Diusulkan Oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
1
Daftar Isi
1.1. Latar Belakang........................................................................................... 3
1.2. Batasan Masalah ........................................................................................ 5
1.3. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
1.4. Tujuan ........................................................................................................ 5
Bab 2 : Metodologi Penelitian .............................................................................. 6
Bab 3: Hasil Dan Pembahasan ............................................................................. 8
Bab 4: Kesimpulan ............................................................................................. 11
Penutup ............................................................................................................... 12
Lampiran ............................................................................................................. 13
Pertanyaan Diskusi ............................................................................................. 13
Daftar Pustaka .................................................................................................... 14
2
Bab 1: Pendahuluan
3
Perbedaan antara 2 proses tersebut ialah adanya sumber listrik eksternal
pada impressed current. Selain itu, pada impressed current digunakan anoda
inert (platina dan grafit) saat logam tersebut mengalami reaksi oksidatif. Logam
platina dan grafit tidak mengalami degradasi selama proses proteksi. Sebaliknya
pada metode sacrificial anode logam dengan potensial oksidasi tinggi digunakan
sebagai anoda contohnya ialah magnesium dan aluminium tanpa adanya supplai
sumber listrik eksternal sehingga pada akhir sistem logam anodik akan
mengalami degradasi (Walker, 2000).
4
1.2. Batasan Masalah
Kajian terhadap metode penurunan korosi dilakukan dengan metode
Impressed current terhadap tanah asam
1.4. Tujuan
a. Dapat menentukan jumlah kebutuhan arus dan tegangan yang dibutuhkan
pada penggunaan impressed current pada tanah dengan pH asam
b. Dapat menentukan pengaruh kebutuhan arus dan teganan terhadap logam
baja yang diproteksi menggunakan metode impressed current dimana
efek cacat gores tidak diabaikan
5
Bab 2 : Metodologi Penelitian
Baja yang hendak digunakan sebagai katode merupakan baja AISI 1045
yang dipotong menjadi 24 bagian untuk mendapatkan panjang masing-masing
100mm dengan diameter 20mm. Diikuti dengan melubangi spesimen dengan bor
untuk tempat pemasangan kabel. Pelapisan pada baja dilakukan dengan
menggunakan zinc kromat dan epoxy filler sebanyak 2 lapis, Namun terdapat
variasi area pada baja yang dibiarkan tidak terlapisi oleh lapisan tersebut dimana
nilainya ditampilkan pada gambar 2a. Sedangkan grafit yang digunakan sebagai
katoda memiliki sepesifikasi pada gambar 2b.
(a) (b)
Gambar 2a. Variasi area logam yang tidak dilapisi coating (a) 0 mm2, (b) 10 (c)
50 (d) 100 (e) 150 (f) 250 (g)500 (h) tanpa coating
Gambar 2b. Spesifikasi katoda grafit
Katoda dan anoda dirangkai dengan rectifier yang digunakan untuk mengubah
arus bolak balik menjadi arus searah dengan konfigurasi sebagai berikut
6
Pengujian dilakukan dengan 3 kali pengulangan untuk 8 variasi katoda pada
tanah dengan rentang pH 3,5 dan 7 dengan lama pengujian selama 7 hari. Nilai
pH pada dapat divariasikan dengan penambahan larutan HCl. Elektroda referensi
untuk pengukuran voltase proteksi ialah Cu/CuSO4 dimana voltase awal sebesar
-850mV. Pada variasi luasan elektroda dan pH maka nilai voltase yang
menjunjukkan potensial korosi akan bernilai berbeda-beda dimana pada power
supplai akan mengubah nialai input arus.
7
Bab 3: Hasil Dan Pembahasan
8
Gambar 4 Grafik arus proteksi dengan pH Gambar 5 Grafik arus proteksi dengan luas goresan
Jika ditinjau pada masing-masing variabel merujuk pada tabel dan grafik
diatas maka dapat diobservasi bahwa ketika tidak terdapat cacat pada coating
maka nilai potensial korosi bertambah menjadi negatif. Hal ini mengindikasikan
bahwa sistem memiliki kecenderungan lebih rendah untuk terkorosi. Semakin
negatif nilai potensial terhadap elektroda referensi maka menunjukkan nilai
ketidakspontanan sehingga lebih sedikit arus yang dibutuhkan. Semakin banyak
area goresan pada baja semakin positif nilai dari potensial sel mengindikasikan
laju korosi semakin meningkat. Sehingga kebutuhan arus eksternal untuk
memproteksi katoda baja meningkat. Dari Tabel 1-3 baja yang tidak dilapisi oleh
coating memiliki nilai kebutuhan arus tertinggi dibandikan perlakuan lain.
Sehingga pada pengaplikasian secara nyata dibutuhkan kombinasi coating dan
impressed current untuk memaksimalkan usaha untuk memperlambat laju
korosi. Jika diobservasi lebih lanjut nilai potensial pada pH 3 dan 7 untuk luas
goresan 100mm2 bernilai lebih negatif dibandingkan luas goresan berluas
50mm2 hal ini mengindikasikan bahwa laju korosi menurun pada luas goresan
100mm2. Hal ini dikarenakan pada luas area tersebut dimungkinkan terjadinya
pasivasi optimum pada permukaan baja yang tergores (Rohmanuddin, 2013)
9
besar. Hal ini dapat diobservasi pada gambar 4 dan 5 dimana untuk pH 3 arus
proteksi yang dibutuhkan lebih tinggi dibanding pH 5 dan 7. Seperti yang
diketahui bahwa semakin asam nilai pH maka lebih banyak ion H+ yang bersifat
oksidatif terhadap alloi baja. Sesuai dengan reaksi sebagai berikut
10
Bab 4: Kesimpulan
1. Semakin luas area yang tidak dilindungi oleh coating maka semakin tinggi
nilai kebutuhan arus listrik yang ditinjau dari meningkatnya nilai voltase
relatif terhadap elektroda Cu/CuSO4
2. Semakin rendah nilai pH pada tanah asam maka laju korosi akan semakin
tinggi ditinjau dari tingginya nilai voltase sehingga kebutuhan input arus
listrik meningkat
3. Penggunaan Coating diperlukan untuk memperlambat laju korosi dan
sebagai proteksi tambahan selain penggunaan impressed current
11
Penutup
Kami berterimakasih kepada rekan-rekan teknik kimia yang mengikuti
kelas teknik pengendalian korosi atas waktu-waktu diskusi yang berkualitas baik
di dalam kelas dan di luar kelas. Ucapan terimakasih juga ditujukan pada Ibu
Vivi Nurhadianty., ST., MT selaku dosen pembimbing matakuliah pengendalian
korosi atas bimbingannya dalam topik Impressed current dan Sacrificial Anode.
Semoga ilmu yang kami pelajari bermanfaat di kemudian hari untuk agama dan
negara.
12
Lampiran
Pertanyaan Diskusi
1. Mengapa pada imppressed current dibutuhkan sumber listrik eksternal
memandang pada sacrificial anode tidak ditambahkan sumber listrik
walaupun secara prinsip kerja sama.
2. Bagaimana maintenance pada sistem imprressed current dibandingkan
dengan sacrificial anode?
Jawaban
1. Pada imppressed current, anoda yang digunakan memiliki potensial oksidasi
lebih rendah dibanding katoda namun pada kondisi terosidasi tidak
mengalami degradasi. Ketika dipasangkan dengan katoda, untuk membuat
reaksi spontan dari anoda (grafit) ke katoda diperlukan input sumber listrik
2. Pada sacrificial anode maintenance mencakup penggantian anoda serta
perkiraan terhadap jangka waktu habisnya anoda. Sedangkan pada impressed
current maintanence berupa kontrol terhadap inputan arus sekirannya terjadi
perubahan terhadap kebutuhan arus listrik
13
Daftar Pustaka
Rohmannudin, Noor. Sulistijono. Ardiansyah, Faris P. 2013. Pengaruh Kondisi
Tanah Asam dan Cacat Gores Berbentuk Persegi Panjang Pada Lapis
Lindung Terhadap Kebutuhan Arus Proteksi Sistem Impressed current
Cathodic Protection Dengan Menggunakan Baja AISI 1045. Jurnal
Teknik Material. ITS
Adam, Lola. 2012. Introductive approach on Corrosion. Boston:CRC Press
Chang, Chew Hock. 2007. Semi-quantification method of corrosion and soil
resistivity. Dakota: Nano Publishing
Walker, Don. 2000. Corrosion an quantitative approach. Delhi: Mumbai Corp
14