Anda di halaman 1dari 24

CRITICAL JURNAL REVIEW

PERTUMBUHAN DAN DISTRIBUSI AKAR


TANAMAN MUDA BEBERAPA GENOTIP
UNGGUL JARAK PAGAR DAN PANJANG
DAN KEDALAMAN AKAR LATERAL DAN
JABON.

Berri Situmorang
Kumaret Silalahi
1
Ladimir Simbolon
Namira Zahara
Natalia Sinaga
LATAR BELAKANG
Akar merupakan bagian tumbuhan yang
biasanya berada di dalam tanah, dengan arah
tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke
air (hidrotop), meninggalkan udara dan cahaya.
Akar mempunyai yang biasannya berwarna
putih atau kuning. Bentuk akar pada sebuah
tumbuhan rata-rata berbentuk meruncing pada
bagian ujungnya. Bentuk runcing pada akar agar
memudahkan akar dalam menebus tanah.

Maka penting dilakukan CJR(Critical


Jurnal Report) Pada jurnal tersebut agar dapat
kita ketahui dan pahami apa saja yang harus
diketahui dalam akar. Dan juga dapat melatih
mahasiswa berpikir kritis dalam jurnal yang 2
dibaca.

RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian dari Akar
Apa fungsi dan manfaat Akar di
Indonesia
Mengetahui karakteristik Akar
 membandingkan jurnal

3
TUJUAN
 Untuk memenuhi tugas mata kuliah
morfologi tumbuhan
 Untuk mengetahui apa itu akar dan
karakteristiknya
 Untuk memahami jenis akar

 Untuk mengetahui kelengkapan dari


kedua jurnal yang dibandingkan
 Untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan jurnal yang dibandingkan
4
MANFAAT

 Menambah wawasan mengenai akar


 Memenuhi tugas matakuliah
morfologi akar tentang materi akar
khusus

5
IDENTITAS JURNAL 1
Identitas Jurnal
A. Jurnal Utama
1. Judul : Pertumbuhan
dan Distribusi Akar Tanaman Muda Beberapa
Genotipe Unggul Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
2. Edisi :-
3. Pengarang / (Editor, jika ada) : IGM ARYA
PARAWATA
BAMBANG
BUDI SANTOSO
4. Penerbit :-
5. Kota terbit :-
6. Tahun terbit : 2017
7. ISSN/E-ISSN : 2477-0329/ 2477-
0310 6
 B. Buku Pembanding
1. Judul :Panjang dan
Kedalaman Akar Lateral Jabon (Anthocephalus
cadamba (Roxb.) Miq.) di Desa Cibening, Kecamatan
Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat
2. Edisi :-
3. Pengarang / (Editor, jika ada) : Nurheni
Wijayanto Iftitah Rhahmi
4. Penerbit : PT. Bumi Akasara
5. Kota terbit : Bogor
6. Tahun terbit : 2013
7. ISSN : 2086-8227
7
2.1 JURNAL UTAMA

ABSTRAK:
Perbedaan potensi genetik berpengaruh pada
kedalaman perakaran, dan jarak pagar mengubah
pola tumbuhnya dalam merespon kondisi
lingkungan sehingga tanaman dapat tumbuh dan
bertahan pada berbagai kondisi dan jenis tanah,
maka pemilihan genotype atau varietas yang
akan dikembangkan pada suatu kawasan tertentu
perlu menjadi pertimbangan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahuai pertumbuhan
perakaran tanaman muda beberapa genotipe
unggul jarak pagar. 8
Tanaman jarak pagar (Jatropha
curcas Linn.) selain sebagai sumber
bahan bakar alternatif, juga dikenal
sebagai tanaman yang memiliki
kemampuan adaptasi tinggi dan dapat
digunakan sebagai tanaman konservatif
tanah dan akhirnya dapat memperbaiki
lingkungan. Tanaman ini berpotensi
untuk dikembangkan pada daerah
marginal atau lahan kering dan mampu
memperbaiki lahan terdegradasi dan
penghijauan hutan yang rusak (Liu et al.
2012). Namun demikian, seberapa jauh
daya adaptasi tanaman tersebut belum
banyak dipublikasikan secara 9
mendalam.
METODE DAB BAHAN PENELITIAN

Bahan Tanaman dan Lokasi Percobaan


Tanaman jarak pagar yang digunakan berupa genotype unggul lokal LB
dan IP-2 NTB, serta unggul nasional IP-3A, IP-3M, dan IP-3P.
Pembibitan dan Percobaan
Kelima lot benih direndam selama satu malam sebelum ditanam, dan
kemudian ditanam pada polibag hitam berukuran 15 cm diameter x
25 cm tinggi berisikan media tanah dicampur kompos (1:1 v/v).
Perawatan Pertanaman
Pada saat tanam, masing-masing lobang tanam diberikan 1 kg pupuk
kandang sapi dan 5 g Furadan. Pemberian pupuk Urea dengan dosis
600 kg.ha-1.
Pengamatan dan Analisis Data Pengamatan
dilakukan terhadap beberapa tolok ukur pertumbuhan bibit yaitu
jumlah akar lateral, panjang akar lateral, panjang akar tunggang,
diameter akar lateral, diameter akar tunggang, bobot biomassa akar
terhadap bibit berumur 1 bulan dan2 bulan

10
HASIL DAN PEMBAHASAN

Kelima genotype unggul jarak pagar yang tumbuh


dan berkembang pada tipe tanah Entisol geluh
pasiran tidak menunjukkan perbedaan secara
nyata pada pertumbuhan akar yang meliputi
jumlah akar lateral (bahwa arsitektur sistim
perakaran sangat bervariasi di antara spesies
tanaman yang berbeda, tetapi dalam satu spesies
arsitektur akar fleksibel dan berubah
bergantung pada kondisi tanah. Pola susunan
(arsitektur) akar.
11
Secara umum dapat dikatakan bahwa
pertumbuhan dan distribudi akar tanaman muda
beberapa genotipe unggul jarak pagar (Jatropha
curcas L.) selama periode 6 bulan, tidak
menunjukkan perbedaan nyata antar genotipe.
Akar tunggang tumbuh geotropik dengan empat
akar lateral yang tumbuh horizontal dan
terkonsentrasi pada pangkal akar tunggang,
sehingga membentuk sistim perakaran dangkal.
Hingga umur 6 bulan, pertumbuhan yang pesat
terutama pada ukuran diameter akar tunggal
tampak mendominasi.

12
KEKUATAN

Pada jurnal tersebut memiliki kekuatan


dalam hal mengidentifikasi sampel dengan
contoh tumbuhan yang di bawa dari
lapangan dengan contoh spesimen
tumbuhan yang terdapat diruang koleksi
yang membuat penelitian ini sangat valid
dalam mengidentifikasi karakter morfologi
spesiesnya.

13
KELEMAHAN

 Dalam memaparkan ringkasan atau abstrak


penelitian kurang baik, hal ini disebabkan pada
bagiannya tidak lengkap yaitu tidak mencakup
hasil dari penelitian tersebut. Sehingga pembaca
tidak mengetahui hasil penelitian tersebut dan
membuat pembaca harus membaca hasil
penelitian secara keseluruhan pada bagian hasil
penelitian untuk mengetahuinya.

14
2.1 JURNAL PEMBANDING

ABSTRAK:
Laju pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat setiap
tahunnya menyebabkan kebutuhan akan sandang, pangan
dan papan juga semakin meningkat. Peningkatan ini
menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas lahan
karena kegiatan alih fungsi lahan hutan menjadi lahan
pertanian dan pemukiman. Pengelolaan lahan yang tidak
ramah lingkungan semakin mempercepat terjadinya
degradasi lahan yang artinya lahan sebagai pabrik dari
kebutuhan pangan, sandang dan papan mengalami
penurunan produktivitas.

15
METODE DAB BAHAN PENELITIAN

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan


selama dua bulan yaitu pada bulan Januari hingga
Pebruari 2012 di Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Alat dan Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini


adalah tegakan jabon monokultur dengan jarak tanam
(3x2) meter dan tegakan jabon campuran dengan jarak
tanam antar jabon sebesar (3x5) meter dan jarak tanam
dengan tanaman lain (Jati, Sengon dan Suren) sebesar
(3x2,5) meter. Peralatan yang digunakan antara lain
adalah golok, cangkul, thermo-hygrometer, densiometer,
kompas, pita ukur, hagahypsometer, tali rafia/tambang, 16
GPS, camera digital, label dan alat tulis.
METODE PENGUMPULAN DATA
Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan
data sekunder. Proses pengumpulan data primer
melalui pengukuran langsung di lapangan seperti
pengukuran dimensi tanaman pokok, pengukuran
persentase penutupan tajuk, pengukuran panjang
akar horizontal dan kedalaman akar, pengukuran
ketinggian, pengukuran suhu dan kelembaban. Data
sekunder yang dibutuhkan adalah data profil lokasi
penelitian, seperti data letak, luas, pola penggunaan
lahan, topografi, jenis tanah, kondisi iklim dan
sejarah pengelolaan lahan. Data sekunder diperoleh
dari studi literatur, dari media elektronik dan hanya
digunakan sebagai data pendukung untuk data 17
primer
HASIL PENELITIAN
 Persentase penutupan tajuk pada plot campuran
dan plot monokultur tergolong tajuk sedang,
yaitu cahaya matahari masih bisa masuk atau
menembus sampai ke permukaan tanah berkisar
antara 25% - 75%. 2. Akar pada plot campuran
lebih panjang dan lebih dalam dibandingkan
akar pada plot monokultur. Panjang akar pada
plot campuran dan plot monokultur belum saling
tumpang tindih dikarenakan umur tanaman
yang masih muda.

18
KEKUATAN

Pada jurnal tersebut memiliki kekuatan


dalam hal mengidentifikasi sampel dengan
contoh tumbuhan yang di bawa dari
lapangan dengan contoh spesimen
tumbuhan yang terdapat diruang koleksi
yang membuat penelitian ini sangat valid
dalam mengidentifikasi karakter morfologi
spesiesnya.

19
KELEMAHAN

 Dalam memaparkan ringkasan atau abstrak


penelitian kurang baik, hal ini disebabkan pada
bagiannya tidak lengkap yaitu tidak mencakup
hasil dari penelitian tersebut. Sehingga pembaca
tidak mengetahui hasil penelitian tersebut dan
membuat pembaca harus membaca hasil
penelitian secara keseluruhan pada bagian hasil
penelitian untuk mengetahuinya.

20
PENUTUP
KESIMPULAN

Setelah menganalisis jurnal ini, maka


reviewer dapat menyimpulkan bahwa kegiatan
mengkritik jurnal ini bertujuan untuk menemukan
keunggulan dan kelemahan buku demi
terwujudnya pemahaman terhadap karya tulis
yang berkualitas sejalan dengan tujuan pendidikan
nasional bangsa Indonesia.Setiap jurnal
menjelaskan secara detail mengenai konsep materi
yang dimaksudkan
Jurnal kedua pendamping ini memuat
penelitian yang konkret.
21
Rekomendasi
Jurnal ini dinilai telah layak dan cocok
untuk digunakan mahasiswa sebagai pendamping
dalam pelajaran karena jurnal ini telah
memberikan penjelasan yang lengkap disetiap bab-
nya dan juga jurnal ini telah menyampaikannya
dengan baik sehingga dapat memudahkan
mahasiswa atau pembaca lainnya untuk lebih
memahami mengenai penelitian seputar akar.

22
 DAFTAR PUSTAKA
 Irwan, Zoer’aini Djamal.2017.Prinsip-Prinsip
Ekolopgi.Jakarta:Bumi Akara.
 Setiadi,Dede.2015.Pengantar Ilmu
Lingkungan.Bogor:IPB Press

23
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

24

Anda mungkin juga menyukai