Bab Iv
Bab Iv
Secara astronomis, Sumatera Barat terletak antara 00 54’ Lintang Utara dan 30 30’
Lintang Selatan dan antara 980 36’−1010 53’ Bujur Timur dan dilalui oleh garis ekuator atau
garis khatulistiwa yang terletak pada garis lintang 00 .
Provinsi Sumatera Barat memilik dataran rendah di pantai barat ,serta dataran tinggi
wulkanik yang dibentuk Bukit Barisan yang membentang dari barat laut ke tenggara. Garis
pantai Sumatera Barat seluruhnya bersentuhan dengan Samudera hindia sepanjang 375 Km.
4.1 Karakteristik Kota Pariaman
Kota Pariaman merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Padang Pariaman yang
terbentuk berdasarkan Undang-undang No. 12 Tahun 2002. Secara geografis Kota Pariaman
terletak di Pantai Barat Pulau Sumatera dan berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia.
Kota Pariaman pada sisi Utara, Selatan, Timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Padang
Pariaman dan disebelah Barat berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia..
Kota Pariaman merupakan salah satu dari 19 Kabupaten/kota yang ada di Provinsi
Sumatera Barat. Kota Pariaman secara geografis terletak antara 00 33’00’’ - 0 0 40’43’’ LS dan
1000 10’33’’ - 1000 10’55’’ BT. Kota Pariaman terbentang pada jalur strategis lintas Sumatera
Bagian Barat yang menghubungkan Provinsi Sumatea Utara dan Kota Pariaman dengan kira-kira
56 kilometer dari Padang, sekitar 1,5 jam perjalanan dengan bis dan kira-kira 25 km dari
Bandara Internasional Minangkabau.. Secara administrative semenjak tahun 2010 Kota Pariaman
memiliki 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Pariaman Utara, Kecamatan Pariaman Tengah
Kecamatan Pariaman Selatan dan Kecamatan Pariaman Timur dengan 71 desa/kelurahan.
Kecamatan Pariaman Utara tercatat memiliki wilayah yang paling luas, yakni 23,35 Km2,
setelah itu Kecamatan Pariaman Timur dengan luas wilayah 17,51 Km2,kemudian Kecamatan
Pariaman Selatan dengan luas wilayah 16,82 Km2,dan Kecamatan Pariaman Tengah yang
memiliki luas terkecil,yakni 16,68 Km2. Kota Pariaman memiliki batas wilayah sebagai berikut :
Keadaan Topografi Kota Pariaman berupa daratan seluas 73,36 km2 atau 80 persen dari
wilayah daratan merupakan daratan rendah dengan ketinggian antara 2 - 35 meter dari
permukaan air laut, sedangkan yang lainnya merupakan daerah bergelombang yaitu 20 persen.
Kemiringan tanah yaitu 3 persen – 15 persen.
Aktivitas penduduk di atas lahan tertentu dapat dilihat dari penyebaran penggunaan
lahannya.
Penggunaan lahan Kota Pariaman berdasarkan data statistik dan peta pada tahun
2005 terdiri dari permukiman, sawah, kebun rakyat, kebun campuran, semak, dan hutan
sejenis. Penggunaan lahan Kota Pariaman mayoritas terdiri dari sawah(2.648 ha),kebun
campuran(2.023 ha), permukiman (1.740 ha).
1. Kawasan Pendidikan
Untuk Kawasan Pendidikan di Kota Pariaman ada beberapa kawasan yang merupakan
kumpulan dari beberapa fasilitas pendidikan. Umumnya kawasan pendidikan ini mnyebar
di setiap penjuru Kota,bak itu fasilitas peendidikan SD,SMP,SMU dan perguruan tinggi.
Berikut adalah tabel persebaran sarana pendidikan di Kota Pariaman :
Tabel 4.2 Fasilitas Pendidikan Kota Pariaman 2016
Tabel 4. Jumlah Persebaran Saran Pendidikan di Tiap Kecamatan Kota Pariaman Tahun
2016
N
Kecamatan TK SD/MI SMP/MTS SMA/SMK
o
1 Pariaman Selatan 5 15 5 5
2 Pariaman Tengah 14 22 7 6
3 Pariaman Timur 6 18 5 3
4 Pariaman Utara 6 24 3 5
Jumla Total 31 79 20 19
Sumber : BPS Kota Pariaman 2017
2. Kaawasan Kesehatan
Pembangunan dibidang Kesehatan bertujuan agar seluruh lapisan masyarakat
mendapatkan pelayanan kesehatan secara mudah dan merata. Fasilitas kesehatan yang
berada di Kota Pariaman meliputi Rumah Sakit, Puskesmas,Puskesmas
Pembantu,Puskesmas keliling,klinik,apotek,posyandu. Jumlah Rumah Sakit di wilayah
studi sebanyak 3 unit yang terdiri 1 unit Rumah Sakit Swasta,2 unit rumah Sakit Swasta,
7 unit puskesmas,13 unit puskesams pembantu,14 unit puskesmas keliling, 9 unit klinik
swasta,30 unit apotek,137 unit posyandu.
3. Kawasan Peribadatan
Fasilitas peribadatan yang terdapat di Kota Pariaman berupa masjid dan musholla. Hal
ini didukung dengan keberadaan mayoritas masyarakatnya yang beragama islam.Tabel
persebaran sarana perinadatan adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Persebaran Sraana Peribadatan
Jumlah penduduk Kota Pariaman pada 2016 adalah 85.691 jiwa dan memiliki kepadatan
penduduk sebesar 1.168 Jiwa/Km2. Berikut ini adalah tabel kepadatan dan pertumbahan
panduduk Kota Pariaman
4.1.4 Perekonomian
2. Sektor Paternakan
Kegiatan peternakan di Kota Pariaman umumnya menghasilkan jenis ternak sapi, kerbau,
ayam dan itik. Komoditas yang paling dominannya adalah sapi dan kerbau yang peternakannya
dapat ditemukan di semua kecamatan. Adapun dalam hal jumlah, sapi potong mengalami
peningkatan sejak tahun 1999, begitu pula pada kerbau
3. Sektor Perikanan
Perikanan yang dikembangkan di Kota Pariaman terdiri dari perikanan darat dan laut.
Hasil perikanan terdiri dari ikan tongkol, tuna, tembang, kembung, cakalang, selar, dan teri yang
merupakan jenis biota laut dengan nilai tinggi. Perikanan mempunyai kontribusi yang cukup
besar di Kota Pariaman, hal ini ditunjukkan dengan jumlah penghasilan sebesar Rp 35,8 miliar
setahun. Jumlah tersebut belum maksimal mengingat potensi daerah bergaris pantai sepanjang 12
km ini masih dapat diusahakan lebih tinggi. Seperti halnya Kabupaten Padang Pariaman, armada
penangkap ikan yang digunakan adalah perahu tanpa motor ukuran kecil dan sedang, perahu
dengan motor tempel dan kapal motor. Sedangkan untuk alat penangkap ikan, digunakan pancing
tonda, payang dan jaring insang.
4. Sektor Pertambangan
Terdapat potensi pertambangan Pasir Besai yang cukup besar di Kota Pariaman, yaitu di
daerah Sumur tepatnya di Kecamatan Pariaman Selatan.
Kota Pariaman memiliki Tujuh unit Pasar yang tersebar disetiap Kecamatan kecuali di
Kecamatan Pariaman Timur. Kecamatan PariamanSelatan memiliki satu unit Pasar, Pariaman
Tengah memiliki empat unit Pasar dan Pariaman Utara juga memiliki dua buah Pasar. Diantara
dua pasar tersebut di sepanjang jalan juga terdapat beberapa kegiatan jasa perdagangan lainnya
seperti pertokoan dan warung telekomunikasi. Fasilitas ekonomi lainnya di kota Pariaman adalah
terdapatnya 1 unit mall yang lebih dikenal dengan sebutan “Pusmol”.
Untuk sektor perdagangan Kota Pariaman dibagi menjadi dua jenis, yaitu Perdagangan
kecil dan menengah beraglomerasi di Kacamatan Pariaman Tengah karena merupakan pusat
kota.
Tabel 4. Jumalah Pedagang Kecil dan Menengah di Kota Pariaman Tahun 2016
N
Kecamatan Pedagang Kecil Pedagang Menengah
o
1 Pariaman Selatan 20 0
2 Pariaman Tengah 137 7
3 Pariaman Timur 14 0
4 Pariaman Utara 15 4
Sumber: BPS Kota Pariaman,2017
Selain itu jenis industri yang berkembang adalah jenis industri kecil seperti kerajinan
tangan (home made) yang lebih dikenal dengan “Sulaman Pariaman’ yang lokasinya berada di
Desa Naras, Kecamatan Pariaman Utara yang sangat mendukung kegiatan pariwisata. Hasil
industri ini biasanya dijual ke Bukittinggi, Padang dan ke luar Propinsi Sumatera Barat.
Kerajinan ini juga termasuk potensi terbesar Kota Pariaman, karena sejauh ini sulaman yang
dikenal masyarakat luas dan dijual ke pusat-pusat kota di propinsi Sumatera Barat berasal dari
Kota Pariaman. Selain sulaman, jenis industri kecil yang ada di Kota Pariaman adalah industri
makanan kecil yang terdapat di seluruh kecamatan di Kota Pariaman.
Tabel 4. Kondisi Eksisting Banyaknya Industri Kerajinan di Kota Pariaman Tahun 2016
6. Sektor Pariwisata
Pariwisata sangat memegang peranan penting dalam pembangunan Kota Pariaman selain
karena kondisi geografisnya yang terletak di sepanjang pantai juga karena banyaknya kegiatan
adat minang yang sangat dikenal oleh wisatawan baik itu lokal maupun asing. Berdasarkan jenis
kegiatannya,pariwisata dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu wisata alam,wisata budaya
dan sejarah, dan wisata petualangan atau wisata minat khusus. Obyek wisata yang paling banyak
dan yang paling dikenal oleh masyarakat ataupun wisatawan baik itu dari Pulau Sumatera
maupun dari luar Pulau Sumatera adalah Tabuik, wisata Tabuik ini cukup berpotensi dalam
mendatangkan wisatawan yang hampir setiap tahunnya mampu mendatangkan sekitar 600-750
ribu pendatang dengan jumlah wisatawan lokal hampir 90 % dan wisatawan asing sekitar 10
%.Berikut obyek wisata budaya / sejarah dan wisata bahari beserta lokasinya.
Tabel 4. Jumlah Objek Wisata Menurut Jenisnya
Wisata Wisata Wisata Minat
No Kecamatan Wisata Alam Jumlah
Budaya Sejarah Khusus
1 Pariaman Selatan 4 0 2 0 6
2 Pariaman tengah 5 2 3 0 10
3 Pariaman Timur 0 0 3 0 3
4 PariamanUtara 3 0 0 1 4
Sumber : BPS Kota Pariaman,2017
Kondisi fisik binaan di Kecamatan Pariama Tengah, Kota Pariaman yaitu terdapat beberapa
kawasan yang diarahkan untuk melayani penduduk Kota Pariaman. Diantaranya adalah kawasan
permukiman, perdagangan dan jasa, industri, pendidikan, peribadatan, kesehatan, sarana
pemerintah, Ruang Terbuka Hijau dan makam, tempat pariwisata dan jaringan jalan.
1. Pusat Pemerintah
2. Pusat Perdagangan dan Jasa
3. Pusat Industri
4. Perkembangan industri yang cukup pesat, dengan memiliki 261 buah industri yang mana
55 buah industri kecil dan 206 buah pusat kerajinan.
5. Pusat Pendidikan
Fasilitas pendukung fungsi Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman pada sarana
pendidikan yaitu terdapat 1 TK Negeri dan 13 TK swasta, 20 SD Negeri dan 2 SD
Swasta, 3 SMP Negeri, 2 SMA negeri dan 1 SMA Swasta, 1 SMK Negeri dan 2 SMK
Swasta,dan 7 Universitas Swasta.
7. Sarana Peribadatan
Di Kecamatan Pariaman tengah terdapat 20 Mesjid, dan 55 Musholla.
4.3.3. Kependudukan
Jumlah Penduduk di kecamatan Pariaman Tengah pada tahun 2018 adalah 30.628. berikut
jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Pariaman Tengah.
Jaringan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan dikota pariaman yaitu meliputi:
A. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan yang terdapat diwilayah Kecamatan Pariaman Tengah
meliputi TK, SD, SMP, SMA, SMK dan Universitas. Baik negeri maupun
swasta.
Tabel 4. Persebaran Sarana Pendidikan
N Status
Tingkat Pendidikan
O Negeri Swasta Jumlah
2 Sekolah Dasar 20 2 22
6 Akademi/ Universitas 0 7 7
Jumlah 27 22 49
B. Sarana Kesehatan
Sarana Kesehatan yang terdapat diwilayah Kecamatan Pariaman Tengah
meliputi Puskesmas, Posyandu, Dokter baik itu dokter umum ataupu dokter
spesialis, paramedis dan pos KB.
Desa/
No
Keluarahan Puskesmas Posyandu Dokter Paramedis Pos KB
1 Karan Alur 0 2 0 2 1
2 Jalan Baru 0 2 2 2 1
3 Ujung Batu 0 1 0 1 1
5 Cimparuh 0 4 3 4 1
6 Alai Gelombang 0 2 0 1 1
7 Taratak 0 1 0 0 1
8 Kampung Baru 0 4 6 5 1
9 Lohong 0 1 0 2 1
10 Pasir 0 1 0 2 1
11 Kampung Perak 0 1 0 2 1
12 Pondok II 0 1 1 0 1
13 Jawi- Jawi I 0 1 3 0 1
14 Jawi - Jawi II 0 1 1 2 1
15 Kampung Jawa II 0 1 1 0 1
16 Kampung Jawa I 0 1 0 0 1
17 Kampung Pondok 0 2 2 3 1
18 Paruh Barat 1 3 1 0 1
19 Paruh Timur 0 2 0 2 1
20 Rawang 0 1 0 3 1
21 Jati Hilir 0 2 1 3 1
22 Jari Mudik 0 1 0 0 1
Jumlah 2 37 22 36 22
C. Sarana Peribadatan
Sarana Peribadatan yang terdapat di Kecamatan Pariaman Tengah meliputi
Mesjid dan Musholla.
N Desa/
o Keluarahan Masjid Musholla
1 Karan Alur 2 4
2 Jalan Baru 1 4
3 Ujung Batu 1 1
5 Cimparuh 1 4
6 Alai Gelombang 0 6
7 Taratak 1 0
8 Kampung Baru 1 5
9 Lohong 0 3
10 Pasir 1 0
11 Kampung Perak 1 1
12 Pondok II 2 0
13 Jawi- Jawi I 1 2
14 Jawi - Jawi II 1 3
15 Kampung Jawa II 1 3
16 Kampung Jawa I 0 1
17 Kampung Pondok 1 0
18 Paruh Barat 1 4
19 Paruh Timur 1 5
20 Rawang 1 3
21 Jati Hilir 0 2
22 Jari Mudik 1 2
Jumlah 20 55
Keterkaitan antara pusat dan sub pusat pelayanan kegiatan di Kecamatan Pariaman
Tengah, yaitu fungsi masing-masing wilayah saling berkontribusi dalam pembangunan
Kecamatan Pariaman Tengah, fungsi yang terlihat jelas dari persebaran saran dan prasarana di 22
kelurahan. Fungsi pendidikan juga sudah terpenuhi sebagai penyedia sarana pendidikan bagi
masyarakat Pariaman Tengah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pemanfaatn ruang terdiri dari pola perkembangan struktur ruang dan pola penggunaan
lahan. Berikut ini penjelasan mengenai pemanfaatan ruang.
Pengembangan struktur ruang kota sebagaimana dimaksud dalam RTRW Sumatera Barat
dimaksudkan untuk menggambarkan peran dan fungsi setiap kota dalam pengembangan wilayah
secara keseluruhan dalam lingkup Provinsi Sumatera Barat. Pengembangannya dilakukan
melalui pembentukan pusat-pusat kegiatan yang ditetapkan sesuai potensi didasarkan pada
kondisi saat ini (eksisting) baik yang menyangkut sumberdaya manusia, semberdaya alam, dan
sumberdaya buatan. Sedang arah kebijakan pengembangan didasarkan pada tujuan yang akan
dicapai melalui pengembangan suatu pusat kegiatan, namun pertimbangan pada sumberdaya
yang ada tidak menjadi pertimbangan utama. Penetapan tersebut selain didasarkan pada kondisi
saat ini yang lebih penting adalah rencana pengembangan kedepan dalam kurun waktu
perencanaan yaitu 20 tahun mendatang.berikut merupakan sistem perkotaan Provinsi Sumatera
Barat sampai tahun 2029 :
1. Permukiman
Wilayah permukiman di Kota Pariaman terbagi menjadi dua jenis berdasarkan cara
pengadaanya, yaitu dengan cara pembuatan permukiman baru yang dikelola oleh
pengembangan dan adapula yang pengadaanya secara indivinndu.
2. Fasilitas Umum
Penggunaan lahan untuk fasilitas umum adalah penggunaan lahan yang sifatnya untuk
kepentingan umum, fasilitas umum yang ada di wilayah perencanaan anatar lain fasilitas
pendidikan, kesehatan, pemerintah, dan peribadatan.
3. Industri
Industri utama di Kecamatan Pariaman Tengah adalah industri kecil dan pusat kerajinan.