BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Utara. Adapun luas wilayah KBU ini sebesar 42.315,321 ha dan ditetapkan
Umum Tata Ruang (RUTR) Kawasan Bandung Utara menjadi 72,44% untuk
sebelah utara Kota Bandung dan menjadi menarik karena melintasi empat (4)
wilayah administratif kota dan kabupaten yang berbeda, yaitu Kota Bandung,
utama KBU terhadap kota dan kabupaten dibawahnya begitu penting karena
KBU merupakan daerah resapan air yang artinya selain berfungsi sebagai
1
Lihat: http://bappeda.jabarprov.go.id/titik-terang-revisi-perda-kbu/
2 Endang Hernawan dkk, Prinsip Pembagian Biaya-Manfaat Menggunakan Model
Pembelian Hak Membangun (PDR) Purchase of Development Rights (PDR) Mechanism
Application on Cost-Benefit Sharing Principles, JMHT Vol. XVI, (2): 73-83, 2010, hlm 73
diunduh dari http://journal.ipb.ac.id/index.php/jmht/article/viewFile/1982/924 pada 4 Januari
2017 pukul 11.36 WIB
2
penghalang terjadinya banjir juga merupakan sumber mata air utama daerah
terjadi. Baik yang dilakukan secara legal ataupun illegal dan terjadi baik di
menyisakan 20% lahan yang minim resapan air yang pada akhirnya dapat
Komitmen ini dapat dilihat dari lahirnya Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2016. Dimana pada pasal 20 Perda
Selain itu terdapat satu hal yang menarik pada peraturan daerah
yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat sebelum walikota atau bupati
rekomendasi Gubernur Jawa Barat ini dapat dilihat pada Pasal 54 Perda
Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2016 yang secara jelas menyatakan “Setiap
terkait sebagai pihak akhir yang memberikan finalisasi atau menerbitkan izin.
pemanfaatan ruang oleh bupati atau walikota terkait namun di sisi lain bentuk
Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) yang bersifat final melainkan lebih
berupa proses salah satu proses verifikasi untuk mendapatkan izin. Hal ini
Terpadu (BPPT) dan Dinas Pemukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat
Ruang Daerah (BKPRD) Jawa Barat untuk dibahas bersama pakar serta
atau tidak oleh Gubernur Jawa Barat. Apabila disetujui surat rekomendasi
5
tersebut tidak serta merta dapat menjadi dasar hukum untuk pemanfaatan
lahan layaknya izin, pemohon izin masih harus mendapatkan izin dari wali
mengingat fungsi vital KBU serta apabila terjadi kerusakan dampaknya akan
serta pengawasan yang lebih dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang
banyak ketidaksesuaian terhadap apa yang sudah diatur pada Perda Jabar
5 Lihat di http://bandungekspres.co.id/2015/3-apartemen-belum-kantongi-izin/
6
rektor ITB di sekitaran Taman Hutan Raya Ir. Djuanda6 dan masih banyak
gubernur.
penyebab terjadinya hal tersebut. Secara sederhana hal ini bisa disebabkan
oleh ketaatan hukum masyarakat yang masih rendah, juga bisa disebabkan
oleh memang sistem perizinan yang ada saat ini menimbulkan kebingungan
karena seakan terdapat dua jenis rezim perizinan, yakni surat rekomendasi
yang seakan merupakan izin dari gubernur serta izin dari bupati/walikota
antara dua instansi pemerintahan daerah yang mana hal tersebut akan
6 Lihat di http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2015/05/26/328682/bangunan-
milik-mantan-rektor-itb-di-kbu-tidak-kantongi-imb
7
Bandung Utara. Atas latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka
Utara (KBU)”
B. Identifikasi Masalah
undang?
C. Tujuan Penelitian
Administrasi Negara.
undangan.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini juga mempunyai manfaat dari segi kegunaan teoritis dan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
sebagai pembanding.
rekomendasi tersebut .
E. Kerangka Pemikiran
bahwa hukum merupakan penopang utama negara dan tidak ada yang lebih
tinggi dari hukum atau yang kita kenal dengan istilah supremasi hukum.
Supremasi hukum berarti bahwa tidak ada arbitrary power, kekuasaan yang
Hal tersebut dalam konteks negara saat ini, termasuk kepada segala
tindakan dan kebijakan yang dibuat pemerintah sebagai alat negara harus
mengacu kepada hukum yang berlaku supaya terhindar dari perbuatan yang
tertinggi. Hal yang sama juga berlaku kepada masyarakat sebagai salah satu
diantara mereka dan oleh karena itu harus ditaati ataupun dipatuhi. Oleh
karena itu dalam segala tingkah laku dalam pergaulan hidup bermasyarakat
7 Prof. Mr. Djokosoetono, Kuliah Ilmu Negara, Penerbit In Hill Co, 2006, hlm 106
11
seperti fungsi politik, diplomasi, fungsi penegakan hukum dan lainnya. Dalam
perkembangannya kini terdapat dua fungsi baru dan juga menonjol yakni
8 Prof. Dr. Sondang Siagian, Administrasi dan Pembangunan Konsep, Dimensi, dan
Strateginya, PT Bumi Aksara, 2009, hlm 139
9 Prof.Sondang Siagian Ibid
12
Lebih lanjut N.M. Spelt dan J.B.J.M ten Berge membagi izin dalam arti luas
dan arti sempit. Berdasarkan pendapat keduanya, secara luas izin ialah suatu
menghalangi keadaan-keadaan yang buruk.13 Hal ini selaras dari fungsi izin
itu sendiri. Dimana menurut Adrian Sutedi, dalam bukunya dikatakan bahwa
(reguleren).
10 Ibid
11 Dr. Ridwan H.R., Hukum Administrasi Negara, Rajagrafindo Persada, 2014,
hlm 198
12 Ridwan HR, Ibid
13 Ridwan HR Ibid
13
Izin sendiri merupakan salah satu jenis Ketetapan Tata Usaha Negara
tidak dimiliki oleh seseorang yang namanya tercantum dalam ketetapan itu,
atau “beschikkingen welke iets toestaan wat tevoren niet geoorloofd was”
2) Yang Dialamatkan
3) Diktum
5) Pemberian Alasan
6) Pemberitahuan-Pemberitahuan Tambahan.
Oleh karena bentuknya yang berupa KTUN yang bersifat individual, kongkret
dan final maka izin yang dikeluarkan pejabat administratif termasuk objek
sengketa PTUN.
14 Makalah dari Agus Ngadino, S.H., M.H., Perizinan dalam Rangka Negara Hukum
Demokratis, Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya diunduh dari
http://eprints.unsri.ac.id/4012/1/Perizinan_Dalam_Kerangka_Negara_Hukum_Demokratis.pdf
15
Ridwan HR, Op.cit (Note 13), hlm 219-222
14
1) Wewenang;
3) Lembaga Pemerintah;
4) Peristiwa Konkret;
6) Persyaratan;
8) Biaya Perizinan;
yang menerbitkan izin oleh pejabat administrasi dalam hal ini eksekutif, tidak
16
Adrian Sutedi, Hukum Perizinan dalam Sektor Pelayanan Publik, Sinar Grafika, hlm
179-192
15
mineral dan batu bara dan sebagainya. Adapun terkait pemanfaatan wilayah
dan kabupaten/kota secara garis besar diatur secara khusus pada Undang-
kini tidak dapat dipungkiri terdapat entitas pemerintahan yang baru diakui di
pembinaan dan pengawasan pemerintah daerah. Dalam pasal 373 ayat (1)
tetap berjalan sesuai dengan arah kebijakan nasional yang disusun oleh
berada pada bagian terbawah dari hirarki. Kedudukan hirarkis ini semakin
17
bertentangan.17
yang dimaksud yang bersifat vital antara lain adalah mengenai penataan
ruang, lingkungan hidup dan kawasan strategis daerah serta yang bersifat
17Lihat Pasal 251 dan 252 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintah Daerah
18
sebagai berikut:
Kabupaten/Kota
b. Penyelenggaraan penataan
nasional
19
Kabupaten/Kota
kabupaten/kota kabupaten/kota
dalam 1 (satu)
Daerah
provinsi
hidup
Kabupaten/Kota
provinsi.
berbentuk lisensi, konsesi, atau izin. Adapun pada praktik tata usaha negara
saat ini dikenal terdapat instrumen selain ketiganya yakni surat rekomendasi.
Indonesia (KBBI) rekomendasi berarti: hal minta perhatian bahwa orang yang
disebut dapat dipercaya dengan baik (biasa dinyatakan dengan surat) atau
datang dari jabatan yang lebih rendah kepada jabatan yang lebih tinggi
rekomendasi datang dari atas yakni Gubernur Jawa Barat kepada kepala
oleh bupati/walikota terkait. Hal inilah yang akan dikaji lebih jauh dalam
19
Lihat: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/rekomendasi
22
penelitian ilmiah ini dan menjadi objek penelitian dalam skripsi berjudul
(KBU)”.
F. Metode Penelitian
sebagai berikut.
1. Metode Pendekatan
20 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan
Singkat)., Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, hlm. 13.
23
perizinan.
2. Sifat Penelitian
3. Tahap Penelitian
a. Studi Kepustakaan
21Ibid., hlm. 62
22 Soejono Soekanto dan Abdurrahman, Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan
Penerapan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999, hlm. 22.
24
Tahun 1945
Administrasi Pemerintahan
Pemerintahan Daerah.
Ruang.
23 Ibid, hlm. 14
25
b. Penelitian Lapangan
secara kualitatif.
6. Lokasi Penelitian
G. Sistematika Penulisan
Untuk itu, agar Peneliti dapat membahas hal tersebut lebih rinci dan
mendalam maka usulan penelitian ini akan dibagi menjadi beberapa bab
BAB I Pendahuluan
ini.
Ruang
Administrasi Negara.
perundang-undangan terkait.
terkait.
BAB V Penutup