Anda di halaman 1dari 34

PEMILIHAN LOKASI TPA

PARAMETER KRITERIA LOKASI TPA


Geohidrologi : air tanah : muka air tanah dan jarak terhadap sumber air

(air tanah maupun air permukaan)


Geomorfologi : struktur tanah : lahan tidak labil lahan tidak rawan
longsor, memiliki lapisan lempung, Tidak rawan banjir, gempa
Hidrologi : intensitas hujan rendah, kelembaban memadai,
Tata guna lahan di sekitar TPA : tidak dekat dengan pemukiman, jauh dari
perkebunan / lahan produksi tanaman pangan, jauh dari hutan lindung
Aksesibilitas : kemudahan akses dari daerah pelayanan ke TPA
Kecepatan angin : rendah
Estetika : tidak dekat tempat rekreasi dan situs sejarah
Topografi : tingkat kemiringan lahan
Biaya / ekonomi
Penerimaan dari masyarakat sekitar

Pemilihan Lokasi TPA


METODA SK SNI 03.3241.1994

Ketentuan Dasar
Berdasarkan parameter dengan bobot dan nilai
TPA TIDAK boleh berlokasi di danau, sungai dan laut
3 Tahapan

Tahap Regional

Tahap Penyisih

Menghasilkan peta dengan beberapa zona kelayakan


Menghasilkan satu atau dua lokasi terbaik hasil dari zona kelayakan

Tahap Penetapan

Tahap penentuan lokasi terpilih oleh instansi yang berwenang

Skematik

Skematik

Kriteria Regional
Kondisi Geologi
TIDAK berlokasi pada zona holocene fault
TIDAK berlokasi pada zona bahaya geologi

Kondisi Hidrogeologi
TIDAK boleh memiliki muka air tanah < 3 meter
TIDAK boleh kelulusan tanah > 10 -6 cm/det
Jarak terhadap sumber air minum > 100 meter di hilir aliran
Harus ada masukan TEKNOLOGI jika tidak memenuhi kriteria

Kemiringan Zona : < 20%


Jarak dengan Airport
> 3000 meter untuk turbo jet
> 1500 meter untuk jenis lain

Daerah Terlarang :

Daerah lindung, daerah banjir dengan periode ulang 25 tahun

Kriteria Penyisih
Iklim
Intensitas hujan makin kecil makin baik
Arah angin dominan tidak menuju ke
pemukiman makin baik

Utilitas : tersedia lengkap makin baik


Lingkungan biologis
Habitat kurang bervariasi makin baik
Daya dukung kurang menunjang kehidupan
flora dan fauna makin baik

Kondisi tanah
Prodiktivitas tanah semakin rendah makin
baik
Kapasitas dan umur pakai lahan makin lama
/ panjang makin baik
Ketersediaan tanah penurup semakin cukup
semakin baik
Status tanah semakin homogen semakin
baik

Demografi

semakin rendah kepadatan semakin


baik
Batas administrasi
masih dalam batas administrasi makin
baik
Kebisingan
semakin banyak zona penyangga
semakin baik
Bau
semakin banyak zona penyangga
semakin baik
Estetika
semakin tidak terlihat semakin baik
Ekonomi
semakin kecil biaya satuan pengelolaan
(per m3 / ton) semakin baik

Tabel parameter penyisih


Lihat sendiri dalam SK SNI nya
WAJIB DIMILIKI

Produk Yang Dihasilkan


Tahap Regional

Peta dasar 1 : 25.000


Berisi centroid sampah, kondisi hidrogeologi, badan badan
air, TPA sampah eksisting dan pembagian zona (zona 1 = tak
layak; zona 2 = zona layak)

Tahap Penyisih

Peta posisi calon calon lokasi potensial


Peta detail 1 : 25.000 dari minimal 2 calon lokasi

Tahap Penetapan

Keputusan penetapan lokasi TPA sampah kota

Langkah Pengerjaan
Pelajari data sekunder
Peta topografi 1 : 25.000 atau 1 : 50.000 untuk pengamatan regional
Geologi lingkungan dengan pengamatan sebaran tanah dan batuan, struktur
geologi, ketebalan tanah penutup, sifat fisik kimiawi dan keteknikan tanah
Hidrogeologi dengan pengamatan kedalaman muka air tanah, kelandaian aliran
air tanah bebas, pola pengeringan air permukaan, lokasi mata air dan kelulusan
Bencana alam dengan pengamatan gerakan tanah, banjir dan bahaya gunung api
Peta administratif bersifat batas daerah skala 1 : 25.000
Peta kepemilikan tanah berskala 1 : 25.000
Peta tata guna lahan berskala 1 : 25.000
Data iklim

Pelajari dan analisa data primer sesuai dengan ketentuan Tabel

Penyisih
Buat pemetaan skala 1 : 25.000 atau 1 : 50.000
Lakukan identifikasi lokasi potensial
Pilih lokasi yang terbaik

Pemilihan Lokasi TPA


METODA LE GRAND

Prinsip
Metoda Numerical Rating
Dimodifikasi oleh Knight

Parameter Utama
Jarak antara lokasi TPA dengan sumer air minum
Kedalaman muka air tanah dan aliran sehubungan

dengan pusat sumber air minum atau aliran sungai


Permeabilitas tanah dan batuan
Sifat tanah dan batuan dalam meredam pencemaran
Jenis limbah yang akan diurug

TAHAPAN LE GRAND
Tahap

Langkah

Tahap 1
Deskripsi Hidrogeologis

Langkah 1 : Deskripsi hidrogeologi

Output :
Penilaian kondisi
hidrogeologis

Langkah 3 : Kemiringan hidrolis air tanah

Langkah 2 : Kedalaman dasar Vs muka air tanah


Langkah 4 : Kemampuan sorpsi dan permeabilitas
Langkah 5 : Tingkat Akurasi data
Langkah 6 : Sumber air sekitar lokasi dan Informasi
lain
Langkah 7 : Rekapitulasi Deskripsi Hidrogeologi

Tahap 2
Derajat Keseriusan Masalah

Langkah 8 :
Matriks kepekaan akuifer Vs jenis limbah dalan lahan
urug

Tahap 3
Penggabungan tahap 1 dan
tahan 2

Langkah 9 :
Penggabungan langkah 1 4 Vs Langkah 8

Tahap 4
Penilaian setelah perbaikan

Langkah 10 :
Perbaikan setelah adanya masukan teknologi

1 1 Jarak lokasi ke sumber air


Nilai

Jarak (meter)

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

2000
1000 2000
300 999
50 299
75 149
50 74
35 49
20 34
15 19
0 14

1 2 Kedalaman dasar lahan dengan muka air tanah


Nilai

Jarak (meter)

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

60
30 60
20 29
12 19
8 11
57
34
1,5 2,9
0,5 1,49
0 0,49

1 - 3 Kemiringan Hidrolis Air Tanah


Nilai

Kemiringan Hidrolis

Berlawanan dengan sumber air pada jarak


< 1 km

1
2

Hampir datar

< 2% menuju sumber air masuk dalam


aliran

> 2% menuju sumber air tidakm asuk


dalam aliran

> 2 % menuju sumber air masuk dalam


aliran

< 2% menuju sumber air tidak masuk


dalam aliran

Catatan : I = batuan dasar impermeabel dan II = batuan dasar permeabel

1 4 Kemampuan Sorpsi dan Permeabilitas


m

Liat dan
pasir
> 30%

Liat

> 30

OA
I

Pasir
dan Liat
15-30%

2A
II

Pasir
dan Liat
< 15%

4A

Pasir
Kasar /
Kerikil

Pasir
Halus

6A

8A

9A

II

II

II

II

II

25
29

0B

1C

1D

2F

3E

4G

5F

6E

7F

8E

9G

9H

20
24

0C

2C

1E

3D

4D

5E

5G

6F

7G

8F

9H

9N

15
19

0D

3B

1F

4C

4E

6C

5H

7D

7H

8G

9I

9O

10
14

0E

4B

2D

5B

4F

6D

5I

7E

7I

9D

9J

9P

49

1B

6B

2E

7B

5C

7C

5J

8D

7J

9E

9K

9Q

<3

2B

8B

3C

8C

5D

9B

5K

9C

7K

9F

9L

9R

Batuan Dasar di permukaan tanah I = 5Z II = 9Z

1 5 Tingkat Akurasi Data


Huruf

Kepercayaan terhadap nilai parameter

Akurat

Cukup

Tidak Akurat

1 6a Sumber Air sekitar lokasi


Huruf Badan air yang akan tercemar
W

Sumur / Well

Mata air (Spring) atau Sungai (Stream)

Daerah Lain (Boundary)

1 6b Informasi lain dari Lokasi


Huruf

Keterangan

Mempunyai kondisi khusus yang memerlukan komentar

Terdapat kerucut depresi pemompaan

Pengukuran pada jarak ke titik akan tercemar dilakukan dari


pinggir lokasi

Lokasi berada pada daerah banjir

Batuan dasar lokasi adalah karst

Terdapat tampungan air di bawah timbunan sampah

Lokasi mempunyai angka perkolasi tinggi

Akuifer di bawah calon lokasi adalah penting dan sensitif

Pola aliran air tanah radial sampai sub radial

Muka air tanah pada celah / retakan / rongga batuan dasar

Terdapat satu atau lebih akuifer tertekan

1 7 PENILAIAN HIDROGEOLOGIS
Jumlah Nilai
< 10
11 14
15 17
18 20
> 20

Nilai
A
B
C
D
E atau F

Keterangan
Istimewa
Sangat baik
Baik
Cukup
Buruk / sangat buruk

2 8 derajat keseriusan
Tidak tergantung langkah sebelumnya
Matriks kepekaan akuifer Vs

jenis limbah dalan

lahan urug
Output : derajat keseriusan pencemar

Matriks

3 9 Situasi Standart
Penggabungan langkah 1 4 dengan langkah 8
Berdasarkan hasil langkah 8 plotkan pada PAR

(Protection of aquifer rating)


Nilai PAR berdasarkan pengalamn empiris yang
menyatakan nilai permeabilitas dan sirpsi yang tidak
boleh terlampaui agar akuifer tidak tercemar
Situasi peringkat penilaian =
(Jumlah nilai langkah 1 4 ) nilai PAR

Matrik PAR

Situasi Peringkat Penilaian


Situasi
Peringkat

<-8

Kemungkinan
Pencemaran

Derajat
Penerimaan

Nilai

Sangat kecil

Kemungkinan
terima

- 4 s/d - 7

Sulit terkategori

Cenderung
terima

+3 s/d 3

Sulit terkategori

Terima
tolak

atau

+ 4 s/d + 7
>+8

Mungkin

Cenderung tolak

Sangat mungkin

Hampir pasti :
Tolak

D
E

4 10 Perubahan / Perbaikan
Digunakan bila ada masukan teknologi untuk

mengurangi pencemaran
Memungkinkan pergeseran nilai PAR
Perbaikan dilakukan di langkah 8
Perubahan berdampak pada langkah 9

Pemilihan Lokasi TPA


METODA HAGERTY

Prinsip
Sistem pembobotan dalam satuan ranking prioritas (SRP)
Ranking dihitung berdasarkan penjumlahan parameter

yang dinilai secara individual


Berdasarkan karakteristik lahan
Tiga karakteristik utama
1. Potensi infiltrasi air eksternal ke dalam sub
permukaan
2. Potensi transportasi cemaran menuju air tanah
3. Mekanisme lain yang berkaitan dengan transportasi
cemaran ke luat

Pertimbangan
Prioritas Pertama

: Maksimum 20 SRP

Langsung berpengaruh pada transmisi cemaran


Misalnya potensi infiltrasi, potensi bocornya dasar lahan urug, kecepatan air
tanah dsb.

Prioritas Kedua

: Maksimum 15 SRP

Parameter yang mempengaruhi transportasi cemaran setelah kontak dengan air


Misalnya kapasitas penyaringan dan kapasitas sorpsi

Prioritas Ketiga

: Maksimum 10 SRP

Parameter yang mewakili kondisi awal dari air tanah

Prioritas Keempat

: Maksimum 5 SRP

Parameter yang mewakili faktor faktor lain seperti jarak potensi pencemaran,
arah angin, populasi penduduk.

Perhitungan Ranking
Rank=Ip + Lp + Fc + Ac + Oc + Bc + Td + Gv +
Wd + Pf
Dimana
Ip = potensi infiltrasi
Lp = potensi keretakan dasar
Ac = kapasitas adsorpsi
Oc = potensi kandungan organik dalam air
Bc = Kemampuan kapasitas penyangga
Td = potensi jarak tempuh cemaran
Gv = kecepatan air tanah
Wd = arah angin dominan
Pf = faktor penduduk

Perhitungan (I)
i
Ip
( FC ) H

1000 K
Lp
T

Ip
i

2.5 x10 5
Fc 4 log

= potensi infiltrasi
= infiltrasi (% rerata hujan
tahunan)
FC = kapasitas penahan air.
Bervariasi antara 0,05
(pasir) 0,40 (tanah liat)
H = ketebalan tanah penutup (inch)
Lp = potensi keretakan dasar
K = koefisien permeabilitas
(cm/det)
T = ketebalan dasar (ft)
= diameter rata-rata butiran
(inch)

Perhitungan (II)
10(Or )
Ac
(log KTK ) 1

Oc 0,2 xBOD
Bc 10 N me

Ac = kapasitas sorpsi
KTK = kapasitas tukar kation
(mev/100gr)
Oc = kapasitas organik dalam air
tanah
BOD = kebutuhan oksigen secara
biokimia (mg/l)
Bc = kapasitas penyangga air
tanah
Nme = nilai terkecil kebutuhan
asam atau basa untuk
menurunkan pH sampai 4,5
atau 8,5 (mev)

Perhitungan (IV)
Potensi jarak tempuh cemaran (Td). Jarak di ukur dari lokasi lahan
urug ke muka air tanah di bawahnya atau ke air permukaan lainnya.

Jarak (ft)
0 ft 500 ft
500 ft 4000 ft
4000 ft 2 mil
2 mil 20 mil
20 mil 50 mil
> 50 mil

Nilai
0
1
2
3
4
5

Perhitungan (V)
S
Gv
log( 2 / K )

Wp

(5 Ai / 36) log Pi
15

Pf log p

Gv = potensi kecepatan air tanah


S = kemiringan hidrolis
(ft/mil)
K = permeabilitas (cm/det)
Wp = potensi arah angin
Ai = sudut arah angin potensial
thdp populasi
Pi = populasi di setiap kuadran
(jiwa) dalam jarak 40 km
Pf = faktor popu;asi
p = popu;asi terbesar (jiwa) pada
radius 40 km.

Anda mungkin juga menyukai