Makalah Alkali Tanah
Makalah Alkali Tanah
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
DOSEN PENGAMPU :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan kami membuat makalh ini adalah sebagai syarat untuk
mengikuti mata kuliah Kimia Anorgnik II dan juga untuk menegtahui tentang apa
saja kegunaan dari unsur-unsur logam khususnya yang berada pada golongan
alkali tanah atau golongan IIA.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Tujuan Makalah ................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Alkali Tanah ....................................................................... 2
2.2 Sejarah Alkali Tanah…………......................................................... 4
2.2.1 Berilium .................................................................................. 4
2.2.2 Magnesium.............................................................................. 5
2.2.3 Kalsium ................................................................................... 5
2.2.4 Stronsium ................................................................................ 5
2.2.5 Barium .................................................................................... 5
2.2.6 Radium .................................................................................... 6
2.3 Kelimpahan Alkali Tanah ................................................................. 6
2.3.1 Berilium .................................................................................. 7
2.3.2 Magnesium.............................................................................. 9
2.3.3 Kalsium ................................................................................... 10
2.3.4 Stronsium ................................................................................ 11
2.3.5 Barium .................................................................................... 13
2.3.6 Radium .................................................................................... 14
2.4 Sifat Kimia Alkali Tanah .................................................................. 15
2.4.1 Sifat-Sifat Periodik Akali Tanah............................................. 18
2.4.2 Struktur Atom Logam Alkali Tanah ....................................... 29
2.4.3 Karakteristik Ionic .................................................................. 29
2.4.4 Hidrasi Ion ............................................................................. 30
2.4.5 Kelarutan Garam-Garam Alkali Tanah................................... 30
2.4.6 Kelarutan Basa Alkali Tanah dan Garamnya ........................ 31
2.4.7 Air Sadah ................................................................................ 32
2.4.8 Kelarutan Senyawa Logam Alkali Tanah ............................... 34
2.4.9 OksidasiLogam Alkali Tanah ................................................ 35
2.5 Sumber Alkali Tanah ........................................................................ 36
2.6 Reaksi-Reaksi Logam Alkali Tanah ................................................ 38
2.6.1 Reaksi Dengan Air .................................................................. 39
2.6.2 Reaksi Dengan Oksigen .......................................................... 40
iii
2.6.3 Reaksi Dengan Nitrogen....................................................... 41
2.6.4 Reaksi Dengan Halogen ....................................................... 41
2.7 Proses Ekstraksi Alkali Tanah ........................................................ 42
2.7.1 Pembuatan Logam Alkali Tanah .......................................... 45
2.7.2 Keberadaan Dialam .............................................................. 50
2.7.3 Aplikasi Logam Alkali Tanah .............................................. 57
2.7.4 Kegunaan Alkali Tanah ........................................................ 61
2.7.5 Pengaruh Kesehatan ............................................................. 67
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 73
3.2 Saran ............................................................................................... 73
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3
BAB II
PEMBAHASAN
1
Charle, W. et al,1992, Kimia untuk Universitas, Jakarta, Erlangga.
2
Cotton F. Albert dan Geoffery Wilkinson, 2014, Kimia Anorganik Dasar. Jakarta,Universitas
Indonsia.
4
3
Sri Lestari, 2008, Mengurai Susunan Periodik Unsur Kimia, Jakarta, Kawan Pustaka.
4
Petrucci, Harword, Herring dan Madura, 2003, Kimia Dasar.Jakarta, Erlangga.
5
5
Purwanto Muzakky.,1999.Evaluasi Logam Alkali dan Alkali Tanah Dalam Asam Humat Hasil
Isolasi Tanah Gambut, hal 54-55, Jurusan Teknik Elektro,Politeknik Negri Jakarta , Depok.
6
Penemuan berilium terjadi pada tahun 1798 secara tidak sengaja oleh
seorang mineralogy. Mineralogy bernama R.J. Hauy meneliti kemiripan sifat pada
struktur luar kristalin, kekerasan, dan massa jenis (kerapatan) beril dari Limoges
dan emerald dari Peru. L.-N. Vauquelin menyarankan kepada R.J. Hauy bahwa
seharusnya R.J. Hauy menganalisa batuan tersebut secara kimia. Hasilnya,
Vauquelin menunjukkan bahwa kedua mineral tersebut tidak hanya mengandung
alumina dan silica yang sebelumnya sudah diketahui, tetapi juga mengandung
logam alkali tanah baru yaitu berilia. Berilia tersebut menyerupai alumina tetapi
tidak mengandung aluminium, namun tidak larut dalam KOH berlebih (Greenwood
N.N and Earnshaw A , 1997).Logam berilium pertama kali diisolasi oleh F. Wohler
pada tahun 1828, dia mengusulkan memberinama mineral tersebut dengan
nama beryllus(Latin). Pada tahun yang sama logam ini juga diisolasi oleh A.-B.
Bussy menggunakan metode yang sama yakni reduksi BeCl2menggunakan logam
K. Preparasi elektrolitik pertama kali ditemukan oleh P. Lebeau pada tahun 1898
dan pertama kali proses ini diperkenalkan pada elektrolisis campuran BeF2 and
BaF2oleh A.Stock dan H. Goldschmidt pada tahun 1932(Greenwood N.N
and Earnshaw A , 1997).6
2.2.2 Sejarah Magnesium
(Magnesia, daerah di Thessaly). Senyawa-senyawa magnesium telah lama
diketahui. Black telah mengenal magnesium sebagai elemen di tahun 1755. Davy
berhasil mengisolasikannya di tahun 1808 dan Busy mempersiapkannya dalam
bentuk yang koheren di tahun 1831. Magnesium merupakan elemen terbanyak
kedelepan di kerak bumi. Ia tidak muncul tersendiri, tapi selalu ditemukan dalam
jumlah deposit yang banyak dalam bentuk magnesite, dolomite dan mineral-
mineral lainnya.
2.2.3 Sejarah Kalsium
(Latin: calx, kapur) Walau kapur telah digunakan oleh orang-orang
Romawi di abad kesatu, logam kalsium belum ditemukan sampai tahun 1808.
Setelah mempelajari Berzelius dan Pontin berhasil mempersiapkan campuran air
6
Greenwood N.N and Earnshaw A., 1997,Chemistry of The Element 2nd Edition, Oxford,
Butterworth, Heinemann.
7
raksa dengan kalsium (amalgam) dengan cara mengelektrolisis kapur di dalam air
raksa, Davy berhasil mengisolasi unsur ini walau bukan logam kalsium murni.
2.2.4 Sejarah Strontium
Mineral strontianit dinamakan setelah penduduk desa Strontian di desa
Skotlandia menemukannya di sebuah tambang terpencil pada tahun 1787.Adair
Crawford mengenali bahwa mineral tersebut berbeda dengan mineral-mineral
barium lainnya pada tahun 1790. Strontium itu sendiri baru ditemukan pada tahun
1798 oleh Thomas Charles Hope, dan logam strontium berhasil dipisahkan oleh
Sir Humphry Davy pada tahun 1808 menggunakan elektrolisis dan diumumkan
olehnya sendiri pada sebuah acara perkuliahan Royal Society pada tanggal 30 Juni
1808.
2.2.5 Sejarah Barium
Barium (Yunani bary, yang berarti "berat") pertama kali diidentifikasi
pada tahun 1774 oleh Carl Scheele dan berhasil diekstraksi pada tahun 1808 oleh
Sir Humphry Davy di Inggris.Oksida barium pertama kali disebut barote, yang
mana kemudian diganti menjadi barita oleh Antoine Lavoisier dari kata barium
untuk menjelaskan sifat logamnya.
2.2.6 Sejarah Radium
Radium ditemukan oleh Marie Sklodowska-Curie dan suaminya Pierre,
pada tahun 1898 dari bijih uranium di Bohemia Utara, Republik Czech.Ketika
sedang mempelajari bijih uranium, Marie berhasil memisahkan uranium dari
bijihnya, dan menemukan bahwa ternyata biji tersebut masih bersifat radioaktif.
Mereka kemudian memisahkan sebuah campuran radioaktif, yang kebanyakan
terdiri atas barium, yang dapat menghasilkan nyala api berwarna hijau yang
sangat terang dan garis spektral berwarna merah, yang belum pernah
didokumentasikan sebelumnya. Penemuan ini diumumkan Curie dan suaminya ke
Akademi Sains di Prancis pada 26 Desember 1898. Pada tahun 1902, Curie dan
Andre-Louis Debierne berhasil memisahkan radium sebagai logam murni, dengan
cara mengelektrolisis radium klorida murni menggunakan katoda merkuri,
kemudian didistilasi pada atmosphere gas hydrogen (Petruci, 2003:116).7
2.3.Kelimpahan Logam Alkali Tanah Di Alam
7
Petrucci, Harword, Herring dan Madura, 2003, Kimia Dasar.Jakarta, Erlangga.
8
Seperti logam alkali, logam alkali tanah juga tidak terdapat bebas di alam,
melainkan dalam keadaan terikat dalam bentuk senyawanya.Contoh :
1. Berilium (Be) :
o Senyawa silikat beril 3BeSiO3Al 2(SiO3)3 atau Be3Al2(SiO3)6
o Bertrandit
o Krisoberil
o Fenasit
2. Magnesium (Mg) :
o Magnesit (MgSO3)
o Dolomite (CaCO3MgC
o Epsomit atau garam inggris ( MgSO4.7H2O )
o Kiserit (MgSO4.3H2O)
o Kaimit (KCl.MgSO4.3H2O)
o Olivine (Mg2SiO4)
o Asbes (CaMg(SiO3)4)
3. Kalsium (Ca)
o Batu kapur atau marmer (CaCO3)
o Gips (CaSO4.2h2O)
o Fosforit (Ca3(PO4)2)
o Fluorsfar (CaF2)
o Apatit (Ca3(PO4)2CaF2)
o Dolomite (CaCO3MgCO3)
4. Stronsium (Sr)
o Selesit (SrSO4)
o Stronsianit (SrCO3)
5. Barium ( Ba )
o Barit (BaSO4)
o Witerit (BaCO3)
Tabel 2.1 harga Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Senyawa Alkali Tanah
NO OH- SO42- CrO42- CO32- C2O42-
Be2+ 1,6 x 10-22 Besar Besar - -
9
Mg2+ 8,9 x 10-12 8,6 x 10-5 Besar 7,9 x 10-8 8,6 x 10-5
Ca2+ 1,3 x 10-6 2,4 x 10-5 7,1 x 10-4 4,7 x 10-9 1,3 x 10-9
Sr2+ 3,2 x 10-4 7,6 x 10-7 3,6 x 10-5 7,0 x 10-10 5,6 x 10-8
Ba2+ 5,0 x 10-3 1,5 x 10-9 8,5 x 10-11 1,6 x 10-9 1,5 x 10-8
2.3.1 (Berilium)
Nama, Lambang, Nomor atom : Berilium, Be, 4
Deret kimia : Logam alkali tanah
Golongan, Periode, Blok : 2, 2, s
Penampilan : Putih-kelabu metalik
Massa atom : 9,012182(3) g/mol
Konfigurasi electron : 1s2 2s2
Jumlah elektron tiap kulit : 2,
a.Ciri-Ciri Fisik
Fase :padat
Massa jenis (sekitar suhu kamar ) :1,85 g/cm³
Massa jenis cair pada titik lebur :1,690 g/cm³
Titik lebur :1560 K (1287 °C, 2349 °F)
Titik didih :2742 K (2469 °C, 4476 °F)
Kalor peleburan :7,895 kJ/mol
Kalor penguapan :297 kJ/mol
Kapasitas kalor :(25 °C) 16,443 J/(mol•K)
Tekanan uap :P/Pa 1 10 100 1k 10k 100k pada T/K 1462
1608 1791 2023 2327 2742 (Slamet,2009:36).8
8
Slamet Supriyadi.,2009, Status Unsur-Unsur Basa ( Ca2+ , Mg2+ ,K+ ,dan Na+ )Diladang Kering
Madura,Vol 2,No.1,Hal 35-36.Pusat Studi Fisika Terapan(PUSFIT), Universitas Ahmad
Dahlan.
10
a. Fakta
Tanggal Penemuan : 1798
Penemu : Fredrich Wohler
Nama Asal : Dari mineral beryl
Penggunaan : pesawat ruang angkasa, peluru kendali, pesawat
Diperoleh Dari : beryl, chrysoberyl
2.3.2 Magnesium (Mg)
Nama, Lambang, Nomor atom : magnesium, Mg, 12
Deret kimia : alkali tanah
Golongan, Periode, Blok : 2, 3, s
Penampilan : putih keperakan
Massa atom : 24.3050(6) g/mol
Konfigurasi electron : [Ne] 3s2
Jumlah elektron tiap kulit : 2, 8, 2
a.Ciri-ciri Fisik
o Fase : padat
o Massa jenis (sekitar suhu kamar) :1.738 g/cm³
o Massa jenis cair pada titik lebur : 1.584 g/cm³
o Titik lebur : 923 K (650 °C, 1202 °F)
o Titik didih :1363 K (1090 °C, 1994 °F)
o Kalor peleburan :8.48 kJ/mol
o Kalor penguapan :128 kJ/mol
o Kapasitas kalor :(25 °C) 24.869 J/(mol•K)
o Tekanan uap :P/Pa 1 10 100 1k 10k 100k pada T/K
11
b. Ciri-ciri atom
o Struktur Kristal :segi enam
o Bilangan oksidasi :2 (oksida dasar yang kuat)
o Elektronegativitas :1.31 (skala Pauling)
o Energi ionisasi 1st : 737.7 kJ/mol
o 2nd : 1450.7 kJ/mol
o 3rd : 7732.7 kJ/mol
o Jari-jari atom :150 pm
o Jari-jari atom (terhitung) :145 pm
o Jari-jari kovalen :130 pm
o Jari-jari Van der Waals : 173 pm
o Jumlah Tingkat Energi :3
o Energi Tingkat Pertama :2
o Kedua Energi Level :8
o ketiga Energi Level :2
c.Fakta
o Tanggal Penemuan : 1808
o Penemu : Sir Humphrey Davy
o Nama Asal : Magnesia (Kota)
o Penggunaan : pesawat, rudal
o Diperoleh dari : air laut
2.3.3 Ca (Kalsium)
Nama, Lambang, Nomor atom :Kalsium, Ca, 20
Deret kimia :Logam alkali tanah
Golongan, Periode, Blok :2, 4, s
Penampilan :putih keperakan
Massa atom :40,078(4)g•mol−1
Konfigurasi electron :[Ar] 4s2
Jumlah elektron tiap kulit :2, 8, 8, 2
a.Ciri-ciri Fisisk
o Fase :Padat
o Massa jenis (mendekati suhu kamar) :1,55 g•cm−3
12
2.3.4 Sr (Stronsium)
Nama, Lambang, Nomor atom :Stronsium, Sr, 38
Deret kimia :Golongan alkali tanah
Golongan, Periode, Blok :2, 5, s
13
Penampilan :Perak-putih-metalik
Massa atom :87.62(1) g/mol
Konfigurasi electron :[Kr] 5s2
Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 18, 8, 2
a. Ciri-ciri Fisik
o Fase :padat
o Massa jenis (sekitar suhu kamar) :2.64 g/cm³
o Massa jenis cair pada titik lebur :6.980 g/cm³
o Titik lebur :1050 K (777 °C, 1431 °F)
o Titik didih :1655 K (1382 °C, 2520 °F)
o Kalor peleburan :7.43 kJ/mol
o Kalor penguapan :136.9 kJ/mol
o Kapasitas kalor :(25 °C) 26.4 J/(mol•K)
o Tekanan uap :P/Pa 1 10 100 1k 10k 100k pada
T/K 769 882 990 1139 1345 1646
b. Ciri-ciri Atom
o Struktur kristal :kubik berpusat muka
o Bilangan oksidasi :2 (oksidasi basa kuat)
o Elektronegativitas :0.95 (skala Pauling)
o Energi ionisasi 1st : 549.5 kJ/mol
o 2nd : 1064.2 kJ/mol
o 3rd : 4138 kJ/mol
o Jari-jari atom :200 pm
o Jari-jari atom (terhitung) :219 pm
o Jari-jari kovalen :192 pm
o Jumlah Tingkat Energi :5
o Energi Tingkat Pertama :2
o Kedua Energi Level :8
o Ketiga Energi Level : 18
o Keempat Energi Level :8
o Kelima Energi Level :2
c. Fakta
14
b. Ciri-Ciri Atom
o Struktur kristal :Kubik berpusat badan
o Bilangan oksidasi :2 (oksida basa)
o Elektronegativitas :0,9 (skala Pauling)
o Energi ionisasi 1st : 509,3 kJ/mol
o 2nd : 979,0 kJ/mol
o Jari-jari atom :215 pm
o Energi Tingkat Pertama :2
o Kedua Energi Level :8
o Ketiga Energi Level : 18
o Keempat Energi Level : 32
o Kelima Energi Level : 18
o Keenam Energi Level :8
o Ketujuh Energi Level :2
c. Fakta
o Tanggal Penemuan : 1898
o Penemu : Pierre dan Marie Curie
o Nama Asal : Dari kata Latin jari-jari (ray)
o Penggunaan : mengobati kanker
o Diperoleh dari : bijih uranium (Purwanto,1999: 205).9
2.4.Sifat Kimia
Golongan alkali tanah terdiri atas Be, Mg, Ca, Sr, Bad an Ra. Berilium
merupakan anggota pertama dalam golongannya bersifat hampir semilogam, dan
karena itu lebih baik dibicarakan terpisah, dan radium yang merupakan anggota
terakhir bersifat radioaktif sehingga sifat sifat kimianya belum banyak diketahui
secara mendalam (Sugiarto dan Retno,2010 ;129).10
ciri khas yang paling menyolok dari logam alkali tanah adalah keaktifannya
yang luar biasa besar. Tak satupun dari unsur unsur IIA terdapat di alam dalam
keadaan unsurnya.logam logam begitu aktif sehingga mereka tak terdapat sebagai
9
Purwanto Muzakky,1999, Evaluasi Logam Alkali dan Alkali Tanah Dalam Asam Humat Hasil
Isolasi Tanah Gambut, hal 54-55, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negri Jakarta , Depok.
10
Sugiarto dan Retno, 2010, Kimia Anorgank Logam, Yogyakarta, Graha Ilmu.
17
unsur, bila tersentuhan dengan air dan udara.Semua unsur alkali tanah terdapat
sebagai ion positif (Charles W. et al,1992:151). 11
Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium ke barium. Fakta ini
sesuai dengan yang diharapkan . Oleh karena, dari berilium ke barium jari-jari atom
bertambah besar sehingga energi ionisasi serta keelektronegatifan berkurang.
Akibatnya, kecendrungan untuk melepas elektron membentuk senyawa ion makin
besar. Semua senyawa dari kalsium, strontium, dan barium, yaitu logam alkali tanah
yang bagian bawah, berbentuk senyawa ion, tetapi magnesium membentuk
beberapa senyawa kovalen sedangkan senyawa-senyawa berilium bersifat kovalen.
Secara kimia, sifat metalik suatu unsur berkaitan dengan
kecenderungannya untuk kehilangan electron. Sifat metalik dalam keluarga
keluarga A, cenderung makin bertambah dari atas ke bawah pada table berkala.
Pertambahan ini mungkin kurang menyolok dalam keluarga alkali tanah ketimbang
dengan keluarga yang lainnya.Tetapi keluarga alkali tanah lebih bersifat metalik
dibandingkan dengan keluarga alkali (Charles W. et al,1992:153).12
Sifat kimia logam alkali tanah bermiripan dengan logam alkali, tetapi logam
alkali tanah kurang reaktif dari logam alkali seperiode. Jadi, berilium kurang reaktif
dibandingkan litium, magnesium kurang reaktif dibandingkan terhadap natrium,
dan seterusnya. Hal itu disebabkan jari-jari atom logam alkali tanah lebih kecil
sehingga energi pengionan lebih besar. Lagi pula logam alkali tanah hanya
satu.Kereaktifan kalsium, stronsium,dan barium dan tidak terlalu berbeda dari
logam alkali, tetapi berilium dan magnesium jauh kurang aktif.
Unsur golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur golongan alkali, namun tingkat
kebasaannya lebih lemah. Senyawa Be(OH)2 bersifat amfoter. Artinya bisa bersifat
asam atau pun basa. Sedangkan unsur Ra bersifat Radioaktif. Semua logam alkali
tanah merupakan logam yang tergolong reaktif, meskipun kurang reaktif
dibandingkan dengan unsur alkali. Alkali tanah juga memiliki sifat relatif lunak dan
dapat menghantarkan panas dan listrik dengan baik, kecuali Berilium. Logam ini
juga memiliki kilapan logam.
11
Charles, W. et al,1992, Kimia untuk Universitas, Jakarta, Erlangga.
12
Charles, W. et al,1992, Kimia untuk Universitas, Jakarta, Erlangga.
18
Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar dan harga ionisasi yang kecil.
Dari Berilium ke Barium, nomor atom dan jari-jari atom semakin besar. Selain itu
semua logam alkali tanah juga mempunyai kecenderungan teraturmengenai
keelektronegatifan yang semakin kecil dan daya reduksi yang semakin kuat dari
Berilium ke Barium.
Logam alkali tanah adalah zat pereduksi yang sangat kuat, karena begitu
mudah kehilangan electron.Mereka mudah bergabung dengan kebanyakn unsur
non logam, membentuk senyawa ion seperti halida, hidrida, oksida, dan sulfide
(Charles W. et al,1992:15).13
13
Charles, W. et al,1992, Kimia untuk Universitas, Jakarta, Erlangga.
19
cukup kuat, bahkan kalsium, stronsium, dan barium mempunyai daya reduksi yang
lebih kuat daripada natrium.
Memiliki sifat metalik unsur dalam satu golongan sifat metaliknya dari atas ke
bawah semakin bertambah.
Semua logam kecuali berilium membentuk oksida di udara pada suhu kamar
yang menumpulkan permukaan logam. Barium begitu reaktif maka disimpan dalam
minyak.
Semua logam kecuali berilium dapat bereaksi dengan asam encer hidrogen:
Mg (s) + 2H + (aq) → Mg (aq) + H2 (g)
Magnesium bereaksi hanya perlahan-lahan dengan air kecuali air mendidih,
tetapi kalsium bereaksi cepat bahkan pada suhu kamar, dan membentuk suspensi
putih berawan hemat larut kalsium hidroksida.
Kalsium, strontium dan barium dapat mereduksi gas hidrogen ketika
dipanaskan, membentuk hidrida:
Ca (s) + H2 (g) → CaH2 (s)
Logam panas juga cukup kuat reduktor untuk mereduksi gas nitrogen dan
membentuk nitrida:
3Mg (s) + N2 (g) → Mg3N2 (s)
Magnesium dapat mereduksi, dan terbakar karbon dioksida:
2Mg (s) + CO2 (g) → 2MgO (s) + C (s)
Ini berarti bahwa kebakaran magnesium tidak dapat dipadamkan dengan
menggunakan alat pemadam kebakaran karbon dioksida
a. Oksida
Oksida logam alkali tanah memiliki MO rumus umum dan mendasar.
Mereka biasanya disiapkan dengan memanaskan hidroksida atau karbonat untuk
melepaskan gas karbon dioksida. Mereka memiliki entalpi kisi tinggi dan titik leleh.
Peroksida, MO2, dikenal untuk semua elemen ini kecuali berilium, sebagai Be2
+
kation terlalu kecil untuk menampung anion peroksida.
b. Hidroksida
Kalsium, strontium dan barium oksida bereaksi dengan air untuk
membentuk hidroksida:
CaO (s) + H2O (l) →Ca (OH) 2 (s)
20
Kalsium hidroksida dikenal sebagai kapur mati. Hal ini larut dalam air dan
larutan alkali ringan yang dihasilkan dikenal sebagai air kapur yang digunakan
untuk menguji gas asam karbon dioksida.
c. Halida
Semua golongan 2 halida biasanya ditemukan dalam bentuk terhidrasi,
kecuali ion berilium klorida. Kalsium klorida anhidrat memiliki afinitas yang kuat
seperti air itu digunakan sebagai agen pengeringan.
d. Ionisasi Oksidasi Serikat Dan Energi
Dalam semua senyawa logam ini memiliki jumlah oksidasi 2 dan, dengan
sedikit pengecualian, mereka adalah senyawa ionik. Alasan untuk ini dapat dilihat
dengan pemeriksaan konfigurasi elektron, yang selalu memiliki dua elektron pada
tingkat kuantum luar. Elektron ini relatif mudah untuk menghapus, tetapi
menghilangkan elektron yang ketiga jauh lebih sulit, karena dekat dengan nukleus
dan dengan penuh kulit kuantum. Hal ini menyebabkan pembentukan M2 +. Energi
ionisasi mencerminkan susunan elektron ini. Dua yang pertama energi ionisasi
yang relatif rendah, dan yang ketiga sangat jauh lebih tinggi.
Sifat kimia unsur-unsur alkali, adalah seperti berikut:
1)Sangat Reaktif
Unsur-unsur alkali sangat reaktif atau mudah bereaksi dengan unsur lain
karena mereka mudah melepaskan elektron terluarnya. Di udara, unsur-unsur ini
akan bereaksi dengan oksigen atau air. Oleh karena itu, unsur ini biasanya
disimpan dalam minyak tanah atau hidrokarbon yang inert.Unsur alkali tidak ada
yang terdapat di alam dalam bentuk unsurnya, biasanya bergabung dalam mineral
yang larut dalam air, misal NaCl (natrium klorida).Unsur alkali terdapat dalam
senyawaan alam sebagai ion uni-positif (positif satu).
2) Sifat Logam
Sifat logam unsur alkali dari atas ke bawah pada tabel periodik cenderung
bertambah.Sifat ini terkait dengan kecenderungan atom unsur alkali melepas
elektron.
3) Reaksi-reaksi pada logam alkali adalah seperti berikut.
21
a. Jari-Jari Atom
Jari-Jari Atom adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron di kulit
terluar.Besarnya jari-jari atom dipengaruhi oleh besarnya nomor atom unsur
tersebut.Semakin besar nomor atom unsur-unsur segolongan, semakin banyak pula
jumlah kulit elektronnya, sehingga semakin besar pula jari-jari atomnya.Jadi, dalam
satu golongan (dari atas ke bawah), jari-jari atomnya semakin besar.Dalam satu
periode (dari kiri ke kanan), nomor atomnya bertambah yang berarti semakin
bertambahnya muatan inti, sedangkan jumlah kulit elektronnya tetap.Akibatnya
tarikan inti terhadap elektron terluar makin besar, sehingga menyebabkan semakin
kecilnya jari-jari atom.
14
Slamet Supriyadi., 2009, Status Unsur-Unsur Basa ( Ca2+ , Mg2+ ,K+ ,dan Na+ ) Diladang Kering
Madura,Vol 2,No.1,Hal 35-36.Pusat Studi Fisika Terapan(PUSFIT), Universitas Ahmad
Dahlan.
15
Charles, W. et al,1992, Kimia untuk Universitas, Jakarta, Erlangga.
22
16
Charles, W. et al,1992, Kimia untuk Universitas, Jakarta, Erlangga.
25
mengenai keelektronegatifan yang semakin kecil dan daya reduksi yang semakin
kuat dari Berilium ke Barium.
Beberapa sifat fisik berilium yang sangat berbeda dengan unsure golongan
2 lainnya. Misalnya,berilium mempunyai titik leleh yang lebih tinggi dan lebih
keras di bandingkan unsure lainnya. Sifat kimiannya juga sangat berbeda.
Misalnya,
- Be sangat tidak reaktif dengan udara dan air:
- BeO tidak bereaksi dengan air, sedangkan oksida MO lain
membentuk M(OH);
- Be dan BeO larut dalam larutan basa kuat membentuk ion
[𝐵𝑒(𝑂𝐻)4] 2;
- BeCl2 dan BeF2 dalam wujud lelehan adalah konduktor listrik yang
buruk; BeCl2 dan BeF2 adalah zat kovalen
Perilaku kimia berilium dapat dikaitkan dengan kecilnya ukuran dan
tingginya energy ionisasi atom-atomnya. Berilium hanya memperlihatkan sedikit
kecendrungan untuk membentuk ion Be2+ sederhana; faktanya, kemampuan untuk
membentuk ikatan kovalen mendominasi bentuk senyawa-senyawa yang di bentuk
oleh berilium.Misalnya, sementara oksida gologan 2 lainnya bersifat basa, BeO
adalah oksida amfoterik, bereaksi baik dengan asam kuat maupun basa kuat.
g.Warna nyala
17
Cotton F. Albert dan Geoffery Wilkinson, 2014, Kimia Anorganik Dasar. Jakarta,Universitas
Indonsia.
26
Golongan alkali tanah terdiri atas Be, Mg, Ca, Sr, Bad an Ra. Berilium
merupakan anggota pertama dalam golongannya bersifat hampir semilogam, dan
karena itu lebih baik dibicarakan terpisah, dan radium yang merupakan anggota
terakhir bersifat radioaktif sehingga sifat sifat kimianya belum banyak diketahui
secara mendalam (Sugiarto dan Retno,2010 ;129).18
Tabel 2.4 Sifat alkali tanah secara umum
Beberapa Sifat Umum Logam Alkali Tanah
Sifat Umum Be Mg Ca Sr Ba
Nomor Atom 4 12 20 38 56
Konfigurasi Elektron [He] 2s2 [Ne] 3s2 [Ar] 4s2 [Kr] 5s2 [Xe] 6s2
Titik Leleh 1553 923 1111 1041 987
Titik Didih 3043 1383 1713 1653 1913
Jari-jari Atom (Angstrom) 1.12 1.60 1.97 2.15 2.22
Jari-jari Ion (Angstrom) 0.31 0.65 0.99 1.13 1.35
Energi Ionisasi I (KJ mol-1) 900 740 590 550 500
Energi Ionisasi II (KJ mol-1) 1800 1450 1150 1060 970
Elektronegativitas 1.57 1.31 1.00 0.95 0.89
Potensial Elektrode (V) -1.85 -2.37 -2.87 -2.89 -2.90
18
Sugiarto dan Retno, 2010, Kimia Anorgank Logam, Yogyakarta, Graha Ilmu.
27
M2+ + 2e à M
Massa Jenis (g mL-1) 1.86 1.75 1.55 2.6 3.6
a) Berilium (Be)
memelukan presisi (ketepatan) yang tinggi, misalnya giroskop (Sugiarto dan Retno,
2010 : 134).19
Fakta
Tanggal Penemuan: 1798
Penemu: Fredrich Wohler
Nama Asal: Dari mineral beryl
19
Sugiarto dan Retno, 2010, Kimia Anorgank Logam, Yogyakarta, Graha Ilmu.
20
Sugiarto dan Retno, 2010, Kimia Anorgank Logam, Yogyakarta, Graha Ilmu.
21
Ibid.
30
b) Magnesium (Mg)
Fakta
Tanggal Penemuan: 1808
Penemu: Sir Humphrey Davy
Nama Asal: Magnesia (Kota)
Penggunaan: pesawat, rudal
Diperoleh dari: air lau
c) Kalsium (Ca)
Wawasan
Setelah umur 20 tahun, tubuh manusia akan mulai mengalami kekurangan
kalsium sebanyak 1% per tahun. Dan setelah umur 50 tahun, jumlah kandungan
kalsium dalam tubuh akan menyusut sebanyak 30%. Kehilangan akan mencapai
50% ketika mencapai umur 70 tahun dan seterusnya mengalami masalah
kekurangan kalsium. Gejala awal kekurangan kalsium adalah seperti lesu, banyak
keringat, gelisah, sesak napas, menurunnya daya tahan tubuh, kurang nafsu makan,
sembelit, berak-berak, insomnia, kram, dsb. Logam magnesium dapat teroksidasi
oleh udara secara perlahan lahan pada temperature kamar, tetapi pada pemanasan
reaksinya sangat hebat (Sugiarto dan Retno, 2010 : 135).22
Fakta
Tanggal penemuan: 1808
Penemu: Sir Humphrey Davy
Nama Asal: Dari kata latin calcis (jeruk nipis)
Penggunaan: bentuk-bentuk kehidupan untuk tulang dan kerang
Diperoleh Dari: kapur, batu gamping, marmer. 3,5% dari kerak
d) Stronsium (Sr)
22
Sugiarto dan Retno, 2010, Kimia Anorgank Logam, Yogyakarta, Graha Ilmu.
32
e) Barium (Ba)
Fakta
Tanggal Discovery: 1808
Penemu: Sir Humphrey Davy
Nama Asal: Dari kata Yunani barys (berat)
Penggunaan: Kedokteran aplikasi, antara lain
Diperoleh Dari: barytine, whiterite
f) Radium (Ra)
Fakta
Tanggal Penemuan: 1898
Penemu: Pierre dan Marie Curie
Nama Asal: Dari kata Latin jari-jari (ray)
Penggunaan: mengobati kanker
Diperoleh dari: bijih uranium
Wawasan
Radium (Ra) adalah salah satu unsur logam alkali tanah yang berasal dari
kerak bumi. Radium berwarna hampir putih bersih, namun akan teroksidasi jika
terkena udara dan berubah menjadi hitam. Radium mempunyai
tingkat radioaktivitas yang tinggi. Isotopnya yang paling stabil, Ra-226,
mempunyai waktu paruh selama 1602 tahun dan kemudian menjadi gas radon.
Radium memiliki empat isotop di antaranya ada yang bersifat radioaktif,
yaitu isotop 226Ra,228Ra, 234Ra, dan 223Ra. Yang dimaksud radium secara umum
adalah radionuklida dengan nomor massa 226 dan nomor atom 88 yang
dinyatakan 88Ra226 atau biasanya ditulis 226Ra. Radionuklida tersebut merupakan
anak luruh thorium-230 (230Th) dari deret uranium-238 (238U).
Radium merupakan luminescent (memberikan warna biru samar), bereaksi
hebat denganair dan minyak untuk membentuk radium hidroksida dan sedikit lebih
tidak stabil daripada barium. Fase normal radium adalah padat.Dalam bentuk
senyawa kimia, radium dapat membentuk garam asam kuat, seperti RaCl2, BaBr2,
dan Ra(NO3)2 . Garam sulfat, karbonat, dan fosfat radium adalah lebih sedikit dapat
larut dibanding dengan nitrat dan khlor. Orde daya larut relatif bervariasi dengan
anion.Untuk sulfat, daya larutnya menurun dalam orde Ca2+< Sr2+< Pb2+< Ra2+.
2.4.2Karakteristik ionic
Ion logam alkali tanah mempunyai tingkat oksidasi +2 dan senyawanya
bersifat stabil, padatannya bersifat ionik , tak berwarna kecuali jika anioniknyta
berwarna. Sebagian sifat kovalen dinjumpai pada senyawa magnesium, terlebih-
lebih senyawa berilium didominasi oleh ikatan-ikatan (Sugiyarto dan Retno, 2010
: 129).23
23
Sugiarto dan Retno, 2010, Kimia Anorgank Logam, Yogyakarta, Graha Ilmu.
34
M𝐶𝑙2.n𝐻2 O 12 6 6 2
M S𝑂4. n𝐻2 O 12 2 0 0
2.4.3Hidrasi ion
Garam-garam logam alkali tanah hamper semuanya tehidrat. Jumlah
molekul hidrat dalam Kristal garam-garam ini bervariasi antara 2-12 seperti
ditunjukkan pada tabel diatas.Tampaknya ada hubungan parallel antara besarnya
rapatan muatan ion logam dengan jumlah molekul hidrat (Sugiyarto dan Retno,
2010 : 129)24
24
Sugiarto dan Retno, 2010, Kimia Anorgank Logam, Yogyakarta, Graha Ilmu.
35
Dari data Ksp di atas terlihat harga Ksp dari Be(OH)2 ke Ba(OH)2 makin
besar, berarti hidroksida alkali tanah kelarutannya bertambah besar dengan
naiknya nomor atom. Be(OH)2 dan Mg(OH)2 sukar larut, Ca(OH)2 sedikit larut,
Sr(OH)2 dan Ba(OH)2 mudah larut. Be(OH)2 bersifat amfoter (dapat larut dalam
asam dan basa kuat).
Be2+ + 2H2O(l)Be(OH)2(s) + 2H+(aq)
BeO2 – + 2H2O(l)Be(OH)2(s) + 2H–(aq) (syukri, 2000 : 109)
Tabel 2.7 Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Garam Alkali Tanah
Dari tabel Ksp di atas terlihat hasil kali kelarutan garam sulfat berkurang
dari BeSO4 sampai BaSO4 berarti kelarutan garam sulfatnya dari atas ke bawah
semakin kecil.Kelarutan garam kromat dari BeCrO4 sampai BaCrO4.Semua garam
karbonatnya sukar larut, semua garam oksalatnya sukar larut kecuali MgC2O4
25
Sugiarto dan Retno, 2010, Kimia Anorgank Logam, Yogyakarta, Graha Ilmu.
36
yang sedikit larut.Untuk lebih memahami kelarutan basa dan garam alkali lakukan
kegiatan berikut.(Syukri,1999 :119).26
2.4.6 Air Sadah
a. Pengertian Air Sadah
Bila kita masuk dalam sebuah gua di daerah berkapur kita akan melihat
stalaktit dan stalagmit. Bagaimanakah terjadinya stalaktit dan stalagmit? Pernahkah
Anda merebus air dalam ketel yang sudah lama digunakan? Apa yang dapat Anda
amati dalam dasar ketel? Semua peristiwa tersebut ada kaitannya dengan air sadah.
Di dalam air seringkali terkandung mineral yang terlarut, misalnya CaCl2,
CaSO4, Ca(HCO3)2, MgSO4, Mg(HCO3)2 dan lain-lain tergantung dari sumber
airnya. Air yang mengandung ion Ca2+ atau Mg2+ dalam jumlah yang cukup
banyak disebut air sadah. Penggunaan air sadah ini menimbulkan beberapa
masalah diantaranya sukar berbuih bila digunakan untuk mencuci dengan sabun,
menimbulkan kerak pada ketel bila direbus karena air sadah mengendapkan sabun
menjadi scum dan mengendapkan CaCO3 bila dipanaskan. Air yang hanya sedikit
atau tidak mengandung ion Ca2+ atau Mg2+ disebut air lunak (Diansari et al, 2014:
673).27
Air sadah terutama disebabkan adanya Ca(HCO3)2 yang terlarut dalam air.
Ion kalsium dan bikarbonat, antara lain berasal dari proses pelarutan batu kapur
CaCO3 dalam lapisan tanah oleh air hujan yang mengandung sedikit asam.
Ca(HCO3)2(aq)CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
Air yang menetes di dalam gua mengandung Ca(HCO3)2 yang terlarut dan
CaCO3 yang tidak larut. CaCO3 yang tertinggal di langit-langit gua semakin
bertambah panjang membentuk stalaktit dan air yang menetes membawa CaCO3
yang semakin menumpuk di dasar gua makin tinggi membentuk stalagmit. Air yang
terus mengalir mengandung Ca(HCO3)2 terlarut merupakan air sadah. Untuk
mengetahui kesadahan suatu air dapat dilakukan penambahan tetesan air sabun
terhadap suatu contoh sampel air sampai terbentuk busa.Air sadah memerlukan
26
Syukri, S., 1999, Kimia Dasar I, Bandung,ITB.
27
Diansari, Viona et al, 2014, Pengaruh Kesadahan air sebagai Media Perendaman Terhadap
Pelepasan Monomer SisaResin Akrilik Heat Cured, Aceh, Universitas Siak.
37
lebih banyak air sabun untuk membentuk busa, sedangkan air lunak hanya
membutuhkan sedikit air sabun untuk membentuk busa.
b. Macam Kesadahan Air
Kesadahan air dapat dibedakan menjadi kesadahan sementara dan
kesadahan tetap.
o Menambahkan Na2CO3
CaCO3(s) + 2NaCl(aq)Natrium karbonat Na2CO3 dapat menghilangkan
kesadahan sementara dan kesadahan tetap karena ion-ion Ca2+ dan Mg2+
akan diendapkan sebagai CaCO3 dan MgCO3. Misalnya, air sadah tetap
yang mengandung garam CaCl2, maka ion Ca2+ dari CaCl2 dapat
diendapkan dengan menambahkan Na2CO3.CaCl2(aq) + Na2CO3(aq)
o Dengan Resin Penukar Ion
Dalam proses penukaran ion, air sadah tetap dilewatkan melalui material
seperti zeolit (natrium aluminium silikat) yang akan mengambil ion Ca2+
dan Mg2+ menggantikan ion Na+. Dengan demikian, diperoleh air lunak
karena sudah tidak mengandung ion Ca2+ dan Mg2+.
38
28
Sugiarto dan Retno, 2010, Kimia Anorgank Logam, Yogyakarta, Graha Ilmu.
39
29
Sidabutar, Tri Exaudi, 2017, Pembuatan dan Karakterisasi Keramik Magnesium Silika dari Abu
Vulkanik Gunung Sinabung, Jakarta, Universitas Mercu Buana.
40
Torium (IV) oksida, ThO2,sehingga senyaawa ini sering di gunakan pada mantel
lampu dengan bahan bakar gas untuk keperluan berkemah.
Kalsium oksida beraaksi dengan air membentuk hidroksidanya dan sering
di pakai untuk menetralkan tanah yang bersifat asam. Namun, penggunaan kalsium
oksida ini dapat juga mengakibatkan tanah terlalu basa, oleh karena itu lebih baik
jika di pakai serbuk batu kapur sebagai agen netralisasi.persamaan reaksinya adalah
:
Ca(OH)2 (aq) + H3O+ (aq) 𝐶𝑎2+ (𝑎𝑞) +3𝐻2 𝑂(𝑙)
Gas karbondioksida bersifat asam, dan oleh karena itu dapat menyebabkan
kerusakan secara berlahan-lahanpada batu marmer yaang di pakai pada bagian
luar bangunan.(Sugiyarto dan Retno, 2010 : 129.)30
30
Sugiarto dan Retno, 2010, Kimia Anorgank Logam, Yogyakarta, Graha Ilmu.
31
Petrucci, Harword, Herring dan Madura, 2003, Kimia Dasar.Jakarta :Erlangga.
42
laut, terutama pada kulit kerang sebagai CaCO3. Kulit kerang dan hewan laut
lainnya yang mati berakumulasi membentuk deposit batu kapur.
Sebagai suatu golongan, logam alkali tanah dari golongan 2 sama lazimnya
seperti unsure-unsur golongan 1. Dari table diatas menunjukan bahwa kalsium dan
magnesium adalah yang paling melimpah.Bahkan berilium, anggota dari golongan
2 yang kelimpahannya paling sedikit, dapat terjangkau karena terdeposit dalam
mineral beril, Be3AlSi6O18.bentuk utamatempat unsure golongan 2 lainnya di
jumpai adalah karbonat, sulfat, dan silica. Radium, seperti tetangganya di
golongan 1, fransium, adalah unsure radioaktif yang hanya terdapat dalam jumlah
kelumit. Radium lebih menarik kesifat radio aktifnya dibanding kesamaan kimianya
dengan unsure golongan 2 lainnya (Slamet,2009: 40).32
Magnesium dalam air laut bereaksi dengan sedimen kalsium karbonat
menjadi dolomit, CaCO3.MgCO3. Mineral utama berilium adalah beril,
Be3Al2(SiO3)6
32
Slamet Supriyadi., 2009, Status Unsur-Unsur Basa ( Ca2+ , Mg2+ ,K+ ,dan Na+ ) Diladang
Kering Madura,Vol 2,No.1,Hal 35-36.Pusat Studi Fisika Terapan(PUSFIT), Universitas
Ahmad Dahlan.
43
mutiara dari jenis aquamarin (biru terang), dan emerald (hijau tua).
Stronsium terdapat dalam celestit, SrSO4, dan stronsianat, SrCO3.Barium
ditemukan dalam barit, BaSO4, dan iterit, BaCO3.Radium terdapat dalam jumlah
kecil pada bijih uranium, sebagai unsur radioaktif.
2.6 Reaksi – Reaksi Logam alkali tanah
Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan
melepaskan dua elektron valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai
bilangan oksidasi +2, sehingga logam alkali tanah diletakkan pada golongan II A.
Alkali tanah termasuk logam yang reaktif, namun Berilium adalah satu-satunya
unsur alkali tanah yang kurang reaktif, bahkan tidak bereaksi dengan air
.(Sugiyarto dan Retno, 2010 : 129).33
Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat.Semakin ke bawah, sifat
pereduksi ini semakin kuat.Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan bereaksi dengan
air yang semakin meningkat dari Berilium ke Barium.Selain dengan air unsur
logam alkali tanah juga bisa bereaksi dengan Oksigen, Nitrogen, dan Halogen.
Tabel 2.10 Reaksi-Reaksi Logam Alkali Tanah
Reaksi-Reaksi Logam Alkali Tanah
Reaksi secara umum Keterangan
2M(s) + O2(g) à 2MO(s) Reaksi selain Be dan Mg tak perlu Pemanasan
33
Sugiarto dan Retno, 2010, Kimia Anorgank Logam, Yogyakarta, Graha Ilmu.
44
M(s) + O2(g) à MO2 (s) Ba mudah, Sr dengan tekanan tinggi, Be, Mg,
dan Ca, tidak terjadi
M(s) + X2(g) à MX2 (s) X: F, Cl, Br, dan I
M(s) +S(s) à MS (s)
M(s) + 2H2O (l) à M(OH)2(aq) + H2 (g) Be tidak dapat, Mg perlu pemanasan
3M(s) + N2 (g) à M3N2 (s) Reaksi berlangsung pada suhu tinggi, Be tidak
dapat berlangsung
M(s) + 2H+(aq) à M2+(aq) + H2 (g) Reaksi cepat berlangsung
M(s) + H2 (g) à MH2 (s) Perlu pemanasan, Be dan Mg tidak dapat
berlangsung
34
Sidabutar, Tri Exaudi, 2017, Pembuatan dan Karakterisasi Keramik Magnesium Silika dari Abu
Vulkanik Gunung Sinabung, Jakarta, Universitas Mercu Buana.
45
35
Sugiarto dan Retno, 2010, Kimia Anorgank Logam, Yogyakarta, Graha Ilmu.
36
Ibid.
46
terhadap pasangan elektron Halogen kecuali F-, maka BeCl2 berikatan kovalen.
Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion. Contoh,
Ca(s) + Cl2(g) → CaCl2(s)
Reaksi umumnya;
M + X2 MX2 (M= logam golongan 2, dan X= F, Cl, Br, atau I)
Karbonat dan Sulfat
Karbonat golongan 2 tidak larut dalam air, demikian juga sulfat dari, Ca,
Sr, dan Ba.Berhubung sifatnya yang tidak larut, maka senyawa ini merupakan
mineral paling penting dari logam golongan 2.Senyawa yang paling kita kenal
adalah CaCO3, Yang merupakan komponen utama batuan gamping.Jika gamping
mengandung lebih dari 5% MgCO3, biasanya disebut gamping dolomitik atau
dolomite. Beberapa tanah liat, pasir, atau kuarsa juga bias terdapat dalam
gamping, pemanfaatan gamping yang utama (sekitasr 70%) ialah sebagai bahan
bangunan. Di antara aplikasi lainnya, gamping di manfaatkan dalam manufaktur
kapur tohor dan kapur mati, sebagai salah satu kandungan dalam kac, dan sebagai
fluks dalam proses metalurgi. Fluks ialah material yang bergabung dengan
pengotor (imperities) dasn membuangnya sebagai cairan yang mudah mengalir
(slag) selama produksi logam.
Semen Portland, produk penting lain dari gamping, adalah campuran
kompleks dari kalsium silikat dan aluminat. Semen ini di hasilkan dalam tungku
putar panjang tempat campuran gamping, tanah liat, pasir dipanaskan secara
bertahap sampai suhu tinggi, bersamaan dengan turunnya campuran tersebut
secara perlahan dalam tungku menurun. Mula-muladi bebaskan uap lembap, lalu
air yang terikat secara kimia. Proses ini diikuti oleh dekomposisi gamping menjadi
CaO(g). akhirnya CaO bergabung dengan silica.(SiO2) dan alumina (Al2O3) dari
pasir dan tanah liat membentuk membentuk silikat dan aluminat. Semen murni
tidak memiliki banyak kekuatan .namun bila dicampur dengan pasir, krikil, dan air,
semen mengeras seperti massa pada batu yang biasa kita sebut sebagai beton.
Semen Portland merupakan material untuk membangun jembatan dermaga dan
struktur bawah air-disebut juga semen hidraulik.
CaCO3 putih dan murni di gunakan dalam berbagau produk.Misalnyua
digunakan dalam pembuatan kertas untuk memperbaiki kecerahan, opasitas,
47
kehalusan, dan kualitas penyerapan tinta pada kertas. Senyawa ini terutama cocok
untuk proses pembuatan kerta terbaru yang menghasilkan kertas bebas asam
dengan umur pakai berharap 300 tahun atau lebih. CaCO3 digunakan sebagai
bahan pengisi dalam plastic, karet, ubin, dempul, dan adheshif serta dalam
makanan dan kosmetik, CaCO3 juga di gunakan sebagai antasida dan sebagai
suplemen. Untuk mencegah osteoporosis, yaitu kondisi tulang menjadi berpori dan
rapuh serta mudah patah. (Cotton,2014: 60).37
2.7 Proses Ekstraksi Logam Alkali Tanah
Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa.Logam alkali
tanah dapat di ekstraksi dari senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapat
menggunakan dua cara, yaitu metode reduksi dan metode elektrolisis.
Ekstraksi Berilium (Be)
a) Metode reduksi
Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF2.
Sebelum mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan beril
[Be3Al2(SiO6)3] dengan Na2SiF6 hingga 700 0C. Karena beril adalah
sumber utama berilium.
BeF2 + Mg MgF2 + Be
b) Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan
BeCl2 yang telah ditambah NaCl.Karena BeCl2 tidak dapat
mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl.
Reaksi yang terjadi adalah :
Katoda : Be2+ + 2e- Be
Anode : 2Cl- Cl2 + 2e-
1) Ekstraksi Magnesium (Mg)
a) Metode Reduksi
37
Cotton F. Albert dan Geoffery Wilkinson, 2014, Kimia Anorganik Dasar. Jakarta,Universitas
Indonsia.
48
38
Sidabutar, Tri Exaudi, 2017, Pembuatan dan Karakterisasi Keramik Magnesium Silika dari Abu
Vulkanik Gunung Sinabung, Jakarta, Universitas Mercu Buana.
52
BeF¬2 + Mg à MgF2 + Be
Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan
BeCl2yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl¬2 tidak dapat mengahantarkan
listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah :
Katoda : Be2+ + 2e- à Be
Anode : 2Cl- à Cl2 + 2e-
Metode Elektrolisis
Selain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa didapatkan dengan
mereaksikan air alut dengan CaO. Reaksi yang terjadi :
CaO + H2O à Ca2+ + 2OH-
Mg2+ + 2OH- à Mg(OH)2
Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan HCl Untuk membentuk MgCl2
Mg(OH)2 + 2HCl à MgCl2 + 2H2O
Setelah mendapatkan lelehan MgCl2 kita dapat mengelektrolisisnya untuk
mendapatkan magnesium
Katode : Mg2+ + 2e- à Mg
Anode : 2Cl- à Cl2 + 2e-
[SrSO4]. Karena Senyawa selesit merupakan sumber utama Strontium (Sr). Reaksi
yang terjadi ;
katode ; Sr2+ +2e- à Sr
anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e-
39
Purwanto Muzakky,1999, Evaluasi Logam Alkali dan Alkali Tanah Dalam Asam Humat Hasil
Isolasi Tanah
55
pada tahun 1985-1986 di amerika adalah 223 ton dan di Brazil adalah 37 ton.
Harga logam Be adalah $690/kg pada tahun 1987 (Greenwood N.N and Earnshaw
A , 1997).40
Berilium ditemukan di dalam 30 jenis mineral, yang paling penting di
antaranya adalah bertandite, beryl,
chrysoberyl,dan phenacite. Beryl dan bertrandite merupakan sumber komersil
yang penting untuk unsur berilium dan senyawa-senyawanya. Kebanyakan metal
ini sekarang dipersiapkan dengan cara mereduksi berilium florida oleh logam
magnesium. Logam berilium baru tersedia untuk industri pada tahun 1957
(Mohsin, Yulianto, 2006). 41
Berelium (Be) merupakan unsur yang cukup reaktif sehingga memudahkan
Be untuk berikatan dengan unsur lain membentuk suatu senyawa. Oleh karena itu
keberadaan unsur berelium murni tidak dapat ditemukan, namun berelium
ditemukan bersenyawa membentuk suatu beril (Be3Al2Si6O18) dan emerald.
Perbedaan antara beril dan emerald hanya terletak pada kandungan krom (Cr).
Beril tidak mengandung Cr sedangkan emerald mengandung Cr sebanyak 2%.
Keberadaan berilium dialam hanya sekitar 2ppm, meskipun berelium reaktif tetapi
berelium memiliki waktu paruh yang relatif panjang yaitu sekitar 1,5 juta tahun
sehingga memungkinkan untuk mengisolasi berelium yang ada di alam (Saito,
Taro, 1996). 42
Kereaktifan berelium terjadi karena berelium memiliki subkulit yang relatif
banyak akibatnya tarikan inti terhadap elekron valensi akan semakin kecil.
Kecilnya tarikan inti terhadap elektron valensi menyebabkan berelium lebih mudah
untuk melepaskan elektronnya sehingga electron tersebut akan diterima oleh unsur
lain yang lebih elektronegatif membentuk suatu senyawa
Unsur-unsur golongan IIA disebut juga alkali tanah sebab unsur-unsur
tersebut bersifat basa dan banyak ditemukan dalam mineral tanah. Logam alkali
40
Greenwood N.N and Earnshaw A., 1997,Chemistry of The Element 2nd Edition, Oxford,
Butterworth, Heinemann.
41
Muhsin Yulianto, “2006,Berelium”, diakses dari http://www.chem-is
try.org/tabel_periodik/berilium, pada tanggal 14 February 2019, pukul 10.30.
42
Saito, Taro, 1996, Kimia Organik, Iwanami Shoten Publishes,Tokyo.
56
tanah umumnya reaktif, tetapi kurang reaktif jika dibandingkan dengan logam
alkali (Cotton,2004:61).43
.Kalsium
Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi.
Bahkan kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan
3,4% keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat
[CaCO3], Senyawa Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida
[CaF.
Kalsium adalah logam metalik, unsur kelima terbanyak di kerak bumi. Unsur ini
merupakan bahan baku utama dedaunan, tulang belulang, gigi dan kerang dan
kulit telur. Kalsium tidak pernah ditemukan di alam tanpa terkombinasi dengan
unsur lainnya.Ia banyak terdapat sebagai batu kapur, gipsum, danfluorite.Apatite
merupakan flurofosfat atau klorofosfat kalsium (Petruci,2003: 118).44
Magnesium.
Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak bumi,
dengan 1,9% keberadaannya. Di alam magnesium bisa bersenyawa menjadi
Magnesium Klorida [MgCl2], Senyawa Karbonat [MgCO3], Dolomit
[MgCa(CO3)2], dan Senyawa Epsomit [MgSO4.7H2O] 45(Syukri, 2000 :112).
Stronsium
Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam strontium
dapat membuntuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit
Barium.
Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat
membentuk senyawa : Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3].
Radium
Logam ini ditemukan dalam jumlah kecil dalam bijih uranium dan thorium
dalam batu pitchblende.Diperkirakan bahwa setiap kilometer persegi permukaan
bumi (hingga kedalaman 40 cm) berisi 1 gram radium.Jumlah radium dalam bijih
43
Cotton F. Albert dan Geoffery Wilkinson, 2014, Kimia Anorganik Dasar. Jakarta,Universitas
Indonsia.
44
Petrucci, Harword, Herring dan Madura, 2003, Kimia Dasar.Jakarta, Erlangga.
45
Syukri, S., 1999, Kimia Dasar I, Bandung,ITB.
57
uranium bervariasi antara 150 dan 350 mg/ton.Dan juga terkandung dalam bijih
Zaire (Sugiyarto dan Retno, 2010 : 129).46
Radium dapat ditemukan dalam berbagai matriks lingkungan, seperti batu-
batuan, tanah, air (air tanah, air laut, air mineral, dan air dari sumber air panas),
tanaman (tanaman darat dan tanaman air), hewan (hewan darat dan hewan air),
udara, dan manusia.
Masuknya radium dari dalam tanah ke air, dapat secara alami, yaitu dengan
migrasi seperti yang telah dijelaskan di atas, di samping itu juga dapat berasal dari
atmosfer akibat dari kegiatan manusia yang memanfaatkan sumber-sumber alam
dari dalam tanah, misalnya kegiatan penambangan, terutama tambang fosfat
termasuk limbah pabrik pembuatan pupuk fosfat, PLTU batubara (coal fly ash),
bahan-bahan bangunan (gipsum, semen, dan pasir). Akibat lepasan 226Ra ke
lingkungan karena kegiatan manusia, menurut Dickson diperkirakan bahwa sekitar
2,4 х 1014 Bq/tahun masuk ke dalam lapisan atmosfer.
Kadar 226Ra dalam lapisan troposfer berkurang dengan ketinggian dan
kadarnya sangat rendah di lapisan atmosfer atas. Distribusi vertikal dalam lapisan
untuk lapisan stratosfer rendah sama dengan kadar 238U, 210 Pb, dan Pb (stabil), yang
semua bersumber pada permukaan bumi. Kejadian alami dan kegiatan manusia
memberi kontribusi cemaran radium di lapisan atmosfer, yang akhirnya 226Ra dapat
jatuh ke bumi bersama-sama dengan air hujan. Kontribusi 226Ra di lingkungan yang
berasal dari atmosfer relatif kecil, sedangkan kontribusi paling besar berasal dari
air buangan akibat kegiatan penambangan, terutama penambangan batubara sampai
mencapai kadar ratusan Bq/kg. Pernah dilaporkan di Rusia (1983), hasil penggalian
batubara 2,8 х 103 ton dapat menghasilkan lepasan 226Ra total tahunan ke
lingkungan (sungai) mendekati 6 х 1012 Bq. Sehingga kemungkinan terjadinya
pencemaran lingkungan oleh 226Ra baik yang berasal dari kegiatan manusia
maupun secara alami perlu dikendalikan secara sungguh-sungguh. Jejak
radionuklida 226Ra dari bermacam-macam sumber pencemar melalui berbagai
media dan masuk ke dalam tubuh manusia.
46
Sugiarto dan Retno, 2010, Kimia Anorgank Logam, Yogyakarta, Graha Ilmu.
58
penambangan uranium, kadar 226Ra dalam air permukaan dapat mencapai 1.100
mBq/l.
Hal yang sama juga ditemukan kadar 226Ra dalam air permukaan yang
berasal dari sungai Aligator di kawasan penambangan uranium di Australia, yaitu
3,33-314 mBq/l.
d. Air Tanah
Yang dimaksud air tanah (groundwater) termasuk air yang berasal dari air
sumur dalam (well water), air mineral kemasan (bottled mineral water), air panas
dari sumber air panas/panas bumi (thermal spring atau geothermal), dan sumur bor
(drilled well). Radium secara alamiah ditemukan dalam air tanah karena hasil
interaksi air tanah dengan radium yang terkandung di dalam batu-batuan dan tanah
yang terdapat di dalam kerak bumi.Secara tidak langsung radium dihasilkan dari
kegiatan manusia yang mengeluarkan air tanah dari dalam bumi, karena berkaitan
dengan pemanfaatan bahan mineral radioaktif, misalnya penambangan uranium dan
thorium.
Kegiatan manusia yang lain seperti penggalian bahan-bahan mineral untuk
komersil, seperti fosfat, emas, batubara, dan tembaga kemungkinan dapat
menimbulkan lepasnya sejumlah radionuklida alam, seperti 226Ra, 230Th, 210Pb,
dan 210Po ke lingkungan bersama-sama dengan air tanah. Di tempat-tempat rekreasi
yang memanfaatkan air panas, misalnya untuk mandi akan memberikan dampak
radiasi cukup tinggi terhadap yang memanfaatkannya, karena kadar radium dan
radon dalam air panas (berasal dari sumber air panas alam) lebih tinggi
dibandingkan dengan air normal pada umumnya. Data kadar226Ra dalam air tanah.
e. Air Laut
Pengukuran kadar 226Ra dalam air laut mula-mula dilakukan oleh Evans
dkk, dekat pantai Kalifornia (1938) dan tahun 1958 pengukuran kadar 226Ra dalam
air laut menjadi lebih sering dilakukan orang, karena radium yang terkandung
dalam air laut merupakan suatu unsur yang dipakai untuk mengetahui proses
geokimia marin. Kosczy (1958) orang yang pertama kali melakukan penggunaan
radium untuk perunut (tracer) dalam laut untuk menghitung koefisien difusi
vertical air laut, untuk memperkirakan waktu pembaruan (renewal time) massa air
di lautan Pasifik dan India. Kadar 226Ra dalam air laut.
61
f. Organisme Akuatik
Organisme akuatik dibedakan menjadi biota air tawar dan biota
laut.Kadar 226Ra dalam biota air tawar umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan
biota laut dan sangat bergantung pada lokasi pengambilan sampel, misalnya jika
sampel biota diambil dari daerah tambang.Kadar 226Ra dalam algae yang diambil di
sungai Animas (dekat lokasi penambangan uranium di Colorado) dapat mencapai
2.200 Bq/kg basah dan di Jaduguda (India) dapat mencapai 8.930 Bq/kg
basah.Kadar 226Ra dalam plankton yang ditemukan di Tessenderlo (Belgia) relatif
tinggi, yaitu 2.780 Bq/kg. Kadar 226Ra dalam molusca dan ikan umumnya relatif
rendah, misalnya kadar 226Ra dalam mulusca yang ditemukan di sungai Aligator
(Australia) berkisar dari 1,1 sampai 166 Bq/kg, dan kadar 226Ra dalam ikan air
tawar berkisar dari 0,052 sampai 8,51 Bq/kg. Harga kadar 226Ra dalam mulusca
tertinggi ditemukan di Australia (dekat penambangan uaranium).
Kadar 226Ra dalam biota laut relatif rendah. Kadar 226Ra dalam plankton
(phytoplanktondan zooplankton) yang berasal dari lautan di bagian dunia berkisar
dari 0,08 sampai 66,6 Bq/kg basah, sedangkan kadar 226Ra dalam algae dan
mullusca umumnya relatif rendah, yaitu 0,011 – 4,44 Bq/kg untuk algae dan 0,08 –
0,89 untuk mullusca. Kadar 226Ra dalam ikan umumnya lebih tinggi dibandingkan
kadar 226Ra dalam algae dan mullusca. Kadar226Ra dalam ikan berkisar dari 0,02
sampai 5,15 Bq/kg. Biasanya kadar 226Ra dalam tulang ikan lebih tinggi
dibandingkan dengan yang di bagian tubuh ikan lainnya, karena radium mempunyai
sifat seperti kalsium, yaitu mudah terakumulasi dalam tulang.
g. Tanaman Darat
Sebagaimana diketahui bahwa radium bersifat seperti kalsium dalam tanah,
sehingga radium merupakan unsur yang penting dalam sistem metabolik dalam
tanaman oleh karena itu radium akan selalu diserap dari tanah oleh tanaman.
Kadar 226Ra dalam tanaman bergantung pada besar-kecilnya radium yang
terkandung dalam tanah. Kadar226Ra dalam tanaman bervariasi bergantung pada
jenis tanaman, misalnya biji-bijian dan sayur-sayuran yang berdaun, kadar
radiumnya akan berbeda.
62
h. Hewan Darat
Kadar 226Ra dalam organ tubuh hewan darat bergantung pada ekosistem dan
seberapa banyak radium yang terakumulasi di dalam organ kritik tersebut. Beberapa
negara telah melaporkan kadar 226Ra dalam berbagai organ tubuh hewan darat pada
daerah latar normal.
Kadar 226Ra dalam tulang hewan darat umumnya lebih tinggi dibandingkan
dengan organ yang lain, karena sifat radium yang mudah terakumulasi dalam tulang
terutama tulang yang masih dalam pertumbuhan.
i. Limbah Industri
Daur ulang yang berasal dari limbah industri banyak orang memanfaatkan,
misalnya abu terbang dipakai untuk campuran semen dan fosfo gipsum untuk bahan
bangunan rumah.Kadar 226Ra dalam limbah industri bervariasi bergantung pada
bahan yang diproduksi. Berikut ini diberikan beberapa sampel yang mengandung
kadar 226Ra dalam limbah cukup tinggi.
2.7.3 .Aplikasi Logam Alkali Tanah
Berilium (Be)
1) Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi
bermasa lebih ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi pesawat
Zet.
2) Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
3) Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir.
4) Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik,
maka Berilium sangat penting sebagai komponen televisi.
5) Berilium digunakan sebagai agen aloy di dalam pembuatan tembaga
berilium. (Be dapat menyerap panas yang banyak). Aloy tembaga-berilium
digunakan dalam berbagai kegunaan karena konduktivitas listrik dan
konduktivitas panas, kekuatan tinggi dan kekerasan, sifat yang
nonmagnetik, dan juga tahan karat serta tahan fatig (logam). Kegunaan-
kegunaan ini termasuk pembuatan: mold, elektroda pengelasan bintik,
pegas, peralatan elektronik tanpa bunga api dan penyambung listrik.
63
6) Karena ketegaran, ringan, dan kestabilan dimensi pada jangkauan suhu yang
lebar, Alloy tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasa-antariksa
dan pertahanan sebagai bahan penstrukturan ringan dalam pesawat
berkecepatan tinggi, peluru berpandu, kapal terbang dan satelit komunikasi.
7) Kepingan tipis berilium digunakan bersama pemindaian sinar-X untuk
menepis cahaya tampak dan memperbolehkan hanya sinaran X yang
terdeteksi.
8) Dalam bidang litografi sinar X, berilium digunakan untuk pembuatan litar
bersepadu mikroskopik.
9) Karena penyerapan panas neutron yang rendah, industri tenaga nuklir
menggunakan logam ini dalam reaktor nuklir sebagai pemantul neutron dan
moderator.
10) Berilium digunakan dalam pembuatan giroskop, berbagai alat komputer,
pegas jam tangan dan peralatan yang memerlukan keringanan, ketegaran
dan kestabilan dimensi.
11) Berilium oksida sangat berguna dalam berbagai kegunaan yang
memerlukan konduktor panas yang baik, dan kekuatan serta kekerasan yang
tinggi, dan juga titik lebur yang tinggi, seterusnya bertindak sebagai
perintang listrik.
12) Campuran berilium pernah pada satu ketika dahulu digunakan dalam lampu
floresens, tetapi penggunaan tersebut tak dilanjutkan lagi karena pekerja
yang terpapar terancam bahaya beriliosis.
Unsur Kalsium
Kalsium adalah logam lunak, berwarna putih; mudah bereaksi dengan
oksigen, tetapi kalsium oksida yang terbentuk merupakan lapisan yang melindungi
logamnya terhadap oksigen lebih lanjut.Kalsium dicampur dengan litium sebagai
pengeras dalam logam yang mengandung timbal; untuk industri baja Cr-Ni,
kalsium dipakai sebagai campuran logam campur.
Senyawa Kalsium Oksida
Kapur tohor (kalsium oksida) digunakan pada pembuatan baja.
Penambahan zat tersebut ke dalam lelehan besi yang mengandung silikat akan
64
47
Purwanto Muzakky,1999, Evaluasi Logam Alkali dan Alkali Tanah Dalam Asam Humat Hasil
Isolasi Tanah Gambut, hal 54-55, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negri Jakarta , Depok.
66
b. Strontium klorida biasanya digunakan dalam pasta gigi untuk gigi sensitive.
c. Strontium oksida terkadang digunakan untuk menambah kualitas lapisan
keramik.
d. Strontium ranelat digunakan dalam penyembuhan osteoporosis
e. SrSO4 digunakan sebagai bahan cat
f. Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan
kaca televisi berwarna dan komputer.
Barium
Barium memiliaki beberapa fungsi dalam bidang industri yaitu sebagai
berikut :
a. Senyawa barium, khususnya barit (BaSO4), memiliki peran yang sangat
penting dalam industri minyak bumi.Barit digunakan dalam pengeboran
sumur minyak.
b. Barium karbonat dapat digunakan untuk racun tikus dan juga dapat
digunakan dalam pembuatan batu bata. Berbeda dengan sulfat, karbonat
akan melarut di dalam perut, sehingga menjadi racun bagi tubuh.
c. Barium oksida digunakan untuk melapisi elektroda pada lampu fluoresensi,
yang dapat melepaskan elektron.
d. Barium karbonat digunakan dalam pembuatan kaca. Karena beratnya,
barium dapat meningkatkan indeks bias dan kilau kaca.
e. Barit digunakan secara ekstensif dalam pembuatan karet.
f. Barium Hidroksida (Ba(OH2)) untuk menguji adanya gas CO2
g. Barium Sulfat (BaSO4) untuk bahan cat warna putih, bahan pengisi karet
sehingga lebih kuat dan bahan pengisi kertas agar tinta tidak merembes.
BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastik karena memiliki
kerapatan yang tinggi dan warna terang.Ba(NO3)2 digunakan untuk
memberikan warna hijau pada kembang api. BaCl2 sebagai bahan
penyamak kulit
h. Telah ditemukan fungsi barium yang baru, yaitu sebagai bahan esensial
pada pembuatan superkonduktor YBCO (Slamet, 2009: 41).48
48
Slamet Supriyadi.,2009, Status Unsur-Unsur Basa ( Ca2+ , Mg2+ ,K+ ,dan Na+ )Diladang
69
Stronsium
a. Stronsium klorida digunakan dalam pasta gigi untuk gigi sensitive.
b. Stronsium klorida hexahydrate digunakan dalam terapi kanker.
c. Stronsium ranelate digunakan untuk membantu pertumbuhan tulang,
meningkatkan kepadatan tulang.
Radium
a. Radium,dalam bentuk gas radon digunakan untuk pengobatan kanker.
Berilium (Be)
a. Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi
bermassa lebih ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi
pesawat Jet.
b. Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
c. Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir.
d. Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka
Berilium sangat penting sebagai komponen televisi.
Magnesium (Mg)
a. Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang
api dan pada lampu blitz.
b. Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa
MgO memiliki titik leleh yang tinggi.
c. Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam
yang terdapat di mulut dan mencegah terjadinnya kerusakan gigi,
sekaligus sebagai pencegah maag.
d. Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan
ringan sehingga bisa digunakan pada alat alat rumah tangga.
Kalsium (Ca)
a. Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
b. Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat gips yang berfungsi untuk
membalut tulang yang patah.
71
49
Cotton F. Albert dan Geoffery Wilkinson, 2014, Kimia Anorganik Dasar. Jakarta,Universitas
Indonsia.
72
akut dapat terjadi. Keadaan ini menyerupai pneumonia dan disebut penyakit
berilium akut. Penetapan udara komunitas dan tempat kerja effektif dalam
menghindari kerusakan paru-paru yang paling akut.
2. Sebagian orang (1-15%) akan menjadi sensitif terhadap berilium. Orang-
orang ini akan mendapat tindak balas keradangan pada sistem pernafasan.
Keadaan ini disebut penyakit berilium kronik (CBD), dan dapat terjadi
setelah pemamparan bertahun-tahun terhadap tingkat berilium diatas normal
(diatas 0.2 μg/m³). Penyakit ini dapat menyebabkan rasa lemah dan
keletihan, dan juga sasak nafas. CBD dapat menyebabkan anoreksia,
penyusutan berat badan, dan dapat juga menyebabkan pembesaran bagian
kanan jantung dan penyakit jantung dalam kasus-kasus peringkat lanjut.
Sebagian orang yang sensitif kepada berilium mungkin atau mungkin tidak
akan mendapat simptom-simptom ini. Jumlah penduduk pada umumnya
jarang mendapat penyakit berilium akut atau kronik Karena kandungan
berilium dalam udara biasanya sangat rendah (0.00003-0.0002 μg/m³).
3. Menelan berilium tidak pernah dilaporkan menyebabkan efek kepada
manusia Karena berilium diserap sangat sedikit oleh perut dan usus.
Berilium yang terkena kulit yang mempunyai luka atau terkikis mungkin
akan menyebabkan radang.
4. United States Department of Health and Human Services (DHHS) dan
International Agency for Research on Cancer (IARC) telah memberi
kepastian bahawa berilium adalah karsinogen. EPA menjangkakan bahawa
pemamparan seumur hidup kepada 0.04 μg/m³ berilium dapat menyebabkan
satu perseribu kemungkinan untuk mengidap kanker.
5. Tidak terdapat kajian tentang efek pemamparan berilium terhadap anak-
anak. Kemungkinan, pengaruh kesehatan yang dilihat pada kanak-kanak
yang terpapar terhadap berilium sama dengan efeknya terhadap orang
dewasa. Masih belum diketahui perbedaan dalam efek berilium antara orang
dewasa dan kanak-kanak.
6. Masih belum diketahui juga apakah pemamparan terhadap berilium dapat
menyebabkan kecacatan sejak lahir atau efek-efek lain yang berlanjutan
73
kepada orang ramai. Kajian terhadap kesan lanjutan terhadap hewan tidak
dapat dipastikan.
7. Berilium dapat diukur dalam air kencing atau darah. Kandungan berilium
dalam darah atau air kencing dapat memberi petunjuk kepada berapa banyak
atau berapa lama seseorang telah terpapar. Tingkat kandungan berilium juga
dapat diukur dari sampel paru-paru dan kulit. Satu lagi ujian darah, yaitu
beryllium lymphocyte proliferation test (BeLPT), mengukur pasti
kesensitifan terhadap berilium dan memberikan jangkaan terhadap CBD.
Batas Kandungan berilium yang mungkin dilepaskan ke dalam udara dari
kawasan perindustrian adalah 0.01 μg/m³, Dirata-ratakan pada jangka waktu
30 hari, atau 2 μg/m³ dalam ruang kerja dengan shift kerja 8 jam.
Magnesium (Mg)
a. Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang
api dan pada lampu Blitz.
b. Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa
MgO memiliki titik leleh yang tinggi.
c. Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam
yang terdapat di mulut dan mencagah terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus
sebagai pencegah maag
d. Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan
ringan sehingga biasa digunakan pada alat alat rumah tangga.
Kalsium (Ca)
a. Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastic.
b. Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi untuk
membalut tulang yang patah.
c. Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen
semen dan cat tembok.Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan
gelas.
d. Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat
dehidrator,dapat juga mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida pada
cerobong asap.
74
Stronsium (Sr)
a. Stronsium dalam senyawa Sr(no3)2 memberikan warna merah apabila
digunakan untuk bahan kembang api.
b. Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan
kaca televisi berwarna dan komputer.
c. Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi
listrik dalam baterai nuklir RTG (Radiisotop Thermoelectric Generator).
Barium (Ba)
a. BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu
menyerap sinar X meskipun beracun.
75
3.1.Kesimpulan
Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan
dalam bentuk monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam
murni yang ada di udara, membentuk lapisan luar pada oksigen.Dari makalah yang
kami sampaikan ini, kami mengambil kesimpulan bahwasanya hampir semua unsur
logam alkali tanah berbahaya bagi kesehatan. Namun, ada diantaranya yang justru
sangat baik bagi kesehatan manusia, bahkan berperan penting dalam tubuh, seperti
kalsium dan magnesium. Semua itu bergantung pada kadar setiap unsure yang
masuk ke dalam tubuh setiap makhluk hidup. Oleh sebab itu penggunaan setiap
unsur tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari harus benar-benar diperhatikan,
karena setiap unsure memiliki kadar tertentu yang aman bagi makhluk hidup.
3.2.Saran
Saran yang dapat kami utarakan adalah, setiap unsur yang ada mempunyai
dampak dan kegunaan tersendiri bagi kehidupan manusia. Semua itu bergantung
dari manusia yang menggunakan. Tapi apapun dan bagaimana pun unsur tersebut
lebih baik digunakan secara seimbang, supaya dapat memberikan dampak yang
baik bagi kita dan juga bagi lingkungan hidup di sekitar kita.
73
74
DAFTAR PUSTAKA
Diansari, Viona et al, 2014, Pengaruh Kesadahan air sebagai Media Perendaman
Terhadap Pelepasan Monomer SisaResin Akrilik Heat Cured, Aceh,
Universitas Siak.
Greenwood N.N and Earnshaw A., 1997,Chemistry of The Element 2nd Edition,
Oxford, Butterworth, Heinemann.
Purwanto Muzakky,1999, Evaluasi Logam Alkali dan Alkali Tanah Dalam Asam
Humat Hasil Isolasi Tanah Gambut, hal 54-55, Jurusan Teknik Elektro,
Politeknik Negri Jakarta , Depok.
Slamet Supriyadi.,2009, Status Unsur-Unsur Basa ( Ca2+ , Mg2+ ,K+ ,dan Na+)
Diladang Kering Madura,Vol 2,No.1,Hal 35-36, Pusat Studi Fisika
Terapan(PUSFIT) : Universitas Ahmad Dahlan