TLI
Sumatra Barat, Jawa
Mangifera foetida PKT KR - LIPI, KRP,
22. Anacardiaceae Barat,Kalimantan Tengah, LR
Lour. KRD Banua
Kalimantan Selatan
23. Mangifera gedebi Miq. Anacardiaceae PKT KR - LIPI Lampung 200TLI
Mangifera macrocarpa
24. Anacardiaceae PKT KR - LIPI Jawa VU
Blume
Mangifera magnifica
25. Anacardiaceae Belum ada - LR
Kochummen
Mangifera pajang PKT KR - LIPI, KRD
26. Anacardiaceae Kalimantan Tengah VU
Kosterm. Katingan
Mangifera parvifolia
27. Anacardiaceae PKT KR - LIPI Jambi LR
Merr.
Mangifera rufocostata
28. Anacardiaceae PKT KR - LIPI Kalimantan Timur VU
Kosterm.
Mangifera similis
29. Anacardiaceae PKT KR - LIPI, KRP P. Bangka,Lampung VU
Blume
Nephelium lappaceum P. Bangka,Jawa,Kalimantan
30. Sapindaceae PKT KR - LIPI, KRP LR
L. Tengah, Kalimantan Timur
Stelechocarpus
31. burahol (Blume) Annonaceae PKT KR - LIPI, KRP Jambi, Jawa (Jawa Barat) LR (40TLI)
Hook.f. & Thomson
Keterangan: EW=extinc in the wild; VU=vulnerable; LR=low risk; TLI=tumbuhan langka Indonesia; KRP=Kebun Raya Purwodadi
Sumber: Sari et al., 2010

40
Warta Kebun Raya 13(2), November 2015

Gambar 1. a) Mangifera casturi b) Mangifera caesia c) Stelechocarpus burahol d) Durio kutejensis

PENUTUP Dodo, Sopian, dan Suherman. 2014. Laporan


Kegiatan Pe n a n a m a n Va t i c a
Kebun Raya telah berhasil mengkoleksi 23 jenis bantamensis, Heritiera percoriacea,
tumbuhan buah langka Indonesia atau sebanyak dan Diospyros macrophylla di Taman
74% dari 31 jenis buah-buahan langka yang ada di Nasional Ujung Kulon Banten. PKT
Indonesia. Tumbuhan buah langka tersebut Kebun Raya-LIPI. Bogor.
diantaranya memiliki potensi yang besar untuk IUCN. 2014. The IUCN Red List of Threatened
dikembangkan menjadi komoditi buah unggulan Species. Ve r s i o n 2014.2.
dan dapat menjadi sumber devisa bagi negara. <www.iucnredlist.org>. Diakses tanggal
Untuk itu, upaya konservasi untuk 5 Agustus 2014.
menyelamatkan tumbuhan (buah) langka Mogea, J.P., D. Gandawidjaja, H. Wiriadinata,
tersebut penting dilakukan baik di habitat R.E.Nasution, dan Irawati. 2001.
alaminya (in situ) maupun secara ex situ agar Tumbuhan langka Indonesia. LIPI-Seri
tidak menjadi punah, yakni dengan cara Panduan Lapangan. Bogor. Balai
menjaga, memelihara, menambah populasi, dan Penelitian Botani. Puslitbang Biologi,
membudidayakannya. LIPI.
Rifai, M.A. 1986. Flora Buah-buahan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Bogor. LBN – LIPI.

Anonim. 2014. Reintroduction and Recovery of


Indonesian Threatened Plants. GSPC
Implementation in Indonesia.

41
Warta Kebun Raya 13(2), November 2015

Risna, R.A., Dodo, dan Sumadi. 2010. Laporan Uji, T. 2004. Keanekaragaman Jenis, Plasma
Monitoring Daya Tu m b u h dan Nutfah, dan Potensi Buah-buahan Asli
Pertumbuhan Intsia bijuga, Diospyros Kalimantan. BioSmart 6 (2) : 117 – 125.
macrophylla, dan Stelechocarpus Uji, T. 2005. Keanekaragaman Jenis dan Sumber
burahol di Taman Nasional Ujung Kulon. Plasma Nutfah Durio (Durio spp.) di
PKT Kebun Raya Bogor-LIPI. Indonesia. Buletin Plasma Nutfah 11 (1)
Sari, R., Ruspandi, and S.R.Ariati (eds). 2010. An : 28 – 33.
Alphabetical List of Plant Species Uji, T. 2007. Review. Keanekaragaman Jenis
Cultivated in The Bogor Botanic Buah-Buahan Asli Indonesia dan
Gardens. Center for Plant Conservation Potensinya. Biodiversitas 8(2):157-167.
Bogor Botanic Gardens. Indonesian Widyatmoko, D. dan Irawati. 2007. Kamus Istilah
Institute of Sciences. Konservasi. Pusat Konservasi Tumbuhan
Sunarto, A.T. 1992. Stelechocarpusburahol Kebun Raya Bogor. Lembaga Ilmu
(Blume) Hook.f.& Thomson. In.Verheij, Pengetahuan Indonesia.
E.W.M. and R.E. Coronel (eds).Plant
Resources of South-East Asia No.2.
Edible Fruits and Nuts. Prosea
FondationBogor, Indonesia. Pp 290-291.

42

Anda mungkin juga menyukai