Anda di halaman 1dari 15

MODUL PERKULIAHAN

Energi
Terbarukan
Tinjauan Umum

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Teknik Teknik Mesin 13045 Fajar Anggara ST, M.Eng

Abstrak Kompetensi
Sumber energi dari bumi dikategorikan Setelah memahami materi yang
menjadi jenis renewable dan non-renewable. disajikan pada modul ini anda
Sumber energi yang renewable atau dapat diharapkan mampu menjelaskan
didaur-ulang, misalnya energi kayu, sumber energi yang tidak dapat
biomassa, biogas. Sumber energi dari luar diperbaharui dan yang dapat
bumi, misalnya energi surya dan energi sinar diperbaharui.
kosmik yang sifatnya tidak habis atau non-
depleted energy resources. Sedang sumber
energi seperti minyak bumi, batu bara dan
gas alam adalah sumber energi yang bersifat
tidak dapat diperbarui atau dapat habis.
1.1. Energi Terbarukan
Energi terbarukan secara umum didefinisikan sebagai energi yang berasal dari
sumber yang secara alami terus menerus diperbaharui atau diisi ulang pada skala waktu
kehidupan manusia seperti sinar matahari, angin, hujan, pasang surut, gelombang, panas
bumi dan biomasa. Sumber energi terbarukan sangat penting karena tidak akan habis
terkuras, sehingga menghemat biaya. Selain itu, kita akan terbebas dari masalah dengan
bahan bakar fosil seperti polusi, yang mana bahan bakar fosil tersebut saat ini digunakan
untuk pasokan 93% dari energi dunia.

1.2. Asal Sumber Energi


Berdasarkan pada sumbernya, energi dapat dibedakan menjadi energi yang berasal dari
bumi (terresterial) dan yang berasal dari luar bumi (extraterrestrial). Sumber energi juga
dapat diklasifikasikan berdasarkan sifatnya.
Sumber energi dari bumi dikategorikan menjadi jenis renewable atau non-depleted
energy dan non-renewable atau depleted energy. Sumber energi yang renewable atau dapat
didaur-ulang, misalnya energi kayu, biomassa, biogas. Sumber energi dari luar bumi,
misalnya energi surya dan energi sinar kosmik yang sifatnya tidak habis atau non-depleted
energy resources. Sedang sumber energi seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam
adalah sumber energi yang bersifat tidak dapat diperbarui atau dapat habis.
Asal sumber energi dapat dilihat seperti pada Gambar 1.1, dimana energi dapat
berasal dari bumi (terresterial) atau dari luar bumi (extraterrestrial). Energi yang berasal dari
luar bumi mesti bersifat tak dapat musnah (non depleted).
Energi yang berasal dari bumi dapat bersifat terbarukan atau tak dapat musnah
(renewable atau non-depleted) artinya dapat diproduksi ulang atau tidak dapat habis, atau
dapat juga tak terbarukan atau dapat musnah (non-renewable atau depleted), artinya tak
dapat diproduksi ulang (dapat diproduksi ulang dalam waktu yang sangat lama) atau dapat
habis (musnah).

Gambar 1.1. Klasifikasi sumber energi berdasarkan asalnya.


Sumber: Pudjanarsa, 2013:7

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Fajar Anggara ST, M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
1.3. Sifat Sumber Energi
Secara diagramatika, sifat sumber energi digambarkan seperti Gambar 1.2.

Gambar 1.2. Klasifikasi sumber energi berdasarkan sifat energi


Sumber: Pudjanarsa, 2013:7

1.3.1. Sumber Energi yang Tidak Dapat Didaur Ulang

Sumber-sumber energi yang dapat habis dan tidak dapat didaur ulang (depleted/ non
renewable energy resources) yang berasal dari bumi (terresterial) adalah sumber energi
konvensional yang pada umumnya merupakan energi tambang atau energi fosil yang
berasal dari perut bumi, seperti minyak, gas, batu-bara dan energi nuklir.

 Sumber energi fosil (fossil fuel energy)


Bahan bakar minyak, khususnya akan segera habis, paling lambat akhir Abad XXI. Gas
alam diprediksi para ahli akan habis lebih kurang 100 tahun lagi, sedang cadangan.
Batubara akan habis lebih kurang 200 sampai dengan 300 tahun yang akan datang.
Ketiga jenis bahan bakar fosil tersebut dikategorikan sebagai energi yang kurang akrab
lingkungan karena kadar polusinya cukup tinggi. Kadar CO2 di udara semakin meningkat
tahun-tahun terakhir ini, menyebabkan suhu udara meningkat, mengakibatkan sebagian
es di kutub mencair dan tinggi permukaan air laut terus meningkat yang lambat laun

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Fajar Anggara ST, M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
akan mengakibatkan banjir besar di kota-kota yang berada di tepi pantai di seluruh
dunia.
Sumber energi fosil, khususnya minyak, di samping jumlahnya terbatas memerlukan
waktu pembentukan sampai ratusan juta tahun. Untuk pemanfaatannya harus dialihkan
ke sumber energi yang terbarukan.
 Sumber energi nuklir (nuclear energy)
Sumber energi ini merupakan sumber energi hasil tambang yang lain, yang dapat
dibudidayakan melalui proses fisi dan fusi. Energi nuklir, meskipun bersih, mengandung
risiko bahaya radiasi yang mematikan sehingga pengolahannya harus ekstra hati-hati, di
samping memerlukan modal yang besar untuk investasi awalnya.

1.3.2. Sumber Energi yang Dapat Didaur Ulang

Dibedakan sumber energi yang dapat didaur ulang (renewable) seperti biomassa, biofuel,
kayu bakar, dan sumber energi yang tidak habis-habisnya sepanjang massa (non-depleted
energy resources) seperti sumber energi panas bumi yang berasal dari perut bumi
(terresterial). Sementara untuk sumber yang dari luar bumi (ekstra-terresterial) adalah energi
matahari yang dimanfaatkan secara langsung, yaitu fotovoltaik (photovoltaic) dan secara
tidak langsung, yaitu energi radiasi dan termal (radiation energy, thermal energy).
Sumber-sumber energi ini mempunyai sifat pembentukan yang lebih singkat,
bahkan banyak yang sudah tersedia di alam dan tidak merusak lingkungan.
 Biomassa adalah proses daur ulang pada tumbuhan melalui fotosintesis dimana energi
surya memegang peran penting. Daun menyerap energi surya untuk proses
pertumbuhannya dan mengeluarkan gas CO2. Pada tumbuh-tumbuhan, energi surya
diproses menjadi energi kimia sebagai energi dalam bentuk tersimpan. Tumbuh-
tumbuhan tersebut akan mengeluarkan energi tersimpannya pada proses pengeringan
maupun saat dibakar langsung, dan dapat pula melalui berbagai proses untuk
menghasilkan bahan bakar yang cukup potensial seperti etanol, metana, atau gas lain,
bahan bakar dalam bentuk cair (minyak nabati). Nilai kalor bakar dari tumbuh-tumbuhan
kering dapat mencapai 4800 kkal/kg. Konversi dari biomassa menjadi bahan bakar dapat
melalui:
1. Proses pirolisa
2. Proses hidrogasifikasi
3. Proses hidrogenisasi
4. Proses distilasi destruktif
5. Proses hidrolisa asam

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Fajar Anggara ST, M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 1.3. Sumber-sumber dari energi biomassa
Sumber: http://wiredcosmos.com/2013/06/25/examining-minerals-present-in-biomass/

 Biofuel adalah bahan bakar perantara yang terbentuk dari material organik umpan
kimiawi (chemical feedstock) sebagai transformasi proses melalui radiasi surya secara
fotosintesis untuk menghasilkan etanol cair, biodiesel (etanol cair dan biodiesel biasa
disebut biofuel), biogas dan charcoal solid (arang bakar padat).
Biofuel dapat berupa biodiesel dan bioetanol. Biodiesel didefinisikan sebagai monoalkil
ester dari rantai panjang fatty acid yang didapat dari sumber terbarukan, untuk
digunakan pada motor compression ignition engines (motor diesel). Biodiesel
merupakan salah satu bahan bakar yang komposisinya berasal dari komoditas minyak
sawit, minyak jarak, minyak kelapa, atau minyak kedelai. Terhadap minyak tersebut
dilakukan reaksi transterifikasi untuk memurnikannya. Biofuel berupa bioetanol yang
berasal dari singkong dan umbi-umbian. Pati yang dikandung bahan-bahan tersebut
diekstrak kandungan minyaknya melalui proses fermentasi yang menghasilkan etanol.
Bioetanol dapat menggantikan bensin sebagai bahan bakar motor spark ignition engines
(motor bensin).

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Fajar Anggara ST, M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 1.4. Kilang pengolahan bioetanol
Sumber: https://c2.staticflickr.com/

Gambar 1.5. Kilang pengolahan biodiesel


Sumber: http://deltabridgeproject.com/

 Biogas adalah sumber energi yang bersih dan murah, diproduksi dari kotoran binatang
melalui proses anaerobik yang merupakan kegiatan mikrobial organism. Gas yang
terjadi mengandung 70 persen metana.
Suatu sistem gas bio dari:
1. Tangki pencampur,
2. Pencerna (digester),

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Fajar Anggara ST, M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
3. Tanki penyimpan gas,
4. Pembakar gas, dan
5. Kotoran hewan sebagai bahan baku.

Adapun proses terjadinya biogas adalah sebagai berikut: kotoran binatang (lembu/ babi)
dicampur dengan air, dimasukkan ke dalam tangki pencampur, diaduk sampai rata
hingga membentuk lumpur kotoran yang biasa disebut slurry (lumpur) yang kemudian
dimasukkan ke dalam digester untuk menghasilkan gas bio. Gas yang terjadi
dikumpulkan dan disimpan dalam tangki penyimpan gas. Suatu estimasi kasar
memberikan gambaran bahwa untuk kebutuhan masak-memasak dengan gas bio untuk
konsumsi 30 orang memerlukan 30 m3 gas per hari dengan kebutuhan kotoran binatang/
ternak seberat 200 kg yang dihasilkan lebih kurang 40 ekor lembu.

Gambar 1.6. Kilang pengolahan biogas


Sumber: http://www.itn.rs/

 Air adalah sumber energi yang dapat didaur ulang yang dapat dibedakan menurut
tenaga air (hydropower), energi gelombang laut, energi pasang surut dan energi gradien
suhu. Ketiga energi terakhir ini biasa disebut energi dari lautan (energy from the ocean).
Suatu energi air (hydropower) penggerak listrik bergantung kepada energi potensial air
pada suatu ketinggian tertentu. Energi potensial air dikonversi menjadi energi mekanik
melalui sebuah turbin untuk kemudian dikonversi ke bentuk energi listrik melalui
generator listrik. Daya keluaran dari pusat listrik tenaga air bergantung dari aliran massa
air yang mengalir dan tinggi jatuhnya air. Energi air bergerak terdapat di tempat-tempat

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Fajar Anggara ST, M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
yang curah hujannya tinggi. Indonesia memiliki potensi tenaga air yang cukup besar.
Penggunaan potensi tenaga air Skala kecil dan menengah mulai dikembangkan dan
digalakkan akhir-akhir ini untuk menghasilkan pusat listrik tenaga mini dan mikrohidro di
daerah-daerah yang potensi sumber energi airnya tidak terlalu besar. Hal seperti ini
banyak dilakukan negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia.
Sumber energi air dapat digolongkan sebagai bagian dari sumber energi matahari
mengingat keberadaannya berasal dari proses penguapan air laut melalui sinar matahari
yang kemudian berakumulasi menjadi gumpalan awan tebal yang mengandung uap air
untuk kemudian berubah menjadi hujan, ditampung di bendungan-bendungan sebagai
sumber energi air yang berpotensi tinggi.

Gambar 1.7. Pembangkit listrik tenaga air


Sumber: http://www.power-technology.com/

 Energi gelombang laut (wave energy) merupakan sumber energi yang berasal dari
gelombang laut. Ketika angin berhembus pada permukaan laut, maka terjadi transfer
energi dari angin kepada gelombang. Energi gelombang laut dikonversi melalui sistem
mekanisme torak yang bekerja maju-mundur atau naik turun mengikuti irama gerak
gelombang laut. Mesin yang digunakan untuk konversi gelombang laut dinamakan
konverter energi gelombang (wave energy converter (WEC)). Energi yang didapat dapat
digunakan untuk membangkitkan listrik, memproses air laut menjadi air tawar ataupun
memompa air ke dalam simpanan.

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Fajar Anggara ST, M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 1.8. Pembangkit listrik tenaga gelombang laut
Sumber: https://solarthermalmagazine.com/

 Energi pasang-surut (tidal) adalah sumber energi laut pada daerah-daerah tertentu di
belahan dunia ini di mana pasang-surut air laut lebih dari 10 meter. Selisih ketinggian
tersebut cukup potensial untuk menggerakkan turbin air berskala besar dengan tinggi
jatuh rendah tetapi dapat menghasilkan tenaga listrik dengan daya besar sampai ratusan
megawatt. Di negara-negara dengan potensi tenaga pasang-surut yang besar, air laut
pada waktu pasang dapat dibendung melalui pantai yang berbentuk alami. Pintu-pintu
bendungan dibangun untuk menutup air laut pada waktu air sedang pasang. Air laut
kemudian dialirkan kembali ke laut pada waktu air surut melalui terowongan air yang
dibuat untuk menggerakkan turbin dan generator listrik sehingga baik pada waktu
pasang maupun surut dapat menggerakkan turbin terus-menerus sepanjang hari.

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Fajar Anggara ST, M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 1.9. Turbin energi pasang surut
Sumber: http://www.marineturbines.com/

 Energi gradien suhu adalah sumber energi yang berasal dari perbedaan suhu air laut di
permukaan laut dan pada kedalaman tertentu, yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan sistem konversi energi. Gradien suhu yang dikenal dengan OTEC (Ocean
Temperature Energy Conversing, pesawat pengkonversi energi termal samudra) dapat
dilaksanakan baik dengan sistem terbuka maupun tertutup. Pada sistem terbuka, fluida
air laut dengan suhu 30 °C diekspansikan melalui turbin bertekanan sangat rendah untuk
menghasilkan tenaga listrik, sedang uap air dikondensasikan untuk konsumsi air minum.
Jadi pada sistem ini akan diperoleh dua manfaat sekaligus, yakni energi listrik dan
produk air bersih untuk konsumsi air minum. Sistem tertutup menggunakan media kerja
dari bahan amonia, butana, etana, propana, SO2 cair, dan bahan pendingin
chlorofluorocarbon (CFC), sedang untuk sistem kerjanya memanfaatkan proses
Rankine. Teknik energi gradien suhu memanfaatkan perbedaan suhu antara permukaan
dan kedalaman air laut sehingga energi radiasi matahari yang melalui permukaan air laut
memegang peran penting. Energi gradien suhu air laut dapat dikatakan sebagai bagian
dari sumber energi matahari karena mataharilah yang memanasi permukaan air laut,
mencairkan es kutub, dan mengalir ke dasar laut pada suhu dingin 0 °C sampai dengan
5 °C.

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Fajar Anggara ST, M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 1.10. Pesawat pengkonversi energi termal samudra
Sumber: http://cdn.phys.org/

 Energi angin (wind energy) merupakan sumber energi yang juga dapat dikatakan
berasal dan energi matahari melalui radiasi panas matahari di permukaan bumi yang
berbeda-beda sehingga menimbulkan perbedaan temperatur dan rapat massa udara di
permukaan bumi yang mengakibatkan terjadinya perbedaan tekanan hingga kemudian
menjadi aliran udara. Aliran udara tersebut dapat dipercepat dengan adanya perputaran
bumi pada porosnya dengan kecepatan putar konstan.

Gambar 1.11. Ladang angin


Sumber: http://learnfiberoptic.com/

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Fajar Anggara ST, M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
 Energi panas bumi (geothermal energy) merupakan sumber energi yang tidak habis-
habisnya sepanjang zaman selama tata surya ini berfungsi normal sesuai peredarannya.
Energi panas bumi merupakan energi terresterial yang berlimpah adanya dan dapat
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi. Secara alami temperatur
bumi akan meningkat 30 °C untuk setiap kedalaman 1 kilometer, terkecuali yang dekat
dengan gunung berapi aktif, di mana aliran magma panas dapat muncul ke permukaan
bumi dengan panas yang dapat mencapai 250 °C. Pada kedalaman 25 km dari
permukaan bumi, temperatur dapat mencapai sekitar 750 °C. Secara ekonomis
kedalaman yang ideal untuk eksploitasi sumber panas bumi adalah kurang dari 10 km
dengan temperatur kerja 150-300 °C. Selain digunakan sebagai sumber energi
pembangkit tenaga listrik, energi panas bumi juga dapat dimanfaatkan sebagai pemanas
kolam air untuk proses pengobatan tradisional, pemanas ruangan rumah tangga, proses
pemanasan bahan pulp untuk pabrik kertas, untuk pengering diatomite di Iceland, proses
produk kimia untuk es kering dan kalsium klorida serta produk borax. Secara estimasi,
panas yang dapat dimanfaatkan dari sumber energi panas bumi yang berada pada
kurang lebih 10 km dari permukaan bumi mampu memberikan energi panas untuk satu
juta sistem energi panas bumi yang masing-masing mempunyai kapasitas produksi 200
MW selama 10.000 tahun. Di Indonesia beberapa sumber energi panas bumi telah
dimanfaatkan, seperti di daerah Kamojang, Jawa Barat, dengan kapasitas 150 MW.

Gambar 1.12. Pembangkit listrik tenaga panas bumi


Sumber: https://anjungsainssmkss.files.wordpress.com/

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Fajar Anggara ST, M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
 Energi surya (solar energy) adalah sumber energi yang melimpah-ruah adanya, bersih,
bebas polusi, dan tidak akan habis sepanjang masa, merupakan extraterresterial energy
yang dapat dimanfaatkan melalui konversi langsung, seperti pada fotovoltaik dan secara
tidak langsung melalui pusat listrik tenaga termal surya.
Di samping itu energi surya juga dapat dimanfaatkan untuk:
1. Pemanas air untuk keperluan domestik, secara komersial maupun industri.
2. Pemanas udara untuk ruangan dan pengering biji tumbuh-tumbuhan.
3. Destilasi air laut untuk air minum.
4. Untuk pemompaan air.
5. Penggerak air conditioning, refrigerator, ataupun chiller.
Saat ini banyak produk yang memanfaatkan baik secara tidak langsung energi termal
surya, maupun yang langsung dengan fotovoltaik, terutama di negara-negara maju
seperti Jepang, Amerika, Perancis, dan Jerman. Di Indonesia, yang mendapat sinar
matahari sepanjang tahun, sudah banyak dilakukan penelitian dan penerapan
pemanfaatan energi surya, terutama untuk keperluan pengeringan.

Gambar 1.13: Energy surya untuk menghasilkan listrik


Sumber: http://www.sonoransolarenergyproject.com/

 Magnetohydrodynamics (MHD) adalah suatu proses di mana temperatur yang tinggi dari
proses pembakaran dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai pengonversi energi
tanpa menggunakan pesawat mekanik apapun. MHD merupakan suatu pesawat
konversi energi langsung penghasil tenaga listrik. Merupakan alternatif yang menarik
untuk memanfaatkan energi MHD penggerak generator (atau sebagai generator) dalam
suatu proses topping suatu turbin uap konvensional. MHD pada hakikatnya adalah

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Fajar Anggara ST, M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
pengganti proses elektromagnetik pada suatu generator listrik di mana medan magnetik
yang terjadi diganti dengan proses gas panas melalui ducting system dengan kecepatan
sangat tinggi.

Gambar 1.14. Generator Magnetohydrodynamics (MHD)


Sumber: http://www.sara.com/

 Dalam sel bahan bakar (fuel cell) energi kimia bahan bakar secara langsung
dikonversikan ke energi listrik. Tidak hanya pengeleminasian tranfer energi mekanik
(seperti untuk MHD), tetapi pembakaran temperatur tinggi juga tidak diperlukan. Sebagai
konsekuensinya, beberapa polutan yang biasanya terbentuk pada temperatur tinggi juga
dapat dicegah. Sel bahan bakar tidak mempunyai bagian yang bergerak (kecuali
peralatan tambahan seperti pompa sirkulasi) adalah peralatan yang dapat dibuat,
pencemaran rendah, dan efisiensi tinggi. Sel bahan bakar hidrogen-oksigen, jenis yang
paling mutakhir, telah banyak dipakai untuk penerbangan ruang angkasa. Untuk sel-sel
ini, energi yang tersimpan adalah dalam bentuk hidrogen dan oksigen cair, yang bila
bereaksi dalam sel bahan bakar, menghasilkan energi listrik. Namun dalam pemakaian
di permukaan bumi diperlukan bahan bakar tersedia yang lebih, seperti batu bara atau
hidrokarbon.

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 Fajar Anggara ST, M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 1.15. Sel bahan bakar
Sumber: http://www.keepbanderabeautiful.org/

1.4. Daftar Pustaka


1. Pudjanarsa, Astu. & Djati Nursuhud., Mesin Konversi Energi, Penerbit Andi, Yogyakarta,
2008
2. Twidell, John and Tony Weir., Renewable Energy Resources 2nd Edition, Taylor and
Francis, New York, 2006

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


15 Fajar Anggara ST, M.Eng http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai