Oleh :
Mohammad Samsul Badri
Penulis :
Penerbit :
Prodi Pendidikan Biologi Univeritas Muhammadiyah Jember
Alamat :
Jl. Karimata No 49, Jember 68121
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulisan panjatkan kehadirat allah SWT, yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan pembuatan atlas “Tanaman Kopi Robusta
(Coffea canephora) di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia ”.
Atlas tanaman kopi Robusta ini merupakan hasil penelitian di Pusat Penelitian Kopi
dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur. Atlas ini disusun
dalam rangka menyelesaikan tugas skripsi dan sekaligus berupaya dalam konservasi plasma
nutfah untuk pengembangkan produktivitas kualitas kopi yang lebih baik melalui analisis
morfologi dan sumber belajar sebagai potensi lokal yang diadakan pada bulan Mei–Juni 2018
di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, dengan Buniman dan Dwi Nugroho sebagai
narasumbernya
Keanekaragaman morfologi tanaman kopi Robusta (Coffea canephora) yang terdapat
di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji
Kabupaten Jember, Jawa Timur sangatlah melimpah. Dengan ketinggian ± 45 m dpl.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan dalam penyusunan buku
ini. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga buku ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
PENDAHULUAN
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia memiliki kebun percobaan dan area
kantor seluas ±380 ha berlokasi di Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, Jember berjarak
±20km arah barat daya dari kota Jember. Ekosistem yang ada di Puslitkoka telah disesuaikan
dengan tujuan pemilik guna mengoptimalkan nilai lingkungan. Terdapat berbagai klon kopi
jenis Robusta yang ditanam dipuslitkoka Indonesia, tersedia perpustakaan yang menyediakan
berbagai buku dan jurnal (hasil wawancara dengan pengajar bidang pemulia tanaman Dwi
Nugroho dan Buniman).
Program pengembangan kopi penting untuk dilakukan dengan harapan diperoleh bibit
yang berkualitas. Pengembangan yang baik dibutuhkan suatu upaya pencarian plasma nutfah
kopi yang memiliki sifat sesuai harapan dengan program pemuliaan yaitu evaluasi karakter
plasma nutfah. Evaluasi tersebut dilakukan melalui metode analisis morfologi sehingga dapat
mengidentifikasi tentang karakteristik dan kekerabatan plasma nutfah dengan perbedaan
visual, sehingga memudahkan dalam penanganan genetiknya.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia merupakan lingkungan sebagai potensi
lokal sumber daya wilayah Kabupaten Jember yang memiliki potensi sebagai tempat
menggali informasi dalam pembelajaran. Keanekaragaman morfologi tanaman kopi robusta
dapat di integrasikan dalam pembelajaran dan sebagai sumber pengayaan siswa dalam
pembelajaran biologi
DENAH LOKASI PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA
Puslitkoka berkantor di Jl. PB Sudirman No.90, Jember. Pada tahun 1987, berlokasi di
Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, Jember berjarak +20km arah barat daya dari kota
Jember. Pada tahun 2008 terakreditasi oleh Lembaga Sertifikasi KNAPPP dengan Nomor
Sertfikat: 006/Kp/KA-KNAPPP/I/2008. Sampai sekarang perkebunan kopi dan kakao di
Puslitkoka ada 3 kebun. Kebun percobaan dan area kantor seluas 380 ha, terdiri atas kebun
percobaan kopi Arabika (KP. Andungsari Kabupaten Bondowoso ketinggian 100-1.200 m
dpl.), kopi Robusta dan Kakao (KP. Kaliwining Kabupaten Jember dan KP. Sumber Asin
Kabupaten Malang ketinggian 45-550 m dpl).
ATLAS SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENGAYAAN SISWA
Satuan Pendidikan : SMP
Kelas : VIII
Bab/ Materi : Struktur dan Fungsi Tumbuhan
Tanaman kopi yang disebutkan dalam atlas ini menggunakan 10 klon kopi robusta
yang sudah rilis oleh Kementrian Pertanian Indonesia. Atlas ini memuat keanekaragaman
klon kopi robusta, morfologi fase vegetative, morfologi fase generative
2. Syarat Tumbuh
1
3. Bagian Tanaman Kopi Robusta (Coffea canephora)
Daun
Sumber : Doc. Pribadi
Cabang Utama
Bunga
Sumber : Doc. Pribadi
Cabang Primer
Sumber : Doc. Pribadi
Buah
Sumber : Doc. Pribadi
2
3.2 Sistem Percabangan
Cabang Pecut
Sumber : Doc. Pribadi Sumber : Doc. Pribadi
Cabang Balik
Sumber : Doc. Pribadi
Sumber : Doc. Pribadi
4
.
3.3 Sistem Pembungaan dan Bunga
5
3.4 Ciri-ciri Bunga Kopi Robusta
Waktu yang diperlukan sejak terbentuknya bunga hingga buah menjadi matang ± 6-11 bulan,
tergantung faktor lingkungannya (Budiman, 2015).
Endokarp
Mesokarp
7
4. KERAGAMAN MORFOLOGI KOPI ROBUSTA (Coffea
canephora) BERDASARKAN DESKRIPTOR KOPI
8
17. Bentuk Daun dan Ujung Daun
Keterangan : (a) Bentuk Daun 1) Agak Bulat. 2) Ovul. 3) Elips. 4) Lanset. (b) Bentuk Ujung
Daun 1) Bulat. 2) Tumpul. 3) Akut. 4) Acuminate. 5) Apiculate. 6) Spatula.
Keterangan : (1) Agak Bundar / Roundish. (2) Bulat Telur Terbalik / Obovate. (3) Bulat Telur /
Ovate. (4) Elips / Elipitic. (5) Memanjang / Oblang.
1
Buah dan biji tanaman kopi robusta
memiliki keragaman yang sangat tampak
pada karakter panjang buah dan, sedangkan
karakter lebar dan tebal tidak jauh berbeda
2
begitupun dengan biji kopi robusta.
Keterangan pada gambar disamping :
1. Buah berbentuk agak bundar dimiliki
oleh klon BP 288, BP 358, BP 436, dan
3
BP 936
2. Bentuk buah bulat telur dimiliki klon
BP 409 dan SA 237
10
5. KEANEKARAGAMAN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora)
11
Jenis Kopi Robusta (Coffea canephora)
Klon BP 288
Kesesuaian Lahan Iklim Kering
Sumber Doc. Pribadi
Lokasi/ Ketinggian Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia/ 45 Mdpl (2018)
12
Jenis Kopi Robusta (Coffea canephora)
Klon BP 308
Kesesuaian Lahan Iklim Basah/ Kering – Sebagai Batang Bawah
Sumber Doc. Pribadi
Lokasi/ Ketinggian Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia/ 45 Mdpl (2018)
13
Jenis Kopi Robusta (Coffea canephora)
Klon BP 358
Kesesuaian Lahan Iklim Kering
Sumber Doc. Pribadi
Lokasi/ Ketinggian Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia/ 45 Mdpl (2018)
14
Jenis Kopi Robusta (Coffea canephora)
Klon BP 409
Kesesuaian Lahan Iklim Kering
Sumber Doc. Pribadi
Lokasi/ Ketinggian Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia/ 45 Mdpl (2018)
15
Jenis Kopi Robusta (Coffea canephora)
Klon BP 436
Kesesuaian Lahan Iklim Basah
Sumber Doc. Pribadi
Lokasi/ Ketinggian Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia/ 45 Mdpl (2018)
16
Jenis Kopi Robusta (Coffea canephora)
Klon BP 534
Kesesuaian Lahan Iklim Basah
Sumber Doc. Pribadi
Lokasi/ Ketinggian Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia/ 45 Mdpl (2018)
17
Jenis Kopi Robusta (Coffea canephora)
Klon BP 936
Kesesuaian Lahan Iklim Kering/ Basah
Sumber Doc. Pribadi
Lokasi/ Ketinggian Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia/ 45 Mdpl (2018)
18
Jenis Kopi Robusta (Coffea canephora)
Klon BP 939
Kesesuaian Lahan Iklim Kering/ Basah
Sumber Doc. Pribadi
Lokasi/ Ketinggian Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia/ 45 Mdpl (2018)
19
Jenis Kopi Robusta (Coffea canephora)
Klon SA 237
Kesesuaian Lahan Iklim Kering
Sumber Doc. Pribadi
Lokasi/ Ketinggian Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia/ 45 Mdpl (2018)
20
6. CIRI KHUSUS DAUN, BUAH DAN BIJI KLON-KLON KOPI
ROBUSTA (Coffea canephora)
A. Klon : BP 42
Daun :
Memiliki panjang daun dan lebar daun cukup
besar dengan ukuran panjang ±28 cm dan lebar ±
11,5 cm. petiol daun pendek ± 1 cm, stipule
berbentuk ovul . warna daun tua hijau, daun muda
kehijauan, dan daun pucuk berwara perunggu. Ujung
daun berbentuk Apiculate, permukaan daun
Bentuk Daun begelombang tegas, tepi daun bergelombang tegas
Sumber : Doc. Pribadi
Bentuk Buah :
Memiliki bentuk buah elips, panjang buah ± 2 cm,
lebar ± 1,5 cm garis buah tidak begitu tegas, bentuk
diskus kecil menonjol
Bentuk Buah
Sumber : Doc. Pribadi
Warna Buah :
Memiliki warna buah masak dalam
kategori merah, sedangkan yang
muda berwarna kehijauan
Bentuk Buah
Sumber : Doc. Pribadi
21
Bentuk Biji Warna Biji
Sumber : Doc. Pribadi Sumber : Doc. Pribadi
B. Klon : BP 288
Daun :
Memiliki panjang daun dan lebar daun cukup
lebar, dengan panjang sebesar ± 25,5 cm dan lebar daun
± 12 cm. panjang petiol daun ± 0,5 cm. warna daun tua
hijau mengkilap, daun muda kehijauan, dan warna
pucuk muda hijau. Ujung daun berbentuk Apiculate.
Permukaan daun bergelombang tegas, tepi daun tidak
Bentuk Buah :
Memiliki bentuk buah
kategori Agak bundar, dengan
panjang ± 1 cm, lebar ± 1 cm. garis
buah tidak begitu tegas, bentuk diskus
kecil menonjol
Bentuk Buah
Sumber : Doc. Pribadi
22
Warna Buah :
Memiliki buah masak kategori
orange, sedangkan buah muda
berwarna hijau
Bentuk Buah
Sumber : Doc. Pribadi
Ketebalan Buah :
Memiliki ketebalan ± 0,3 cm sehingga di kategorikan cukup tebal
Ketebalan Buah
Sumber : Doc. Pribadi
23
Bentuk Buah :
Memiliki bentuk kategori elips.
Panjang buah ± 1,6 cm dan lebar ± 1,2 cm.
garis buah tidak begitu tegas. Bentuk diskus
besar menonjol.
Bentuk Buah
Sumber : Doc. Pribadi
24
D. Klon : BP 358
Daun :
Memiliki panjang dan lebar daun yang besar degan
panjang ± 29,5 cm, lebar ± 12. Panjang petiol daun ± 1 cm.
pucuk daun berbentuk Apiculate. Warna daun tua hijau
mengkilap, daun muda kehijauan, pucuk muda berwarna
hijau. Permukaan daaun dan tepi daun tidak memiliki
gelombang yang tegas.
Bentuk Daun
Sumber : Doc. Pribadi
Bentuk Biji :
Memiliki bentuk kategori agak bundar,
dengan panjang buah ± 1 cm, lebar ± 1,5 cm. garis
buah tegas. Bentuk diskus besar menonjol. Bentuk Buah
Sumber : Doc. Pribadi
tipis
25
E. Klon : BP 409
Daun :
Memiliki panjang dan lebar daun yang besar, dengan
panjang sebesar ± 32, 3 cm dan lebar ± 14, 3 cm. panjang
petiol daun ± 1,2 cm. pucuk daun berbentuk Acuminate.
Warna daun tua hijau, daun muda kehijauan, pucuk muda
hijau kekuningan. Permukaan daun bergelombang tidak
begitu tegas. Tepi daun bergelombang tidak begitu nyata.
Bentuk Daun
Sumber : Doc. Pribadi
Bentuk Buah :
Memiliki bentuk kategori bulat telur, dengan
panjang buah ± 1 cm, lebar ± 1,5 cm. garis buah
tampak tegas. Bentuk diskus kecil menonjol
Bentuk Buah
Sumber : Doc. Pribadi
Warna biji :
Ketebalan Buah :
Memiliki warna Raseda Green sehingga
Memiliki ketebalan buah ± 0,2 cm sehingga
dalam hal ini warna biji dikategorikan coklat
tergolong memiliki ketebalan buah yang
kekuningan
tipis.
26
F. Klon : BP 436
Daun :
Memiiki panjang dan lebar daun cukup kecil, dengan
panjang sebesar ± 23, 5 cm dan lebar ± 9, 4 cm. panjang petiol
daun ± 0,7 cm. pucuk daun berbentuk Apiculate. Warna daun tua
hijau, daun muda hijau, pucuk muda hijau keecoklatan.
Permukaan daun bergelombang tidak nyata, tepi daun
bergelombag tegas.
Bentuk Daun
Sumber : Doc. Pribadi
Bentuk Buah :
Memiliki bentuk buah agak bundar dengan
panjang buah ± 1,8 cm dan lebar buah ± 1,4 cm. garis
buah tidak tegas. Bentuk diskus kecil menonjol kasar
Bentuk Buah
Sumber : Doc. Pribadi
Memiliki ketebalan buah sebesar ± 0,3 cm, Memiliki warna Green Grey sehingga dapat
27
G. Klon : BP 534
Daun :
Memiliki panjang daun dan lebar daun yang cukup besar,
dengan panjang ± 26 cm dan lebar ± 10,2 cm. panjang petiol
daun ± 1,8 cm. pucuk daun berbentuk Acuminate. Warna daun
tua hijau, daun muda kehijauan, dan pucuk daun hijau
mengkilap. Pada permukaan dan tepi daun tidak bergelombang
begitu nyata.
Bentuk Daun
Sumber : Doc. Pribadi
Bentuk Buah :
Memiliki bentuk kategori elips dengan panjang
buah ± 1,5 cm, lebar ± 1,2 cm. garis buah tegas dan
bentuk diskus besar menonjol
Bentuk Buah
Sumber : Doc. Pribadi
28
H. Klon : BP 936
Daun :
Memiliki panjang daan lebar daun yang agak kecil,
dengan panjang ± 24,8 cm, lebar ± 11,4 cm. panjang petiol
daun ± 1 cm. pucuk daun berbentuk Apiculate, warna daun tua
hijau mengkilap, daun muda kehijauan, daun pucuk muda
hijau mengkilap. Memiliki gelombang permukaan yang tegas,
gelombang tepi daun tidak begitu terlihat nyata.
Bentuk Daun
Sumber : Doc. Pribadi
Bentuk Buah :
Memiliki bentuk buah agak bundar, dengan
panjang ± 1,4 cm, lebar ± 1,5 cm. garis buah tidak begitu
tegas, bentuk diskus kecil.
Bentuk Buah
Sumber : Doc. Pribadi
Bentuk Buah :
Memiliki bentuk meman-jang dengan panjang buah ±
2 cm, lebar ± 1,5 cm. garis buah tegas, bentuk diskus besar
menonjol.
Bentuk Buah
Sumber : Doc. Pribadi
30
J. Klon : SA 237
Daun :
Memiliki panjang daun dan lebar daun yang cukup
besar, panjang ± 27 cm, lebar ± 13,8 cm. panjang petiol daun ±
0,8 cm. bentuk pucuk daun Acuminate. Warna daun tua hijau,
daun muda kehijauan, pucuk muda daun hijau kecoklatan.
Permukaan daun bergelombang tidak begitu tegas begitu juga
dengan tepi daun bergelombang tidak tampak nyata.
Bentuk Daun
Sumber : Doc. Pribadi
Bentuk Buah :
Memiliki bentuk buah bulat telur dengan panjang buah
sebesar ± 1,3 cm, lebar ± 1,2 cm. garis buah tidak tampak,
bentuk diskus besar menonjol.
Bentuk Buah
Sumber : Doc. Pribadi
31
7. KEANEKARAGAMAN BENTUK DAUN, BUNGA, BUAH DAN BIJI
TANAMAN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora)
A1 A2 A3 A4
A5
A6 A7 A8 A9 A10
Keterangan : A1 (BP 42), A2 (BP 288), A3 (BP 308), A4 (BP 358), A5 (BP 409), A6 (BP 436),
A7 (BP 534), A8 (BP 936), A9 (BP 939), A10 (SA 237).
Pangkal daun kopi Robusta memiliki bentuk bentuk daun oval. Keragaman juga terdapat
yang tumpul pada semua klon. Keragaman pada gelombang permukaan dan tepi daun
terjadi pada ujung daun kopi Robusta. Klon kopi Robusta. Klon BP 42, BP 288, BP 436,
BP 42, BP 288, BP 358, BP 436, BP 936, dan BP 936 dan BP 939 memiliki gelombang
BP 939 memiliki daun yang dikategorikan permukaan yang tegas, sedangkan klon BP
kedalam Apiculate, sedangkan klon BP 308, 308, BP 358, BP 409, BP 534, dan SA 237
BP 409, BP 534, dan SA 237 memiliki ujung memiliki gelombang permukaan yang tidak
berbentuk Acuminate. Perbedaan bentuk begitu terlihat nyata. Klon kopi Robusta yang
ujung daun memberikan pengaruh terhadap tidak begitu terlihat ketegasan gelombang tepi
perbedaan bentuk daun. Pada tanaman kopi daun dimiliki klon BP 288, BP 308, BP 358,
Robusta klon yang memiliki ujung Apiculate BP 534. Sedangkan tepi daun yang
memiliki bentuk daun elips, sedangkan klon bergelombang tegas dimiliki klon BP 42, BP
yang memiliki ujung Acuminate memiliki 409, BP 436, BP 936, BP 939, dan SA 237.
32
2) KERAGAMAN BENTUK BUNGA
Pangkal bunga kopi Robusta menjadi karakter keragaman bunga yang tampak
33
4) KERAGAMAN BENTUK BIJI
Sumber : http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id
34
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, Haryanto. 2015. Prospek Tinggi Bertanam Kopi Pedoman Meningkatkan Kulitas
Perkebunan Kopi. Yogyakarta : Pustaka Baru Press
Syakir. 2017. Perubahan Iklim Dalam Konteks Sistem Produksi Dan Pengembangan Kopi Di
Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian. 36(2): 77-90. http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id
(diakses 20 juni 2018)
International Plant Genetic Resources Institute (IPGRI). 1996. Descriptors for coffee (Coffea
spp. and Psilanthus spp.). Roma (ITA) : Testo Monografico.
Najiyati, S dan Danarti. 1990 . Budidaya Tanaman Kopi dan Penanganan Pasca Panen. Penebar
Swadaya. Jakarta
Najiyati, S dan Danarti. 2012 . Budidaya Tanaman Kopi dan Penanganan Pasca Panen. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Pusat Penelitian Dan Pengembangan Perkebunan. 2010. Budidaya Dan Pasca Panen Kopi
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 2013. Pedoman Budidaya Dan Pemeliharaan
Tanaman Kopi Di Kebun Campuran. Jawa Timur.
Pusat Penelitian Kopi Dan Kakao Indonesia. 2017 Program Pelatihan Iccri-Training Center
Pusat Penelitian Kopi Dan Kakao Indonesia (Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute).
2008. Kopi Tahan Nematoda Klon BP 308 dan Perbanyakannya
Samir, M. 2017. Perubahan Iklim Dalam Konteks Sistem Produksi Dan Pengembangan Kopi di
Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian. 36(2): 77-90
35
GLOSARIUM
Acuminate : Nama pada bentuk daun kopi Klon : Sekelompok tanaman kopi dari jenis
Apiculate : Nama pada bentuk daun kopi kopi Robusta yang diperbanyak
secara vegetative
BP : Balai Penelitian, dahulu Besoekisch
Mdpl : Ketinggian daratan dalam ukuran
proef-station
meter diatas permukaan laut
Deskriptor Kopi : Buku panduan
Medium : Ukuran buah kopi yang kecil
karakterisasi tanaman kopi
Diskus : Bentuk bagian ujung pada buah Mesokarp : Lapisan daging
kopi Morfologi : Sifat fisik dari bagian-bagian
Distribusi : Penyebaran tanaman kopi tanaman kopi Robusta
Robusta di habitatnya Pangkal : Bagian dasar atau permulaan
Eksokarp : Lapisan kulit luar Polen : Serbuk sari
Elips : Bentuk bulat namun sedikit Poliklonal : Lebih dari satu klon
memanjang
Puslitkoka : Pusat Penelitian Kopi Dan
Endokarp : Lapisan kulit tanduk Kakao Imdonesia
36
INDEKS
Acuminate : 9, 21, 22, 25, 27, 29, 30, 32 Mdpl : 11, 12, 13, 14, 15,16, 17, 18, 19, 20
Apiculate : 23, 26, 28, 31, 32 Medium : 11, 12, 15, 16, 17, 18, 19, 20
BP : 9-34 Mesokarp : 7
Deskriptor Kopi : 9, 10 Morfologi : 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18,
Diskus : 7 19, 20
Distribusi : 34 Pangkal : 35
Eksokarp : 7 Polen : 5
Elips : 9, 10, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, Poliklonal : 5
29, 30, 3133, 34 Puslitkoka : 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18,
Endokarp : 7 19, 20
Geografis : 1 Reproduktif : 3, 4, 5
Hamparan : 5 SA : 9,20,23, 32
Sentra : 34
ICCRI : 12
Stipula : 8
Iklim : 1, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,
20 Tajuk : 1
37
RIWAYAT HIDUP
38