Anda di halaman 1dari 3

Teknik Pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi

1. Menentukan nilai data tertinggi (Xt) dan nilai data terendah (Xr).

2. Menghitung jarak atau rentangan (R) dengan rumus 2.1 berikut:


R = Xt – Xr (2.1)

3. Menghitung jumlah kelas (k) dengan rumus Sturges seperti pada rumus 2.2.
k = 1 + 3,3 log n (2.2)
keterangan n : jumlah data

4. Menghitung panjang kelas interval (p) dengan rumus 2.3.


𝐑
𝐩=𝐤 (2.3)

5. Menentukan nilai limit kelas atas LKA) dan limit kelas bawah (LKB). Nilai data terendah
sebagai limit bawah kelas pertama (LKB kelas pertama) dilanjutkan menghitung nilai
kelas interval untuk kelas-kelas berikutnya dengan cara menjumlahkan ujung bawah
kelas (LKB) ditambah panjang kelas (p) dan hasilnya dikurangi 1 (untuk data dengan
tingkat ketelitian data satuan); 0,01 (untuk data dengan tingkat ketelitian satu decimal);
atau 0,001 (untuk data dengan tingkat ketelitian satu decimal), demikian pula sampai
pada kelas terakhir menggunakan cara yang sama.
Contoh lihat tabel 2.4, cara menentukan nilai interval kelas (limit kelas) dengan panjang
kelas (p) = 20:
LKB kelas pertama = data terendah = 20
LKA kelas pertama = (LKB kelas pertama + p) – 1
= (20 + 20) -1 = 39
LKB kelas kedua = (LKB kelas pertama + p) = 20 + 20 = 40
LKA kelas kedua = (LKB kelas kedua + p) – 1
= (40 + 20) -1 = 59
Demikian nilai limit kelas untuk kelas selanjutnya menggunakan cara yang sama.
6. Menentukan nilai batas kelas bawah (BKB) dan nilai batas kelas atas (BKA). BKB
dihitung dengan cara mengurangi nilai LKB dengan 0,5 untuk tingkat ketelitian data
satuan, atau 0,05 untuk tingkat ketelitian data satu desimal, atau 0,05 untuk tingkat
ketelitian data dua desimal. BKA dihitung dengan cara menambah nilai LKA dengan 0,5
untuk tingkat ketelitian data satuan, atau 0,05 untuk tingkat ketelitian data satu desimal,
atau 0,05 untuk tingkat ketelitian data dua desimal.
Contoh: lihat tabel 2.4, nilai batas kelas dihitung dengan cara berikut:
BKB kelas pertama = LKB kelas pertama – 0,5 = 19,5
BKA kelas pertama = LKA kelas pertama + 0,5 = 39 + 0,5 = 39,5
BKB kelas kedua = LKB kelas kelas kedua – 0,5 = 39,5
BKA kelas kedua = LKA kelas kedua + 0,5 = 59 + 0,5 = 59,5
Demikian pula untuk nilai limit kelas pada kelas kelas selanjutnya menggunakan cara
yang sama.

7. Membuat tabel sementara (lihat tabel 2.5) untuk tabulasi data dengan cara mentabulasikan
data satu-persatu sesuai urutan data yang diperoleh. Untuk menghindari kesalahan, data
yang sudah ditabulasi diberi tanda agar tidak ditabulasi ulang.
Tabel 2.5 Contoh Tabulasi Data

Limit Kelas Frekuensi


Rincian Tabulasi
(LK) (f)
20 – 39 1111 1111 111 13
40 – 59 1111 1111 1111 1111 1111 24
60 – 79 1111 111 8
80 – 99 1111 1111 1 11
Jumlah 56
8. Membuat TDF dengan cara memindahkan semua angka

Tabel 2.6 Distribusi Frekuensi Nilai Kepuasan Konsumen


Terhadap Fasilitas Perumahan di Malang
No. Limit Kelas Batas Frekuensi
Kelas (LK) Kelas (BK) (f)
1 20 – 39 19,5 – 39,5 13
2 40 – 59 39,5 – 59,5 24
3 60 – 79 59,5 – 79,5 8
4 80 – 99 79,5 – 99,5 11
Jumlah 56

Anda mungkin juga menyukai