Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

AKPER SEMESTER II
POKOK BAHASAN ELIMINASI URINE

Disusun Oleh :

Kelompok 9 ( Kelas II D )

Rosalia Indah Permatasari

Shafa Prisilia

Shela Wanda Pravita Dewi

Sinta Sari

Siti Pariyah

Syafira Fauziah

Universitas Muhammadiyah Jakarta Program Studi S1 Keperawatan

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Jalan Cempaka Putih Tengah I No. 1 Jakarta Pusat 10510


Satuan Acara Pembelajaran

I. Identitas

Topik : Pembelajaran materi kuliah Keperawatan Dasar 1


Sub Topik : Pengajaran materi Eliminasi Urine
Sasaran : Mahasiswa Akper semester II FIKUMJ
Hari/Tanggal : Senin, 2 Juli 2018
Waktu : 08.00 – 09.50 ( 110 Menit )
Tempat : Ruang kelas Akper semester II FIKUMJ

II. Tujuan Instruksional

 Tujuan Instruksional Umum


Mahasiswa mampu memahami konsep kebutuhan eliminasi urine dengan
baik mulai dari faktor yang mempengaruhi urinasi sampai asuhan
keperawatan kebutuhan eliminasi urine.

 Tujuan Instruksional Khusus


- Mahasiswa mampu menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
urinasi
- Mahasiswa mampu menjelaskan gangguan-gangguan dalam eliminasi
urine
- Mahasiswa dapat melakukan pengkajian pada gangguan eliminasi urine
- Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa pada gangguan eliminasi
urine
- Mahasiswa dapat merancang rencana keperawatan pada gangguan
eliminasi urine
- Mahasiswa dapat melakukan tindakan keperawatan pada gangguan
eliminasi urine
- Mahasiswa dapat mengidentifikasi evaluasi keperawatan pada fungsi
eliminasi
III. Materi
*Terlampir

IV. Metoda : Ceramah dan Tanya jawab

V. Media dan Sumber

 Media pembelajaran : Power point


 Alat Pengajaran : White board, Pointer, Proyektor, Laptop,
LCD, Mic, Speaker, Spidol
 Sumber belajar : Internet dan Buku

VI. Kegiatan Pembelajaran

TAHAPAN KEGIATAN
No KEGIATAN PENGAJAR WAKTU
KEGIATAN AUDIENCE
1. Pembukaan - Mengucapkan salam, Menjawab salam, 15 menit
- Mengisi agenda dan daftar mengisi daftar
hadir hadir, dan
- Mengabseni kehadiran mendengarkan
mahasiswa
- Menjelaskan tujuan
pembelajaran
- Kontrak waktu
2. Inti/Core - Menjelaskan faktor-faktor Menyimak 80 menit
yang mempengaruhi dengan baik apa
urinasi yang disampaikan
- Menjelaskan gangguan- oleh penyaji serta
gangguan dalam eliminasi memperhatikan
urine secara seksama
- Menjelaskan pengkajian
pada gangguan eliminasi
urine
- Menjelaskan diagnosa pada
gangguan eliminasi urine
- Menjelaskan rencana
keperawatan pada
gangguan eliminasi urine
- Menjelaskan tindakan
keperawatan pada
gangguan eliminasi urine
- Menjelaskan evaluasi
keperawatan pada fungsi
eliminasi

3. Penutup - Memberikan kesempatan Bertanya dan 15 menit


bagi mahasiswa untuk merespon
bertanya pertanyaan serta
- Mengajukan beberapa berpatisipasi aktif
pertanyaan ,
Evaluasi

VII. Evaluasi

a) Evaluasi Struktur
 Proses pembelajaran tepat waktu
 Ruangan kondusif untuk menyampaikan materi
 Peralatan memadai dan berfungsi
 Media tersedia
 Materi memadai

b) Evaluasi Proses
 Peserta hadir 98%
 Tempat tetap kondusif
 Peserta cukup berkonsentrasi
 Urutan acara terstruktur.
 Peserta aktif 70%.
 Fasilitator menyebar, berinteraksi dengan peserta.

c) Evaluasi Hasil
 Jenis Evaluasi : Tes tulis dalam bentuk essay
 Soal dan Jawaban (terlampir)

Lampiran Materi

Eliminasi urin merupakan salah dari proses metabolik tubuh. Zat yang


tidak dibutuhkan, dikeluarkan melalui paru-paru, kulit, ginjal dan pencernaan.
Paru-paru secara primer mengeluarkan karbondioksida, sebuah bentuk gas yang
dibentuk selama metabolisme pada jaringan. Hampir semua karbondioksida
dibawa keparu-paru oleh sistem vena dan diekskresikan melalui pernapasan. Kulit
mengeluarkan air dan natrium / keringat. Ginjal merupakan bagian tubuh primer
yang utama untuk mengekskresikan kelebihan cairan tubuh, elektrolit, ion-ion
hidrogen, dan asam.
Eliminasi urin secara normal bergantung pada satu pemasukan cairan dan
sirkulasi volume darah, jika salah satunya menurun, pengeluaran urin akan
menurun. Pengeluaran urin juga berubah pada seseorang dengan penyakit ginjal,
yang mempengaruhi kuantitas, urin dan kandungan produk sampah didalam urin.
 Apabila eliminasi tidak dilakukan oleh tubuh, maka akan terjadi gangguan
– gangguan diantaranya : retensi urine (perubahan pola eliminasi urine), enuresis,
inkontinensia urine, dll. Selain dapat menimbulkan gangguan – gangguan yang
disebutkan diatas, dapat juga menimbulkan dampak pada sistem organ lain seperti
sistem pencernaan.

Faktor - faktor yang mempengaruhi urinasi

1) Pertumbuhan dan perkembangan


2) Asupan cairan dan makanan
3) Kebiasaan/gaya hidup
4) Psikologis
5) Aktivitas dan tonus otot
6) Kondisi patologis
7) Medikasi
8) Prosedur pembedahan
9) Pemeriksaan diaknostik

Gangguan - gangguan dalam eliminasi urine


1. Retensi urine
Retensi urine merupakan penumpukan urine dalam kandung kemih akibat
ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan kandung kemih. Hal ini
menyebabkan distensi vesika urinaria atau merupakan keadaan ketika seseorang
mengalami pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap. Dalam keadaan
distensi, vesika urinaria dapat menampung urine sebanyak 3000 – 4000 ml urine.

2. Inkontinensia Urine
Inkontinensia urine merupakan ketidakmampuan otot sphincter eksternal
sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urine. Secara umum,
penyebab dari inkontinensia urine adalah proses penuaan, pembesaran kelenjar
prostat, serta penuaaan kesadaran, serta penggunaan obat narkotik.

3. Enuresis
Enuresis merupakan ketidaksanggupan menahan kemih yang diakibatkan tidak
mampu mengontrol sphincter eksternal. Biasanya, enuresis terjadi pada anak atau
otang jompo. Umumnya enuresis terjadi pada malam hari.

4. Perubahan Pola Eliminasi Urine


Perubahan pola eliminasi urine merupakan keadaan seseorang yang mengalami
gangguan pada eliminasi urine karena obstruksi anatomis, kerusakan motorik
sensorik, dan infeksi saluran kemih. Perubahan pola eliminasi terdiri atas:
a. Frekuensi
b. Urgensi
c. Disuria
d. Poliuria
e. Urinaria Supresi

Proses Keperawatan
Masalah-masalah pada kebutuhan eliminasi urine, Etiologi (patofisiologi) tiap
masalah kebutuhan, pengkajian keperawatan (Anamnesa fokus tiap masalah
kebutuhan, pemeriksaan fisik fokus tiap masalah kebutuhan, prosedur
diagnostik/data penunjang tiap masalah kebutuhan), perencanaan keperawatan
tiap DP, tindakan keperawatan tiap DP (cara menolong BAK dengan pispot/urinal,
menggunakan kondom kateter, memasang kateter urine pada wanita dan laki-laki),
evaluasi keperawatan tiap DP.

A. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian pada kebutuhan elimiasi urine meliputi :
1). Kebiasaan berkemih
2). Pola berkemih
• frekuensi berkemih
• Urgensi
• Disuria
• Poliuria
• Urinaria supresi
3). Volume urine
4). Faktor yang mempengaruhi kebiasaan berkemih
5). Keadaan urine
6). Tanda klinis gangguan elimiasi urine seperti retensi urine, inkontinensia
uirne.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagosa keperawata yang terjadi pada masalah kebutuhan eliminasi urine
1). Perubahan pola eliminasi urine b/d
Ketidakmampuan salura kemih akibat anomali saluran urinaria
  Penurunan kapsitas atau iritasi kandung kemih akibat penyakit
  Kerusakan pada saluran kemih
Efek pembedahan pada saluran kemih
2). Inkontinensia fungsional b/d
Penurunan isyarat kandung kemih dan kerusakan kemampuan untuk
mengenali isyarat akibat cedera atau kerusakan k. Kemih
Kerusakan mobilitas
Kehilangan kemampuan motoris dan sensoris
3). Inkontinensia refleks b/d
Gagalnya fungsi rangsang di atas tingkatan arkus refleks akibat cedera
pada m. spinalis
4). Inkontinensia stress b/d
Tingginya tek. Intraabdimibal dan lemahnya otor peviks akibat kehamilan
Penurunan tonus otot
5). Inkontinensia total b/d
Defisit komnikasi atau persepsi
6). Inkontinensia dorongan b/d
Penurunan kapasitas k. Kemih akibat penyakit infeksi, trauma, tindakan
pembedahan, faktor penuaan
7). Retesi urine b/d
Adanya hambatan pada sfingter akibat penyakit struktur, BHP
8). Perubahan body image b/d
Inkontinensia dan enuresis
9). Resiko terjadinya infeksi salura kemih b/d
Pemasangan kateter , kebersihan perineum yang kurang
10). Resiko perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d
Gangguan drainase ureterostomi.
C. Perencanaan Keperawatan

1). Monitor/obervasi perubahan faktor, tanda dan gejala terhadap masalah


perubahan eliminasi urine, retensi dan urgensia
2). Kurangi faktor yang mempengaruhi/penyebab masalah
3). Monitor terus perubahan retensi urine
4). Lakukan kateterisasi urine

D. Tindakan Keperawatan

1). Pengumpulan Urine untuk bahan pemeriksaan


2). Menolong untuk buang air kecil dengan menggunakan urinal
3). Melakukan kateterisasi
4). Menggunakan kondom kateter

E. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan terhadap gangguan kebutuhan eliminasi urine secara


umum dapat dinilai dari adanya kemampuan dalam :
1). Miksi dengan normal, ditunjukkan dengan kemampuan berkemih sesuai
dengan asupan cairan dan pasien mampu berkemih tanpa menggunakan obat,
kompresi pada kandung kemih atau kateter.
2). Mengosongkan kandung kemih, ditunjukkan dengan berkurannya distensi,
volume urine residu, dan lancarnya kepatenan drainase
3). Mencegah infeksi/ bebas dari infeksi, ditunjukkan dengan tidak adanya infeksi,
tidak ditemukan adanya disuria, urgensi, frekuensi, dan rasa terbakar
4). Mempertahankan intergritas kulit, ditunjukkan dengan adanya perineal kering
tanpa inflamasi dan kulit di sekitar uterostomi kering.
5). Memberikan rasa nyaman, ditunjukkan dengan berkurangnya disuria, tidak
ditemukan adanya distensi kandung kemih dan adanya ekspresi senang.
6). Melakukan Bladder training, ditunjukkan dengan berkurangnya frekuensi
inkontinensia dan mampu berkemih di saat ingin berkemih. 
Lampiran Soal
Lampiran Jawaban

Sumber:
Kozier,Erb,Berman,Snyder,2011.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 7
Volume 2. EGC: Jakarta
Mubarok,Chayatin,2008.Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia.EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai