MAKALAH KIMIA INDUSTRI ETANOL ALKOHOL Ol
MAKALAH KIMIA INDUSTRI ETANOL ALKOHOL Ol
ETANOL (ALKOHOL)
Oleh
Kelompok 3 (Tiga) :
Adam Rouf H.
Vina Sri S.
Dewi Larasati
Siti Mardiana
Elsa Virna R.
Ricka Riskiani
Resti Safitri
Fatiya Hasanah
Adam Farhan
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Negara yang secara luas telah menggunakan etanol sebagai bahan bakar
adalah Brasil. Negara tersebut memproduksi etanol dari tetes tebu dengan
proses fermentasi. Beberapa komoditas pertanian yang mengandung
karbohidrat seperti gula sederhana, pati dan selulosa (seperti rumput, kayu
pohon, jerami) merupakan sumber energi penting untuk fermentasi etanol.
Sumber karbohidrat tersebut dapat diperoleh dari kultivasi tanaman sumber
energi, tanaman potensial yang tumbuh secara alami, maupun limbah hasil
pertanian. Untuk fermentasi etanol perlu dipertimbangkan terlebih dahulu
bahan-bahan yang akan dipilih. Bahan yang mengandung gula memerlukan
teknologi sederhana, bahan berpati juga melalui penerapan teknologi
sederhana yang telah dikembangkan, sedangkan untuk bahan berselulosa
memerlukan proses biokonversi yang lebih kompleks. Komoditas hasil
pertanian mengandung bahan berpati yang lazim dipakai untuk fermentasi
etanol misalnya serelia dan umbi-umbian. Golongan umbi-umbian seperti
ubi kayu, ubi jalar dan kentang telah banyak diteliti sebagai bahan
pembuatan etanol.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahun 1808 Saussure dapat menentukan rumus kimia etanol. Lima
puluh tahun kemudian (1858), Couper menerbitkan rumus bangun
etanol. Dengan demikian etanol adalah salah satu senyawa kimia yang
pertama kali ditemukan rumus bangunnya. Rekaman sejarah
penggunaan alkohol sebagai behan bakar kendaraan dimulai dari Samuel
Morey pada tahun 1826 mengembangkan mesin dengan bahan bakar
alkohol dan terpentin. Nicholas Otto pada tahun 1860, mempergunakan
alkohol sebagai salah satu bahan bakar mesin. Pak Otto dikenal baik
dengan pengembangan mesin pembakaran internal (Otto Cycles) di
tahun 1876. Pada tahun 1908 Henry Ford memproduksi model T dimana
mobil dapat mempergunakan bahan bakar alkohol atau bensin, atau
kombinasi dari keduanya. Empat negara telah mengembangkan program
etanol secara nyata yaitu Brasil, AS, China dan Kolumbia. Etanol dapat
diproduksi dari berbagai bahan makanan seperti gula, beet, sorgum,
singkong, ubi, rumput, gandum, hemp, knaf, kentang, jagung, kayu,
kertas, sampah selulosa ,dsb. Langkah produksi etanol adalah pemurnian
pati, pencairan dan pembentukan gula (hidrolisis), fermentasi, distilasi,
dehidrasi, denaturasi jika diperlukan. Selama fermentasi glukosa atau
gula diubah menjadi alkohol dan gas CO2 sebagai berikut:
C6H12O6 → 2CH3CH2OH + 2CO2
2.2 Sifat-Sifat Etanol
a. Pembentuk Ester
Dengan adanya katalis asam, etanol bereaksi dengan asam karboksilat
untuk menghasilkan etil ester dan air dengan reaksi:
C2H5OH (l) + 3 O2 (g) → 2 CO2 (g) + 3 H2O (liq); −ΔHc = 1371 kJ/mol = 29.8
kJ/g = 327 kcal/mol = 7.1 kcal/g
C2H5OH (l) + 3 O2 (g) → 2 CO2 (g) + 3 H2O (g); −ΔHc = 1236 kJ/mol = 26.8
kJ/g = 295.4 kcal/mol = 6.41 kcal/g
d. Kimia Asam Basa
Etanol adalah molekul detral dengan pH larutan etanol dalam air hampir 7.
Etanol dapat dikonversi menjadi basa konjugasi melalui reaksi dengan
logam alkali seperti natrium hidrida:
2 CH3CH2OH + 2 Na → 2 CH3CH2ONa + H2
2.6 Keuntungan
2.7 Kelemahan
Anonim.2014.http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2014/12/etanol-artikel-lengkap.html.Diakses
pada 15 Desember 2015 pukul 20.00 WIB.
Faisal Assegaf. 2009. Prospek Produksi Bioetanol Bonggol Pisang (Musa Paradisiacal)
Menggunakan Metode Hidrolisis Asam Dan Enzimatis. (lomba karya tulis).
Lily Surayya Eka Putri, Dede Sukandar. 2008. Konversi Pati Ganyong (Canna edulis Ker.)
Menjadi Bioetanol melalui Hidrolisis Asam dan Fermentasi. Volume 9, Nomor 2
Halaman: 112-116
Misri,Gozan, Muhammad Samsuri, Fani Siti H., Bambang P dan M. Nasikin, 2007.
Sakarifikasi Dan Fermentasi Bagas Menjadi Ethanol Menggunakan Enzim Selulase Dan
Enzim Sellobiase. Jurnal Teknologi. Edisi 3. Halaman 20-215.
Ratna Putri Puspita Sari. 2009. Pembuatan Etanol Dari Nira Sorgum Dengan Proses
Fermentasi. Seminar Tugas Akhir S1 Jurusan Teknik Kimia UNDIP 2009.