Anda di halaman 1dari 10

[Type text]

FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING) DAN HUBUNGANNYA


DENGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR FOSIL

Oleh : Sulistyono*)

ABSTRAK

Pesatnya kemajuan dan teknologi mendorong meningkatnya pertumbuhan


industri dan sarana transportasi. Peningkatan jumlah industri dan sarana transportasi di
dunia sudah barang tentu juga diikuti oleh peningkatan penggunaan bahan bakar
terutama bahan bakar minyak (BBM). Peningkatan penggunaan BBM terutama BBM
dari fosil sudah barang tentu juga akan meningkatkan gas karbon dioksida (CO2)
sebagai gas hasil pembakaran dari BBM fosil. Seperti diketahui gas CO2 adalah salah
satu komponen gas rumah kaca, diperkirakan setiap tahun dilepaskan sekitar 18,35
miliar ton CO2. Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, maka
semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas dari matahari yang
dipancarkan ke bumi, sehingga menyebabkan pemanasan global (global warming).
Penyebab utama pemanasan global ini adalah pembakaran bahan bakar fosil seperti
minyak bumi, gas alam dan batubara yang melepaskan gas CO2 dan gas-gas lainnya
yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Pemanasan global sudah menjadi
isu internasional dan menjadi permasalahan dunia karena dampaknya dapat
membahayakan makhuk hidup di dunia diantaranya adalah suhu bumi meningkat, terjadi
perubahan iklim, peningkatan permukaan laut, gangguan ekologis dan dampak sosial
politik. Protokol Kyoto adalah konvensi yang dilakukan oleh negara-negara di dunia yang
peduli lingkungan, berkomitmen untuk mengurangi emisi gas CO2 dan lima gas rumah
kaca lainnya. Jika Protokol Kyoto sukses diberlakukan, diprediksi akan mengurangi rata-
rata pemanasan global antara 0,02°C - 0,28°C pada tahun 2050. Indonesia sebagai
negara yang masih mempunyai hutan yang cukup luas punya peluang untuk
mensukseskan Protokol Kyoto tersebut. Beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan di
Indonesia adalah membatasi emisi karbon dengan mengganti dari energi fosil dengan
sumber energi lainnya seperti biofuel yang lebih ramah lingkungan, memperbanyak
tanaman untuk menyerap gas rumah kaca yang berlebih, menjaga, mengelola dan
melestarikan hutan, karena hutan sangat potensial menyerap gas rumah kaca, menjaga
keseimbangan antara tingkat polusi dan RTH (Ruang Terbuka Hijau) di setiap wilayah,
mendorong penelitian dan pengembangan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan

Kata kunci : global warming, gas rumah kaca

I. LATAR BELAKANG pilar pembangunan yaitu bidang


Kebijakan pembangunan nasional ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.
yang menerapkan prinsip pembangunan Pembangunan nasional merupakan
berkelanjutan yang memadukan ketiga rangkaian upaya pembangunan yang
47
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

berkesinambungan yang meliputi seluruh Saat ini planet bumi tengah


kehidupan masyarakat, bangsa dan berada di tengah krisis perubahan iklim
negara, sebagai salah satu pada tingkat yang sangat
pelaksanakan tugas mewujudkan tujuan mengkhawatirkan, sehingga dibutuhkan
nasional yang termaktub dalam tindakan-tindakan drastis untuk
Pembukaan Undang-undang Dasar mengembalikan keadaan. Suhu global
1945. Pembangunan yang mempunyai meningkat dua kali lebih cepat dalam
tujuan untuk meningkatkan kurun waktu 50 tahun terakhir sejak
kesejahteraan masyarakat tidak dapat akhir abad yang lampau dan
terhindarkan dari penggunaan diperkirakan akan meningkat dengan
sumberdaya alam, namun eksploitasi lebih cepat pada decade-dekade yang
sumberdaya alam yang tidak akan datang. Hal ini menyebabkan
mengindahkan kemampuan daya perubahan iklim, pola cuaca, merusak
dukung dan daya tampung lingkungan lingkungan, dan, menghancurkan hidup
mengakibatkan rusaknya kualitas serta kehidupan khususnya bagi mereka
lingkungan. yang hidup dalam kemiskinan yang
Keberadaan industri migas paling rentan terkena imbasnya.
memang kerap dihadapkan pada isu Perubahan iklim yang semakin
lingkungan. Pasalnya setiap proses berbahaya ini didorong oleh peningkatan
kehidupan apalagi industri selalu produksi buangan gas rumah kaca yang
menghasilkan limbah dan bila tidak dihasilkan oleh tindakan-tindakan
cermat dilokalisir akan menjadi limbah manusia. Peningkatan gas rumah kaca
yang membahayakan lingkungan yang yang paling membahayakan disebabkan
dapat berakibat penurunan kualitas oleh buangan CO2 yang diakibatkan oleh
lingkungan hidup. Begitu pula dengan tingginya pembakaran bahan-bakar fosil,
produk dari pengolahan migas yang operasi-operasi komersial, sarana
diantaranya menghasilkan BBM (Bahan transportasi dan aktivitas-aktivitas militer.
Bakar Minyak) dan NBBM (Non Bahan Kapasitas planet bumi untuk memproses
Bakar Minyak). Seperti diketahui dalam buangan ini telah mengalami pelemahan
proses pembakarannya BBM yang yang luar biasa akibat meluasnya dan
digunakan baik pada industri maupun semakin hancurnya hutan di seluruh
pada kendaraan bermotor akan dunia. Sebagai hasilnya, konsentrasi gas
menghasilkan gas CO2, yang merupakan rumah kaca berupa buangan CO2 saat
salah satu komponen gas rumah kaca ini telah jauh di atas ambang-batas alami
yang efeknya dapat menyebabkan yang berlangsung selama kurang lebih
pemanasan global (global warming). 650.000 tahun belakangan.
Dengan meningkatnya jumlah industri
dan sarana transportasi di dunia sudah II. RUMUSAN MASALAH
barang tentu penggunaan BBM juga Pada satu sisi hasil dari industri
meningkat. Peningkatan penggunaan migas yang diantaranya menghasilkan
BBM terutama BBM dari fosil berdampak BBM sangat dibutuhkan manusia untuk
pada peningkatan produksi gas CO2. kesejahteraan hidup tetapi disisi lain

48
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

dampak penggunaan hasil industri migas bumi), yang timbul dari kegiatan
juga menjadi pemicu rusaknya ekspoitasi migas, juga sebagai gas inert
lingkungan. Dari latar belakang dari kegiatan panas bumi Selain itu gas
penulisan dapat dikemukakan rumusan CO2 adalah merupakan gas polutan dari
masalah sebagai berikut : emisi pembakaran bahan bakar baik
1. Bagaimana dampak peningkatan industri maupun kendaran bermotor.
penggunaan bahan bakar fosil Merupakan gas yang yang tidak
terhadap lingkungan ? berwarna dan tidak berbau, gas ini akan
2. Bagaimana cara mengantisipasi dan menurunkan nilai pembakaran (heating
mengurangi kerusakan lingkungan value) dari gas alam bila dikombinasi
akibat penggunaan BBM fosil ? dengan adanya air akan membentuk
senyawa korosif. Selain itu gas CO2
III. Pembakaran Bahan Bakar merupakan penyumbang utama
Hasil pengolahan minyak bumi pemanasan global. Setiap pembakaran
adalah produk migas berupa BBM dari bahan bakar menhasilkan gas CO2.
(Bahan Bakar Minyak) dan NBBM (Non Reaksi pembakaran :
Bahan Bakar Minyak). Menurut UU No. Bahan bakar + O2 ---------- CO2 + H2O
22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas
Bumi yang disebut dengan bahan bakar
minyak adalah bahan bakar yang
berasal dan /atau diolah dari minyak
bumi. Termasuk bahan bakar minyak
adalah avgas (aviation gasoline), avtur
(aviation turbin), bensin (mogas),
minyak tanah (kerosene), minyak solar,
minyak diesel dan minyak bakar (fuel
oil). Gambar : 1 Peningkatan Emisi Gas CO2
Pesatnya kemajuan dan teknologi Kendaraan Bermotor
mendorong meningkatnya pertumbuhan
industri dan sarana transportasi. IV. EFEK RUMAH KACA
Peningkatan jumlah industri dan sarana Efek rumah kaca, pertama kali
transportasi di dunia sudah barang tentu ditemukan oleh Joseph Fourier pada
juga diikuti oleh peningkatan tahun 1824, merupakan sebuah proses
penggunaan bahan bakar terutama di mana atmosfer memanaskan sebuah
bahan bakar minyak (BBM). planet. Segala sumber energi yang
Peningkatan penggunaan BBM terdapat di bumi berasal dari matahari,
terutama BBM dari fosil sudah barang sebagian besar energi tersebut
tentu juga akan meningkatkan gas CO2. berbentuk radiasi gelombang pendek,
sebagai gas hasil pembakaran BBM. termasuk cahaya tampak. Ketika energi
Gas karbon dioksida (CO2), ini tiba di permukaan bumi, akan
adalah suatu gas inert dan gas ikutan berubah dari cahaya menjadi panas
yang keluar bersama gas alam (gas yang menghangatkan bumi. Permukaan

49
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

bumi, akan menyerap sebagian panas kehidupan di bumi ini berbalik menjadi
dan memantulkan kembali sisanya. sebuah ancaman tatkala manusia
Sebagian dari panas ini berwujud radiasi memasuki era industrialisasi (abad ke-
infra merah gelombang panjang ke 18). Untuk menunjang proses industri,
angkasa luar. Namun sebagian panas manusia mulai melakukan pembakaran
tetap terperangkap di atmosfer bumi batu bara, minyak dan gas bumi untuk
akibat menumpuknya jumlah gas rumah menghasilkan bahan bakar dan listrik.
kaca antara lain uap air, karbon dioksida Efek rumah kaca ini sangat
(CO2), sulfur dioksida (SO2) dan dibutuhkan oleh segala makhluk hidup
methana (CH4) yang menjadi perangkap yang ada di bumi, karena tanpanya,
gelombang radiasi ini. Gas-gas ini planet ini akan menjadi sangat dingin.
menyerap dan memantulkan kembali Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C
radiasi gelombang yang dipancarkan (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih
bumi dan akibatnya panas tersebut akan panas 33 °C (59 °F) dari suhunya
tersimpan di permukaan bumi. Keadaan semula, jika tidak ada efek rumah kaca
ini terjadi terus menerus sehingga suhu bumi hanya -18 °C sehingga es
mengakibatkan suhu rata-rata tahunan akan menutupi seluruh permukaan bumi.
bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas
berfungsi sebagaimana gas dalam tersebut telah berlebihan di atmosfer,
rumah kaca. Dengan semakin akan mengakibatkan pemanasan global
meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di
atmosfer, semakin banyak panas yang V. PEMANASAN GLOBAL
terperangkap di bawahnya. Setiap tanggal 22 April,
Energi yang masuk ke bumi masyarakat dunia khususnya
mengalami : 25% dipantulkan oleh awan masyarakat peduli lingkungan
atau partikel lain di atmosfer 25% memperingatinya sebagai Hari Bumi.
diserap awan 45% diadsorpsi Peringatan yang pertama kali dilakukan
permukaan bumi 5% dipantulkan pada 22 April 1970 di Amerika Serikat
kembali oleh permukaan bumi. Proses atas prakarsa seorang senator yang
efek rumah kaca berawal dari sinar bernama Geylord Nelson itu, bagi
matahari yang menembus lapisan udara pejuang lingkungan hidup merupakan
(atmosfer) dan memanasi permukaan momen untuk mendesak masuknya isu
bumi. Permukaan bumi yang menjadi lingkungan hidup dalam agenda tetap
panas menghangatkan udara yang tepat nasional dan mengingatkan manusia
diatasnya. Karena menjadi ringan, udara akan pentingnya kelestarian lingkungan
panas tersebut naik dan posisinya hidup. Isu dunia tentang lingkungan yang
digantikan oleh udara sejuk. Tanpa efek terhangat saat ini adalah masalah
rumah kaca maka bagian bumi yang pemanasan global (global warming) dan
tidak terkena sinar matahari akan akibat-akibatnya bagi kehidupan
menjadi sangat dingin seperti di dalam manusia
freezer lemari es (-18°C). Mekanisme Pemanasan global adalah
yang sebenarnya menguntungkan kejadian meningkatnya temperatur rata-

50
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Menurut IPCC suhu rata-rata
Pada saat ini, bumi menghadapi global pada permukaan bumi akan
pemanasan yang cepat, yang oleh para meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga
ilmuan dianggap disebabkan aktifitas 11.5 °F) antara tahun 1990 hingga 2100
manusia. Penyebab utama pemanasan . Sebagian besar peningkatan suhu rata-
ini adalah pembakaran bahan bakar rata global sejak pertengahan abad ke-
fosil, seperti minyak bumi, gas alam dan 20 kemungkinan besar disebabkan oleh
batubara yang melepas karbon dioksida meningkatnya konsentrasi gas-gas
(CO2) dan gas-gas lainnya yang dikenal rumah kaca akibat aktivitas manusia
sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. melalui efek rumah kaca. Kesimpulan
Diperkirakan, setiap tahun dilepaskan dasar ini telah dikemukakan oleh
18,35 miliar ton karbon dioksida atau setidaknya 30 badan ilmiah dan
18.350.000.000.000 kg karbon dioksida akademik, termasuk semua akademi
(CO2).Ketika atmosfer semakin kaya sains nasional dari negara-negara G8.
akan gas-gas rumah kaca ini, maka
semakin menjadi insulator yang VI. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
menahan lebih banyak panas dari Seperti diketahui bahwa
matahari yang dipancarkan ke bumi, pemanasan global telah menjadi isu
inilah yang disebut dengan efek rumah internasional. Beberapa dampak dari
kaca. pemanasan global diantaranya adalah
Intergovernmental Panel on sebagai berikut :
Climate Change (IPCC) atau "Panel
Antar Pemerintah Tentang Perubahan a. Suhu global cenderung meningkat
Iklim" adalah suatu panel ilmiah yang Orang mungkin beranggapan
terdiri dari para ilmuwan dari seluruh bahwa Bumi yang hangat akan
dunia. IPCC didirikan pada tahun 1988 menghasilkan lebih banyak makanan
oleh dua organisasi PBB, World dari sebelumnya, tetapi hal ini
Meteorological Organization (WMO) dan sebenarnya tidak sama di beberapa
United Nations Environment Programme tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai
(UNEP) untuk mengevaluasi risiko contoh, mungkin akan mendapat
perubahan iklim akibat aktivitas manusia, keuntungan dari lebih tingginya curah
dengan meneliti semua aspek hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di
berdasarkan pada literatur teknis/ilmiah lain pihak, lahan pertanian tropis semi
yang telah dikaji dan dipublikasikan. kering di beberapa bagian Afrika
Panel ini terbuka untuk semua anggota mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah
WMO dan UNEP. Laporan-laporan dari pertanian gurun yang menggunakan air
IPCC sering dikutip dalam setiap irigasi dari gunung-gunung yang jauh
perdebatan yang berhubungan dengan dapat menderita jika kumpulan salju
perubahan iklim. Badan-badan nasional (snowpac ) musim dingin, yang berfungsi
dan internasional yang terkait dengan sebagai reservoir alami, akan mencair
perubahan iklim menganggap panel iklim sebelum puncak bulan-bulan masa
PBB ini sebagai layak dipercaya. tanam. Tanaman pangan dan hutan

51
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

dapat mengalami serangan serangga terakhir ini. Badai akan menjadi lebih
dan penyakit yang lebih hebat. sering, selain itu, air akan lebih cepat
menguap dari tanah. Akibatnya
b. Perubahan Iklim beberapa daerah akan menjadi lebih
Para ilmuwan memperkirakan kering dari sebelumnya. Angin akan
bahwa selama pemanasan global akan bertiup lebih kencang dan mungkin
terjadi perubahan iklim (climate change), dengan pola yang berbeda. Topan badai
daerah bagian utara dari belahan Bumi (hurricane) yang memperoleh
Utara (Northern Hemisphere) akan kekuatannya dari penguapan air, akan
memanas lebih dari daerah-daerah lain menjadi lebih besar. Berlawanan dengan
di bumi. Akibatnya, gunung-gunung es pemanasan yang terjadi, beberapa
akan mencair dan daratan akan periode yang sangat dingin mungkin
mengecil. Akan lebih sedikit es yang akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak
terapung di perairan utara tersebut. terprediksi dan lebih ekstrem.
Daerah-daerah yang sebelumnya Benua Afrika, Asia, dan Amerika
mengalami salju ringan, mungkin tidak Latin akan menghadapi gejala
akan mengalaminya lagi. Pada menyingkatnya musim tanam,
pegunungan di daerah subtropis, bagian berkurangnya mutu lahan, menghilang
yang ditutupi salju akan semakin sedikit atau rusaknya tanah pertanian, turunnya
serta akan lebih cepat mencair. Musim produksi pertanian, dan semakin
tanam akan lebih panjang di beberapa langkanya air minum. Kekeringan di
area. Suhu pada musim dingin dan Afrika akan memperluas kelaparan dan
malam hari akan cenderung untuk kelangkaan pangan. Asia telah lebih dulu
meningkat. menghadapi bencana banjir, banjir
Daerah hangat akan menjadi lebih bandang, dan longsor, yang akan
lembap karena lebih banyak air yang menyebabkan mewabahnya berbagai
menguap dari lautan.. Hal ini disebabkan penyakit dan kematian. Di Amerika Latin,
karena uap air merupakan gas rumah meningkatnya suhu dan berkurangnya
kaca, sehingga keberadaannya akan keanekaragaman hutan tropis akan
meningkatkan efek insulasi pada menghancurkan komunitas-komunitas
atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih asli. Secara global, meningkatnya
banyak juga akan membentuk awan permukaan air laut akan membanjiri
yang lebih banyak, sehingga akan kawasan-kawasan yang berada dibawah
memantulkan cahaya matahari kembali permukaan laut, meningkatnya ancaman
ke angkasa luar, dimana hal ini akan petir akan mengancam masyarakat
menurunkan proses pemanasan. pesisir, dan semakin panasnya suhu air
Kelembapan yang tinggi akan laut akan menghilangkan cadangan ikan.
meningkatkan curah hujan, secara rata-
rata, sekitar 1 persen untuk setiap c. Peningkatan Permukaan Laut
derajat Fahrenheit pemanasan. Curah Ketika atmosfer menghangat,
hujan di seluruh dunia telah meningkat lapisan permukaan lautan juga akan
sebesar 1 persen dalam seratus tahun menghangat, sehingga volumenya akan

52
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

membesar dan menaikkan tinggi


permukaan laut. Pemanasan juga akan
mencairkan banyak es di kutub,
terutama sekitar Greenland, yang lebih
memperbanyak volume air di laut. Tinggi
muka laut di seluruh dunia telah
meningkat 10 – 25 cm (4 - 10 inchi)
selama abad ke-20, dan para ilmuwan
IPCC memprediksi peningkatan lebih
lanjut 9 – 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad Sumber IPCC, 2007
ke-21. Gambar 2 : Perubahan Tinggi Rara-rata
Perubahan tinggi muka laut akan Muka Laut
sangat memengaruhi kehidupan di
daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 d. Gangguan Ekologis
inchi) akan menenggelamkan 6 persen Hewan dan tumbuhan menjadi
daerah Belanda, 17,5 persen daerah makhluk hidup yang sulit menghindar
Bangladesh dan banyak pulau-pulau. dari efek pemanasan global ini karena
Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir sebagian besar lahan telah dikuasai
akan meningkat. Ketika tinggi lautan manusia. Dalam pemanasan global,
mencapai muara sungai, banjir akibat air hewan cenderung untuk bermigrasi ke
pasang akan meningkat di daratan. arah kutub atau ke atas pegunungan.
Negara-negara kaya akan Tumbuhan akan mengubah arah
menghabiskan dana yang sangat besar pertumbuhannya, mencari daerah baru
untuk melindungi daerah pantainya, karena habitat lamanya menjadi terlalu
sedangkan negara-negara miskin hangat. Akan tetapi, pembangunan
mungkin hanya dapat melakukan manusia akan menghalangi perpindahan
evakuasi dari daerah pantai. Bahkan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke
sedikit kenaikan tinggi muka laut akan utara atau selatan yang terhalangi oleh
sangat memengaruhi ekosistem pantai. kota-kota atau lahan-lahan pertanian
Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan mungkin akan mati. Beberapa tipe
menenggelamkan separuh dari rawa- spesies yang tidak mampu secara cepat
rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa- berpindah menuju kutub mungkin juga
rawa baru juga akan terbentuk, tetapi akan musnah.
tidak di area perkotaan dan daerah yang
sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini e. Dampak Sosial Dan Politik
akan menutupi sebagian besar dari Perubahan cuaca dan lautan
Florida Everglades. dapat mengakibatkan munculnya
penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan panas (heat stroke) dan
kematian. Temperatur yang panas juga
dapat menyebabkan gagal panen
sehingga akan muncul kelaparan dan

53
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

malnutrisi. Perubahan cuaca yang sarana transportasi yang tidak terkontrol


ekstrem dan peningkatan permukaan air selanjutnya akan berkontribusi terhadap
laut akibat mencairnya es di kutub utara penyakit-penyakit saluran pernafasan
dapat menyebabkan penyakit-penyakit seperti asma, alergi, coccidiodomycosis,
yang berhubungan dengan bencana penyakit jantung, paru kronis, dan lain-
alam (banjir, badai dan kebakaran) dan lain.
kematian akibat trauma. Timbulnya
bencana alam biasanya disertai dengan VII. KESIMPULAN
perpindahan penduduk ke tempat- Pemanasan global sudah menjadi
tempat pengungsian dimana sering isu internasional, bahkan keresahan
muncul penyakit, seperti: diare, dunia ini terwujud dalam Protokol Kyoto
malnutrisi, defisiensi mikronutrien, pada Desember 1997. Persetujuan
trauma psikologis, penyakit kulit, dan konferensi itu berlaku mulai 16 Februari
lain-lain. 2005. Protokol Kyoto adalah sebuah
Pergeseran ekosistem dapat amandemen terhadap Konvensi Rangka
memberi dampak pada penyebaran Kerja PBB tentang Perubahan Iklim
penyakit melalui air (waterborne (UNFCCC), yakni sebuah persetujuan
diseases) maupun penyebaran penyakit internasional mengenai pemanasan
melalui vektor (vector-borne diseases). global. Negara-negara yang meratifikasi
Seperti meningkatnya kejadian demam protokol ini berkomitmen untuk
berdarah karena munculnya ruang mengurangi emisi/pengeluaran karbon
(ekosistem) baru untuk nyamuk ini dioksida dan lima gas rumah kaca
berkembang biak. Dengan adanya lainnya. Jika sukses diberlakukan,
perubahan iklim ini maka ada beberapa Protokol Kyoto diprediksi akan
spesies vektor penyakit (eq aedes mengurangi rata-rata pemanasan global
agipty), virus, bakteri, plasmodium antara 0,02°C sampai 0,28°C pada
menjadi lebih resisten terhadap obat tahun 2050.
tertentu. Selain itu bisa diprediksikan Bagaimanapun Indonesia juga
bahwa ada beberapa spesies yang harus ikut mendukung Protokol Kyoto.
secara alamiah akan terseleksi ataupun Sebagai Negara yang masih mempunyai
punah dikarenakan perubahan hutan yang cukup luas negara Indonesia
ekosistem yang ekstrem ini. hal ini juga punya peluang untuk mensukseskan
akan berdampak kepada peningkatan Protokol Kyoto tersebut. Beberapa hal
kasus penyakit tertentu seperti ISPA yang mungkin bisa dilakukan di
(infeksi saluran pernafasan akut), Indonesia antara lain :
kemarau panjang, kebakaran hutan. a. Membatasi emisi karbon dengan
Gradasi Lingkungan yang mengganti sumber energi dari fosil
disebabkan oleh pencemaran limbah dengan sumber energi lainnya
pada sungai juga berkontribusi pada seperti biofuel yang lebih ramah
waterborne diseases dan vector-borne lingkungan
disease. Ditambah pula dengan polusi
udara hasil emisi gas-gas industri dan

54
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

b. Memperbanyak tanaman untuk


menyerap gas rumah kaca yang
berlebih
c. Menjaga, mengelola dan
melestarikan hutan, karena hutan
sangat potensial menyerap gas
rumah kaca
d. Menjaga keseimbangan antara
tingkat polusi dan RTH (Ruang
Terbuka Hijau) di setiap wilayah
e. Menciptakan mesin-mesin industri
dan transportasi yang ramah
lingkungan, termasuk menyediakan
sistem transportasi yang baik
f. Memberi subsidi untuk konversi
bahan bakar industri yang ramah
lingkungan
g. Mendorong penelitian dan
pengembangan bahan bakar
alternatif yang ramah lingkungan.

55
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

DAFTAR PUSTAKA

Harian Jawa Pos, edisi Selasa 10 April 2007, Fenomena Pemanasan Global dan
Pengaruhnya di Indonesia, Jakarta.
Harian Republika, edisi 29 Maret 2007, Pemanasan Global Cairkan Seluruh Es di Bumi,
Jakarta
Hegerl, Gabriele C., 2007,. The Physical Science Basis. Contribution of Working Group I
to the Fourth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate
Change., Journal Climate Change, May 7
Mitchell B.; 1997; Resources and Environmental Management, Addison Wesley
Longman Ltd., UK.
Nururhadi, Surabaya Post edisi 24 April 2006, Ancaman Pemanasan Global, Surabaya
Soden, Brian J, 2005, An Assessment of Climate Feedbacks in Coupled Ocean-
Atmosphere Models, Journal of Climate Change 19 (14): 3354-3360.
Stocker, Thomas F, .2001, Climate Change 2001: The Scientific Basis. Contribution of
Working Group I to the Third Assessment Report of the Intergovernmental Panel
on Climate Change, Journal Climate Change , 20 January
Undang-Undang No. 22 tahun 2001, tentang Minyak dan Gas Bumi
Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup

*) Penulis adalah Pejabat Fungsional Widyaiswara Pusdiklat Migas Cepu.

---oOo--

56

Anda mungkin juga menyukai