Disusun Oleh :
Putri Oktarin Nandya
(220702016)
Dosen Pengampu :
Prof. Wan Syaifuddin, M.A, Ph.D.
Mata Kuliah:
Teori Sastra
1
POHON MELINJO
Penelitian yang sudah dilakukan pada melinjo menunjukkan bahwa melinjo menghasilkan senyawa
antioksidan. Aktivitas antioksidan ini diperoleh dari konsentrasi protein tinggi, 9–10% dalam tiap biji
melinjo. Protein utamanya berukuran 30 kilo Dalton yang amat efektif untuk menghabisi radikal bebas
yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit.
Selain itu melinjo juga merupakan antimikroba alami. Itu artinya protein melinjo juga bisa dipakai
sebagai pengawet alami makanan sekaligus obat baru untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Peptida yang diisolasi dari biji melinjo diindikasikan punya potensi aktif menghambat beberapa jenis
bakteri gram positif dan negatif.
2
POHON SIRSAK
Tanaman ini ditanam secara komersial untuk diambil daging buahnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh
di sembarang tempat, paling baik ditanam di daerah yang cukup berair. Nama sirsak sendiri berasal dari
bahasa Belanda. Zuurzak. yang berarti "kantung yang asam".
Tanaman ini ditanam secara komersial atau sambilan untuk diambil buahnya. Pohon sirsak memiliki
model troll, dengan ketinggian 8-10 meter. Di Indonesia sirsak dapat tumbuh dengan baik pada
ketinggian 1000 m dari permukaan laut. Buah sirsak tergolong ke dalam tanaman tahunan. Daun sirsak
memiliki warna hijau tua dan hikau muda, dengan panjang 6-18 cm dengan lebar 3-7 cm. Selain itu,
daun sirsak memiliki tekstur daun yang kasar dan berbentuk bulat telur dengan lancip pendek pada
bagian ujungnya serta mengkilap pada bagian atasnya. Daun sirsak memiliki bau yang sangat menyengat
dengan tangkai daun yang berukuran pendek, hanya 3-10 mm.
Berdasarkan penelitian Dr. Jerry McLaughlin dari Purdue University dan Prof. Dr. Soelkasono
Sastrodihardjo dari Departemen Biologi ITB, daun sirsak sangat ampuh digunakan untuk mengobati
penyakit kanker.
3
POHON DUKU
Duku dikenal dengan banyak nama, seperti langsat, langseh, langsep, lansa (Mal.); lansones,
lanzone, lanzon, dan buahan, (Fil.); langsad, longkong (Thailand); lòn bon dan bòn bon (Vietnam);
langsak, duku (Burma); serta gadu guda (Srilanka). Dalam bahasa Inggris juga disebut sebagai langsat
dan duku.
Di Indonesia sendiri duku disebut dengan berbagai nama, yang mirip maupun yang tidak. Misalnya
langsat (umum); lansat, lancat (Aceh dan Sumut); lasé (Nias); langsék (Min.); langsak (Komering)
langsak, lasak, rarsak, rasak (Lampung); lansét, lasat, losot, léhat, lihat, rihat, richat (Kal.); lansa,
lasat, lasot, lansot, dansot, ranso, lantat (Sulut); lansa, lasa, lasé, lésé (Sulsel); lasat, lasaté, lasété,
nasaté, lasato, lalasat, lasa (Maluku) dan sejenisnya. Serta langsat, langsep dan duku, dukuh (Jw.);
kokosan, pisitan, bijitan (Sd.); pijetan, celuring (Jw.); celoréng (Md.; celoring, ceroring (Bali); dan lain-
lain.
4
POHON MANGGA
Beberapa jenis mangga yang ditemui di Indonesia, antara lain: mangga arumanis, mangga apel,
mangga golek, mangga madu, mangga manalagi, mangga alpukat, mangga gedong gincu, mangga
indramayu, mangga pakel, mangga kweni, mangga kemang, mangga lalijiwo, mangga endog.
Mangga terutama ditanam untuk buahnya. Buah yang matang umum dimakan dalam keadaan segar,
sebagai buah meja atau campuran es, dalam bentuk irisan atau diblender. Buah yang muda kerap kali
dirujak, atau dijajakan di tepi jalan setelah dikupas, dibelah-belah dan dilengkapi bumbu garam dengan
cabai. Buah mangga juga diolah sebagai manisan, irisan buah kering, dikalengkan dan lain-lain.
5
POHON PALA
Pemanfaatan buah pala bisa berupa biji, salut bijinya (arillus), dan daging buahnya. Dalam
perdagangan, salut biji pala dinamakan fuli. Tanaman pala merupakan tanaman yang cukup lama
pertumbuhannya hingga pemanenan. Panen pertama dilakukan 7 sampai 9 tahun setelah pohonnya
ditanam dan mencapai kemampuan produksi maksimum setelah 25 tahun. Tumbuhnya dapat mencapai
20m dan usianya bisa mencapai ratusan tahun.
Biji pala mengandung minyak atsiri 7-14%. Bubuk pala dipakai sebagai penyedap untuk roti atau
kue, dan minuman penyegar (seperti eggnog). Minyaknya juga dipakai sebagai campuran parfum atau
sabun. Tanaman ini juga kaya akan manfaat, diantaranya buah pala yang terdiri dari kulitnya dapat
dijadikan bahan tambahan obat pengusir nyamuk; dagingnya yang mengandung banyak nutrisi dapat
dijadikan bahan dasar pembuatan berbagai jenis makanan dan minuman seperti manisan, sirup, dan
permen; biji dan fulinya sering dijadikan sebagai bahan utama pembuatan minyak atsiri; begitu juga
dengan daunnya, namun pada daging buahnya pun sering dijadikan bahan baku minyak atsiri
6
POHON RAMBUTAN
Pohon dengan buah masak sangat menarik perhatian karena biasanya rambutan sangat banyak
menghasilkan buah. Jika pertumbuhan musiman, buah masak pada bulan Desember hingga Maret,
dikenal sebagai "musim rambutan". Masanya biasanya bersamaan dengan buah musiman lain, seperti
durian dan mangga.
Pohon berdaun hijau sepanjang tahun ini menyukai suhu tropika hangat (suhu rata-rata 25 ⁰C), tinggi
dapat mencapai 8 m namun biasanya tajuknya melebar hingga jari-jari 4m. Daun majemuk menyirip
dengan anak daun 5 hingga 9, berbentuk bulat telur, dengan variasi tergantung umur, posisi pada pohon,
dan ras lokal.
Pertumbuhan rambutan dipengaruhi oleh ketersediaan air. Setelah masa berbuah selesai, pohon
rambutan akan merona (flushing) menghasilkan cabang dan daun baru. Tahap ini sangat jelas teramati
dengan warna pohon yang hijau muda karena didominasi oleh daun muda. Pertumbuhan ini akan
berhenti ketika ketersediaan air terbatas dan tumbuhan beristirahat tumbuh.
7
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Melinjo
https://id.wikipedia.org/wiki/Sirsak
https://id.wikipedia.org/wiki/Duku
https://id.wikipedia.org/wiki/Mangga
https://id.wikipedia.org/wiki/Pala
https://id.wikipedia.org/wiki/Rambutan