Pemindahan Tanah Mekanis
Pemindahan Tanah Mekanis
OLEH
EFFENDI KADIR
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
2008
KATA PENGANTAR
Buku ini disusun untuk pegangan para mahasiswa fakultas teknik dalam rangka
mempelajari ilmu pengetahuan tentang peralatan-peralatan mekanis yang banyak
dipergunakan dalam rangka mempercepat pembangunan baik di jurusan teknik sipil maupun
teknik pertambangan.
Materi dari buku ini telah disesuaikan dengan silabus yang ada di tiap jurusan teknik
sipil maupun teknik pertambangan, khususnya yang ada mata pelajaran pemindahan tanah
mekanis atau alat-alat berat dan ditambah juga dengan pengalaman penulis baik dari kursus,
pelatihan atau peninjauan langsung dilapangan. Buku ini banyak mengacu kepada buku
pemindahan tanah mekanis yang dikarang oleh Bapak Ir. Partanto Prodjosumarto dan hanya
ada penambahan bab III mengenai manajemen peralatan serta penyempurnaan kata dan
kalimat serta penambahan gambar, sehingga diharapkan buku ini dapat lebih lengkap.
Buku ini memuat teori-teori dasar mengenai peralatan-peralatan mekanis atau alat-
alat berat, managemen peralatan mekanis dan contoh contoh soal berikut penyelesaiannya.
Semoga dengan keberadaan buku ini dapat memacu kita untuk kebih giat lagi
mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya para mahasiswa dan para praktisi lapangan
guna kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan Negara.
Halaman
BAB
I. PENDAHULUAN ……………………………………………….
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pengertian/Definisi
Untuk pemindahan tanah mekanis biasanya dipakai alat-alat mekanis yang akan dibahas
satu persatu cara bekerjanya dan kemampuan kerjanya masing-masing alat tersebut. Tetapi
akan dititik beratkan kepada kegunaan- nya untuk pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan
dengan tambang terbuka (surface mining) terutama ”open pit mining”.
Miskipun diberi nama Pemindahan Tanah Mekanis tetapi sebenarnya tidak hanya terbatas
pada tanah (soil) saja, tetapi kadang-kadang juga berhubungan dengan batuan (rock). Dan
memang alat-alat mekanis yang akan dibicarakan juga tidak saja sanggup untuk melayani
tanah, tetapi juga dapat dipakai untuk melayani batuan.
Kita semua sudah belajar tentang pengertian tanah dalam mata kuliah mekanika tanah.
Tanah yaitu Bagian teratas dari kulit bumi yang relatif lunak dan tidak begitu kompak, terdiri
dari material-material lepas.
Ada juga yang mendefinisikan tanah adalah akumulasi partikel mineral yang tidak
mempunyai atau lemah ikatan antar partikelnya, yang terbentuk karena pelapukan dari batuan.
Batuan adalah bagian kulit bumi yang lebih keras dan terdiri dari kumpulan mineral-
mineral. Disamping itu ada juga yang mendefinisikan batuan adalah bagian yang membentuk
kulit bumi yang terdiri dari mineral mineral yang mempunyai komposisi kimia tidak tetap dan
mempunyai kuat tekan lebih dari 1 Mpa.
Akibat adanya perbedaan dari material yang akan digali, maka dilakukan penggolongan
material tersebut hal ini bertujuan untuk memudahkan pemilihan penggunaan alat-alat
mekanis, disamping itu untuk mempermudah menghitung faktor pengaruh (fill factor).
1.2. Ruang Lingkup dan Sasaran Pokok
Sebagaimana telah kita uraikan pada definisi pemindahan tanah mekanis, maka ruang
lingkup dari mata kuliah ini antara lain meliputi ;
- Bagaimana cara kerja alat-alat berat/besar, fungsi dan kemampuannya.
- Bagaimana cara-cara pengelolaan/pemeliharaan peralatan dan atau
managemen peralatan.
- Bagaimana cara perhitungan teoritis dan atau perhitungan praktis. mengenai
produksi dari hasil kerja alat-alat berat tersebut.
Untuk dapat membuat rencana yang rapih dan teratur harus dipelajari dengan teliti
keadaan lapangan kerja (tempat kerja).
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah :
Adakah cara pengangkutan yang dapat dipakai untuk mengangkut alat alat besar dan
”supply” ke tempat kerja ?.
Ada tiga kemungkinan :
- Tempat itu dekat dengan jalan yang sudah ada.
- Tempat itu dilalui jalan Kereta Api.
- Belum ada jalan ataupun jalan Kereta Api. maka harus dibuat jalan baru (pioneer
road) ke jalan yang terdekat.
2.Tumbuh-tumbuhan (vegetation)
Keadaan tanaman yang tumbuh di tempat kerja perlu diteliti (hutan belukar, semak-
semak, rawa-rawa, pohon-pohon besar yang kuat akarnya, dan sebagainya. Sehingga dapat
ditetapkan alat apa yang perlu dipakai, bagaimana cara membersihkannya, berapa lama dan
berapa ongkosnya.
3. Jenis Material dan Faktor Pengembangan (what kind of material and its
change of volume)
Pada dasarnya pemindahan tanah itu merupakan suatu pekerjaan untuk meratakan suatu
daerah. Maka sebaiknya penggalian sama dengan penimbunan. Kebanyakan tanah akan
bertambah volumenya 30 % kalau digali dan akan berkurang 10 % kalau sudah dipadatkan
ditempat lain. Faktor ini perlu diperhatikan, selain itu perlu dilihat sifat-sifat tanah tersebut,
seperti ; kering atau basah, lengket atau tidak, keras atau lunak, dan sebagainya. Sifat-sifat
tersebut akan mempengaruhi kerja alat-alat yang dipakai dan lamanya pekerjaan yang harus
dilakukan. Tanah yang banyak mengandung khumus harus dipisahkan untuk menutupi tempat
penimbunan agar daerah itu dapat segera ditanami.
4. Iklim (Climate)
Di Indonesia yang menghambat pekerjaan adalah musim hujan, sehingga hari kerja
menjadi pendek. Kalau hujan sangat lebat tanah jadi becek, alat-alat tidak dapat bekerja
dengan baik (terhambat), dan perlu pengeringan (drainase) yang baik. Sebaliknya pada
musim panas, akan timbul banyak debu. Selanjutnya panas atau dingin yang keterlaluan juga
akan mengurangi effisiensi mesin- mesin yang dipergunakan.
Keadaan jalan akan mempengaruhi daya angkut alat-alat yang dipakai. Bila jalan-jalan
baik, kapasitas angkut dapat lebih besar dan alat-alat dapat bergerak lebih cepat. Kemiringan
dan jarak harus diukur dengan teliti, karena hal itu akan menentukan waktu yang diperlukan
untuk pengangkutan material tersebut (cycle time). Kecerobohan dalam menentukan
kemiringan, jarak dan kondisi jalan (lebar dan kekuatannya) akan menurunkan jumlah tanah
yang dapat diangkut, dan menambah ongkos pengangkutan.
MUTU
BIAYA PERUSAHAAN
KEUNTUNGAN
DAN
PERFORMANCE
INPUT DATA TEKNIS
KEBUTUHAN PERALATAN
PENGADAAN
PERENCANAAN
OPERASI PERALATAN
PEMELIHARAAN
PENGHAPUSAN/PENGGANTIAN BARU
JUMLAH &
JADWAL
WAKTU
KEBUTUHAN
PERALATAN
SEWA (RENTAL)
PENGADAAAN
KEUNTUNGAN :
TIDAK PERLU MENYEDIAKAN MODAL UNTUK INVESTASI.
BIAYA PERALATAN UNTUK SATU PROYEK TERBATAS PADA
JUMLAH SESUAI YANG DIPERLUKAN.
TIDAK PERLU MEMIKIRKAN PELAKSANAAN MOBILISASI DAN
DE-MOBILISASI, HANYA MELAKUKAN KONTROL SAJA.
TIDAK PERLU PENGENDALIAN BIAYA OPERASI.
KERUGIAN :
KONDISI ALAT BELUM TENTU BAIK.
BELUM TERJAMIN TERSEDIANYA ALAT SESUAI JADWAL.
TIDAK MENGUASAI TEKNOLOGI PERALATAN APABILA SISTEM
SEWANYA ADALAH JASA ALAT.
MAHAL UNTUK PROYEK BERJANGKA PANJANG.
TIDAK DAPAT MENGUASAI OPERASI ALAT SEPENUHNYA.
PERUBAHAN HARGA TERGANTUNG PIHAK LAIN.
HARUS SELALU MEMPERHATIKAN PRODUKTIVITASNYA.
PENGADAAN DENGAN MEMBELI
(INVESTASI)
PRINSIP INVESTASI :
INVESTASI ALAT MENANAM MODAL / UANG KEUNTUNGAN
HARUS LEBIH
BESAR DARI
BUNGA BANK.
CARA INVESTASI :
BELI LANGSUNG : - BARU
- BEKAS
SEWA BELI (LEASING)
KEUNTUNGAN :
KONDISI ALAT TERKONTROL
KESIAPAN ALAT TERJAMIN
DAPAT MENGIKUTI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI ALAT
KONTINUITAS PEKERJAAN TERJAMIN TERUTAMA UNTUK
PEKERJAAN JANGKA PANJANG
DAPAT MENGUASAI TEKNOLOGINYA
BIAYA ALAT TIDAK TERGANTUNG PIHAK LAIN.
KERUGIAN :
SULITNYA PENGENDALIAN OPERATOR DAN MEKANIK YANG
TERAMPIL
HARUS MEMPUNYAI SARANA PEMELIHARAAN
KEMUNGKINAN IDLE TIME
MAHAL KALAU UNTUK PEMAKAIAN JANGKA PENDEK
PERLU PERHATIAN YANG SERIUS TERHADAP PENGENDALIAN
BIAYA OPERASI DAN PERBAIKAN.
SEWA BELI
(LEASING)
KEUNTUNGAN :
TIDAK PERLU MENYEDIAKAN MODAL BESAR SEKALIGUS
PADA AKHIR MASA LEASING, ALAT BISA DIMILIKI ATAU
DIJUAL.
KERUGIAN :
KEMUNGKINAN IDLE TIME AKIBAT TIDAK ADA PEKERJAAN.
PEMBELIAN PERALATAN
UNSUR PROYEK
PERALATAN
PENUNJANG
HASIL YANG BAIK
DAN
TEPAT WAKTU
KEUNTUNGAN DAN
CITRA / PERFORMANCE
YANG BAIK BAGI
PERUSAHAAN
PEMELIHARAAN
APPLICATION)
1) Bulldozers : ada dua macam, yaitu rubber tired dan truck type
2) Power scrapers : ada dua jenis yaitu tractor drawn dan self propelled.
scrapers)
scraper)
3) Alat-angkut (hauling units) : yang akan dibahas hanya rear, bottom and side dump
trucks
4) Alat muat (loading units) : yang akan dibahas hanya power shovel dan dragline
5) Alat garu (rooter/ripper) : ada dua macam tractor drawn dan integrated type
6) Alat gilas (rollers) : ada beberapa macam yaitu sheepfoot rollers,
type
1. Buldozers
Alat ini merupakan alat gali (excavator) dan alat dorong atau alat gusur (dozer)
Gerakannya lebih gesit dan lincah, tetapi hanya cocok untuk daerah-daerah yang
kering dan landasannya keras. Untuk daerah-daerah yang becek dan landasannya
lunak, maka Bulldozers tipe ini akan kehilangan kekuatannya karena sering selip.
Untuk bekerja didaerah yang banyak terdapat batuan yang tajam juga tidak cocok,
Gerakannya lamban, tetapi daya gusurnya meyakinkan. Alat ini dapat bergerak
mampu menggigit landasan kerjanya dengan baik, sehingga tidak akan selip.
Untuk dipakai di daerah yang berbatuan tajam juga tidak menjadi masalah
Ditinjau dari segi pergerak bilahnya (blade control) ada dua macam Bulldozers
yaitu :
Gerakannya naik turun bilah memakai kabel. Ini adalah Bulldozers tipe lama
naik turun. Disamping itu ada bulldozers yang dibuat untuk tugas-tugas khusus,
yaitu :
rantai (track) khusus sehingga cocok untuk dipergunakan di daerah rawa atau
bekerja baik di darat maupun dibawah air. Alat ini tidak mempunyai operator,
Bilah tipe ini sangat effesien untuk memindahkan material dalam jumlah besar
dengan jarak dorong yang panjang, misalnya pada pekerjaan-pekerjaan reklamasi, dan
penggusuran lapisan tanah penutup. Tetapi darat juga untuk pengumpulan material
disekitar tumpukan material (stockpile), dan membantu alat muat dalam pengisian ke
hopper
Bilah tipe ini khusus dipergunakan untuk menggali atau mendorong material berat
yang memerlukan tenaga dorong yang cukup benar. Karena ukurannya lebih kecil
dari pada bilah tipe ”U” maka lebih mudah digerakkan sehingga juga sangat cocok
Bilah jenis ini dirancang untuk dipergunakan pada pekerjaan pembuangan material
semula, pembuatan parit dan sebagainya. Bilah jenis ini penggunaannya dapat diatur
Bila tipe ini dapat dipergunakan untuk pembuatan power scraper dengan cara
dilakukan dengan pemasangan karet pelindung. Selain itu juga dipergunakan untuk
Bilah tipe ini dirancang untuk pekerjaan penyebaran dan perataan tanah, pengisian
kembali material dan pembersihan tanah. Bilah jenis ini dapat diatur pemakaiannya
f.AEM U-Blade
Bilah jenis ini merupakan pengembangan dari bilah tipe ”Universal” sehingga dapat
seperti tanah liat, dan lempung pasiran, kemudian dapat juga untuk menggusur
napal, batubara dan serpihan-serpihan kayu. Disamping itu juga sering dipergunakan
Bilah tipe ini khusus dipergunakan untuk beberapa pekerjaan pembersihan tanah,
sisa penebasan, membuat saluran penirisan dan juga mampu untuk memadamkan
h.Landfill blade
Bilah tipe ini dirancang untuk menangani material buangan dan material lapisan
penutup seperti halnya pada pengisian dan penyebaran material. Seperti halnya pada
pengisian dan penyebaran material. Bagian atas bilah tipe ini dilengkapi dengan
Bilah tipe ini bentuk huruf V dengan ujung pemotong bergerigi menyerupai gergaji
dirancang khusus untuk memotong semak belukar, pepohonan, dan sisa-sisa tunggul
j.Rake blade
Bilah tipe ini bentuknya alat garu yang bergerigi rapat dan dipergunakan untuk
reklamasi
b. Kalau batang itu tidak juga roboh, dapat dipakai sebuah rantai yang
mencapai diluar batas daerah kerja. Jika ada batu didaerah pada suatu
lembap, maka lerengnya prlu digali lebih dahulu agar tidak terlalu
curam, karena Bulldozers dapat terbalik. Kecuali itu lereng yang lebih
darurat untuk lewatnya alat-alat mekanis. Lalu membuat saluran air untuk
penirisan tempat kerja itu bila diperlukan. Dalam pekerjaan ini yang harus
tanah dari sebelah atas. Untuk pembuatan jalan dilereng bukit, maka ada
dua kemungkinan
a. Bulldozers dapat naik keatas bukit, lalu dibuat jalan dari sebelah atas
kalau sudah elesai baru mendorong tanah galian kebagian lereng. Jadi
bagian bawahnya
c. Gali angkut jarak pendek yaitu menggali lalu mendorong tanah galian
itu kesuatu tempat tertentu, misalnya pada pembuatan jalan raya, kanal
Memuat material tersebut. Bila keadaan lapangan tidak licin biasanya dengan
rubber tired dozer pekerjaan ini dapat dikerjakan lebih efesien dari pada dengan
track-type dozer. Cara gali angkut jarak pendek demikian tidak selalu lebih
ekonomis dari pada cara-cara pemindahan tanah yang lainnya. Hanya dalam
a. Jarak dorongannya tidak lebih dari 200 ft untuk yang track-type atau 400 ft
c. Dipakai cara-cara kerja yang baik dan efesien dimana alat-alat lain tak dapat
melakukannya misalnya :
1. Selalu mendorong ke arah bawah, jadi mengambil keuntungan dari
bantuan gaya gravitasi untuk menambah tenaga dan kecepatan. Cara kerja
segera direm agar tidak ikut terjungkir ke lereng. Cara kerja ini dinanmakan
semacam dinding dikiri kanan bilah yang disebut spillages sehingga pada
slot dozing
iii. Menggali dan menggusur material yang dilakukan dengan dua bilah
kehilangan material di kiri dan kanan bilah. Cara penggusuran ini disebut
side by side dozing tetapi cara kerja ini membutuhkan operator yang
bersentuhan
Spillages di kiri- kanan bilah (blade) pada trench or slot dozing
tenaga agar diperoleh kecepatan mengisi yang lebih tinggi dan bowl dapat
terisi penuh. Cara demikian ternyata lebih ekonomis dari pada power scrraper
itu dipaksa
material yang ditumpuk si suatu tempat oleh truk atau alat angkut (hauling
kembali pipa minyak, gas alam atau air minum yang sudah selesai dipasang.
Cara penimunan alat-alat mekanis lainnya tidak akan dapat melakukannya,
suatu tempar, seperti : tanggul dam, kanal-kanal besar, tepi jalan raya, dsb.
terlatih, terutama kalau kemiringannya besar. Hal itu disebabkan oleh adanya
kearah bawah. Tetapi pekerjaan yang demikian itu lebih baik kalau dikerjakan
oleh grader
h. Ditching yaitu kegiatan menggali saluran atau selokan atau kanal yang
miring. Kalau saluran yang harus digali cukup lebar dan miring untuk
peralatan mekanis yang sedang rusah agar dapat dipindahkan ketempat yang
diinginkan
Power scraper
ditentukan, lalu menyebar dan meratakan muatan tersebut. Dengan operator yang
terlatih dan berpengalaman juga merupakan suatu alat presisi karena dapat
menggali tanah atau menimbuni suatu tempat. Dapat pula memotong lereng
tanggul atau atau lereng bendungan, menggali tanah yang terdapat diantara
digali, jarak angkut dan macam material yang ditangani, tetapi juga angkut dan
macam material yang ditangani, tetapi juga dari keadaan mesin serta keterampilan
Alat ini adalah ”power scraper” yang kuno, yaitu scraper yang belum
memiliki mesin mengegrak (prima mover) sendiri, sehingga selalu ditarik oleh
sebuah bulldozer atau tractor. Alat ini tentu saja produksinya tak dapat tinggi
Alat ini (lihat gambar 11) adalah ”power scraper” yang modenr, yaitu
scraper yang memiliki mesin pengerak khusus, sehingga gerakannya gesit dan
lincah. Dengan sendirinya produksi alat ini dapat tinggi. Untuk pengankutan
jarak sedang (+ 5 m) sudah terbukti dapat menyaingi truk, baik dari produksi
3
maupun biay aper ton (m ) nya.
dibagian depan (tractor side ; lihat gambar 12). Mesin ini fungsinya hanya
itu agar waktu pengisiannya dapat lebih cepat, maka pada saat menggali
mampu menangani material dari tanah liat yang lunak, apsir berlempung
sampai batu kerikil, batubara yang lunak atau sudah pecah-pecah dan
tenaga mesin antara 325 – 615 HP. Jumlah tahanan gulir (rolling
dan ongkos operasinya (operating costs) adalah yang termurah dari smeua
dan berfungsi sebagai mesin pendorong (pushing power unit) pada saat
sebagai alat dorong. Disamping itu karena alat ini memiliki mesin ganda,
tenaga mesin antara 288 – 950 HP. Jumlah tahanan gulir dan kemiringan
scraper”
pasir kering yang kohesinya sangat rendah, sehingga bila tidak memakai
Jenis power scraper ini ada yang bermesin tunggal (single engine)
dan ada pula yang bermesin ganda (tandem or dual engine). Untuk yang
ton (11 – 34 cuyd) dengan tenaga mesin antara 150 – 550 HP. Jumlah
tahanan gulir dari kemiringan jalan yang dapat dialami berkisar antara 3 –
7 %.
Sedangkan ongkos pemilikan dan ongkos operasinya termasuk
berkisar antara 150 – 670 m (500 – 2.000 ft). Kapasitasnya dapat berkisr
antara 19 – 38 ton (16 – 34 cuyd) dengan tenaga mesin antara 280 – 700
HP. Jumlah tahanan gulir dan kemiringan jalan yang dapat dialami lebih
dari 10 %.
Merupakan dua unit power scraper yang pada saat penggalian dna
pengisian digabung menjadi satu unit (lihat gambar 15). Jenis power
engine).
selama melakukan penggalian dan pengisian kedua unit power scraper itu
500 ft). sedangkan ongkos pemilikan dan ongko soperasinya hampir sama
Kemampuan alat ini sangat banyak dan luas cakpuannya, antara lain
adalah :
a) “Pusher Loading”
juga harus dibantu oleh bulldozer, karena waktu pengisiannya akan sangat
lama bila harus bekerjas sendiri. Ada beerapa hal yang harus diperhatikan
agar laju power scraper tak terhambat oleh tahanan dnari material yang
angkutnya jauh.
didorong. Ini akan menambah effisiensi kerja, diusahakan agar tiap 1,5
– 2,0 menit datang sebuah power scraper yang sudah siap untuk
ditangani oleh sebuah bulldozer agar tidak ada waktu tunggu bagi
dapat terjadi apa yangd isebtu “jack knife effect”, dan bisa
bulldozer (VI pada gambar 17) lebih besar dari pada kecepatan power
scraper (V2 pada gambar 17). Ini akan menyebabkan ban belakang
ban itu. Bila hal ini terjadi, maka ban bisa rusak, atau bahkan mungkin
b) “Downhill Loading”
Adalah suatu pola kerja power scraper yang dalam pemuatan atau
dalam “bowl”. Dalam hal ini “downhill loading: itu harus dibantu dengan
proses pengisian. Tetapi hal ini akan mengakibatkan daerah yang digali itu
Contohnya :
Bila berat sebuah power scraper dengan muatannya = 30 ton dan menuruni
gaya gravitasi itu akan menghasilkan suatu “drawbar pull” yang sesuai
c) “Straddle Loading”
gambar 19, 20 dan 21). Cara demikian itu ternyata dapat lebih banyak
mendorong lebih dari satu power scraper. Agar pekerjaan ini teratur, tidak
membuang waktu dan efisien, maka letak power scraper yang akan
dorong (pusher unit)nya mempunyai pola gerak yang teratur. Ada beberapa
sudah siap untuk di dorong. Pola kerja ini biasanya dipakai kalau jarak
Pola kerja ini berhasil baik bilamana jarak dorong cukup panjang dan
sebuah power scraper lainnya yang sudah siap sebelahnya, tetapi pada
kedudukan yang berlainan arah dari power scraper yang pertama tadi.
Pola kerja alat dorong ini dapat dianggap yang terbaik, tetapi hanya
dan tersedia cukup banyak power scraper untuk dilayani oleh sebuah
alat dorong.
GAMBAR 24
Kecuali alat doronnya rusak mempunyai pola gerak yang baik, maka
dua kali gerakan berputar atau membalik pada setiap daurnya (lihat
gambar 25)
b. Tiap satu daur terdiri dari menggali, mengangkut, mengosongkan
daur lainnya. Jadi rata-rata untuk tiap daur hanya ada sekali
c. dari sketsa terlihat bahwa 5 daur hanya ada 2 gerakan berputar atau
membelok jadi rata-rata ada 2/5 gerakan putar tiap daur. Hal ini
scraper praktis tidak ada. Ini berarti bahwa waktu daur rata-ratanya
tingkatkan
gerakan berputar itu tidak seberapa berpengaruh, tetapi bila jarak angkutnya
hanya pendek saja, maka hal itu dapat merupakan waktu yang terbuang atau
yang sulit
Lebih-lebih kalau pasir tersebut bersih dari debu dan sangat kering.
berikut :
iii. Pada akhir pengisian, pisau diangkat bersama-sama bowl dan front
sebelah bawahnya
bagian yang belum dibongkar agar mata pisau tidak terlalu rusak. Akan
disukai adalah power scraper yang memakai ban karet, karena memiliki
kecepatan yang tinggi, kalau jalur jaraknya baik, maka power scraper yang
ber-ban karet tersebut dapat bergerak dengan kecepatan 35 mph atau lebih
a. Power scraper yang masih baik dan memiliki kecepatan yang tinggi jangan
disatukan pada jalur yang sama dengan power scraper yang berkecepatan
rendah, karena akan mengganggu. Kecuali kalau ada jalan itu cukup lebar
sekon
c. Jalan-jalan (haul road) dipelihara dengan baik agar power scraper dapat
cukup lebar dan tidak naik turun. Kalau berdebu harus disirami air secara
teratur
gerak yang baik seperti membentuk angka delapan, atau lain-lainnya yang
Kalau material hasil galian yang telah diangkut dengan power scraper
dilakukan penyebaran material, maka ada beberapa cara yang baik untuk
scraper yaitu :
rendah supaya material tersebut keluar karena apron belum dibuka sebab
beberapa kali agar material itu mau keluar dari bowl kemudian pisau
– 8 inchi. Untuk mendorong material yang lengket itu keluar, maka tailgate
d. Pasir yang mudah sekali mengalir keluar dari dalam bowl dapat disebarkan
dipergunakan. Bila landai bari di gali dengan power scraper dan tanah itu
arah tebingnya yang curam, tetapi lebih sejajar dengan tanah tersebut (lihat
gambar 30)
3. Alat-alat angkut (Hauling Or transporting units)
3. Conveyor
7. Skip
8. Cago
Untuk pengangkutan jarak dekat (kurang dari 5 km) biasanya dipakai truk
dan power scraper. Untuk pengakutan jarak sedang (5 – 20 km) dapat dipakai truk
yang berukuran besar, belt conveyor dan cable-way. Untuk jarak jauh (lebih dari
20 km)bisa dipergunakan karena api, pompa dan pipa. Tetapi yang akan dibahas
selanjutnya hanya truk jungkit, lokomotif dan lori serta belt conveyor A. Truk
bijih, batuan untuk bangunan, dll. Pada jarak dekat dan sedang. Karena
ongkos angkut per ton material menjadi rendah. Kecuali itu truck juga luwes
dengan muatan yang bentuk dna jumlahnya braneka ragam pula, dan tidak
terlalu tergantung pada jalur jalan (bandingkan dengan lori atau belt conveyor)
Alat angkut ini dapat digerakkan dengan motor bensin diesel, butane
atau propane. Yang berukuran besar biasanya digerakkan oleh mesin diesel.
Kemiringan jalan atau tanjakan yang dapat dilalui dengan baik berkisar antara
7-18%. Tetapi kalau memakai motorized wheel dapat mengambil tanjakan
depannya
lembek
(dump-site)
3. Berdasarkan ukurannya
Pada umumnya ukuran truk jungkit dibagi menjadi tiga golongan yaitu :
100 ton
c. Ukuran besar yaitu truk-truk yang mempunayi kapasitas diatas 100 ton
Keuntungan memakai truk yang kecil kapasitasnya adalah :
a. Lebih mudah menggerakkan ke kanan dan ke kiri atau lebih lincah dan
gesit
b. Lebih cepat dan ringan, sehingga tak lekas merusak ban dan jalan
hanya kecil
galiannya
dicari optimasinya
TABEL I
PENGARUH UKURAN TRUK TERHADAP ONGKOS
MUAT DAN ANGKUT
TABEL II
PENGARUH UKURAN ALAT MUAT TERHADAP ONGKOS
ANGKUT DAN GALI
Lokomotif dan lori merupakan salah satu alat angkut yang dapat
mengangkut atau rel, dan tenaga lokomotif harus mampu mengatasi gaya-
gaya yang melawan geraknya pada saat lokomotif menarik rangkaian lori,
karena hal itu akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan tari dan
1. Lokomotif
Tenaga yang digunakan oleh lokomotif jenis ini dari upa air
panas yang bertekana tinggi, dan tenaga uap inilah yang akan
kecil
jari-jari 20 ft
Kerugiannya adalah :
tinggi
udara bertekanan tinggi antara 800 psi sampai 1.000 psi yang
di dekat komperesor
sebagai berikut :
menyenangkan
yang sama. Pada umunya tegangan yang digunakan adalah 250 volt
berikut :
yaitu sampai 15 %
sisa pembakaran
tinggi
Kerugiannya adalah :
lima tahun
arus listrik
jarak angkut 1/10 km untuk tiap tonnya. Hal ini dapat dipahami,
a. Tak ada bahaya kebakaran yang berasal dari loncatan bunga api
listrik
berkala
Lori
Contoh lori jenis ini hinged body mine car (lihat gambar 35)
dan scoop mine can (lihat gambar 36). Kontruksi lori ini adalah
dibagian sisi depan dan engsel dibagian sisi belakang. Bak lori
cara membuka kunci jungkit pada sisi depan, maka lori akan
terjungkit ke belakang dengan sendirinya karena adanya gaya
gigi belakang.
Gambar 35
ini dapat terjadi dengan adanya roda bantu pada lori dan rel
arah samping adalah Grandby mine car (lihat Gambar 39). Bak
lori jenis ini bertumpu pada kerangka baja yang dipasang pada
roda lori. Sisi samping dari bak lori dapat membuka dan
bertumpunya lori.
Contoh lain lori jenis ini adalah v body atau rocker mine car
dumper)
sebuah cippler. Contoh lori jenis ini adalah box type mine car
(lihat gambar 41
B. Conveyor
Conveyor merupakan salah satu alat angkut yang dapat bekerja secara
maupun mendatar.
berjalan
2. Apron conveyor
3. Flight conveyor
5. Overhead conveyor
Belt Conveyor
berupa unit load atau bulk material secara mendatar maupun miring.
Yang dimaksud dengan unit load adalah benda yang biasanya dapat
dihitung jumlahnya satu persatu, misalnya kotak, kantong, balok dan lain-lain.
Sedangkan bulk material adalah material yang berupa butir-butir bubuk atau
Belt dapat dibuat dari beberapa macam bahan, salah satu diantaranya adalah
lapis tenunan benang kapas (cotton) yang tebal sehingga membentuk suatu
carcass (lihat Gambar 42). Kekuatan belt dinyatakan oleh jumlah lapisan (ply
rate), misalnya : 4, 6, atau 8 play dan seterusnya dan berat dari belt tersebut,
Keterangan :
Gambar 43
2) Idler : gunanya untuk menahan atau menyangga belt. Jaraknya tergantung dari
fungsi idlor. Menurut letak dna fungsinya, maka idler dibagi menjadi (lihat
gambar 44)
a. Idler atas atau idler pengangkut atau idler pembawa (carrying idler) yaitu
yang dipergunakan untuk menahan belt bermuatan. Ada dua macam yaitu :
pemuatan.
c. Idler penengah (training idler) yaitu idler yang dipakai untuk menjajagi
d. Idler bawah atau idler balik (return idler) yaitu yang berguna untuk
3) Contering device, untuk mencegah agar belt tidak meleset dari rollernya untuk
itu dikiri kanan belt dipasang idler penengah atau training idler (lihat gambar
44)
belt oleh adanya gesekan antara belt dengan pulley penggerak (drive pulley),
tetgangan belt dan untuk mencegah terjadinya slip antara belt dengan pulley
a. Screw take up
b. Counterweigh (gravity) take up, yang inipun ada dua macam yaitu
6) Bending the belt, alat yang dipergunakan untuk melengkungkan belt adalah :
- Susunan roller-roller
kecepatan yang teratur. Dari pengumpan dapat langsung ke belt atau melalui
corongan untuk mengurangi benturan pada wkatu material jatuh ke atas belt.
- Appron feeder
- Reciprocating feeder
9) Pembersih belt (belt cleaner lihat gambar 47), yaitu alat yang dipasang
dibagian ujung bawah belt agar material tidak melekat pada belt balik (return
belt) karena belt, pulley dan idler yang bersih akan memperpanjang umur belt
10) Skirts adalah semacam yang dipasang dikiri kanan belt yang tempat pemuatan
(loading point) yang terbuat dari logam atau kayu dna dapat dipasang tegak
11) Holdback adalah suatu alat untuk mencegah agar belt conveyor yang
membawa muatan k atas tidak berputar kembali ke bawah jika tenaga gerak
12) Kerangka (frame) adalah kontruksi baja yang menyangga seluruh susunan belt
conveyor dan harus ditempatkan sedmeikian rupa sehingga jalannya belt yang
berada di atas tidak terganggu. Hal ini sangat tergantung kepada medan
diperlukan.
Produksi atau jumlah material yang dapat diangkut oleh belt conveyor tergantung
dari :
a. Lebar belt
c. Sudut roller atau idler terhadap bidang datar (lihat gambar 48)
d. Angle of surcharge dari benda yang diangkut material (lihat Tabel III)
Dimana :
lebar, sudut roller/idler terpapar terang datar angle of surcharge material dan
yang tidak diisi = (0,05 W + 1) ini dari masing-masing sisi belt, dimana W = lebar
artinya bila angle of repose suatu material diketahui, maka besarnya angle
per minute (fpm) tergantung dari jenis dan keadaan material yang diangkut serta
Kemiringan Konstanta
0 0,98
10 ....................................
0 0,96
15 ....................................
0 0,94
20 ....................................
0 0,91
25 ....................................
TABEL VI
”Unsized coal, Gravel, 300 300 350 350 400 450 500 550 600 600 600 stone, ashes, ore,
or
similar material”
”Sized coal, coke, or 250 250 250 300 300 350 350 400 400 400 400
other break able
material”
”Wet or dry sand” 400 400 500 600 600 700 800 800 800 800 800
‟Crushed coke, crushed 250 250 300 400 400 500 500 500 500 500 500 slag, or other
abrasive
material”
”Large lump ore, rock ..... ..... ..... ..... 350 350 400 400 400 400 400
slag, or other large
abrasive material”
tertentu, maka sudut kemiringan maximum-nya tergantung dari (lihat Tabel VIII).
a. Bentuk Materual ; bentuk yang teratur, misalnya : ”briquenttes” yang bulat,
material.
c. Penyebaran Ukuran butir ; material yang telah diayak tidak sebaik material
mempunyai ukuran butir yang tidak seragam setelah diayak cendeurng lebih
mudah menggelinding.
d. Kandungan air : sampai apda titik tertentu penambahan kandungan air dapat
kemiringan yang agak tinggi, tetapi bila kandungan air terlalu banyak sehingga
mudah dipengaruhi oleh air, terlalu kering, atau bersifat seperti cairan (fluida)
d. Memutar ”palleys”
TROUGHED BELT-CONVEYOR
Tenaga yang diperlukan untuk menggerakkan muatan secara mendatar
dituliskan dalam bentuk tabel kalau beberapa data telah dimasukkan kepersamaan (5)
misalnya data panjang belt, muatan yang diangkut oleh belt dan diameter idler yang
c. Tenaga yang diperlukan untuk menggerakkan ke ata spada belt conveyor yang miring
(ii) Tenaga untuk mengangkut muatan secara miring, ini ditentukan sebagai berikut
diambil dari motor penggerak. Tetapi jika muatan diangkut ke bawah, maka muatan
membantu tenaga motor penggerak, olh sebab itu diperlukan suatu alat untuk
Jika data mengenai tinggi pengangkatan muatan dan besarnya muatan yang
diangkut oleh belt dimasukkan ke dalam persamaan (6), maka dapat dibuat tabel
tenaga yang diperlukan untuk memutar pulleys, head drive dan babbited
bearing tergantung dari : tegangan belt, berat pulley dan porosnya, serta jenis benring.
Besarnya tenaga tersebut dinyatakan dalam persen dari tenaga belt conveyor yang
diperlukan untuk mengatasi gesekan pulleys, head drive dan babbited bearing (lihat
Tabel XIII)
akan tetapi jika diperlukan tenaga yang lebih besar, maka dapat dipergunakan lebih
dari satu pulleys, yaitu dengan cara tandem untuk menambah luas daerah kontak
dengan belt. Tenaga dari motor dipindahkan ke pulley melalui transmisi, misalnya
gear, rantai atau v-belt. Kehilangan tenaga pada transmisi ini kira-kira berkisar antara
tegangan effektif Te yang diperlukan untuk memindahkan tenaga (HP) ke belt dihitung dengan
rumus :
P= DTe N (8)
33.000 ............................................................................
Dimana : P = tenaga yang diberikan pada pulley, HP
D = diameter pulley, ft
N = putaran, rpm
Atau :
Salah satu tolak ukur yang dapat dipakai untuk mengetahui baik buruknya
hasil kerja (keberhasilan) suatu alat pemindahan tanah mekanis termasuk alat-alat
muat adalah besarnya produksi yang dapat dicapai oleh alat tersebut. Oleh sebab itu
usaha dan upaya untuk dapat mencapai produksi yang tinggi selalu menjadi perhatian
Untuk pengambilan dan pemuatan material ke atas alat-angkut (lori, truk dan
1. Power shovel
2. dragline
3. back hoe
4. wheel loader
6. hydraulic shovel
8. clamshell/grab bucket
Tetapi yang akan dibahas berikut ini hanya power shovel, dragline dan bucket
5. ”Power Shovel”
Merupakan sekop besar mekansi yang digerakkan oleh mesin-uap, atau mesin
Ukuran ala tini ditentukan oleh besar sekop (dipper) nya yang dapat
Pada umumnya msekain keras batuan yang akan digali, semakin kecilukuran
sekopnya, tetapi gigi-gigi pada sekop itu harus terbuat dari baja mangan (manganese-
steel. Cara penggaliannya tergantung dari cara mengegrakkan lengan sekop (dipper
b) Keadaan lapangan atau tempat kerja, misalnya tinggi lereng atau jenjang (bench)
yang digali)
c) Effisiensi alat muat dan alat-angkut, serta keserasian ukuran kedua alat tersebut
bahwa :
yang berukuran ¾ cu yd, antara lain : beratnya 21 ton, kecepatan bergerak 0,9 mph,
tenaga mesin 84 hp, kecepatan memuatr (swing speed) 5 rpm ; sedangkan tinggi
penggalian maksimum 25,5 ft dengan jangkauan 25,0 ft, dan tinggi pembuangan
adalah :
1) Menggali di lereng bukit, misalnya untuk menggali tanah liat, pasir, batu gamping
conveyor, dll, baik yang terletak pada ketinggian yang sama maupun ke tempat
”bin”, dsb.
(Dumping of top soil into spoil bank) cara kerja ini disebut ”back fill digging
method”.
a) Kalau tempat kerja yang sudah tersedia, misalnya pada daerah kerja yang sudah
merupakan lereng bukit (side hill operation), maka tidka perlu dibuatkan jalan
b) Bila tempat yang akan digali masih merupakan daerah yang datar, maka perlu
dibuat sebuah jalan masuk dan tempat kerja awal yang berbentuk lereng landai
oleh alat ini sendiri atau dengan bantuan sebuah bulldozer. Kemudian kalau sudah
gambar 51).
B. ”Dragline”
Alat ini hanya dipakai untuk batuan-batuan yang relatif lunak atau sudah
lepas (loose material), jadi tidak untuk batuan keras dan kompak. Dipakai untuk
menggali materual yang berada di bawah tempat alat tersebut berdiri (lihat gambar
52).
Seperti power shovel, maka dragline juga dapat digerakkan oleh mesin
c) Effisiensi alat muat dan alat angkut, serta keserasian ukuran kedua alat
tersebut.
adalah :
sedikit keras (medium hard), terutama untuk lapisan tanah penutup yang tidak
teratur tebalnya. Menggali dari atas jenjang (bench digging) juga dapat
dilakukannya.
2) Membuat terusan, selokan ”trench”, dll. Kalau tanahnya lunak dapat lebih
3) Menggali lumpur, pasir, kerikil atau batuan yang terletak di bawah permukaan
air. Juga dapat dipakai untuk memperdalam terusan, kanal, sungai, dll.
4) Membuat dam kecil dengan menggali tanah dan batuan dari daerah skeitarnya.
untuk jarak yang jauh, biasanya dilakukan dengan alat-angkut lain yaitu ”trailer”,
karena jalannya sangat pelan yaitu sekitar 1 mph. Setelah dekat dengan tempat
kerjanya baru diturunkan dan berjalan sendiri untuk mencari tempat berpijak yang
kering dan cukup kuat. Keadaan tempat kerjanya yang baru dapat bermacam-
macam, tergantung dari keadaan topografi lapangan dan tujuan kerjanya. Misalnya
a) Kalau temapt kerja itu sudah berupa lereng, maka sudah tidak perlu dibuatkan
Panjang dan pendeknya ”boom” tergantung dari macam kerja yang harus
angktu seperti truk, lori, dll. Sedangkan ”boom” yang panjang umumnya
dll.
tanah. Alat ini sesuai untuk dipergunakan pada material tanah penutp maupun bijih
yang lunak, baik lapisan tipis maupun tebal, terutama yang berupa tanah atau
lempung, pasir maupun serpih lunak dimana tidak terdapat formasi batuan yang
keras.
baik di atas, dibawah maupun pada lantai kerjanya, kemudian hasil penggaliannya
ditumpahkan ke ”belt-conveyor”.
tersebut terisi penuh, selanjutnya ditumpahkan dengan cara yang khas (lihat
biasanya berupa rangkaian belt-conveyor, maka BWE juga berfungsi sebagai alat
muat.
permukaan kerj asecara ”terrace cut” untuk bagian atas lapisan dan secara
permukaan kerja (working face). Penggalian dimulai dari atas dengan cara
keduanya. Penggalian dengan cara ini biasanya dilakukan oleh BWE yang
berdiri atau bertumpu pada rle (rail mounted BWE). Sedang panjang ”boom”-
jenjang dari bagian atas ke abwah. Setelah selesai mengerjakan satu blok,
yang sama, yaitu mulai dari jenisan paling atas untuk membentuk jenjang.
3) ”Face Block or Side Block Working”
dengan metoda ”strip mine”. Penggalian dimualid ari permuka kerja suatu
penggalian ke arah bawah (lihat gamabr 60). BWE untuk pola penggalian ini
biasanya dirancang khusus yaitu memiliki boom yang lebih panjang, dan
a) Lignit
b) Batubara
f) Bauksit
penimbunan.
”Wheel Loader” adalah salah satu alat muat yang kini banyak
dipergunakan karena gerakannya yang lincah dan gesit (lihat gambar 62). Tetapi
bila dipergunakan untuk menangani di daerah yang berlumpur atau di daerah yang
berbatu tajam, misalnya di kuari (quarry) batu andesit, maka sebaiknya roda-roda
mengangkut kesuatu tempat yang tak jauh atau langsung dimuatkan ke alat angkut
yang letaknya sama tinggi dengan tempat wheel loader beekrja. Daya jangkau
Jika mangkuk telah penuh ”primenover” mundur dan mangkuk diangkat ke atas
ke atas alat angkut. Bila gerakan pemuatan itu merupakan huruf ”V”, maka cara
pemuatan itu disebut ”V-shape loading” (lihat gambar 63). Cara pemuatan yang
lain disebut ”cross loading”, yaitu bila gerakan wheel loader hanya maju mundur,
sedangkan gerakan truknya juga maju-mundur tetapi memotong arah gerak wheel
loader.
Kelebihan dan kekurangan ”wheel loader”
1. Dalam operasinya, antara posisi memuat dan posisi membongkar, wheel loader
tersebut terbatas ini, akan menimbulkan persoalan. Untuk jarka yang terbatas
ini, ”track loader” lebih cocok dipergunakan, karena alat muat jeni sini mampu
kurang lebar.
4. Dibandingkan dengan ”track loader”, maka wheel loader lebih lincah dan gesit
dan dapat melakukan olah gerak dengan lebih baik pada kondisi lapangan
Alat garu sebenarnya bukan alat untuk pemindahan tanah mekanis, tetapi
dimaksudkan sebagai alat untuk membantu bulldozer dan power scraper dalam
mengatasi batuan atau materual yang keras. Kalau bulldozer atau power scraper
bekerja sendiri tanpa bantuan alat garu dalam menghadapi batuan yang keras, ternyata
hasil kerjanya tidak sebesar seperti kalau dibantu oleh alat guru tersebut. Kekuatan
alat garu tergantung pada kemampuan gigi-giginya untuk masuk ke dalam tanah dan
penggalian yang dikehendaki dan keadaan materual yang akan digaru atau dirobek.
Bagian belakang yang bergigi itu dapat diatur tinggi rendahnya dengan memakai
(clearing), yaitu dengan melewatkan alat garu tersebut beberapa kali, sehingga
sebagian besar akan pohom-pohon yang dilewati akan putus. Hal ini dimaksudkan
ii. Kadang-kadang dengan memakai gigi-giginya sebuah poohn dapat dengan mudah
lebatnya hutan di suatu daerah, maka akar pepohonan menjadi saling berjalan.
Untuk itu dapat dipakai dua alat garu yang bergerak memotong tegak lurus satu
iii. Membantu power scraper di tempat-tempat yang tanahnya keras. Misalnya lumpur
yang kering dan mengeras karena panas matahari, akan lebihmudah ditangani oleh
power scraper bila sebelumnya selalu dilalui beberapa kali oleh sebuah alat garu.
iv. Menggantikan fungsi alat bor dan bahan peledak untuk membongkar batuan yang
dengan cara menambah kelembapan tanah dengan meresapnya air ke dalam tanah
timbunan itu, maka alat garu dapat dipakai untuk membuat pari-parit kecil dimana
vi. Untuk merobek atau merusak kaki lima (pavement) yang terdiri dari ubin, beton
atau aspal yang sukar untuk digali dengan alat bor atau pembelah (pick hammer)
vii. Merusak jalan atau landasan pacu (runway) suatu lapangan terbang yang terbuat
dari beton. Perusakan itu harus dimulai daribagian ujungnya sehingga gigi-gigi
alat garu dapat mencongkel lapisan beton tersebut dari bagian bawahnya.
Untuk memperoleh hasil garuan yang baik, maka ada beberaa hal yang perlu
diperhatikan :
gigi sedalm mungkin dengan memakai seluruh kekuatan yang dimiliki bulldozer
penarik.
2) Jika yang diperlukan hanya dua gigi garu saja, maka gigi yang ditengah yang
diambil dahulu. Bila hanya satu gigi saja yang dupakai, maka kedua gigi yang
disamping yang harus diambil, sehingga letak gigi garu itu selalu simetris.
3) Pada waktu menggali dan merobek bagian-bagian yang keras harus diambil jalan
yanglurus, dan pada saat akan membelok giginya harus diangkat dahulu untuk
menghindari gigi-giginya terpuntir dan mungkin jadi rusak atau patah ; atau kalau
gigi-giginya cukup kuat, mungkin bagian lain yanga kan terpuntir, misalnya
4) Jika sekitarnya terkait pada benda yang keras, sehingga bulldozer penariknya
berhenti, maka gigi-gigi garu itu diangkat dahulu, kemudian diperiksa apakah
5) Agar gigi-gigi garu dapat masuk lebih dalam, dapatdiberi pemberat pada badan
alat garu untuk membantu tenaga hidrolik yang ada pada bulldozer penarik.
- Mengurangi hasul galian karean gigi garu itu tak dapat menancap cukup dalam
Oleh sebab itu gigi-gigi garu yang telah aus harus segera diganti atau dipertajam
kembali.
7) Jika harus bekerjasama dengan power scraper atau grader perlu diusahakan agar
dari pada batuan beku atau batuan malihan (metamorphic rock). Tetapi disamping
sifat umum tersebut keadaan batuannya juga sangat berpengaruh, antara lain
lainnya.
2. Tingkat pelapukannya
digaru dengan kecepatan rambat gelombang seismik. Pada umumnya bila batuan
tanah atau batuan. Memadatkan tanah isian atau batu seringkali harus pula dilakukan
dikerjakan untuk menghindari terjadinya ruangan yang tak terisi penuh (void), karena
tempat-tempat yang demikian ini bila mengalami tekanan yang agak besar akan
Tabel XV
sehingga kohesi dan internal friction akan menjadi lebih besar, artinya tanah itu dapat
lebih mantap atau tidak mudah longsor. Selain itu juga menjadi tidak mudah rusak
karena adanya tekanan-tekanan luar yang tak dikehendaki, dan juga memperkecil
kemungkinan meresapnya ari tanah yang berlebihan karena tak ada rongga-rongga
Jadi memadatkan tanah atau batuan tujuannya adalah untuk memperoleh suatu
nilai kepadatan atau daya dukung yang diinginkan, yaitu disesuaikan dengan beban
atau muatan serta frekuensi lintasan yang akan dideritanya. Nilai kepadatan yang
semakin besar nilai CBR-nya, semakin baik nilai kepadatan material tersebut.
d) ”Mesh-grid rollers”
e) ”Segment rollers”
g) ”Vibration rollers”
a) ”Sheep foot rollers”
Alat ini berbentuk sebuah silinder baja yang dibagian luarnya dipasang ”kaki-kaki
kambing (shoup foot) atau gigi-gigi. Pada ujung kaki-kaki ini terjadi tekanan yang
tinggi terhadap lapisan material atau tanah yang dipadatkan, sehingga kaki-kaki
ini masuk ke dalam material dan memebrikan pemadatan pada bagian bawah (lihat
gambar 65). Panjang gigi-gigi berkisar antara 7,0 – 9,5 inci dengan kerapatan 3
gigi untuk setiap 2 sq ft. Sedangkan bentuk kaki atau giginya dapat bulat, segi
enam atau persegi empat tidak sempurna (hampir segi delapan). Ukuran
Untuk pemadatan lapisan material yang tebal, maka pada silinde rbaja alat
ini dapat diperberat dengan memasukkan air atau pasir, sehingga dapat
memebrikan tekanan 600 sampai 1000 psi atau lebih. Sedangkan ketebalan lapisan
material yang mengalami pemadatan tergantung pada panjang kaki atau gigi
dengan bulldozer (towed type) silindernya dapat dijajarkan dua atau empat,
sekitar 8 km pe rjam.
Alat jnei sini sangat cocok untuk dieprgunakan pada tanah atau material
yang relatif plastis, dan pada pemdatan taraf awal. Hasil pekerjaan pemadatan
dengan alat jenis ini selalu mengakibatkan permukaan materual sedalam 2 – 5 inci
tidak rata karena adanya gigi-gigi pada roda silindernya, sehingga dibutuhkan alat
Alat ini disebut juga sebagai mesin pemadat atau mesin penggilas dengan
roda halus, yaitu merupakan jenis mesin penggilas dengan permukaan pada yang
halus, mulus atau rata. Apd umumnya alat yang modern digerakkan dengan mesin
atau tenaag pengegrak (power unit) yang menyatu (self propelled) artinya dapat
Alat ini biasanya diklasifikasikan menurut beratnya atau berat per linier
panjang dari silinder bajanya. Jiak sebuah meisn penggilas dikatakan mempunyai
berat 14 – 20 ton, maka ini berarti bahwa berat minimum alat tersebut adalah = 14
permukaan yang ata, misalnya untuk pemadatan taraf akhri 9finishing roller)
pemadatannya.
Jika ditinjau dari segi penempatan atau pengaturan letak rodanya, mesin
Alat ini disebut juga dengan nama ”Maeadam Roller”. Untuk menambah
bobot alat ini, maka roda silinder bajanya yang kosong diisi dengan zat cair
(minyak atau air) kadang-kadang juga diisi dengan pasir. Berat mesin
2) ”Tandem Roller”
Mesin penggilas ini terdiri dari jenis yang berporos dua (two-axle roller) dan
gambar 67)
kompromi antara ”sheep foot type” dengan ”Smooth steel wheel type” (lihat
gambar 68). Ukuran silinder bajanya sama dengan silinder sheep foot roller, tetapi
tinggi ”grid”nya hanya sekitar 3 – 4 inci. Sedangkan bentuk ”grid” nya segi
empat.
jelas ini merupakan suatu usaha perbaikan terhadap alat-alat yang kini telah ada.
Walaupun demikian sampai saat ini ”grid type roller” belum begitu banyak
d) ”Mesh-Grid Roller”
Mesin penggilas ini terdiri dari roda penggilas yang berbentuk anyaman
(lihat gambar 69). Alat ini memberikan efek pemadatan pada bagian bawah
permukaan, dan pemadatannya tidak bisa rata, karena roda penggilas berbentuk
anyaman. Alat ini dapat memberikan hasil yang memuaskan jiak dipergunakan
untuk menggilas lapisan material yang berbutir kasar atau yang relatif tidak
lengket.
e) ”Segment Roller”
Mesin penggilas jenis ini dilengkapi dengan roda-roda yang tersusun dari
roller” alat ini juga memberikan effek beserta lempengannya ke dalam tanah tidak
begitu dalam. Disamping itu alat ini juga membantu menekan kelebihan air yang
penggilas alat ini terdiri dari roda-roda ban karet yang dipompa (pneumatic).
Roda-roda tersebut kecuali bergerak maju dapat pula digetarkan atau digerakkan
naik turun untuk memberikan dampak (impact) yang kuat. Alat ini yang beratnya
80 ton mampu memadatkan material timbunan sedalam +24 inci sekali jalan atau
lintasan. Susunan dari roda muka dan roda belakang adalah berselang-seling,
sehingga bagian muka akan tergilas oleh roda bagian belakang. Jumlah seluruh
roda pada alat ini biasanya berkisar antara 9 – 19 buah. Jika jumlah roda 9 buah,
maka bagian depan terdiri dari 4 roda dan belakang dan belakang 5 roda ; jika
jumlahnya 11 buah, maka yang dimuka terdiri dari 5 buah dan yang dibelakagn 6
diberikan oleh roda terhadap permukaan material atau lapisan tanah dapat diatur
dengan car mengubah tekanan ban. Semakin besar tekanan ban, semakin besar
Alat jenis ini baik sekali dipergunakan pada penggilasan lapisan tanah
yang berbutir kasar (granular) yang kohesinya kecil, juga baik dipergunakan pada
penggilasan lapisan aspal panas (hot-mix) sebagai pemadat atau penggilas antara.
Kelebihan alat ini adalah :
g) ”Vibration Rollers”
Mesin pemadat ini dapat menggetarkan roda silinder baja bagian depan,
dieprgunakan secara luas dalam setiap jenis pekerjaan pemadatan (lihat gambar
72).
Effek pemadatan yang diakibatkan oleh alat ini adalah karena adanya gaya
dinamis berupa getaran terhadap tanah; dalam hal ini butir-butir tanah cenderung
dengan getaran ini material dapat menjadi padat dengan susunan butir yang lebih
rapat.
8. ”Grader”
timbunan atau memelihara jalanan yang tidak diperkeras. Bagian utama alat ini terdiri
dari bilah (blade) yang dihubungkan kepada suatu cincin baja (circle) sehingga dapat
0
digerakkan dalam arah mendatar dan vertiakl. Bilah tersebtu dapat pula diputar 180
sehingga pada waktu grader mundur pun dapat meratakan tempat galian atau tempat
kerjanya.
Bilah dengan segala peralatan untuk menggerakkannya ditempatkan pada
motor penggerak (primer mover) yang biasanya beroda enam (lihat gambar 73) yang
hampir sama dengan power scraper, yaitu menggali tanah dibawahnya pada ketebalan
bahwa tanah hasul galian tidak diangkut olehnya sendiri. Dan tanah galianyapun
sangat sedikit jumlahnya. Jadi alat tersebut bukan untuk menggali, melainkan untuk
roda-roda grader. Alasan inilah yang menyebabkan rancangan grader yang modern
roda-roda bagian depan. Dengan demikian hal ini dapat memebrikan kestabilan dalam
pengendaliannya.
Grader dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1. ‟Towed Grader”, yaitu jenis grader yang membutuhkan
tenag apenggerak sendiri. Jenis ini dapat dibedakan pula menjadi tiga tipe (lihat
Alat ini adalah tipe paling sederhana dimana kerangka (body) bagian depan
Tipe ini kerangka bagian depan dan roda-roda depannya dapat digerak-gerakan
Tipe ini hampir sama dengan tipe ”articulated”, tetapi roda-roda bagian
gerakan yang lebih bervariasi dan cocok untuk daerah yang masih belum rata
benar.
1) Keran Gelagar
3) Keran Putar
4) Keran Portal
5) Keran Menara
6) Keran Kabel
1) Keran Gelagar
Pada gelagar dipasang troli dan digantungkan takel. Troli tersebut bergerak
pada arah melintang atau searah gelagar. Sedangkan gelagar dapat digerakkan ke arah
memanjang ruangan karena diletakkan pada kereta beroda yang bergerak di atas rel.
dapat dilakukan ke arah tiga dimensi di dalam suatu pabrik maupun gudang-
gudang besar.
ditumpuhkan pada dua titik. Sumbu-sumbu putaran ditumpu oleh bantalan rol
radial untuk menahan gaya yang tegak lurus poros, sedangkan bantalan tumpuan
untuk menahan gaya-gaya yang sejajar poros. Pada kolom tersebut ditemaptkan
lengan untuk mengangkat dan memindahkan beban ke arah yang diinginkan (lihat
gambar 76).
keran yang dapat mengangkat beban lebih dari 5 ton, mekanisnya menggunakan
3) Keran Putar
Keran ini diletakkan pada ”cabin” yang landasannya ditanam di lantai
lengan berputar pada poros ”cabin”. Perputaran keran tersebtu ditahan oleh
menahan gaya radial dan gaya axial. Pada lengan yang dipasangkan takel
setiap temapt yang berada dalam jangkauan radius putarannya dapat dicapai.
4) Keran Portal
Keran jenis ini terdiri dari suatu portal berkaki atau beroda empat yang
berjalan di atas dua rel. Portal tersebut mempunyai takel yang fungsinya sebagai
5) Keran Menara
Beban yang ada pada lengan ditarik oleh takel, kemudian takel tersebtu
tersebut dapat ditempatkan pada tempat yang diinginkan (Lihat gambar 79).
Keistimewaannya adalah dapat digunakan untuk pembangunan gedung-
6) Keran Kabel
tersebut bergerak melalui lintasan kabel. Lintasan ini menghubungkan dua stasiun
Keran jenis ini menjadi bagian dari sebuah kendaraan yang dapat
berpindah (Lihat gamabr 81 dan 82). Perlengkapan keran yang berupa lengan dan
hidrolis. Dapat juga denhan menggunakan kabel yang digerakkan oleh motor
dinaikkan ke atas kapal atau sebaliknya. Keran yang diletakkan di atas kapal
biasanya jenis kerna yang tetap letaknya, artinya tak dapat dipindah-pindahkan.
Sedangkan keran yang ditempatkan di atas ”pontoon” bisa keran tetap, tetapi dapat
Salah satu tolak ukur yang dapat dipakai untuk mengetahui baik buruknya
hasil kerja (keberhasilan) suatu alat pemindahan tanah mekanis adalah besarnya
produksi yang dapat dicpaai oleh alat tersebut. Oleh sebab itu usaha dan upaya untuk
dapat mencapai produksi yang tinggi selalu menjadi perhatian yang khusus (serius).
hasil kerja alat-alat tersebut. Faktor-faktor yang akan ditinjau tersebut adalah :
Yaitu tahanan yang dialami oleh alat gali pada waktu melakukan penggalian
a) Gesekan antara alat gali dan tanah. Pada umumnay semakin besar kelembaban
dan kekascaran butiran tanah, semakin besar pula gesekan yang terjadi.
b) Kekerasan tanah yang umumnya bersifat menahan masuknya alat gali ke dalam
tanah.
d) Adanya adhesi antara tanah dengan alat-gali, dan kohesi antara butiran-butiran
e) Berat jenis tanah ; hal ini terutama sangat berpengaruh terhadap alat-gali yang
dengan arah gerak kendaraan yang berjalan di atas jalur jalan (jalan raya atau kereta
Tahanan gulir ini tergantung dari banyak hal, diantaranya yang terpenting
adalah :
a) Keadaan jalan, yaitu kekerasan dan kemulusan permukaannya ; semakin keras dan
mulus atau rata jalan tersebut, semakin kecil tahanan gulirnya. Macamnya tanah
- Kalau memakai ban karet yang akan berpengaruh adalah : ukuran ban, tekanan
dan keadaan permukaan bannya : apakah masih abru atau sudah gundul, dan
- Jika memakai ”crawler tarck”, maka keadaan dan macam ”track” kurang
Besarnya tahanan gulir dinyatakan dalam ”pounds” (lbs) dari ”tractive pull”
yang diperlukan untuk mengegrakkan tiap ”gross ton” berat kendaraan beserta isinya
ban karet dengan tekanan 35 – 50 lbs diperkirakan memiliki tahanan gulir (=RR)
sebesar 100 lbs/ton. Kalau berat kendaraan tersebut 20 ton, maka ”rimpull” (=RP)
atau ”tractive pull” (TP) atau ”tractive effort” (TE) atau ”draw bar pull” (BP ; akan
dijelaskan lagi nanti) yang diperlukan untuk mengusahakan agar kecepatan gerak
jalan dan roda telah diperoleh dari pengalaman dilapangan (lihat Tabel XIV dan tabel
XV). Harus juga diingat bahwa untuk menentukan tahanan gulir yang tepat bagi setiap
macam jalan itu sukar dilakukan, karena ukuran ban, tekanan ban dan kecepatan gerak
kendaraam pun sebenarnya dapat memepngaruhi tahanan gulir. Oleh karena itu yang
Seandainya tahanan gulir suatu jalan untuk kendaraan tertentu ingin diketahui
dengan tepat, maka dapat dilakukan percobaan sbb : menarik sebuah kendaraan
dengan berat yangsudah diktehui pada jalur jalan yang datar dengan kecepatan tetap.
Pada kabel penariknya dipasang sebuah dynamometer untuk mengukur gaya tarik
(tension) rata-rata pada kabel tersebtu. Gaya tarik tersebut tidak lain adalah jumlah
tanan gulir yang diderita oleh kendaraan tersebut. Maka tahanan gulirnya dalam
RR =
Dimana :
Kecuali itu ada cara lain untuk menyatakan tahanan gulir tersebut, yaitu
dengan persentase berat kendaraan yang beratnya dinyatakan dalam satuan ”pound”
Sebuah kendaraan dengan berat 40.000 lbs bergerak di atas jalur jalan datar dengan
tahanan gulir = 5 %, maka rimpull yang dibutuhkan untuk mengatasi tahanan gulir
= 40.000 lbs x 5 %
= 2.000 lbs
Kalau jalur jalan itu naik, disebut kemiringan positif (plus slope), maka
tahanan kemiringan atau ”grade resistance” (=GR) akan melawan gerak kendaraan,
sehingga memperbesar tractive effort atau rimpull yang diperlukan. Sebaliknya jika
jalur jalan itu turun, disebut kemiringan negatif (minus slope), maka tahanan
kemiringannya akan membantu gerak kendraan *), artinya mengurangi rimpull yang
dibutuhkan.
&) berarti jalur jalan itu naik atau turun 1 meter untuk tiap jarak mendatar sebesar
100 meter; atau naik / turun 1 ft untuk setiap 100 ft jarka mendatar.
TABEL XVII
JALAN
dari rimpull atau tractive effort untuk tiap gross ton berat kendaraan beserta isinya
pada tiap kemiringan 1 %. Kalau jalur jalan naik atau kemiringan positif, maka akan
menambah rimpull atau tractive effort, sedang kalau turun atau kemiringan negatif
akan mengurangi rimpull. Besarnya rimpull untuk mengatasi tahanan kemiringan ini
harus dijumlahkan secara aljabar dengan rimpull untuk mengatasi tahanan gulir.
Contohnya : Kendaraan yang sama seperti pada contoh pertama dnegan berat 20 ton,
bergerak pada jalur jalan yang sama dengan tahanan gulir = 100 lb/ton, tetapi dengan
karena semakin besar sudut kemiringan jalur jalan, semakin kecil tahanan
tabel XIX).
TABEL XIX
Akan tetapi perlu diingat bahwa alat-alat pemindahan tanah itu jarang-jaang
yang dapat mengatasi kemiringan lebih besar dari 15 %. Jadi kalau dipakai tahanan
kemiringan 15 %.
rimpull kendaraan itu. Maka sedapat mungkin harus diusahakan agar pada waktu alat
itu mengangkut muatan melalui jalur jalan yang menurun, sedangkan pada wkatu
kosong menaiki atau mendaki jalur jalan itu. Sehingga dengan demikian pada waktu
berisi mautan dapat bergerak lebih cepat dan membawa muatan lebih banyak karena
rimpull yang diperlukan sudah dikurangi dengan kemiringan negatif yang membantu.
Ini berarti bahwa dengan kemiringan negatif yang membantu. Ini berarti bahwa
dipilihkan yang letaknya lebih rendah dari pada tempat penggaliannya sendiri.
Adalah suatu faktor yang menunjukkan beberapa bagian dari seluruh berat
kendaraan itu pada ban atau ”track” yang dapat dipakai untuk menarik atau
mendorong. Atau, ”coefficient of traction” (=CT) adalah suatu faktor dimana jumlah
berat kendaraan pada ban atau ”track” penggerak (driving tires or track” itu harus
dikalikan untuk menunjukkan rimpull maksimum antara ban atau ”track” dengan
permukaan jalur jalan tepat sebelum roda selip. Misalnya jumlah berat yang diterima
pada roda penggerak suatu kendaraan adalah 8.00 lbs. Dari percobaan percobaan
ternyata bahwa bila hanya tersedia rimpull sebesar 4.800 lbs, maka roda tersebut akan
CT-nya =
a) Keadaan ban, yaitu keadaan dan macany abentuk kembangan ban tersebut. Untuk
b) Keadaan permukaan jalur jalan ; basah atau kering, keras atau lunak,
Variabel dari keadaan-keadaan ban dan permukaan jalur jalan itu sedemikian
besar sehingga suka runtuk memberinya angka yang pasti untuk coefficient of traction
pengalaman yang cukup baik untuk angka perkiraan (lihat tabel XX).
TABEL XX
Contoh perhitungan 1 :
Sebuah kendaraan mempunyai jumlah berat sebesar 40.000 lbs (=20 ton) yang
seluruhnya diterima oleh roda pengegraknya, dan akan bergerak pada jalur jalan yang
terbuat dari tanah liat yang kering dengan CT = 0,50 (50Z), RR = 100 lb/ton dan
macam jalan seperti di atas sebelum selip bila beban yang diterimaroda penggerka 100
% adalah sebesar = 40.000 x 0,50 = 20.00 lbs. Sedangkan rimpull yang diperlukan
untuk mengatasi tahanan kemiringan dan tahanan gulir hanya 4.000 lbs (lihat contoh
terdahulu), maka kendaraan itu pada keadaan jalur jalan tersebut tidak akan selip.
Contoh perhitungan 2 :
Kendaraan yang sama seperti tersebtu diatas, tetapi roda penggeraknya hanya
menerima 50 % dari berat seluruhnya, bergerak pada jalur jalan yang sma pula. Maka
10.000 lbs. Tetapi karena rimpull yang dipergunakan untuk mengatasi tahanan
kemiringan dan tahanan gulir hanya 4.000 lbs, maka kendaraan itu juga tidak selip.
Contoh perhitungan 3 :
Seandainya kendaraan yang sama itu bergerak pada suatu jalur jalan yang
terbuat dari pasir lepas dengan RR = 250 lbs/ton dan CT = 0,20 serta kemiringan 5 %,
Sedangkan rimpull yang dapat diterima oleh kendaraan hanya = 40.000 x 0,20 x 50 %
= 4.000 lbs, maka kendaraan tersebtu tidak akan dapat bergerak atau selip.
Yaitu besarnya kekuatan tarik (pulling force) yang dapat diberikan oleh mesin
suatu alat keapda permukaan roda atau ban penggeraknya yang menyentuh permukaan
jalur jalan. Bila coefficient of traction cukup tinggi untuk menghindari terjadinya
selip, maka ”rimpull” (RP) maximum adlah fungsi dari tenaga mesin (HP) dan ”gear-
ratios” (versnelling) antara mesin dan roda-rodanya. Tetapi jika selip, maka rimpull
maximum akan sama dengan besarnya tenaga pada roda penggerak dikalikan
coefficient of traction.
rumus :
RP =
HP = Tenaga mesin, HP
Istilah rimpull itu hanya dipakai untuk kendaraan-kendaraan yang broda ban
karet. Untuk yang memakai roda rantai (crawler track), maka istilah yang dipakai
ialah ”draw bar pull” (=DBP), juga lokomotif disebut memiliki DBP. Tetapi harus
diingat bahwa ”tractor” itu mempunyai tahanan gulir dan tahanan kemiringan yang
harus diatasi, disampign harus mengatasi tahanan gulri dan tahanan kemiringan alat
yang ditariknya. Jadi disini ada dua macam tahanan gulir dan tahanan kemiringan
sebesar 28.019 lbs pada gigi-1 (first gear) yang bergerak di atas suatu jalur jalan yang
mempunyai RR = 100 lb/ton dan kemiringan 5 %. Maka DBP yang dapat dipakai
Rimpull atau draw bar pull suatu alat tergantung pada HP dan kecepatan
bergeraknya, artinya terpengaruh oleh ”gear ratio”. Untuk tiap kendaraan rimpull atau
draw bar pull yang dihasilkan pada suatu ”gear ratio” berlainan besarnya. Biasanya
pabrik memberikan pedoman berapa besar kecepatan maximum dan rimpull atau draw
bar pull yang dapat dihasilkan pada tiap-tiap ”gear ratio” (lihat tabel XXI).
Untuk kendaraan yang beroda ban karet tersebut, yaitu dengan HP = 140,
kecepatan maximum pada gigi (gear)-1 = 3.250 mph dan effisiensi = 0,85, maka :
Percepatan (Acceleration)
pada keadaan jalur jalan tertentu. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
a) Berat kendaraan ; semakin berat, semakin lama waktu yang idbutuhkan untuk
mempercepat kendaraan.
b) Kelebihan rimpull yang ada semakin besar rimpullyang berlebihan, semakin cepat
kendaraan itu dapat dipercepat. Jadi kalaukelebihan rimpull itu tidak ada, maka
dipercepat.
Untuk menghitung percepatan itu secara tepat memang sulit. Tetapi dapat
F=
Katakan kelebihan rimpull dari suatu kendaraan adalah 10 lbs, dan akan
dipergunakan untuk mempercepat kendaraan tersebut yang beratnya 1 ton (2000 lbs).
a=
Jadi dalam waktu satu menit kecepatan akan bertambah = 60 x 0,11 = 6,6 mph.
Dapat diberikan suatu contoh bagaimana cara menghitung jumlah waktu yang
diperlukan oleh sebuah truk untuk mencapai kecepatan maximumnya untuk kondisi-
Ada cara lain untukmeentukan percpatan, yaitu dengan memakai garfik atau
monogram unjuk kerja (performance chart). Pada grafik itu tertera berat kendaraan,
tahanan gulir dan tahanan kemiringan, rimpull yang dimiliki kendaraan, kecepatan,
ton pada tiap gigi, maka rata-rata diperlukan waktu satu menti untuk penggantian tiap
gigi dan mencapai kecepatan maximum pada gigi tersebut. Jadi kalau ada 5 gigi ,
maka akan diperlukan 5 menit untuk mencapai kecepatan maximumnya pada gigi
terakhir.
Masih ada cara lain untuk secara tak langsung menghitung percepatan, yaitu
TABEL XXII
CONTOH PERHITUNGAN UNTUK MENCAPAI KECEPATAN MAXIMUM
SEBUAH TRUCK
TABEL XXIII
FAKTOR KECEPATAN
Contohnya :
kecepatan maximum 12,48 mph pada gigi ketiga. Bila jarak yang ditempuh adalah
1.250 ft, berarti faktor kecepatannya = 0,70 (lihat tabel XXI), maka kecepatan rata-
temepratur udara luar. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa semakin rendah tekanan
tak (foru cycle engines), maka kemerosotan tenaga karena berkurangnya tekanan,
rata-rata adalah +3 % dari HP di atas permukaan air laut untuk setiap kenaikan tingi
Sebuah mesin 4tak dengan tenag a100 HP di permukaan air laut, pada
= = 27 -
Untuk yang 2 tak ternyata kemerosotan itu lebih kecil, yaitu sebesar +1 % dari
HP di pemrukaan air-laut untuk setiap kenaikan tinggi 1000 ft, kecuali 1000 ft yang
pertama.
Sebuah mesin 2-tak dengan 100 hp dipakai pada ketinggian 10.000 ft, maka
= = 9-
HP efektif pada ketinggian 10.000 ft = 91
Akan tetapi semakin tinggi letak tempat itu, maka temperaturnya semakin
rendah, dan hal ini akan membantu mesin menaikkan hasil kerja mesin-mesin bakar
(mesin diesel dan bensin). Untuk menghitung pengaruh temperatur ini biasanya
pula, yaitu :
Dimana :
Hc = Ho
ketinggian 0 ft
= 5200F (= 2730C)
+ temp)
Contohnya :
Sebuah mesin 4 tak memiliki HP = 130 pada permukaan air laut dengan
0
kondisi baku, yaitu 60 F dan 29,92 inci Hp. Kalau dipakai pada ketinggian 3000 ft
0
dengan temperatur 70 F, maka diperoleh HP efektif sebesar :
Hc = Ho
Contohnya :
Untuk meisn-mesin 4 tak cara lain yang lebih sederhana dalam nenentukan HP
effektif pada suatu ketinggian tertentu, yaitu HP pada keadaan baku dikalikan dengan
faktor koreksi (correction factor). Besarnya faktor koreksi tersebut dipengaruhi oleh
ketinggian dari permukaan air laut dan temperatur (Lihat Tabel XXV). Contohnya :
0
dipergunakan pada suatu tempat dengan ketinggian 3000 ft dan temperatur 70 F,
maka HP effektifnya =
untuk ditentukan effisiensinya, secara tepat, karean selalu berubah-ubah dair hari ke
hari bahkan dari jam ke jam, tergantung dari keadaan cuaca, keadaan alat yang
TABEL XXV
TEMPERATUR
0
Ketinggian Temperatur (suhu) F
ft 110 90 70 60 50 40 20 0 -20
0 0,954 0,971 0,991 1,000 1,008 1,018 1,039 1,062 1,085
1000 0,920 0,937 0,955 0,964 0,974 0,984 1,003 1,025 1,048
2000 0,837 0,994 0,921 0,930 0,938 0,948 0,968 0,988 1,010
3000 0,885 0,872 0,888 0,896 0,905 0,914 0,933 0,952 0,974
4000 0,825 0,840 0,856 0,865 0,873 0,882 0,859 0,918 0,938
5000 0,795 0,809 0,825 0,833 0,842 0,849 0,867 0,885 0904
6000 0,767 0,781 0,795 0,803 0,811 0,820 0,836 0,863 0,872
7000 0,738 0,752 0,767 0,775 0,782 0,790 0,806 0,823 0,840
8000 0,712 0,725 0,739 0,746 0,754 0,762 0,776 0,793 0,811
9000 0,686 0,699 0,713 0,720 0,727 0,734 0,748 0,764 0,782
10000 0,675 0,682 0,687 0,699 0,707 0,717 0,722 0,727 0,752
yang tak mungikin dihindari, seperti : melumasi kendaraan, mengganti yang aus,
tempat lain, tidak adany akeseimbangan antara alat-alat angkut dan alat-alat muat,
menunggu peledakan di suatu daerah yang akan dilalui, perbaikan jalan, dll. Karena
hal-hal tersebut di atas, jarang-jarang selama satu jam itu operator betul-betul dapat
bekerja selama 60 menit. Berdasarkan pengalaman, maka bila operator dapat bekerja
selama 50 menit dalam satu jam, ini berarti effisiensinya adalah 83% (lihat Tabel
XXVI), maka hal itu dianggap baik sekali jika alatnya berban karet.
keadaan alat mekanisnya, karena hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat effisiensi
operatornya.
TABEL XXVI
OPERATOR EFFICIENCY
A.I =
meliputi pula tiap hambatan (delay time) yang ada. Termasuk dalam
hambatan tersebut adalah waktu-waktu untuk pulang pergi ke permuka
R = Waktu untuk perbaikan dan waktu yang hilang karena menunggu saat
Merupakan catatan mengenai keadaan fisik dari alat yang sedang dipergunakan.
Persamaannya adalah :
P.A =
Dimana :
S = ”Standby hours” atau jumlah jam suatu alat yang tidak dapat
dipergunakan pada hal alat tersebut tidak rusak dan dalam keadaan siap
beroperasi.
W+R+S = ”Scheduled hours” atau jumlah seluruh jam jalan dimana alat
index”. Tingkat effisiensi dari sebuah alat mekanis naik jika angka ”physical
3) ”Use Of Availability”
Persamaannya adalah :
U.A =
Angak ”use of availability” biasanya dapat memperlihatkan seberapa
efektif suatu alat yang tidak sednag rusak dapat dimanfaatkan. Hal ini dapat
dipergunakan.
4) ”Effective Utilization”
Menunjukkan berapa persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat
Persamaannya adalah :
E.U =
yang tersedia
Contoh-contoh :
Maka
A.I. =
P.A =
U.A. =
E.U. =
W = 450
R = 150
W+R+S=
600 Maka :
A.I. =
P.A =
U.A. =
E.U. =
Terlihat bahwa operasi alat pada contoh kedua lebih effisien dari pada
baik, sehingga hanya sedikit bagian-bagian yang kosong atau ruangan-ruangan yang
terisi udara (voids) diantara butir-butirnya, lebih-lebih kalau butir-butir itu halus
sekali. Akan tetapi bila material tersebut digali dari tempat aslinya, maka akan terjadi
pengembangan atau pemuaian volume (swell). Jadi 1,00 cu yd tanah liat di alam bila
telah digali dapat memiliki volume kira-kira 1,25 cu yd. Ini berarti terjadi
diperhitungkan pada waktu penggalian selalu apa yang disebut ”pay yard” atau ”bank
yard” atau voluem aslinya di alam. Sedangkan apa yang harus diangkut adalah
material yang telah mengembang karena digali. Dan alat angkut itu sanggup
Contohnya :
mengangkut tanah liat basah dengan faktor pengembangan 80 %, maka alat itu
Sebaliknya bila ”bank yard” itu dipindahkan lalu dipadatkan di tempat lain
dengan alat-alat gilas (roller) mungkin volumenya berkurang, karean betul-betul padat
sehingga menjadi kurang dari 1,00 cu yd ; tanah sesudah dipadatkan hanya memiliki
volume 0,90 cu yd, ini berarti susut 10 %, dan dikatakan ”shrinkage factor”-nya 10 %.
Kalau angak untuk ”shrinkage factor” tidak ada, biasanya dianggap sama
percobaan langsung pada tanah yang akan diteliti. Tetapi untuk perhitungan perkiraan
Disamping itu ada beberapa istilah lain yang ada sangkut pautnya dengan
a) Faktor bilah (blade factor), yaitu perbandingan antara volume materual yang
mampu ditampung oleh bilah terhadap kemampuan tampung bilah secara teoritis.
b) Faktor mangkuk (bucket factor), yaitu perbandingan antara volume material yang
teoritis.
c) Faktor mautan (payload factor), yaitu perbandingan antara volume materual yang
dapat ditampung oleh bak alat angkut terhadap kemampuan bak alat angkut
Berat material (lihat tabel XXIV) yang akan diangkut oleh alat-alat angkut
dapat mempengaruhi :
A. Memperkirakan Produksi
cara, yaitu tergantung dari ketelitian yang dikehendaki. Yang umum dipergunakan
adalah :
volume asli (pay load) atau ton yang dapat dihasilkan oleh masing-masing alat
yang dipergunakan. Cara ini ternyata yang paling teliti dari yang lain-lainnya,
data berupa grafik dan diagram yang diperoleh dari hasil percobaan yang
dilakukan oleh pabrik pembuat alat-alat tersebut. Pada cara ini semua pekerjaan
sifatnya disama ratakan, sehingga ”variables” yang selalu dimiliki oleh tiap
dianggap kira-kira serupa. Sebenarnya hal itu tidak benar, oleh sebab itu cara ini
carthmoving calculators”, dan itu tidak lain dari ”slide rule” khusus yang dibuat
untuk tiap-tiap alat dengan memasukkan semua prinsip perhitungan yang
sederhana dan cepat, tetapi hasilnya kurang teliti dan kadang-kadang terlalu
cara kedua.
aperhitungan yang teliti, dan sebagai gantinya diambil angka rata-rata berdasarkan
umumnya tidak banyak menyimpang dari kenyataan yang akan dihadapi. Tetapi
kalau tidak, hasilnya akna sangat menyimpang dari yang dihadapi dilapangan.
Pada umumnya cara perhitungan ini akan mempunyai dua nilai, yaitu :
tertentu.
adalah cara yang terbaik, maka sebanyak mungkin akan diambil contoh-contoh
(guesstimating)
1. Memperkirakan Produksi Bulldozer
= LCM).
Materual yang digali adalah tanah liat berpasir dengan S.F = 80 %, jarak
dorong = 100 ft pulagn pergi dengan lapangan kerja mendatar, effisiensi kerja = 83
%. Kecepatan maximum pada gigi 1 maju = 1,5 mph dan gigi mundur = 3,5 mph.
Cara Menghitungnya :
Waktu tetap (memindah gigi berhenti) = 0,320 menit mendoronf muatan, 100 ft
ada 500 RCM tanah yang harus dipindahkan tiap jam oleh alat tersebut.
Maka diperlukan = = 10,99 buah, dibulatkan
= 11 buah bullduzer
berikut :
a. P = PMT x FK
b. PMT = KB x T
c. T=
d. Ct =
P=
3
P = produksi bulldozer, m / jam
3
PMT = Produksi maximum teoritis dengan effisiensi 100%, m jam FK
= faktur koreksi
3
KB = kapasitas bilah (blade capasity), m
J = jarak kerja, m
penggusuran dengan jarak garu dan gusur rata-rata 30 m. Material yang digaru dan
digusur adalah tanah yang kompak dan kering. Data teknis yang lain :
Maka :
2
KB = panjang x (tinggi) x faktor bilah
2
= 4,32 x (1,68) x 0,90 = 10,90 LCM (lease cubie meter) atau =
0,53 J = 30 m
= 0,05 menit
Dimana :
2
1 mille = 640 akre (acre)
= 259 Ha
2
1 acre = 295 x 10.000/640 m
2
= 4064 m
pepohonan, menit
tertentu, menit
tertentu
Contohnya :
Sebuah bulldozer Cat. D 7 G bertenaga 200 HP dipakai untuk merobohkan
batang. Waktu untuk menjelajahi lapangan seluas 2 acres adalah 20 menit tanpa
ft adalah 0,3 menit yang berdiameter 2 – 3 ft adalah 1,5 menit yang berdiameter 3
– 4 ft adalah 2,5 m,enit ; yang berdiameter 4-6 ft adalah 7,0 menit, sedangkan
T=
menyelesaikan tugasnya.
- Kapasitas munjung
(heaped capasity) : 15 cu yd
- Berat kosong : 34.000 lbs ; 60% dari beratnya diterima oleh roda
- Jarak yang ditempuh adalah 2 x 3400 ft, dengan perincian sebagai berikut :
----------------- bermuatan
factor = S.F) = 80% dan kerapatan atau bobot isi (density) = 2.300 lb per
cu yd
(1) Waktu tetap (fixed time) yang terdiri dari wkatu menggali dan mengisi
12 cu pay yd (BCM)
= 27.600 lbs
= 122 ft
Panjang pengggosongan =
= 0,405 min
= 0,223 min
4.700 lb. Jadi jarak 1.600 ft tersebut dapat ditempuh pada gigi – 3
= 2.790 lb
= 5.580 lb
Jumlah RP yang diperlukan = 2.790 lb
yang membantu itu. Maka power5 scraper dapat bergerak pada gigi-
= 3.720 lb
= 2.834 min
17.400 lb, maka roda penggerak akan selip kalau mulai bergerak dengan
gigi-1. Oleh karena itu sebaiknya mulai bergerak dengan gigi-2 yang
= 1.530 lb
= 3.060 lb
Jumlah RP yang diperlukan = 4.590 lb
= 2.027 min
Bila effisiensi kerja 83%, maka banyaknya lintasan (trip) per jam =
P=Ex
Dimana :
Jadi P = 50 x cu yd
hanya berbeda dalam hal perhitungan atau memperkirakan waktu pemuatan dan
pengosongannya saja.
Contohnya :
hanya diganti dengan truk yang berkapasitas munjung (heaped capasity) 15 cu yd.
Alat muat yang dipakai adalah power shovel yang berukuran sekop (dipper) 1 cu
yd dan memiliki waktu daur 21 detik. Dimisalkan truk itu dapat diisi dalam 15
kali. Dan diketahui waktu pengosongannya dapat dilakukan dalam waktu 0,200
Terlihat dari contoh di atas bahwa aktu edar menjadi besar, karena waktu
pengisian (loading time)-nya terlalu tinggi. Ini adalah akibat kurang besarnya
ukuran power shovel yang dipakai untuk mengisi truk tersebut. Memang agak
berapa ukuran power shovel yang sesuai dengan ukuran truk yang dipakai untuk
ketentuan bahwa : kapasitas truk itu paling tidak 4 atau 5 kali dari kapasitas alat
muatnya. Walaupun dmeikian yang terbaik memang dengan cara membuat
menggali tanah biasa dengan sudut putar rata-rata 90%, memiliki waktu daur 21
sekon, dan cukup tersedia truk untuk membuat power shovelnya selalu sibuk.
Jarak yang ditempuh oleh truk-truk itu sama jauh, dan waktu yang dibutuhkan
yaitu 6 menit.
7 , 4
Jumlah truk yang dibutuhkan = 1, 4 5,3 buah, dibulatkan
= 6 buah
Karena pembulatan itu, maka salah satu truk harus menunggu beberapa saat
sebelum sempat diisi oleh power shovel. Untuk mengisi ke-6 trik itu diperlukan
waktu = 6 x 1,4 = 8,4 menit, artinya salah satu truk harus menunggu kira-kira =
8,4 – 7,4 = 1,0 menitjadi rata-rata efesiensi kerja truk Karena menunggu saja
7,4
8,4 x 100 % 88 %
8,4
Efesiensi kerja power shovel = 8,8 x 100% 95,5%
8,8
Efesiensi kerja truk = 11,2 x 100% 78,6%
Jadi bila melihat kedua data diatas, maka lebih baik diambil 3 truk saja meskipun
Pada dasarnya kombinasi efesiensi kerja truk dan power shovel yang tertinggi
mencapai sasaran produksi yang sama, tetapi loading time nya lebih lama dengan
Untuk menyatakan keserasian (synch onization) kerja antara alat muat dengan alat
angkut dapat juga dengan cara menghitung faktor keserasian (match factor)-nya,
Dimana :
a. Faktor keserasian < 1 maka alat muat akan sering menganggur atau berhenti
b. Faktor keserasian = 1 maka alat muat tersebut sudah serasi (synhron) artinya
kedua-duanya akan sama sibuknya atau tak perlu ada yang menunggu
Dalam hal ini cara menghitungnya, yaitu dengan ”Tahular methoid” karena
harus memakai beberapa tabel khusus yang sudah dibuat oleh para pemuat
tersebut adalah
Ukuran alat-angkut
gali atau alat muat itu akan ditentukan dengan mempergunakan ”tabular methoid”
Contohnya :
menggali tanah liat keras dengan kedalaman penggalian 7,5 ft dan sudut putar
0
rata-rata 70 . Dari pengamatan yang dilakukan terhadap kondisi lapangan, maka
7,5
Persen kedalam penggalian optimum = 9,0 x 100% 83%
Jika tanah yangharus dipindahkan oleh power shovel tersebut adalah 500 cu yd
500
per jam, maka diperlukan = 105 4,75 buah dibulatkan = 5 buah
Cara lain untuk menghitung produksi power shovel yaitu dengan rumus
IxH
P=Ex
C
Dimana :
Yang dimaksud dengan waktu daur (cycle time) adalah jumlah waktu gali + waktu
kosong
Contohnya:
Sebuah power shovel yang mempunyai sekop berukuran 2,5 cu yd dipakai untuk
menggali batubara dengan bank weight = 1.934 ib/cu yd dan in bank correction
factor 0,52. sedang working efficiency nya 8,3% dan waktu daur (cycle timenya =
= 121,96 ton/jam
Secara teoritis produksi BWE dapat dihitung dengan persamaan berikut ini
Qth = I S 60 f
27
Dimana :
I = kapasitas mangkuk cu ft
Dimana :
D= diameter roda ft
60 Z
ini :
Qth = h d Vs 60
Tinggi setiap penggalian (h) tergantung pada diameter roda (d), biasanya
Qth = W Z I 60 ft
27
Dimana :
P = mph x 5.280 x W x D x Ft
P x 27 x 12
Dimana :
mph = kecepatan alat yang menariknya, yaitu traktor atau bulldozer, mph
Namun di atas memberikan produksi ideal. Bila efesiensi kerja < 100 % maka
produksi diatas harus dikoreksi. Begitu pula pada waktu membelok tidak dapat
Contohnya :
inci ditarik oleh traktor dengan kecepatan tetap 2,5 mph. Jumlah lintasan 12 kali.
= 162,96 cu yd / jam
Produksinya sebenarnya
Kalau tanah yang harus dipadatkan ada 500 cu yd / jam maka diperlukan
500
121,73 4,11 buah, dibulatkan 4 buah
atau tonnya. Oleh kartena itu harus pula diketahui bagaimana cara-cara
memperkirakan ongkos produksi per cu yd atau per ton sesuatu alat mekanis
alat, ongkos angkut, ongkos muat, ongkos bongkar dan ongkos pasang,
dibagi dengan umur alat yang bersangkutan. Inilah cara umum dipakai
b. Bunga pajak, asuransi dan sewa gudang diambil 10% bunga pajak 2% dan
(1 n) x 100
Penamanam modal tahunan = % h arg
alat 2n
a. Ongkos pengertian ban, yaitu harga ban baru dibagi dengan umurnya
c. Ongkos revarasi umum, termasuk harga suku cadang (spare part) dan
Contohnya :
Kalau efesiensi kerja = 83% dan efesiensi mesin = 80% maka sebuah
100 100
Pada eff kerja 83% dan 80% = 83 x 80
Contohnya :
Kalau mesin yang sama di atas adalah sebuah mesin diesel, maka
Dimana :
Contohnya :
Sebuah mesin berkekuatan 100 jam, maka pemakaian minyak pelumas tiap
jam adalah :
(operating cost) tersebut di atas hanya merupakan ongkos alat tiap jam
Contoh :
Sebuah power scraper berkapasitas munung 15 cu yd yang bermesin diesel
1. Ongkos pemilikan
a. Depresiasi
Harga pembelian (purchuse price) U$ 125.000,-
5 x 2.000
(1 5) x 100 5%
Penataan modal tahunan =
60% 2 x 5
$ 3,76 / jam
$ 15, 91 / jam
2. Operating cost
$ 4.000
a. Ongkos penggantian ban = x $ 1,00 /
jam 4.000
Pada faktor kerja 100% = 0,04 x 186 = 7,44 gal / jam. Pada
100 100
83 x 80 x 7,44 10,55 gal / jam
q = HP x 0,6 x 0,006 c
7,4t
g. Ongkos pengemudi
= $ 33,96 / jam
Dari jam contoh terdahulu (lihat perhitungan produksi power scraper)
buah power scraper cadangan. Jadi produksi sesungguhnya ke-6 power scraper
itu ialah :
6 x $ 33,96
= 6 x $ 33,96 = S 203.76
Ongkos pemilikan untuk power
a. $ 219.67 $ 219.67
b. $ 219.67 $ 219.67