Anda di halaman 1dari 9

MENGENAL JENIS TUMBUHAN MELAYU

(Jl. Afnawi Noeh, Desa Klambir Lima, Kecamatan Hamparan Perak,


Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara)

Disusun Oleh :
Putri Oktarin Nandya
(220702016)

Dosen Pengampu :
Prof. Wan Syaifuddin, M.A, Ph.D.

Mata Kuliah:
Teori Sastra

PROGRAM STUDI SASTRA MELAYU


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2023
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan izin kuasa-Nya
sehingga pada akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Teori Sastra” ini.
saya menyadari bahwa pentingnya tugas ini, yaitu kewajiban sebagai mahasiswa dalam
memperdalam wawasan, salah satunya pembahasan mengenai dunia melayu.
Hari Sabtu 1 April 2023, Saya mengumpulkan beberapa jenis tumbuhan yang
berkaitan dengan aspek aspek melayu yang berlokasi di Jl. Afnawi Noeh, Desa Klambir
Lima, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Saya berharap kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak, sebagai bahan - bahan evaluasi untuk saya, agar kedepannya
menjadi lebih baik. Akhir kata saya ucapkan terima kasih

1
POHON MELINJO

Melinjo atau Belinjo (Gnetum gnemon Linn.)


adalah suatu spesies tanaman berbiji terbuka
(Gymnospermae) berbentuk pohon yang berasal dari
Asia tropik, melanesia, dan Pasifik Barat. Melinjo
dikenal pula dengan nama maninjo (bahasa Makassar),
ku'lang (bahasa Selayar), belinjo, mlinjo (bahasa
Jawa), tangkil (bahasa Sunda) atau bago (bahasa
Melayu dan bahasa Tagalog), khalet (Bahasa
Kamboja), bidau (bahasa Melayu Kapuas Hulu).
Melinjo banyak ditanam di pekarangan sebagai
peneduh atau pembatas pekarangan dan terutama
dimanfaatkan buah dan daunnya, terutama untuk dibuat
panganan keripik yang disebut emping.

Melinjo jarang dibudidayakan secara intensif.


Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat
rumah tangga sederhana. Daun mudanya (disebut
sebagai so dalam bahasa Jawa) digunakan sebagai bahan sayuran (misalnya pada sayur asam). Bunga
(jantan maupun betina) dan bijinya yang masih kecil-kecil (pentil) maupun yang sudah masak dijadikan
juga sebagai sayuran. Biji melinjo juga menjadi bahan baku emping. Kulitnya bisa dijadikan abon kulit
melinjo.

Penelitian yang sudah dilakukan pada melinjo menunjukkan bahwa melinjo menghasilkan senyawa
antioksidan. Aktivitas antioksidan ini diperoleh dari konsentrasi protein tinggi, 9–10% dalam tiap biji
melinjo. Protein utamanya berukuran 30 kilo Dalton yang amat efektif untuk menghabisi radikal bebas
yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit.

Selain itu melinjo juga merupakan antimikroba alami. Itu artinya protein melinjo juga bisa dipakai
sebagai pengawet alami makanan sekaligus obat baru untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Peptida yang diisolasi dari biji melinjo diindikasikan punya potensi aktif menghambat beberapa jenis
bakteri gram positif dan negatif.

2
POHON SIRSAK

Sirsak, Nangka Belanda, atau Durian Belanda


(Annona muricata L.) adalah tumbuhan berbunga yang
berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan Amerika
Selatan. Di berbagai daerah Indonesia dikenal sebagai
nangka sebrang, nangka landa (Jawa), nangka
walanda, sirsak (Sunda), nangka buris, nangkèlan,
nangka ènglan (Madura), srikaya jawa (Bali), boh lôna
(Aceh), durio ulondro (Nias), durian betawi
(Minangkabau),durian belanda (Malaysia), serta
jambu landa (di Lampung, "Nangko Belando"
(Palembang). Penyebutan "belanda" dan variasinya
menunjukkan bahwa sirsak (dari bahasa Belanda:
zuurzak, berarti "kantung asam") didatangkan oleh
pemerintah kolonial Hindia Belanda ke Nusantara,
yaitu pada abad ke-19, meskipun bukan dari Eropa.

Tanaman ini ditanam secara komersial untuk diambil daging buahnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh
di sembarang tempat, paling baik ditanam di daerah yang cukup berair. Nama sirsak sendiri berasal dari
bahasa Belanda. Zuurzak. yang berarti "kantung yang asam".

Tanaman ini ditanam secara komersial atau sambilan untuk diambil buahnya. Pohon sirsak memiliki
model troll, dengan ketinggian 8-10 meter. Di Indonesia sirsak dapat tumbuh dengan baik pada
ketinggian 1000 m dari permukaan laut. Buah sirsak tergolong ke dalam tanaman tahunan. Daun sirsak
memiliki warna hijau tua dan hikau muda, dengan panjang 6-18 cm dengan lebar 3-7 cm. Selain itu,
daun sirsak memiliki tekstur daun yang kasar dan berbentuk bulat telur dengan lancip pendek pada
bagian ujungnya serta mengkilap pada bagian atasnya. Daun sirsak memiliki bau yang sangat menyengat
dengan tangkai daun yang berukuran pendek, hanya 3-10 mm.

Berdasarkan penelitian Dr. Jerry McLaughlin dari Purdue University dan Prof. Dr. Soelkasono
Sastrodihardjo dari Departemen Biologi ITB, daun sirsak sangat ampuh digunakan untuk mengobati
penyakit kanker.

3
POHON DUKU

Duku adalah jenis buah-buahan dari anggota suku


Meliaceae. Tanaman yang berasal dari Asia Tenggara
sebelah barat ini memiliki kemiripan dengan buah
langsat, kokosan, pisitan, celoring dan lain-lain
dengan berbagai variasinya. Nama-nama yang
beraneka ragam ini sekaligus menunjukkan adanya
aneka kultivar yang tercermin dari bentuk buah dan
pohon yang berbeda-beda.

Wilayah asal usul duku membentang dari sekitar


Siam, Semenanjung Tanah Melayu hingga Borneo di
timur, termasuk pula Filipina. Di daerah-daerah itu,
duku ditanam sebagai salah satu buah-buahan yang
penting. Bahkan varietas-varietas liar atau yang meliar
dapat dijumpai di alam. Kini duku juga dibudidayakan,
walau tidak besar, di Vietnam, Burma, Srilanka, India, Australia, Hawaii, Suriname, dan Puerto Rico.

Duku dikenal dengan banyak nama, seperti langsat, langseh, langsep, lansa (Mal.); lansones,
lanzone, lanzon, dan buahan, (Fil.); langsad, longkong (Thailand); lòn bon dan bòn bon (Vietnam);
langsak, duku (Burma); serta gadu guda (Srilanka). Dalam bahasa Inggris juga disebut sebagai langsat
dan duku.

Di Indonesia sendiri duku disebut dengan berbagai nama, yang mirip maupun yang tidak. Misalnya
langsat (umum); lansat, lancat (Aceh dan Sumut); lasé (Nias); langsék (Min.); langsak (Komering)
langsak, lasak, rarsak, rasak (Lampung); lansét, lasat, losot, léhat, lihat, rihat, richat (Kal.); lansa,
lasat, lasot, lansot, dansot, ranso, lantat (Sulut); lansa, lasa, lasé, lésé (Sulsel); lasat, lasaté, lasété,
nasaté, lasato, lalasat, lasa (Maluku) dan sejenisnya. Serta langsat, langsep dan duku, dukuh (Jw.);
kokosan, pisitan, bijitan (Sd.); pijetan, celuring (Jw.); celoréng (Md.; celoring, ceroring (Bali); dan lain-
lain.

4
POHON MANGGA

Mangga atau mempelam adalah nama sejenis


buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga
termasuk ke dalam genus Mangifera, yang terdiri dari
35-40 anggota dari famili Anacardiaceae.

Nama "mangga" berasal dari bahasa Tamil,


mankay, yang berarti man "pohon mangga" + kay
"buah". Kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang
Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa
Portugis), mango (bahasa Spanyol dan Inggris) dan
lainnya.

Mangga berasal dari daerah di sekitar perbatasan


India dengan Burma, dan mangga telah menyebar ke
Asia Tenggara sekitar 1500 tahun yang silam. Buah ini
dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti
pêlêm atau poh (Jw.), Poh (Bl.), dan Paok (Sas.)

Mangga memiliki nilai-nilai kultural yang tinggi,


khususnya di pelbagai negara di Asia bagian selatan.
Di Filipina, buah ini merupakan simbol nasional.
Dalam kitab suci Weda agama Hindu, mangga
dianggap sebagai “hidangan para dewa”. Daun-daun
mangga kerap digunakan secara ritual dalam dekorasi
upacara perkawinan atau keagamaan Hindu.

Beberapa jenis mangga yang ditemui di Indonesia, antara lain: mangga arumanis, mangga apel,
mangga golek, mangga madu, mangga manalagi, mangga alpukat, mangga gedong gincu, mangga
indramayu, mangga pakel, mangga kweni, mangga kemang, mangga lalijiwo, mangga endog.

Mangga terutama ditanam untuk buahnya. Buah yang matang umum dimakan dalam keadaan segar,
sebagai buah meja atau campuran es, dalam bentuk irisan atau diblender. Buah yang muda kerap kali
dirujak, atau dijajakan di tepi jalan setelah dikupas, dibelah-belah dan dilengkapi bumbu garam dengan
cabai. Buah mangga juga diolah sebagai manisan, irisan buah kering, dikalengkan dan lain-lain.

5
POHON PALA

Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan


berupa pohon yang berasal dari kepulauan Banda,
Maluku. Akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-
rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditas
perdagangan yang penting sejak masa Romawi. Pala
disebut-sebut dalam ensiklopedia karya Plinius "Si
Tua". Semenjak zaman eksplorasi Eropa pala tersebar
luas di daerah tropika lain seperti Mauritius dan Karibia
(Grenada). Istilah pala juga dipakai untuk biji pala
yang diperdagangkan.

Tanaman pala tersebar pada wilayah atau negara


yang memiliki iklim tropis termasuk diantaranya
Guangdong dan Yunan di Cina, Taiwan, Malaysia,
Grenada di Kepulauan Karibia, Kerala di India, Sri
Lanka, dan Afrika Selatan, terutama juga di negara asalnya yaitu Indonesia. Pada negara Indonesia,
penghasil utama pala ada pada Kepulauan Maluku, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Nanggroe Aceh
Darussalam, Jawa Barat, dan Papua. Umur tanaman pala pun cukup panjang bahkan bisa mencapai 100
tahun.

Pemanfaatan buah pala bisa berupa biji, salut bijinya (arillus), dan daging buahnya. Dalam
perdagangan, salut biji pala dinamakan fuli. Tanaman pala merupakan tanaman yang cukup lama
pertumbuhannya hingga pemanenan. Panen pertama dilakukan 7 sampai 9 tahun setelah pohonnya
ditanam dan mencapai kemampuan produksi maksimum setelah 25 tahun. Tumbuhnya dapat mencapai
20m dan usianya bisa mencapai ratusan tahun.

Biji pala mengandung minyak atsiri 7-14%. Bubuk pala dipakai sebagai penyedap untuk roti atau
kue, dan minuman penyegar (seperti eggnog). Minyaknya juga dipakai sebagai campuran parfum atau
sabun. Tanaman ini juga kaya akan manfaat, diantaranya buah pala yang terdiri dari kulitnya dapat
dijadikan bahan tambahan obat pengusir nyamuk; dagingnya yang mengandung banyak nutrisi dapat
dijadikan bahan dasar pembuatan berbagai jenis makanan dan minuman seperti manisan, sirup, dan
permen; biji dan fulinya sering dijadikan sebagai bahan utama pembuatan minyak atsiri; begitu juga
dengan daunnya, namun pada daging buahnya pun sering dijadikan bahan baku minyak atsiri

6
POHON RAMBUTAN

Rambutan merupakan tanaman tropis yang


termasuk ke dalam suku lerak-lerakan atau
Sapindaceae, berasal dari daerah kepulauan di Asia
Tenggara. Kata "rambutan" berasal dari bahasa Melayu
(karena bahasa Indonesia baru diresmikan tahun 1945)
yang berakar dari kata "rambut" karena bentuk buahnya
yang mempunyai kulit menyerupai rambut.

Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti


Afrika, Kamboja, Karibia, Amerika Tengah, India,
Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Sri Lanka.

Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki


"rambut" di bagian luarnya (eksokarp). Warnanya hijau
ketika masih muda, lalu berangsur kuning hingga
merah ketika masak/ranum. Endokarp berwarna putih,
menutupi "daging". Bagian buah yang dimakan, "daging buah", sebenarnya adalah salut biji atau aril,
yang bisa melekat kuat pada kulit terluar biji atau lepas ("rambutan ace"/ngelotok).

Pohon dengan buah masak sangat menarik perhatian karena biasanya rambutan sangat banyak
menghasilkan buah. Jika pertumbuhan musiman, buah masak pada bulan Desember hingga Maret,
dikenal sebagai "musim rambutan". Masanya biasanya bersamaan dengan buah musiman lain, seperti
durian dan mangga.

Pohon berdaun hijau sepanjang tahun ini menyukai suhu tropika hangat (suhu rata-rata 25 ⁰C), tinggi
dapat mencapai 8 m namun biasanya tajuknya melebar hingga jari-jari 4m. Daun majemuk menyirip
dengan anak daun 5 hingga 9, berbentuk bulat telur, dengan variasi tergantung umur, posisi pada pohon,
dan ras lokal.

Pertumbuhan rambutan dipengaruhi oleh ketersediaan air. Setelah masa berbuah selesai, pohon
rambutan akan merona (flushing) menghasilkan cabang dan daun baru. Tahap ini sangat jelas teramati
dengan warna pohon yang hijau muda karena didominasi oleh daun muda. Pertumbuhan ini akan
berhenti ketika ketersediaan air terbatas dan tumbuhan beristirahat tumbuh.

7
Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Melinjo

https://id.wikipedia.org/wiki/Sirsak

https://id.wikipedia.org/wiki/Duku

https://id.wikipedia.org/wiki/Mangga

https://id.wikipedia.org/wiki/Pala

https://id.wikipedia.org/wiki/Rambutan

Anda mungkin juga menyukai