Anda di halaman 1dari 14

Makalah Teknik Pengendalian Korosi

Teknik Impressed current Perlindungan Baja Pada Tanah Asam

Diusulkan Oleh:

DAUD APRIWALUYO 145061100111005

JOSHIA CHRISTA PRADANA 155061100111005

RAFI WIDAYANTO 155061101111001

SONNIA FAUZIAH SAPUTRI 145061101111026

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

1
Daftar Isi
1.1. Latar Belakang........................................................................................... 3
1.2. Batasan Masalah ........................................................................................ 5
1.3. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
1.4. Tujuan ........................................................................................................ 5
Bab 2 : Metodologi Penelitian .............................................................................. 6
Bab 3: Hasil Dan Pembahasan ............................................................................. 8
Bab 4: Kesimpulan ............................................................................................. 11
Penutup ............................................................................................................... 12
Lampiran ............................................................................................................. 13
Pertanyaan Diskusi ............................................................................................. 13
Daftar Pustaka .................................................................................................... 14

2
Bab 1: Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Material baja diaplikasikan secara luas sebagai struktur bangunan
sebagai karena kekuatan mekaniknya yang tinggi, kemudahan fabrikasi dan
harganya yang ekonomis. Walaupun baja terdiri dari campuran karbon dan nikel
yang telah memiliki ketahanan terhadap korosi, pengkajian terhadap proteksi
korosi diperlukan mengingat baja banyak diaplikasikan pada kondisi lingkungan
dengan potensi korosi yang tinggi seperti tanah asam, air laut dan tanah dengan
kandungan sulfur tinggi. Sehingga diperlukan usaha-usaha untuk memodifikasi
baja sehinga dapat menurunkan laju korosi.

Beberapa cara untuk memperlambat laju korosi ialah pelapisan baja


dengan coating berupa cat, metode ini memiliki keunggulan jika ditinjau dari
aspek ekonomis dan kemudahannya. Metode coating sangat rentan terhadap
ketahanannya memandang efek pengaruh suhu dan tekanan lingkungan yang
kerap kali berubah-rubah sehingga mampu mengelupas lapisan cat sehingga efek
korosi dapat tetap terjadi ketika sebagian kecil lapisan cat terkelupas. Sacrificial
anode dan impressed current merupakan metode yang lebih unggul
dibandingkan dengan metode sebelumnya, yang memanfaatkan perbedaan
potensial sel antar 2 katoda (baja) dan anoda yang terdiri dari logam spesifik
yang saling terhubung dalam rangkaian terututup seperti yang digambarkan pada
gambar dibawah.

(a) Sacrificial Anode (b) Impressed current

3
Perbedaan antara 2 proses tersebut ialah adanya sumber listrik eksternal
pada impressed current. Selain itu, pada impressed current digunakan anoda
inert (platina dan grafit) saat logam tersebut mengalami reaksi oksidatif. Logam
platina dan grafit tidak mengalami degradasi selama proses proteksi. Sebaliknya
pada metode sacrificial anode logam dengan potensial oksidasi tinggi digunakan
sebagai anoda contohnya ialah magnesium dan aluminium tanpa adanya supplai
sumber listrik eksternal sehingga pada akhir sistem logam anodik akan
mengalami degradasi (Walker, 2000).

Laju korosi sangat dipengaruhi oleh konduktivitas tanah atau yang


dikenal sebagai nilai resistansi tanah yang nilainya dipengaruhi oleh kadar air,
pH dan suhu. Semakin lembab tanah kadar air semakin tinggi sehingga nilai
resistensi tanah menurun sehingga kecenderungan sistem untuk mentransfer
elektron dari air ke permukaan baja meningkat dimana laju korosi juga akan
bertambah tinggi. Sementara semakin tinggi pH laju korosi akan diperlambat hal
ini dikarenakan pada pH yang tinggi ion hidroksil akan lebih dominan namun
ion hidroksi memiliki sifat oksidatif yang lebih rendah dibandingkan ion H+
(Adam, 2012). Kenaikan suhu menyebabkan meningkatnya nilai konstanta laju
korosi sesuai dengan persamaan Arhenius. Meningkatnya konstanta laju korosi
tingginya laju reaksi dimana karena nilai konstata laju dan laju korosi
berbanding lurus (Chang, 2010)

Metode proteksi secara impressed current lebih banyak diminati karena


sistem dapat bertahan lama serta memiliki biaya mantanance lebih rendah.
Berdasarkan tinjauan pustaka, hanya diperlukan sedikit massa dan luasan logam
anodik pada impressed current dibandingkan metode lain. Kajian mendetail
terhadap impressed current memungkinkan adanya sebuah solusi konkret untuk
pencegahan korosi pada baja yang digunakan sebagai material konstruksi pada
kondisi yang tidak ideal sekalipun contohnya ialah ketika baja terpapar dalam
kondisi tanah asam dengan resistivitas yang rendah serta terjadinya cacat saat
pelapisan oleh coating.

4
1.2. Batasan Masalah
Kajian terhadap metode penurunan korosi dilakukan dengan metode
Impressed current terhadap tanah asam

1.3. Rumusan Masalah


a. Bagaimana pengaruh penggunaan impressed current pada tanah asam
meliputi kebutuhan arus listrik serta tegangannya ?
b. Bagaimana performa impressed current terhadap logam baja ketika
terdapat cacat gores pada logam baja yang ditinjau dari kebutuhan arus
dan tegangannya?

1.4. Tujuan
a. Dapat menentukan jumlah kebutuhan arus dan tegangan yang dibutuhkan
pada penggunaan impressed current pada tanah dengan pH asam
b. Dapat menentukan pengaruh kebutuhan arus dan teganan terhadap logam
baja yang diproteksi menggunakan metode impressed current dimana
efek cacat gores tidak diabaikan

5
Bab 2 : Metodologi Penelitian
Baja yang hendak digunakan sebagai katode merupakan baja AISI 1045
yang dipotong menjadi 24 bagian untuk mendapatkan panjang masing-masing
100mm dengan diameter 20mm. Diikuti dengan melubangi spesimen dengan bor
untuk tempat pemasangan kabel. Pelapisan pada baja dilakukan dengan
menggunakan zinc kromat dan epoxy filler sebanyak 2 lapis, Namun terdapat
variasi area pada baja yang dibiarkan tidak terlapisi oleh lapisan tersebut dimana
nilainya ditampilkan pada gambar 2a. Sedangkan grafit yang digunakan sebagai
katoda memiliki sepesifikasi pada gambar 2b.

(a) (b)
Gambar 2a. Variasi area logam yang tidak dilapisi coating (a) 0 mm2, (b) 10 (c)
50 (d) 100 (e) 150 (f) 250 (g)500 (h) tanpa coating
Gambar 2b. Spesifikasi katoda grafit
Katoda dan anoda dirangkai dengan rectifier yang digunakan untuk mengubah
arus bolak balik menjadi arus searah dengan konfigurasi sebagai berikut

Gambar 3. Konfigurasi rangkaian tertutup rangkain Impressed current

6
Pengujian dilakukan dengan 3 kali pengulangan untuk 8 variasi katoda pada
tanah dengan rentang pH 3,5 dan 7 dengan lama pengujian selama 7 hari. Nilai
pH pada dapat divariasikan dengan penambahan larutan HCl. Elektroda referensi
untuk pengukuran voltase proteksi ialah Cu/CuSO4 dimana voltase awal sebesar
-850mV. Pada variasi luasan elektroda dan pH maka nilai voltase yang
menjunjukkan potensial korosi akan bernilai berbeda-beda dimana pada power
supplai akan mengubah nialai input arus.

7
Bab 3: Hasil Dan Pembahasan

Tabel 1 Hasil Percobaan Pada tanah pH 3

Tabel 2 Hasil Percobaan Pada tanah pH 5

Tabel 3 Hasil Percobaan Pada tanah pH 5

8
Gambar 4 Grafik arus proteksi dengan pH Gambar 5 Grafik arus proteksi dengan luas goresan

Jika ditinjau pada masing-masing variabel merujuk pada tabel dan grafik
diatas maka dapat diobservasi bahwa ketika tidak terdapat cacat pada coating
maka nilai potensial korosi bertambah menjadi negatif. Hal ini mengindikasikan
bahwa sistem memiliki kecenderungan lebih rendah untuk terkorosi. Semakin
negatif nilai potensial terhadap elektroda referensi maka menunjukkan nilai
ketidakspontanan sehingga lebih sedikit arus yang dibutuhkan. Semakin banyak
area goresan pada baja semakin positif nilai dari potensial sel mengindikasikan
laju korosi semakin meningkat. Sehingga kebutuhan arus eksternal untuk
memproteksi katoda baja meningkat. Dari Tabel 1-3 baja yang tidak dilapisi oleh
coating memiliki nilai kebutuhan arus tertinggi dibandikan perlakuan lain.
Sehingga pada pengaplikasian secara nyata dibutuhkan kombinasi coating dan
impressed current untuk memaksimalkan usaha untuk memperlambat laju
korosi. Jika diobservasi lebih lanjut nilai potensial pada pH 3 dan 7 untuk luas
goresan 100mm2 bernilai lebih negatif dibandingkan luas goresan berluas
50mm2 hal ini mengindikasikan bahwa laju korosi menurun pada luas goresan
100mm2. Hal ini dikarenakan pada luas area tersebut dimungkinkan terjadinya
pasivasi optimum pada permukaan baja yang tergores (Rohmanuddin, 2013)

Jika ditinjau dari pengaruh pH terhadap kebutuhan voltase dan arus


eksternal, tanah dengan pH semakin asam memerlukan inputan arus yang lebih

9
besar. Hal ini dapat diobservasi pada gambar 4 dan 5 dimana untuk pH 3 arus
proteksi yang dibutuhkan lebih tinggi dibanding pH 5 dan 7. Seperti yang
diketahui bahwa semakin asam nilai pH maka lebih banyak ion H+ yang bersifat
oksidatif terhadap alloi baja. Sesuai dengan reaksi sebagai berikut

2 Fe(s) + O2 (g)+ 4 H+(aq) → 2 Fe2 + 2 H2O(l)

Dari eksperimen, hubungan antara arus eksternal yang dibutuhkan


merupakan fungsi dari pH dan luas area yang tidak terlindungi oleh coating.
Hubungan tersebut dapat dinyatakan secara matematis berdasarkan metode
regresi pearson sebagai

Y= 0.008X1 + 0.0004X2 + 0.11

Y= Kebutuhan Arus (mA)


X1= nilai pH
X2= area yang tidak terpapar (mm2)

10
Bab 4: Kesimpulan
1. Semakin luas area yang tidak dilindungi oleh coating maka semakin tinggi
nilai kebutuhan arus listrik yang ditinjau dari meningkatnya nilai voltase
relatif terhadap elektroda Cu/CuSO4
2. Semakin rendah nilai pH pada tanah asam maka laju korosi akan semakin
tinggi ditinjau dari tingginya nilai voltase sehingga kebutuhan input arus
listrik meningkat
3. Penggunaan Coating diperlukan untuk memperlambat laju korosi dan
sebagai proteksi tambahan selain penggunaan impressed current

11
Penutup
Kami berterimakasih kepada rekan-rekan teknik kimia yang mengikuti
kelas teknik pengendalian korosi atas waktu-waktu diskusi yang berkualitas baik
di dalam kelas dan di luar kelas. Ucapan terimakasih juga ditujukan pada Ibu
Vivi Nurhadianty., ST., MT selaku dosen pembimbing matakuliah pengendalian
korosi atas bimbingannya dalam topik Impressed current dan Sacrificial Anode.
Semoga ilmu yang kami pelajari bermanfaat di kemudian hari untuk agama dan
negara.

12
Lampiran

Pertanyaan Diskusi
1. Mengapa pada imppressed current dibutuhkan sumber listrik eksternal
memandang pada sacrificial anode tidak ditambahkan sumber listrik
walaupun secara prinsip kerja sama.
2. Bagaimana maintenance pada sistem imprressed current dibandingkan
dengan sacrificial anode?

Jawaban
1. Pada imppressed current, anoda yang digunakan memiliki potensial oksidasi
lebih rendah dibanding katoda namun pada kondisi terosidasi tidak
mengalami degradasi. Ketika dipasangkan dengan katoda, untuk membuat
reaksi spontan dari anoda (grafit) ke katoda diperlukan input sumber listrik
2. Pada sacrificial anode maintenance mencakup penggantian anoda serta
perkiraan terhadap jangka waktu habisnya anoda. Sedangkan pada impressed
current maintanence berupa kontrol terhadap inputan arus sekirannya terjadi
perubahan terhadap kebutuhan arus listrik

13
Daftar Pustaka
Rohmannudin, Noor. Sulistijono. Ardiansyah, Faris P. 2013. Pengaruh Kondisi
Tanah Asam dan Cacat Gores Berbentuk Persegi Panjang Pada Lapis
Lindung Terhadap Kebutuhan Arus Proteksi Sistem Impressed current
Cathodic Protection Dengan Menggunakan Baja AISI 1045. Jurnal
Teknik Material. ITS
Adam, Lola. 2012. Introductive approach on Corrosion. Boston:CRC Press
Chang, Chew Hock. 2007. Semi-quantification method of corrosion and soil
resistivity. Dakota: Nano Publishing
Walker, Don. 2000. Corrosion an quantitative approach. Delhi: Mumbai Corp

14

Anda mungkin juga menyukai