Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

STRIKTUR URETRA

NADYA GITA PUSPITA


I4B019043

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
PURWOKERTO
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Striktur Uretra


Sub pokok bahasan : Striktur Uretra
Sasaran : Pasien dan penunggu
Hari / Tanggal : Senin, 16 November 2019
Waktu : 10 menit
Tempat : Ruang Dahlia (5E)
==========================================================

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan ini, pasien dan keluarga pasien diharapkan
mampu memahami tentang striktur uretra.
Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarga pasien :
a. Menjelaskan kembali tentang pengertian striktur uretra.
b. Mengulang kembali penyebab striktur uretra.
c. Mengulang kembali tanda gejala striktur uretra.
d. Menjelaskan pencegahan striktur uretra.

B. PELAKSANAAN KEGIATAN
No Kegiatan Kegiatan Peserta Waktu
1 Pembukaan 3 menit
a. Memberi salam a. Membalas salam
b. Perkenalan b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan c. Mendengarkan
d. Menjawab
d. Apersepsi
e. Menjawab
e. Pre test secara lisan
pertanyaan yang
diajukan secara
lisan

2 Kegiatan Inti 5 menit


a. Materi tentang striktur uretra a. Mendengarka
b. Diskusi tentang materi yang n dan
telah disampaikan memperhatikan

b. Memperhatika
n dan bertanya

3 Penutup 2 menit
a. Menyimpulkan materi a. Memperhatikan
penyuluhan bersama peserta
b. Memberikan evaluasi secara b. Menjawab
lisan. pertanyaan yang
diajukan secara
lisan
c. Memberikan salam penutup c. Menjawab salam

C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. MEDIA DAN ALAT


1. Leaflet
2. Alat tulis

E. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
b. Peran dan tugas pelaksana penyuluhan sesuai perencanaan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
b. Pasien dan keluarga mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
c. Pasien dan keluarga berperan aktif selama penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Pasien dapat mengulang apa yang ditanyakan pembicara atau penyuluh

Lampiran 1. Materi

STRIKTUR URETRA
1. DEFINISI

Striktur uretra adalah kondisi dimana suatu bagian dari uretra


menyempit akibat adanya jaringan parut dan kontriksi. Striktur uretra bisa
terjadi secara kongenital maupun karena trauma. Namun, kejadian striktur
uretra pada laki-laki jarang yang bersifat kongenital dan diakibatkan oleh
trauma yang bersifat iatrogenik (kateterisasi, prosedur endoskopik, atau
rekonstruksi uretra sebelumnya) atau karena trauma (fraktur pelvis).
Sedangkan striktur uretra pada wanita diakibatkan oleh adanya deformitas
dari uretra yang berputar dan mengalami penyempitan(spinning
top) (Prabowo & Pranata).

2. ETIOLOGI:
Penyebab dari striktur uretra adalah sebagai berikut :
1. Kongenital
Pertumbuhan dan perkembangan meatus uretralis semenjak janin
mengalami gangguan, sehingga tidak terbentuk sempurna.
Pembentukan yang tidak sempurna tersebut akan mempersempit jalan
urine, sehingga terjadi obstruksi jaringan. (Prabowo & Pranata, 2014).
2. Jaringan parut sepanjang uretra
Jaringan parut ini dipicu oleh adanya perlukaan karena suatu penyakit.
Infeksi jaringan (gonorhea) oleh diplococcus neisseria gonorhea akan
melukai jaringan uretra. Perlukaan yang kronis akan menyebabkan
jaringan fibrosa mengalami penebalan, sehingga terjadilah striktur
fibrosa pada uretra posterior (Prabowo & Pranata, 2014)
3. Cidera traumatik (instrumentasi atau infeksi)
Banyak tindakan yang memicu terjadinya striktur, misalnya
pemasangan kateter yang lama. Infeksi chlamidia sekarang merupakan
penyebab utama tapi dapat dicegah dengan menghindarikontak dengan
individu yang terinfeksi atau menggunakan kondom (Nurarif &
Kusuma, 2015).

3. TANDA DAN GEJALA


Pada klien striktur uretra, yaitu pancaran urine yang kecil dan bercabang.
Hal ini dikarenakan sumbatan atau obstruksi pada saluran meatus uretralis,
sehingga akan menurunkan patensi urine low dan obstruksi yang berada di
medial akan membuat aliran urine terpecah, sehingga seolah-olah pancaran
urine terbelah dua (Prabowo & Pranata, 2014).
Gejala yang lain dari striktur uretra antara lain:
 Frekuensi
Merupakan banyaknya jumlah berkemih dalam sehari. Peningkatan
frekuensi untuk berkemih pada klien striktur uretra dikarenakan tidak
tuntasnya klien untuk mengosongkan vesika, sehingga masih terdapat
residu urine dalam vesika. Hal inilah yang kemudian mendorong m,
detrusor untuk berespon mengosongkan vesika.
 Disuria
Merupakan rasa sakit dan kesulitan untuk melakukan miksi. Klien
striktura uretra akan mengalami iritabilitas mukosa, baik pada uretra
maupun pada vesika urinaria. Hal ini dikarenakan akumulasi urine
yang melebihi kapasitas bladder dan sifat Ph dari urine yang
cenderung asam/basa akan melukai mukosa saluran kemih. Selainitu,
relaksasi vesika yang melebihi dari kemampuan otot vesika akan
menimbulkan inflamasi dan nyeri.
 Inkontinesia urine
Merupakan ketidakmampuan untuk mengontrol miksi(ngompol).
Kejadian ini pada klien striktur uretra dipicu oleh iritabilitas syaraf
perkemihan, sehingga kemampuan untuk mengatur regulasi miksi
menurun.
 Urine menetes
Merupakan dampak dari residu urine dan adanya obstruksi pada
meatus uretralis, sehingga pancaran urine melemah dan pengosongan
tidak bisa spontan.
 Retensio urine
Striktur uretra yang totalitas akan menghambat secara total aliran
urine, sehingga urine tidak akan keluar sedikitpun dan terakumulasi
pada vesika urinaria (Prabowo & Pranata, 2014).

4. PENCEGAHAN
Menurut (Prabowo & Pranata, 2014), pencegahan yang dapat dilakukan
yaitu:
 Berusaha untuk menghindari cedera pada uretra dan panggul.
 Selalu berhati-hati pada penyebab kateterisasi. Cara untuk
menghindarinya adalah dengan menggunakan pelumas dan
menggunakan kateter terkecil apabila diperlukan dan hanya dalam
waktu yang sebentar.
 Hindari infeksi menular seksual, seperti gonore dan chlamydia.
Gonore merupakan salah satu penyebab paling umum dari striktur
uretra. Sedangkan, chlamydia belakangan ini disebut sebagai
penyebab paling utama striktur uretra.
 Infeksi dapat dicegah dengan penggunaan kondom atau menghindari
berhubungan intim dengan pengidapnya.
 Hal yang dapat mencegah striktur uretra salah satunya adalah dengan
mengonsumsi antibiotik.
DAFTAR PUSTAKA

Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC Jilid 3. Jogjakarta: Mediaction
Jogja..

Prabowo, E., & Pranata, A. E. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem
Perkemihan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai