Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

ANAK
DENGAN KASUS BRONKOPNEUMONIA PADA “AN.R”
DI RUANG MAWAR
RUMAH SAKIT WIJAYA KUSUMA LUMAJANG

DISUSUN OLEH :
PATRESIA NONI BATA BANI
NIM :
14201.11.19039

PRODI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
PADJARAKAN-PROBOLINGGO
TAHUN
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TOPIK
POTURAL DRAINAGE UNTUK MEMUDAHKAN
KELUARNYA SPUTUM/DAHAK

Disusun Oleh :
Patresia Noni Bata Bani

NIM : 14201.11.19039

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
PAJARAKAN – PROBOLINGGO
TAHUN 2022

2
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Postural Drainage untuk Memudahkan keluarnya
Sputum/Dahak
Sub pokok bahasan : - Definisi Postural Drainage
- Manfaat Postural Drainage
- Teknik Postural Drainage
Sasaran : Keluarga pasien keluarga
Tempat : Ruang Mawar Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang
Waktu : 18 Januari 2022

A. ANALISA SITUASI
1. Peserta penyuluhan
a. Pesien dan keluarga
b. Jumlah peserta ± 2 orang
c. Mampu membaca
d. Minat dan perhatian dalam menerima materi penyuluhan cukup baik
e. Interaksi antar penyuluh dan peserta cukup baik
2. Penyuluh
a. Mahasiswi STIKES Hafshawaty Zainul Hasan Genggong
b. Mampu mengkomunikasikan materi penyuluhan
3. Tempat
a. Rumah
b. Cukup dan sesuai
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan instruksional umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat
menyebutkan, menjelaskan mengenai Postural Drainage untuk
Memudahkan keluarnya Sputum/Dahak.
2. Tujuan instruksional khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan di harapkan :
a. Pasien dan keluarga dapat mengetahui Definisi Postural Drainage
b. Pasien dan keluarga dapat mengetahui Manfaat Postural Drainage
c. Pasien dan keluarga dapat mengetahui Teknik Postural Drainage
untuk Memudahkan keluarnya Sputum/Dahak
3. MATERI
- Terlampir

3
C. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Waktu
Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Ceramah 5 menit
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan dan Tanya
diri 3. Menjawab jawab
3. Menanyakan pertanyaan
keadaan pasien dan 4. Memperhatikan
keluarga dan memberi
4. Kontrak waktu respon
5. Menjelaskan 5. Memperhatikan
tujuan pertemuan dan memberi
6. Apresiasi respon
6. Memperhatikan
dan memberi
respon
Pelaksanaan Penyampaian materi Menjelaskan materi Melihat 10 menit
tentang Postural pada leaflet leaflet
Drainage untuk
Memudahkan
keluarnya
Sputum/Dahak
Penutup 1. Mengevaluasi hasil 1. Menjawab Tanya 5 menit
penyuluhan yaitu pertanyaan jawab
menanyakan 2. Memeperhatikan
materi yang sudah dan memberi
disampaikan respon
2. Memberikan 3. Menjawab salam
himbauan tentang
Postural Drainage
untuk
Memudahkan
keluarnya
Sputum/Dahak

D. METODE
Memeberikan leaflet dan melakukan Tanya jawab.
E. SASARAN
Keluarga pasien
F. WAKTU
Hari : selasa
Tanggal : 18 Januari 2022

4
G. TEMPAT
- Ruang MAWAR Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang
H. MEDIA ALAT PENYULUHAN
- leaflet
I. EVALUASI / PERTANYAAN
a. Pasien dan keluarga dapat mengetahui Definisi Postural Drainage
b. Pasien dan keluarga dapat mengetahui Manfaat Postural Drainage
c. Pasien dan keluarga dapat mengetahui Teknik Postural Drainage untuk
Memudahkan keluarnya Sputum/Dahak

5
POSTURAL DRAINAGE UNTUK
MEMUDAHKAN KELUARNYA
SPUTUM/DAHAK
A. Definisi Postural Drainage
Postural drainase (PD) merupakan salah satu intervensi untuk melepaskan
sekresi dari berbagai segmen paru dengan menggunakan pengaruh gaya
gravitasi.. Mengingat kelainan pada paru bisa terjadi pada berbagai lokasi
maka PD dilakukan pada berbagai posisi disesuaikan dengan kelainan
parunya. Waktu yang terbaik untuk melakukan PD yaitu sekitar 1 jam sebelum
sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelum tidur pada malam hari. Postural
drainase (PD) dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam
saluran nafas tetapi juga mempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak
terjadi atelektasis. Pada penderita dengan produksi sputum yang banyak PD
lebih efektif bila disertai dengan clapping dan vibrating. Postural darinase
(PD) merupakan cara klasik untuk mengeluarkan sekret dari paru dengan
mempergunakan gaya berat dan sekret itu sendiri. Postural Drainase (PD)
dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran nafas
tetapi mempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi ateletaksis. Pada
penderita dengan produksi sputum yang banyak postural drainase lebih efektif
bila disertai dengan perkusi dan vibrasi dada.
B. Manfaat postural drainage
1. Untuk mengeluarkan secret yang tertampung.
2. Untuk mencegah akumulasi secret agar tidak terjadi atelektasis.
3. Mencegah dan mengeluarkan secret.
C. Indikasi postural Drainage
Mencegah penumpukan secret yaitu pada:
1. pasien yang memakai ventilasi
2. pasien yang melakukan tirah baring yang lama
3. pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik,
bronkiektasis
mobilisasi secret yang tertahan :
1. pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh secret.
2. pasien dengan abses paru
3. pasien dengan pneumonia
D. Kontraindikasi Postural drainage
1. Tension pneumotoraks
2. Hemoptisis
3. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark
miokard akutrd infark dan aritmia.
4. Edema paru

6
5. Efusi pleura yang luas
E. Teknik postural drainage
1. Posisi untuk Drainase Postural Bronkus Apikal Anterior Lobus atas
Untuk menguras lendir dari segmen apikal lobus atas, minta pasien duduk
di posisi yang nyaman di tempat tidur atau permukaan datar dan bersandar
pada bantal terhadap kepala tempat tidur atau pemberi perawatan. Perawat
menepuk dan menggetarkan di atas area otot antara tulang selangka dan
sangat bagian atas tulang belikat (daerah diarsir dari diagram) di kedua sisi
selama 3 sampai 5 menit. Dorong pasien untuk mengambil napas dalam-
dalam dan batuk selama perkusi untuk membantu membersihkan saluran
udara.
2. Bronkus Apikal Posterior Lobus kanan
Minta Pasien duduk dengan nyaman di kursi atau sisi tempat tidur dan
membungkuk, lengan menggantung, menghadap bantal. Perawat menepuk
dan menggetarkan dengan kedua tangan di atas punggung atas pada kedua
sisi kanan dan kiri.
3. Bronkus Lobus atas Anterior
Minta pasien berbaring datar di tempat tidur atau meja dengan bantal di
bawah kepala dan kakinya untuk kenyamanan. Perawat menepuk dan
menggetarkan sisi kanan dan kiri bagian depan dada, antara tulang
selangka dan puting.
4. Bronkus Lingual Lobus atas kiri
Minta pasien berbaring miring ke kanan dan posisi Trandelenburg, dengan
kaki di tempat tidur ditinggikan 30 cm. tempatkan bantal dibelakang
punggung, dan gulingkan klien seperempat putaran ke bantal. Perawat
menepuk dan menggetarkan daerah luar puting.
5. Bronkus Lobus tengah kanan
Minta pasien berbaring miring kiri dan tinggikan kaki tempat tidur 30 cm.
tempatkan bantal di belakang punggung pasien dan gulingkan klien
seperempat putaran bantal. Perawat menepuk dan menggetarkan di luar
daerah puting yang tepat.
6. Bronkus Lobus bawah Anterior kanan dan kiri
Minta pasien berbaring terlentang dengan posisi Trandelenburg dengan
kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm. biarkan lutut menekuk
pada bantal. Perawat menepuk dan menggetarkan di atas tulang rusuk
yang lebih rendah di sisi kiri, seperti yang ditunjukkan di bagian yang
diarsir dari diagram. Ini kemudian harus diulang pada sisi yang
berlawanan, dengan perkusi dan getaran di atas tulang rusuk yang lebih
rendah di sisi kanan dada.
7. Bronkus Basal Posterior kanan dan kiri
Minta pasien berbaring tengkurap dalam posisi Trendelenburg dengan kaki
tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm. Perawat menepuk dan

7
menggetarkan bagian bawah punggung, di atas sisi kiri dan kanan tulang
belakang, hati-hati untuk menghindari tulang belakang dan tulang rusuk
yang lebih rendah.
8. Bronkus Lateral Lobus bawah kanan dan kiri
Minta pasien berbaring miring ke kanan dan ke kiri pada posisi
Trandelendurg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm.
Perawat menepuk dan menggetarkan di atas bagian paling atas dari bagian
bawah tulang rusuk kiri, seperti yang ditunjukkan di daerah yang teduh.
Ini kemudian harus diulang pada sisi yang berlawanan, dengan perkusi dan
getaran selama bagian paling atas dari sisi kanan tulang rusuk yang lebih
rendah.
9. Bronkus Superior Lobus bawah kanan dan kiri
Minta pasien berbaring terlungkup dengan bantal di bawah lambung.
Perawat menepuk dan menggetarkan pada bagian bawah tulang belikat, di
kedua sisi kanan dan kiri tulang belakang, hindari perkusi/tepukan
langsung atau getaran di atas tulang belakang itu sendiri.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abdilah, A. J. (2019). Pengaruh Postural Drainase Terhadap Bersihan Jalan Nafas


Pada Balita Dengan Ispa Di Puskesmas Lohbener Kabupaten Indramayu
Tahun 2018. Medisina (Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan), 5(10), 55-
66.
Dina, P. A. (2018). Efektifitas Nebulizer-Postural Drainage Dan Nebulizer-Batuk
Efektif Dalam Pengeluaran Sputum Pada Pasien Asma Di Rsud
Caruban (Doctoral Dissertation, Stikes Bhakti Husada Mulia).
Haryono, R., & Ikawati, S. C. (2020). Metode Pengeluaran Sputum Dengan
Quake Devide Training Dan Autogenic Dalam Mengatasi Bersihan Jalan
Nafas Pada Pasien Bronkitis. Prosiding Diseminasi Hasil Penelitian
Dosen Program Studi Keperawatan Dan Farmasi Volume 2 Nomor 2
Bulan September Tahun 2020, 2(2).
Rahma, M., Jundapri, K., & Suharto, S. (2021). Fisioterapi Dada Pada Balita
Dengan Infeksi Saluran Pernafasan Atas. Jurnal Keperawatan, 13(3), 847-
854.
Tsani Muslimah, R. A. B. I. U. L. (2020). Asuhan Keperawatan Anak
Bronkhopneumonia Dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Di
Ruang Kalimaya Atas Rumah Sakit Umum Daerah Dr Slamet Garut.
Wartini, W., Immawati, I., & Dewi, T. K. (2021). Penerapan Latihan Batuk
Efektif Pada Intervensi Nebulizer Dalam Mengatasi Ketidakefektifan
Bersihan Jalan Napas Anak Asma Usia Prasekolah (3–5 Tahun). Jurnal
Cendikia Muda, 1(4), 478-484.
Wulandari, E., & Iskandar, S. (2021). Asuhan Keperawatan Gangguan
Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Dengan Postural Drainase Pada Balita
Pneumonia Di Wilayah Kerja Puskesmas Sawah Lebar Kota
Bengkulu. Journal Of Nursing And Public Health, 9(2), 30-37.
Yulianti, W., Purwono, J., & Utami, I. T. (2021). Penerapan Clapping Dan Batuk
Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum Pada Pasien Penyakit Paru
Obstruksi Kronik (Ppok) Di Kota Metro Tahun 2021. Jurnal Cendikia
Muda, 2(3), 429-436.

9
10
11

Anda mungkin juga menyukai