KESETIMBANGAN MASSA
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep dasar dari kesetimbangan
massa.
Mahasiswa mampu menggunakan analisis kesetimbangan massa yang diaplikasikan
dalam proses penanganan dan pengolahan hasil pertanian.
Mahasiswa mampu mendiskripsikan secara konseptual bagaimana cara menentukan
dan menghitung kesetimbangan massa dalam proses industri hasil pertanian.
Inflow dapat berupa pembentukan produk oleh reaksi kimia atau sebagai akibat dari
pertumbuhan mikroba, dan outflow dapat saja berupa kehilangan massa atau zat gizi
tertentu akibat reaksi biokimia atau oleh proses mekanik selama pengolahan.
Jika akumulasi = 0, inflow = outflow, maka proses tersebut disebut berada pada
kondisi “steady state”. Jika akumulasi 0 dan jumlah serta konsentrasi komponen
dalam sistem dapat berubah seiring dengan pertambahan waktu, maka proses tersebut
disebut berada pada kondisi “unsteady state”.
Kesetimbangan massa merupakan dasar perhitungan untuk proses pencampuran
(blending) bahan pangan selama pengolahan dan juga sebagai dasar perhitungan untuk
proses-proses pemisahan (separations process) seperti evaporasi, dehidrasi, destilasi,
absorpsi, dan ekstraksi.
Penyelesaian:
Dari soal sudah tergambar dengan sangat jelas bahwa alat proses yang dipakai
adalah evaporator yang prinsip kerjanya adalah mengurangi kadar air suatu
larutan encer melalui proses penguapan dengan menggunakan panas sehingga
dihasilkan larutan yang lebih pekat.
Sketsa atau diagram jalannya proses adalah sebagai berikut:
E P
Evaporator
Penyelesaian:
Dari soal diketahui bahwa alat yang digunakan dalam proses adalah hanya satu
yaitu dehidrator. Counter current conveyor dehidrator adalah suatu alat
pengering dengan sistem ban berjalan dimana bahan yang akan dikeringkan
dengan udara panas sebagai alat pengering memasuki sistem dengan arah
berlawanan. Dalam sistem ini diketahui bahwa udara panas dan bahan basah
“berjalan” memasuki sistem sedangkan bahan kering dan udara basah akan
“berjalan” meninggalkan sistem. Air yang hilang dari bahan selama pengeringan
akan ditransfer ke udara panas yang kontak dengan bahan sehingga udara yang
keluar dari sistem akan mengandung uap air.
Sketsa jalannya proses secara keseluruhan:
Udara basah Udara kering (U)
Dehidrator
3. Konsentrat orange juice dibuat dengan cara membagi juice segar dan mengentalkan
sebagiannya hingga konsentrasi 65% lalu mengencerkannya kembali dengan
sebagian juice segar lainnya hingga diperoleh konsentrasi akhir 45%. Gambarlah
diagram alir bahan untuk sistem ini dan tentukan persamaan kesetimbangan massa
untuk keseluruhan sistem dan juga untuk semua subsistem-subsistem yang ada.
Asumsikan bahwa sistem berada dalam kondisi steady state.
Penyelesaian
Dari soal diketahui bahwa terdapat 3 buah alat proses yang digunakan dalam
sistem, yaitu proportionator, evaporator, dan blender. Pada awal proses juice (J)
dibagi menjadi dua bagian, bagian yang akan dikentalkan (K) dan bagian yang
akan dijadikan pencampur (pengencer) di akhir proses (P). Bagian yang pertama
(K) dikentalkan dengan evaporator sehingga dihasilkan output berupa juice
dengan konsentrasi 65% (C-65) dan uap air (A). C-65 ini selanjutnya ditambah
dengan juice pengencer (P) dan diblender sehingga dihasilkan produk juice
dengan konsentrasi 45% (C-45).
Dari penjelasan di atas, dapat digambarkan sketsa diagram alir proses sebagai
berikut: A
K C-65
J Evaporator Blender C-45
4. Pada proses pengeringan wortel menggunakan sistem pengering aliran paralel, bahan
berkadar air 85% memasuki sistem pengering dengan laju 500 kg/jam sehingga
dihasilkan wortel kering yang berkadar air 20%. Jika diketahui udara panas yang
digunakan sebagai media pengering mempunyai rasio kelembaban 0.006 kg air per
kg udara kering dan aliran udara panas memasuki sistem dengan laju 200 kg udara
untuk setiap kg bahan kering yang dihasilkan, hitunglah rasio kelembaban udara
yang keluar meninggalkan sistem dengan mengasumsikan bahwa sistem berada
dalam kondisi steady state.
Penyelesaian:
Dari soal diketahui bahwa alat proses yang digunakan adalah dehidrator atau
dryer yang sistem kerjanya menggunakan udara panas untuk menyerap air dari
dalam bahan basah sehingga dihasilkan bahan kering.
Sketsa atau diagram alir proses dapat digambarkan:
Dehidrator
5. Untuk menghasilkan sirup sorgum dengan rasa yang disukai dan biaya produksi
yang rendah, dilakukan proses pencampuran dengan sirup jagung dan sirup semi.
Jika jumlah sirup campuran yang diinginkan adalah 100 kg, dan karakteristik ketiga
jenis sirup seperti terlihat dalam tabel di bawah ini, tentukan berapa banyak masing-
masing sirup diperlukan dalam pencampuran tersebut.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jenis sirup Jumlah Kadar air (%) Kadar gula (%) Kadar flavor (%)
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sorgum S 23.0 76.0 1.5
Jagung J 20.0 80.0 0.0
Semi E 40.0 60.0 1.0
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dehidrator
J Pencampur Campuran (100 kg)
E
Persamaan kesetimbangan yang dapat dibuat dari sistem ini ada 4 macam, yaitu:
Total: S + J + E = 100 ……………… (1)
K. air: 0.23 S + 0.2 J + 0.4 E = 25 ……………… (2)
K. gula: 0.76 S + 0.8 J + 0.6 E = 75 ……………… (3)
K. flavor: 0.015 S + 0 J + 0.01 E = 1 ……………… (4)
Dari keempat persamaan tersebut, hanya diperlukan 3 buah persamaan saja untuk
menghasilkan suatu penyelesaian, misalnya persamaan 1, 2, dan 4.
Dari (4): 0.015 S + 0 J + 0.01 E = 1
0.01 E = 1 – 0.015 S E = 100 – 1.5 S ……….. (5)
Substitusikan nilai E dari (5) ke (1):
S + J + E = 100
S + J + (100 – 1.5 S) = 100 J = 0.5 S ………. (6)
Substitusikan nilai E dari (5) dan J dari (6) ke (2):
0.23 S + 0.2 J + 0.4 E = 25
0.23 S + 0.2 (0.5 S) + 0.4 (100 – 1.5 S) = 25
0.23 S + 0.1 S + 40 – 0.6 S = 25
0.27 S = 40 – 25 S = 15/0.27 = 55.56 kg
Dari (6): J = 0.5 S J = (0.5) (55.56) = 27.78 kg
Dari (5): E = 100 – 1.5S E = 100 – 1.5 (55.56) = 16.67 kg