PENDAHULUAN
bagi kemajuan suatu organisasi, Sumber Daya Manusia juga sangat penting
daya Manusia merupakan manusia yang dipekerjakan oleh suatu organisasi yang
organisasi tersebut . SDM merupakan suatu aset atau modal bagi suatu organisasi
karena Sumber Daya Manusia sangat berperan penting bagi kemajuan suatu
pemerintahan desa karena desa bisa maju dan tidak nya itu pada sumber daya
manusianya, jika SDM nya berkualitas maka pemerintahan desa bisa maju dan
mencapai tujuan nya dengan cara efektif dan efisien. Untuk menjadikan SDM
nya menjadi berkualitas yaitu dengan cara pengelolaan sumber daya manusia
atau Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). MSDM adalah suatu ilmu
atau seni untuk mengatur manusia agar bisa bekerja secara efektif dan efisien
1
2
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan hak tradisional yang diakui
nasional secara luas, bahkan desa merupakan garda terdepan dalam menggapai
keberhasilan dari segala urusan dan program dari pemerintah. Desa sebagai unit
desa
Tabel 1.1
1 Bugel 80 %
2 Ciawi 75%
3 Citamba 80%
4 Gombong 75%
5 Kertamukti 65%
7 Margasari 85%
8 Pakemitan 90%
9 Pasiruni 88%
10 Sukamantri 70%
11 Pakemitankidul 50%
desa pakemitan memiliki tingkat yang produktivitas yang tingi dan desa
fenomena ini maka penulis ingin meneliti apa yang membedakan tingkat
sehingga bisa berdampak baik dalam melayani masyarakat dan perangkat desa di
desa pakemitan memiliki sumber daya manusia yang baik dan handal agar dapat
produktivitas yang tinggi di desa pakemitan tidak lepas dari sumber daya
manusia nya yang sadar dengan kewajiban nya dalam mengerjakan pekerjaannya
dengan tepat waktu dan juga taat kepada aturan yang dibuat oleh pemerintah desa
pakemitan, hal ini bisa dilihat dari data absensi Perangkat desa pakemitan
Tabel 1.2
Data Kehadiran Perangkat desa Desa Pakemitan
Jumlah
Jumlah
Tahun Keterangan Perangkat
Laporan
desa
Tanpa Keterangan 15 20 Hari
Maret 2020-Maret 2021 Ijin 15 2 Hari
Sakit 15 2 Hari
Cuti 15 0 Hari
perangkat desa menjadi fakor utama yang harus di perhatikan oleh Kepala desa,
5
Desa pakemitan kidul karena tingkat disiplin Perangkat desa pakemitan kidul
sangat rendah disbanding desa se kecamatan ciawi selama masa pandemi tingkat
produktivitas kerja sangat rendah di desa pakemitan kidull.hal ini bisa dilihat dari
Tabel 1.3
Data Kehadiran Perangkat desa Desa Pakemitan kidul
Jumlah
Jumlah
Tahun Keterangan Perangkat
Laporan
desa
Tanpa Keterangan 15 69 Hari
Maret 2020-Maret 2021 Ijin 15 29 Hari
Sakit 15 33 Hari
Cuti 15 1 bulan
Virus covid-19 pertama kali muncul di negeri Cina yang bertepatan pada
corona virus (Novel Coronavirus). Pada tahun 2020 NCV mulai menjadi
pandemi global yang menjadi maslaha kesehatana dibeberapa negara diluar RRC.
Pada tahun 2020 tepatnya pada tanggal 2 maret ada virus yang sangat
Widodo mengumumkan bahwa ada dua orang Indonesia yang positif terjangkit
virus Corona yaitu seorang wanita yang berusia 31 tahun dan seorang berusia 64
tahun. Kasus pertama tersebut diduga berawal dari pertemuan wanita yang
6
mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia dan puluhan ribu terinfeksi .Selain
dan sosial dimana-mana. Oleh karena itu setiap organisasi atau instansi
pemerintahan dituntut untuk bisa menyesuaikan dengan keadaan saat ini. Suatu
organisasi harus bisa memanfaatkan sarana prasarana yang ada untuk bisa
mencapai tujuan organisasi yang telah di sepakati. Salah satu hal yang sangat
manusia (SDM).
Tabel 1.4
Data perbandingan Desa Pekemitan Kidul dengan Desa Pakemitan Dari
Segi Absensi per Maret 2020 s/d Maret 2021
No Desa Pakemitan kidul Desa Pakemitan
Tanpa Keterangan 69 Hari 20 Hari
Ijin 29 Hari 2 Hari
Sakit 33 Hari 2 Hari
Cuti 30 Hari 0 Hari
kidul masih ketertingalan dari desa yang lain baik dari segi ketaatan perangkat
desa dalam hal kehadiran ,kedisisplinan perangkat desa dan teknologi yang
pakemitan kidul menjadi kurang baik , karana hal ini penulis sebagai penulis
7
semua desa yang ada di kecamatan ciawi oleh karna itu maka penulis memilih
merupakan desa yang tingkat produktivitas tertinggi dibanding desa yang lain .
produktivitas kerja Perangkat desa pakemitan kidul belum baik karna belum
menerapkan kedisiplinan yang baik Hal inilah yang melatar belakangi peneliti
pandemik Covid 19
1. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat memberikan ilmu pengetahuan.pengalaman baru
dan wawancara dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia terutama
mengenai disiplin kerja serta pengaruhnya terhadap produktivitas kerja
2. Bagi Desa Pakemitan Kidul
Dapat dijadikan sumber informasi bagi Desa Pakemitan Kidul
kecamatan Ciawi dalam upaya meningkatkan produktifitas kerja perangkat
desa
3. Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah Suryalaya
Dapat di jadikan sebagai tambahan referensi di perpustakaan Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah Suryalaya dalam pengembangan
Sumber Daya Manusia
4. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan bahan
penelitian dalam masalah yang sama.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
N Nama Judul Penelitian Variabel Alat Hasil Penelitian
O Penelitian yang Diteliti Analisis
dan Tahun
Penelitian
1 Kiki Pengaruh disiplin Variabel Kualitatif Diperoleh nilai p
Ernawati kerja terhadap dependen deskriptif value ≥ ɑ atau
Tahun prduktivitas kerja ( X ) disiplin analisis 0,039 ≥ 0,05 dari
2017 karyawan non aperatur regresi uji statistik.
medis di rumah Variabel linier Sehingga
sakit siti aisyah indefendent sederhana diketahui bahwa
(Y) Ho ditolak dan Ha
produktivita diterima yang
s aperatur berarti terdapat
pengaruh
signifikan disiplin
kerja terhadap
produktivitas
kerja perangkat
desa non medis
Rumah Sakit
Islam Siti Aisyah
Madiun.
2 Fitri afriani Pengaruh Disiplin Variabel Kualitatif Diketahui bahwa
Lena kerja Terhadap dependen deskriptif pengaruh disiplin
Farida produktivitas kerja ( X ) disiplin analisis kerja terhadap
2016 Karyawan bagian aperatur regresi produktivitas
produksi Kelapa Variabel linier perangkat desa
sawit PT indefendent sederhana Bagian Produksi
Perkebunan (Y) Pabrik Kelapa
nusantara V SEI produktivita Sawit PT
Kec Pangaran s aperatur Perkenunan
Tapah Darusalam nusantara V SEI
Kab.rokan Hulu Kec Pangaran
Tapah Darusalam
Kab.rokan
9
10
(variabel X) maka
akan memberi
dampak pada
tingkat
produktivitas
kerja (variabel Y)
seorang perangkat
desa PT. Food
Station Tjipinang
Jaya.
2.2 Desa
pengertian secara umum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, desa adalah
pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang kepala desa) atau desa merupakan
kelompok rumah diluar kota yang merupakan kesatuan. Jadi kesimpulan nya desa
yang memiliki sistem pemerintah sendiri dan diakui dalam sistem pemerintah
optima
Tabel 2.2
No Nama Jabatan
2 Solihin SP Sekertaris
sesuatu hal yang lebih baik. Disiplin juga bisa diartikan sebagai proses
berlaku di dalamnya.
sekarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugasnya dan tanggung
tertulis..
displin kerja tersebut sebagai salah satu faktor untuk membentuk seorang
organisasi dan memberi pemahaman apa yang harus perangkat desa taati
yaitu :
disiplin keerja yang bagus maka dapat dipastikan produktivitas dalam bekerja
menjadi lebih mudah. Maka indikator indikator ini perlu diperhatikan oleh kepala
16
desa agar terciptanya perangkat desa yang nyaman bekerja seingga minimbulkan
berikut;
Dalam setiap peraturan yang dibuat pasti ada salah satu perangkat desa
yang melanggar karena balik lagi pada haikat manusia yang selalu ingin
melanggar setiap peraturan yang dibuat oleh manusia .Oleh karena itu maka
sebagai kepala desa wajib memberikan sanksi kepada perangkat desa untuk
membuat perangkat desa merasa jerah dalam melakukan hal hal yang melanggar
peraturan organisasi sehingga menjadi contoh kepada perangkat desa lain agar
tidak mengulangi hal-hal yang melanggar pearturan organisasi jenis jenis sanksi
1. Teguran lisan
2.4 Produktivitas
harus lebih baik daripada hari kemarin , produktiviifitas bisa kita bagi
seseorang menjadi lebih baik lagi, seperti rajin, isiplin kreatif dan
rasio antara hasil kegiatan (output) dan segala pengorbanan ,biaya untuk
konsep rasio autput terhadap input menjadi lebih besar dengan demikian
nilai rasio output dibuat menjadi besar melalui salah satu output pada
kombinasi keduanya dalam hal ini semakin banyak produk yang dihasilkan
sering diartikan sebagai rasio antara keluaran dan masukan dalam satuan
dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor faktor yang berhubungan dengan
a. Motivasi kerja
1. Tabiat/watak;
2. Sikap/tingkah laku/penampilan;
3. Kebutuhan;
4. Keinginan;
5. Cita-cita/kepentingan-kepentingan lainnya;
yang beraneka ragam, maka dari itu akan terbawa juga dalam hubungan kerjanya
sehingga akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku perangkat desa tersebut
latar belakang budaya dan juga pandangan falsafah serta pengalaman dalam
adanya perbedaan kepentingan maka perlu diciptaka motivasi yang searah untuk
ketenagakerjaan sehingga apa yang menjadi kehendak dan cita-cita kedua belah
fungsi, peranan dan tanggung jawab dilingkungan kerjanya dan dilain pihak
pimpinan perlu menumbuhkan iklim kerja yang sehat dimana hak dan kewajiban
perangkat desa diatur sedemikian rupa selaras dengan fungsi peranan dan
b. Kedisiplinan
latihan antara lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya akan
merupakan sarana untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Karena manusia yang
c. Etos kerja
Etos kerja merupakan salah satu faktor penentu produktivitas kerja. karean
etos kerja merupakan pandangan untuk menilai sejauh mana kita melakukan
suatu pekerjaan dan terus berupaya untuk mencapai hasil yang terbaik dalam
setiap pekerjaan yang kita lakukan. Usaha untuk mengembangkan etos kerja
pengorbanannya itu
d. Keterampilan
individu selalu dituntut untuk terampil dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan
menjadi faktor penentu suatu keberhasilan dan produktivitas kerja, karena dari
waktu itulah dapat dimunculkan kecepatan dan percepatan yang akan sangat
e. Pendidikan
akan dapat kita kuasai dengan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang
handal. Faktor alat, cara dan lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap
Lingkungan dan iklim kerja yang baik akan mendorong perangkat desa
agar senang bekerja dan meningkatkan rasa tanggung jawab untuk melakukan
pekerjaan dengan lebih baik Iklim kerja yang sehat dapat mendorong sikap
ketrbukaan baik dari pihak perangkat desa maupun dari pihak pimpinan
24
perangkat desa dan pimpinan dalam rangka menciptakan ketentuan kerja dan
dicapai oleh perangkat desa. Hasil kerja perangkat desa tersebut merupakan
produktivitas kerja sebagai target yang didapat melalui kualitas kerjanya dengan
organisasi.
melakukan pekerjaan dengan lebih baik Iklim kerja yang sehat dapat
mendorong sikap ketrbukaan baik dari pihak pegawai maupun dari pihak
berkaitan denga hasil kerja yang dicapai oleh karyawan. Hasil kerja
kerja, meliputi:
a. .Kualitas Pekerjaan
b. Kuantitas Pekerjaan
c. Ketetapan Waktu
adalah uang” dan harus digunakan secara efisien. Beberapa budaya lain
jika pegawainya melaksanakan tugas tidak tepat pada waktu yang telah
d. Semangat Kerja
tugas, serta ramah satu sama lain, maka pegawai itu dikatakan
tidak puas, lekas marah, sering sakit, suka membantah, gelisah, dan
pesimis, maka reaksi ini dikatakan sebagai bukti semangat yang rendah.
27
Pengukuran produktivitas kerja adalah salah satu cara yang tepat untuk
sebagai acuan untuk melihat seberap besar produktivitas kerja pada waktu yang
Output O
Produktivitas kerja = Poduktivitas Kerja
input N×H
Disiplin kerja para perangkat desa memang sangat penting. Disiplin kerja
ialah hal yang seharusnya tertanam dalam diri tiap-tiap perangkat desa, karena
hal ini akan menyangkut tanggung jawab moral perangkat desa tersebut terhadap
tugas dan kewajibannya. Dengan disiplin yang baik maka pencapaian tujuan
organisasi akan segera tercapai, tetapi jika disiplin kerja yang merosot akan
28
Hubungan disiplin kerja perangkat desa yang tinggi akan mendorong perangkat
desa untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin. Disiplin kerja yang
perangkat desa yang mempunyai kedisiplinan yang tinggi untuk bekerja maka
merupakan salah satu faktor kunci perangkat desa untuk mencapai produktivitas
yang tinggi. Oleh karena itu maka kedisiplinan dalam peraturan dan tatatertib
desa akan merangsang sejauh mana komitmen seseorang atau perangkat desa
BAB III
METODE PENELITIAN
Survai yaitu dengan yaitu mengumpulkan data data yang didapat dari narasumber
atau informasi untuk malakuakn pengamatan dan wawancara agar data yang
didapat sesuai dengan fakta yang ada . Menurut sugiono (2019 : 9) Metode
kuantitatif ini berdasarkan pada filsafat fositivism untuk meneliti pada populasi
analisis data bersifat statistik atau mekanik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah di putuskan Teknik yang digunakan untuk pengambilan data
yaitu dengan angket (kuisioner) yang di isi oleh responden menggunakan analisis
penelitian rflika yaitu penelitian pengulangan dari peneliti terdahulu yang serupa
namun dengan objek dan variable yang berbeda beda perbedaan penelitian ini
penelitian.
31
Bulan
Februari Maret april Mei
No Kegiatan Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Survey
pendahuluan
2 Pengajuan
Tempat
penelitian
3 Perizinan
4 Bimbingan
Usulan
penelitian
5 Seminar UP.
3.4.1 Populasi
32
(2019 :80). Dalam penelitian ini yang diambil sebagai populasi adalah
Menurut sugiono (2019 :81) sampel adalah bagian dari jumlah dan
N
2
1+ n . e
Keterangan
N = Jumlah sampel
N = populasi
63
N=
1=63 ¿ ¿
63
N=
1.63
N = 38
anggota populasi di jadikan sampel. Hal ini karena jumlah populasi relatif
kecil dan juga kami sebagai peneliti ingin membuat generalisasi dengan
sampel (responden)”
dalam penelitian.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis data yaitu data
a. Data primer
Menurut sugiono (2019: 296) bahwa: “Data primer adalah sumber data yang
macam data primer yang didapatkan dalam penelitian ini seperti observasi
b. Data sekunder
Menurut sugiono (2019: 296) bahwa ; “ Data sekunder adalah data yang tidak
3.6.2 Wawancara
yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu alat perekam suara
35
hilang.
dijawabnya.
ordinal skala likert, yaitu skala yang berarti lima pilihan jawaban.
setuju, Ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Untuk keperluan analisis
f
X= ×100 %
N
Dimana
n = Jumlah responden
kuisioner ini yakni waktu yang singkat dan tidak lama untuk
3.6.4 Dokumentasi
37
sudah ada di desa sehingga penulis dapat memperoleh data yang tidak
adalah kegiatan atau proses yang dilakukan penulis untuk mengurangi tingkat
karena jika tidak dilakukan maka peristiwa yang ada tidak dapat diukur dengan
baik. Sugiono (2017: 39) menyatakan bahwa : “Variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifat atau niali dari orang”, objek atau kegiatan yang mempunyai
versi tertentu yang diterapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian di
a. Variabel Dependen
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini penulis
b. Variabel Independen
Table3.1
kategori. Selain itu juga dilakukan uji statistic terhadap data yang
1. Uji Validitas.
r xy n ∑ x i y i−¿¿ ¿ ¿¿
Keterangan:
r xy = Koefisien Korelasi
2. Uji reliabilitas
2r xy
r 11 =
1+r xy
Dimana :
x1− x
T 1 = 50=10
s
Dimana
S = simpang bahku
berikut.
Keterangan :
menguji normalitas data antara lain. Uji chi kuadrat uji liliefors
dipenuhi.
sebagai berikut ;
Y =a+ bX
n . ∑ XY −∑ X . ∑ Y
B=
n . ∑ X −∑ ( X ).
2 2
A=
∑ Y −b . ∑ X
n
Dimana
Y + varabelterikat
X = variabelbebas
r xy =n . ∑ XY −¿ ¿ ¿
yang ditentukan tersebut besar atau kecil maka dapat berpedoman pada
Tabel
Pedoman Untuk Memberikan Interprensi
Terhadap koefisien korelasi
IntervalKoefsien Tingkat hubungan
Sumber; sugiono
berikut.:
KD = r 2 ×100 %
Dmana
Kd = Koefisien determinasi
2
r = koefisien korelasi dikuadratkan
r √n−2
Thitung =
r √1−r 2
N = Jumlaj sampel