Disusun Oleh :
(14201.10.18.018)
GENGGONG – PROBOLINGGO
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN
“CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)” DI RUANG
FLAMBOYAN RSUD Dr.SALEH KOTA PROBOLINGGO
Disusun Oleh :
Nama : LIA BARKATUR ROHMANIYAH
NIM : 14201.10.18018
Semester/ Program Studi : VI / Sarjana Keperawatan
Ruangan :FLAMBOYAN
Laporan Pendahuluan disetujui dan disahkan pada
: Hari :
Tanggal :
Mahasiswa,
. .
Mengetahui,
Kepala Ruangan
.
I. ANATOMI FISIOLOGI
III. ETIOLOGI
a. Hipertensi
Tekanan darah tinggi membuat pembuluh darah bekerja
terlalu keras karena aliran darah yang terlalu kuat. Kondisi ini
dapat menyebabkan pembuluh darah rusak termasuk pembuluh
darah yang ada pada bagian ginjal. Arteri besar dan pembuluh
darah kecil menuju ginjal dapat rusak. Kemudian secara perlahan
ginjal mengalami penurunan fungsi dan menyebabkan banyak
cairan limbah yang menumpuk pada ginjal.
Hypertesi yang berlangsung lama dapat mengakibatkan
perubahan-perubahan struktur pada arteriol diseluruh tubuh,
ditandai dengan fibrosis dan sklerosis dinding pembuluh darah.
Sasaran utama adalah organ jantung, otak, ginjal, dan mata.
Arterosklerosis pada ginjal akibat hypertensi lama dapat
menyebabkan nefrosklerosis benigna. Penyumbatan arteri dan
srteriol akan menyebabkan kerusakan glomerulus dan atrofi
tubulus, sehingga mengakibatkan seluruh nefron rusak.
Hypertensi merupakan salah satu faktor risiko meningkatkan
kematian pada pasien CKD yang mengalami hemodialise. Naiknya
tekanan darah diambang batas normal bisa merupakan salah satu
gejala munculnya penyakit pada ginjal. Beberapa gejala-gejala lain
seperti berkurangnya produksi urin, sulit berkemih, edema
(penimbunan cairan) dan peningkatan frekuensi berkemih.
c. Serangan Jantung
Ketika penderita mengalami serangan jantung maka aliran
darah yang menuju jantung akan mengalami masalah atau bahkan
ginjal tidak menerima darah dari jantung. Jika kondisi ini terus
terjadi maka ginjal tidak dapat berfungsi dan terjadi penumpukan
aliran limbah pada.
X. KOMPLIKASI
1. Hiperkalemi
Terjadi karena adanya penurunan katabolisme, ekskresi, asidosis
metabolik serta masukan diit yang berlebihan.
2. Perikarditis
Terjadi karena adanya efusi pericarditis serta tamponade jantung
yang mengakibatkan retensi produksi sampah uremik serta dialysis
tidak adekuat.
3. Hipertensi
Terjadi karena adanya retensi cairan dalam natrium dan malfungsi
sistem renin angiotensin, serta aldosteron.
4. Anemia
Terjadi karena adanya penurunan eritropoetin, penurunan rentang
usia sel darah merah, hingga perdarahan gastrointestinal akibat dari
iritasi.
5. Penyakit tulang serta klasifikasi metastatic yang disebabkan oleh
retensi fosfat kadar kalium serum yang rendah.
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Hipertensi; tekanan darah pada nilai 130/80 mmHg
atau lebih, lemah, kelelahan.
2. Head to toe
a) Pemeriksaan wajah dan mata
Edema, edema periorbitalred eye syndrome
akibat penimbunan atau deposit garam kalsium pada
konjungtiva. Konjungtiva anemis (Aisara dkk,2018).
b) Pemeriksaan mulut dan faring
Ulserasi di mulut dan perdarahan, metallic
taste, nafas bau amonia, cegukan.
c) Pemeriksaan leher
Engorged neck veins .
d) Pemeriksaan paru
Crackles, depressed cough reflex, thick
tenacious sputum, pleuritic pain, nafas pendek,
takipnea, kussmaul, uremic pneumonitis.
e) Pemeriksaan abdomen
Edema, perdarahan dari jalur GI.
f) Sistem perkemihan
Oliguri, anuria, nokturia dan proteinuria.
Proteinuria menyebabkan kurangnya jenis protein
dalam tubuh, salah satunya adalah albumin.
g) Pemeriksaan integument
Warna kulit abu sampai bronze, kulit kering,
pruritus, ekimosis, purpura, kuku rapuh dan tipis,
rambut kasar,odema anasarka. Pitting odema berada
pada derajat derajat II : kedalaman 3-5mm dengan
waktu kembali 5 detik.
h) Pemeriksaan anggota gerak
Kehilangan kekuatan otot, nyeri tulang, patah
tulang, foot drop edema pada ekstremitas.
i) Pemeriksaan status neuro
Lemah, kelelahan, bingung, tidak dapat
konsentrasi, disorientasi, tremor, seizures, asterixis,
restlessness of legs, burning of soles of feet, behavior
changes.
j) Pemeriksaan sistem reproduksi
Infertil, amenore, testicular atrophy, libido
berkurang, kram otot.
E. Intervensi
Diagnosa
No. Keperawatan Tujuan dan Intervensi
Yang Mungkin Kriteria Hasil Keperawatan
Muncul
1. Hipervolemia Setelah dilakukan Manajemen Hipervolemia
(D.0022) intervensi dalam (I.03114)
1x24 jam, masalah Observasi
hipervolemia diatasi 1. Periksa tanda dan
dengan kriteria hasil gejala hypervolemia
sebagai berikut : 2. Identifikasi penyebab
Keseimbangan Hipervolemia
cairan (L.03020) 3. Monitor status
1. Asupan cairan hemodinamik
meningkat 4. Monitor efek samping
2. Haluaran urin diuretic
meningkat Terapeutik
3. Kelembapan 1. Timbang berat badan
membrane setiap hari pada waktu
mukosa yang sama
meningkat 2. Batasi asupan cairan
4. Edema menurun dan garam
5. Dehidrasi Edukasi
menurun 1. Ajarkan cara
6. Tekanan dsarah mengukur dan
membaik mencatat asupan dan
7. Denyut nadi haluaran cairan
radial membaik 2. Ajarkan cara
8. Membrane membatasi cairan
mukosa Kaloborasi
membaik 1. Kolaborasi pemberian
9. Mata cekung diuretic
membaik 2. Kolaborasi
10. Turgor kulit penggantian
membaik kehilangan kalium
akibat diuretic
Bagus (2021) Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Dengan
Pemenuhan Kebutuhan Aman Nyaman.
Divanda, dkk (2019) Asuhan Gizi Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Rumah
Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul. Diss. Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta
Diyono & Sri (2019) Buku Keperawatan Medikal Bedah Sistem Urologi. Andi
Offset.
Manggasa (2021) Asuhan Keperawatan Pada Tn. M Dengan Diagnosis Medis
Gagal Ginjal Kronik Di Ruang Dahlia A Rumah Sakit Umum Daerah
Tarakan.
Saktiana, dkk (2020). Tanda & Gejala Klinis Penderita Gagal Ginjal Kronik
Yang Menjalani Terapi Hemodialisa Kurang Dari 3 Bulan. Skripsi Hal-7.
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahunan.. Jurnal Ilmiah
Sesebanua, 2(2). Hlm. 100 – 114
Sherwood, Lauralee (2018) Fisiologi Manusia : Dari Sel Ke Sistem Edisi 9.
Jakarta: EGC Buku Kedokteran
Utami, dkk (2018) Prevalensi Dan Komplikasi Pada Penderita Gagal Ginjal
Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
Denpasar
Vanni (2021) Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Dalam
Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis (Doctoral Dissertation, Universitas Kusuma
Husada Sura