Anda di halaman 1dari 15

AGROVIGOR VOLUME 6 NO.

1 MARET 2013 ISSN 1979 5777 1

ANALISIS MORFOLOGI DAN HUBUNGAN KEKERABATAN SEBELAS JENIS


TANAMAN SALAK (Salacca zalacca (Gertner) Voss BANGKALAN

Siti Fatimah
Prodi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Jl. Raya Telang Kotak Pos 2 Kamal Bangkalan
Coresponden author : fatimah_utm@ymail.com

ABSTRACT
Kata kunci : Karakter Morfologi, Kekerabatan,
Penelitian ini bertujuan untuk Salak Bangkalan
mengetahui karakter morfologi dan hubungan
kekerabatan 11 kultivar salak yang PENDAHULUAN
dikembangkan petani di Desa Kramat,
Kabupaten Bangkalan. Sebelas jenis salak Tanaman Salak merupakan salah satu
yang diamati adalah salak : (1) mangga, (2) produk unggulan dari sektor Pertanian di
aren, (3) nangka, (4) pandan, (5) pepaya, (6) Kabupaten Bangkalan Madura. Berdasarkan
penjalin, (7) kerbau, (8) apel, (9) manggis, survey pada lahan petani Salak, di Pulau
(10) senase’, dan (11) air. Hasil pengamatan Madura khususnya desa Kramat Kabupaten
37 karakter morfologi terdapat 12 karakter Bangkalan memiliki dua belas jenis salak
yang mempunyai persamaan penuh, 9 yang didasarkan pada ciri morfologi buah.
karakter mempunyai persamaan sebagian dan Masyarakat menyebut ke dua belas jenis salak
16 karakter yang mempunyai perbedaan. tersebut adalah salak : (1) air, (2) se nase’, (3)
Hubungan kekerabatan terjauh aren, (4) pandan, (5) mangga, (6) manggis, (7)
terdapat antara G2 dan G8 yaitu antara salak kerbau, (8) penjalin, (9) nangka, (10) apel,
aren dan salak apel (nilai similaritas terendah, (11) pepaya dan (12) salak bukkol. Tahun
sebesar 12,8%). Hubungan kekerabatan 2005 salak se nase’atau biasa disebut salak
terdekat terdapat antara G1 dan G9 yaitu kramat telah dilepas menjadi varietas unggul
antara salak mangga dan salak manggis (nilai salak Bangkalan (Sudaryono dkk., 1993).
similaritas sebesar 87,3%). Kedua belas kultivar salak yang ada di
Analisis kelompok kultivar Bangkalan tersebut hanya sebelas kultivar
menunjukkan bahwa kultivar salak Bangkalan yang dikembangkan dan di kawin silangkan
terbagi dalam dua kelompok utama yaitu antara yang satu dengan yang lainnya.
kelompok A terdiri dari sepuluh kultivar Berdasarkan informasi dari petani
yaitu G1, G9, G7, G10, G5, G6, G4, G11, G3 salak di Desa Kramat, diketahui bahwa
dan G8. Kelompok B hanya terdiri dari satu sebelas kultivar salak yang ditemukan
kultivar saja yaitu G2. Kelompok A tersebut masih didasarkan pada penciri
membentuk dua sub kelompok besar yaitu morfologi buahnya saja dan belum terdapat
kelompok C yang terdiri delapan kultivar informasi tentang penciri morfologi organ
salak Bangkalan yaitu G1, G9, G7, G10, G5, lainnya.
G6, G4 dan G11, sedangkan kelompok D Banyaknya jenis salak Bangkalan ini
terdiri dari dua kultivar yaitu G3 dan G8. berpotensi untuk dikembangkan menjadi
Kelompok C membentuk dua sub kelompok varietas unggul, sehingga mampu menambah
yang lebih kecil lagi yaitu: (1) kelompok E perekonomian masyarakat, misalnya
terdiri dari dua kultivar yaitu G1 dan G9, (2) membentuk kawasan agrowisata salak yang
kelompok F terdiri dari enam kultivar yaitu sekaligus bisa digunakan sebagai lahan
G7, G10, G5, G6, G4 dan G11. konservasi serta dapat dijadikan produk
2 Siti Fatimah : Analisis Morfologi dan Hubungan Kekerabatan ….

olahan lainnya seperti sirup, kurma, dodol dan Bangkalan, yang terletak pada ketinggian 0-
keripik salak. 50 m dpl dengan jenis tanah regusol, dan
Namun, dari 11 kultivar yang ada tersebut gromosol. Penelitian ini dilaksanakan pada
banyak mempunyai kemiripan ciri morfologi. bulan Juni – Desember 2009.
Kemiripan antar jenis tersebut seringkali Bahan yang digunakan dalam
menimbulkan kesulitan bagi konsumen untuk penelitian ini adalah 11 kultivar tanaman
memilih buah salak yang diminatinya. Sehingga salak Bangkalan yaitu : G1 = Salak mangga,
hal ini juga menjadi salah satu penyebab
G2 = Salak aren, G3 = Salak nangka, G4 =
konsumen menjadi kurang yakin bahwa buah
yang mereka pilih benar-benar dari jenis yang Salak pandan, G5= Salak pepaya, G6 = Salak
mereka sukai atau bukan. penjalin, G7 = Salak kerbau, G8 = Salak apel,
Kemiripan antar jenis ini seringkali G9 = Salak manggis, G10 = Salak se nase’,
juga menyebabkan kesulitan bagi petani salak G11 = Salak air. Alat yang digunakan untuk
untuk membedakan antara jenis yang satu karakterisasi fenotip adalah mistar, busur, dan
dengan yang lain pada saat melakukan kamera digital.
persilangan. Petani juga belum mengetahui Pelabelan
secara pasti hubungan kekerabatan diantara Pelabelan ini dilakukan untuk
11 jenis salak yang ada tersebut. Petani tidak menandai 11 kultivar tanaman salak yang
tahu persis apakah jenis yang mereka akan diamati dengan tujuan untuk
silangkan mempunyai hubungan kekerabatan memudahkan peneliti pada saat melakukan
dekat atau jauh. Persilangan antar jenis pengamatan dan pengukuran.
tanaman salak yang mempunyai hubungan Analisis Sifat Morfologi
kerabat dekat apabila dilakukan secara terus Sifat morfologi yang diamati terdiri
menerus dapat menyebabkan penurunan sifat. atas 37 karakter, yaitu :
Salah satu cara untuk mengetahui 1. Warna pupus : Pengamatan yang
hubungan kekerabatan antar jenis yang satu dilakukan pada bagian ini adalah pada
dengan yang lain adalah dengan melihat daun yang belum sempurna
kemiripan ciri morfologinya. Penggunaan 2. Warna permukaan atas daun :
karakter morfologi merupakan metode yang Pengamatan yang dilakukan adalah pada
mudah dan cepat, bisa digunakan secara bagian atas daun
langsung pada populasi tanaman salak 3. Warna permukaan bawah daun :
kemudian data yang diperoleh dapat dijadikan Pengamatan yang dilakukan pada bagian
sebagai deskripsi tanaman salak dan bawah daun
perbaikan sifat tanaman maupun rencana 4. Ketebalan lapisan lilin permukaan
pengembangan tanaman salak. Deskripsi bawah daun : Ketebalan lapisan lilin
tanaman salak tersebut nantinya dapat permukaan bawah daun ini dibedakan
dijadikan sebagai syarat pendaftaran untuk menjadi 2 yaitu tebal dan tipis, dikatakan
menjadi varietas baru dan unggul (Anonim, tebal jika permukaan bawah daun tertutup
2007). oleh lapisan lilin, sedangkan dikatakan
Penelitian ini bertujuan untuk tipis jika permukaan bawah daun tertutup
mengetahui karakter morfologi dan untuk lapisan lilin tetapi masih terdapat alur
mengetahui hubungan kekerabatan diantara yang kelihatan
11 kultivar salak Bangkalan. 5. Warna pelepah : Pengamatan pada
bagian ini yang diteliti adalah warna
METODE PENELITIAN pelepah pada pohon salak
Penelitian ini dilaksanakan di kebun
petani salak di Desa Kramat Kabupaten
Siti Fatimah : Analisis Morfologi dan Hubungan Kekerabatan …. 3

6. Panjang pelepah : Pengamatan pada 16. Letak duri pada tepi helai daun :
bagian ini yaitu diambil dari pelepah yang Sebagian dari tanaman salak terdapat duri
paling panjang dan salah satunya pada tepi helai daun
7. Keliling penampang lintang pelepah : dan letaknya terdapat beberapa bagian
pengamatan pada bagian ini bertujuan yaitu tidak ada, ½, ⅓ dan ¾ daun
unuk mengethui seberapa besar tumbuh 17. Panjang helai anak daun : Pengamatan
dan berkembang pada bagian ini dipilih pada panjang helai
8. Persentase anak daun yang anak daun yang paling panjang
berkelompok : Parameter ini diamatai 18. Lebar helai anak daun : Lebar helai
berdasarkan adanya sekatan antara anak daun juga diukur pada anak daun
kelompok daun yang satu dengan yang yang paling lebar
lain 19. Warna duri pada pelepah : Warna duri
9. Jarak antar kelompok anak daun : yang diteliti ada 2 macam yaitu hitam atau
Setelah pengamatan pada persentasenya coklat dan hijau atau kuning
kemudian sekatan dalam persentase 20. Ketajaman duri : Pengamatan yang
tersebut diukur jarak yang memisahkan dilakukan pada bagian ini yaitu dengan
antar sekatan cara menggunakan tangan
10. Jumlah anak daun : Pengamatan pada 21. Kekerasan duri : Kekerasan duri diukur
bagian ini diambil pada jumlah daun yang dengan cara mematahkan duri itu sendiri
paling banyak kemudian dihitung 22. Duri mudah lepas : Pengamatan ini
jumlahnya diukur dengan cara melepaskan duri dari
11. Jarak antar anak daun : Pengamatan pelepah
pada bagian ini diukur untuk mengetahui 23. Bentuk duri : Bentuk duri yang terdapat
seberapa besar jarak antar anak daun terdapat pada pelepah memiliki bentuk
12. Kekerasan daun : Pengamatan ini yang bervariasi yaitu tipis lancip kecil,
dilakukan pada anak daun kemudian tipis lancip besar, tebal lancip kecil dan
diremas jika daun tersebut sobek maka tebal lancip besar
daun tersebut dikatakan keras tetapi 24. Kedudukan duri pada pelepah : Duri
sebaliknya jika daun tersebut ketika yang terdapat pada pelepah kedudukannya
diremas tidak sobek maka daun tersebut juga bervariasi yaitu lurus (1 baris),
lunak berjajar (2 baris) dan berkelompok (3
13. Bentuk pangkal anak daun : baris)
Pengamatan pada bagian ini yaitu terdapat 25. Jumlah duri pada pelepah : Pengamatan
pada pangkal anak daun dan dibedakan ini dihitung pada semua duri yang
menjadi 2 yaitu rata dan tidak rata terdapat pada pelepah
14. Bentuk ujung anak daun : Bentuk ujung 26. Kerapatan duri : Kerapatan duri diamati
anak daun ini juga dibedakan menjadi 2 dari seberapa banyak duri yang terdapat
yaitu runcing dan tidak runcing, runcing pada pelepah
jika ujung anak daun terlihat semakin 27. Panjang duri : Pengamatan pada bagian
runcing tetapi jika tidak runcing maka ini dipilih duri yang paling panjang
ujungnya terlihat agak tumpul 28. Warna seludang bunga : Semua warna
15. Pelipatan tepi helai : Parameter ini tidak seludang bunga yang diamati memiliki
terdapat pada semua anak daun, dan warna yang sama yaitu coklat
biasanya anak daun yang terdapat 29. Bentuk seludang bunga : Bentuk
pelipatan tepi helai yaitu anak daun yang seludang bunga memiliki bentuk yang
terlalu lebar sama yaitu memanjang karena pada saat
4 Siti Fatimah : Analisis Morfologi dan Hubungan Kekerabatan ….

pengamatan tandan bunganya sudah mulai hasil pengamatan setiap karakter tersebut
keluar ditentukan scoring 1,2,3 … dan
30. Jumlah tandan bunga perseludang : seterusnya. Untuk karakter yang tidak
Pengamatan pada bagian ini dilihat dari terdapat pada suatu Operasional
seberapa banyak tandan bunga muncul, Taxonomi Units diberi skoring nol.
dan jumlah tandan bunga dibedakan Kemudian hasil scoring disusun dalam
menjadi 2 bagian yaitu 1 dan atau 2 dan 3 bentuk matriks.
atau lebih 3. Pengukuran kemiripan (Pearson
31. Warna mahkota bunga : Pengamatan Correlation)
pada bagian ini dilihat dari bunga-bunga Pengukuran kemiripan antara Satuan
yang muncul Taksonomi atau OTUs yang
32. Jumlah buah pertandan : Jumlah buah diperbandingkan bertujuan untuk
dihitung dari banyaknya buah yang sudah menentukan hubungan kekerabatan antara
muncul kultivar salak Bangkalan. dengan
33. Warna kulit buah matang : Warna kulit menggunakan persamaan:
buah matang dilihat dari ciri dari warna
kulit masing-masing kultivar salak
34. Bentuk buah : Bentuk buah bisa dilihat
ketika buah sudah dipanen, dan ini
biasanya juga berdasarkan ciri dari
masing-masing kultivar salak
35. Warna daging buah : Pengamatan
dilakukan dengan cara mengupas kulit
buah salak Keterangan:
36. Rasa daging buah : Parameter ini diamati r jk = koefisien korelasi antara STOj dan
dengan cara merasakan buah yang sudah STOk
matang X ij = nilai sifat ke i pada STOj
37. Tekstur daging buah : Tekstur daging X j = nilai rata-rata dari semua sifat STOj
buah terdapat 2 macam yaitu masir dan X ik = nilai sifat ke i pada STOj
tidak masir. Dikatakan masir jika ketika X k = nilai rata-rata dari semua sifat
dimakan daging buah salak masih STOk
menempel dibiji buah salak, tetapi jika n = jumlah sifat yang dipakai
tidak masir maka daging buah salak tidak Selanjutnya hasil pengukuran kemiripan
ada yang menempel pada biji salak. kemudian disusun dalam sebuah matriks.

Analisis Hubungan Kekerabatan 4. Pengelompokan (Clustering)


Analisis hubungan kekerabatan antara Pengelompokan atau clustering dengan
11 kultivar salak berdasarkan ciri morfologi menggunakan metode Average lingkage,
dilakukan dengan menggunakan metode Unweighted Pair Group Method with
numerik dengan program SPSS. Adapun Arithmetic Averages (UPGMA) atau Between
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: group lingkage. Hasil pengelompokkan
1. Penentuan Operasional Taxonomi Units kemudian dapat digambarkan sebagai sebuah
2. Pemilihan karakter dendogram taksonomi secara hirarki.
Karakter-karakter yang dipilih dari setiap Berdasarkan dendogram ini, dapat dibuat
kultivar atau OTUs, ditentukan sebanyak kunci identifikasi salak Bangkalan yang
37 karakter yang berbeda. Selanjutnya dikoleksi.
Siti Fatimah : Analisis Morfologi dan Hubungan Kekerabatan …. 5

HASIL DAN PEMBAHASAN daun yang diamati meliputi warna pupus,


warna permukaan atas daun, warna
Karakter Morfologi permukaan bawah daun, ketebalan lapisan
Sebelas kultivar salak Bangkalan lilin bawah permukaan daun, persentase anak
ditanam pada tanah jenis regosol tepatnya di daun yang berkelompok, jumlah anak daun,
desa Kramat, Kabupaten Bangkalan pada jarak antar anak daun, kekerasan daun, bentuk
ketinggian 0-50 m dpl. Pengamatan pangkal anak daun, bentuk ujung anak daun,
dilakukan terhadap sifat karakter morfologi pelipatan tepi helai anak daun, panjang helai
setiap kultivar pada bagian vegetatif dan anak daun, lebar helai anak daun. Karakter
generatif. Parameter yang diamati meliputi duri yang diamati meliputi warna duri pada
37 karakter baik vegetatif maupun generatif. pelepah daun, ketajaman duri, kekerasan duri,
duri mudah lepas, bentuk duri, kedudukan
Bagian Vegetatif : Batang, Daun dan Duri duri pada pelepah, jumlah duri pada pelepah,
Berdasarkan hasil pengamatan serta kerapatan duri dan pajang duri. Ketiga organ
pengukuran menunjukkan bahwa ke sebelas vegetatif tersebut secara kuantitatif
kultivar salak Bangkalan yang dikarakterisasi menunjukkan variasi. terutama perbedaan
mempunyai tipe pertumbuhan yang sama pada sifat kuantitatif yang sangat dipengaruhi
yaitu tumbuh ke atas membentuk rumpun oleh perbedaan faktor genetik dan
yang kuat. Karakter batang yang diamati lingkungannya (Suryadi et al. 2004).
meliputi warna pelepah, panjang pelepah, Karakter morfologi bagian vegetatif dari 11
keliling penampang lintang pelepah daun, kultivar salak Bangkalan disajikan dalam
jarak antar kelompok anak daun. Karakter Tabel 1.

Tabel 1. Karakter Morfologi Bagian Fenotip Kultivar Salak Bangkalan


Jarak
Warna
Panjang Keliling Warna antar Ketebalan Persentase
Warna Warna permukaan
Kode pelepah pelepah permukaan kel.ank lapisan anak daun
pelepah pupus bawah
(cm) (cm) atas daun daun lilin (%)
daun
(cm)
G1 306 HKC HK 8,5 Hijau tua Hdc 13,5 Tipis 50-100
Hijau tua
G2 290 HKC H 5,5 Hkm 5,0 Tebal 50-100
Hijau tua
G3 350 H HK 6,5 Hdc 17,5 Tebal 50-100
Hijau tua
G4 420 H HK 8,9 Hkb 21,0 Tipis 50-100
Hijau tua
G5 456 H H 8,9 Hkb 18,4 Tipis 50-100
Hijau tua
G6 453 H HK 8,5 Hkb 20,5 Tipis 50-100
Hijau tua
G7 420 H HK 8,5 Hdc 20,5 Tipis 50-100
Hijau tua
G8 432 H CK 7,5 Hdc 10,0 Tipis 50-100
Hijau tua
G9 306 HKC H 8,5 Hkb 10,9 Tipis 50-100
Hijau tua
G10 410 H CK 8,8 Hdc 23,5 Tipis 50-100
Hijau tua
G11 400 H H 8,8 Hdc 21,0 Tebal 50-100
6 Siti Fatimah : Analisis Morfologi dan Hubungan Kekerabatan ….

Lanjutan….
Duri Kedudukan
Ketajaman Kekerasan Bentuk Jumlah Panjang Kerapatan
Kode mudah duri pada
duri duri duri duri duri (cm) duri
lepas pelepah
G1 Tajam Keras Tidak TLK B3 113 4,9 Jarang
G2 Tajam Tidak Keras Ya TLK Be2 69 5,9 Jarang
G3 Tajam Tidak Keras Tidak TLB Be2 120 4,9 Agak Rapat
G4 Tajam Keras Tidak TiLB Be2 160 6,5 Agak Rapat
G5 Tajam Keras Tidak TLK Be2 180 5,0 Jarang
G6 Tajam Tidak Keras Tidak TiLB Be2 178 5,9 Agak Rapat
G7 Tajam Keras Tidak TLB Be2 205 5,4 Rapat
G8 Tajam Keras Tidak TLB B3 210 6,5 Rapat
G9 Tajam Tidak Keras Tidak TLK B3 190 5,5 Jarang
G10 Tajam Tidak Keras Tidak TLB B3 216 5,0 Agak Rapat
G11 Tajam Keras Tidak TLK B3 215 5,5 Rapat
Lanjutan….
Kode Letak
Jarak Panjang Lebar duri Warna
Bentuk Pelipatan
Jumlah antar helai helai pd duri
Kekerasan Bentuk ujung tepi helai
anak anak anak anak tepi pada
daun pangkal anak anak
daun daun daun daun helai pelepah
daun daun
(cm) (cm) (cm) ank daun
daun
Tidak Tidak
G1 58 7,2 Keras 2 54,0 5,9 ⅓ HC
Rata Ada
Tidak
G2 45 3,6 Lunak 2 Rata 58,1 5,3 ⅓ HC
Ada
Tidak Tidak
G3 45 4,5 Keras 2 44,0 4,9 ⅓ HC
Rata Ada
G4 60 6,0 Keras 2 Rata Ada 53,0 5,0 ⅓ HC
Tidak
G5 51 6,5 Keras 2 Rata 51,5 6,5 ⅓ HC
Ada
G6 58 9,9 Keras 2 Rata Ada 52,5 5,0 ⅟2 HC
Tidak
G7 48 7,0 Keras 2 Rata 46,0 5,5 ⅓ HC
Ada
Tidak Tidak
G8 65 4,9 Keras 2 41,0 4,5 ⅓ HC
Rata Ada
Tidak Tidak
G9 49 8,0 Keras 2 43,5 6,5 ⅟2 HC
Rata Ada
G10 53 9,5 Keras 2 Rata Ada 41,9 6,5 ⅓ HK

G11 63 6,8 Lunak 2 Rata Ada 50,0 5,9 ⅓ HC


Siti Fatimah : Analisis Morfologi dan Hubungan Kekerabatan …. 7

Keterangan :
HKC : hijau kecoklatan
H : hijau
CK : coklat kekuningan
Hdc : hijau dengan alur coklat
Hkm : hijau kemerahan
Hkb : hijau keabuan
2 : tidak rata
HC : hitam coklat
TLK : tipis lancip kecil
TLB : tebal lancip besar
TiLB : tipis lancip besar
B3 : berkelompok 3 baris
Be2 : berjajar 2 baris
8 Siti Fatimah : Analisis Morfologi dan Hubungan Kekerabatan ….

Bagian Generatif : Buah dan Bunga kultivar yaitu salak pepaya, apel dan
Komponen hasil pengamatan bagian manggis.
generatif yang diamati meliputi bentuk buah, d. Warna Daging Buah
warna kulit buah, jumlah buah pertandan, Semua kultivar yang dikarakterisasi
warna daging buah matang dan tekstur buah. mempunyai 5 kelompok warna daging
a. Bentuk Buah buah yaitu putih, putih kuning, kuning,
Berdasarkan bentuk buah terbagi dalam kuning coklat dan kemerahan. Warna
tiga kelompok, yaitu bulat, segitiga kuning terdapat 6 kultivar yaitu salak air,
panjang dan segitiga pendek. Bentuk manggis, penjalin, pepaya, nangka dan
buah bulat ada lima kultivar yaitu salak mangga. Warna kuning coklat terdapat 2
mangga, pandan, apel, manggis dan air, kultivar yaitu salak se nase’ dan apel.
segitiga panjang hanya terdapat satu Warna putih kuning terdapat 3 kultivar
kultivar yaitu salak penjalin dan segitiga yaitu salak kerbau, pandan dan aren.
pendek terdapat tiga kultivar yaitu salak e. Rasa Daging Buah
pepaya, kerbau dan se nase’. Bentuk buah Berdasarkan hasil pengamatan untuk rasa
merupakan salah satu syarat dalam seleksi daging buah terbagi menjadi 4 kelompok
kualitas buah bagi konsumen (Suryadi et yaitu sangat manis, manis, manis sepet dan
al., 2004). manis asem. Rasa manis sepet terdapat 6
b. Warna Kulit Buah Matang kultivar yaitu salak mangga, nangka,
Semua kultivar yang dikarakterisasi pandan, apel, se nase’ dan air. Rasa manis
mempunyai 6 kelompok yaitu kuning terdapat 2 kultivar yaitu salak manggis dan
kehijauan, kuning gading, coklat kuning, aren. Rasa manis asem terdapat 3 kultivar
coklat, hitam kemerahan dan hitam. yaitu salak pepaya, penjalin dan kerbau.
Warna kuning kehijauan tidak terdapat f. Tekstur Buah
dalam kultivar manapun karena warna Semua kultivar yang dikarakterisasi hanya
tersebut terdapat pada buah yang masih mempunyai 2 kelompok yaitu masir dan
muda. Warna coklat kuning terdapat 6 tidak masir. Tekstur buah masir hanya
kultivar yaitu salak air, se nase’, penjalin, terdapat satu kultivar yaitu salak manggis.
pepaya, pandan dan nangka. Warna hitam Tekstur buah tidak masir terdapat 10
hanya terdapat pada 1 kultivar yaitu salak kultivar yaitu salak air, se nase’, apel,
kerbau. Warna coklat terdapat 3 kultivar kerbau, penjalin, pepaya, nangka, aren dan
yaitu salak apel, aren dan mangga. Warna mangga.
hitam kemerahan terdapat pada 1 kultivar g. Bentuk, Jumlah dan Warna Seludang
yaitu salak manggis. Bunga
c. Jumlah Buah Per tandan Bentuk seludang bunga pada semua
Berdasarkan hasil pengamatan jumlah kultivar salak bentuknya tidak bervariasi
buah per tandan juga terbagi dalam 6 yaitu berbentuk memanjang, sedangkan
kelompok yaitu antara 5-10, 11-15, 16-20, untuk jumlah tandan bunga perseludang
21-25, 26-30 dan 31-35. Jumlah buah per terdapat 2 kelompok yaitu antara 1 atau 2
tandan antara 5-10 terdapat 2 kultivar tandan dan 3 atau lebih tandan bunga
yaitu salak mangga dan aren. Jumlah perseludang. Kultivar yang jumlah tandan
buah per tandan antara 16-20 terdapat 6 bunga perseludangnya 1 atau 2 tandan
kultivar yaitu salak nangka, pandan, yaitu salak mangga, aren, nangka, pandan,
penjalin, kerbau, se nase’ dan air. Jumlah kerbau, apel, manggis, dan se nase’,
buah per tandan antara 21-25 terdapat 3 sedangkan kultivar yang jumlah tandan
bunga perseludangnya 3 atau lebih yaitu
Siti Fatimah : Analisis Morfologi dan Hubungan Kekerabatan …. 9

salak penjalin dan salak air. Warna merah muda hanya terdapat 4 kultivar
seludang bunga terdapat 2 kelompok yaitu yaitu salak aren, pandan, pepaya dan
coklat dan warna selain coklat, tetapi manggis. Sedangkan untuk warna merah
semua kultivar yang dikarakterisasi untuk tua terdapat 7 kultivar yaitu salak mangga,
warna seludang bunga semuanya berwana nangka, penjalin, kerbau, apel, se nase’ dan
coklat. air.
h. Warna Mahkota Bunga Karakter morfologi bagian generatif
Semua kultivar yang dikarakterisasi hanya kultivar salak Bangkalan tersebut diatas
terdapat 3 kelompok yaitu merah muda, disajikan dalam Tabel 2 di bawah ini :
merah tua dan merah kuning. Warna

Tabel 2. Karakter Morfologi Bagian Generatif Kultivar Salak Bangkalan


Jumlah Warna
Warna kulit buah Rasa daging
Kode Bentuk buah buah per daging
matang buah
tandan buah
G1 Bulat Coklat 5-10 Kuning Manis sepet
Segitiga
G2 panjang
Coklat 5-10 Putih kuning Manis

Segitiga
G3 panjang
Coklat kuning 16-20 Kuning Manis sepet

G4 Bulat Coklat kuning 16-20 Putih kuning Manis sepet


Segitiga
G5 pendek
Coklat kuning 21-25 Kuning Manis asem

Segitiga
G6 panjang
Coklat kuning 16-20 Kuning Manis asem

Segitiga
G7 pendek
Hitam 16-20 Putih kuning Manis asem

Kuning
G8 Bulat Coklat 21-25
coklat
Manis sepet

G9 Bulat Hitam kemerahan 21-25 Kuning Manis


Segitiga Kuning
G10 pendek
Coklat kuning 16-20
coklat
Manis sepet

G11 Bulat Coklat kuning 16-20 Kuning Manis sepet


10 Siti Fatimah : Analisis Morfologi dan Hubungan Kekerabatan ….

Lanjutan ….
Warna Warna Warna
Jumlah
Kode Tekstur buah
seludang bunga
seludang seludang mahkota
bunga bunga bunga
G1 Tidak masir 1 atau 2 2 2 Merah tua
G2 Tidak masir 1 atau 2 2 2 Merah muda
G3 Tidak masir 1 atau 2 2 2 Merah tua
G4 Tidak masir 1 atau 2 2 2 Merah muda
G5 Tidak masir 1 atau 2 2 2 Merah muda
G6 Tidak masir 3 atau lebih 2 2 Merah tua
G7 Tidak masir 1 atau 2 2 2 Merah tua
G8 Tidak masir 1 atau 2 2 2 Merah tua
G9 Masir 1 atau 2 2 2 Merah tua
G10 Tidak masir 1 atau 2 2 2 Merah tua
G11 Tidak masir 3 atau lebih 2 2 Merah tua
Keterangan : 1 = memanjang, 2 = coklat.

Berdasarkan hasil pengamatan jarak antar kelompok anak daun, (5)


karakter morfologi bagian vegetatif jumlah anak daun, (6) jarak antar anak
ataupun generatifnya diperoleh hasil daun, (7) lebar helai anak daun, (8) jumlah
bahwa terdapat 12 karakter morfologi yang duri, (9) bentuk buah, (10) warna kulit
mempunyai persamaan, yaitu : (1) karakter buah matang, (11) jumlah buah per tandan,
persentase anak daun,(2) bentuk pangkal, (12) warna daging buah, (13) rasa daging
(3) warna duri pada pelepah, (4) kekerasan buah, (14) jarak antar anak daun, (15)
daun, (5) ketajaman duri, (6) duri mudah bentuk duri, (16) warna mahkota bunga.
lepas, (7) panjang duri, (8) warna
permukaan atas daun, dan (9) jumlah 2. Hubungan Kekerabatan
seludang bunga,(10) bentuk selundang 2.1 Pengukuran Kemiripan (Indeks
bunga, (11) warna selundang bunga dan Similaritas)
(12) tekstur buah. Dan terdapat 9 karakter Perhitungan hasil kemiripan atau
morfologi yang mempunyai persamaan indeks similaritas dilakukan dengan
sebagian adalah (1) panjang helai anak menggunakan aplikasi SPSS versi 17
daun, (2) pelipatan tepi helai anak daun, dengan rumus Simple Matching Coeficient.
(3) ketebalan lapisan lilin, (4) tekstur buah, Adapun tahapan analisa hubungan
(5) kedudukan duri pada pelepah (6) kekerabatan sebagai berikut : (1) skoring
kerapatan duri, (7) letak duri pada tepi hasil pengamatan 37 karakter, (2)
helai anak daun, (8) warna pelepah,(9) memasukkan data skoring dalam aplikasi
bentuk ujung anak daun. Sedangkan SPSS. Hasil pengukuran kemiripan
karakter morfologi yang mempunyai diperoleh dalam bentuk Similarity matrix
perbedaan terdapat 16 karakter, yaitu : (1) dan disajikan dalam Tabel 3 di bawah ini :
panjang pelepah, (2) warna pupus, (3)
keliling penampang lintang pelepah, (4)
Siti Fatimah : Analisis Morfologi dan Hubungan Kekerabatan …. 11

Tabel 3. Nilai similaritas 11 kultivar salak Bangkalan (Salacca zalacca (Gertner) Voss)

Kode G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G11

G1 1
G2 .307 1
*
G3 .372 .290 1

G4 .729** .238 .561 1


**

G5 .751** .285 .491 .792 1


** **

G6 .611** .260 .539 .768 .834 1


** ** **

G7 .648** .326 .695 .762 .718 .765 1


* ** ** ** **

G8 .604** .128 .666 .544 .539 .401 .656** 1


** ** ** *

G9 .873** .294 .401 .663 .788 .624 .655** .588** 1


* ** ** **

G10 .573** .241 .717 .712 .691 .730 .754** .685** .579** 1
** ** ** **

G11 .712** .372 .517 .797 .732 .714 .726** .602** .658** .769** 1
* ** ** ** **

Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa nilai G9 yaitu antara salak mangga dan salak
similaritas terendah terdapat pada manggis sebesar 87,3% dengan variasi
hubungan kekerabatan antara G2 dan G8 karakter berbeda yaitu warna pupus,
yaitu antara salak aren dan salak apel panjang pelepah, jarak antar kelompok
sebesar 12,8% dengan variasi karakter anak daun, jumlah anak daun, jarak antar
berbeda yaitu warna pupus, warna anak daun, letak duri pada helai anak daun,
permukaan bawah daun, warna pelepah, panjang helai anak daun, lebar helai anak
panjang pelepah, keliling penampang daun, kekerasan duri, jumlah duri pada
lintang pelepah, jarak antar kelompok anak pelepah, panjang duri, jumlah tandan
daun, jumlah anak daun, kekerasan daun, bunga perseludang, warna mahkota bunga,
bentuk ujung anak daun, pelipatan tepi jumlah buah per tandan, warna kulit buah,
helai, panjang helai anak daun, lebar helai warna daging buah, rasa daging buah dan
anak daun, warna duri pada pelepah daun, tekstur daging buah.
bentuk duri, kedudukan duri pada pelepah, Sokal dan Sneath, 1963
jumlah duri pada pelepah, kerapatan duri, menyatakan bahwa Semakin banyak
panjang duri, jumlah buah per tandan, persamaan karakter yang dimiliki maka
warna kulit buah matang, warna daging semakin besar nilai similaritasnya berarti
buah dan tekstur daging buah. semakin dekat hubungan kekerabatannya
Nilai similaritas tertinggi terdapat diantara kelompok OTUs yang
pada hubungan kekerabatan antara G1 dan diperbandingkan. Sebaliknya semakin
12 Siti Fatimah : Analisis Morfologi dan Hubungan Kekerabatan ….

banyak perbedaan karakter yang dimiliki 2.2 Analisis kelompok kultivar


maka semakin kecil nilai similaritasnya Hasil pengelompokan berdasarkan
berarti semakin jauh hubungan karakter morfologi Salacca zalacca
kekerabatannya diantara kelompok OTUs Gertner Voss.berupa dendogram, disajikan
yang diperbandingk pada Gambar 1.

Rescaled Distance Cluster Combine

C A S E 0 5 10 15 20 25
Label Num +---------+---------+---------+---------+----------+

E
G1 1 -+---------------+ C
G9 9 -+ +---------+
G7 7 ---------+-+ | |
G10 10 ---------+ +-----+ | A
G5 5 ---+-------+ F +-------------------+
G6 6 ---+ | | |
G4 4 -------+---+ | |
G11 11 -------+ D | |
G3 3 -----------------+---------+ |
G8 8 -----------------+ B |
G2 2 -----------------------------------------------+

Gambar 1. Dendogram hasil analisis kelompok 11 kultivar salak Bangkalan

Hasil dendogram tersebut menunjukkan aren dan salak apel, sehingga kedua jenis
bahwa kultivar salak Bangkalan terbagi kultivar salak ini dapat dibedakan kedalam
dalam dua kelompok utama yaitu taksa yang berbeda. Kelompok B hanya
kelompok A terdiri dari sepuluh kultivar terdiri dari satu kultivar saja yaitu G2.
yaitu G1, G9, G7, G10, G5, G6, G4, G11, Kelompok A membentuk dua sub
G3 dan G8. Kelompok A memisah dengan kelompok besar yaitu kelompok C yang
kelompok B karena adanya perbedaan terdiri delapan kultivar salak Bangkalan
pada karakter warna pupus, warna yaitu G1, G9, G7, G10, G5, G6, G4 dan
permukaan bawah daun, warna pelepah, G11, sedangkan kelompok D terdiri dari
panjang pelepah, keliling penampang dua kultivar yaitu G3 dan G8. Kelompok
lintang pelepah, jarak antar kelompok anak C membentuk dua sub kelompok yang
daun, jumlah anak daun, bentuk ujung lebih kecil lagi yaitu: 1) kelompok E
anak daun, pelipatan tepi helai, kekerasan terdiri dari dua kultivar yaitu G1 dan G9,
daun, panjang helai anak daun, lebar helai kedua kultivar ini merupakan kultivar yang
anak daun, warna duri pada pelepah daun, memiliki nilai indeks similaritas tertinggi
bentuk duri, kedudukan duri pada pelepah, atau dengan kata lain memiliki banyak
jumlah duri pada pelepah, kerapatan duri, persamaan antar kedua kultivar, persamaan
panjang duri, jumlah buah per tandan, tersebut antara lain warna permukaan atas
warna kulit buah matang, warna daging daun, ketebalan lapisan lilin permukaan
buah dan tekstur daging buah. Karakter- bawah daun, keliling penampang lintang
karakter morfologi tersebut yang pelepah, persentase anak daun yang
membedakan secara nyata antara salak berkelompok, warna pelepah, kekerasan
Siti Fatimah : Analisis Morfologi dan Hubungan Kekerabatan …. 13

daun, bentuk pangkal anak daun, bentuk dengan itu dikemukakan oleh Singh, et al,
ujung anak daun, pelipatan tepi helai, (1980) bahwa genotipe yang berasal dari
warna duri pada pelepah daun, ketajaman daerah yang sama tidak selalu berada
duri, duri mudah lepas, bentuk duri, dalam kelompok yang sama. Semakin
kedudukan duri pada pelepah, kerapatan banyak persamaan karakter morfologi yang
duri, warna seludang bunga, bentuk dimiliki menunjukkan bahwa semakin
seludang bunga, jumlah tandan bunga dekat hubungan kekerabatan, sebaliknya
perseludang dan bentuk buah, 2) semakin sedikit persamaan karakter
kelompok F terdiri dari enam kultivar morfologi yang dimiliki semakin jauh
yaitu G7, G10, G5, G6, G4 dan G11 hubungan kekerabatannya (Sokal dan
membentuk satu kelompok berdasarkan Sneath, 1963).
persamaan pada karakter pola warna Karakter-karakter morfologi pada
permukaan atas daun yaitu warna hijau tua, salak Bangkalan yang membedakan antara
keliling penampang lintang pelepah kultivar satu dengan lainnya merupakan
berkisar antara 8-8,9 cm, panjang pelepah karakter genetik antara lain yaitu: panjang
berkisar antara 400-500 cm, jarak antar pelepah, keliling penampang lintang
kelompok anak daun terletak berkisar pelepah, jarak antar kelompok anak daun,
antara 21-25 cm, bentuk pangkal anak jumlah anak daun, jarak antar anak daun,
daun yang tidak rata, bentuk ujung anak panjang helai anak daun, lebar helai anak
daun runcing, warna seludang bunga daun, bentuk duri, jumlah duri pada
coklat, warna kulit buah matang antara pelepah, kerapatan duri, panjang duri,
coklat kuning sampai hitam kemerahan warna mahkota bunga, jumlah buah
dan warna daging buah antara putih kuning pertandan, warna kulit buah matang,
sampai kuning coklat. bentuk buah, warna daging buah, rasa
Hubungan kekerabatan sebelas daging buah dan tekstur daging buah.
kultivar salak Bangkalan dari 37 karakter
morfologi berbeda yang diamati dan 2.3 Kunci Identifikasi
diukur menunjukkan bahwa dari analisis Kunci identifikasi dilakukan
dendogram tersebut menunjukkan bahwa bertujuan untuk menentukan penciri dari
dari sebelas kultivar salak Bangkalan tidak kultivar yang bersangkutan. Cara
membentuk satu kelompok berdasarkan menentukan kunci identifikasi yaitu
wilayah atau kepulauan, tetapi diambil dari morfologi yang berbeda
pengelompokan tersebut bedasarkan atas dengan kultivar lainnya atau dicari sifat
banyaknya kesamaan karakter yang yang mencirikan kultivar satu dengan
dimiliki. Hal tersebut sesuai dengan lainnya. Misalnya, warna bunga
pendapat Murti dan Arunachalan dalam membedakan kultivar maka warna bunga
Miftohorachman, et al, 1996, menjadi kunci identifikasi.
mengemukakan bahwa penghanyutan Berdasarkan persamaan dan
genetik dan seleksi pada lingkungan yang perbedaan karakter morfologi yang
berbeda dapat menyebabkan diversitas diperoleh dari dendogram tersebut, maka
genetik yang lebih besar dibandingkan dapat dibuat kunci identifikasi menuju
dengan jarak geografi, artinya bahwa kultivar salak Bangkalan.
meskipun suatu kultivar berasal dari Berikut kunci identifikasi terhadap
daerah yang sama namun bila lingkungan masing-masing kultivar salak Bangkalan :
tempat tumbuhnya berbeda akan
mempengaruhi diversitas genetik. Senada
14 Siti Fatimah : Analisis Morfologi dan Hubungan Kekerabatan ….

1. Warna permukaan bawah daun hijau hubungan kekerabatan antar kultivar


dengan alur coklat, warna pelepah hijau berdasarkan analisis isoenzim.
kecoklatan (G1 = mangga)
2. Warna permukaan bawah daun hijau DAFTAR PUSTAKA
kemerahan (G2 = aren)
3. Bentuk buah segitiga panjang (G6 = Allard, R. W. 1960. Principle of Plant
penjalin) Breeding. John Eiley & Sons, Inc.
4. Warna kulit buah matang hitam (G7 = New York. 485 p.
kerbau) Alnopri. 2004. Variabilitas Genetik dan
5. Warna kulit buah matang coklat (G8 = Heritabilitas Sifat-Sifat
apel) Pertumbuhan Bibit Tujuh Genotipe
6. Warna permukaan bawah daun hijau Kopi Robusta-Arabika.
keabuan, warna kulit buah matang hitam
kemerahan, rasa daging buah manis, Anonimus, 2007. Budidaya Salak.
tekstur buah masir (G9 = manggis) Agromedia. Jakarta.
Bahar, M. dan Zen, 1993. Parameter
KESIMPULAN DAN SARAN Genetik Beberapa Sifat Tanaman,
Hasil dan Komponen Tanaman
Kesimpulan Jagung. Zuriat 4 (1) : 4-7.
1. Berdasarkan pengamatan terhadap 37
karakter morfologi dari 11 kultivar Cope, W. A., 1961. Heritability Estimates
salak dapat disimpulkan bahwa and correlations of Yield and
parameter yang memiliki morfologi Certain Morphological and
sama terdapat 12 karakter morfologi, Chemical Component of Forage
sedangkan untuk karakter morfologi Quality in Seiceae
yang mempunyai persamaan sebagian Lespedza.Crop.Sci. 12: 10-12.
terdapat 9 karakter morfologi dan Davis and Heywood, V. H. 1973. Plant
untuk karakter yang memiliki Taxonomy. St.
perbedaan yaitu terdapat 16 karakter
morfologi. Martin's Press: New York
2. Hubungan kekerabatan yang paling Eckebil, J. P. M. Ross, C. O. Gardner and
dekat diantara 11 kultivar salak J. W. Maranville. 1977. Heritability
Bangkalan adalah salak mangga dan Estimates, Genetics Correlation and
salak manggis dengan nilai indeks Predicated Gains from S1 Progency
similaritas 87,3% dan yang memiliki test in Three Grain Sorghum
hubungan kekerabatan paling jauh Random-matting Population. Crop
diantara 11 kultivar salak Bangkalan Sci. 17 : 373-377.
adalah salak aren dan salak apel
Mc Whirter, K. S. 1979. Breeding of
dengan nilai indeks similaritas 12,8%.
Cross-Pollinated Crop. In R.
Knight (ed) Plant Breeding.
Saran
Australia Vice Consellors
Penelitian ini mengamati tentang
Commite, Brisbane. p.79-111.
hubungan kekerabatan hanya berdasarkan
karakter morfologinya saja, dan Nandariyah, Soemartono, Artama dan
diharapkan adanya penelitian lanjutan yang Taryono. 2004. Keragaman
bisa dilakukan untuk mengetahui
Siti Fatimah : Analisis Morfologi dan Hubungan Kekerabatan …. 15

Kultivar Salak (Salacca Zalacca __________, 2007. Identifkai, Perbaikan,


(Gaertner). Agrosains 6(2): 75-79 Pengembangan dan Perlindungan
Varietas Kelapa Kopyor Genjah
Nurcahyo. 2007. Salak Sohor dari Pulau
Pati.
Garam. Trubus.
Santoso H.B. 2003. Salak Pondoh.
http://www.Trubus co.id / Info
Kanisius. Yogyakarta.
Buah-buahan Pada tanggal 07-08-
09, Jam 07:28 WIB. Sisca Fadjnani. 2008. Identifikasi Salak
Jantan dan Betina menggunakan
Poespodarsono, S. 1988. Dasar-dasar Ilmu
isoenzim dan morfologi. Tesis.
Pemuliaan Tanaman. PAU-IPB
Universitas Brawijaya. Malang.
Bekerjasama dengan Lembaga
Sumber Daya Informasi IPB, Sudaryono, T., S, Purnomo dan M. Soleh.
Bogor. 163 hal. 1993. Distribusi Varietas dan
Prakiraan Wilayah Pengembangan
Rachmadi, M., Herawati, N. Baihaki, A.
Salak. Penel. Hort. 5(2) : 1-14.
dan R. Setyamihardja. 1990.
Variasi Genetik dan Heritabilitas Sokal, R.H and P.A. Sneath, 1963.
Komponen Hasil dan Hasil Galur Principle of Numerical Taxonomy.
HarapanKedelai. Zuriat 1 (1) : 48- W.H. Freeman and Co. San
51. Francisco. pp 291-303.
Robinson, H. F., Comstock, R.E. and P. H. Tjahjadi, N. 1989. Bertanam Salak.
Harvey, 1949. Estimates of Kanisius. Yogyakarta.
Heritability and The Degree of Tjitrosoepomo. 1997. Taksonomi
Dominance In Corn. Agr. J. 39 : Tumbuhan (Spermatophyta)
353-359.
Wiradana. 2009. Analisis Heritabilitas Pola
Rusfidra, A. 2005. Manfaat Heritabilitas
Regresi. http://www.google.com
dalam Pemuliaan Ternak. Diakses
diakses pada tanggal 13-01-10.
pada tanggal 13-01-10.
Zen, S. 1995. Heritabilitas, Korelasi
Genotipik dan Fenotipik Karakter
Padi Gogo. Zuriat 6 (1) : 25-31.

Anda mungkin juga menyukai