Anda di halaman 1dari 33

EVALUASI KEPATUHAN TIM BEDAH DALAM PENERAPAN

SURGICAL PATIENT SAFETY PADA OPERASI BEDAH


MAYOR DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan
Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan Oleh :
KHOFIYAH
A11100685

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMAADIYAH
GOMBONG
2015
HALAMAN PERSETUJUAN

EVALUASI KEPATUHAN TIM BEDAH DALAM PENERAPAN


SURGICAL PATIENT SAFETY PADA OPERASI BEDAH
MAYOR DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Dipersembahkan dan disusun oleh:

KHOFIYAH
A11100685

Telah disetujui dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk diujikan

Pembimbing 1 Pembimbing II

(Hendri Tamara Yuda, M.Kep.Ns) (Putra Agina W.S., S.Kep.Ns)

Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
STIKes Muhammadiyah Gombong

(Isma Yuniar, M.Kep.Ns)

ii
HALAMAN PENGESAHAN

EVALUASI KEPATUHAN TIM BEDAH DALAM PENERAPAN


SURGICAL PATIENT SAFETY PADA OPERASI BEDAH
MAYOR DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Dipersembahkan dan disusun oleh:

KHOFIYAH
A11100685

Telah dipertahankan didepan dewan penguji


Pada tanggal: 07 Juli 2015

1. Ery Purwanti M.Sc ( …………………………….)

2. Hendri Tamara Yuda, M.Kep.Ns ( …………………………….)

3. Barkah Waladani, S.Kep.Ns ( …………………………….)

Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
STIKes Muhammadiyah Gombong

(Isma Yuniar, M.Kep.Ns)

iii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang pernah ditulis
atau di terbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Gombong , Juni 2015

Penulis
Khofiyah

iv
MOTTO

Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan, jangan pula lihat masa depan
dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran.

Jika sore tiba, janganlah tunggu waktu pagi, jika pagi tiba janganlah tunggu
waktu sore. Manfaatkan masa sehatmu sebelum tiba masa sakitmu dan
manfaatkan masa hidupmu sebelum tiba ajalmu ” (Ibnu Umar, Putra Umar bin
Khattab)

Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya adalah menundukan


diri-sendiri (Ibu Kartini)

Tidak ada masalah yang yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen
untuk menyelesaikannya.

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Ucapan terima kasih ku ucapkan kepada:


1. Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayat-Nya pada
kami, serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya SKRIPSI ini dapat
terselesaikan.
2. Ayah dan ibuku tercinta, yang selalu senantiasa ada saat suka/duka, selalu setia
mendampingi saat kulemah tak berdaya, yang selalu mendoakan aku dalam
setiap sujudmu (Ayah dan Ibu). Diantara perjuangan dan tetesan doa
malammu & sebait doa untukku menuju hari depan yang cerah. Kini diriku
telah selesai dalam studi Sarjana Keperawatan. Dengan kerendahan hati yang
tulus bersama keridhoaanMU ya ALLAH, kupersembahkan Skripsi ini untuk
yang termulia kedua orang tuaku.
3. Kakak dan adiku tersayang, tiada yang paling mengharukan saat bersama
kalian, walaupun sering bertengkar, tapi itu selalu menjadi warna yang tak
akan bisa tergantikan. Terima kasih atas doa dan bantuan kalian selama ini.
4. Teman-teman S1 Keperawatan angkatan 2011 yang turut membantu dalam
penulisan skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu, Terimakasih atas
kebersamaan selama ini. Semoga keakraban di antara kita selalu terjaga sampai
menjadi kakek dan nenek.
5. Hendri Tamara Yuda, M.Kep.Ns dan Putra Agina W.S., S.Kep,Ns, selaku
dosen pembimbing tugas akhir, saya ucapkan terima kasih banyak. Terima
kasih sudah diajari dan dinasehati serta atas kesabarannya dalam membimbing
saya .

vi
Program Studi S1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Khofiyah1, Hendri Tamara Yuda, M.Kep.Ns2, Putra Agina W.S., S.Kep.Ns3

EVALUASI KEPATUHAN TIM BEDAH DALAM PENERAPAN


SURGICAL PATIENT SAFETY PADA OPERASI BEDAH
MAYOR DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

xvvii + 56 halaman + 5 tabel + 2 gambar + 9 lampiran

ABSTRAK

Latar Belakang: Penerapan Surgical Patient Safety menjadi bagian yang penting
dalam pembedahan untuk mencegah kejadian tidak diinginkan. Kepatuhan tim
bedah dalam memberi pelayanan sangatlah penting, karena tim bedah
bertanggung jawab menjaga keselamatan setiap pasiennya.
Tujuan: untuk mengetahui kepatuhan tim bedah dalam penerapan Surgical
Patient Safety pada operasi bedah mayor di Instalasi Bedah Sentral PKU
Muhammadiyah Gombong.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
observasional menggunakan Checklist Surgical Patient Safety. Sampel dalam
penelitian ini adalah tim bedah PKU Muhammadiyah Gombong yang berjumah
23 responden. Analisa data menggunakan analisis univariat.
Hasil: penelitian terhadap 23 responden, terdapat 3 responden tidak patuh dan 20
responden patuh menerapkan Checklist Surgical Patient Safety yang terdiri dari 3
fase yaitu: fase sign in, fase time out dan fase sign out.
Kesimpulan: berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tim bedah
PKU Muhammadiyah Gombong, 20 responden (87,0%) patuh dan 3 responden
(13,0) tidak patuh dalam Penerapan Surgical Patient Safety.

Kata Kunci: Surgical Patient Safety, kepatuhan tim bedah, bedah mayor.
Referensi: 27 (2006-2014)
----------------------------------------------------------------------
1
Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Muhammadiyah Gombong
2
Dosen Pembimbing I Stikes Muhammadiyah Gombong
3
Dosen Pembimbing II Stikes Muhammadiyah Gombong

vii
Bachelor of Nursing Program
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

Khofiyah1, Hendri Tamara Yuda, M.Kep.Ns2, Putra Agina W.S., S.Kep.Ns3

EVALUATION OF COMPLIANCE SURGICAL TEAM IN THE


APPLICATION OF SURGICAL PATIENT SAFETY
ON MAJOR SURGERY IN CENTRAL SURGERY
ROOM IN GOMBONG MUHAMMADIYAH
HOSPITAL

xvviii + 56 halaman + 5 tabel + 2 gambar + 9 lampiran

ABSTRACT

Background: Application surgical patient safety was an important part in the


surgical operation to prevent adverse event. compliance surgical team in the care
giver very important, because surgical team has responsibility to keep the patients
safety.
Objective: To determine compliance surgical team in application of surgical
patient safety on major surgery in central surgery room in Gombong
Muhammadiyah Hospital.
Method: This research used descriptive with approach observational by
Checklist Surgical Patient Safety. The sample in this research is surgical team
Gombong Muhammadiyah Hospital which consist of 23 respondents. Analysis of
data using univariate analysis.
Results: research on 23 respondents, There were 3 respondents not discipline and
20 respondents discipline implementation Checklist surgical patient safety: sign in
phase, time out phase and sign out phase.
Conclusion: The result of research is surgical team Gombong Muhammadiyah
Hospital, 20 respondents (87,0%) discipline and 3 respondents (13,0%) not
discipline implementation Checklist surgical patient safety.

Keywords: Surgical patient safety, discipline surgical team, major operating.


References: 27 (2006-2014)

----------------------------------------------------------------------
1
A student at STIKes Muhammadiyah Gombong
2
Mentor 1 at STIKes Muhammadiyah Gombong
3
Mentor 2 at STIkes Muhammadiyah Gombong

viii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Evaluasi Kepatuhan Tim Bedah dalam Penerapan
Surgical Patient Safety pada Operasi Bedah Mayor di IBS PKU
Muhammadiyah Gombong.”.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan
untuk meraih gelar sarjana keperawatan di program studi ilmu keperawatan
STIKes Muhammadiyah Gombong. Selama penyusunan skripsi ini penulis
mendapatkan bimbingan, masukan dan dukungan berbagai pihak, sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. M. Madkhan Anis, S.Kep.Ns selaku ketua STIKes Muhammadiyah
Gombong.
2. Isma Yuniar, M.Kep.Ns selaku ketua program studi S1 Keperawatan
STIKes Muhammadiyah Gombong.
3. Hendri Tamara Yuda, M.Kep.Ns selaku pembimbing I yang telah banyak
memberikan saran, arahan dan bimbingan bagi penulis.
4. Putra Agina W.S., S.Kep.Ns selaku pembimbing II yang telah banyak
memberikan saran, arahan dan bimbingan bagi penulis.
5. Dewan penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran untuk
perbaikan proposal ini.
6. Seluruh dosen dan staf pengajar STIKes Muhammadiyah Gombong.
7. Direktur PKU Muhammadiyah Gombong, yang memberikan ijin kepada
penulis untuk melakukan penelitian.
8. Kepala Ruang IBS dan seluruh karyawan IBS yang telah membantu serta
membimbing penulis dalam melaksanakan penelitian.
9. Bapak dan ibu tercinta yang selalu mendo’akan dan memberikan
dukungan, motivasi dengan segala keikhlasan dan kasih sayangnya.

ix
10. Kakak dan adik tersayang yang selalu mendo’akan dan memberikaan
dukungan motivasi.
11. Teman-teman seperjuangan yang saling membantu, memotivasi dan
memberi dukungan.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga
semua bantuan yang telah diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak
merupakan masukan berharga bagi penulis guna perbaikan dn kesempurnaan
di masa yang akan datang. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan dapat bermanfaat untuk proses pembuatan skripsi
maupun penelitian yang akan datang serta dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang memerlukan.
Wassaluma’alaikum Wr. Wb.

Kebumen, Juli 2015

Khofiyah

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii
PENGESAHAN PENGUJI ................................................................ iii
PERNYATAAN ................................................................................. iv
MOTTO ............................................................................................. v
PERSEMBAHAN .............................................................................. vi
ABSTRAK ......................................................................................... vii
ABSTRACT ....................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................. 4
D. Manfaaat Penelitian .......................................................... 5
E. Keaslian Penelitian ........................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Tinjauan Teori
1. Kepatuhan .................................................................. 7
2. Operasi ....................................................................... 13
3. Tim Bedah .................................................................. 15
4. Patient Safety ............................................................. 23
5. Surgical Safety Checklist............................................ 28

xi
B. Kerangka Teori................................................................. 31
C. Kerangka Konsep ............................................................. 32
D. Hipotesis Penelitian.......................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Jenis Penelitian ................................................................. 34
B. Populasai dan Sampel ...................................................... 34
C. Tempat dan waktu penelitian ........................................... 35
D. Variabel Penelitian ........................................................... 35
E. Definisi Operasional......................................................... 35
F. Instrumen Penelitian......................................................... 36
G. Tehnik Pengumpulan Data ............................................... 37
H. Tehnik Analisa Data......................................................... 37
I. Etika Penalitian ................................................................ 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian
1. Kepatuhan Tim Bedah Pada Surgical
Patient Safety Fase Sign In......................................... 39
2. Kepatuhan Tim Bedah Pada Surgical
Patient Safety Fase Sign In......................................... 39
3. Kepatuhan Tim Bedah Pada Surgical
Patient Safety Fase Sign In......................................... 40
4. Kepatuhan Tim Bedah Pada Surgical
Patient Safety Fase Sign ............................................ 40
B. Pembahasan
1. Kepatuhan Tim Bedah Pada Surgical
Patient Safety Fase Sign In ......................................... 40
2. Kepatuhan Tim Bedah Pada Surgical
Patient Safety Fase Time Out ..................................... 46

xii
3. Kepatuhan Tim Bedah Pada Surgical
Patient Safety Fase Sign Out ...................................... 49
4. Kepatuhan Tim Bedah Pada Surgical
Patient Safety ............................................................. 53

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................... 55
B. Saran ................................................................................. 55

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi operasional ........................................................... 36


Tabel 4.1 Frekuensi Kepatuhan Tim Bedah Fase Sign In .................. 39
Tabel 4.2 Frekuensi Kepatuhan Tim Bedah Fase Time Out ............... 39
Tabel 4.3 Frekuensi Kepatuhan Tim Bedah Fase Sign Out ................ 40
Tabel 4.4 Frekuensi Kepatuhan Tim Bedah ........................................ 40

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................... 31


Gambar 2.2 Kerangka Konsep ........................................................... 32

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surgical Safety Checklist


Lampiran 2 : Instrumen Penelitian
Lampiran 3 : Hasil Olah Data SPSS
Lampiran 4 : Frekuensi Kepatuhan Responden fase sign in
Lampiran 5 : Frekuensi Kepatuhan Responden fase time out
Lampiran 6 : Frekuensi Kepatuhan Responden fase sign out
Lampiran 7 : Lembar Konsul Pembimbing I dan II
Lampiran 8 : Lembar Jadual Penelitian
Lampiran 9 : Surat Ijin Penelitian dari PKU Muhammadiyah Gombong

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembedahan merupakan komponen penting dari perawatan
kesehatan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap tahun ada 230 juta operasi
utama dilakukan di seluruh dunia (WHO, 2009). Tindakan pembedahan
bertujuan untuk menyelamatkan nyawa, mencegah kecacatan dan
komplikasi. Namun, pembedahan juga dapat menimbulkan Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cidera (KNC), baik cidera medis
maupun komplikasi yang dapat membahayakan nyawa (Haynes, Weiser,
Berry, Lipsitz, Breizat, Dellinger, 2009). Penelitian di 56 negara dari 192
negara anggota WHO tahun 2008 diperkirakan 234,2 juta prosedur
pembedahan dilakukan setiap tahun berpotensi komplikasi dan kematian
(Weiser, 2008). Oleh sebab itu diperlukan program untuk lebih
memperbaiki proses pelayanan, karena sebagian KTD merupakan
kesalahan dalam proses pelayanan yang sebetulnya dapat dicegah melalui
program keselamatan pasien.
Di Indonesia, pencatatan angka KTD dan KNC masih belum
terdokumentasikan dengan baik. Walaupun demikian angka kejadian
tuntutan dugaan malpraktik semakin banyak terjadi. Laporan insiden
keselamatan pasien berdasarkan provinsi pada tahun 2007 ditemukan
provinsi DKI Jakarta menempati urutan tertinggi yaitu 37.9% diantara
delapan provinsi lainnya (Jawa Tengah 15.9%, Yogyakarta 13.8%, Jawa
Timur 11%, Aceh 10.7%, Sumatra Selatan 6.9%, Jawa Barat 2.8%, Bali
1.4%, dan Sulawesi Selatan 0.7%). Bidang spesialisasi unit kerja
ditemukan paling banyak pada unit penyakit dalam, bedah dan anak yaitu
sebesar 56.7% dibandingkan unit kerja lain, sedangkan untuk pelaporan
jenis kejadian nyaris cidera (KNC) lebih banyak dilaporkan sebesar 47.6%
dibandingkan dengan KTD sebesar 46.2% (KKP-RS, 2008).

1
2

Salah satu upaya mutu peningkatan di Rumah Sakit adalah


menjalankan program keselamatan pasien (patient safety). Patient safety
adalah pasien bebas dari cedera yang tidak seharusnya terjadi atau bebas
atas cedera potensial yang mungkin terjadi terkait dengan pelayanan
kesehatan (KKP-RS, 2008). Menurut Depkes, 2006 patient safety
merupakan suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih
aman. Hal ini termasuk: assessment resiko, identifikasi dan pengolahan hal
yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko.
Pada Januari 2007, WHO melalui World Alliance for Patient Safety
membuat Surgical Safety Checklist (SSC) sebagai alat yang digunakan
untuk para klinisi di kamar bedah untuk meningkatkan keamanan operasi,
mengurangi kematian dan komplikasi akibat pembedahan (WHO, 2009).
Surgical Safety Checklist telah dilakukan uji coba di delapan rumah sakit
di dunia. Hasil penelitian di delapan rumah sakit menunjukkan penurunan
kematian dan komplikasi akibat pembedahan. Dari total 1750 pasien yang
harus dilaksanakan operasi dalam 24 jam (emergency) di bagi 842 pasien
sebelum pengenalan Surgical Safety Checklist dan 908 pasien setelah
pengenalan Surgical Safety Checklist. Dari 842 pasien yang belum
diberikan pengenalan Surgical Safety Checklist mendapat komplikasi
pembedahan 18,4% (N=151) dan setelah diberikan pengenalan Surgical
Safety Checklist angka komplikasi menjadi 11,7% (N=102). Data kematian
sebelum pengenalan Surgical Safety Checklist 3,7% menjadi 1,4%
(Weiser, 2008). Komplikasi bedah setelah penggunaan Surgical Safety
Checklist secara keseluruhan turun dari 11% sampai 7% dan angka
kematian menurun dari 1,5% menjadi 0,7% (Howard, 2011).
WHO meresmikan penggunaan Surgical Safety Checklist tahun
2008, tetapi sampai di Indonesia baru populer sejak keselamatan pasien
masuk ke dalam standar penilaian atau akreditasi baru rumah sakit. Belum
semua rumah sakit di Indonesia khususnya kamar bedahnya menggunakan
3

instrument tersebut, Sehingga perlu adanya sosialisasi, dukungan dan


keterlibatan semua pihak agar perawat bersama semua tim yang terlibat
tujuan keyakinan dan kerjasama yang baik untuk memberi pelayanan
pembedahan yang terbaik buat pasien.
Surgical Safety Checklist diterapkan di bagian bedah dan anestesi
untuk meningkatkan kualitas dan menurunkan kematian serta komplikasi
akibat pembedahan. Tindakan pembedahan memerlukan persamaan
persepsi antara ahli bedah, anestesi dan perawat (Weiser, 2008). Menurut
WHO (2009) Surgical Safety Checklist dibagi dalam tiga fase yaitu
sebelum induksi anestesi (sign in), sebelum sayatan kulit (time out) dan
sebelum pasien meninggalkan ruang operasi (sign out).
Kematian dan komplikasi akibat pembedahan dapat dicegah, salah
satu pencegahan dapat dilakukan dengan surgical safety checklist.
Surgical safety checklist merupakan alat komunikasi untuk keselamatan
pasien yang digunakan oleh tim profesional di ruang operasi. Tim
profesional terdiri dari perawat, dokter bedah, dokter anestesi dan lainnya.
Tim bedah harus konsisten melakukan setiap item yang dilakukan dalam
pembedahan mulai dari fase sign in, time out, dan sign out sehingga dapat
meminimalkan setiap risiko yang tidak di inginkan (Weiser, 2008). Oleh
karena itu dibutuhkan kepatuhan dari semua tim bedah untuk melakukan
semua poin pada Surgical safety checklist.
Patuh adalah suka menurut perintah, taat pada perintah, sedangkan
kepatuhan adalah perilaku sesuai aturan dan berdisiplin. Sedang kepatuhan
petugas professional adalah perilaku sebagai seorang yang profesional
terhadap suatu anjuran, prosedur atau peraturan yang harus dilakukan atau
ditaati (Arikunto, 2006).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tanggal 20 April 2015
dengan metode wawancara, kepala ruang IBS PKU Muhammadiyah
Gombong mengatakan rumah sakit ini sudah menerapkan surgical patient
safety sejak tiga tahun yang lalu tetapi belum seratus persen melakukan
dengan baik. Beliau mengatakan tim bedah baru 80% melakukan Surgical
4

safety checklist. Hal ini dilihat dari tim bedah yang berjumlah 23 orang,
saat operasi ada poin yang tidak dilakukan seperti pada fase time out tim
bedah tidak memperkenalkan diri secara verbal, tim bedah tidak meriview
pasien secara verbal, fase sign out perawat tidak konfirmasi secara verbal
jumlah instrumen yang digunakan.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk
meneliti tentang gambaran kepatuhan tim bedah dalam penerapan Surgical
Patient Safety pada operasi bedah mayor di IBS PKU Muhammadiyah
Gombong.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya
adalah “Bagaimana Kepatuhan Tim Bedah dalam Penerapan Surgical
Patient Safety Pada operasi Bedah Mayor di Instalasi Bedah Sentral PKU
Muhammadiyah Gombong”?.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui kepatuhan tim bedah dalam penerapan Surgical
Patient Safety pada operasi bedah mayor di Instalasi Bedah Sentral
PKU Muhammadiyah Gombong.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kepatuhan tim bedah dalam menerapkan Surgical safety
checklist fase sign in pada operasi bedah mayor di Instalasi Bedah
Sentral PKU Muhammadiyah Gombong.
b. Mengetahui kepatuhan tim bedah dalam menerapkan Surgical safety
checklist fase time out pada operasi bedah mayor di Instalasi Bedah
Sentral PKU Muhammadiyah Gombong.
c. Mengetahui kepatuhan tim bedah dalam menerapkan Surgical safety
checklist fase sign out pada operasi bedah mayor di Instalasi Bedah
Sentral PKU Muhammadiyah Gombong.
5

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan bacaan, sumber informasi dan menambah wawasan bagi
mahasiswa keperawatan khususnya perawatan pasien di kamar bedah
dalam penerapan surgical patient safety.
2. Bagi Instansi Rumah Sakit
Semoga dapat terus menerapkan surgical patient safety di ruang IBS
pada pasien perioperatif yang terdiri dari tiga fase yaitu sign in, time
out, dan sign out dapat dilakukan secara komprehensif untuk
menambah dan memperbaiki kualitas mutu pelayanan agar keselamatan
pasien menjadi lebih baik.
3. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang penatalaksanaan
pasien operasi bedah mayor.

E. Keaslian Penelitian
1. Sandrawati (2013) meneliti tentang Rekomendasi Untuk Meningkatkan
Kepatuhan Penerapan Surgical Safety Checklist di Kamar Bedah Di
RSK St. Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya. Tujuan penelitian ini
untuk meningkatkan penerapan SSC dengan menganalisis pengaruh
kebijakan, prosedur, budaya keselamatan pasien dan faktor individu
terhadap kepatuhan penerapan SSC di kamar bedah, metode penelitian
cross sectional dengan pendekatan observasional deskriptif dilakukan
untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kepatuhan penerapan
SSC. Sampel penelitian semua perawata kamar bedah (45 orang). 10
dokter bedah dan 4 dokter anestesi. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner, rekam medis kamar bedah dan form SSC yang telah
digunakan. Hasil penelitian kepatuhan penerapan SSC april 2013 masih
rendah (55,9%). Kesamaan dengan peneliti membahas tentang
kepatuhan penerapan surgical patient safety di kamar operasi.
Sedangkan perbedaannya peneliti meneliti tentang gambaran kepatuhan
6

tim bedah dalam penerapan Surgical Patient Safety pada operasi bedah
mayor di IBS PKU Muhammadiyah Gombong. Jenis penelitian
deskriptif dengan pendekatan observasional. Cara pengambilan data
dengan menggunakan Checklist.

2. Suharyanto (2011) meneliti tentang Analisis Faktor-Faktor Yang


Berkontribusi Terhadap Pasien Safety di Kamar Operasi Rumah Sakit
Premier Bintaro. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor
yang berkontribusi terhadap pasien safety di kamar operasi Rumah
Sakit Premier Bintaro. Desain penelitian yang digunakan adalah
deskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor sign in, time
out, dan sign out terhadap pasien safety. Teknik pengmbilan sampel
dengan total sampling sebanyak 70 responden. Instrumen yang
digunakan dengan lembar surgical checklist. Analisa data
menggunakan Chi-square. Hasil penelitian secara statistik menunjukan
terdapat hubungan yang bermakna atara time out dengan pasien safety
(P value =0.002). Kesamaan dengan peneliti membahas tentang
penerapan patient safety di kamar oeprasi, menggunakan instrumen
yang sama, dan desain penelitian yang sama. Sedangkan perbedaannya
peneliti meneliti tentang gambaran kepatuhan tim bedah dalam
penerapan Surgical Patient Safety pada operasi bedah mayor di IBS
PKU Muhammadiyah Gombong. Jenis penelitian deskriptif dengan
pendekatan observasional. Cara pengambilan data dengan
menggunakan Checklist.
DAFTAR PUSTAKA

Al Ummah, B. 2009. Metodologi Penelitian Kesehatan. Gombong: LP3M STIKes


Muhammadiyah.

Anshar. 2010. Identifikasi Keselamatan Pasien (Patient Safety) Rumah sakit.


http://ansharbonassilfa.pdf. Diakses 26 Mei 2015 Jam 09. 48 WIB.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:


Rineka Cipta.

Azwar, S. 2007. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Edisi II. Cetakan X.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cahyono, S. 2008. Membangun Budaya Keselamatan Pasien dalam Praktik


Kedokteran. Yogyakarta: Kanisius.

Brunner & Sudarth. 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12
Volume I. Jakarta: EGC.

Depkes. 2006. Panduan Nasional Keselamatan Pasien RS (Patient Safety).


Jakarta: Depkes RI.

Depkes. 2008. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Safety


Patient): Utamakan Pasien Edisi 2. Jakarta: Depkes RI.

Farida, H. 2012. Kualitas Penggunaan Antibiotik pada Anak dengan Demam Pra
dan Pascapelatihan Dokter tentang Penggunan Antibiotik yang Tepat di
Bagian Kesehatan Anak RS Dr. Kariadi Semarang. Universitas
Diponegoro. Diakses tanggal 25 Mei 2015 jam 13.00WIB.

Haynes, A.B., Weiser, T.G., Berry, W.R., Lipsitz, S.R., Breizat, A.H.S.,
Dellinger, P. 2009. A Surgery Safety Checklist to Reduce Morbidity and
Mortality in a Global Population. New England Journal of Medicine,
360, 491 – 495. www.who.int/patientsafety. Diakses 03 februari 2015
Jam 14.00 WIB.

Hasri, E.T., Hartriyanti, Y., Haryanti, F. 2012. Praktik Keselamatan Pasien Bedah
di Rumah Sakit Daerah. Jurnal Manajemen Pelayanan kesehatan, 198-
202.http://mutupelayanankesehatan.net/index.php/component/content/arti
cle/22/58. Diakses 10 Februari 2015 Jam 13. 05 WIB.

Howard, A.W. 2011. Surgical Safety WHO Surgical Safety Checklist. The New
England Journal of Medicine. pp1-6. http://www. hmri.org/research/our-
researchers/howard-kaufman. Diakses 03 februari 2015 jam 15.15 WIB.
KKP-RS. 2008. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Jakarta:
Depkes RI. http://www.inapatsafety-
persi.or.id?show=detailnew&kode=3&tbl=artikel. Diakses 03 februari
2015 Jam 15.00 WIB.

Latonsky, et al. 2010. Keselamatan Pasien. Yogyakarta: Kanisius.

Mila, S.M. 2006. Hubungan Antara Masa Kerja, Pemakaian alat Pelindung
Pernafasan (MASKER) Pada Tenaga Kerja Baagian Pengamplasan
Dengan Kapasitas Fungsi Paru. PT Accent House Pecangan Jepara.
Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Diakses 10 Februari 2015 jam
13.30 WIB.

Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Baduose Medika.


Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.

Potter & Perry. 2013. Asuhan Keperawatan Perioperatif Konsep, Proses dan
Aplikasi. Jakarta: Saemba Medika.

Sandrawati, J., Stefanus, S. & Thinni, N. 2013. Rekomendasi Untuk Meningkatkan


Kepatuhan Penerapan Surgical Safety Checklist di Kamar Bedah.
ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/hsr/article. Diakses 03 Februari
2015 jam 22.00 WIB.

Saryono, 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia.

Setiadi, 2007. Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono, 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharyanto, Toto. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Berkontribusi Terhadap


Pasien Safety di Kamar Operasi Rumah Sakit Premier Bintaro.
http://www.politekkesjakarta1.ac.id/file/dokumen/625_Toto_Suharyanto
_245.docx. Diakses 03 Februari 2015 Jam 20. 35 WIB .

Tamsuri, 2006. Asuhan Keperawatan Perioperatif . Jakarta: EGC.

Weiser, 2008. An Estimation of the Global Volume of Surgery a Modelling


Strategy Based on Available Data. Lancet, 372 (9633), 139-44.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18582931. Diakses 03 februari
2015 Jam 15.15 WIB.
World Health Organization. 2008. Implementation Manual Surgical Safety
Checklist (First Edition) (pp.1-28). http://www.ihi.org/
resources/Pages/Tools/WHOSurgicalSafetyChecklistGettingStartedKit.as
px. Diakses 10 Februari 2015 jam 13.30 WIB.

World Health Organization. 2009. Forward Programme 2008-2009.


http://www.who.int/patientsafety/safesurgery/ss_checklist/en./ diakses 03
februari 2015 jam 15.30 WIB.
LAMPiRAN
Lampiran 3
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI (Surgery Patient Safety)
No. Operasi : Tanggal :
Jenis Anestesi : Nama Operasi :
Sebelum di Anestesi Sebelum insisi Sebelum pasien meninggalkan ruang operasi
Masuk ruang operasi Paraf Time out Paraf Keluar ruang operasi Paraf
Pasien sudah dipastikan: Pastikan semua anggota tim memperkenalkan nama Perawat konfirmasi dengan tim
1. Identitas dan perannya Nama prosedur yang tercatat
2. Sisi operasi Kebenaran jumlah instrument
3. Prosedur Bagaimana specimen diberi label /
4. Informed Consent labelisasi specimen
Tanda operasi : Dokter bedah, anestesi, dan perawat konfirmasi Apakah ada masalah pada alat
Ada secara verbal mengenai :
Tidak 1. Pasien
2. Sisi operasi
3. Prosedur
Cek kelengkapan mesin Antisipasi keadaan kritis Dokter bedah, anestesi, dan perawat
anestesi & obat - obatan Dokter bedah review : keadaan kritis atau langkah- review hal-hal penting untuk
langkah yang tidak diharapkan, lama operasi, pemulihan pasien
Pengecekan pulse oximetri antisipasi kehilangan darah
pada pasien Tim anestesi review : apakah ada keadaan pasien
yang perlu diperhatikan
Tim perawat review : sudah sterilkah, adakah
masalah alat
Apakah Pasien alergi Apakah antibiotic profilaksis telah diberikan
Ya Ya
Tidak Tidak
Adakah risiko aspirasi Apakah ada hasil imaging
Ya Ya
Tidak Tidak
Adakah risiko
perdarahan
Ya
Tidak
Lampiran 3

Frequencies

Statistics
kepatuhan dokter bedah

N Valid 3

Missing 0
Sum 3,00

kepatuhan dokter bedah

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Patuh 3 100,0 100,0 100,0

Statistics
kepatuhanahlianestesi

N Valid 5

Missing 0
Sum 5,00

kepatuhanahlianestesi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Patuh 5 100,0 100,0 100,0

Statistics
kepatuhan perawat bedah

N Valid 15
Missing 0
Sum 12,00

kepatuhan perawat bedah

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak patuh 3 20,0 20,0 20,0

Patuh 12 80,0 80,0 100,0

Total 15 100,0 100,0


Statistics
kepatuhantotal tim bedah

N Valid 23

Missing 0
Sum 20,00

kepatuhantotal tim bedah

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak patuh 3 13,0 13,0 13,0

Patuh 20 87,0 87,0 100,0

Total 23 100,0 100,0


Lampiran 4

Distribusi Frekuensi Kepatuhan Tim Bedah yang Melaksanakan Surgical


Patient Safety Fase Sign In pada Operasi Bedah Mayor di IBS PKU
Muhammadiyah Gombong.
No. Kegiatan Patuh Tidak Jumlah
Patuh
1. Perawat mengkonfirmasi 15 0 15
pasien (identitas dan (100%) (0%) (100%)
gelang pasien, lokasi
operasi, prosedur, inform
consent tindakan)
2. Perawat mengkonfirmasi 15 0 15
lokasi operasi sudah (100%) (0%) (100%)
diberi tanda
3. Mesin dan obat anestesi 5 0 5
sudah dicek lengkap (100%) (0%) (100%)
4. Pulse oximeter sudah 5 0 5
terpasang dan berfungsi (100%) (0%) (100%)
5. Ahli anestesi 5 0 5
mengkonfirmasi apakah (100%) (0%) (100%)
pasien mempunyai
riwayat alergi
6. Ahli anestesi 5 0 5
mengkonfirmasi apakah (100%) (0%) (100%)
pasien ada kesulitan
bernafas/ resiko aspirasi
dan penggunaan alat
bantu nafas
7. Ahli anestesi 5 0 5
mengkonfirmasi resiko (100%) (0%) (100%)
kehilangan darah
8. Ahli anestesi 5 0 5
mengkonfirmasi akses (100%) (0%) (100%)
intravena/ rencana
therapi cairan
Lampiran 5

Distribusi Frekuensi Kepatuhan Tim Bedah yang Melaksanakan Surgical


Patient Safety Fase Time Out pada Operasi Bedah Mayor di IBS PKU
Muhammadiyah Gombong.
No. Kegiatan Patuh Tidak Jumlah
Patuh
1. Tim bedah 23 0 23
memperkenalkan nama (100%) (0%) (100%)
dan peran masing-masing
2. Tim bedah secara verbal 23 0 23
konfirmasi nama pasien, (100%) (0%) (100%)
prosedur, lokasi insisi
3. Ahli anestesi 5 0 5
mengkonfirmasi (100%) (0%) (100%)
pemberian antibiotik
profilaksis
4. Antisipasi keadaan kritis 23 0 23
(antisipasi kehilangan (100%) (0%) (100%)
darah, peralatan sudah
steril)
5. Apakah foto rontgen/ CT 15 0 15
Scan telah ditampilkan (100%) (0%) (100%)
Lampiran 6

Distribusi Frekuensi Kepatuhan Tim Bedah yang Melaksanakan Surgical


Patient Safety Fase Sign Out pada Operasi Bedah Mayor di IBS PKU
Muhammadiyah Gombong.
No. Kegiatan Patuh Tidak Jumlah
Patuh
1. Perawat mengkonfirmasi:
a. Prosedur operasi sudah
dicatat 15 0 15
(100%) (0%) (100%)
b. Instrumen telah dihitung 12 3 15
dengan benar (80,0) (20,0) (100%)

c. Spesimen telah diberi label 15 0 15


(100%) (0%) (100%)
d. Adakah masalah peralatan 15 0 15
selama operasi (100%) (0%) (100%)

2. Tim bedah mereview apakah 23 0 23


ada masalah yang harus (100%) (0%) (100%)
diperhatikan dan manajemen
pasien selanjutnya
Lampiran 8

JADWAL PENELITIAN

No. KEGIATAN 2015


JAN FEB MAR APRIL MEI JUNI JULI

1. Pengajuan Judul
2. Study
Pendahuluan
3. Penyusunan
Proposal
4. Ujian Proposal
5. Perbaikan
Proposal
6. Pengumpulan Data
7. Pengolahan Data
8. Analisis Data
9. Penyusunan
Laporan Hasil
10. Seminar Hasil
11. Perbaikan Laporan
12. Pengumpulan
Laporan

Anda mungkin juga menyukai