Anda di halaman 1dari 16

SINERGITAS PEMBANGUNAN NAGARI PEMEKARAN MELALUI PROGRAM

KULIAH KERJA NYATA DI NAGARI MALAI V SUKU TIMUR

Helmizar1), Tegar Ryadi2) dan Wulan Febriza3)


1)
Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas
2)
Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas
3)
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas
Email: eelbiomed@gmail.com.

ABSTRAK

Nagari Malai V Suku Timur terletak di Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman,
Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Merupakan satu diantara tiga kenagarian yang berada di
kecamatan Batang Gasan. Dua lainnya yaitu Nagari Gasan Gadang dan Nagari Malai V Suku. Berbeda
dengan dua nagari lainnya, Nagari Malai V Suku Timur merupakan nagari baru yang merupakan hasil
pemekaran dari Nagari Malai V Suku pada tahun 2017. Dengan menjadi sebuah nagari baru tentunya
Kenagarian Malai V Suku Timur juga menghadapi berbagi persoalan baru seperti masalah pendidikan,
kesehatan, perekonomian dan sebagainya. Sehingga hal tersebut menjadi tantangan bagi pemerintahan
nagari dan seluruh elemen masyarakat dalam membangun serta membenahi nagari agar tercapainya
apa yang menjadi harapan selama ini. Maka untuk membantu pembangunan nagari, mahasiswa
Universitas Andalas dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga ikut bersinergi membangun
nagari bersama pemerintah dan masyarakat. Menjalankan beberapa program unggulan yang berafiliasi
dengan beberapa program pemerintah nagari seperti; Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat, Rumah
Belajar Malai, Taman Malai Indah, Pembuatan Gapuran dan Lampu Jalan, Minggu Ceria dan Pekan
Rakyat Malai. Setelah dilaksanakannya program tersebut harapannya membawa dampak yang baik
bagi pembangunan nagari Malai V Suku Timur Sendiri.

Kata Kunci : Malai V Suku Timur, Sinergitas Membangun, Rumah Belajar Malai, KKN Universitas Andalas

Synergy Development of the expansion village through the Community Service Program
in Malai V Suku Timur

ABSTRACT

Nagari Malai V Suku Timur is located in Batang Gasan Sub-district, Padang Pariaman District,
West Sumatra, Indonesia. This village is one of the three villages in Batang Gasan sub-district. The
other two are Gasan Gadang village and Malai V Suku village. Unlike the other two villages, Malai V
Suku Timur is a new village which is a result of the expansion of Malai V Suku village in 2017. By
becoming a new village, of course the village of Malai V Suku Timur also facing new problems such
as education, health, economy etc. So that it becomes a challenge for the village government and all
elements of society in developing and improving the village in order to achieve what has been hoped
for so far. To help village development, Andalas University students in the Community Service
Program (KKN) also join together to build villages with the government and the society. Running
several excellent programs that are affiliated with some of the village government programs such as;
Empowerment Public Health, Learning House Malai, Malai Taman Indah, Manufacture Gapuran and
Street Lights, Cheerful Sunday and Malai Folk Week. After the implementation of the program hopes
to bring a good impact for the development of Nagari Malai V Suku Timur.

Keywords: Malai V Suku Timur , Synergy Building, Malai Learning House , CCN University of
Andalas
PENDAHULUAN

Gambar 1. Peta wilayah Nagari Malai V Suku Timur

Kenagarian Malai V Suku Timur merupakan satu diantara tiga kenagarian yang terletak
di Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat,
Indonesia. Nagari ini memiliki luas wilayah sekitar 13,9 kilometer persegi dengan total
jumlah penduduk berkisar 3285 jiwa. Batas wilayahnya berbatasan dengan Balai Biak di
sebelah utara, Guguak Kuranji sebelah selatan, Malai III Koto sebelah timur dan sebelah
barat berbatasan langsung dengan nagari induk yaitu Malai V Suku.

Kenagarian Malai V Suku Timur baru resmi terbentuk pada tahun 2017 yang lalu, setelah
adanya persetujuan pengajuan pemekaran yang sudah dimulai semenjak tahun 2012. Pada
tahun˗tahun sebelumnya Nagari Malai V Suku Timur tergabung ke dalam wilayah
administratif Kenagarian Malai V Suku atau masyarakat setempat biasa menyebutnya dengan
nama Nagari Malai V Suku Induk. Adanya pemekaran nagari ini bertujuan untuk
menyeimbangkan pelayanan masyarakat dan pemerataan pembangunan daerah yang ada.
Wilayah administratif Kenagarian Malai V Suku Induk yang pada waktu itu terlalu luas
berdampak terhadap kurangnya pemerarataan pelayanan masyarakat dan laju pembangunan di
daerah.

Tabel 1. Profil Data Nagari Malai V Suku Timur

Tabel 2. Komposisi Usia Penduduk Nagari Malai V Suku Timur


Usia Laki-Laki Perempuan
0-6 Tahun 232 86
7-12 Tahun 208 46
13-18 Tahun 183 205
19-25 Tahun 156 205
26-40 Tahun 318 156
41-55 Tahun 357 205
56-65 Tahun 212 178
65-75 Tahun 232 257
>75 tahun 20 29
Jumlah 1.898 1.338

Kini wilayah administratif Malai V Suku Timur terdiri dari 6 korong. Korong˗korong itu
sendiri awalnya merupakan pecahan dari 2 buah desa yang dibentuk pada tahun 1990an yaitu
desa Barang˗Barangan dan Malai Tangah. Sebelum dilakukannya pemekaran, kedua desa
tersebut merupakan bagian dari Kenagarian Malai V Suku. Setelah pemekaran barulah 2 desa
tersebut dipecah menjadi 6 korong. Barang˗Barangan dipecah menjadi 3 korong yaitu
Barang˗Barangan, Padang Kabau dan Malai Tuo. Sedangkan Malai Tangah dipecah menjadi 3
korong juga yaitu Ujuang Tanah Kapau, Lagan Condong dan Malai Mudo yang kini menjadi
pusat pemerintahan nagari.
Nagari Malai V Suku Timur merupakan nagari jarang penduduk dengan jumlah rumah
tangga berkisar 614 rumah tangga. Selain itu populasi setiap korongnya tidak sampai lebih
dari 1000 orang. Populasi penduduk terbanyak ada di Korong Lagan Condong dengan jumlah
penduduknya berkisar 950 orang. Itupun sebagian yang terdata lebih banyak yang sedang
berada di perantauan dibandingkan dengan yang menetap di daerah tersebut.
Kondisi Perekonomian

Tabel 3. Data Karakteristik Pekerjaan


Jenis Pekerjaan Laki-Laki Perempuan Jumlah
Petani 150 0 150
Buruh Tani 157 102 259
Pegawai Negeri Sipil 5 5 10
Montir 5 0 5
TNI 1 0 1
POLRI 2 0 2
Ibu Rumah Tangga 0 205 205
Perangkat Desa 8 4 12
Buruh harian Lepas 130 0 130
Dukun 1 3 4
Tukang Jahit 5 13 18
Jumlah Total 464 332 796

Berada di atas perbukitan menjadikan geografisnya memiliki bentang alam yang cukup
indah. Dikelilingi deretan perbukitan, lereng, lembah serta beberapa dataran yang cukup luas.
Kondisi bentang alam yang demikian menjadikan mayoritas penduduk Nagari Malai V Suku
Timur bermata pencaharian sebagai petani. Luas daerah pertaniannya sekitar 268 Ha. Tetapi
sayang untuk saat ini beberapa lahan tersebut berubah menjadi lahan kosong yang
terbengkalai dan sebagian lagi kembali menjadi hutan. Itu disebabkan kurangnya pemahaman
masyarakat mengenai pertanian seperti tanaman yang cocok di daerah perbukitan juga sarana
pengairan pertanian masyarakat yang bermasalah.

Komoditas pertanian yang banyak ditanam oleh masyarakat Nagari Malai V Suku Timur
adalah kelapa, sawit, jagung, jengkol, rempah˗rempah dan pala. Selain itu masyarakat juga
banyak menanam tanaman˗tanaman dapur dan tanaman obat yang berkhasiat yang hanya
untuk konsumsi sendiri. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penduduk yang menanam
berbagai macam jenis tanaman tersebut dihalaman rumah. Namun dilain hal masih banyak
masyarakat yang belum mengetahui dan mengelompokkan jenis tanaman ini berdasarkan
fungsi dan kegunaannya.

Selain matapencaharian sebagai petani masyarakat di daerah ini juga memiliki mata
pencaharian lain seperti pegawai negri sipil, Buruh lepas, pedagang dan sebagainya. Berikut
persenan mata pencaharian masyarakat Nagari Malai V Suku Timur; 10% pegawai, 15%
pedagang dan sisanya 75% sebagai petani.

Kondisi Pendidikan

Tabel 4. Rasio Guru dan Siswa


Kategori Tingkatan/Jenis Jumlah Pengajar Jumlah Siswa Rasio
Sekolah
Sekolah Formal Play Group 4 36 9
SD 30 402 13
SMP 0 0 0
Jumlah Total 34 438

Tabel 5. Jumlah Gedung Pendidikan


Jenis Gedung Sewa (Gedung) Milik Sendiri (Gedung) Jumlah (Gedung)
SMP/sederajat 0 1 1
SD/sederajat 0 5 5
TK 0 1 1
Jumlah Total Gedung 0 7 7

Di sektor pendidikan, Nagari Malai V Suku Timur memiliki beberapa tenaga pendidik
dan gedung pendidikan yang terbatas. Hanya terdapat di beberapa korong saja seperti Korong
Malai Mudo, Malai Tuo, Padang Kabau, Ujung anah Kapau, Lagan Condong sedangkan di
korong Barang˗barangan belum terdapat SD. Untuk perbandingan jumlah antara siswa dan
tenaga pendidik yang ada tidaklah seimbang. Jumlah tenaga pendidik di daerah tersebut hanya
berkisar 34 orang yang merupakan guru TK, SD dan SMP sedangkan jumlah siswanya
berkisar 438 orang. Terkadang tenaga pendidik yang tersedia tidak selalu berada di sekolah,
lingkungan, dan sarana pendidikan tersebut. Sehingga keterbatasan tersebut menyebabkan
anak-anak Nagari Malai V Suku Timur belum maksimal mendapatkan pengetahuan dan
pendidikan. Buktinya masih banyak ditemui kasus anakanak tidak sekolah, tinggal kelas dan
anak-anak sekolah dasar (SD) yang masih belum bisa membaca, menulis dan berhitung.

Apalagi ditambah dengan kondisi jumlah sarana gedung pendidikan yang juga terbatas
dan kurang memadai adanya. Hanya ada 1 TK, beberapa Sekolah Dasar (SD) yang tersebar
dibeberapa korongnya dan satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu SMP N 1 Batang
Gasan di Nagari Malai V Suku Timur yang berada di Korong Malai Mudo. Dikarenakan
kurangnya sarana pendidikan menyebabkan banyak sebagian murid harus menempuh jarak
yang cukup jauh untuk sampai di sekolah mereka.

Sulitnya kondisi pendidikan di daerah tersebut menjadi tantangan bagi pemerintahan


nagari dalam memajukan nagari di bidang pendidikan.

Kondisi Kesehatan

Tabel 6. Sarana Kesehatan


Jenis Sarana Kesehatan Jumlah (Unit/Orang)
Dukun Bersalin Terlatih 2
Bidan 3
Dukun Pengobatan Alternatif 5

Tabel 7. Jenis Prasarana Kesehatan


Jenis Prasarana Kesehatan Jumlah
Puskesmas Pembantu 3
Posyandu 10
Jumlah Total (Unit) 13

Nagari Malai V Suku Timur memiliki 1 Polindes dan 3 Puskesmas Pembantu yang
tergabung ke dalam wilayah kerja Puskesmas Batang Gasan. Beberapa puskesmas
pembantu ini sendiri berjarak cukup jauh dari pemukiman penduduk nagari Malai V Suku
Timur. Selain itu juga terdapat 10 Pos Pelayanan Terpadu (posyandu) yang dibina oleh tiga
orang bidan desa. Setiap korong memiliki minaimal 1 buah posyandu dan rutin melaksanakan
kegiatan sebanyak satu kali dalam sebulan.

Salah satu permasalahan kesehatan utama di Nagari Malai V Suku Timur ini ialah
rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat.
Diperhatikan dari kondisi kebersihan lingkungan yang kurang terjaga, banyaknya anggota
keluarga yang merokok, masih ditemukan rumah yang belum memiliki jamban sehat,
kurangnya sumber air bersih. Selain itu juga ditemukan kasus gizi kurang pada balita dan ibu
hamil di Nagari ini.

Beberapa kasus ini disebabkan selain dari masyarakatnya sendiri juga dikarenakan
kurangnya tenaga kesehatan, rendahnya pengetahuan kader terhadap kesehatan, dan jauhnya
akses masyarakat menuju tempat pelayanan kesehatan. Yang membuat rendahnya kesadaran,
kemauan dan kemampuan masyarakat dalam memelihara kesehatan. Rendahnya tingkat
perekonomian masyarakat juga menajdi penyebab munculnya permasalahan kesehatan
masyarakat sehingga hal ini harus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintahan nagari..

Sarana dan Prasarana Lainnya

Tabel 8. Olahraga
Jenis Prasarana Olah Raga Jumlah (Unit/Gedung/Lokasi)
Lapangan bulu tangkis 1
Lapangan futsal 3
Lapangan voli 1

Tabel 9. Sanitasi
Jenis Prasarana Sanitasi Jumlah
Sumur Resapan Air Rumah Tangga (Rumah) 20
MCK Umum (Unit) 2
Jamban Keluarga (JK) 170
Saluran Drainase/ Saluran Pembuangan Air Limbah Ada
Kondisi Saluran Drainase 2

Tabel 10. Peribadatan


Jenis Tempat Ibadah Jumlah
Mesjid 9
Langgar/Surau/Mushola 25
Jumlah Total 34
Walaupun baru menjadi sebuah nagari namun Nagari Malai V Suku Timur terus berusaha
melakukan pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana. Kondisi dari sarana
prasarana tersebut ada yang sudah mulai rusak, dan ada juga yang terawat dengan baik. Tetapi
tentu harapannya sarana dan prasaran masyarakat tersebut terawat dengan baik, Sehingga
dapat dipakai bersama secara terus menerus.
Apabila diibaratkan sama seperti umur seorang manusia, maka Kenagarian Malai V Suku
Timur dapat dikatakan masih tergolong muda. Baru berselang beberapa tahun ini menjadi
sebuah nagari baru. Selain itu tentunya menjadi sebuah nagari baru juga memiliki tantangan
serta rintangan tersendiri yang cukup berat untuk kedepan. Baik itu dalam segi memberikan
pelayanan kepada masyarakat maupun pembangunan daerah tersebut. Sebagaimana
permasalahan yang telah dijabarkan sebelumnya maka perlu adanya tata kelola dan kerjasama
yang baik dan berkelanjutan dari seluruh elemen baik itu pemerintahan nagari maupun
masyarakatnya sendiri. Agar tercapai kemajuan nagari yang baru mekar sesuai harapan
bersama untuk kedepan.

METODE KEGIATAN
Kegiatan ini dilakukan melalui program Kuliah Kerja Nyata Universitas Andalas di
Nagari Malai V Suku Timur. Berlangsung selama 40 hari yang dimulai dari tanggal 2 Juli
sampai 10 Agustus 2019
.
Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan maka ditemukan berbagai permasalahan di
Nagari Malai V Suku Timur. Diantaranya sebagai berikut; pada bidang kesehatan ditemui
kasus gizi kurang yang dialami oleh balita dan ibu hamil dan masih rendahnya penerapan
perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat. Pada bidang pendidikan anak-anak di
Nagari Malai V Suku Timur belum maksimal dalam mendapatkan pendidikan dan
pengetahuan dikarenakan kurangnya tenaga pendidik serta sarana pendidikan yang kurang
memadai. Kemudian bidang pertanian, bahwa masih banyaknya masyarakat yang belum
memanfaatkan lahan pertaniannya dengan baik sehingga dari beberapa lahan pertanian
tersebut terbiarkan kosong dan menganggur. Selain itu sebagian masyarakat masih belum
dapat mengembangkan pertanian yang ada sebab mereka menanam beberapa jenis tanaman
hanya keperluan keluarga sehari-hari. Selain itu juga pengembangan profil nagari belum
terlaksanakan dengan baik sehingga menghambat perkembangan nagari dalam memetakan
potensi dan pembangunan nagari itu sendiri.

Untuk mengatasi permasalahan ini kami mengadakan berbagai program kerja yang
dilaksanakan menggunakan beberapa metode, diantaranya :

a. Pendidikan Masyarakat

Metode pendidikan masyarakat ini dilakukan dengan cara pemberian pemahaman serta
pengetahuan dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang ditemukan ditengah˗tengah
masyarakat. Metode ini dilakukan ketika mengadakan program Pemberdayaan Kesehatan
Masyarakat, yang memberikan serangkaian penyuluhan dan juga sekaligus diikuti dengan
beberapa kegiatan lainnya seperti: Pendataan status gizi balita dan ibu hamil, Penyuluhan
peran kader posyandu kepada ibu-ibu kader posyandu dan ibu-ibu PKK, Penyuluhan
kesehatan ibu dan anak, Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), Penyuluhan
penyakit tidak menular (PTM) yang dilaksanakan di posyandu lansia, Penyuluhan
pengelolaan obat yang benar, dan Pemeriksaan kesehatan. Kegiatan pemeriksaan yang
dilakukan berupa pemeriksaan indeks massa tubuh, gula darah, kolestrol dan pemeriksaan
asam urat bagi orang dewasa serta pemeriksaan rabun jauh dan buta warna bagi anak-anak.
Serangkaian kegiatan ini dilakukan di posyandu yang tersebar dibeberapa korong dan
melakukan kerjasma dengan berbagai pihak, seperti bidan desa, perangkat nagari, wali
korong, dan kader-kader posyandu.

b. Pelatihan Masyarakat

Metode ini kami gunakan untuk mengatasi permasalahan belum maksimalnya


pengetahuan anak-anak di Nagari Malai V Suku Timur dengan medirikan Rumah Belajar
Malai. Melalui rumah belajar ini kami memfasilitasi anak-anak dengan berbagai buku yang
dapat menambah pengetahuan dan memberikan berbagai bentuk pelatihan kepada anak-anak,
seperti pelatihan bahasa asing, matematika, kesenian tradisional, dan berbagai pelatihan
lainnya.

Selain itu kami juga menerapkan metode ini untuk mengatasi permasalahan pada bidang
pertanian dengan membuat taman percontohan yang dinamakan Taman Malai Indah. Di
taman ini kami bersama-sama dengan warga menanam berbagai macam jenis tumbuhan yang
dapat menunjang kehidupan sehari-hari.

c. Difusi Iptek

Terbatasnya informasi mengenai profil Nagari Malai V Suku Timur merupakan salah
satu hambatan yang belum terselesaikan. Akibatnya nagari ini kurang dikenal dan diketahui
oleh masyarakat luar. Apa lagi nagari Malai V Suku sendiri merupakan nagari pemekaran
belum lama ini beridiri. Dengan begitu dalam kegiatan ini dii buatlah sebuah profil nagari
dalam bentuk video dan poster yang bermanfaat bagi kemajuaan nagari itu sendiri. Di dlaam
profil nagari tersebut menyajikan berbagai macam potensi˗potensi nagari agar untuk
kedepannya dalam pembangunan nagari di berbagai bidang menjadi lebih efisien dan tepat.
Teknik Pengumpulan Data
Sebelum melakukan program kegiatan yang sebagaimana telah direncanakan bersama.
Terlebih dahulu kami melakukan pengumpulan data sesuai dengan program yang akan
dijalankan. Dalam pengumpulan data ini kami menggunakan teknik pengumpulan data
dengan cara observasi, wawancara dan quisioner.
Observasi dilakukan ketika melakukan survey terlebih dahulu sebelum dilaksakannya
program KKN secara resmi oleh PUKKN. Survey ke daerah tersebut dilakukan sebanyak 2
kali. Disini kami melakukan pengamatan terhadap kondisi geografis dan masyarakat di daerah
tersebut sehingga dapat ditemukan beberapa kesimpulan sementara mengenai daerah tersebut.
Selain itu juga dilakukan wawancara sekaligus pengisian quisioner terhadap masyarakat
tujuannya agar mendapatkan data yang lebih akurat lagi setelah melakukan observasi
lapangan.
Teknik Analisa Data
Setelah mendapatkan berbagai data sebagai landasan dan penunjang program kegiatan
KKN maka mulailah dilakukan pengolahan data. Data tersebut kemudian diolah kembali
menjadi sebuah kesimpulan dan barulah dilakukan penulisan laporan. Teknik analisis yang
digunakan dalam kegiatan ini yaitu kualitatif dan kuantitatif. Untuk kualitatif beberapa fakta
yang menjadi data tersebut dijabarkan melalui deskripsi deskripsi dan kuantitaf disajikan
dalam beberapa tabel yang menyajikan angka.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk membantu pemerintahan nagari Malai V Suku Timur dalam memajukan nagari
yang baru mekar tersebut. Maka mahasiswa KKN Universitas Andalas bersinergi bersama
pemerintahan nagari dan seluruh elemen masyarakat dengan melaksanakan beberapa program
antara lain:

A. Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat

Kegiatan pemberdayaan kesehatan masyarakat dimulai dengan pengumpulan data status


gizi balita di nagari Malai V Suku Timur. Pendataan status gizi ibu hamil dan balita ini
dilakukan karena pada saat melaksanakan survei ditemukan kasus gizi kurang pada balita
dan ibu hamil di Nagari Malai V Suku Timur. Kriterian sampel pada pengambilan data ini
ialah balita berumur 0-60 bulan. Data yang dikumpulkan didapatkan melalui pengukuran
secara langsung berat badan, tinggi badan dan lingkar lengan ibu hamil dan balita berumur 0-
60 bulan, selain itu kami juga melakukan pengumpulan data primer dengan melihat hasil
pengukuran berat badan dan tinggi badan balita yang telah dilakukan oleh kader pada
masing-masing posyandu.

Setelah dilakukan pengukuran secara langsung dan pengambilan data primer didapatkan
46 sampel balita di Nagari Malai V Suku Timur yang memenuhi kriteria sampel. Data 46
balita yang terkumpul kemudian dianalisa menggunakan ketentuan standar antropometri
penilaian status gizi anak yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
berdasarkan berat badan menurut umur (BB/U), panjang badan menurut umur (PB/U), tinggi
badan menurut umur (TB/U), berat badan menurut panjang badan (BB/PB), berat badan
menurut tinggi badan (BB/TB) dan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U). Data yang
diperoleh selanjutnya dipresentasikan.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh gambaran status gizi balita 0-60 bulan di Nagari
malai V Suku Timur sebagai berikut : Berdasarkan standar berat badan menurut umur, dari 46
anak ditemukan 8 anak dengan status gizi kurang dan 38 anak dengan status gizi baik.
Berdasarkan standar tinggi badan atau panjang badan menurut umur, dari 46 anak ditemukan 5
anak dengan status gizi sangat pendek, 7 anak dengan status gizi pendek, 33 anak dengan
status gizi normal, dan 1 anak dengan status gizi tinggi. Berdasarkan standar berat badan
menurut panjang badan / tinggi badan, dari 46 anak ditemukan 3 anak dengan status gizi
sangat kurus, 9 anak dengan status gizi kurus, 30 anak dengan status gizi normal, dan 4 anak
dengan status gizi gemuk.

Dengan melihat masih banyaknya ditemui kasus gizi kurang dan status gizi sangat pendek
pada balita, kami melakukan penyuluhan terkait kesehatan ibu dan anak serta
menginformasikan pentingnya pemeriksaan secara rutin ke posyandu kepada masyarakat
Nagari Malai V Suku Timur. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan dari masyarakat untuk bersama-sama menjaga kesehatan ibu hamil
dan balita yang ada disekitarnya. Selain itu kami juga melakukan penyuluhan kepada kader -
kader posyandu dan ibu-ibu PKK terkait pentingnya peran kader posyandu terhadap
kelangsungan kesehatan ibu dan anak.

Kegiatan pemberdayaan kesehatan masyarakat ini dilanjutkan dengan penyuluhan


Penyakit Tidak Menular (PTM) yang diselenggaran di posyandu lansia. Penyuluhan PTM ini
diiringi dengan penyuluhan terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan penyuluhan bahaya
mengkonsumdi makanan instan serta prnyuluhan pengelolaan obat yang benar. Serangkaian
kegiatan penyuluhan ini kami lakukan di posyandu- posyandu yang ada di Nagari Malai V
Suku Timur. Selain itu diakhir kegitan kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan bagi
masyarakat Malai V Suku Timur berupa pemeriksaan indeks masaa tubuh, gula darah,
kolestrol, asam urat dan tes buta warna pada anak – anak.

Kegiatan ini sangat mebutuhkan tindak lanjut dari masyarakat dan pemerintah nagari agar
upaya kesehatan harus selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus sehingga
masyarakat yang sehat sebagai investasi dalam pembangunan dapat hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Selain itu dibutuhkan kesadaran masyarakat dan dukungan dari
pemerintah nagari untuk mewujudkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan, dan
melatih masyarakat agar memiliki potensi untuk memecahkan masalah-masalah kesehatan
yang dihadapi.

Dari serangkaian kegiatan pemberdayaan kesehatan yang dilakukan terlihat antusias dan
peran aktif dari seluruh masyarakat. Diharapkan program pemberdayaan kesehatan
masyarakat yang didukung dengan peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat dapat
mengatasi kasus gizi kurang yang ditemukan dan dapat menumbuhkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi, dan
meningkatkan kesehatan.

Gambar 1. Pendataan Status Gizi Balita di Posyandu

Gambar 2. Penyuluhan PTM dan Bahaya Makanan Instan


Gambar 3. Pemeriksaan Kesehatan dan Buta Warna pada Anak

B. Rumah Belajar Malai

Untuk memajukan sebuah nagari tidak melulu hanya mengutamakan pembangunan


dibeberapa sektor saja seperti yang biasanya sering kita perhatikan di beberapa daerah
tertentu. Selain pembangunan di sektor pertanian, perkebunan, fasilitas umum, pemerintahan
dan sebagainya. Juga perlu pembangunan sumber daya manusianya sendiri melalui
pendidikan.

Melihat kondisi Nagari Malai V Suku Timur yang dimana masih banyak terdapat anak-
anak yang belum maksimal mendapatkan pengetahuan yang disebabkan oleh berbagai faktor,
seperti tenaga pendidik dan fasilitas pendidikan yang terbatas. Membuat mahasiswa
berinisiatif untuk melengkapi kekurangan itu sekaligus turut membangkitkan kembali
semangat anak-anak untuk menggapai cita-cita yang tinggi dengan mendirikan Rumah
Belajar Malai.

Rumah Belajar Malai sendiri merupakan ruang belajar dan pusat kreatifitas anak yang
didirikan oleh mahasiswa. Di Rumah Belajar Malai anak-anak di fasilitasi tenaga pendidik
yang berasal dari mahasiswa dan buku˗buku untuk menambah wawasan pengetahuan mereka.
Guna agar permasalahan di bidang pendidikan dapat terbantu dan juga menciptakan
kebersamaan anak-anak sambil menanamkan nilai-nilai kehidupan yang berguna bagi mereka.
Kegitan yang dilakukan di rumah belajar malai ini seperti belajar bahasa inggris, jepang,
matematika, menari, bernyanyi, bermain gandang tambua dan juga kreatifitas lain seperti
membuat tempat sampah dari barang bekas dan melipat origami.

Program Rumah Belajar ini mendapatkan respon dan antusias yang cukup tinggi dari anak-
anak Nagari Malai V Suku Timur. Banyak dari mereka yang aktif berpartisipasi dalam semua
kegiatan yang dilakukan di Rumah Belajar Malai. Harapannya Rumah Belajar Malai ini dapat
menambah wawasan, meningkatkan minat baca, menumbuhkan rasa sosial terhadap sesama
serta meningkatkan kreatifitas anak-anak di Nagari Malai V Suku Timur. Dengan begitu
Rumah Belajar Malai membutuhkan peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat dan
dukungan dari pemerintah nagari agar dapat terus berjalan dan memberikan manfaat bagi
anak-anak di Nagari Malai V Suku Timur.
Gambar 4. Rumah Belajar Malai

Gambar 5. Kegiatan Belajar Bahasa Asing dan Tari Tradisional

Gambar 6. Kegiatan Daur Ulang Sampah dan Melipat Origami

C. Taman Malai Indah

Kondisi alam Nagari Malai V Suku Timur yang di kelilingi oleh perbukitan, lembah dan
beberapa dataran yang cukup luas, sangat cocok untuk dijadikan sebagai lahan pertanian
tetapi sayangnya beberapa lahan tersebut masih berupa hutan lebat dan lahan kosong
terbengkalai. Oleh karena itu mahasiswa membuat Taman Malai Indah sebagai taman
percontohan untuk menginspirasi masyarakat dalam memanfaatkan lahan kosong dan
halaman pekarang yang luas serta untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat di
Nagari Malai V Suku Timur. Selain itu, dengan adanya taman ini juga dapat membantu
program dari PKK di Nagari Malai V Suku Timur.

Pembuatan taman malai indah diawali dengan menata ulang taman yang sudah ada
sebelumnya. Tanaman-tanaman yang sudah di tanam sebelumnya kembali ditata sesuai
dengan jenisnya. Kemudian dilanjutkan dengan menanam tanaman di beberapa lahan yang
masih kosong. Tanaman yang di tanam di taman malai indah ini berupa tanaman obat, dapur
hidup dan tanaman hias. Agar lebih menarik taman juga diberi pagar di sekelilingnya yang
terbuat dari bambu dan dicat.

Dengan besarnya semangat masyarakat dalam menanam tanaman yang berkhasiat dalam
menunjang kehidupan sehari-hari, kami berharap program ini dapat terus dijalankan oleh
masyarakat Nagari Malai V Suku Timur.

Gambar 7. Pembuatan Taman Malai Indah

Gambar 8. Taman Malai Indah

D. Minggu Ceria

Banyaknya dijumpai populasi lansia dan kurangnya pula minat masyarakat di Nagari
Malai V Suku Timur dalam berolahraga, mendorong mahasiswa untuk mengadakan
serangkaian acara yang dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk melakukan aktivitas
fisik.

Program minggu ceria yang telah dilakukan oleh mahasiswa berupa senam untuk lansia
yang dilakukan tiap minggu pagi di beberapa korong di Nagari Malai V Suku Timur. Senam
lansia ini bertujuan agar para lansia tetap melakukan aktivitas fisik dan tetap terus berupaya
menjaga kesehatan. Selain itu mahasiswa juga mengadakan jalan sehat yang telah
dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2019 yang dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan
bagi peserta jalan sehat. Senam lansia dan jalan sehat yang telah dilakukan mendapat respon
yang baik dari masyarakat terutama ibu – ibu di Nagari Malai V Suku Timur.

Gambar 9. Mahasiswa bersama masyarakat dalam kegiatan Jalan Sehat

Gambar 10. Kegiatan Senam Sehat bersama ibu˗ibu dan anak˗anak

E. Pembuatan Gapura dan Lampu Jalan

Pembuatan lampu jalan dilakukan oleh mahasiswa KKN dikarenakan minimnya


penerangan di jalan Nagari Malai V Suku Timur. Pembuatan lampu jalan ini dibuat dengan
bahan – bahan yang sederhana. Pada saat pembuatan lampu jalan ini dibantu oleh beberapa
orang warga untuk merangkai lampu dan menegakkan lampu jalan. Lampu jalan yang dibuat
berupa lampu jalan sederhana yangmana untuk tonggaknya terbuat dari bambu dan untuk
lampunya sendiri dirangkai oleh beberapa mahasiswa dari fakultas teknik khususnya jurusan
teknik elektro. Untuk pembuatan lampu jalan ini dilakukan pada minggu pertama sampai di
lokasi KKN, Nagari Malai V Suku Timur.

Pembuatan gapura bertujuan untuk memperjelas batas Nagari Malai V Suku Timur dengan
nagari lain. Gapura yang dibuat yaitu untuk di perbatasan Nagari Malai V Suku Timur dengan
Nagari Malai III Koto. Pembuatan gapura dilakukan oleh mahasiswa KKN khususnya laki-
laki dengan berbahankan bambu. Pada proses pembuatannya, beberapa warga sangat banyak
membantu dalam pembuatan gapura ini seperti pada saat pemotongan bambu, penancapan
bambu dan pada saat pengecatan di tahap akhir.

Gambar 11. Proses pembuatan lampu jalan

Gambar 12. Prose pembuatan Gapura Nagari

F. Pesta Rakyat Malai

Program pesta rakyat malai bertujuan untuk mempererat tali silaturrahmi antar
masyarakat Nagari Malai V Suku Timur maupun silaturrahmi antara mahasiswa KKN
dengan Masyarakat. Program pesta rakyat malai sendiri merupakan suatu even yang
diadakan oleh mahasiswa KKN sebagai bentuk persembahan dari mahasiswa KKN untuk
masyarakat Nagari Malai V Suku Timur. Selain itu, pesta rakyat malai juga merupakan suatu
bentuk acara perpisahan dengan masyarakat di Nagari Malai V Suku Timur.
Pesta rakyat malai sendiri diadakan pada minggu terakhir mahasiswa KKN berada di
Nagari Malai V Suku Timur. Adapun program-program atau bentuk kegiatan yang diadakan
di pesta rakyat malai ini yaitu lomba pacu karung, rangking 1, tarik tambang, bola ceria, bola
dangdut dan bioskop nagari. Kemudian di malam terakhir pesta rakyat malai diadakan suatu
acara malam keakraban bersama masyarakat Nagari Malai V Suku Timur, dimana pada
malam tersebut dilakukan pembagian hadiah untuk beberapa kegiatan yang telah dilakukan,
bernyanyi bersama anak-anak Nagari Malai V Suku Timur dan menonton film dokumenter
seluruh kegiatan yang dilakukan dari hari pertama tiba di Nagari Malai V Suku Timur
sampai hari terakhir seperti suka duka menjalani hari-hari dan program kerja serta kedekatan
yang semakin erat dengan masyarakat Nagari Malai V Suku Timur.

Gambar 13. Bioskop Rakyat

Gambar 14. Kegiatan perlombaan dan foto bersama peserta

Gambar 14. Penutupan kegiatan Pekan Raya Malai sekaligus perpisahan dengan masyarakat
KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulakan bahwa pelaksanaan


kegiatan ini telah berjalan dengan baik. Program kerja yang telah direncanakan dan dilakukan
dapat memberikan solusi serta manfaat bagi masyarakat dalam mengatasi permasalahan yang
ada. Meskipun selama pelaksanaan kegiatan KKN masih ditemukan beberapa kendala dalam
mencapai tujuan kegiatan, akan tetapi kendala yang ditemui tersebut dapat diatasi dengan
baik. Tingginya antusias masyarakat dan peran aktif dari berbagai pihak sangat membantu
dalam mewujudkan keberhasilan dari kegiatan yang dilaksanakan. Diharapkan program-
program yang dilaksanakan selama pengabdian melalui kuliah kerja nyata ini dapat
bermanfaat dan dapat dilanjutkan oleh masyarakat Nagari Malai V Suku Timur. Saran untuk
kegiatan berikutnya sebaiknya dilakukan kegiatan yang lebih spesifik di bidang pertanian
sebagai sumber mata pencarian utama masyarakat Nagari Malai V Suku Timur.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada masyarakat Nagari Malai V Suku Timur,
pemerintahan Nagari Malai V Suku Timur, dan PU-KKN Unand serta seluruh pihak yang
terlibat atas segala bantuan yang telah diberikan untuk menyukseskan program kegiatan
KKN.

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal, 2014, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kementrian Kesehatan RI. 2011. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.
Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.

Kementrian Kesehatan RI. 2010. Penuntun Perilaku Hidup Sehat. Kementrian Kesehatan RI,
Jakarta.
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Promosi Kesehatan Di Daerah Bermasalah Kesehatan.
Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.

Notoadmodjo, Soekidjo. 2014. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. PT. Rineka Cipta,
Jakarta.

Http://prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id/mpublik/ diakses tanggal 19 Agustus 2019

Anda mungkin juga menyukai