Referat Neuro-Anatomi Kapsula Interna: Program Studi Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2017
Referat Neuro-Anatomi Kapsula Interna: Program Studi Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2017
NEURO-ANATOMI KAPSULA
INTERNA
OLEH :
Dr. IB Kusuma Putra, Sp.S
IGA. Agung Aria Tristayanthi
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kapsula interna merupakan bagian penting dari otak karena dilalui oleh
berbagai macam serabut saraf motorik dan sensorik atau susunan piramidal dan
ekstrapiramidal, sehingga menjamin integrasi yang baik antar bagian dari susunan
saraf. Dalam Tinjauan Pustaka ini akan dijelaskan tentang neuroanatomi kapsula
interkoneksi kapsula interna dengan bagian otak yang lain dan vaskularisasi yang
melayaninya.
susunan saraf pusat dan saraf tepi. Neuroanatomi ini merupakan cabang ilmu
untuk dapat memahami berbagai mekanisme faal penyakit dan untuk mencari
Kapsula interna menjaga korelasi antara impuls-impuls saraf aferen agar sampai
pada area tertentu di korteks serebri dan menjaga korelasi sistem motorik sehingga
impuls saraf eferen sampai pada tujuannya. Apabila lesi terjadi pada kapsula interna
2
umumnya karena gangguan vaskuler maka akan timbul berbagai gejala klinis
berupa stroke. Apabila lesinya kecil misal suatu infark lakunar dapat timbul suatu
pure motor hemiplegi. Bila lesinya cukup besar maka akan timbul hemiplegi dan
hemianestesi. Bila lesinya luas dapat timbul trias kapsula interna yaitu hemiplegi,
kemungkinan besar ditimbulkan oleh suatu stroke, tetapi bila berlangsung kronis
progresif apalagi disertai nyeri kepala dan papil udem maka kemungkinan suatu
proses desak ruang intra kranium. Penting untuk mengetahui traktus yang melalui
kapsula interna dan pembuluh darah yang melayaninya karena berhubungan erat
dengan gejala klinis yang timbul apabila terjadi lesi pada kapsula interna.3,4
3
BAB II
Kapsula interna adalah area berbentuk boomerang bagian dari substansia alba
yang yang dilewati oleh serabut-serabut saraf bermyelin yang memisahkan nukleus
lentiformis dengan nukleus kaudatus dan talamus. Terdapat satu pasang kapsula
interna di dalam serebrum yaitu kapsula interna kanan dan kiri. Berbagai serat saraf
datang menuju korteks dan keluar dari korteks membentuk serat berbentuk kipas
yaitu korona radiata. Serat-serat dari korona radiata bertemu dalam suatu tempat
yaitu kapsula interna. Para ahli bedah saraf melihat gabungan serat-serat ini seperti
serabut yang menghubungkan berbagai sistem saraf pusat yang berbeda satu dengan
yang lainnya meskipun jaraknya berjauhan. Serabut proyeksi ini terdiri dari serat-
serat yang berasal dari korteks serebri dan berakhir di dalam pusat-pusat subkortikal
juga terdiri dari serat-serat yang berasal dari pusat-pusat subkortikal dan berakhir
talamokortikalis. Serat- serat proyeksi (aferen dan eferen) yang terbentang di antara
kapsula interna dan menyebar ke arah korteks serebri dikenal sebagai korona
radiata. Dari korona radiata, serat-serat proyeksi ini berjalan ke arah kaudal melalui
4
suatu daerah yang sempit di antara nukleus lentiformis disebelah lateral dan nukleus
kaudatus serta talamus di sebelah medial, dan pada tingkat ini serat-serat proyeksi
buah kapsula interna yang terletak simetris kanan dan kiri. Kapsula interna
interna terdapat nukleus lentiformis yang terdiri dari globus palidus dan putamen.
bagian kaput kapsula interna terdapat korona radiata yaitu serat-serat proyeksi
aferen dan eferen yang terbentang antara kapsula interna dan menyebar ke arah
5
Gambar 2.1. Potongan horizontal serebrum dilihat dari atas, yang menunjukkan
batas antara kapsula interna, nukleus lentifermis, nukleus kaudatus dan thalamus.
4
bagian yaitu krus anterior, krus posterior dan genu kapsula interna yang terletak
6
Gambar 2.2. Potongan sagital serebri hemisfer kanan yang menunjukkan
Krus anterior adalah yang terpendek diantara bagian kapsula interna yang
lain, termasuk dalam divisi lentikulo kaudatus. Krus anterior terletak antara nukleus
nukleus kaudatus dan putamen terpisah tetapi masih dihubungkan oleh substansia
talamokortikal dan kortikotalamik. Selain itu juga terdapat traktus frontopontin dan
7
Gambar 2.3. Potongan horisontal serebral hemisfer kanan yang menunjukkan
Penghubung antara krus anterior dan krus posterior adalah genu yaitu apex
yang dibentuk oleh pertemuan dua krus. Genu menempati suatu daerah antara
nukleus kaudatus, nukleus lentiformis dan thalamus, di antara krus anterior dan krus
posterior. Apex globus palidus tepat berada pada sudut genu. Genu dari kedua
kapsula interna kanan dan kiri dapat ditarik sebuah garis lurus yang tepat berada di
berbentuk huruf V dengan genu menghadap ke medial. Pada genu terdapat traktus
8
kortikonuklear yang membawa impuls dari korteks presentral dan premotor
lagi menjadi tiga bagian yaitu pars lentikulothalamik , pars sublentikularis dan pars
membawa serabut saraf dari bagian ventral thalamik posterior menuju korteks
sensori. Serat serabut saraf dari ventral nukleus thalami anterior dan ventral nukleus
9
Gambar 2.4. Penampang horisontal hemisfer serebri yang menggambarkan letak
2.3. Interkoneksi
Kapsula interna terutama terdiri dari serat-serat saraf aferen dan eferen yang
terdiri dari radiasio thalamika, sisanya terdiri dari serat eferen yang menuju ke
10
struktur yang lebih rendah. Pada thalamus bagian bawah, kapsula interna
Interkoneksi kapsula interna dengan berbagai bagian otak yang lain dapat
traktus kortiko spinal yaitu dari korteks serebri turun menuju korona radiata
Genu
11
• Nukleus Nervus
Daerah Muka
Kranialis yang
1 Traktus Kortikonuklear (Facies) Korteks
mempunyai
Area Motorik
komponen motorik
Krus Posterior
1 Pars Thalamolentikularis
Neuron-Neuron
Korteks Area Motorik Pada
A. Traktus Kortikospinal
Motorik Segmenta
Intumescensia
Korteks Area Nukleus Ruber
B. Traktus Kortikorubra
Brodmann 6 (Homolateral)
Nukleus Ventralis Korteks Area
Posterior Brodmann 3,2,1
Korteks Area Nukleus Ventralis
Radiasio Thalamika Brodmann 3,2,1 Posterior
C.
Posterior Nukleus Thalami
Ventralis Anterior Korteks Area
(VA) Dan Ventralis Brodmann 6 Dan 4
Lateralis (VL)
2 Pars Sublentikular
Korpus Genikulatum Korteks Area
Medial Brodmann 41 Dan 42
A. Radiasio Akustika Korteks Area
Korpus Genikulatum
Brodmann 41 Dan
Medial
42
Korteks Area
B. Traktus Kortikotektalis Kolikulus Kranialis
Brodmann 20
12
Traktus Korteks Lobus
C. Temporoparietooksipito Temporalis, Parietal Nukleus Pontin
Pontin Dan Oksipital
Korpus Genikulatum Korteks Area
D. Radiasio Optika
Lateral Brodmann 17
3 Pars Retrolentikular
Korteks Area • Pulvinar Thalami
A. Traktus Kortikotektales Brodmann 18 Dan • Nukleus Pretektalis
19 • Kolikulus Kranialis
Korteks Area
Traktus Nukleus Abducens
B. Brodmann 18 Dan
Kortikotegmentalis (Kontralateral)
19
Nukleus Ruber
C. Traktus Kortikorubra Korteks Area 19
(Homolateral)
Korteks Area Substansia Nigra
D. Traktus Kortikonigralis
Brodmann 19 (Homolateral)
Tabel 2.1. Interkoneksi Kapsula Interna
prefrontal dan thalamus medialis dorsalis melalui serat asenden dan desenden.
Sedangkan interkoneksi kapsula interna dengan korteks lobus frontal dan nukleus
pontis berupa serat desenden. Kapsula interna terutama terdiri dari serat-serat saraf
aferen dan eferen yang menghubungkannya dengan korteks serebri. Sebagian besar
serat-serat di kapsula interna terdiri dari radiasio thalamika, sisanya terdiri dari serat
eferen yang menuju ke struktur yang lebih rendah. Pada thalamus bagian bawah,
kapsula interna melanjutkan diri menjadi pedunkel serebri dari medula oblongata.11
13
Serat dari traktus frontopontin bermula dari regio motor dan premotor di
korteks frontalis. Serat ini berjalan turun pada bagian medial dari pedunkel serebri
traktus frontopontin ini juga berhubungan dengan area kortikal yang lain yaitu
pedunkel serebri. Krus anterior juga terdiri dari serat proyeksi kortikostriatal. 5,6
Pada umumnya area korteks serebri menerima serat aferen dari thalamus
kemudian mengirim balik serat eferen ke nukleus thalamik yang sama dan serat ini
struktur limbik. 5
14
Gambar 2.5. Traktus Thalamocingulate (Radiatio Thalamika Anterior) 13
Genu kapsula interna terdapat traktus kortikonuklear yang berasal dari daerah
optokonetik frontal daerah muka (facies) pada korteks area motorik menuju nukleus
15
Krus posterior kapsula interna umumnya memiliki interkoneksi dengan
berbagai area korteks serebri melalui serat desenden yang menuju ke berbagai area
interkoneksi kapsula interna dengan korteks serebri dan korpus genikulatum medial
melalui serat asenden dan desenden. Begitu pula interkoneksi kapsula interna
dengan korteks serebri dan nukleus thalami ventralis anterior dan ventralis posterior
Krus posterior kapsula interna dibagi lagi menjadi tiga bagian yaitu pars
Klumpe dikutip oleh Sukardi, serat kortikospinal berjalan pada 2/3 anterior dari
krus posterior kapsula interna. Namun sekarang serat dari traktus kortikospinal ini
arah anterior dari krus posterior rostral kapsula interna. Kemudian terjadi
serat. Traktus kortikospinal berasal dari daerah-daerah membrum pada korteks area
motorik yaitu girus presentralis . Traktus ini turun melalui korona yang menuju ke
neuron-neuron motorik baik secara langsung atau pun tidak pada segmen
16
intumesensia. Traktus kortikorubra berasal dari area Broadmann 6 menuju ke
serabut saraf yang berasal dari nukleus ventralis posterior menuju ke area
Broadmann 3,2,1. Serat dari area Broadmann 3,2,1 menuju ke nukleus ventralis
posterior. Serat dari nukleus thalami ventralis anterior dan ventralis lateralis
Pada pars sublentikularis terdiri dari empat serabut saraf yaitu radiasio
optika (beberapa serat berjalan retrolentikular). Pada radiatio akustika, serabut saraf
berasal dari korpus genikulatum medial yang berjalan melalui krus posterior
kapsula interna menuju area Broadmann 41 dan 42. Radiasio akustika yang berasal
dari area Broadmann 41 dan 42 menuju korpus genikulatum medial. Pada traktus
seratnya berasal dari korteks lobus temporalis, lobus parietalis dan lobus occipitalis
berjalan menuju nuklei pontis. Pada radiasio optika seratnya berasal dari korpus
17
Gambar 2.6. Radiatio Akustika 13
Pada pars retrolentikularis terdiri dari empat serabut saraf yaitu traktus
18
berjalan menuju nukleus rubra homolateral. Traktus kortikonigra berasal dari area
19
Gambar 2.7. Perjalanan traktus kortikospinal, bagian teratas: korona radiata dan
kapsula interna. 13
20
Gambar 2.9. Perjalanan serat desenden melalui kapsula interna 13
21
2.4. Vaskularisasi Kapsula Interna
arteri karotis interna yang memasuki otak melalui substansia perforata anterior.
anterior, percabangan arteri serebri media dan percabangan arteri serebri anterior.
sebagian daerah kapsula interna terutama krus posterior. Arteri serebri anterior
22
Gambar 2.11. Potongan koronal hemisfer serebri arteri serebri media. 4
arteri striata ketika pembuluh darah ini berjalan di sebelah inferior substansia
perforata anterior. Cabang striata ini dibagi dalam dua kelompok yaitu arteri striata
medialis dan arteri striata lateralis yang juga melayani kapsula interna terutama krus
anterior dan genu. Arteri lentikulo striata anteromedial atau rekuren arteri
Heubneur yang mempunyai diameter yang lebih besar dari yang lain melayani area
krus anterior kapsul interna Arteri striata ini merupakan pembuluh darah yang
paling mudah mengalami perdarahan (ruptur) dan dikenal sebagai arteri hemoragi
serebral Charcot. Krus posterior kapsula interna juga dilayani oleh arteri striata
23
lateralis yang merupakan struktur-sruktur yang paling sering terlibat dalam suatu
BAB III
24
RINGKASAN
Kapsula interna adalah area berbentuk boomerang bagian dari substansia alba
yang yang dilewati oleh serabut-serabut saraf bermyelin yang memisahkan nukleus
Kapsula interna terdapat dua buah (kanan dan kiri) terletak diantara nukleus
Kapsula interna terbagi menjadi tiga bagian yaitu krus anterior, genu dan krus
dan serat-serat saraf yang menghubungkan nukleus kaudatus dan putamen. Genu
terdiri dari traktus kortikonuklearis. Krus posterior terdiri dari tiga bagian yaitu
radiata dan batang otak yang dapat dilihat pada perjalanan traktus kortikospinal.
Kapsula interna dilayani oleh percabangan arteri karotis interna yaitu arteri
serebri anterior, arteri serebri media, arteri komunikan posterior dan arteri
khoroidalis anterior. Arteri serebri media bercabang menjadi arteri striata medialis
dan arteri striata lateralis yang terkenal dengan arteri cerebral Charcot yang mudah
mengalami ruptur.
DAFTAR PUSTAKA
25
1. Sukardi, E. Neuroanatomia Medica. 2nd ed. 1985. Jakarta: Penerbit
Western Ontario. p. 21
pp.155-157.
Lippincott. p.52-54.
2006
York:Thieme. p.55-57.
10. P. Sidharta. Neurologi Klinis Dasar. 7th ed. 2010. Jakarta: PT Dian
Rakyat.pp.3-5
26
11. E. Saunders. Clinical Neuroanatomy and Neuroscience. 5th ed. 2007.
Thieme.p.25,43.
27