CBA Tugas Intan Pws. (NIM 067)
CBA Tugas Intan Pws. (NIM 067)
NIM : 201412067
Kelas :2 B
MK : Ekonomi Kesehatan
COST-BENEFIT ANALYSIS
Pengertian
Cost-benefit analysis adalah kerangka untuk menilai manfaat suatu kegiatan untuk
kepentingan masyarakat. Pengerjaan CBA akan memberikan informasi bagi sang pembuat
keputusan, alternatif apa yang bisa dilakukan sesuai dengan kriteria efisiensi pemakai sumber
daya yang dimiliki, manfaat, dan tujuan yang ingin dicapai. Meliputi:
Mengukur keuntungan dan kerugian (manfaat dan biaya) dari suatu kegiatan kepada
masyarakat.
Menjumlahkan nilai-nilai dari keuntungan dan kerugian dalam bentuk rupiah.
Manfaat
Cost-benefit analysis bermanfaat untuk membantu orang dalam membuat keputusan. Cost-
benefit analysis biasa digunakan di rumah sakit dalam membuat keputusan dan seringkali
digunakan oleh seorang manajer dan direktur rumah sakit dalam menunjang memilih
keputusan yang benar. Analisis dilakukan (sebelum, selama, setelah aktifitas), analisis biaya-
manfaat dapat memberikan informasi untuk membantu menilai:
Dalam pengembangan ekonomi suatu wilayah, analisis utama yang harus dikedepankan oleh
pemerintah daerah adalah sejauh mana kontribusi suatu proyek dalam komunitas dan
ekonomi lokal suatu wilayah.Secara umum, Cost-benefit analysis dapat membantu
penggunanya untuk:
1. Mengidentifikasikan masalah
Didasarkan dari analisa situasi (berdasarkan
dan mengidentifikasi pilihan
pengaatan dan observasi)
dan alternative.
Orang
2. Menentukan input dan output Sistem
Setiap solusi ada aktifitas Alat
(dampak) akan setiap pilihan.
Sarana-prasarana
Siklus CBA
Membutuhkan
Cost-Benefit Aktifitas:
Sumberdaya
analysis 1.
Manusia
2.
3.
4.
Alat Monitor Dsb. Memerlukan
Aktifitas Biaya
≈
𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡
Contoh dan Aplikasi Penggunaan
1. Sebuah RS ingin membandingkan obat yang akan diberikan pada pasien dalam
mengatasi hipertensi, analisis cost benefit menunjukkan hasil sebagai berikut:
Total Cost Total Benefit Benefit: Cost Net benefit
Obat A 90.000 120.000 120.000/90.000 = 1.33 120.000-90.000 = 30.000
Obat B 100.000 135.000 135.000/100.000 = 1.35 135.000-100.000 = 35.000
Dari perhitungan diatas, keduanya memberikan rasio benefit:cost > 1 dan net benefit
yang positif. Namun Obat B memberikan keuntungan lebih dibandingkan Obat A.
2. Analisis pemberian vaksinasi influenza secara cuma-cuma pada seluruh orang dewasa.
Pemerintah ingin mengetahui: perlukah flu vaksin diberikan secara cuma-cuma kepada
setiap orang? Analisis Cost benefit membandingkan total biaya yang dibutuhkan untuk
mengimplementasikan program vaksin flu dengan keuntungan yang didapat, misal:
menurunnya kasus influenza. Namun demikian ada kekurangan dari CBA, yaitu dalam
contoh vaksin flu, keuntungan dari pemberian vaksin flu sulit untuk diterjemahkan dalam
bentuk uang.
Keuntungan tersebut berupa:
- Efek vaksin terhadap berkurangnya hari kerja karena gejala flu
- Efek vaksin terhadap berkurangnya efektifitas/ kinerja seseorang karena gejala flu
- Efek vaksin terhadap jumlah kunjungan ke praktisi kesehatan
Dari hasil penelitian, didapatkan hasil:
”Biaya untuk vaksin flu& administrasinya: $43.07. Benefit/keuntungan yg didapat:
meningkatkan hari aktif kerja sebanyak 18%, meningkatkan efektifitas kerja sebanyak
18% mengurangi hari kunjungan ke praktisi kesehatan sebanyak 13%.”
Dapat disimpulkan, melalui cost benefit analisis, vaksin flu memberikan keuntungan.
Kelemahan dari analisis ini: Menurunnya prokduktifitas kerja, atau meliburkan diri
karena harus beristirahat berbeda antara satu dengan yg lain. Dampak flu terhadap orang
dewasa, orang tua, anak-anak akan sangat berbeda. Dengan demikian, CBA
penggunaannya luas dengan syarat benefit dapat dihitung dengan uang.
Kesimpulan
Analisis cost benefit merupakan bagian dari berbagai analisis dalam farmakoekonomi yang
membandingkan antara cost/biaya dan keuntungan. Cost benefit memiliki keunggulan dimana
cost dan benefit dihitung dalam satuan moneter sehingga dapat mudah dibandingkan, namun
kelemahan dari analisis ini adalah tidak semua keuntungan dapat diterjemahkan dalam nilai
uang. Analisis cost benefit dapat diterapkan secara luas, semakin tinggi rasio benefit to cost
dan net benefit, semakin menguntungkan intervensi tersebut.