Ketentuan Dasar
Berdasarkan parameter dengan bobot dan nilai
TPA TIDAK boleh berlokasi di danau, sungai dan laut
3 Tahapan
Tahap Regional
Tahap Penyisih
Tahap Penetapan
Skematik
Skematik
Kriteria Regional
Kondisi Geologi
TIDAK berlokasi pada zona holocene fault
TIDAK berlokasi pada zona bahaya geologi
Kondisi Hidrogeologi
TIDAK boleh memiliki muka air tanah < 3 meter
TIDAK boleh kelulusan tanah > 10 -6 cm/det
Jarak terhadap sumber air minum > 100 meter di hilir aliran
Harus ada masukan TEKNOLOGI jika tidak memenuhi kriteria
Daerah Terlarang :
Kriteria Penyisih
Iklim
Intensitas hujan makin kecil makin baik
Arah angin dominan tidak menuju ke
pemukiman makin baik
Kondisi tanah
Prodiktivitas tanah semakin rendah makin
baik
Kapasitas dan umur pakai lahan makin lama
/ panjang makin baik
Ketersediaan tanah penurup semakin cukup
semakin baik
Status tanah semakin homogen semakin
baik
Demografi
Tahap Penyisih
Tahap Penetapan
Langkah Pengerjaan
Pelajari data sekunder
Peta topografi 1 : 25.000 atau 1 : 50.000 untuk pengamatan regional
Geologi lingkungan dengan pengamatan sebaran tanah dan batuan, struktur
geologi, ketebalan tanah penutup, sifat fisik kimiawi dan keteknikan tanah
Hidrogeologi dengan pengamatan kedalaman muka air tanah, kelandaian aliran
air tanah bebas, pola pengeringan air permukaan, lokasi mata air dan kelulusan
Bencana alam dengan pengamatan gerakan tanah, banjir dan bahaya gunung api
Peta administratif bersifat batas daerah skala 1 : 25.000
Peta kepemilikan tanah berskala 1 : 25.000
Peta tata guna lahan berskala 1 : 25.000
Data iklim
Penyisih
Buat pemetaan skala 1 : 25.000 atau 1 : 50.000
Lakukan identifikasi lokasi potensial
Pilih lokasi yang terbaik
Prinsip
Metoda Numerical Rating
Dimodifikasi oleh Knight
Parameter Utama
Jarak antara lokasi TPA dengan sumer air minum
Kedalaman muka air tanah dan aliran sehubungan
TAHAPAN LE GRAND
Tahap
Langkah
Tahap 1
Deskripsi Hidrogeologis
Output :
Penilaian kondisi
hidrogeologis
Tahap 2
Derajat Keseriusan Masalah
Langkah 8 :
Matriks kepekaan akuifer Vs jenis limbah dalan lahan
urug
Tahap 3
Penggabungan tahap 1 dan
tahan 2
Langkah 9 :
Penggabungan langkah 1 4 Vs Langkah 8
Tahap 4
Penilaian setelah perbaikan
Langkah 10 :
Perbaikan setelah adanya masukan teknologi
Jarak (meter)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2000
1000 2000
300 999
50 299
75 149
50 74
35 49
20 34
15 19
0 14
Jarak (meter)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
60
30 60
20 29
12 19
8 11
57
34
1,5 2,9
0,5 1,49
0 0,49
Kemiringan Hidrolis
1
2
Hampir datar
Liat dan
pasir
> 30%
Liat
> 30
OA
I
Pasir
dan Liat
15-30%
2A
II
Pasir
dan Liat
< 15%
4A
Pasir
Kasar /
Kerikil
Pasir
Halus
6A
8A
9A
II
II
II
II
II
25
29
0B
1C
1D
2F
3E
4G
5F
6E
7F
8E
9G
9H
20
24
0C
2C
1E
3D
4D
5E
5G
6F
7G
8F
9H
9N
15
19
0D
3B
1F
4C
4E
6C
5H
7D
7H
8G
9I
9O
10
14
0E
4B
2D
5B
4F
6D
5I
7E
7I
9D
9J
9P
49
1B
6B
2E
7B
5C
7C
5J
8D
7J
9E
9K
9Q
<3
2B
8B
3C
8C
5D
9B
5K
9C
7K
9F
9L
9R
Akurat
Cukup
Tidak Akurat
Sumur / Well
Keterangan
1 7 PENILAIAN HIDROGEOLOGIS
Jumlah Nilai
< 10
11 14
15 17
18 20
> 20
Nilai
A
B
C
D
E atau F
Keterangan
Istimewa
Sangat baik
Baik
Cukup
Buruk / sangat buruk
2 8 derajat keseriusan
Tidak tergantung langkah sebelumnya
Matriks kepekaan akuifer Vs
lahan urug
Output : derajat keseriusan pencemar
Matriks
3 9 Situasi Standart
Penggabungan langkah 1 4 dengan langkah 8
Berdasarkan hasil langkah 8 plotkan pada PAR
Matrik PAR
<-8
Kemungkinan
Pencemaran
Derajat
Penerimaan
Nilai
Sangat kecil
Kemungkinan
terima
- 4 s/d - 7
Sulit terkategori
Cenderung
terima
+3 s/d 3
Sulit terkategori
Terima
tolak
atau
+ 4 s/d + 7
>+8
Mungkin
Cenderung tolak
Sangat mungkin
Hampir pasti :
Tolak
D
E
4 10 Perubahan / Perbaikan
Digunakan bila ada masukan teknologi untuk
mengurangi pencemaran
Memungkinkan pergeseran nilai PAR
Perbaikan dilakukan di langkah 8
Perubahan berdampak pada langkah 9
Prinsip
Sistem pembobotan dalam satuan ranking prioritas (SRP)
Ranking dihitung berdasarkan penjumlahan parameter
Pertimbangan
Prioritas Pertama
: Maksimum 20 SRP
Prioritas Kedua
: Maksimum 15 SRP
Prioritas Ketiga
: Maksimum 10 SRP
Prioritas Keempat
: Maksimum 5 SRP
Parameter yang mewakili faktor faktor lain seperti jarak potensi pencemaran,
arah angin, populasi penduduk.
Perhitungan Ranking
Rank=Ip + Lp + Fc + Ac + Oc + Bc + Td + Gv +
Wd + Pf
Dimana
Ip = potensi infiltrasi
Lp = potensi keretakan dasar
Ac = kapasitas adsorpsi
Oc = potensi kandungan organik dalam air
Bc = Kemampuan kapasitas penyangga
Td = potensi jarak tempuh cemaran
Gv = kecepatan air tanah
Wd = arah angin dominan
Pf = faktor penduduk
Perhitungan (I)
i
Ip
( FC ) H
1000 K
Lp
T
Ip
i
2.5 x10 5
Fc 4 log
= potensi infiltrasi
= infiltrasi (% rerata hujan
tahunan)
FC = kapasitas penahan air.
Bervariasi antara 0,05
(pasir) 0,40 (tanah liat)
H = ketebalan tanah penutup (inch)
Lp = potensi keretakan dasar
K = koefisien permeabilitas
(cm/det)
T = ketebalan dasar (ft)
= diameter rata-rata butiran
(inch)
Perhitungan (II)
10(Or )
Ac
(log KTK ) 1
Oc 0,2 xBOD
Bc 10 N me
Ac = kapasitas sorpsi
KTK = kapasitas tukar kation
(mev/100gr)
Oc = kapasitas organik dalam air
tanah
BOD = kebutuhan oksigen secara
biokimia (mg/l)
Bc = kapasitas penyangga air
tanah
Nme = nilai terkecil kebutuhan
asam atau basa untuk
menurunkan pH sampai 4,5
atau 8,5 (mev)
Perhitungan (IV)
Potensi jarak tempuh cemaran (Td). Jarak di ukur dari lokasi lahan
urug ke muka air tanah di bawahnya atau ke air permukaan lainnya.
Jarak (ft)
0 ft 500 ft
500 ft 4000 ft
4000 ft 2 mil
2 mil 20 mil
20 mil 50 mil
> 50 mil
Nilai
0
1
2
3
4
5
Perhitungan (V)
S
Gv
log( 2 / K )
Wp
(5 Ai / 36) log Pi
15
Pf log p