Anda di halaman 1dari 2

Fabel Cerita Sebelum Tidur Untuk Anak-Anak

: Beruang dan Nelayan


Pada zaman dahulu, hiduplah seorang nelayan tua yang tinggal sendirian di pinggiran
hutan. Untuk makan sehari-hari, ia memancing ikan di danau yang tidak jauh dari tempat
tinggalnya. Ia selalu mendapatkan ikan yang melimpah setelah memancing di danau itu.
Beberapa ikan ia jual di pasar, dan hasilnya ia gunakan untuk membeli pakaian, perkakas
rumah tangga, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Pada suatu hari yang panas, si nelayan tua merasa heran karena ia tidak kunjung
mendapatkan ikan, padahal ia sudah memancing selama berjam-jam. Sebelumnya ia sama
sekali tidak pernah mengalami hal itu. Cukup dengan memancing selama beberapa menit
saja, ia sudah bisa mendapatkan satu-dua ekor ikan dengan ukuran yang besar.

"Mungkin ikan di danau ini sudah mulai habis," batin si nelayan tua, murung. Setelah lama
mencoba dan masih tetap gagal mendapatkan ikan, maka ia pun memutuskan untuk
pulang. "Aku akan mencoba lagi besok," ujarnya.

Si nelayan tua pulang dengan langkah gontai dan tidak bersemangat. Setibanya di rumah,
ia kaget tatkala melihat pintu rumahnya sudah terbuka. Ia mengira ada maling yang masuk
ke rumahnya.
Berbagai manfaat mainan untuk anak
Hai ayah bunda ternyata banyak loh manfaat mainan untuk tumbuh kembang anak
Dongengceritarakyat.com

Mainan edukasi terbaik untuk anak


Memilih mainan yang tepat sangat penting untuk perkembangan kecerdasan dan kemampuan anak
Dongengceritarakyat.com.com

Ini adalah daftar mainan wajib untuk anak


Ada beberapa mainan yang sangat dianjurkan dimiliki anak sesuai dengan usianya
Dongengceritarakyat.com

Ads by Dongengceritarakyat.com

"Tapi untuk apa? Di rumahku tidak ada barang-barang berharga," batin si nelayan. la
menaruh alat pancingnya, dan kemudian berjalan mengendap-endap menuju jendela luar
rumah, lalu mengintipnya. Ia terperanjat saat melihat seekor beruang sedang membuka
tutup botol sirup di meja makan miliknya.
"Waaaa!!" nelayan tua spontan berteriak. Rupanya teriakan itu mengagetkan si beruang
besar. Ia melihat ke arah jendela dan mendapati nelayan tua sedang memergokinya dari
jendela itu. Si beruang pun Iangsung Iari dari rumah tersebut. Sambil berlari, beruang itu
mengangkat satu kaki depannya yang penuh sirup gula.

"Kenapa dia berlari seperti itu?" batin nelayan tua, bingung. Si beruang seperti takut salah
satu kakinya yang terkena sirup gula itu menyentuh tanah dan mengotori sirup yang
menempel di kakinya tersebut.

Karena merasa penasaran, si nelayan tua pun berusaha mengikuti beruang itu. la sempat
kehilangan jejak, sebab beruang itu berlari dengan cepat, sementara kecepatan lari si
nelayan cukup lambat, mengingat usianya sudah tua. Tapi, si nelayan berhasil menemukan
jejak-jejak beruang itu sehingga bisa mengikutinya kembali.

Anda mungkin juga menyukai