“RUPTUR URETA”
DISUSUN OLEH:
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“RUPTUR URETRA”
DISUSUN OLEH:
STIKES MAHARANI
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Kegiatan Pendidikan Kesehatan Tentang Ruptur Uretra di
Ruang 18 IRNA II RSUD Dr. Saiful Anwar Malang telah disetujui dan disahkan pada :
Hari, Tanggal : , November 2018
Tempat : R.18 IRNA II RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Ketua Kelompok 8
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
CEDERA KEPALA
A. Latar Belakang
Proporsi cedera saluran kemih sebesar 10% dari seluruh kasus trauma
terutama yang disebabkan oleh fraktr pelvis pada kecelakaan lalu lintas dan
kasus terjatuh dari ketinggian. Kasus trauma uretra lebih sering terjadi pada laki-
laki, karena panjang uretra pada laki-laki. Sebanyak 65% kasus merupakan
ruptur komplit dan 35% merupakan ruptur inkomplit. Trauma saluran kemih
Pemeriksaan yang efektif dan efisien, serta penatalaksanaan yang cepat dan tepat
Berdasarkan fenomena yang ada diatas, alat uroflowmetri ini memiliki peran yang
penting sebagai pendeteksi dini gejala kanker prostat pada pria dewasa. Apabila tanda
gejala kanker prostat atau masalah pada kelenjar prostat mampu dideteksi sejak dini
maka akan mampu membantu meningkatkan peluang proses penyembuhan dengan
ruptur uretra.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan 75% peserta dapat :
a. Menyebutkan pengertian rupture uretra.
b. Menyebutkan tanda gejala penyakit rupture uretra.
c. Menjelaskan tanda-tanda gejala penyakit rupture uretra
d. Menjelaskan penyebab penyakit rupture uretra
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Rupture uretra
2 Sasaran
Klien dan Keluarga dari klien yang dirawat di ruang 18 RSUD Dr. SAIFUL
ANWAR MALANG
3. Metode
Ceramah, tanya jawab dan diskusi.
4. Media dan Alat
Power Point
5. Waktu dan tempat
Hari / tanggal : , November 2018
Waktu : WIB - selesai
Tempat : Ruang 18 RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
6. Pengorganisasian
Penanggung jawab :
Moderator :
Pemateri :
Fasilitator :
7. Uraian Tugas
a. Penanggunng jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
b. Moderator
Membuka acara
Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing
Menjelaskan tujuan dan topik
Menjelaskan kontrak waktu
Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri
Mengarahkan alur diskusi
Memimpin jalannya diskusi
Menutup acara
c. Pemateri
Mempresentasikan materi untuk penyuluhan
d. Fasilitator
Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan
Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta
D. Kegiatan Penyuluhan
Perkenalan mahasiswa
Perkenalan dengan dosen
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan kontrak
waktu
2 15 Menit Materi :
Menjelaskan
Menyebutkan pengertian
penyakit uroflowmetri
Menjelaskan pencegahan
Memperhatikan
dan penatalaksanaan
rupture uretra
Memperhatikan
1. PENGERTIAN
Ruptur uretra merupakan kerusakan kontinuitas uretra yang disebabkan
oleh ruda paksa secara eksternal, seperti fraktur tulang panggul atau straddle
(Setiawan dkk., 2015). Trauma uretra adalah trauma yang terjadi akibat cedera
yang berasal dari luar dan cedera iatrogenik akibat instrumentasi pada uretra
(Nursalam, 2006)
Sebanyak 20% kasus fraktur penis juga dapat ditemukan ruptur uretra, terutama
uretra bagian pendulosa. Trauma tajam, umum terjadi karena luka tembak dan
luka tusuk. Sebanyak 75% kasus fraktur pelvis disertai dengan ruptur uretra.
Trauma iatrogenik paling sering terjadi karena instrumentasi endoskopi dan
anatomi uretra dibagi menjadi 2, yaitu uretra posterior dan anterior. Trauma
uretra posterior terjadi pada bagian proksimal dari membra perineal di uretra
urethrae externum sehingga timbul retensi urin. bila kandung kemih terlalu
penuh, terjadi ekstravasasi sehingga timbul nyeri hebat dan kedalam umum
penderita memburuk.
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Evaluasi lanjutan untuk mencari cedera uretra dianjurkan pada semua
riwayat trauma (straddle injury). Pemeriksaan fisik yang harus dilakukan adalah
pemeriksaan colok dubur; selain untuk menemukan prostat letak tinggi yang
dapat menunjukkan derajat ruptur uretra, parsial atau komplit, serta lokasinya,
dilakukan dengan injeksi 20-30 mL materi kontras sambil menahan meatus tetap
(Kusumajaya, 2018).
RUB dapat mengidentifikasi lokasi cedera. Ruptur inkomplit ditandai
ekstravasasi uretra saat buli terisi penuh, sedangkan ruptur komplit ditandai
ekstravasasi masif tanpa pengisian buli. Ekstravasasi dapat terlihat hanya di
badan korpus jika fasia Buck’s masih intak, dan akan terlihat hingga ke skrotum,
perineum, dan abdomen anterior jika fasia Buck’s telah robek. Uretroskopi juga
dapat menjadi pilihan yang baik karena berfungsi diagnostik ataupun terapeutik
pada cedera uretra akut. Uretroskopi menjadi pilihan pemeriksaan pertama pada
kondisi pasien dari keadaan syok karena perdarahan; dapat berupa resusitasi
cairan dan balut tekan pada lokasi perdarahan. Pemantauan harus dilakukan
pada hidrasi agresif. Selanjutnya, drainase urin harus segera dilakukan karena
(Kusumajaya, 2018).
1. Trauma uretra anterior laki-laki
a. Trauma tumpul
Penatalaksanaan akut hanya dengan sistostomi suprapubik atau
dibagi, menjadi (1) segera: <48 jam setelah trauma; (2) primer ditunda: 2
hari- 2 minggu setelah trauma; dan ditunda: >3 bulan setelah trauma
(Kusumajaya, 2018).
b. Trauma tajam
Eksplorasi segera melalui retropubis dilanjutkan dengan perbaikan
kondisi stabil, dan pada ruptur komplit yang disertai cedera leher buli
atau rektal. Stenosis uretra anterior dapat terbentuk walaupun
lantai pelvis jika cedera leher buli atau uretra proksimal. Jika cedera pada
(Kusumajaya, 2018).
DAFTAR PUSTAKA
Ather, H. Hammad dan Amanullah Memmon. 1998. Uroflowmetry and Evaluation of
Voiding Disorders. Department os Surgery and Section of Urology, The
Aga Khan University, Kirachi, Pakistan.
Jamaludin, Irvan., Makruf, M. Ridha dan Lamidi. 2016. Wireless Uroflowmetry
Berbasis PC. Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan SUrabaya