Anda di halaman 1dari 31

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

KECAMATAN MUARA KELINGI


DESA PETRANS JAYA

LAPORAN KETERANGAN
PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DESA
AHIR TAHUN ANGGARAN

(LKPJ)
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, atas kuasanya telah menciptakan manusia sebagai
pemimpin di alam semesta ini, serta atas Rahmat dan Karunia-Nya pula sehingga kami dapat
menyusun Laporan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran, Kepala Desa Petrans Jaya
Kecamatan Muara Kelinhgi Kabupaten Musi Rawas periode tahun 2016.
Laporan ini kami susun dengan maksud sebagai Laporan Kepala Desa kepada BPD dan
Masyarakat di bidang Penyelenggaraan Pemerintahan, Penyelenggaraan Pembangunan,
Pembinaan Kemasyarakatan, dan Pemberdayaan Masyarakat. yang diselenggarakan selama
Tahun 2016. Disamping itu, Laporan Pertanggungjawaban ini diharapkan dapat berguna dan
bermanfaat bagi yang membutuhkan Informasi kegiatan di desa serta sebagai sarana evaluasi
di Tahun Anggaran berikutnya, untuk Pelaksanaan Tugas Kepala Desa yang akan datang.
Kami sadari sepenuhnya, bahwa kami tidak mungkin mampu berbuat apa – apa tanpa
dukungan dan bantuan dari segenap komponen warga masyarakat yang ada di Desa Petrans
Jaya, pada semua kegiatan dan juga penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Akhir Tahun
Anggaran Tahun 2016 INI, tidak mungkin dapat berjalan dan terlaksana tanpa peran serta dari
semua pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih serta penghargaan yang setinggi –
tingginya kami haturkan kepada semua pihak, baik langsung maupun tidak langsung,
sehingga proses Pelaksanaan dan pembuatan Laporan Pertanggungjawaban Akhir Tahun
Anggaran Tahun 2016 Kepala Desa Petrans Jaya, Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi
Rawas ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Akhirnya, Semoga Allah SWT Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan Petunjuk dan
bimbingan-Nya kepada kita semua dalam mewujudkan rencana, harapan dan keinginan
meraih kemajuan dan perkembangan yang lebih baik dihari – hari selanjutnya. Amin.

Petrans Jaya, 2016


KEPALA DESA PETRANS JAYA

MAULANA MALIK SOFYANA, S.IP


BAB I

PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Bab I Pasal 1, Desa
adalah desa dan desa adat atau sebutan lain selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan berada di Kabupaten/Kota,
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman,
partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.

Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa desa berwenang mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintah
Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah desa diharuskan mempunyai
perencanaan yang matang berlandaskan partisipasi dan transparansi serta demokratisasi yang
berkembang di desa. Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa, Bab V Pasal 27 huruf (c) Kepala Desa wajib menyampaikan Laporan
Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LKPJ Desa) secara tertulis kepada Badan
Permusyawaratan Desa setiap ahir tahun anggaran.

Desa Petrans Jaya Kecamatan Muara Kelingi berusaha melaksanakan Pemerintahan Desa
dengan semangat Otonomi Desa dengan berupaya mengatur dan mengurus rumah tangga
Desa atas dasar musyawarah dan mufakat serta inisiatif dan prakarsa dari masyarakat dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembangunan di Desa Petrans Jaya.
Dengan dibentuknya Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pada Tahun 2001 yang
kemudian diubah menjadi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pada tahun 2006 merupakan
langkah awal dalam mewujudkan demokrasi dalam pelaksanakan kegiatan Pemerintahan Desa
di bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan, di mana BPD berfungsi sebagai
lembaga yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat peraturan desa, menampung
aspirasi masyarakat, serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan
Desa.
Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran Kepala Desa ini
merupakan upaya kami dalam memberikan laporan pelaksanaan kegiatan Pemerintah Desa
kepada masyarakat melalui BPD, dan guna memenuhi ketentuan Peraturan Perundang-
Undangan yang berlaku serta untuk mengetahui pencapaian pembangunan dan target
pembangunan yang belum terselesaikan sebagaimana Rencana Pembangunan Desa baik
RPJM Desa maupun RKP Desa pata tahun tersebut.

A. DASAR HUKUM
Adapun dasar hukum dari laporan pertanggungjawaban akhir Tahun Anggaran Tahun
2016 Kepala Desa Petrans Jaya adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih
dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari
Alokasinggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
7. Peraturan Manteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014, tentang Pengelolaan
Keuangan Desa;
8. Peraturan Manteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 07 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa.

B. GAMBARAN UMUM DESA


1. Kondisi Geografis
Keseharian masyarakat Desa Petrans Jaya adalah mayoritas berkebun kelapa
sawit, Pekebun karet, karyawan diperkebunan kelapa sawit baik di PT Djuanda Sawit
Lestari maupun kebun plasma, berternak dan berdagang.
Desa Petrans Jaya Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas memiliki
jarak geografis dengan Kota Kecamatan Muara Kelingi sekitar 30 KM dan Ke Kota
Kabupaten Muara Beliti Sekiar 70 KM. Desa Petrans Jaya merupakan salah satu Desa
di Kecamatan Muara Kelingi yang berada di penghujung Kecamatan sebelah Utara
berbatasan dengan Kecamatan Muara Lakitan dan Kecamatan Megang Sakti.
Luas Desa Petrans Jaya 1.919,96 Hektar atau 2,97% dari Luas Kecamatan
Muara Kelingi yaitu 64.582,90 Hektar, sebelah Utara berbatasan dengan Desa Lubuk
Pandan Kecamatan Muara Lakitan, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Karya
Mukti Kecamatan Muara Kelingi dan Desa Muara Megang Kecamatan Megang Sakti,
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Beliti Jaya, sebelah Timur berbatasan dengan
Desa Karya Sakti.

Desa Petrans Jaya berada 75 meter dari permukaan laut, Curah Hujan rata-rata
pertahun 1313,87 mm/tahun, keadaan suhu rata-rata 31oC, berada pada 2055’14.8476
Lintang Selatan dan 10308’57.7824 Bujur Timur.

2. Gambaran Umum Demografis


Berdasarkan pada data administrasi Pemerintah Desa Petrans Jaya jumlah
penduduk sampai tahun 2016 tercatat di Buku Induk Penduduk ( BIP ) sebanyak 1.669
jiwa, dengan rincian penduduk laki-laki sebanyak 831 jiwa dan perempuan sebanyak
738 jiwa dengan total jumlah kepala keluarga sebanyak 454 KK. Penduduk desa
Petrans Jaya dilihat dari kelompok usia adalah sebagai berikut : terbesar berusia antara
14 sampai 56 tahun yaitu sebanyak 1.153 orang, sedangkan terkecil adalah usia antara
0 sampai 14 tahun yaitu sebanyak 334 orang. Kondisi tingkat pendidikan formal
penduduk Desa Petrans Jaya adalah sebagai berikut : belum sekolah sebanyak 100
orang, yang tidak pernah bersekolah sebanyak 0 orang, tamat SD/sederajat sebanyak
577 orang, Tamat SLTP/sederajat sebanyak 193 orang, tamat SLTA/sederajat
sebanyak 139 orang, tamat sarjana/sederajat sebanyak 14 orang. Prasarana pendidikan
yang terdapat di Desa Petrans Jaya antara lain 1 Unit TK/ PAUD, 1 Unit RA, 1 Unit
SD Negeri, dan 1 Unit MTs, serta TPA/TPQ yang tersedia di setiap Masjid ataupun
Musholah. Untuk kondisi kesehatan masyarakat Desa Petrans Jaya berangsur membaik
karena terdapat Polindes Dan Pustu yang masing-masing ada tenaga medisnya.

3. Kondisi Ekonomi
a. Potensi Unggulan Desa
Kegiatan perekonomian Desa Petrans Jaya Kecamatan Muara Kelingi
Kabupaten Musi Rawas selama ini masih didominasi oleh sektor perkebunan
kelapa sawit baik kebun sawit mandiri maupun kebun sawit plasma dan sebagian
berkebun karet wilayah Desa Petrans Jaya 95 % adalah daratan yang merupakan
lahan mata pencaharian masyarakat setempat. Namun dari pesatnya perkebunan
desa belum seutuhnya membuahkan hasil optimal, ini disebabkan karena masih
rendahnya pengetahuan dan buruknya jalan porossehingga sangat menhambat para
pekebun mengeluarkan hasil perkebunan. Tingkat pendapatan masyarakat belum
seutuhnya mencukupi kebutuhan hidup karena harga tidak sebanding dengan
penghasilan yang dapat mereka serta masih minimnya bekal ketrampilan, dan
mahalnya barang-barang kebutuhan sembako.

b. Pertumbuhan Ekonomi Desa / Produk Domestic Regional Brutto (PDRB)


Pertumbuhan perekonomian desa masih didominasi oleh sector pertanian,
selain mengolah pertanian masyrakat ada juga yang menjalankan perdagangan dan
peternakan kambing, sapi, walaupun masih sebatas bijian ekor dalam peternakan
tersebut. Dalam data Profil Desa Tahun 2016 disebutkan bahwa ;
- Potensi umum : Potensi sedang
- Potensi sumber daya alam : Potensi sedang
- Potensi sumber daya manusia : Potensi sedang
- Potensi kelembagaan : Baik
- Potensi saran dan prasarana : Kurang baik

Tingkat pertumbuhan ekonomi daerah dalam kurun waktu tertentu baik secara
menyeluruh maupun sektoral dapat dilahat dari besarnya Produk Domestic Regional
Brutto (PDRB), atas dasar harga kostan. Adapun PDRB adalah jumlah nilai tambah
brutto/nilai output ahir yang ditimbulkan oleh berbagai sektor lapangan usaha yang
melakukan kegiatan usahanya disuatu daerah tanpa memperhatikan pemilikan atas
factor produksi. Dengan demikian perekonomian suatu daerah dapat dikatakan
mengalami pertumbuhan apabila terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil produksi
barang dan jasa pada periode tertentu, atau dengan kata lain ekonomi daerah tercermin
melalui pertumbuhan angka PDRB.
Berdasarkan pertumbuhan PDRB Desa Petrans Jaya tahun 2014-2016 dapat
dikatakan bahwa ekonomi Desa Petrans Jaya tahun 2016 mengalami penurunan dratis
yang dikarenakan jatuhnya harga komoditi perkebunan baik kelapa sawit dan karet
serta pemberhetian karyawan yang bekerja diperkebunan baik di PT Djuanda Sawit
Lestari, Kebun plasma maupun kebun sawit mandiri.
BAB II
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

A. Visi dan Misi


Sebagai dokumen perencanaan yang merupakan penjabaran dari Dokumen
RPJM Desa, maka seluruh rencana program dan kegiatan pembangunan yang akan
dilakukan oleh Desa secara bertahap dan berkesinambungan harus dapat menghantarkan
tercapainya Visi-Misi Desa.

Visi-Misi Desa Petrans Jaya diintegrasikan sebagai wujud perencanaan


pemabngunan selama 6 (enam) tahun dengan keinginan bersama masyarakat desa.

Adapun Visi Desa Petrans Jaya sebagai berikut :

Terlaksananya pembangunan yang berkelanjutan guna terwujudnya masyarakat yang


aman, tentram, jujur, demokratis dan sejahtera.

Sedangkan Misi Desa Petrans Jaya adalah :

1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia baik aparatur pemerintahan maupun masyarakat


desa;
2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur desa dan perkebunan;
3. Meningkatkan kegiatan Sosial, Kebudayaan dan Keagamaan;
4. Meningkatkan kwalitas pelayanan masyarakat;
5. Meningkatkan Pemberdayaan dan Ekonomi Masyarakat;
6. Menggali Potensi SDA Desa guna meningkatkan Pendapatan Asli Desa;
7. Meningkatkan Peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban desa.

B. Strategi dan Arah Kebijakan Desa


Adapun strategi dan arah kebijakan Desa Petrans Jaya untuk mencapai visi dan misi
adalah sebagai berikut :
1. Penataan kembali manajemen Pemerintah Desa dengan tata cara sebagai berikut :
a) Meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Pemerintah Desa,
agar memiliki kinerja yang professional, jujur, dan mampu memimpin untuk
menjalankan, dan melaksanakan tugas sesuai tugas pokok dan fungsinya serta
mampu menyelesaikan masalah sehingga bisa memberikan pelayanan terhadap
masyarakat yang baik dan tercipta pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
b) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan desa, mulai dari
perencanaan samapai dengan pemeliharaan sehingga program tersebut dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2. Pembangunan desa yang dinamis untuk membangun Desa Petrans Jaya dengan strategi
sebagai berikut :
a) Pembangunan bidang infrastruktur dengan pembangunan/perbaikan jalan maupun
jembatan, perbaikan dan pembangunan drainase/siring.
b) Pembangunan bidang ekonomi, dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan oleh
lembaga-lembaga terkait, bantuan bibit ternak bantuan bibit tanaman dan lain-lain.
c) Pembangunan bidang sosial dengan pemberian penyuluhan kesehatan, pelatihan
kader kesehatan.
d) Pembangunan bidang kebudayaan dengan pemberian peralatan kesenian tradisional,
hal ini bertujuan agar kebudayaan local sebagai khasanah budaya asli Indonesia
tidak tersingkirkan dengan kebudayaan modern.
Program Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) merupakan permulaan
baru bagi desa dalam menjalankan ataupun mendukung program kerja pemerintah desa.
Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) sangat mendukung dalam upaya
pembiayaan bidang Penyelengaraan Pemerintahan Desa, Penyelengaraan Pembangunan
Desa, Penyelenggaraan Pembinaan Masyarakat dan Penyelenggaraan Pemberdayaan
Masyarakat. Kegiatan musyawarah sebagai kemufakatan perencanaan pembangunan desa
rutin dilaksanakan, guna menghasilkan beberapa jenis kegiatan pembangunan baik yang
dilaksanakan oleh Desa dari dana APBDesa maupun pemerintah kabupaten dari APBD
Kabupaten, Pemerintah provinsi dari APBD Propinsi dan Pemerintah pusat dari dana
APBN. Hasil MUSRENBANGDES dibagi 2 (dua) kegiatan, yaitu ;
- Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa)
- Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (RKPDesa)

1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Rencana Pembangunan Jangka Menengah merupakan perencanaan penting untuk
kegiatan strategis desa dalam melaksanakan kegiatan pembangunan selama 6 (enam)
tahun kedepan yang mengacu pada APBN, APBD Propinsi, APBD Kabupaten dan
APBDesa. Prioritas pembangunan Jangka Menengah Desa Petrans Jaya periode tahun
2016 sampai dengan 2020 diarahkan kepada pembangunan infrastruktur diantaranya
adalah ; pengerasan dan peningkatan jalan aspal, pembangunan talud jalan desa,
betonisasi jalan desa, Pembangunan jembatan Jalan Usaha Tani, siring beton/spal,
Jaringan listrik dan lampu jalan, pembangunan gedung PAUD, gedung polindes,
pembanguan dan renovasi mushola, pembangunan asrama pondok pesantren,
pembanguan Kantor Desa, pembangunan pos kamling, pembanguan tugu/gapura
batas desa, permodalan BUMDesa, pengadaan bibit sapi dan pembinaan serta
pemberdayaan lembaga kemasyarakatan. Karena infrastruktur yang memadai
merupakan salah satu unsure utama penyangga memajukan perekonomian warga
masyarakat Desa Petrans Jaya.

2. Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa)


Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa) merupakan Rencana Kerja
Pembangunan Desa yang dilaksanakan dalam jangka waktu satu tahun atau bersifat
tahunan yang kegiatannya berdasarkan APBDesa, APBD Kabupaten, APBD Provinsi
dan APBN yang telah disetujui oleh BPD dan disahkan dalam musyawarah desa,
Pembangunan yang dibiayai dari APBDesa baik pengerjaan dan pengawasannya
melibatkan masyarakat desa. Kegiatan ini merupakan bagian dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa yang kegiatannya per tahun.

C. Perioritas Desa
Pelaksanaan pembangunan dalam desa bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD)
dan Dana Desa (DD), periorirtas desa selalu dimusyawarahkan dalam Musrenbangdes
disetiap tahun dan mengacu pada RPJMDesa yang diselaraskan dengan RPJM Kabupaten
Musi Rawas. Semua pelaksanaan pembangunan di desa menggunakan ketentuan skala
perioritas, setelah pembangunan fisik umum, jalan desa, drainase dan lain sebagainya,
arah kebijakan pembangunan desa secara langsung dapat berperan aktif menanggulangi
kemiskinan pada level desa.
Prioritas program pembangunan skala desa merupakan program pembangunan
yang sepenuhnya mampu dilaksanakan oleh desa. Kemampuan tersebut dapat diukur dari
ketersediaan anggaran desa, kewenangan desa dan secara teknis di lapangan desa
mempunyai sumber daya.
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DESA


1. Intensifikasi dan Ektensifikasi
Upaya peningkatan Pendapatan Desa secara Intensifikasi dengan cara
menggali potensi kekayaan desa atau hak asal usul desa yang produktif guna
meningkatkan pendapatan desa. Dan upaya secara Ekstensifikasi dengan cara
mengelola secara baik, bijak dan efektif, efesien dan tepat sasaran berdasarkan skala
prioritas desa bantuan keuangan dari Pemerintah.
2. Target dan realisasi Pendapatan
a) Target Pendapatan sesuai APBDesa Tahun 2016
Alokasi Dana Desa Rp. 549.655.764,
Dana Desa Rp. 602.756.000,-
PA Des Rp 38.100.000,-
Jumlah Rp. 1.190.511.764,-
b) Realisasi Pendapatan
Alokasi Dana Desa Rp. 549.655.764,
Dana Desa Rp. 602.756.000,-
PA Des Rp 38.100.000,-
Jumlah Rp. 1.190.511.764,-

3. Permasalahan dan Penyelesaian


Belanja Desa Petrans Jaya terdiri dari Alokasi Dana Desa (ADD), yang
sumber danan dari Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, dan Dana Desa ( DD) yang
berssumber dari APBN.
Ditiadakannya Batuan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sehingga
kegiatan-kegiatan yang semula didanai dari dana tersebut tidak bisa direalisasikan
sepenuhnya. Pendapatan Asli Desa sangat perlu digiatkan guna membantu
pelaksanaan kegiatan-kegiatan di desa sehingga pada tahun yang akan datang perlu
digali potensi sumber Pendapatan Asli Desa.
B. PENGELOLAAN BELANJA DESA
1. Kebijakan Umum Keuangan Desa
Keuangan Desa yang bersumber dari Alokasi Dana Desa berdasarkan
APBDesa Tahun 2016 dipergunakan untuk, Penghasilan Kepala Desa dan Perangkat
Desa, Tunjangan BPD, Mebeluer kantor, ATK kantor dan lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang ada di desa, sedangkan Keuangan Desa yang bersumber dari
Dana Desa dipergunakan untuk Penyelengagaraan Pemerintahan Desa, Pembangunan
Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat sesuai dengan
petunjuk teknis yang diatur sesuai Peraturan Bupati Musi Rawas.

2. Target dan Realisasi Belanja Desa


a) Target Belanja Desa
Pendapatan Asli Desa (PADes) Rp. 38.100.000,- di targetkan untuk :
- Insentif Kepala TPA 1 x Rp. 200.000 x 12 Rp. 2.400.000,-
- Insentif Guru TPA 6 x 150.000 x 12 Rp. 10.800.000,-
- Kepala kamtibmas 1 orang x Rp. 100.000 x 12 bulan Rp. 1.200.000,-
- Anggota kamtibmas 9 orang x Rp. 50.000 x 12 bulan Rp. 5.400.000,-
- Ketua kader 1 orang x 100.000 x 12 bulan Rp. 1.200.000,-
- Anggota kader 9 orang x 75.000 x 12 bulan Rp. 8.100.000,-
- Ketua LPM 1 orang x 125.000 x 12 bulan Rp. 1.500.000 ,-
- Wakil ketua 1 orang x Rp 100.000 x 12 bulan Rp. 1.200.000,-
- Sekretaris 1 orang x 75.000 x 12 bulan Rp. 900.000 ,-
- Anggota 9 orang x Rp. 50.000 x 12 bulan Rp. 5.400.000 ,-

Alokasi Dana Desa Rp. 549.655.764,- ditargetkan untuk :


- Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa Rp. 127.950.000,-
- Tunjangan BPD Rp. 72.000.000,-
- Tambahan Tunjangan Bendara Desa Rp. 750.000,-
- Tunjangan Jabatan Kehormatan Desa Perangkat Desa Rp. 25.800.000.-
dan PBD
- Tunjangan Kesehatan Pemerintah Desa dan BPD Rp. 8.173.740,-
- Tunjangan Keselamatan Kerja Pemerintahan Desa Rp. 9.497.850,-
- Honorarium Petugas Regristrasi Desa Rp. 900.000,-
- Tunjangan Transport Kepala Desa ( Pembelian Motor Rp. 35.000.000,-
Dinas Kades)
- Biaya Penyusunan Laporan Rp. 3.718.282,-
- Peralatan Kebersihan Kantor RP. 1.165.892,-
- Pembelian Komputer Buil UP (2 unit) Rp. 13.000.000,-
- Papan Monografi Desa Rp. 15.000.000,-
- Pembelian Sound System Rp. 15.000.000,-
- Pembelian Infocus Rp. 7.000.000,-
- Perpustakaan Desa Rp. 13.000.000,-
- Bimtek Aparatur Pemerintah Desa Rp. 10.000.000,-
- Pembinaan Organisasi PKK Rp. 20.000.000,-
- Pembelian Bibit Sapi ( 20 Ekor ) Rp. 171.700.000,-

Dana Desa Rp. 602.756.000,- ditargetkan untuk :


- Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Rp. 108.504.000,-
- Bidang Pelaksanaan Pembangunan Rp. 446.952.900,-
- Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa Rp. 6.000.000,-
- Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp. 41.299.100,-

Jumlah Target Belanja Desa Tahun 2016 Rp. 1.190.511.764,-

b) Realisasi Belanja Desa


Pendapatan Asli Desa (PADes) Rp. 38.100.000,- di targetkan untuk :
- Insentif Kepala TPA 1 x Rp. 200.000 x 12 Rp. 2.400.000,-
- Insentif Guru TPA 6 x 150.000 x 12 Rp. 10.800.000,-
- Kepala kamtibmas 1 orang x Rp. 100.000 x 12 bulan Rp. 1.200.000,-
- Anggota kamtibmas 9 orang x Rp. 50.000 x 12 bulan Rp. 5.400.000,-
- Ketua kader 1 orang x 100.000 x 12 bulan Rp. 1.200.000,-
- Anggota kader 9 orang x 75.000 x 12 bulan Rp. 8.100.000,-
- Ketua LPM 1 orang x 125.000 x 12 bulan Rp. 1.500.000 ,-
- Wakil ketua 1 orang x Rp 100.000 x 12 bulan Rp. 1.200.000,-
- Sekretaris 1 orang x 75.000 x 12 bulan Rp. 900.000 ,-
- Anggota 9 orang x Rp. 50.000 x 12 bulan Rp. 5.400.000 ,-
-
Alokasi Dana Desa Rp. 549.655.764,- ditargetkan untuk :
- Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa Rp. 127.950.000,-
- Tunjangan BPD Rp. 72.000.000,-
- Tambahan Tunjangan Bendara Desa Rp. 750.000,-
- Tunjangan Jabatan Kehormatan Desa Perangkat Desa Rp. 25.800.000.-
dan PBD
- Tunjangan Kesehatan Pemerintah Desa dan BPD Rp.
- Tunjangan Keselamatan Kerja Pemerintahan Desa Rp.
- Honorarium Petugas Regristrasi Desa Rp. 900.000,-
- Tunjangan Transport Kepala Desa ( Pembelian Motor Rp. 35.000.000,-
Dinas Kades)
- Biaya Penyusunan Laporan Rp. 3.718.282,-
- Peralatan Kebersihan Kantor Rp. 1.165.892,-
- Pembelian Komputer Buil UP (2 unit) Rp. 13.000.000,-
- Papan Monografi Desa Rp. 15.000.000,-
- Pembelian Sound System Rp. 15.000.000,-
- Pembelian Infocus Rp. 7.000.000,-
- Perpustakaan Desa Rp. 13.000.000,-
- Bimtek Aparatur Pemerintah Desa Rp. 10.000.000,-
- Pembinaan Organisasi PKK Rp. 20.000.000,-
- Pembelian Bibit Sapi ( 17 Ekor ) Rp.171.700.000,-

Dana Desa Rp. 602.756.000,- ditargetkan untuk :


- Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Rp. 108.504.000,-
- Bidang Pelaksanaan Pembangunan Rp. 446.952.900,-
- Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa Rp. 6.000.000,-
- Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp. 41.299.100,-

Jumlah Target Belanja Desa Tahun 2016 Rp. 1.172.840.174,-

Semua kegiatan tahun anggaran 2016 telah dilaksanakan 96 %. Pengelolaan


Belanja Desa dituangkan dalam APBDesa yang disusun secara bersama-sama lembaga-
lembaga Desa yang terdiri dari unsure Pemerintah Desa, BPD, Tokoh Masyarakat,
tokoh Agama, Tokoh Perempuan serta unsur lainnya yang telah mendapatkan
persetujuan peserta Musrenbangdesa yang ditetapkan dalam berita acara
Musrenbandesa.
Kebijakan umum anggaran, baik langsung maupun tidak langsung sepenuhnya
mengacu pada kemampuan keuangan Desa Petrans Jaya yang tertuang dalam APBDesa
yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan Desa serta memperhatikan
hasil Musrenbnagdes dan skala prioritas.
Kegiatan-kegiatan ini dilakukan dengan melihat indek anggaran kegiatan yang
dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, dan tidak boleh bertentangan dengan
kebijakan Pemerintah. Pri nsip pembangunan Desa adalah dari masyarakat oleh
masyarakat dan semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat Desa Petrans Jaya.
Program-program pembangunan Desa dilakukan dengan memperhatikan serta
menampung usulan-usulan musyawarah dari tingkat Dusun dan segenap aspirasi
segenap lapisan warga masyarakat Desa Petrans Jaya.

3. Permasalahan dan Penyelesaian


Belanja Desa dipengaruhi oleh Volume dan jenis kegiatan, karena kegiatan setiap
tahun selalu ada perubahan, dengan demikian kedepan perlu diadakannya anggaran
dana tak terduga. Salah satu langkah penyelesaiannya adalah dengan menggerakan
swadaya dan partisipasi masyarakat.
BAB IV
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DESA

A. Urusan Hak Asal Usul Desa


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Bab I Pasal 1
ayat 1, Desa adalah desa dan desa adat atau sebutan lain selanjutnya disebut Desa adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kewenangan
Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat
Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa.
Pemerintahan Desa Petrans Jaya juga melaksanakan kegiatan Otonomi tersebut.
Indikatornya adalah penggalian potensi desa yang ada. Namun usaha tersebut masih jauh
dari harapan Pemerintah Desa Petrans Jaya, karena masih kurangnya faktor pendanaan,
SDM, pendapatan masyarakat desa serta Pendapatan Asli Desa Petrans Jaya yang hingga
sampai saat ini mengandalkan dari dana ADD dan DD.

1. Program dan Kegiatan


Program – program pembangunan Desa dilakukan dengan Usulan – usulan
dari tingkat Dusun yang di musyawarahkan. Dan ditampung pada kegiatan Dusun.
Kemudian antar usulan-usulan dari Dusun tersebut dibawa dalam Musrenbangdes.
Semua program kegiatan ini dijadikan Bank Data Kegiatan Pembangunan berkala.
Kegiatan pembangunan fisik untuk Desa Petrans Jaya Besar masih sekitar sarana dan
prasarana yang mengacu pada Dokumen Musrenbangdes. Mengingat bahwa
Desa Petrans Jaya Besar merupakan salah satu Desa Pendukung Pangan maka
kegiatan sarana dan prasarana Perhubungan, Pertanian dan perkebunan serta
Pemerintahan masih menjadi Prioritas ataupun agenda Kegiatan Pembangunan Fisik
Desa.
2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
Keberhasilan suatu pembangunan didesa tidak lepas dari peran serta
masyarakat, namun jika hanya mengandalkan dukungan swadaya juga belum mampu
atau belum bisa diukur berhasil apabila pelaksanaan pembangunan tersebut hanya
mengandalkan swadaya. Intinya harus ada kebersamaan, saling pengertian, saling
percaya dan saling mempunyai dan rasa memiliki dan tanggung jawab. Di desa
Petrans Jaya Besar tingkat pencapain pembangunannya yang paling menonjol adalah
Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai APBD Kabupaten Musi Rawas atau
pembangunan skala kabupaten, dan APBDesa. Kontribusi masyarakat melalui
gotong royong fealatif tinggi dan secara keseluruhan tingkat pencapaian
pembangunan di Desa Petrans Jaya Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi
Rawas tahun 2016 mencapai 80% dari target di Rancangan Pembangunan Desa
(RKPDesa) tahun 2016 dikarenakan keterbatasan anggaran.
3. Permasalahan dan penyelesaian
Setiap pelaksanaan kegiatan pembangunan dipastikan ada kendala. Ini
dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat tentang pelaksanaan Pembangunan
tersebut. Untuk mengantisipasi dan menyelesaikan masalah tersebut diadakan
musyawarah agar masyarakat mengerti dan memahami serta mendukung sepenuhnya
dan dapat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dan diharapkan agar semua
masyarakat merasa ikut memiliki pada pekerjaan tersebut dan kegiatan dapat berjalan
sesuai rencana

B. Urusan Pemerintahan Yang Diserahkan Kabupaten


1. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan pemerintahan
yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota yang terkait
dalam pelayanan dasar. Terkait perencanan kegiatan desa yang berskala besar maka
diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten melalui RPJMDes, dengan harapan semua
perencanaan pembangunan yang tertuang dalam RPJMDes dapat terlaksana dan
didukung oleh Pemerintah Kabupatean Musi Rawas dan Pemerintah Propinsi
Sumatera Selatan, sedangkan kegiatan yang berskala kecil pelaksanaannya dilakukan
oleh Desa sendiri. Program dan Kegiatan tersebut antara lain :
a. Pengelolalan dan pelaporan data penduduk.
b. Pendirian Badan Usaha Milik Desa
c. Pengangkatan Perangkat Desa, Lembaga Desa, dan Kader Pemberdayaan
Masyarakat Desa
d. Pendapatan Asli Desa (PADesa) sebesar Rp. 38.100.000,- ( Tiga Puluh
Delapan Juta Seratus Ribu Rupiah )
e. Pengelolaan Alokasi Dana Desa kepada Pemerintah Desa Petrans Jaya dari
Pemerintah Kabupaten Musi Rawas berdasarkan Peraturan Bupati Musi Rawas
Nomor 07 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa sebesar
Rp. 549.655.764,- ( Lima Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Enam Ratus Lima
Puluh Lima Ribu Tujuh Ratus Enam Puluh Empat Rupiah )
f. Pengelolaan Dana Desa dari Pemerintah Pusat untuk Desa Petrans Jaya sebesar
Rp. 602.756.000,- ( Enam Ratus Dua Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Enam Ribu
Rupiah )
g. Program Lintas sektor
Desa Petrans Jaya mendapatkan bantuan program kegiatan yang didanai dari
APBD Kabupaten Musi Rawas Tahun Anggaran 2016 antara lain :
1. Peningkatan Jalan Aspal DusunII, Dusun VI sebesar Rp. 1,1 M melalui Dinas
Pekerjaan Umum Bina Marga.
2. Pemasangan Lampu Jalan.
3. Renovasi Polindes.

2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan


Semua pelaksanaan proyek-proyek fisik maupun non fisik dana yang
dianggarkan dari kabupaten maupun provinsi didata secara detail dan benar.
ABPDesa menganggarkan kegiatan fisik dan non fisik yang skala kecil yang
tertuang dalam RPJMDes. Realisasi pelaksanaan program Pemerintah Desa tidak
lepas dari tanggungjawab Pemerintah Kabupaten selaku Pembina dan pembimbing
dalam pelayanan pada masyarakat.
Dalam rangka mendukung program pemerintah kabupaten maupun propinsi,
segenap jajaran Pemerintahan Desa beserta lembaga-lembaga desa senantiasa
mendukung dan melaksanakan program tersebut, namun pelaksanaannya tidak
seluruhnya mulus sesuai rencana tetap saja ada kendala teknis maupun non teknis.
a. Pelaporan data penduduk terpenuhi dalam satu tahun dengan tingkat
kesadaran masyarakat dalam hal pelaporan, pindah, datang, lahir dan
meninggal dunia.
b. Perangkat Desa dan Lembaga Desa telah terbenahi sesuai tugas pokok dan
fungsinya.
c. Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) telah difungsikan diawali dengan Unit
Usaha Peternakan Kambing Etawa, yang dirawat dan dipelihara oleh warga
masyarakat Desa Petrans Jaya dengan tujuan selain meningkatkan pendapatan
ekonomi masyarakat pada saatnya nanti diharapkan menjadi salah satu
sumber Pendapatan Asli Desa.
d. Pendapatan Asli Desa (PADesa) telah direalisasikan seluruhnya untuk
pembiayaan sebagai berikut :
- Insentif Kepala TPA 1 x Rp. 200.000 x 12 Rp. 2.400.000,-
- Insentif Guru TPA 6 x 150.000 x 12 Rp. 10.800.000,-
- Kepala kamtibmas 1 orang x Rp. 100.000 x 12 bulan Rp. 1.200.000,-
- Anggota kamtibmas 9 orang x Rp. 50.000 x 12 bulan Rp. 5.400.000,-
- Ketua kader 1 orang x 100.000 x 12 bulan Rp. 1.200.000,-
- Anggota kader 9 orang x 75.000 x 12 bulan Rp. 8.100.000,-
- Ketua LPM 1 orang x 125.000 x 12 bulan Rp. 1.500.000 ,-
- Wakil ketua 1 orang x Rp 100.000 x 12 bulan Rp. 1.200.000,-
- Sekretaris 1 orang x 75.000 x 12 bulan Rp. 900.000 ,-
- Anggota 9 orang x Rp. 50.000 x 12 bulan Rp. 5.400.000 ,-
Jumlah Rp. 38.100.000,-
e. Alokasi Dana Desa telah direalisasikan seluruhnya untuk pembiayaan sebagai
berikut :
- Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa Rp. 127.950.000,-
- Tunjangan BPD Rp. 72.000.000,-
- Tambahan Tunjangan Bendara Desa Rp. 750.000,-
- Tunjangan Jabatan Kehormatan Desa Perangkat Desa Rp. 25.800.000.-
dan PBD
- Tunjangan Kesehatan Pemerintah Desa dan BPD Rp.
- Tunjangan Keselamatan Kerja Pemerintahan Desa Rp.
- Honorarium Petugas Regristrasi Desa Rp. 900.000,-
- Tunjangan Transport Kepala Desa ( Pembelian Motor Rp. 35.000.000,-
Dinas Kades)
- Biaya Penyusunan Laporan Rp. 3.718.282,-
- Peralatan Kebersihan Kantor Rp. 1.165.892,-
- Pembelian Komputer Buil UP (2 unit) Rp. 13.000.000,-
- Papan Monografi Desa Rp. 15.000.000,-
- Pembelian Sound System Rp. 15.000.000,-
- Pembelian Infocus Rp. 7.000.000,-
- Perpustakaan Desa Rp. 13.000.000,-
- Bimtek Aparatur Pemerintah Desa Rp. 10.000.000,-
- Pembinaan Organisasi PKK Rp. 20.000.000,-
- Pembelian Bibit Sapi ( 20 Ekor ) Rp.171.700.000,-
Jumlah Rp. 531.984.174-
e. Dana Desa yang bersumber dari APBN tahun Anggaran 2016 telah
direalisasikan semuanya dengan keterangan sebagai berikut:
1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp. 108.504.000,-
- Tunjangan bendahara desa Rp. 9.600.000,-
- Kegiatan belanja barang dan jasa Rp. 31.204.000,-
- Pembelian printer Rp. 4.500.000,-
- Kegiatan operasional BPD Rp. 8.600.000,-
- Kegiatan pemasangan pilar batas desa Rp. 24.600.000,-
- Kegiatan tim pelaksana teknis pengelolaan Rp. 27.600.000,-
keuangan desa ( PTPKD )
- Insentif Operator Profil Desa Rp. 2.400.000,-

2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Rp. 446.952.900,-


- Kegiatan Pembangunan Jembatan Rp. 84.188.000,-
Beton 6x4x3,5m
- Kegiatan Pembangunan Siring beton Rp. 184.812.900,-
0,2x0,4,x 1000 m
- Kegiatan Penyuluhan Narkoba Rp. 2.750.000,-
- Kegiatan Pembangunan Pos Ronda 7 Unit Rp. 159.852.000,-
- Honorarium guru TPA 7 Orang x 250.000 Rp. 1.750.000,-
- Belanja barang dan jasa TPA Rp. 7.600.000,-
- Kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/RA Rp. 6.000.000,-

3. Bidang Pembinaaan Kemasyarakatan Rp. 6.000.000,-


- Kegiatan Kamtibmas Rp. 6.000.000,-

4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa Rp. 41.299.100,-


- Kegiatan Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa Rp. 10.000.000,-
- Kegiatan Posyandu Rp. 7.132.100,-
- Kegiatan PKK Rp. 8.000.000,-
- Kegiatan Pemberdayaan Karang Taruna Rp. 8.667.000,-
- Kegiatan LPM Rp. 3.500.000,-
- Kegiatan Pembentukan dan Pengembangan Rp. 4.000.000,-
BUM Desa
Jumlah Rp. 602.756.000,-
Jumlah Target Belanja Desa Tahun 2016 Rp. 1.172.840.174,-

f. Program Lintas Sektor, Peningkatan Jalan Aspal Dusun II dan VI terialisasi


100%, dan Pemasangan lampu jalan terialisasi 100 % .

3. Permasalahan dan Penyelesaian


Keterbatasan pendapatan desa baik yang bersumber dari Alokasi Dana
Desa, dan Dana Desa, mengakibatkan perencanaan pembangunan yang telah
tersusun di dalam RKP Desa tidak semuanya bisa terlaksana sehingga dibutuhkan
penggalian potensi desa yang mampu memberikan tambahan Pendapatan Asli
Desa.
Pembangunan lintas sektor yang didanai dari APBD Kabupaten Musi
Rawas, Tahun Anggaran 2016 tidak ada satu pun dari kegiatan tersebut yang
memasang papan proyek dan pengerjaaanya nampak seperti asal asalan, sehingga
perlu ketegasan dari dinas-dinas terkait untuk menekankan kepada kontraktor
untuk mengerjakan pengerjaan proyek sesuai dengan RAB yang ditentukan.
BAB V
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA


Pelaksanaan program pemerintah baik pusat maupun daerah dikoordinasikan dengan
Pemerintah Desa, karena salah satu fungsi Pemerintah Desa adalah pelayanan dan
perlindungan terhadap warga masyarakat.

1. Dasar Hukum
Pelaksanaan program Pemerintah baik Pusat maupun daerah senantiasa
dikoordinasikan dengan Pemerintah Desa. Karena salah satu fungsi Pemerintah desa
adalah pelayanan dan perlindungan masyarakat.
Dasar hukum tugas pembantuan ;
a. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
b. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
5495);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan dan Pemerintahan Daerah (Lembaran negara
republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran negara Republik
Indonesia Nomor 4593 );

2. Intansi Pemberi Tugas Pembantuan


Penyelenggara Pemerintah Desa merupakan kepanjangan tangan sekaligus
pembinaan dari Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten, sesuai dengan kedudukannya
Pemerintah Desa merupakan pelaksana penyelenggara pemerintahan. Dalam
melaksanakan kegiatannya tugas-tugas pembantuan dilaksanakan sesuai tugas pokok
dan fungsinya. Penyelenggara Pemerintahan Desa dilaksanakan sesuai
kewenangannya, karena Desa merupakan bagian dari Pemerintah Kabupaten yang
melaksanakan penyelenggaraan tugas umum diantaranya pelaksanaan pembangunan,
pemberdayaan masyarakat, penyelenggara ketentraman dan ketertiban umum,
pemeliharaan sarana dana prasarana serta fasilitas pelayanan unum dan pelaksanaan
tugas pembantuan yang diberikan oleh instansi yang terkait, instansi pemberi tugas
pembantuan antara lain:
a. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) yaitu
penarikan Pajak Bumi dan Bangunan tahun 2016.
b. Kabag Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Rawas yaitu
penyaluran raskin.
3. Satuan Kerja Perangkat Desa
a. TIM Pelaksana Teknis Kegiatan (TPTK) Pelaksana penagihan SPPT PBB tahun
2016.
b. TIM Koordinasi Penyaluran Raskin.
4. Kegiatan yang diterima
a. Penarikan Pajak Bumi dan Bangunan
b. Pembagian raskin pada masyarakat yang terdaftar sebagai Rumah Tangga Miskin
(RTM).
5. Sumber dan Jumlah Anggaran
Belum ada sumber dan jumlah anggaran
6. Permasalahan dan Penyelesaian
a. Banyaknya nama ganda pada SPPT PBB dan Objek Pajak yang tidak sesuai
dengan aktual Objek Pajak, sehingga perlu diadakan pendataan ulang oleh dinas
terkait.
b. Banyaknya RTM yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya karena data
yang dipakai untuk RTM adalah data tahun 2011 sehingga perlu diadakannya
sensus ekonomi secara aktual.

B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN


Dalam kontek penyelenggaraan pemerintahan desa semua pekerjaan yang telah
tertuang dalam APBDesa maupun RPJMDes dalam pelaksanaanya banyak membutuhkan
bantuan informasi dari Instansi terkait. Karena dalam teknis pelaksanaanya sering sekali
informasi tersebut dibutuhkan karena menyangkut bidang pelayanan pada masyarakat,
bahkan juga dana dana yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan Anggaran dan
yang lainya.
1. Dasar hukum kegiatan tersebut diantaranya ;
a. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
b. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
5495);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan dan Pemerintahan Daerah (Lembaran negara
republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran negara Republik
Indonesia Nomor 4593 );
2. Urusan Pemerintahan yang ditugas pembantuankan
Pelaksanaan Anggaran Desa menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan
dan belanja pada tahun yang bersangkutan, dalam perencanaan mengandung arti
bahwa anggaran desa menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan
kegiatan pada tahun yang bersangkutan. Dalam pelaksanaanya pengawasan diartikan
bahwa anggaran desa menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan desa sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran desa harus diarahkan untuk
menciptakan lapangan kerja / mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber
daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan. Anggaran desa harus
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah desa menjadi
alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian
desa.
Di Desa Petrans Jaya pelaksanaan semua perencanaan dilaksanakan oleh
perangkat dan Lembaga desa yang berkepentingan dalam pelaksanaan perencanaan
tersebut. Untuk mengantisipasi semua pelaksanaan perencanaan yang tidak berhasil,
maka pihak Pemerintah Desa mengadakan Koordinasi dengan Instansi Pemerintah
Daerah yang berkepentingan untuk mendukung kegiatan desa tersebut.
3. Sumber dan Jumlah Anggaran
Keuangan desa dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan,
efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan
asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Serta dilaksanakan dalam
suatu sistem yang terintegrasi yang diwujudkan dalam APBDes yang setiap tahun
ditetapkan dengan Peraturan Desa. Kepala Desa selaku kepala pemerintah di Desa
Petrans Jaya Besar adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa dan
mewakili pemerintah desa dalam kepemilikan kekayaan desa.
Kewenangan kekuasaan pengelolaan keuangan desa adalah:
a. Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDes;
b. Menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang desa;
c. Menetapkan kuasa pengguna anggaran/barang milik desa;
d. Menetapkan bendahara penerimaan dan/atau bendahara pengeluaran;
e. Menetapkan petugas yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan desa;
f. Menetapkan petugas yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik desa; serta
Koordinator pengelolaan keuangan desa bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
kepada Kepala Desa
Pada akhir tahun Anggaran 2016, sumber dan pendapatan desa dalam
Anggaran Perhitungan tercatat terealisasi sebesar Rp. 446.257.000 (Empat ratus
empat puluh enam juta dua ratus lima puluh tujuh ribu rupiah) yang bersumber dari
Alokasi Dana Desa (ADD), dan Dana Desa (DD)

4. Sarana dan Prasarana


Dalam Pelaksanaan Anggaran diatas kegiatan sarana dan prasarana yang dalam
pelaksanaaanya sebaian tidak mencapai target, sedangkan Pelaksanaan sarana
Prasarana Pemerintahan Desa berupa Pembangunan Rehab Kantor Desa guna
meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.. Untuk melanjutkan kegiatan sarana
Prasarana lainnya yang belum dilaksanakan rencana pelaksanaannya dilanjutkan pada
tahun berikutnya.
BAB VI
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA

A. KERJASAMA ANTAR DESA


1. Kebijakan dan Kegiatan
Dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang tertuang dalam
APBDes disebutkan bahwa semua pelaksanaan pembangunan baik fisik dan non fisik
dituangkan tersendiri ke dalam RPJMDesa.
Pelaksanaan RPJMDesa mengacu pada APBDesa yang ditetapkan setiap
tahunnya. Dalam melaksanakan kerjasama antar desa, sampai saat ini pelaksanaan
Kerjasama Antar Desa belum dilaksanakan karena belum ada suatu kegiatan yang
pelaksanaanya dengan desa lain.
2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
Dalam kegiatan kerjasama antar desa sebetulnya banyak sekali kegiatan yang
bisa direalisasikan dan dilaksanakan kegiatannya, namun hal tersebut saat ini belum
terlaksana, Karena pelaksanaan Kerjasama antar desa belum ada. Untuk pelaksanaan
jenis kegiatan tertentu akan diberi nama kegiatan sesuai dengan jenis dan macam
kerjasamanya diantara desa yang bersangkutan, namun karena belum adanya
kerjasama maka belum ada pelaksanaan kegiatan tersebut.
3. Permasalahan dan Penyelesaian
Setiap permasalah yang timbul dalam penyelesainya dilaksanakan dengan azas
musyawarah dan kekeluargaan. Dan apabila dalam musyawarah tersebut belum
berhasil maka diselesaikan ketingkat atasnya, karena belum adanya kerjasama antar
desa maka belum ada permasalahn yang terjadi.

B. KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA


1. Kebijakan dan Kegiatan
Dalam pelaksanaan kerjasama Dengan Pihak Ketiga sampai saat ini baru masih
tahap proses negosiai dengan PT Djuanda Sawit Lestari melalui Badan Usaha Milik
Desa unit jasa yaitu sebagai suplayer kelapa sawit mandiri milik warga masyarakat
Desa Petrans Jaya.
2. Pelaksanaan Kegitan
Dalam pelaksanaan kegiatan dibidang tersebut, pelaksanaannya belum
terlaksana karena masih dalam proses perundingan atau pengajuan.
3. Permasalahan dan Penyelesaiannya
Setiap masalah yang timbul dari adanya kerjasama dengan pihak ketiga maka akan
dilakukan musyawarh mufakat, dan jika dengan cara tersebut tidak terdapat
kesepakatan maka akan diserahkan pada pihak yang berwenang.

C. BATAS DESA
Desa Petrans Jaya Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas adalah salah
satu desa yang terletak dipenghujung Kecamatan Muara Kelingi yang berbatasan dengan
Kecamatan Muara Lakitan
1. Kebijakan dan kegiatan
Penetapan tapal batas desa berpedoman pada peta desa yang ditetapkan oleh Bupati
Musi Rawas bulan Desember tahun 2008 dengan penetapan peta menggunakan:
a. Datum : GRS67
b. Sistem Proyeksi : TM
c. Sistem GRID : UTM

Jumlah patok batas desa 19 buah, 8 patok batas desa dengan Kecamatan lain, 2
patok batas desa dengan desa Karya Sakti, 3 patok batas desa dengan Beliti Jaya dan 6
patok desa dengan desa Karya Mukti.

2. Pelaksanaan Kegiatan
Pemasangan pilar batas desa yang merupakan salah satu kegiatan penetapan
batas desa belum dilaksanakan, dan akan dilaksanakan pada tahun 2016. Pilar batas
antar desa dalam satu Kecamatan Muara Kelingi akan dibiayai oleh pemerintah desa
Petrans Jaya melalui dana desa, dan batas antar desa dengan kecamatan lain adalah
kewajiban pemerintah Kecamatan Muara kelingi.
3. Permasalah dan Penyelesaian
Permasalahan yang timbul akibat penetapan batas desa yang terjadi antar desa dalam
satu Kecamatan Muara Kelingi akan diselesaikan oleh pihak Kecamatan Muara
Kelingi dan permasalahan batas desa dengan desa di Kecamatan lain akan diselesaikan
oleh pemerintah Kabupaten Musi Rawas.
D. PENCEGAHAN DAN PENANGULANGAN BENCANA
1. Bencana Yang Terjadi dan Penanggulangannya
Untuk penangulangan bencana alam yang terjadi, Pemerintah Desa
berkoordinasi dengan instansi terkait dan sebelumnya mengambil tindakan
penanganan pertama yang bersifat sementara bersama warga masyarakat sesuai
kemampuan yang ada.
Pada tahun 2016 di desa Petrans Jaya Kecamatan Muara Kelingi tidak ada
bencana yang menimpa warga.
2. Status Bencana
Penanganan bencana dengan melihat status bencana serta bahaya dan
penanggulangannya, dalam keadaan demikian koordinasi dengan instansi terkait
sangat diperlukan, dikarenakan pada tahun 2016 tidak ada bencana yang terjadi maka
desa Petrans Jaya tidak memiliki status bencana.
3. Sumber dan Jumlah Anggaran
Dalam penangulangan bencana alam tentu memerlukan biaya, di Desa Petrans
Jaya untuk anggaran bencana alam belum dianggarkan dalam APBDes, namun apabila
terjadi bencana alam maka Pemerintrah Desa mencarikan solusi guna mendapatkan
dana darurat, bantuan swadana masyarakat ditampung dan distribusikan melalui posko
desa.
4. Antisipasi Desa
Dalam mengantisipasi segala bentuk bencana alam, Pemerintah Desa Petrans Jaya
serta Lembaga-lembaga Desa bersama masyarakat sering mengadakan sosialisasi
pencegahan akan pentingnya antisipasi penangulangan bencana dilingkungan RT
masing-masing, sehingga warga agar bisa selalu waspada jika terjadi bencana.
5. Potensi Bencana yang diperkirakan terjadi
Secara umum desa Petrans Jaya tidak ada potensi bencana yang diperkirakan
terjadi kecuali kekurangan air bersih pada saat kemarau panjang, jalan banjir dan rusak
pada saat musing penghujan sehingga menghambat kehidupan ekonomi masyarakat.

E. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN UMUM


1. Gangguan Yang terjadi
Dalam melaksanakan ketertiban umum, di desa Petrans Jaya masyarakat aktif
melaksanakan jaga malam disetiap dusun. Tetapi kendatipun demikian untuk tahun
2016 gangguan keamanan ada yang terjadi berupa pencurian, penodongan.
2. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa
Dalam melaksanakan ketertiban umum, Pemerintah Desa Petrans Jaya dibantu
oleh Kamtibmas desa dan BABINSA yang bertugas menyelesaikan permasalahan dan
Ketertiban Umum, baik perselisihan warga maupun keamanan dan kejadian lainya.
3. Data Perangkat Desa
a. Maulana Malik Sofyana, S.IP
Jabatan kepala Desa Petrans Jaya, tugas dan kewewenangnya adalah
menyelenggarakan pemerintahan Desa, melaksanakan Pembangunan Desa,
pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan Masyarakat Desa.
b. Nur Sodik, S. Kom
Jabatan Sekretaris Desa Petrans Jaya, bertugas melaksanakan administrasi desa
seperti melaksanakan kegiatan surat-menyurat, kegiatan kearsipan, dan membuat
laporan-laporan kegiatan Pemerintah Desa dan lain-lain.
c. Indah Yani
Jabatan Kepala Urusan Tata Usaha DAN Umum bertugas melaksanakan urusan ke
tata usahaan seperti tata naskah, Administrasi surat menyurat, arsip, dan Ekspedisi,
dan penataan administrasi perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan
kantor, penyiapan rapat, pengadministraian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan
pelayanan umum.
d. Ria Safitri, SKM
Jabatan Bendahara Desa tugasnya melakukan pengadministrasian di bidang
keuangan
e. Puji Utomo, S.Kom
Jabatan Kepala Urusan Perencanaan bertugas mengoordinasikan urusan
perencanaan seperti menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja desa,
menginventarisir data-data dalam rangka pembanggunan, melakukan monitoring
dan evaluasi program, serta penyusunan laporan.
f. Ali Maksum
Jabatan Kepala Urusan Pemerintahan, bertugas penyusunan rencana kegiatan,
menjabarkan, koordinator, pengumpulan, Penyusunan program dan
pengadministrasian di bidang kependudukan dan catatan sipil serta administrasi
pertanahan, dan lain sebagainya.
g. Fauzi Arif
Jabatan Kepala seksi pembangunan dan pemberdayaan bertugas melaksanakan
pembangunan sarana prasarana perdesaan, pembangunan bidang pendidikan,
kesehatan, dan tugas sosialisasi serta motivasi serta masyarakat di bidang
budaya,ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda,
olahraga dan karang taruna.
h. M. Burhanudin
Jabatan kepala seksi kemasyarakatan bertugas melaksanakan penyuluhan dan
motivasi terhadap pelaksanakan hak dan kewajiban masyarakat, meningkatkan
upaya partisipasi masyarakat, pelestarian nilai sosial budaya masyarakat,
keagamaan, dan ketenaga kerjaan.
i. Taufik Miftah Safingi
Jabatan Kepala Dusun I Sebagian tugas dan wewenangnya adalah sebagai unsur
wilayah yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa di Dusun I.
j. Ruswandi
Jabatan Kepala Dusun II Sebagian tugas dan wewenangnya adalah sebagai unsur
wilayah yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa di Dusun II.
k. Sapari
l. Jabatan Kepala Dusun III Sebagian tugas dan wewenangnya adalah sebagai unsur
wilayah yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa di Dusun III.
m. Abdul Rosyad
Jabatan Kepala Dusun IV Sebagian tugas dan wewenangnya adalah sebagai unsur
wilayah yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa di Dusun IV.
n. Payun
Jabatan Kepala Dusun V Sebagian tugas dan wewenangnya adalah sebagai unsur
wilayah yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa di Dusun V.
o. Suwarso
Jabatan Kepala Dusun VI Sebagian tugas dan wewenangnya adalah sebagai unsur
wilayah yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa di Dusun VI.
4. Sumber dan Jumlah Anggaran
Salah satu Pelaksanaan penyelenggaraan ketertiban umum dalam APBDesa
tahun anggaran 2016 sebesar Rp. 80.267.100,- (Delapan Puluh Juta Dua Ratus Enam
Puluh Tujuh Seratus Rupiah) dana tersebut untuk pembangunan Poskamling Dusun I,
Dusun II, Dusun III dan Dusun V, dana tersebut bersumber dari bantuan Pemerintah
Pusat berupa Dana Desa.
5. Penanggulangan dan Kendalanya
Penanggulangan ketertiban umum dilaksanakan dibina oleh Pemerintah Desa
terhadap warga masyarakat dalam hal jaga malam atau ronda , jauhnya jarak antara
desa ke polsek dan buruknya jalan sangat menghambat bantuan keamanan.
6. Keikutsertaan Aparat Keamanan dalam penanggulangan
Dalam menyelenggarakan dan penanggulangan Ketertiban umum, pihak
Pemerintah Desa Petrans Jaya selalu berkoordinasi dengan BABINSA dan Kepolisian
Sektor Muara Kelingi.
BAB VI
PENUTUP

Demikianlah Laporan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran Tahun 2016


Pemerintah Desa Petrans Jaya Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas dibuat
dengan sebenar-benarnya dan sangat sederhana sehingga jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kami mohon saran dan kritik yang bersifat membangun guna menuju arah perbaikan.

Petrans Jaya, Januari 2017


KEPALA DESA PETRANS JAYA

MAULANA MALIK SOFYANA, S.IP

Anda mungkin juga menyukai