Anda di halaman 1dari 24

5

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Kajian Teori

1. Konsep teori variable bebas (independen)

Variable bebas (indepeden) adalah merupakan variable yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable

terikat (independen).1 Variable bebas di dalam penelitian ini adalah

promosi yang dilakukan di BMT Artha Buana Metro. Berikut ini adalah

konsep teori variable bebas:

a. Pengertian Promosi

Promosi merupakan suatu motivasi yang dapat mendorong


seseorang untuk berpartisipasi aktif dalam suatu perusahaan untuk
menjadi lebih baik dan lebih maju dari posisi yang dimiliki saat ini.
Promosi berperan penting bagi setiap karyawan dan menjadi idaman
yang selalu dinanti-nantikan, karena dengan adanya promosi
menandakan bahwa adanya kepercayaan dan pengakuan dari
perusahaan akan kemampuan dan kecakapan karyawan yang
bersangkutan untuk menempati suatu jabatan yang lebih tinggi.2
Promosi jabatan adalah peningkatan dari seseorang tenaga
kerja atau pegawai pada suatu bidang tugas yang lebih baik
dibandingkan dengan sebelumnya dari sisi tanggung jawab yang
lebih besar, prestasi, fasilitas, status yang lebih tinggi, tuntutan
kecakapan yang lebih tinggi dan adanya penambahan upah dan gaji
serta tunjangan lain.3

Menurut Edwin B. Flipo promosi adalah


“A promotion involves a change frome one job to another job
that is batter in terms status and responsibility. Ordinary the change

1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2011), hlm. 39
2
Moh Khoirul Umam, Pengaruh Insentif Dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja
Karyawan PT. BPR Syariah Artha Mas Abadi Pati Semarang, Skripsi Ekonomi Dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negri Walisongo Semarang, 2015. hlm. 12.
3
Agnetha Judas, “Mutasi Dan Promosi Jabatan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Kerja
Pegawai Pada Kanwil Ditjen Kekayaan Negara Suluttenggo Dan Maluku Utara Di Manado”
Dalam Jurnal EMBA, Manado: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Jurusan Manajemen Universitas
Sam Ratulangi Manado, Volume 1, No. 4, Desember, 2013, hlm. 1221.

5
6

to the heigher job is accompanied by increased pay and privileges,


but not always.”4

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa promosi

diartikan sebagai proses perubahan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan

lain dalam wewenang dan tanggung jawab yang lebih tinggi dari

wewenang yang telah diberikan kepada karyawan di waktu

sebelumnya biasanya diimbangi dengan kenaikan kompensasi bagi

karyawan yang bersangkutan.

Dengan adanya kesempatan untuk dipromosikan juga akan


mendorong penarikan (recruiting) pelamar semakin banyak
memasukan lamarannya sehingga pengadaan (procurement)
karyawan yang baik bagi perusahaan akan lebih mudah. Sebaliknya,
jika kesempatan untuk dipromosikan relative kecil/ tidak ada maka
gairah kerja, semangat kerja, disiplin kerja, dan prestasi kerja
karyawan akan menurun. Penarikan dan pengadaan karyawan akan
sulit bagi perusahaan yang bersangkutan. Oleh sebab itu mengingat
bahwa besarnya peranan promosi karyawan maka sebaiknya manajer
personalia harus menetapkan program promosi serta
menginfomasikannya kepada para karyawan.5

b. Asas-Asas Promosi Karyawan

Asas promosi harus dituangkan dalam program promosi

secara jelas sehingga karyawan mengetahui dan perusahaan

mempunyai pegangan untuk mempromosikan karyawan. Asas-asas

promosi yaitu: kepercayaan, keadilan, formasi.6

1) Kepercayaan

Promosi hendaknya berasaskan pada kepercayaan atau


keyakinan mengenai kejujuran, kemampuan, dan kecakapan
karyawan bersangkutan dalam melaksanakan tugas-tugasnya

4
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2002), hlm. 108.
5
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2002), hlm. 107.
6
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2002), hlm. 108.
7

dengan baik pada jabatan tersebut. Karyawan baru akan


dipromosikan, jika karyawan itu menunjukan kejujuran,
kemampuan, dan kecakapannya dalam memangku jabatan.7
Dijelaskan dalam firman Allah QS. Al-Anfal : : 27.

‫سو َل َوتَ ُخونُ َٰٓواْ أ َ َمنَ ِت ُك ۡم‬


ُ ‫لر‬ َّ ْ‫يََٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُواْ ََل تَ ُخونُوا‬
َّ ‫ٱّللَ َوٱ‬
َ‫َوأَنت ُ ۡم تَعۡ لَ ُمون‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu


mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan
(juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat
yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu
mengetahui”.8 (Q.S Al-Anfal: 27)

Pada ayat tersebut telah dijelaskan bahwasannya Allah

telah memerintahkan kepada orang mukmin untuk menjalankan

amanah yang telah diamanahkan kepada orang mukmin tentang

mengerjakan perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA. Dan

orang mukmin dilarang juga untuk menyepelekan amanat yang

dipercayakan Allah untuk kalian dan sebenarnya kalian itu tahu

bahwa amanat itu harus dipenuhi.

2) Keadilan

Promosi berasaskan keadilan, terhadap penilaiaan


kejujuran,kemampuan, dan kecakapan semua karyawan.
Penilaiaan harus jujur dan objektif tidak pilih kasih atau like and
dislike. Promosi yang berasaskan keadilan bisa menjadi suatu
motivasi bagi karyawan guna untuk meningkatkan prestasinya.9
Sebagaimana telah dijelaskan dalam Al-Qur’an QS. An-Nisa:
135.

7
. Bastian Prabowo, “Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Dan Prstasi
Kerja (Studi Pada Karyawan PT. Telkom Indonesia Witel Jatim Selatan Malang” Dalam Jurnal
Admiistrasi Bisnis (JAB), Malang: Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya,
Volum 32, Nomor 1, Maret, 2016, Hlm. 107 .
8
. Al-Qur’an [8]: 27.
9
. Mochammad Al Musadieq Dan Ika Ruhana, “Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap
Motivasi Kerja Dan Prestasi Kerja (Studi Pada Karyawan PT. Telkom Indonesia Witel Jatim
Selatan Malang)”. Dalam Jurnal Administrasi Bisnis, Malang: Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis
Universitas Brawijaya, Volume 23, Nomor 1, Maret 2016, Hlm. 107
8

‫علَ َٰٓى‬ ُ ‫۞يََٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُواْ ُكونُواْ َق َّو ِمينَ بِ ۡٱل ِق ۡس ِط‬
َ ‫ش َهدَآَٰ َء ِ َّّللِ َو َل ۡو‬
‫ٱّللُ أ َ ۡولَى‬َّ َ‫غ ِنيًّا أ َ ۡو فَ ِق ٗيرا ف‬
َ ‫ينَ ِإن َي ُك ۡن‬ َۚ ‫أَنفُ ِس ُك ۡم أ َ ِو ۡٱل َو ِلدَ ۡي ِن َو ۡٱۡل َ ۡق َر ِب‬
َ‫ٱّلل‬َّ ‫ضواْ فَإ ِ َّن‬ُ ‫ى أَن تَعۡ ِدلُو َۚاْ َو ِإن ت َ ۡل َُٰٓۥواْ أ َ ۡو تُعۡ ِر‬ َٰٓ ‫ِب ِه َم ۖا فَ ََل تَت َّ ِبعُواْ ۡٱل َه َو‬
‫َكانَ ِب َما تَعۡ َملُونَ َخ ِب ٗيرا‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu


orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi
saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri
atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya
ataupun miskin, maka Allah lebih tahu
kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu karena ingin menyimpang dari
kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-
kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya
Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang
kamu kerjakan”.10

Dari ayat tersebut telah dijelaskan bahwasannya, Allah

SWT. Telah memerintahkan kepada seluruh orang-orang

mukmin supaya bisa menegakkan keadilan. Orang mukmin

dilarang mundur untuk menegakkan keadilan karena allah hanya

karna mendapatkan celaan dari orang lain. Dan jangan sampai

terpengaruh oleh suatu hal yang dapat menghilangkan keadilan.

Maka dari itu hendaknya sesama orang mukmin harus saling

tolong-menolong, bergotong-royong, saling mendukung dan

saling membantu demi suatu keadilan.

3) Formasi

Promosi harus berasaskan kepada formasi yang ada,


karena promosi karyawan hanya mungkin dilakukan jika ada
jabatan yang lowong. Untuk itu harus ada uraian
pekerjaan/jabatan (job description) yang akan dilaksanakan

. Al-Qur’an [4]: 135.


10
9

karyawan. Jadi, promosi hendaknya disesuaikan dengan formasi


jabatan yang ada di dalam perusahaan.11

c. Pandangan Islam Terhadap Promosi Jabatan

Telah dijelaskan dalam al-Qur’an QS. Surat An-Nisa ayat 58

dijelaskan pentingnya menempatkan pegawai sesuai kemampuannya.

Hal ini berarti seorang pemimpin harus memberikan promosi jabatan

yang adil dan amanah kepada karyawannya.12 sebagaimana firman

Allah dalam QS. An-Nisa’ ayat 58 Allah berfirman:

ِ َّ‫ت ِإلَ َٰٓى أ َ ۡه ِل َها َو ِإذَا َح َك ۡمتُم َب ۡينَ ٱلن‬


‫اس‬ ِ َ‫ٱّللَ َي ۡأ ُم ُر ُك ۡم أَن ت ُ َؤدُّواْ ۡٱۡل َ َمن‬َّ ‫۞ ِإ َّن‬
‫ص ٗيرا‬ِ َ‫س ِمي َۢ َعا ب‬
َ َ‫ٱّللَ َكان‬َّ ‫ظ ُكم ِب ۗٓ ِ َٰٓۦه ِإ َّن‬ َّ ‫أَن ت َ ۡح ُك ُمواْ ِب ۡٱل َع ۡد َۚ ِل ِإ َّن‬
ُ ‫ٱّللَ نِ ِع َّما َي ِع‬

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan


amanat kepada yang berhak menerimanya, dan
(menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.”13

Ayat tersebut menjelaskan kepada pemimpin untuk

menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, ada

kaitannya promosi jabatan dengan memberikan amanat kepada

ahlinya yaitu orang yang benar-benar mempunyai kompetensi dan

keahlian untuk menduduki jabatan tersebut.

11
. Mochammad Al Musadieq Dan Ika Ruhana, “Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap
Motivasi Kerja Dan Prestasi Kerja (Studi Pada Karyawan PT. Telkom Indonesia Witel Jatim
Selatan Malang)”. Dalam Jurnal Administrasi Bisnis, Malang: Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis
Universitas Brawijaya, Volume 23, Nomor 1, Maret 2016, Hlm. 107
12
. Mery Susanty, “Pendidikan Pelatihan Dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja
Tinjauan Ekonomi Islam”, Dalam Jurnal LAA MAYSIR, Makasar: Universitas Muslim Indonesia,
Volume 5, Nomor 1, Januari, 2018, Hlm. 4
13
. Al-Qur’an [4]: 58
10

d. Syarat-Syarat Promosi

Dalam mempromosikan karyawan, harus sudah dipunyai


syarat-syarat tertentu yang telah direncanakan dan dituangkan dalam
program promosi perusahaan. Syarat-syarat promosi harus
diinformasikan kepada semua karyawan, agar mereka
mengetahuinya secara jelas. Hal ini penting untuk memotivasi
karyawan berusaha mencapai syarat-syarat promosi tersebut.
Persyaratan promosi untuk setiap perusahaan tidak selalu sama
tergantung kepada perusahaan masing-masing. Syarat-syarat
promosi pada umumnya meliputi kejujuran, disiplin, prestasi
kerja,kerja sama, kecakapan, loyalitas, kepemimpinan, komunikatif
dan pendidikan.14

1) Kejujuran
Karyawan harus jujur terutama pada dirinya sendiri,

bawahannya, perjanjian-perjanjian dalam menjalankan atau

mengelola jabatan tersebut, harus sesuai kata dengan

perbuatannya. Dia tidak menyelewengkan jabatannya untuk

kepentingan pribadinya.

Yang mana Telah dijelaskan dalam QS. Al-Maidah : 8

tentang kejujuran.

ُ ِ‫يََٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُواْ ُكونُواْ قَ َّو ِمينَ ِ َّّلل‬


‫ش َهدَآَٰ َء بِ ۡٱل ِق ۡس ِۖط َو ََل َي ۡج ِر َمنَّ ُك ۡم‬
ْ‫ب ِللت َّ ۡق َو ۖى َوٱتَّقُوا‬ ُ ‫ٱع ِدلُواْ ُه َو أ َ ۡق َر‬ ۡ ْ‫علَ َٰٓى أ َ ََّل تَعۡ ِدلُو َۚا‬
َ ‫ان قَ ۡو ٍم‬ ُ َٔ ٔ َ‫شَن‬
ُ َۢ ‫ٱّللَ َخ ِب‬
َ‫ير ِب َما تَعۡ َملُون‬ َۚ َّ
َّ ‫ٱّللَ ِإ َّن‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi
orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran)
karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu
kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada
takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.15

14
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2002), hlm. 111
15
. AL-Qur’an [5] : 8
11

Ayat ini telah menjelaskan kepada orang mukmin

bahwasannya ketika orang mumin melaksanakan suatu amal

pekerjaan maka sebaiknya mereka melakukan dengan cara jujur,

adil dan ikhlas karena Allah Swt. Baik dalam urusan agama

maupun urusan akhirat. karena dengan cara itu mereka akan

mendapatkan hasil dan balasan yang sesuai dengan apa yang

mereka harap-harapkan. Dalam hal bersaksi orang mukmin

harus berani menegakkan keadilan dalam menerangkan suatu

kejadian yang sebenarnya terjadi, tidak boleh memandang

siapapun orangnya sekalipun dapat menguntungkan lawan dan

merugikan teman dekat atau saudaranya sendiri.

2) Disiplin

Karyawan harus disiplin pada dirinya, tugas-tugasnya,

serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku baik tertulis

maupun kebiasaan. Disiplin karyawan sangat penting karena

hanya dengan kedisiplinan memungkinkan perusahaan dapat

mancapai hasil yang optimal. Didalam al-qur’an terdapat dalam

QS. An-Nisa ayat 59 yang menjelaskan tentang disiplin.

‫سو َل َوأ ُ ْو ِلي ٱ ۡۡل َ ۡم ِر‬ ُ ‫ٱلر‬ َّ ْ‫ٱّللَ َوأَ ِطيعُوا‬ َّ ْ‫يََٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ َٰٓواْ أَ ِطيعُوا‬
‫سو ِل إِن ُكنت ُ ۡم‬ ُ ‫ٱلر‬
َّ ‫ٱّللِ َو‬ َّ ‫ِمن ُك ۡ ۖم فَإِن تَنَزَ ۡعت ُ ۡم فِي ش َۡي ٖء فَ ُردُّوهُ إِلَى‬
ً ‫س ُن ت َ ۡأ ِو‬
‫يَل‬ َ ‫ر َوأ َ ۡح‬ٞ ‫ٱّللِ َو ۡٱل َي ۡو ِم ۡٱۡل َٰٓ ِخ َۚ ِر ذَ ِل َك َخ ۡي‬
َّ ‫ت ُ ۡؤ ِمنُونَ ِب‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan
taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
12

demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik


akibatnya”.16

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT. menyuruh kita

agar taat kepada Allah SWT. Dan Rosul-NYA, disiplin

termasuk salah satu bentuk ketaatan dalam peraturan terutama

peraturan yang sudah ditetapkan Allah swt. dan dengan disilin

kita bisa berusaha untuk melakukan semua pekerjaan dengan

tepat waktu. Jika kita disiplin berarti kita bisa menghindari diri

dari sifat lalai terhadap waktu.

3) Prestasi kerja

Dalam hal prestasi kerja dapat ditinjau dari hasil kerja

seorang karyawan terhadap kewajibannya dalam menjalankan

tugas yang dapat diukur dari segi kuantitas, kualitas dan

ketepatan waktu.17

4) Kerja sama

Karyawan dapat bekerja sama secara harmonis dengan

sesama karyawan baik horizontal maupun vertical dalam

mencapai sasaran perusahaan. Dengan demikian, akan

terciptanya suasana hubungan kerja yang baik di antara semua

karyawan. Telah dijelaskan dalam Al-Qur’an QS. Al-Maidah

ayat 2.

16
. Al-Qur’an [4]: 59.
17
. Mochammad Al Musadieq Dan Ika Ruhana, “Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap
Motivasi Kerja Dan Prestasi Kerja (Studi Pada Karyawan PT. Telkom Indonesia Witel Jatim
Selatan Malang)”. Dalam Jurnal Administrasi Bisnis, Malang: Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis
Universitas Brawijaya, Volume 23, Nomor 1, Maret 2016, Hlm.108.
13

‫علَى ٱ ۡ ِۡل ۡث ِم َو ۡٱلعُ ۡد َو َۚ ِن‬


َ ْ‫علَى ۡٱلبِ ِر َوٱلت َّ ۡق َو ۖى َو ََل تَعَا َونُوا‬ َ ْ‫َوتَعَ َاونُوا‬
ِ ‫شدِيد ُ ۡٱل ِعقَا‬
‫ب‬ َ َ‫ٱّلل‬ ۖ َّ ْ‫َوٱتَّقُوا‬
َّ ‫ٱّللَ ِإ َّن‬

Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)


kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya”.18

Ayat ini menjelaskan tentang kerjasama dan tolong

menolong adalah cara yang tepat untuk menciptakan kekuatan

yang besar sehingga pekerjaan-pekerjaan yang susah akan

menjadi mudah. Dan kerjasama dalam hal pekerjaan yang baik

maka akan berguna bagi masyarakat sedangkan pekerjaan yang

yang menyebabkan kebatilan maka tidak akan berguna dan ada

ayat al- Quran yang melarang bentuk kerja sama untuk berbuat

dosa dan bermusuhan.

5) Kecakapan

Karyawan itu cakap, kreatif, dan inovatif dalam

menyelesaikan tugas-tugas pada jabatan tersebut dengan baik.

Dan bisa bekerja secara mandiri dalam menyelesaikan

pekerjaannya dengan baik, tanpa mendapat bimbingan yang

terus-menerus dari atasannya. Dijelaskan dalam QS. An-Nisa: 9.

ِ ‫ش ٱلَّذِينَ لَ ۡو تَ َر ُكواْ ِم ۡن خ َۡل ِف ِه ۡم ذُ ِري َّٗة‬


َ ْ‫ض َعفًا خَافُوا‬
‫علَ ۡي ِه ۡم‬ َ ‫َو ۡليَ ۡخ‬
َ ‫ٱّللَ َو ۡليَقُولُواْ قَ ۡو َٗل‬
‫سدِيدًا‬ َّ ْ‫فَ ۡليَتَّقُوا‬

Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang


seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-
anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah

. Al-Qur’an [5]: 2
18
14

mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka


mengucapkan perkataan yang benar”19

Penjelasan ayat tersebut yaitu mengenai esensi

pendidikan kecakapan dalam hidup. Ayat ini menjelaskan

bahwa setiap kekurangan dan kelemahan intelegensi anak ada

pada tanggung jawab orang tuanya maka ayat ini menegaskan

pada setiap generasi harus memiliki kecakapan hidup dalam

menghadapi masalah kehidupan dan mampu menemukan solusi

untuk mengatasi masalah tersebut.

6) Loyalitas

Karyawan harus loyal dalam membela perusahaan atau

korps dari tindakan yang merugikan perusahaan atau korpsnya.

Ini menunjukan bahwa dia ikut berpartisipasi aktif terhadap

perusahaan atau korpsnya.

7) Kepemimpinan

Dia harus mampu membina dan memotivasi bawahannya

untuk bekerja sama dan bekerja secara efektif dalam mencapai

sasaran perusahaan. Dia harus menjadi panutan dan memperoleh

personality authority yang tinggi dari pada bawahannya. Telah

dijelaskan dalam al-Qur’an surat an-Nisa’: 58.

َ‫ت ِإلَ َٰٓى أ َ ۡه ِل َها َو ِإذَا َح َك ۡمتُم َب ۡين‬ ِ َ‫ٱّللَ َي ۡأ ُم ُر ُك ۡم أَن ت ُ َؤدُّواْ ۡٱۡل َ َمن‬
َّ ‫۞ ِإ َّن‬
َ‫ٱّللَ َكان‬َّ ‫ظ ُكم ِب ۗٓ ِ َٰٓۦه ِإ َّن‬ َّ ‫اس أَن ت َ ۡح ُك ُمواْ بِ ۡٱلعَ ۡد َۚ ِل ِإ َّن‬
ُ ‫ٱّللَ نِ ِع َّما َي ِع‬ ِ َّ‫ٱلن‬
‫ص ٗيرا‬ ِ ‫س ِمي َۢ َعا َب‬
َ

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan


amanat kepada yang berhak menerimanya, dan

. Al-Qur’an [4]: 9.
19
15

(menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di


antara manusia supaya kamu menetapkan dengan
adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.20

Maksud dari ayat ini adalah Allah telah memerintahkan

kepada para pemilik kekuasaan atau pemilik jabatan yang

berwenang untuk menetapkan suatu hukum secara adil, baik

secara individu maupun kelompok yang berbeda pendapat

terhadap mereka, karena bersikap adil dapat mendekatkan diri

untuk bertaqwa kepada Allah swt. Dan pemimpin itu harus tahu

bahwa kepemimpinan itu tidak hanya disaksikan oleh rakyatnya

akan tetapi Allah swt. pun melihat bagaimana pemimpin

tersebut melaksanakan tugas dan kewajibannya. Maka

hendaknya pemimpin itu memohon untuk diberikan petunjuk

oleh Allah swt.

8) Komunikatif

Karyawan itu dapat berkomunikasi secara efektif dan

mampu menerima atau mempersepsi informasi dari atasan

maupun dari bawahannya dengan baik, sehingga tidak terjadi

miskomunikasi.

9) Pendidikan

Karyawan harus telah memiliki ijaza dari pendidikan

formal sesuai dengan spesifikasi jabatan.

. Al-Qur’an [4]: 58.


20
16

e. Tujuan-Tujuan Promosi

Mempromosikan pegawai atau karyawan membutuhkan

pertimbangan yang matang, terutama untuk jabatan menengah ke

atas. Bila langkah yang dilakukan salah, perusahaan akan terancam

bahaya. Konsep utama untuk melaksanakan promosi yang tepat

adalah memilih yang terbaik dari mereka yang terbaik. Dengan

konsep ini diharapkan promosi tersebut akan berhasil.

Tujuan dilaksakannya promosi jabatan adalah:


1) Untuk memberikan pengakuan prestasi kerja yang tinggi.
2) Untuk kepuasan dan kebanggaan pribadi, status social yang
semakin tinggi, dan penghasilan yang semakin besar.
3) Untuk merangsang agar karyawan lebih bergairah bekerja,
berdisiplin tinggi, dan memperbesar kinerjanya.
4) Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai
(multiplier effect) dalam perusahaan karena timbulnya
lowongan berantai.
5) Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
mengembangkan kretivitas dan inovasinya yang lebih baik
demi keuntungan optimal perusahaan.
6) Untuk menambah/memperluas pengetahuan serta pengalaman
kerja para karyawan dan ini merupakan daya dorong bagi
karyawan lainnya.
7) Untuk mengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti,
agar jabatan itu tidak lowong maka dipromosikan karyawan
lainnya.
8) Promosi akan memperbaiki status karyawan dari karyawan
sementara menjadi karyawan tetap. 21

f. Manfaat promosi

Ada 4 manfaat promosi yaitu:


1) Meningkatkan moral kerja
Disini manajemen menyadari bahwa promosi terkadang
hanya dalam waktu tertentu dapat meningkatkan moral kerja,
untuk jangka panjangnya kurang, akan tetapi ini merupakan
salah satu tantangan dan perlu mendapatkan penanganan
manajemen apabila kondisi seperti ini timbul diperusahaan.

21
Pandi Afandi, Concept & Indicator Human Resources Management For Managemen
Research, (Yogyakarta: Deepublish, 2016), hlm. 19
17

2) Meningkatkan disiplin kerja


Disiplin kerja merupakan kondisi ketaatan dan
keteraturan terhadap kebijakan dan pedoman normative yang
telah digariskan oleh mamajemen. Kegiatan promosi ini salah
satunya diperuntukan guna menciptakan kondisi disiplin kerja
yang tinggi, sehingga fdengan begitu karyawan akan mampu
memberikan output produtivitas kerja yang tinggi.
3) Terwujudnya iklim organisasi yang menggairahkan
Kondisi seperti ini merupakan dambaan setiap individu
yang terilibat di dalamnya. Oleh sebab itui untuk
merealisasikannya, alternative yang dipilih adalah melakukan
promosi bagi para tenaga kerja yang memenuhi kriteria yang
telah ditetapkan serta pedoman-pedoman yang berlaku, sehingga
harmonisasi kerja akan terwujud.
4) Meningkatkan produktivitas tenaga kerja
Disini dengan menduduki posisi jabatan yang lebih
tinggi dari sebelumnya, diharapkan tenaga kerja mampu
meningkatkan produtifitas kerjanya. 22

Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa manfaat

promosi yaitu: moral kerja, kediplinan kerja yang tinggi, serta

ditunjang dengan iklim organisasi yang menggairahkan,

diharapkan dapat meningkatkan produktivitas karyawan.

g. Jenis-Jenis Promosi

Menurut Hasibuan (2002: 113-114) terdapat 4 jenis


promosi jabatan, yaitu promosi sementara, promosi tetap, promosi
kecil, promosi kering.
1) Promosi Sementara (Temporary Promotion)
Sesorang karyawan dinaikan jabatannya untuk sementara
karena adanya jabatan yang lowong yang harus segera diisi,
seperti pejabat dekan.
2) Promosi Tetap (Permanent Promotion)
Seseorang karyawan dipromosikan dari suatu jabatan ke
jabatan yang lebih tinggi karena karyawan tersebut telah
memenuhi syarat untuk dipromosikan. Sifat promosi ini adalah
tetap. Misalnya: seseorang dosen dipromosikan menjadi dekan,
wewenanag, tanggung jawab, serta gajinya akan naik.
3) Promosi Kecil (Small Scale Promotion)

22
Moh Khoirul Umam, Pengaruh Insentif Dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja
Karyawan PT. BPR Syariah Artha Mas Abadi Pati Semarang, Skripsi Ekonomi Dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negri Walisongo Semarang, 2015. hlm. 28..
18

Menaikan jabatannya seseorang karyawan dari jabatan


yang tidak sulit dipindahkan ke jabatan yang sulit yang meminta
keterampilan tertentu, tetapi tidak disertai dengan peningkatan
wewenang, tanggung jawab dan gaji.
4) Promosi Kering (Dry Promotion)
Seseorang karyawan dinaikan jabatannya ke jabatan
yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan pangkat,
wewenang, tanggung jawab tetapi tidak disertai dengan
kenaikan gaji atau upah. 23

h. Prosedur pelaksanaan promosi jabatan

Promosi merupakan salah satu unsur yang dapat

menimbulkan kepuasan kerja karyawan, oleh karna itu dalam

pelaksanaannya diperlukan rencana yang matang, terarah dan

terpadu dengan unsur lainnya serta dengan pedoman yang jelas dan

objektif.

Adapun tahap-tahapnya secara garis besar sebagai berikut:

1) Apabila ada posisi jabatan yang kosong memberitahukan kepada


Sub. Direktorat Sumber Daya Manusia (Sub. Bid SDM).
2) Kemudian karyawan yang memenuhi syarat promosi tersebut
diusulkan oleh atasan yang berwenang kepada bagian
pengembangan karier.
3) Dari data yang baik mengenai prestasi, kondisi karyawan, masa
kerja dan golongan serta syarat-syarat lain yang ditetapkan oleh
perusahaan, bagian pengembangan karier mengolah data
tersebut untuk menentukan karyawan yang berhak untuk
menempati jabatan tersebut.
4) Setelah menentukan karyawan yang akan menempati jabatan
tersebut, maka bagian pengembangan karier memberikan
rekomendasi tertulis yang digunakan untuk dasar pengangkatan
jabatan.
5) Dasar rekomendasi ini maka pejabat yang berwenang akan
mengeluarkan surat keputusan pengangkatan karyawan. 24

23
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2002), hlm. 113.
24
Pandi Afandi, Concept & Indicator Human Resources Management For Managemen
Research, (Yogyakarta: Deepublish, 2016), hlm. 23
19

2. Konsep teori variable terikat

Variable terikat (dependen) merupakan variable yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karna adanya variable bebas.25

Variable terikat dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan pada

BMT Artha Buana Metro Lampung. Berikut ini adalah Konsep teori

variable terikat:

a. Pengertian kinerja karyawan

Kinerja adalah suatu gambaran mengenai tingkat pencapaiaan

pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi, dalam upaya mewujudkan

sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi tersebut.26

Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual


Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhynya yang
dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya.27

”Kinerja karyawan adalah hasil pengukuran kerja karyawan

secara kualitas maupun kuantitas dalam satu periode waktu dalam

melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya”.28

Perusahaan memandang kinerja tiap karyawan secara


strategis sebagai sarana untuk membantu perusahaan guna meraih
keunggulan kompotitif sehingga setiap personil perusahaan dituntut
supaya dapat bekerja efektif, efisien, berkualitas, dan berkuantitas
pekerjanya baik sehingga daya saing perusahaan semakin besar.

25
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2011), hlm. 142.
26
Hassel Nogi S. Tangkilisan, Manajemen Publik, (Jakarta: Pt. Grasindo. 2005), hlm. 175
27
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
(Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2017), hlm. 67
28
Winda Yulyarta Simanjuntak, Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Riau Media Grafika/Trimbun Pekanbaru, Skripsi Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau, 2015, hlm. 6.
20

Namun keberhasilan tidak terlepas dari usaha yang dilakukan oleh


pihak perusahaan kepada bawahan dengan melakukan
pengembangan atau usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,
teoritis, konseptual dan juga moral karyawan sesuai dengan
kebutuhan karyawan. 29
Oleh sebab itu keberhasilan perusahaan secara umum

ditentukan oleh semua orang yang terlibat dalam struktur perusahaan

tersebut. Karyawan merupakan kelompok orang-orang terkecil

dalam perusahaan dan ditempatkan dalam line paling depan, yang

memiliki arti yang cukup besar dalam meningkatkan instansinya.

b. Pandangan islam terhadap kinerja karyawan

Islam adalah agama yang mengatur tatanan hidup dengan

sempurna, baik kehidupan individu maupun masyarakat. Islam juga

menganjurkan bahwa manusia itu harus senantiasa untuk terus

berusaha dan beramal, sebab manusia sebagai khalifah dibumi

diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang paling sempurna.

Islam menyuruh orang untuk beramal dan berusaha dengan


sungguh- sungguh untuk mencapai hasil yang diinginkan. Agama
islam selalu mengajak setiap umat manusia untuk berusaha, bekerja
serta beramal dan selalu memberikan manfaat bagi diri maupun bagi
orang lain serta dunia maupun akhirat. Allah menjanjikan orang-
orang yang beramal akan dijadikan khalifah dimuka bumi.30 Firman
Allah Surat An-nur : 55

‫ت لَ َي ۡستَ ۡخ ِلفَنَّ ُه ۡم ِفي‬


ِ ‫ص ِل َح‬َّ ‫ع ِملُواْ ٱل‬ َ ‫ٱّللُ ٱلَّذِينَ َءا َمنُواْ ِمن ُك ۡم َو‬ َّ َ‫عد‬ َ ‫َو‬
‫ف ٱلَّذِينَ ِمن قَ ۡب ِل ِه ۡم َولَيُ َم ِكن ََّن لَ ُه ۡم دِي َن ُه ُم ٱلَّذِي‬ َ َ‫ٱستَ ۡخل‬ ۡ ‫ض َك َما‬ ِ ‫ۡٱۡل َ ۡر‬
‫ضى لَ ُه ۡم َولَيُبَ ِد َلنَّ ُهم ِم َۢن َبعۡ ِد خ َۡوفِ ِه ۡم أ َ ۡم ٗن َۚا َيعۡ بُدُو َننِي ََل ي ُۡش ِر ُكونَ بِي‬ َ َ ‫ۡٱرت‬
ۡ َٰٓ ُ َۚ
َ‫ش َۡئ ٗٔا َو َمن َكفَ َر َبعۡ دَ ذَ ِل َك فَأ ْولَئِ َك ُه ُم ٱلفَ ِسقُون‬

29
Elisawati, Pengaruh Promosi Jabatan Dan Rekan Sekerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Perkebunan Lubuk Raja PT. Serikat Putra Pelalawan, Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Ilmu
Social Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, 2012, hlm. 12
30
Elisawati, Pengaruh Promosi Jabatan Dan Rekan Sekerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Perkebunan Lubuk Raja PT. Serikat Putra Pelalawan, Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Ilmu
Social Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, 2012, hlm. 31.
21

Artinya: “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang


beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang
saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah
menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan
sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang
telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar
akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam
ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap
menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu
apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir
sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang
fasik”.31

Berdasarkan ayat diatas telah dijelaskan bahwa orang-orang

yang beriman dan mengerjakan segala amal perbuatan atau

pekerjaan dengan sungguh sungguh maka Allah akan menjadikan

mereka berkuasa dimuka bumi. Ini berarti semakin sungguh-sungguh

seseorang dalam melaksanakan sesuatu amal atau pekerjaan maka

akan mendapatkan hasil yang baik.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

Faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu faktor kemampuan


dan faktor motivasi :
1) Faktor kemampuan (ability) secara psokologis, kemampuan
ability pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan
kemampuan Reality artinya, pegawai yang memiliki kemampuan
diatas rata-rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatan
dan keterampilan dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka
ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh
karna itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai
dengan keahliannya.
2) Faktor motivasi (motivation). Motivasi terbentuk dari sikap
seseorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi
merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah
untuk mencapai perusahaan. Pegawai yang bersikap positif
terhadap situasi kerjanya akan menunjukan motivasi kerja tinggi
sebaliknya jika pegawai bersikap negative terhadap situasi
kerjanya akan menunjukan motivasi kerja yang rendah. Situasi

. Al-Qur’an [24]: 55.


31
22

kerja yang dimaksud mencakup kepada antara lain: hubungan


kerja, fasilitas kerja, kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan
kerja dan kondisi kerja. 32

d. Indikator kinerja

Menurut simmamora indikator kinerja ada 6, yaitu:


kedisiplinan, tanggung jawab pekerjaan, kemampuan bekerjasama,
ketelitian, kecakapan dan hasil kerja:
1) Kediplinan
Yaitu penilaian karyawan yang mematuhi peraturan yang ada dan
mengerjakan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan.
2) Tanggung jawab pekerjaan
Yaitu menilai karyawan dalam hal mempertanggung jawabkan
pekerjaan dan hasil kerja karyawan tersebut.
3) Kemampuan bekerjasama
Yaitu menilai kesiapan karyawan dalam bekerjasama dan
berpartisipasi dengan sesama karyawan sehingga dapat mencapai
hasil kerja yang semakin membaik.
4) Ketelitian
Yaitu menilai karyawan dalam hal menyelesaikan pekerjaannya.
5) Kecakapan
Yaitu menilai kecakapan karyawan dalam melaksanakan
pekerjaannya.
6) Hasil kerja
Yaitu hasil yang dicapai seorang karyawan secara efektif maupun
efisien baik kualitas dan kuantitas. 33

e. Ukuran kinerja

Ada 8 ukuran kinerja yaitu:


1) Kuantitas pekerjaan (Quantitiy of work)
Jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode yang
ditentukan. Meliputi: jumlah pekerja dan jumlah waktu yang
dibutuhkan.
2) Kualitas pekerjaan (Quality of work)
Kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat kesesuaian dan
kesiapannya. Meliputi: ketepatan waktu, ketelitian kerja, dan
kerapihan kerja.
3) Pengetahuan pekerjaan (Job knowledge)
Luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilan.
4) Kreatif (Creativeness)

32
Elisawati, Pengaruh Promosi Jabatan Dan Rekan Sekerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Perkebunan Lubuk Raja PT. Serikat Putra Pelalawan, Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Ilmu
Social Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, 2012, hlm. 17.
33
. Anisa Tariyeni Dan Suryalena, “Pengaruh Promosi Kerja Dan Beban Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Non Medis Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anakeria Bunda Pekanbaru”, Dalam
JOM FISIP, Pekan Baru: Universitas Riau, Volume 5, Nomor 3, Desember, 2018, Hlm. 4.
23

Keaslian gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk


menyelesaikan setiap persoalan-persoalan yang timbul.
5) Kerja sama (cooporation)
Kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain atau sesama
anggota orgnisasi.
6) Dipercaya (Dependability)
Kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan
penyelesaian kerja.
7) Inisiatip (initiative)
Semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan memperbesar
tanggung jawab.
8) Kualitas seseorang (Personal qualities)
Dalam hal ini menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah
tamahan dan integritas pribadi. 34

f. Tujuan penilaiaan kinerja

Tujuan dari penilaiaan kinerja yaitu:


1) Evaluasi
Disini hasil-hasil penelitian prestasi kerja digunakan
sebagai dasar bagi evaluasi reguler terhadap prestasi anggota-
anggota organisasi, yang meliputi:
a) Tela’ah gaji, keputusan-keputusan yang mencakup kenaikan
merit-pay, bonus dan kenaikan gaji lainnya.
b) Kesempatan promosi, keputusan-keputusan penyusunan
pegawai (staffing) yang berkenaan dengan promosi, demosi,
transfer, dan pemberhentian karyawan.
2) Pengembangan
Informasi yang dihasilkan oleh system penilaiaan prestasi
kerja dapat digunakan untuk mengembangkan pribadi anggota-
anggota organisasi, yang meliputi:
a) Megukuhkan dan menopang prestasi kerja
Umpan balik prestasi kerja (performance feedback)
merupakan kebutuhan yang utama karena hampir semua
karyawan ingin mengetahui hasil penelitian yang dilakukan
b) Meningkatkan prestasi kerja
Bertujuan untuk memberikan pedoman kepada karyawan
bagi peningkatan perstasi kerja dimana yang akan datang.
c) Menentukan tujuan-tujuan progresi karir
Penilaian prestasi kerja juga akan memberikan informasi
kepada karyawan yang dapat digunakan sebagai dasar
pembahasan tujuan dan rencana karier jangka panjang.
d) Menentukan kebutuhan-kebutuhan pelatihan

34
Moh Khoirul Umam, Pengaruh Insentif Dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja
Karyawan PT. BPR Syariah Artha Mas Abadi Pati Semarang, Skripsi Ekonomi Dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negri Walisongo Semarang, 2015. hlm.33
24

Penilaian prestasi kerja individu dapat memaparkan


kumpulan data untuk digunakan sebagai sumber analisis dan
identifikasi kebutuhan pelatihan. 35

3. Definisi Operasional Variable Penelitian

Definisi operasional variable dalam penelitian merupakan hal yang

sangat penting guna menghindari penyimpangan atau kesalahpahaman pada saat

pengumpulan data. Penyimpangan dapat disebabkan oleh pemilihan/penggunaan

instrument (alat pengumpul data) yang kurang tepat atau susunan pertanyaan

yang tidak konsisten.36 Dalam penelitian ini definisi operasional variable

penelitian dan pengukuran variable dapat dilihat pada table berikut:

a. Variable independen, promosi jabatan (X) untuk menilai tanggapan responden

Menggunakan skla likert untuk menghitung bobot setiap pertanyaan.

b. Variable dependen, kinerja karyawan (Y) untuk menilai tanggapan responden

maka menggunakan skala likert.

B. Kerangka Berfikir

Model konseptual berdasarkan pada tinjauan pustaka, maka


kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:37

35
Moh Khoirul Umam, Pengaruh Insentif Dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja
Karyawan PT. BPR Syariah Artha Mas Abadi Pati Semarang, Skripsi Ekonomi Dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negri Walisongo Semarang, 2015. hlm.35
36
A. A. Gde Muninjaya, Langkah-Langkah Praktis Penyusunan Proposal Dan Publikasi
Ilmiah, (Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Egc, 2003), hlm. 24
37
. Winda Yulyarta Simanjuntak, “Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Riau Media Grafika/Trimbun Pekanbaru”, dalam jurnal Ilmu Administrasi, Pekanbaru:
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau, Volume 2, Nomor 2, Oktober, 2015. hlm.
6.
25

Gambar 1.1

Kerangka pemikiran
Variable Bebas VariableTergantung

Promosi jabatan (X) Kinerja karyawan (Y)

C. Kajian Penelitian Yang Relevan

1. Moh Khoirul Umam, Skipsi (2015) yang berjudul “Pengaruh Insentif

Dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan PT. BPR Syariah

Artha Mas Abadi Pati” penelitian dengan dua variable independen:

insentif dan promosi jabatan, dan variable Dependen: kinerja karyawan.

Menggunakan metode sampling jenuh (sensus) dimana semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Dan metode analisis data

menggunakan regresi linier berganda, analisis deskriptif variable

penelitian, uji asumsi klasik, uji hipotesis, dan interpretasi persamaan

regresi, dengan bantuan alat pengolah data SPSS 16.00 for windows.

Dari hasil pengolahan data diperoleh persamaan regresi linier

berganda sebagai berikut Y = -0,574 + 1,009 XI +0,32 X2. Hasil uji

hipotesis secara persial menunjukan bahwa variable isentif berpengaruh

terhadap kinerja karyawan sebesar 1,009% dengan nilai thitung (8,385)

> t table (1,701), kemudian untuk hasil uji variable promosi jabatan

tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan secara

simultan atau bersama-sama menunjukan bahwa pengaruh variable

insentif dan promosi jabatan terhadap kinerja karyawan PT BPR

Syariah Artha Mas Abadi Pati sebasar 97,7%, dengan nilai F hitung
26

(sebesar 239.659)>F table (3,34) dan probabilitas 0,000 (jauh lebih

kecil dari 0,05).38 Keterkaitan skripsi diatas dengan tema skripsi penulis

adalah dalam sisi penggunaan variable promosi jabatan yang

berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dan yang membedakan

penelitian skripsi penulis dengan penelitian terdahulu adalah tidak

menggunakan variable insentif.

2. Hulaifah Gaffar, Skripsi (2014) dengan judul "Pengaruh Stress Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Kantor Wilayah Makasar". Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Pengaruh variabel independen (stress) memiliki hubungan yang positif

terhadap variable Dependen (kinerja) karyawan yang ditunjukan dengan

koefisien variable dimana faktor stress individu mendapatkan hasil

positif, sedangkan faktor stress organisasi memiliki hubungan yang

positif terhadap kinerja karyawan.39 Keterkaitan penelitian diatas

dengan tema skripsi penulis adalah dalam penggunaan variabel kinerja

karyawan. Perbedaan terdapat pada variable independent, pada

penelitian terdahulu menggunakan variable independentnya stress kerja

sedangkan untuk penelitian saat ini menggunakan variable independent

nya promosi jabatan.

3. Winda Yulyarta Simanjuntak, Jurnal (2015) dengan judul “Pengaruh

Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Riau Media

38
. Moh Khoirul Umam, Pengaruh Insentif Dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja
Karyawan PT. BPR Syariah Artha Mas Abadi Pati Semarang, Skripsi Ekonomi Dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negri Walisongo Semarang, 2015. hlm.116.
39
.Hulaifah Gaffar, Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank
Mandiri (Persero) TBK. Kantor Wilayah X Makassar, Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar, 2012, Hlm. 51
27

Grafika/ Tribun Pekanbaru”. Hasil penelitian menunjukan bahwa

Promosi Jabatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

Karyawan pada PT. Riau Media Grafika/ Tribun Pekanbaru. Hal ini

dapat dilihat dari analisis data yang diperoleh dan diketahui yaitu t

hitung 12,242 > t tabel 2,003 dan Sig 0,000 < 0,05. Dari hasil analisis

data diatas, maka hipotesa yang menyatakan bahwa adanya pengaruh

Promosi Jabatan yang positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan

dapat diterima.40 Keterkaitan jurnal tersebut dengan skripsi penulis

adalah dalam penggunaan 2 variable yaitu variabel promosi jabatan dan

variable kinerja karyawan dan perbedaannya dengan skripsi penulis

yaitu terdapat pada penentuan lokasi penelitian.

D. Hipotesis penelitian

Pengertian hipotesis adalah suatu kesimpulan yang masih kurang

atau kesimpulan yang masih belum sempurna, sehingga perlu

disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis itu melalui

penelitian.41

Dari model kerangka pemikiran tersebut, maka dalam penelitian ini

terdapat 1 hipotesis tentang pengaruh promosi jabatan terhadap kinerja

karyawan pada BMT Artha Buana Metro Lampung.

40
. Winda Yulyarta Simanjuntak, “Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Riau Media Grafika/Trimbun Pekanbaru”, dalam jurnal Ilmu Administrasi, Pekanbaru:
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau, Volume 2, Nomor 2, Oktober, 2015. hlm.
10.
41
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Depok: Prenadamedia
Group,2005), hlm. 85
28

H0 = Terdapat pengaruh negative dan tidak signifikan antara Variabel

Promosi Jabatan terhadap kinerja Karyawan pada BMT Artha

Buana Metro Lampung.

H1 = Terdapat pengaruh positive dan signifikan antara Variabel promosi

jabatan terhadap kinerja Karyawan BMT Artha Buana Metro

Lampung.

Anda mungkin juga menyukai