Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN AKHIR MASA TUGAS

DOKTER GIGI PTT


DAN
PROFIL PUSKESMAS PINTU POHAN
MERANTI

Disusun oleh :

Drg. Fery Suriyati Sormin


NRPTT: 02.3.0012611
Dokter Gigi PTT Kemenkes Angkatan LVIII

KABUPATEN TOBA SAMOSIR


PROVINSI SUMATERA UTARA

0
2013 – 2015

DATA UMUM
PUSKESMAS PINTU POHAN MERANTI
TAHUN 2013-2015
I. PUSKESMAS
Nama Puskesmas : Puskesmas Pintu Pohan Meranti
Kabupaten : Toba Samosir
Provinsi : Sumatera Utara
Pelayanan Puskesmas : Puskesmas Rawat Jalan
Nama Kepala Puskesmas : Junialson Saragih, SKM

II. PENGUMPUL DATA


Nama : drg. Fery Suriyati Sormin
NRPTT : 02.3.0012611

III.DASAR PENUGASAN
SK Menteri Kesehatan RI nomor KP.01.02.1.2.4133 yang dikeluarkan pada
tanggal 14 Agustus 2013 tentang Pengangkatan Dokter / Dokter Gigi Sebagai
Pegawai Tidak Tetap Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

IV. WAKTU DAN TEMPAT PENUGASAN


Periode pada tanggal 1 September 2013 s/d 31 Agustus 2015 di Puskesmas Pintu
Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir – Sumatera Utara berdasarkan SPMT
yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Toba Samosir.

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
bimbingan dan petunjuk-Nya Laporan Akhir Dokter Gigi PTT Kemenkes dan Profil
Puskesmas Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir, dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Akhir dan Profil Puskesmas
Pintu Pohan Meranti ini penuh dengan segala kekurangan dan keterbatasan.
Walaupun penulis telah mencurahkan segala pikiran dan tenaga, namun penulis
menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna.
Pembuatan Laporan Akhir dan Profil Puskesmas dimaksudkan sebagai bentuk
tanggung jawab tertulis mengenai kinerja penulis selama masa bakti di Puskesmas
Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir sekaligus sebagai persyaratan untuk
mendapatkan surat keterangan masa penugasan. Penulis juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan
data-data.
Semoga Laporan Akhir Masa Tugas dan Profil Puskesmas Pintu Pohan
Meranti ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan sebagai bahan
evaluasi pelayanan di wilayah kerja Puskesmas Pintu Pohan Meranti khususnya.

Pintu Pohan, Agustus 2015


Hormat saya,

Penulis

2
BAB I
PROFIL PUSKESMAS PINTU POHAN MERANTI

Puskesmas Pintu Pohan Meranti merupakan puskesmas rawat jalan yang


terdapat di Kecamatan Pintu Pohan Meranti, yang merupakan salah satu kecamatan di
Kabupaten Toba Samosir. Adapun wilayah kerja Puskesmas Pintu Pohan Meranti
terdiri dari 7 (tujuh) desa dan dibagi menjadi 33 dusun.
Adapun 7 (tujuh) desa tersebut antara lain :
1. Desa Ambar Halim
2. Desa Pintu Pohan
3. Desa Halado
4. Desa Pintu Pohan Dolok
5. Desa Meranti Utara
6. Desa Meranti Tengah
7. Desa Meranti Timur
Dari tujuh desa tersebut, ada enam desa berada di perbukitan, yaitu Desa
Ambar Halim, Pintu Pohan, Pintu Pohan Dolok, Halado, Meranti Utara, Meranti
Tengah, dua desa yang sulit dijangkau yaitu Pintu Pohan Dolok, Meranti Tengah dan
beberapa dusun di Desa Meranti Timur, Desa Meranti Tengah dan Desa Meranti
Utara.
Jarak dari Ibukota Kecamatan ke Kantor Kepala Desa/Lurah

No. Desa Jarak dari Ibukota Kec. ke Cara Menuju ke Desa


Kantor Kepala Desa/Lurah
(Km)
1 Ambar Halim 3 Kendaraan roda empat
2 Pintupohan Dolok 12 Berjalan kaki
3 Pintupohan 1 Kendaraan roda empat
4 Halado 12 Kendaraan roda empat
5 Meranti Timur 35 Kendaraan roda empat
6 Meranti Tengah 29 Kendaraan roda dua
7 Meranti Utara 23 Kendaraan roda empat
Sumber : Kepala Desa se-Kecamatan Pintupohan Meranti

Pelayanan kesehatan di Pintu Pohan Meranti ditopang oleh tenaga medis,


paramedis, bidan desa, dan layanan kesehatan perorangan lainnya. Namun masih ada
yang menggunakan jasa dukun dalam pertolongan persalinan dengan alasan
kepercayaan dan pengalaman yang ada.

3
I.1 GEOGRAFI
1. Topografi Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Pohan Meranti
Puskesmas Pintu Pohan Meranti merupakan puskesmas rawat jalan yang
terdapat di Kecamatan Pintu Pohan Meranti, yang merupakan salah satu kecamatan di
Kabupaten Toba Samosir yang terletak pada ketinggian 150 – 1.200 meter dpl dengan
luas wilayah 27.727 ha. Jarak Puskesmas Pintu Pohan Meranti ke Kabupaten Toba
Samosir sekitar 48 km Sebagian desa dan dusunnya masih terisolir, karena sebagian
dusun tersebut berada di daerah perbukitan. Untuk menuju desa dan dusun tersebut
harus berjalan kaki karena kondisi jalan yang tidak mengijinkan untuk berkendaraan.

2. Batas Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Pohan Meranti


Adapun wilayah kerja Puskesmas Pintu Pohan Meranti berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Asahan
Sebelah Selatan : Kecamatan Habinsaran dan Kecamatan Silaen
Sebelah Barat : Kecamatan Parmaksian dan Kec. Bonatua Lunasi
Sebelah Timur : Kabupaten Labuhan Batu dan Kabupaten Asahan

I.2 DEMOGRAFI / KEPENDUDUKAN


Suku yang mendiami Kabupaten Toba Samosir mayoritas adalah suku Batak
Toba.

I.3 SOSIO – EKONOMI


1. Pendidikan
Mayoritas penduduk Pintu Pohan tidak mengecap pendidikan di perguruan
tinggi, maksimal sampai di jenjang sekolah menengah atas bahkan para orang tua
sampai di tingkat sekolah dasar saja.

2. Pekerjaan
Mayoritas penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pintu Pohan Meranti
memiliki mata pencaharian sebagai Petani dan karyawan outsourching di PT Inalum.

3. Kepercayaan
Mayorits penduduk beragama Kristen Protestan. Sebagian penduduk beragama
Islam, Kristen Katolik dan aliran kepercayaan Parmalim.

4. Sarana Ibadah
Sarana ibadah yang tersedia adalah Gereja meliputi Gereja HKBP, Gereja
GKPI, Gereja GPdI, Gereja Katolik dan juga terdapat sebuah Mesjid.

I.4 FASILITAS DAN PERSONALIA


1. Fasilitas Kesehatan
Adapun sarana dan prasarana kesehatan pada tahun 2015 di Kecamatan
Pintupohan Meranti antara lain Puskesmas 1 unit, Puskesmas Pembantu 2 unit,

4
Poskesdes 4 unit, Polindes 7 unit, Posyandu 11 unit, 1 unit ambulans dan Balai
Kesehatan PT. Inalum 1 unit.

2. Sarana Kesehatan Pendukung


Gedung Puskesmas terdiri dari :
a. Kantor Kepala Puskesmas
b. Poli Umum
c. Poli Gigi
d. Ruang Kartu
e. Ruang Tunggu
f. Poli KIA
g. Ruang Rapat
h. Apotek / Ruang Obat
i. Ruang BPJS
j. Tata Usaha
k. Ruang Promkes
l. Laboratorium
m. Gudang dan Toilet

3. Personalia Puskesmas Pintu Pohan Meranti

No Profesi / Pendidikan Jumlah Keterangan


Dokter
1. Dokter Umum 2 2 PNS
Dokter Gigi 1 1 PTT Pusat
1 Kepala Puskesmas
2. SKM 3 1 Tata usaha
1 Promkes
3. Perawat
SPK 2 2 PNS

D3 Keperawatan 4 4 PNS

6 PNS
Bidan
4. 20 1 Honorer
D3 Kebidanan
13 PTT

5. Tenaga Administrasi 1 S.Pd


Tenaga Farmasi
6. 1 Honorer
D3 Farmasi
Jumlah 34

I.5 VISI, MISI DAN MOTTO PUSKESMAS PINTU POHAN MERANTI


1. Visi Puskesmas Pintu Pohan Meranti
Terwujudnya masyarakat mandiri untuk hidup sehat berlandaskan kasih,
peduli, bermartabat pada tahun 2015.

2 Misi Puskesmas Pintu Pohan Meranti


Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan mutu
pelayanan kesehatan.
1. Menjamin ketersediaan dan pemerataan Sumber Daya Kesehatan.
2. Memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.
3. Menciptakan Tata Kelola Kepemerintahan yang baik di bidang kesehatan.

5
4. Meningkatkan penggunaan teknologi dan sistem informasi kesehatan untuk
mendukung upaya pelayanan kesehatan.
5. Meningkatkan pembiayaan kesehatan yang bersumber dari pemerintah,
masyarakat dan pihak swasta.
6. Meningkatkan kemitraan pelayanan kesehatan dengan lembaga pendidikan
pemerintah dan swasta.

3 Motto Puskesmas Pintu Pohan Meranti


”Tampakna do Rantosna, Rimni Tahi do Gogona (Kebersamaan mencerminkan
Kekuatan)”

I.6 FUNGSI PUSKESMAS PINTU POHAN MERANTI


1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
a. Berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan
lintas sektor termasuk oleh masyarakat sehingga berwawasan serta mendukung
pembangunan kesehatan.
b. Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan
setiap program di wilayah kerja Puskesmas Pintu Pohan Meranti.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat.
Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat (tokoh masyarakat,
tokoh agama), keluarga dan masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif
dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut
menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
3. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer perorangan.
Bertanggung jawab melaksanakan pelayanan kesehatan tingkat pertama, secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dengan tujuan utama menyembuhkan
penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit.
I.7 TUJUAN PUSKESMAS PINTU POHAN MERANTI
Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pintu Pohan Meranti agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi–tingginya dalam rangka mewujudkan
Indonesia Sehat.

I.8 STRUKTUR PUSKESMAS PINTU POHAN MERANTI

6
BAB II
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SERTA
KEGIATAN UKGS

II.1 Latar Belakang


Kesehatan gigi dan mulut merupakan komponen dari kesehatan umum yang
berperan penting dalam fungsi pengunyahan, fungsi bicara, dan fungsi kecantikan.
Ketiga fungsi tersebut sangat penting dalam menunjang tumbuh kembang anak
(Dep.Kes R.I., 1996).
Anak usia Sekolah Dasar tergolong dalam kelompok rawan penyakit gigi dan
mulut. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan melakukan berbagai upaya
peningkatan kesehatan di sekolah melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Kegiatan
melalui Puskesmas sebagai salah satu kegiatan pokok Puskesmas. Usaha Kesehatan

7
Gigi Sekolah (UKGS) adalah bagian integral dari UKS. UKGS menyelenggarakan
program promotif berupa pelajaran mengenai kesehatan gigi dan mulut, dan program
preventif berupa pemeriksaan plak dan sikat gigi massal (Herijulianti, dkk., 2002).
Menurut Astoeti, dkk. (2006), status kesehatan gigi dan mulut yang optimal juga
dapat dicapai dengan meningkatkan upaya promotif dan preventif sedini mungkin.
Kegiatan UKGS Puskesmas Pintu Pohan Meranti dilakukan di SD N No,
178491 Pintu Pohan, SD N No. 173651 Pintu Pohan, SD N No. 177939 Halado, SD
N No. 178494 Pintu Pohan Dolok, SD N No. 178222 Ambar Halim, SD N No.
175821 Meranti Timur, SD Swasta Bintang Timur, SD N No. 173591 Parhitean, dan
SD N No. 178493 Batu Mamak.

II.2 Pengertian UKGS


UKGS adalah bagian integral dari UKS yang melaksanakan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut secara terencana, pada para siswa terutama siswa Sekolah
Dasar (SD) dalam suatu kurun waktu tertentu, diselenggarakan secara
berkesinambungan melalui paket UKS yaitu paket minimal, paket standar dan paket
optimal (Dep. Kes. R.I., 1996).

II.3 Tahap - tahap UKGS


Berdasarkan keadaan tenaga dan fasilitas kesehatan gigi di puskesmas, maka
kegiatan UKGS menurut Dep. Kes. R.I. (1996) dibagi dalam beberapa tahap, yaitu:
1. Kegiatan UKGS Tahap I/ Paket Minimal UKS meliputi:
a. Pendidikan/ penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh guru
sesuai dengan Kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1994 (Buku
Pendidikan Kesehatan)
b. Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD/ MI, berupa: sikat gigi
massal minimal untuk kelas I, II dan III dengan memakai pasta gigi yang
mengandung fluor minimal 1 kali/ bulan.
c. Untuk siswa SMP dan SMA disesuaikan dengan program UKS daerah
masing-masing.
2. Kegiatan UKGS Tahap II/ Paket Standar UKS meliputi meliputi kegiatan
UKGS Tahap I ditambah dengan kegiatan berupa:
a. Pelatihan guru dan tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan gigi
(terintegrasi).
b. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas I, diikuti pencabutan gigi
sulung yang sudah waktunya tanggal.
c. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit.
d. Pelayanan medik dasar atas permintaan.
e. Rujukan bagi yang memerlukan.

8
3. Kegiatan UKGS Tahap III/ Paket Optimal UKS meliputi kegiatan UKGS
Tahap II ditambah dengan kegiatan berupa:
a. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada murid kelas I sampai
dengan kelas VI (care on demand).
b. Pelayanan medik gigi dasar sesuai kebutuhan (treatment needed) pada
kelas terpilih.

II.4 Tujuan dan Manfaat UKGS


Adapun tujuan kegiatan UKGS adalah:
1. Tujuan umum
Tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut siswa yang optimal. Indikator
derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal berdasarkan Indonesia sehat 2020
adalah murid SD/ MI telah mendapat pemeriksaan gigi dan mulut (Dep.Kes. R.I.,
2003). Indikator lain sesuai dengan ketentuan WHO adalah anak umur 12
tahunmempunyai tingkat keparahan kerusakan gigi (indeks DMF-T) sebesar 1 (satu)
gigi (Dep.Kes. R.I., 2007)
2. Tujuan Khusus
a. Siswa mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.
b. Siswa mempunyai sikap/ kebiasaan pelihara diri terhadap kesehtan gigi dan
mulut.
c. Siswa binaan UKS paket standar, paket optimal mendapat pelayanan medik
gigi dasar atas permintaan (care on demand).
d. Siswa sekolah binaan UKS paket optimal pada jenjang kelas terpilih telah
mendapat pelayanan medik gigi dasar yang diperlukan (treatment needed) (Dep. Kes.
R.I., 1996).

Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan UKGS adalah:


1. Meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut siswa
2. Meningkatnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut siswa.
3. Meningkatnya sikap/ kebiasaan siswa memelihara diri terutama kesehatan gigi
dan mulut.
4. Siswa mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan (care on
demand)

II.5 Pelaksanaan UKGS Tahap II


1. Proses Pelaksanaan
Kegiatan UKGS dilaksanakan dengan alur proses yang sama tetapi dilakukan
pada lokasi masing-masing sekolah sesuai jadwal yang ditentukan.
Alur proses pelaksanaan yaitu:
1. Salam perkenalan dengan para siswa.

9
2. Memberi penyuluhan tentang cara sikat gigi yang baik (sebagian sasaran
sekolah diikuti dengan melakukan sikat gigi massal), memotivasi agar murid rajin
sikat gigi minimal 2 kali sehari, dan kumur-kumur air putih setelah makan.
3. Pemeriksaan plak tiap siswa kelas I-III pada masing-masing kelas.

2. Hambatan
Pada saat akan dilakukan pemeriksaan plak di dalam kelas awalnya para siswa
mulai agak ribut karena takut giginya dicabut atau disuntik. Setelah diberi penjelasan
bahwa giginya hanya diperiksa dengan bahan pewarnaan plak. Dan melihat temannya
yang telah diperiksa tidak takut atau menangis, siswa-siswa yang lain mulai tertib
duduk di tempatnya mengikuti kegiatan UKGS hingga selesai.
Selama proses pelaksanan penyuluhan sikat gigi dengan cara sikat gigi
massal, siswa-siswa sulit tertib dalam barisan. Setelah mulai disuruh mengikuti cara
sikat gigi yang baik dipandu dari depan, siswa-siswa mulai tertib dan mengikuti
kegiatan sampai selesai dan kembali ke kelas masing-masing.
Selain hambatan dalam pelaksanaan kegiatan UKGS, beberapa hambatan juga
ditemui selama pelayanan gigi dan mulut di poli gigi di PKM Pintu Pohan Meranti
yaitu belum lengkapnya ketersediaan peralatan gigi sehingga pelayanan yang dapat
dilakukan belum bisa maksimal. Pelayanan gigi dan mulut yang dapat dilakukan
hanya berupa pencabutan gigi sederhana dan premedikasi. Kerusakan beberapa
peralatan seperti kompresor menyebabkan dental unit tidak dapat berfungsi maksimal
dan penambalan gigi tidak dapat dilakukan.

II.6 DATA CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di poli gigi meliputi pencabutan gigi dan
premedikasi. Adapun data kunjungan pasien ke poli gigi dan kegiatan UKGS dapat
dilihat pada table-tabel berikut ini.

Data Cakupan / Keadaan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Tahun 2014
No Kegiatan/keadaan kesehatan gigi dan mulut Jumlah
I Kunjungan Puskesmas (Khusus Gigi dan Mulut)
1. Kunjungan Rawat Jalan Gigi Ibu Hamil -
2. Kunjungan Rawat Jalan Gigi Anak (1-6 tahun) 15
3. Kunjungan Rawat Jalan Gigi Gol. Penderita Lain -
II Pelayanan Medik Dasar Gigi
1. Gigi permanen :
a. Jumlah tumpatan -
b. Jumlah pencabutan gigi 10
c. Jumlah perawatan saluran akar termasuk tumpatan 2
sementara

10
2. Gigi decidui :
a. Jumlah tumpatan -
b. Jumlah pencabutan gigi 10
c. Jumlah perawatan saluran akar -
3. Jumlah perawatan periodontal -
4. Jumlah premedikasi 123
5. Konsultasi 2
6. Jumlah perawatan gigi lain-lain -
III Rujukan dari Puskesmas ke Rumah Sakit -
IV Kelainan dan penyakit gigi dan mulut
1. Karies gigi 6
2. Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 72
3. Penyakit gusi dan jaringan periodontal 41
4. Abses 5
5. Persistensi/Mobiliti 16
6. Kelainan dentofasial termasuk maloklusi -
7. Stomatitis 2
8. Traumatik Ulser -
9. Radiks 2
10. Ulkus dekubitus -

Dari tabel diatas dapat dilihat data kunjungan pasien ke poli gigi pada tahun
2014 yang terbanyak dengan penyakit pulpa dan jaringan apikal (72 orang). Hal ini
dapat menggambarkan bahwa kunjungan pasien ke poli gigi hanya jika pasien merasa
giginya sakit saja. Kunjungan pasien untuk mencabut gigi khususnya pada anak usia
sekolah kebanyakan karena gigi penggantinya sudah tumbuh (persistensi) sebanyak
16 orang.

Data Cakupan / Keadaan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Tahun 2015 (Bulan
Januari - Juli 2015)
No Kegiatan/keadaan kesehatan gigi dan mulut Jumlah
I Kunjungan Puskesmas (Khusus Gigi dan Mulut)
1. Kunjungan Rawat Jalan Gigi Ibu Hamil -
2. Kunjungan Rawat Jalan Gigi Anak (1-6 tahun) 11
3. Kunjungan Rawat Jalan Gigi Gol. Penderita Lain -
II Pelayanan Medik Dasar Gigi
1. Gigi permanen :
a. Jumlah tumpatan -
b. Jumlah pencabutan gigi 10
c. Jumlah perawatan saluran akar termasuk tumpatan -
sementara
2. Gigi decidui :
a. Jumlah tumpatan -
b. Jumlah pencabutan gigi 17
c. Jumlah perawatan saluran akar -
3. Jumlah perawatan periodontal -

11
4. Jumlah premedikasi 71
5. Konsultasi 3
6. Jumlah perawatan gigi lain-lain -
III Rujukan dari Puskesmas ke Rumah Sakit -
IV Kelainan dan penyakit gigi dan mulut
1. Karies gigi 2
2. Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 56
3. Penyakit gusi dan jaringan periodontal 12
4. Abses 4
5. Persistensi/Mobiliti 18
6. Kelainan dentofasial termasuk maloklusi -
7. Stomatitis 1
8. Traumatik Ulser 3
9. Radiks 6
10. Ulkus dekubitus 1

Dari tabel data cakupan / keadaan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas
tahun 2015 terlihat kunjungan pasien yang terbanyak masih dengan penyakit pulpa
dan jaringan apikal (56 orang). Sehingga hal ini dapat diartikan bahwa kesehatan gigi
dan mulut masih kurang diperhatikan.
Data hasil kegiatan UKGS yang dilakukan pada tahun 2014 dan 2015 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

Laporan Kegiatan UKGS Tahun 2014


No DESA UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
Jumlah Murid SD/MI Murid SD/MI
Murid SD Diperiksa
Jumlah % Perlu Jlh mendapat % Mendapat
Perawatan Perawatan Perawatan
1. Pintu Pohan 242 129 53,3 129 21 16,3
2. Ambar Halim 57 30 52,6 30 7 23,3
3. Pintu Pohan Dolok 29 17 58,6 17 5 29,4
4. Halado 21 9 42,9 9 3 33,3
5. Meranti Utara 316 168 53,2 168 25 14,9
6. Meranti Tengah 57 - - - - -
7. Meranti Timur 360 176 48,9 176 16 9,1
JUMLAH 1082 529 48,9 529 77 14,6

12
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa seluruh siswa kelas I-III yang diperiksa
membutuhkan perawatan gigi dan mulut. Hal ini dapat menggambarkan bahwa
kesehatan gigi dan mulut siswa sangat rendah.

Laporan Kegiatan UKGS Tahun 2015


No DESA UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
Jumlah Murid SD/MI Murid SD/MI
Murid SD Diperiksa
Jumlah % Perlu Jlh mendapat % Mendapat
Perawatan Perawatan Perawatan
1. Pintu Pohan 235 101 43,0 101 37 36,6
2. Ambar Halim 61 34 55,7 34 11 32,4
3. Pintu Pohan Dolok 39 27 69,2 27 4 14,8
4. Halado 25 13 48 13 5 38,5
5. Meranti Utara 324 154 47,5 154 23 15,0
6. Meranti Tengah 63 - - - - -
7. Meranti Timur 377 76 20,2 76 10 13,2
JUMLAH 1124 405 36,6 405 81 20,0

Data dari tabel kegiatan UKGS tahun 2015 diatas juga terlihat hal yang sama
seperti pada tahun 2014, seluruh siswa kelas I-III yang diperiksa membutuhkan
perawatan gigi dan mulut.
Keseluruhan data tabel kegiatan UKGS tahun 2014 dan 2015 menunjukkan
bahwa tingkat kesehatan gigi dan mulut siswa-siswa SD yang diperiksa masih rendah.
Selain itu, anak-anak kurang mendapat perhatian orangtua dalam hal menjaga
kesehatan gigi dan mulutnya.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

III.1 Kesimpulan
Dari hasil pelayanan kesehatan gigi dan mulut di poli gigi di Puskesmas Pintu
Pohan Meranti serta kegiatan UKGS yang dilakukan di sekolah-sekolah cakupan
wilayah kecamatan Pintu Pohan Meranti dapat disimpulkan bahwa:
1. Kesadaran masyarakat dan siswa-siswa Sekolah Dasar tentang pentingnya
menjaga kesehatan gigi dan mulut masih sangat rendah.
2. Rendahnya kesadaran untuk rutin memeriksakan gigi dan mulut ke dokter
gigi.

13
3. Ketersediaan alat yang terbatas mengakibatkan pelayanan yang dapat
diberikan di poli gigi masih belum maksimal.

III.2 Saran
1. Pentingnya dukungan dan pembinaan rutin dari Dinas Kesehatan Toba
Samosir ke Puskesmas Pintu Pohan Meranti untuk mengevaluasi kinerja dan
memotivasi staf puskesmas sehingga lebih bersemangat dan bekerja secara maksimal.
2. Pengadaan alat-alat di poli gigi sangat dibutuhkan agar pelayanan yang dapat
diberikan kepada masyarakat dapat lebih maksimal.
3. Kegiatan penyuluhan dan kegiatan UKGS lainnya lebih sering dilakukan
sehingga dapat memotivasi siswa untuk lebih menjaga kesehatan gigi dan mulutnya.

BAB IV
PENUTUP

Masa tugas 2 tahun (1 September 2013 s/d 31 Agustus 2015) memang tidak
dapat dipungkiri bahwa berdasarkan realita yang ada di lapangan hal tersebut masih
jauh dari yang diharapkan. Apalagi dengan segala keterbatasan yang ada saat ini baik
dari segi teknis maupun non teknis, untuk mencapai terwujudnya masyarakat
mandiri untuk hidup sehat berlandaskan kasih, peduli, bermartabat memang
bukanlah suatu hal yang mudah.

14
Demikian pula halnya Puskesmas Pintu Pohan Meranti dalam menjalankan
program, masih banyak kendala yang dihadapi, sehingga masih terdapat beberapa
program yang belum mencapai target.
Namun, kendala tersebut tidak harus membuat kita berkecil hati dan
mematahkan semangat untuk bisa mewujudkan cita-cita tersebut, justru kita harus
semakin termotivasi untuk terus berupaya sekuat tenaga secara moril, finansial, dan
spiritual dalam memberikan pelayanan demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten
Toba Samosir terkhusus masyarakat di Kecamatan Pintu Pohan Meranti.
Kami sangat berharap adanya dukungan penuh Dinas Kesehatan Kabupaten
Toba Samosir dalam memenuhi kebutuhan SDM, fasilitas dan pendanaan guna
menunjang kelancaran program di wilayah kerja Puskesmas Pintu Pohan Meranti.

15

Anda mungkin juga menyukai