Pengaruh Pendidikan Agama PDF
Pengaruh Pendidikan Agama PDF
SKRIPSI
oleh :
LUKMAN PRASETYO
NIM 111 07 121
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2012
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PELAJARAN 2011/2012
DISUSUN OLEH
LUKMAN PRASETYO
NIM : 11107121
NIM : 11107121
Jurusan : Tarbiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiyah.
Lukman Prasetyo
MOTO
· ” Berusahalah menjadi yang terbaik tetapi jangan sekali- kali kamu merasa
yang terbaik”
PERSEMBAHAN
Ø Ayah dan Ibuku tercinta yang selalu mendo’akan,dan memberi motivasi demi
suksesnya skripsi ini.. terima kasih atas kasih sayang, do’a serta segala
Ø Ibu Dra. Nur Hasanah m.pd yang meluangkan waktu untuk membimbing
Ø Bapak dan Ibu dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan
bekal hidup.
Ø Bapak kepala beserta seluruh Dewan Guru dan komite serta siswa siswi SMk
Ø Teman teman yang telah membantu terselesainya skripsi ini (Mia Faradila, abi
com (Nur Hamid)), dan Seluruh teman- teman seperjuanganku, khususnya kalas
Segala puji dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. Selaku Ketua STAIN Salatiga beserta
menuntut ilmu.
2. Ibu Dra. Nur Hasanah, M. Pd. Selaku dosen pembimbing yang telah
3. Bapak dan Ibu, yang telah memeberikan banyak pengorbanan dan do’anya
telah menyediakan tempat, waktu dan informasi serta data-data yang penulis
butuhkan, dan tidak lupa kepada para siswa yang telah banyak membantu
memberikan nasehat.
6. Kakak dan adik tercinta, yang selalu menjadi sumber inspirasi penulis untuk
dan kekeliruan dalam bentuk format maupun isinya. Oleh karena itu segala saran
dan kritik dari semua pihak sangat saya butuhkan guna perbaikan dan
penyempurnaan penulisan skripsi yang saya susun ini, penulis akan menyambut
Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak yang telah
Penulis
Lukman Prasetyo
ABSTRAK
SAMPUL .................................................................................................... i
MOTTO ...................................................................................................... vi
ABSTRAK................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
B. Perilaku ............................................................................... 36
1. Identitas .......................................................................... 45
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................... 76
B. Saran ................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL VIII Nilai Angket dari Responden tentang Perilaku Siswa. .............. 65
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia, karena pendidikan memiliki cakupan yang sangat luas yaitu selain
secara bertahap.
membina manusia agar menjadi hamba Allah yang sholeh dengan seluruh
35).
seorang anak mengenal dan mengetahui bahwa ada individu lain selain dirinya.
Keluarga juga merupakan pendidikan yang pertama dan utama bagi seorang
anak. Seorang anak akan mengetahui banyak hal untuk pertama kalinya dari
keluarga. Pendidikan dalam keluarga juga menjadi sangat penting karena hal
ini akan sangat menentukan kehidupan dan perilaku anak tersebut dimasa
mendatang.
Keluarga yang mendidik anaknya dengan cara yang baik dan benar akan
menghasilkan anak yang baik dan keluarga yang mendidik anaknya dengan
cara yang salah dan tidak baik akan menghasilkan anak yang tidak baik pula.
Jadi baik dan buruknya perilaku seseorang anak tergantung pada bagaimana
pendidikan yang diberikan oleh orang tuanya. Dalam Al-Qur,an Surat At-
$pköŽn=tæ äou‘$yf Ïtø:$#ur â̈ $Z̈9$# $yd ߊqè%ur #Y‘$tR ö/ä3 ‹Î=÷d r&ur ö/ä3 |¡ àÿRr& (#þqè% (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$# $pkš‰r'¯»tƒ
ÇÏÈ tb râsD÷sム$tB tb qè=yèøÿtƒur öN èd ttBr&!$tB ©! $#tb qÝÁ ÷ètƒ žw ׊#y‰ Ï© Ôâ Ÿx Ïî îps3 Í́¯»n=tB
untuk menjaga diri dan keluarganya dari hal-hal buruk yang akan merugikan
mereka sendiri. Perintah ini dapat dilakukan salah satunya dengan melakukan
didalam keluarga, maka para orang tua setidaknya memberikan bekal hidup
bagi anak anak mereka, dengan bekal yang baik seorang anak diharapkan dapat
Pendidikan agama dalam keluarga tidak hanya pada masalah akidah dan
ibadah, namun juga pada masalah mu’amalah yang berhubungan dengan orang
lain. Dalam keluarga seorang anak di didik untuk selalu berbuat amar ma’ruf
dan nahi mungkar agar bisa hidup bermasyarakat dengan baik sesuai aturan
aturan atau norma yang berlaku di dalam masyarakat itu sendiri ataupun
Dalam berbuat amar ma’ruf nahi mungkar tersebut ternyata tidak hanya
fisik manusia saja yang berperan akan tetapi juga dalam psikisnya ada
kekuatan lain yang mampu menentukan baik buruknya suatu pekerjaan dan
ﺃﹶﻻﹶ ﻛﹸﻠﱡﻪﺪ ﺍﹾﳉﹶﺴﺪ ﻓﹶﺴﺕﺪﺇﹺﺫﹶﺍ ﻓﹶﺴ ﻭ ﻛﹸﻠﱡﻪﺪ ﺍﹾﳉﹶﺴﻠﹶﺢ ﺻﺖﻠﹶﺤﺔﹸ ﺇﹺﺫﹶﺍ ﺻﻌﻀ ﻣﺪﻰ ﹾﺍﳉﹶﺴﺇﹺﻥﱠ ﻓﺃﹶﻻﹶ ﻭ
pada esensinya terdiri dari dua hal, yaitu jasmani dan rohani. Yang di maksud
jasmani adalah keadaan manusia yang dapat di lihat dan di raba oleh panca
Rohani manusia sangat perlu di didik dan di bina sebaik mungkin karena
karena orang tua adalah orang yang pertama kali di kenal oleh anak sebelum
mengenal lingkungan luar. Orang tua harus mampu memberi pendidikan serta
dapat memberi contoh atau teladan yang baik terhadap anaknya karena secara
tidak sadar perilaku orang tua atau apa yang telah di lakukan orang tua telah
Di dalam penanaman perilaku anak, orang tua harus betul betul mampu
memilih suatu metode yang tepat, serta dapat berpengaruh positif pada tingkat
bangsa) dan secara vertikal terhadap Allah SWT. Dengan adanya pendidikan
proses tertentu, yaitu melalui kontak sosial yang berlangsung antara individu
baik sangat diharapkan, juga kegiatan sosial yang bermanfaat bagi anak.
2011/2012.
B. Rumusan Masalah
Kabupaten Semarang?
3. Adakah pengaruh antara pendidikan agama dalam keluarga terhadap
Semarang?
C. Tujuan Penelitian
sebagai acuan yang akan di capai. Begitupun dalam penelitian ini penting
Kabupaten Semarang.
Kabupaten Semarang.
D. Hipotesis Penelitian
pada sasarannya dan sekaligus untuk menghindari adanya data atau informasi
yang kurang relevan, maka penulis akan menggunakan hipotesa, yaitu suatu
hadi,1983:63).
Selanjutnya melalui permasalahan yang telah penulis kemukakan di atas,
Semarang.
E. Kegunaan Penelitian
1. Teoritis
siswa.
2. Praktis
F. Definisi Operasional
dengan maksud utama penulis, perlu beberapa penjelasan pokok yang menjadi
dua variabel.
1. Pendidikan Agama dalam Keluarga
kepada anak yang belum dewasa agar menjadi dewasa, mandiri dan
sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar supaya mereka
lakukan oleh orang dewasa terhadap anak tentang agama dengan cara
yaitu keluarga dalam arti luas dan keluarga dalam arti sempit. Dalam arti
bisa diperbandingkan dengan klan atau marga. Dalam arti sempit keluarga
oleh orang tua (ayah-ibu) tentang agama kepada anak dengan maksud agar
baik.
2. Perilaku siswa
baik secara kelompok atau perorangan, siswa juga disebut murid atau
pukul 08.35)
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
jawaban atas suatu pernyataan yang spesifik sejak awal tentang hubungan
variabel X dan Y.
a. Lokasi penelitian
b. Waktu penelitian
tiga minggu atau dua puluh satu hari dari perencanaan pengajuan judul
sampai 19 mei.
a. Populasi
115). Adapun yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah semua
b. Sampel
ini jumlahnya terlalu besar maka untuk menghemat waktu dan biaya,
orang maka diambil sampel antara 10-25 % atau 20-25 % atau lebih.
mengambil sampel 40% dari populasi yang ada. Maka jumlah sampelnya
c. Variabel penelitian
bervariasi atau objek penelitian yang memiliki variasi nilai atau telaah
Sub variabel
1. Pendidikan akidah
2. Pendidikan ibadah
3. Pendidikan akhlak
a) Sering membolos
c) Selalu berbohong
d) Sering kali mabuk atau menyalah gunakan narkotika dan zat adiktif
lainnya
sebagai berikut:
a. Angket
berpendapat bahwa:
b. Dokumentasi
transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan
tempuh adalah analisis data. Analisis data ini di maksud untuk mengetahui
sebagai berikut:
1. Analisis pendahuluan
situasi objek yang penulis teliti. Setelah data terkumpul, maka di beri
menggunakan rumus:
P= ×100 ℅
Keterangan:
P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah populasi
2. Analisis Lanjut
rumus:
rxy =
å XY
2 2
åX Y
Keterangan :
å : Sigma
H. Sistematika Penulisan
Skripsi ini di bagi atas beberapa bab, pada setiap bab di bagi atas beberapa
pendidikan Islam, masa mendidik anak, tanggung jawab orang tua terhadap
siswa. Dan yang terakhir membahas tentang pengaruh pendidikan agama dalam
Bab III Laporan Penelitian; Dalam bab ini berisi hasil penelitan yaitu
Bab IV Analisis Data; Dalam bab ini membahas tentang analisis data
yang di sertai dengan penyajian tabel tabel dan penyajian hipotesis dengan
Bab V Penutup; Dalam bab ini penulis menyajikan kesimpulan dan saran
saran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
agama dalam keluarga, ada baiknya jika terlebih dahulu penulis kemukakan
(http://www.maswins.com/2011/03/pengertian-pendidikan-menurut-uu-dan.html(23
Mei 2012)
Mei 2012)
suatu usaha atau tindakan yang diberikan oleh seseorang secara sadar
membantu anak didik agar supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran
agama Islam adalah usaha yang dilakukan secara sadar melalui proses
lebih baik bagi dirinya sendiri dan orang lain, serta berguna bagi bangsa
dan negara.
yaitu keluarga dalam arti luas dan keluarga dalam arti sempit. dalam arti
bisa diperbandingkan dengan klan atau marga. Dalam ati sempit keluarga
agama dalam keluarga adalah usaha usaha orang tua sebagai orang yang
Qur’an dan Hadist. Adapun ayat Al-Qur’an dan Hadits yang menjadi dasar
äou‘$yf Ïtø:$#ur â̈ $Z̈9$# $yd ߊqè%ur #Y‘$tR ö/ä3 ‹Î=÷d r&ur ö/ä3 |¡ àÿRr& (#þqè% (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$# $pkš‰r'¯»tƒ
tb râsD÷sム$tB tb qè=yèøÿtƒur öN èd ttBr&!$tB ©! $#tb qÝÁ ÷ètƒ žw ׊#y‰ Ï© Ôâ Ÿx Ïî îps3 Í́¯»n=tB $pköŽn=tæ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
(#qßs |¡ øù$sù ħ Î=»yf yJ ø9$# † Îû (#qßs ¡ xÿs? öN ä3 s9 Ÿ@ ŠÏ% #sŒÎ) (#þqãZtB#uä tûïÏ%©!$# $pkš‰r'¯»tƒ
öN ä3 ZÏB (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$# ª! $# Æì sùötƒ (#râ“à± S$sù (#râ“à± S$# Ÿ@ ŠÏ% #sŒÎ)ur (öN ä3 s9 ª! $# Ëx |¡ øÿtƒ
ÇÊÊÈ ×ŽÎ7yz tb qè=yJ ÷ès? $yJ Î/ ª! $#ur 4;M »y_ u‘yŠ zO ù=Ïèø9$#(#qè?ré& tûïÏ%©!$#ur
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan.
ﻻﱠ ﺍﺩﻟﹸﻮﻮ ﻣﻦﺎ ﻣ ﻣﻠﱠﻢﺳ ﻭﻪﻠﹶﻴﻠﱠﻰ ﺍﷲُ ﻋﻮﻝﹸ ﺍﷲِ ﺻﺳ ﻗﹶﺎﻝﹶ ﺭﻪﻨ ﺍﷲُ ﻋﻰﺿﺓﹶ ﺭﺮﻳﺮ ﺍﹶﰉﹺ ﻫﻦﻋ
( )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻯﺎﻧﹺﻪﺴﺠﻤ ﻳ ﺍﹶﻭﺍﻧﹺﻪﺮﺼﻨ ﻳ ﺍﹶﻭﺍﻧﹺﻪﻮﹺﺩﻬ ﻳﺍﻩﻮ ﻓﹶﺄﹶﺑﺓﻄﹾﺮﻠﹶﻰ ﺍﻟﹾﻔ ﻋﻟﹶﺪﻮﻳ
“Dari abu hurairah r.a rosulullah bersabda: tidaklah anak itu
dilahirkan atas fitrah, maka (tergantung) kedua orang tuanyalah yang
menjadikan yahudi, nasrani maupun majusi. (H.R Bukhori)
Sedangkan pelaksanaan pendidikan agama Islam secara formal
Islam yaitu:
b. Dasar konstitusional:
Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku.
Dari ayat diatas jelaslah bahwa tujuan hidup manusia menurut
2004: 51)
jogja.info/index.php?action=news.detail&id
news=25&judul=MENGGAPAI%20TUJUAN%20PENDIDIKAN%2
0ISLAM%20PARIPURNA)
diantara jasmani, rohani dan akal dalam hubungan dengan khalik maupun
Menurut ajaran Islam, masa mendidik anak dapat dibagi menjadi dua,
oleh istri yang taat beragama, kemungkinannya untuk menjadi anak yang
baik dan saleh sangatlah besar. Disini tidak hanya suami yang bisa
memilih namun istri juga dianjurkan dalam memilih suami. Syarat yang
tangga.
mempunyai harapan, cita cita, dan tujuan. Ia berusaha bukan saja dengan
pembinaan jiwa Agama pada anak. Atau dengan kata lain “pembinaan
1) Pendidikan aqidah
Allah, iman kepada qodho dan qodar serta iman kepada hari akhir.
haji.
2) Pendidikan ibadah
Islam. Dan itu tidak akan terwujud tanpa dukungan orang tua.
Karena pendidikan orang tua lebih penting, selain itu orang tua
juga harus memberi tauladan yang baik kepada anaknya, orang tua
terbiasa sabar dan salat dapat mencegah hawa nafsu dari perbuatan
no4qn=¢Á 9$# žc Î) (no4qn=¢Á 9$# ÉO Ï%r&ur É= »tGÅ3 ø9$# šÆ ÏB y7 ø‹s9Î) zÓÇr ré& !$tB ã@ ø?$#
$tB ÞO n=÷ètƒ ª! $#ur 3çŽt9ò2 r& «! $# ãø.Ï%s!ur 3Ìs3 ZßJ ø9$#ur Ïä!$t± ós xÿø9$# ÇÆ tã 4‘ sS ÷Zs?
ÇÍÎÈ tb qãèoYóÁ s?
Artinya: Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al
Kitab (Al Quran) dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu
mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan
Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Q.S Al- ankabut:45)
salat wajib lima waktu, salat hari raya, salat rowatib dan salat
sunnah lainnya. Ditentukan waktu tersebut mengandung hikmah
terencana.
Anak bisa berhasil itu tidak lepas dari didikan orang tua,
baik orang tua, muda bahkan anak anak, puasa menurut bahasa
’n?tã |= ÏGä. $yJ x. ãP$u‹Å_Á 9$# ãN à6 ø‹n=tæ |= ÏGä. (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$# $yg•ƒr'¯»tƒ
kurang beruntung.
usaha dan do’a, berdoa harus dibiasakan pada anak anak agar
3) Pendidikan akhlak
Hasil dari keimanan dan ibadah yang baik dapat terlihat dalam
dilaksanakan dengan:
kehidupan individu.
b) Memberi contoh akhlak terpuji
antara yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan tidak dapat
Agama anak, maka tidak perlu diragukan lagi bahwa orang tua memiliki
tanggung jawab yang sangat besar dalam mengenalkan Agama pada anak.
Dalam pandangan Islam, anak adalah amanah yang dibebankan oleh Allah
SWT kepada orang tuanya, karena itu orang tua harus menjaga dan
Seperti yang tertulis dalam Al-Qur’an Surat Annisa ayat 9 yang berbunyi:
(#qà)Gu‹ù=sù öN ÎgøŠn=tæ (#qèù%s{ $ÿ̧»yèÅÊ ZpƒÍh‘èŒ óO ÎgÏÿù=yz ồ ÏB (#qä.ts? öqs9 šú ïÏ%©!$# |· ÷‚ u‹ø9ur
Dari ayat diatas tampak jelas bahwa setiap orang tua memiliki
kewajiban untuk memberikan bekal kepada anak anak mereka yang akan
mendatang. Suatu hal yang mustahil dalam pandangan Islam bila seseorang
yang tidak berhasil mendidik diri sendiri akan dapat melakukan pendidikan
kepada orang lain. Karena itu, untuk dapat menyelamatkan orang lain harus
lebih dahulu menyelamatkan dirinya sendiri dari api neraka. Tidak ada
sama tenggelam.
Oleh karena itu, sebagai orang tua harus pandai memilih suatu metode
berikut:
teladan yang ada dalam alqur’an maupun kisah kisah yang terjadi ada
c. Metode keteladanan
anak atas akibat dari perbuatan yang dilakukannya, baik positif maupun
B. Perilaku Siswa
Siswa adalah sekelompok orang dengan usia tertentu yang belajar baik
secara kelompok atau perorangan, siswa juga disebut murid atau pelajar
08.35)
harapan harapan sosial yang bersangkutan (Dr. Saprinah Sadli, 1987: 35)
Perilaku menyimpang disekolah adalah tingkah laku yang melanggar
adalah tingkah laku yang menyimpang dari norma norma. (Sarlito Wirawan
Dari definisi diatas jelaslah bahwa Perilaku siswa adalah tingkah laku
atau perbuatan siswa di sekolah. Secara konkrit maksud dari perilaku siswa
dalam judul penelitian ini adalah perbuatan yang dilakukan oleh para siswa
kelompok sosial bisa saja menemui konflik norma dalam dirinya, sebab ia
dimana ia berada.
a. Kenakalan semu
Kenakalan yang dapat disebut kenakalan semu merupakan
kekhawatiran pada orang tua apakah sifat merusak itu akan menetap,
b. Kenakalan sebenarnya
melanggar nilai nilai sosial dan nilai nilai moral sehingga merugikan
laku remaja yang menurut Dadang Hawari, ditandai dengan tiga atau lebih
a. Sering membolos
d. Sering kali lari dari rumah (minggat) dan bermalam diluar rumahnya
e. Selalu berbohong
akrab
lainya
k. Sering kali melawan otoritas yang lebih tinggi seerti melawan guru atau
orang tua, sekolah dan masyarakat sebagai tempat atau orang yang
pendidikan yang baik dan terus menerus terhadap anak-anak remaja, sebab
apabila terjadi kenakalan tidak hanya anak tersebut yang akan menerima
dampaknya.
3. Faktor yang mempengaruhi perilaku siswa
Dalam pandangan Islam anak lahir itu dalam keadaan fitrah yakni
berpotensi taukhid dan berpotensi untuk berbuat baik, tidak ada anak yang
memiliki bakat jelek. Apabila diberi kesempatan dan diberi peluang untuk
keberanian yang keduanya bukan potensi dari lahir, tetapi perolehan dari
besar dari keluarga dan masyarakat. Sumber dari keluarga berasal dari
keluarga yang tidak harmonis, orang tua yang acuh tak acuh terhadap
dengan cara yang keras dan otoriter, kebiasaan hidup yang tidak baik,
ketidak mampuan orang tua untuk mengendalikan anak dari pengaruh luar
yang merusak.
kontrol sosial dan kontrol moral dalam masyarakat terhadap pergeseran tata
nilai baik dan buruk dalam masyarakat, menurunnya tanggung jawab sosial
lain)
b. Faktor pribadi :
2) Cacat tubuh
1997:199)
Menurut penulis lemahnya pemahaman nilai-nilai agama juga dapat
karena orang yang lemah pemahamanya terhadap nilai nilai agama akan
mudah dipengaruhi oleh orang lain dan suasana lingkungan yang kurang
perlu ada kerja sama disemua pihak antara lain, orang tua atau keluarga,
dalam keluarga. Anak yang hidup didalam keluarga yang penuh kasih sayang
serta keluarga yang agamis tentu akan lebih baik perilakunya atau
brokenhome.
baik melalui apa yang didengar, dilihat, maupun yang dialaminya sendiri.
Maka sebagai orang tua dalam mendidik anak hendaknya bisa mendidik
dirinya sendiri terlebih dahulu. karena mustahil dalam pandangan Islam
seorang yang tidak mampu mendidik dirinya sendiri akan mampu mendidik
orang lain.
Perlu diketahui, bahwa kualitas hubungan anak dan orang tuanya, akan
disayang dan diperlakukan adil, maka ia akan meniru orang tuanya dan
menyerap agama dan nilai nilai yang dianut oleh orang tuanya. Dan jika yang
Orang tua yang penyayang, lemah lembut, adil dan bijaksana, akan
ramah, gembira dan segera akrab dengan orang lain. Karena ia akan merasa
diterima dan disayangi oleh orang tuanya, maka akan bertumbuh padanya rasa
pula jika sebaliknya orang tua keras, kurang perhatian kepada anak dan kurang
akrab, sering bertengkar antara satu sama lain (ibu bapak) , maka si anak akan
berkembang menjadi anak yang kurang pandai bergaul, menjauh dari teman-
temanya, mengisolasi diri dan mudah terangsang untuk berkelahi, dan pribadi
masyarakat, maka apa yang menjadi tujuan utama dalam mendidik anak tidak
anaknya secara baik terdapat pengaruh yang positif antara pendidikan agama
1. Identitas
g. Nilai Akreditasi : B
2. Struktur Organisasi
Dalam suatu lembaga sangat dibutuhkan adanya struktur organisasi, hal ini
dimaksudkan agar keterlibatan dan kerapian organisasi dapat terkoordinasi dengan baik.
Peran guru dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan, sebab untuk
masing-masing.
Adapun nama-nama pengajar atau guru pada SMK Muhammadiyah Susukan Tahun
TABEL I
NO NAMA MAPEL
I. Visi
pembangunan daerah maupun Nasional baik saat ini maupun dimasa yang akan datang
II. Misi
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi yang berupa kegiatan
jangka panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini misi yang dirumuskan berdasarkan
visi di atas.
Melaksanakan kebijakan pemerintah dalam rangka menghasilkan tamatan SMK
Misi merupakan kegiatan jangka yang masih perlu diuraikan menjadi beberapa
kegiatan yang memiliki tujuan lebih detail dan lebih jelas. Tujuan sekolah yang
merupakan jabaran dari visi dan misi sekolah agar lebih komunikatif dan bisa diukur,
kejuruan terpadu
B. Obyektifitas Sekolah
Kabupaten Semarang yang berada ditengah tengah penduduk yang mayoritas penduduknya
beragama Islam. Letak SMK Muhammadiyah Susukan sangat strategis karena mudah
dijangkau oleh kendaraan umum, serta didukung oleh bangunan yang memenuhi
pendidikan dalam mencapai tujuan. Pengertian sarana dan prasarana tersebut tidak hanya
menyangkut gedungnya saja, akan tetapi menyangkut semua peralatan dan perlengkapan
Adapun sarana dan prasarana yang ada di SMK Muhammadiyah Susukan adalah
sebagai berikut :
TABEL II
No Jenis Jumlah
12 Masjid 1 buah
15 WC/Toilet 6 buah
Siswa adalah salah satu faktor yang sangat mempengaruhi dan menentukan dalam
suatu pembelajaran, sebab siswa merupakan subjek dalam pendidikan, terlebih lagi bila
diinginkan hasil belajar/prestasi siswa yang maksimal, maka sebaiknya siswa tidak hanya
Keadaan siswa pada empat tahun terakhir dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
TABEL III
Tahun Ajaran Jml Jlm Jml Jml Jml Jml Jml Jml
4. Upacara bendera
Upacara bendera di sekolah dilaksanakan pada setiap hari senin dengan peserta
seluruh siswa dan staf guru dan karyawan SMK Muhammadiyah Susukan
waka kesiswaan.
Kaitannya dengan penelitian ini, yaitu tentang pendidikan agama dalam keluarga dan
TABEL IV
Jns.
No Nama Kelas Jawaban
Kel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Mulyono XI.TKR A L A A A A B A A B A A A C B A B
10 Soemyani XI.TKR A L A B B B B B A B B A A B B A B
24 M.Prasojo XI.TKR B L B B B B B B A B B B A C B A B
25 Bambang H XI.TKR B L A B C A B B A B B A A B A A B
26 Wahyu W XI.TKR B L B B C B B B A B C B A A A C B
30 M. Mulyadi XI.TKR B L A B C C B B A B B A A C A B C
31 Rizki Fitriyanto XI.TKR B L A A A B B B A B C A A C A B A
32 Susilo XI.TKR B L A B B A B B A B B A A C B A B
j) Sering membolos
l) Selalu berbohong
m) Sering kali mabuk atau menyalahgunakan narkotika dan zat adiktif lainnya
q) Sering kali melawan otoritas yang lebih tinggiseperti melawan guru atau orang tua,
Jns.
No Nama Kelas Jawaban
Kel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Mulyono XI.TKR A L C A A A B B B A A B B A A B A
4 Ariyanto XI.TKR A L A B A A B B B A A B B A C B A
10 Soemyani XI.TKR A L A A A B A B A A A A B A A A A
24 M.Prasojo XI.TKR B L A A A B B B A A A B B A B A A
25 Bambang H XI.TKR B L B A A A A B A B A A C A C A A
26 Wahyu W XI.TKR B L C A A C C C C B A B C A A C B
30 M. Mulyadi XI.TKR B L A A A C B A C B A A B A A A A
32 Susilo XI.TKR B L A A C A B B B C A B C A A B A
ANALISIS DATA
A. Analisis Data
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pendidikan agama dalam keluarga terhadap
perilaku siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Susukan Tahun 2012, maka data yang sudah
diperoleh akan dianalisis. Adapun dalam menganalisis data tersebut penulis akan
rxy =
å XY
2 2
åX Y
Keterangan :
å : Sigma
Langkah selanjutnya menyiapkan tabel nilai pendidikan agama dalam keluarga dan
perilaku siswa untuk mencari koefisiensi korelasi antara variabel pertama dengan variabel
kedua.
1. Data Pendidikan Agama dalam Keluarga.
Data tentang pendidikan agama dalam keluarga telah diperoleh dari penyebaran
soal yang terdiri dari 15 (lima belas) pertanyaan, masing-masing pertanyaan disediakan 3
Dengan demikian setelah masing-masing jawaban diberi skor angka maka akan
TABEL VI
No Item
Kode Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
A 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 2 3 2 39
B 3 3 3 1 3 2 3 2 1 3 3 1 2 2 3 35
C 3 1 1 3 3 3 3 2 2 1 3 1 2 3 2 33
D 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 1 2 2 2 33
E 3 1 1 3 2 3 3 2 2 3 3 1 2 3 3 35
F 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 1 2 3 3 36
G 3 1 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 35
H 3 2 2 3 2 2 3 2 1 3 3 2 2 3 3 36
I 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 1 2 3 3 37
J 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 35
K 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 1 2 3 2 34
L 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 37
M 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 1 2 3 3 37
N 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2 2 39
O 3 2 2 3 3 2 3 2 1 2 3 1 3 3 3 37
P 3 1 1 2 3 2 3 2 2 1 3 1 2 3 3 32
Q 3 1 3 3 3 3 3 2 2 1 3 1 3 3 3 37
R 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 3 34
S 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 33
T 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 32
U 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 3 3 34
V 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 3 1 2 3 3 33
W 3 1 1 2 2 2 3 2 1 3 3 2 2 2 3 32
X 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 3 2 32
Y 3 2 1 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 36
Z 2 2 1 2 2 2 3 2 1 2 3 3 3 1 2 31
AA 3 3 2 2 1 2 3 2 1 3 3 1 2 3 2 33
AB 3 3 2 1 1 2 3 2 1 3 3 1 2 1 2 30
AC 3 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 1 2 3 1 32
AD 3 2 1 1 2 2 3 2 2 3 3 1 3 2 1 31
AE 3 3 3 2 2 2 3 2 1 3 3 1 3 2 3 33
AF 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 1 2 3 2 35
AG 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 1 2 3 3 40
AH 3 3 2 2 1 2 3 2 1 3 3 1 1 C 3 31
AI 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 1 2 1 3 31
AJ 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 2 2 2 37
AK 3 2 2 2 3 3 3 2 2 1 3 1 2 3 2 34
AL 3 2 1 3 2 2 3 2 2 3 3 1 2 2 3 34
AM 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 3 1 1 2 2 31
AN 3 2 2 2 1 2 3 2 1 3 3 1 2 1 3 29
dalam keluarga kedalam katagori baik (A), cukup (B) dan kurang(C), penulis
menggunakan rumus:
( Nt - Ntr ) + 1
i=
3
i = interval
Nt = nilai tertinggi
Diketahui Nt = 40
Ntr = 15
Ditanya i = ?
( Nt - Ntr ) + 1
Jadi i=
3
(40 - 15) + 1
i=
3
26
i=
3
i = 8,66
sebagai berikut:
F
p= x100%
N
Keterangan:
P = Angka persentase
F = frekuensi
N = jumlah frekuensi
Jadi:
c) P = 0 /40 X 100% = 0 %
Jumlah 40 100%
agama dalam keluarga pada siswa SMK Muhammadiyah Susukan pada umumnya baik.
Terbukti 70% dari 40 siswa yaitu 28 siswa dalam kategori baik (A), sedangkan 40% dari
40 siswa yaitu 12 siswa dalam kategori cukup (B), dan 0% atau bisa dikatakan tidak ada
Data tentang perilaku siswa telah diperoleh dari penyebaran soal yang terdiri
Dengan demikian setelah masing-masing jawaban diberi skor angka maka akan
No Item
Kode Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
A 1 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 37
B 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 36
C 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 1 2 2 35
D 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 1 2 3 36
E 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 40
F 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 40
G 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
H 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 42
I 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 41
J 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 42
K 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 41
L 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 39
M 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 39
N 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 41
O 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 41
P 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 1 2 2 36
Q 1 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 1 3 3 36
R 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 40
S 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 1 2 3 36
T 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 1 2 3 36
U 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 42
V 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 39
W 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 39
X 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 39
Y 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 1 3 3 38
Z 1 3 3 1 1 1 1 2 3 2 1 3 3 1 2 28
AA 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 1 3 1 2 3 35
AB 3 2 3 1 3 2 3 2 3 2 1 3 3 2 3 35
AC 1 3 3 2 1 2 2 1 3 2 2 3 1 2 2 30
AD 3 3 3 1 2 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 38
AE 1 3 3 2 2 1 3 3 3 2 2 3 3 2 3 36
AF 3 3 1 3 2 2 2 1 3 2 1 3 3 2 3 34
AG 1 1 3 2 1 3 1 1 3 2 2 3 1 2 3 29
AH 1 3 2 3 1 2 1 1 3 3 1 3 1 1 1 26
AI 3 3 3 3 1 3 3 1 3 2 2 3 1 3 3 36
AJ 3 2 1 1 2 2 2 1 3 2 1 3 3 2 3 31
AK 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 1 2 3 36
AL 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 42
AM 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 38
AN 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 40
Kemudian mencari lebar interval (i) untuk mengatagorikan perilaku siswa
kedalam katagori tinggi (A), sedang (B) dan rendah (C), penulis menggunakan rumus:
( Nt - Ntr ) + 1
i=
3
i = interval
Nt = nilai tertinggi
Diketahui : Nt = 43
Ntr= 15
Ditanya i = ?
( Nt - Ntr ) + 1
Jadi i=
3
(43 - 15) + 1
i=
3
29
i=
3
i = 9,66
sebagai berikut:
F
p= x100%
N
Keterangan:
P = Angka persentase
Jadi:
c) P = 0 /40 X 100% = 0 %
TABEL IX
Jumlah 40 100%
Berdasarkan perhitungan pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa siswa di SMK
Muhammadiyah Susukan pada umumnya berperilaku baik, karena terbukti 85% dari 40
siswa berkategori ( A ), dan 15% dari 40% berkategori ( B, ) dan O% dari 40 siswa
TABEL X
Kode X Y X2 Y2 XY
åX : 1365
åY : 1488
åX2 : 46849
åY2 : 55992
åXY : 50857
N : 40
Untuk mengetahui pengaruh antara variabel X (pendidikan agama dalam keluarga)
terhadap variabel Y (perilaku siswa), maka variabel X dan variabel Y dimasukkan dalam
rxy =
å XY
2 2
åX Y
50857
rxy =
{46849 x55992}
50857
rxy =
2623169208
50857
rxy =
51216.88
rxy = 0.992
Jadi ada pengaruh positif sebesar 0,992 antara pendidikan agama dalam keluarga
terhadap perilaku siswa di sekolah. Hal tersebut berarti semakin baik pendidikan agama
dalam keluarga, maka akan semakin baik perilaku siswa disekolah. Untuk mengetahui
koefisien pengaruh hasil perhitungan tersebut signifikan atau tidak maka perlu
Rumusnya : df = N – nr
Keterangan :
N = Number of cases
nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan
TABEL IX
Taraf Signifikansi
df
5% 1%
38 0,320 0,413
39 0,316 0,408
40 0,312 0,403
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai yang diambil adalah N =38, yaitu pada taraf
signifikansi 5% adalah 0,320. Hasil yang diperoleh dari koefisien antara variabel X
(pendidikan agama dalam keluarga) dengan variabel Y (perilaku siswa) adalah 0,992.
Menolak hipotesa atas dasar 5% sama halnya dengan menolak hipotesa atas dasar
taraf kepercayaan 95%, jika seorang penyelidik telah menolak hipotesa atas dasar taraf
signifikansi 5% (atau atas dasar taraf kepercayaan 95%), berarti ia mengambil resiko
salah dalam keputusan itu sebanyak-banyaknya 5% (atau benar dalam keputusannya itu
sedikit-dikitnya 95%).
Bila taraf kesalahan ditetapkan 5% dan N= 38 maka harga r tabel= 0,320. ternyata
harga r hitung lebih besar dari harga r tabel, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi
kesimpulannya ada pengaruh positif antara pendidikan agama dalam keluarga terhadap
agama dalam keluarga sangat berpengaruh terhadap perilaku siswa. Ini berarti bahwa,
semakin baik pendidikan agama dalam keluarga maka semakin baik pula perilaku siswa
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari 40 siswa untuk variabel pendidikan agama dalam keluarga dan
1. Pendidikan agama dalam keluarga di SMK Muhammadiyah Susukan, pada umumnya baik,
c. 0% tergolong kurang
2. Perilaku siswa SMK Muhammadiyah Susukan pada umumnya baik, dengan klasifikasi
sebagai berikut:
3. Ada pengaruh positif antara pendidikan agama dalam keluarga terhadap perilaku siswa
disekolah. Hal ini terbukti karena r xy lebih besar dari pada r tabel (r product moment) yaitu
0,992 yang mana dengan df = 38 diperoleh nilai r pada taraf signifikan 5% sebesar 0.320
B. Saran-Saran
a) Orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap pendidikan anaknya,
b) Sebagai pendidik hendaknya orang tua tidak hanya mengajarkan tetapi harus bisa
menjadi contoh terhadap anak-anaknya sehingga anak dengan sendirinya akan patuh
a) Siswa adalah peserta didik yang memiliki potensi untuk tumbuh secara psikologis maka
b) Dalam membentuk pribadi atau perilaku yang baik diperlukan kerja sama antara
beberaa pihak, misalnya pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan juga pendidikan
3. Untuk Guru
a) Jam pelajaran untuk pendidikan agama Islam 6 X 45 menit sehingga masih di katakan
kurang. Oleh sebab itu, guru mata pelajaran pendidikan agama Islam hendaknya pandai-
pandai mensiasatinya, agar tujuan pendidikan agama dapat tercapai, yakni menjadikan
b) Hendaknya guru dapat berbuat maksimal bekerja sama pada setiap kegiatan keagamaan
dengan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka mewujudkan visi dan
4. Untuk Siswa
a) Orang tua adalah orang yang mengasuh kita dari kandungan sampai kita dewasa penuh
dengan kasih sayang dan tanpa mengharap imbalan apapun, maka hendaklah kita selalu
mengingat perjuangan orang tua kita dan selalu berusaha untuk membalas budi kedua
orang tua kita. Walaupun kita tahu kita tidak mungkin bisa membalas jasa kedua orang
tua kita tetapi setidaknya kita bisa membahagiakan orang tua dengan berperilaku baik.
b) Hendaknya siswa bersifat proaktif di setiap pelajaran sekolah dalam arti tetap tertib,
merasa bodoh, dan bersahabat dengan guru. Oleh karena itu, siswa diharapkan dapat
berperan dalam pelaksanaan tata tertib di sekolah dengan cara tidak melanggar norma
Darajat Zakiah. 1986. Membina Nilai nilai Moral di Indonesia. Jakarta: Bulan
Bintang.
Http://www.maswins.com
Http://stait-jogja
Muslih, Sahrani Sohari, Syafaat Aat. 2008. Peranan Pendidikan Agama Islam
dalam Mencegah Kenakalan Remaja. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada,
I. Pedoman Menjawab
a. Bacalah baik baik setiap pertanyaan dan alternative jawabanya
b. Pilihlah salah satu yang paling tepat dan sesuai menurut anda serta
berilah tanda silang pada salah satu huruf a, b, dan c
c. Setiap item pertanyaan dapat di isi dengan baik dan tidak ada yang
terlewatkan
d. Jawaban anda tidak mempengaruhi sedikitpun pada status dan pribadi
anda
e. Mulailah dengan membaca basmalah jika hendak mengerjakan soal di
bawah ini
Penulis
LUKMAN PRASETYO