Anda di halaman 1dari 5

TUGAS REVIEW JURNAL

PEMULIAAN TANAMAN

Disusun Oleh:
Nurvi Selvi Arviani
A.2010976

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
2023
Prosiding Seminar Nasional Biodiversitas Indonesia Tahun 2017
Volume 3 Nomor 1 halaman 117-126
Eksplorasi dan Karakterisasi Buah-Buah Lokal Sumatera Barat yang Teracam Punah
Nurwanita Ekasari Putri, Aries Kusumawati, Nur Oktafiani Azhar, Etti Swasti
A. Abstrak
Pada bagian abstrak pada jurnal sudah mencakup sistematika dari penulisan abstrak yang
mencakup tujuan penelitian, metodelogi sampai kesimpulan. Kata kunci pada abstrak juga
sudah tepat dengan isi dan judul jurnal
B. Bahan dan Metode
Pada jurnal dituliskan wilayah penelitian yang mencakup 5 wilayah di Sumatera Barat,
yaitu Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Limapuluh Kota, dan Kabupaten Dharmasraya.
Sebelum pengambilan sampel dilakukan survey untuk memastikan titik sebar dari plasma
nutfah. Sample diambil dengan metode sengaja atau Puposive Sampling. Apabila saat
eksplorasi ditemukan 10 tanaman makan seluruhnya akan dijadikan sampel apabila lebih dari
10 tanaman hanya 50% tanaman yang akan dijadikan sampel. Pada bagian ini, diberikan peta
mengenai wilayah yang akan akan dijadikan tempat penelitian plasma nutfah. Hal ini tentunya
memberikan gambaran yang lebih rinci mengenai posisi penelitian akan berlangsung.
Pengamatan dilakukan pada seluruh bagian tanaman baik pada fase vegetatif maupun
generatif. Selain itu dilakukan juga konservasi dengan perolehan minimal 10 biji tanaman atau
bagian tanaman.
Analisis data pada penelitian ini menggunakan data kuantitatif seperti nilai rata-rata, ragam
mengacu pada Steel and Torrie (1995) dan variabilitas fenotipik yang mengacu pada Pinnaria
(1995). Pada penelitian ini telah dilakukan eksplorasi dan identifikasi buah-buah lokal yang
ada di Sumatera Barat, yaitu (i) Padang: Jambu kaliang (Szygium cumini) dan Sirukam
(Flacourtia rukam); (ii) Pariaman: Kapunduan (Baccaurea racemosa); (iii) Dhamasraya:
Kasai (Pometia pinnata), Bidaro, Sintua dan Cupak.
C. Hasil dan Pembahasan
Pada jurnal dijelaskan bahwa dilakukan eksplorasi dan identifikasi tanaman untuk
menghimpun informasi baik keunggulan ataupun kelemahan tanaman yang nantinya menjadi
upaya perbaikan genetik.
Buah jambu kaliang dan rukam banyak ditemukan di Padang. Jambu kaliang merupakan
buah lokal sedangkan buah rukam merupakan buah hasil introduksi. Jambu kaliang memiliki
keragaman morfologi pada karakter warna tangkai daun. Hasil eksplorasi menunjukan adanya
48 aksesi yang ditemukan di beberapa tempat, yaitu Bukit Nobita, Kecamatan Lubuh
Begalung dan Padang. Seluruh karakter kuantitatif memiliki keragaman yang sempit kecuali
keratakter kemiringan daun. Pada tanaman rukam memiliki keseragaman karakter, kecuali
daun. Tanaman ini memiliki ciri daun yang bergerigi dan menghilang ketika daun menua dan
memiliki duri pada batang ketika tanaman masih muda, karakter lebar daun memiliki ragam
fenotipe yang luas dan memiliki range aksesi yang lebar pada karakter lebar daun.
Pariman menjadi salah satu sentra buah kapunduang atau yang biasa dikenal dengan
buang menteng. Pengamatan pada semua karakter buah pariaman hampir tidak
memperlihatkan adanya variasi kecuali pada karakter bentuk daun. Bentuk daun yang
ditemukan di lapang adalah lanceolate, elliptic dan obovate. Karakter ini sendiri merupakan
karakter kualitatif yang dipengaruhi oleh genetik tanamannya, panjang daun pada tanaman ini
memiliki fenotipe yang luas sehingga memungkinkan untuk dilakukan seleksi, akan tetapi
karena merupakan karakter kuantitatif karakter tersebut rentang berubah akibat lingkungan
sehingga diperlukan kehati-hatian dalam menyeleksi aksesi tanaman.
Hasil eksplorasi di Kabupaten Damasraya ditemukan beberapa buah lokal seperti buah
kasai, bidaro, sintua dan cupak. Pada buah kasai dan bidari tidak terdapat variasi karakter
kualitatif, akan tetapi terdapat keragaman yang luas pada karakter panjang daun kasai
sedangkan pada daun bidaro tidak ditemukan keragaman. Pada cupak dan sintua memliki
variasi yang luas diantara aksesi yang diamati pada karakter panjang daun dan kemiring daun.
Pengenalan mengenai buah lokal dari asal muasal sampai tergeser sampai dinilai
mengerucut dalam segi pembahasan. Pembahasan mengenai peubah amatan serta penguatan
argumentasi menggunakan jurnal terkait juga memperjelas mengenai keragaman pada buah-
buah lokal
D. Kesimpulan
Pada bagian ini sudah terankum secara jelas dan sistematis mengenai kesimpulan hasil dan
pembahasan yang sudah dijabarkan pada bab sebelumnya.
E. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal
Kelebihan dari jurnal ini adalah adanya gambar buah-buah lokal yang dijadikan bahan
penelitian sehingga pembaca menjadi lebih tahu mengenai bentuk aksesi dari buah -buah lokal
tersebut. selain itu, penggambaran wilayah penelitian menggunakan peta memperjelas posisi
penelitian bagi pembaca.
Kekurangan dari jurnal ini adalah bab kesimpulan yang digabung dalam bab terakhir yang
diberi judul “konservasi” sekilas membuat pembaca kebingungan dalam menelaah kesimpulan
walaupun kesimpulan diselipkan pada paragraf ketiga.
LAMPIRAN GAMBAR BUAH

Anda mungkin juga menyukai