LAPORAN KETERANGAN
PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DESA
AHIR TAHUN ANGGARAN
(LKPJ)
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, atas kuasanya telah menciptakan manusia sebagai
pemimpin di alam semesta ini, serta atas Rahmat dan Karunia-Nya pula sehingga kami dapat
menyusun Laporan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran, Kepala Desa Petrans Jaya
Kecamatan Muara Kelinhgi Kabupaten Musi Rawas periode tahun 2016.
Laporan ini kami susun dengan maksud sebagai Laporan Kepala Desa kepada BPD dan
Masyarakat di bidang Penyelenggaraan Pemerintahan, Penyelenggaraan Pembangunan,
Pembinaan Kemasyarakatan, dan Pemberdayaan Masyarakat. yang diselenggarakan selama
Tahun 2016. Disamping itu, Laporan Pertanggungjawaban ini diharapkan dapat berguna dan
bermanfaat bagi yang membutuhkan Informasi kegiatan di desa serta sebagai sarana evaluasi
di Tahun Anggaran berikutnya, untuk Pelaksanaan Tugas Kepala Desa yang akan datang.
Kami sadari sepenuhnya, bahwa kami tidak mungkin mampu berbuat apa – apa tanpa
dukungan dan bantuan dari segenap komponen warga masyarakat yang ada di Desa Petrans
Jaya, pada semua kegiatan dan juga penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Akhir Tahun
Anggaran Tahun 2016 INI, tidak mungkin dapat berjalan dan terlaksana tanpa peran serta dari
semua pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih serta penghargaan yang setinggi –
tingginya kami haturkan kepada semua pihak, baik langsung maupun tidak langsung,
sehingga proses Pelaksanaan dan pembuatan Laporan Pertanggungjawaban Akhir Tahun
Anggaran Tahun 2016 Kepala Desa Petrans Jaya, Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi
Rawas ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Akhirnya, Semoga Allah SWT Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan Petunjuk dan
bimbingan-Nya kepada kita semua dalam mewujudkan rencana, harapan dan keinginan
meraih kemajuan dan perkembangan yang lebih baik dihari – hari selanjutnya. Amin.
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Bab I Pasal 1, Desa
adalah desa dan desa adat atau sebutan lain selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan berada di Kabupaten/Kota,
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman,
partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa desa berwenang mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintah
Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah desa diharuskan mempunyai
perencanaan yang matang berlandaskan partisipasi dan transparansi serta demokratisasi yang
berkembang di desa. Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa, Bab V Pasal 27 huruf (c) Kepala Desa wajib menyampaikan Laporan
Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LKPJ Desa) secara tertulis kepada Badan
Permusyawaratan Desa setiap ahir tahun anggaran.
Desa Petrans Jaya Kecamatan Muara Kelingi berusaha melaksanakan Pemerintahan Desa
dengan semangat Otonomi Desa dengan berupaya mengatur dan mengurus rumah tangga
Desa atas dasar musyawarah dan mufakat serta inisiatif dan prakarsa dari masyarakat dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembangunan di Desa Petrans Jaya.
Dengan dibentuknya Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pada Tahun 2001 yang
kemudian diubah menjadi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pada tahun 2006 merupakan
langkah awal dalam mewujudkan demokrasi dalam pelaksanakan kegiatan Pemerintahan Desa
di bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan, di mana BPD berfungsi sebagai
lembaga yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat peraturan desa, menampung
aspirasi masyarakat, serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan
Desa.
Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran Kepala Desa ini
merupakan upaya kami dalam memberikan laporan pelaksanaan kegiatan Pemerintah Desa
kepada masyarakat melalui BPD, dan guna memenuhi ketentuan Peraturan Perundang-
Undangan yang berlaku serta untuk mengetahui pencapaian pembangunan dan target
pembangunan yang belum terselesaikan sebagaimana Rencana Pembangunan Desa baik
RPJM Desa maupun RKP Desa pata tahun tersebut.
A. DASAR HUKUM
Adapun dasar hukum dari laporan pertanggungjawaban akhir Tahun Anggaran Tahun
2016 Kepala Desa Petrans Jaya adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih
dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari
Alokasinggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
7. Peraturan Manteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014, tentang Pengelolaan
Keuangan Desa;
8. Peraturan Manteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 07 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa.
Desa Petrans Jaya berada 75 meter dari permukaan laut, Curah Hujan rata-rata
pertahun 1313,87 mm/tahun, keadaan suhu rata-rata 31oC, berada pada 2055’14.8476
Lintang Selatan dan 10308’57.7824 Bujur Timur.
3. Kondisi Ekonomi
a. Potensi Unggulan Desa
Kegiatan perekonomian Desa Petrans Jaya Kecamatan Muara Kelingi
Kabupaten Musi Rawas selama ini masih didominasi oleh sektor perkebunan
kelapa sawit baik kebun sawit mandiri maupun kebun sawit plasma dan sebagian
berkebun karet wilayah Desa Petrans Jaya 95 % adalah daratan yang merupakan
lahan mata pencaharian masyarakat setempat. Namun dari pesatnya perkebunan
desa belum seutuhnya membuahkan hasil optimal, ini disebabkan karena masih
rendahnya pengetahuan dan buruknya jalan porossehingga sangat menhambat para
pekebun mengeluarkan hasil perkebunan. Tingkat pendapatan masyarakat belum
seutuhnya mencukupi kebutuhan hidup karena harga tidak sebanding dengan
penghasilan yang dapat mereka serta masih minimnya bekal ketrampilan, dan
mahalnya barang-barang kebutuhan sembako.
Tingkat pertumbuhan ekonomi daerah dalam kurun waktu tertentu baik secara
menyeluruh maupun sektoral dapat dilahat dari besarnya Produk Domestic Regional
Brutto (PDRB), atas dasar harga kostan. Adapun PDRB adalah jumlah nilai tambah
brutto/nilai output ahir yang ditimbulkan oleh berbagai sektor lapangan usaha yang
melakukan kegiatan usahanya disuatu daerah tanpa memperhatikan pemilikan atas
factor produksi. Dengan demikian perekonomian suatu daerah dapat dikatakan
mengalami pertumbuhan apabila terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil produksi
barang dan jasa pada periode tertentu, atau dengan kata lain ekonomi daerah tercermin
melalui pertumbuhan angka PDRB.
Berdasarkan pertumbuhan PDRB Desa Petrans Jaya tahun 2014-2016 dapat
dikatakan bahwa ekonomi Desa Petrans Jaya tahun 2016 mengalami penurunan dratis
yang dikarenakan jatuhnya harga komoditi perkebunan baik kelapa sawit dan karet
serta pemberhetian karyawan yang bekerja diperkebunan baik di PT Djuanda Sawit
Lestari, Kebun plasma maupun kebun sawit mandiri.
BAB II
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
C. Perioritas Desa
Pelaksanaan pembangunan dalam desa bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD)
dan Dana Desa (DD), periorirtas desa selalu dimusyawarahkan dalam Musrenbangdes
disetiap tahun dan mengacu pada RPJMDesa yang diselaraskan dengan RPJM Kabupaten
Musi Rawas. Semua pelaksanaan pembangunan di desa menggunakan ketentuan skala
perioritas, setelah pembangunan fisik umum, jalan desa, drainase dan lain sebagainya,
arah kebijakan pembangunan desa secara langsung dapat berperan aktif menanggulangi
kemiskinan pada level desa.
Prioritas program pembangunan skala desa merupakan program pembangunan
yang sepenuhnya mampu dilaksanakan oleh desa. Kemampuan tersebut dapat diukur dari
ketersediaan anggaran desa, kewenangan desa dan secara teknis di lapangan desa
mempunyai sumber daya.
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
1. Dasar Hukum
Pelaksanaan program Pemerintah baik Pusat maupun daerah senantiasa
dikoordinasikan dengan Pemerintah Desa. Karena salah satu fungsi Pemerintah desa
adalah pelayanan dan perlindungan masyarakat.
Dasar hukum tugas pembantuan ;
a. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
b. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
5495);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan dan Pemerintahan Daerah (Lembaran negara
republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran negara Republik
Indonesia Nomor 4593 );
C. BATAS DESA
Desa Petrans Jaya Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas adalah salah
satu desa yang terletak dipenghujung Kecamatan Muara Kelingi yang berbatasan dengan
Kecamatan Muara Lakitan
1. Kebijakan dan kegiatan
Penetapan tapal batas desa berpedoman pada peta desa yang ditetapkan oleh Bupati
Musi Rawas bulan Desember tahun 2008 dengan penetapan peta menggunakan:
a. Datum : GRS67
b. Sistem Proyeksi : TM
c. Sistem GRID : UTM
Jumlah patok batas desa 19 buah, 8 patok batas desa dengan Kecamatan lain, 2
patok batas desa dengan desa Karya Sakti, 3 patok batas desa dengan Beliti Jaya dan 6
patok desa dengan desa Karya Mukti.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Pemasangan pilar batas desa yang merupakan salah satu kegiatan penetapan
batas desa belum dilaksanakan, dan akan dilaksanakan pada tahun 2016. Pilar batas
antar desa dalam satu Kecamatan Muara Kelingi akan dibiayai oleh pemerintah desa
Petrans Jaya melalui dana desa, dan batas antar desa dengan kecamatan lain adalah
kewajiban pemerintah Kecamatan Muara kelingi.
3. Permasalah dan Penyelesaian
Permasalahan yang timbul akibat penetapan batas desa yang terjadi antar desa dalam
satu Kecamatan Muara Kelingi akan diselesaikan oleh pihak Kecamatan Muara
Kelingi dan permasalahan batas desa dengan desa di Kecamatan lain akan diselesaikan
oleh pemerintah Kabupaten Musi Rawas.
D. PENCEGAHAN DAN PENANGULANGAN BENCANA
1. Bencana Yang Terjadi dan Penanggulangannya
Untuk penangulangan bencana alam yang terjadi, Pemerintah Desa
berkoordinasi dengan instansi terkait dan sebelumnya mengambil tindakan
penanganan pertama yang bersifat sementara bersama warga masyarakat sesuai
kemampuan yang ada.
Pada tahun 2016 di desa Petrans Jaya Kecamatan Muara Kelingi tidak ada
bencana yang menimpa warga.
2. Status Bencana
Penanganan bencana dengan melihat status bencana serta bahaya dan
penanggulangannya, dalam keadaan demikian koordinasi dengan instansi terkait
sangat diperlukan, dikarenakan pada tahun 2016 tidak ada bencana yang terjadi maka
desa Petrans Jaya tidak memiliki status bencana.
3. Sumber dan Jumlah Anggaran
Dalam penangulangan bencana alam tentu memerlukan biaya, di Desa Petrans
Jaya untuk anggaran bencana alam belum dianggarkan dalam APBDes, namun apabila
terjadi bencana alam maka Pemerintrah Desa mencarikan solusi guna mendapatkan
dana darurat, bantuan swadana masyarakat ditampung dan distribusikan melalui posko
desa.
4. Antisipasi Desa
Dalam mengantisipasi segala bentuk bencana alam, Pemerintah Desa Petrans Jaya
serta Lembaga-lembaga Desa bersama masyarakat sering mengadakan sosialisasi
pencegahan akan pentingnya antisipasi penangulangan bencana dilingkungan RT
masing-masing, sehingga warga agar bisa selalu waspada jika terjadi bencana.
5. Potensi Bencana yang diperkirakan terjadi
Secara umum desa Petrans Jaya tidak ada potensi bencana yang diperkirakan
terjadi kecuali kekurangan air bersih pada saat kemarau panjang, jalan banjir dan rusak
pada saat musing penghujan sehingga menghambat kehidupan ekonomi masyarakat.