GAMBARAN KASUS
A. Pengkajian
Mandau, Bengkalis.
oleh ayah dan kakaknya, klien her op ke 4 terakhir dirawat 2 bulan yang
barang-barang, memukul orang tua, curiga, keluyuran, dan suka main air.
suara-suara pada waktu malam hari menjelang tidur dan kadang siang hari.
Klien mengatkan suara itu muncul saat ia sedan sendiri. Klien mengataka
bulan yang lalu, pengobatan sebelumnya kuran berhasil. Klien minum obat
15
tetapi tidak ada teman untuk bicara, sehingga klien sering sendiri dan
tidak pernah mengalami aniaya fisik atau yang lainnya. Anggota keluarga
klien ada yang mengalami gangguan jiwa yaitu ibu dan adik kandung,
gejalanya sama dengan klien dan pernah di rawat di rumah sakit jiwa.
mengeluhkan sakit perut dan mual. Klien tinggal bersama satu rumah
dengan orang tua dan saudara yang lain. Konsep diri klien yaitu klien
dirumah saja, tidak bekerja dan hanya membantu orang tua dirumah. Peran
membantu orang tua menyapu, cuci piring dan cuci pakaian. Ideal diri
klien mengatakan ingin hidup mandiri, bekerja dan bisa mandiri tanpa
bantuan orang tua. Harga diri klien merasa tidak nyaman dan sulit untuk
berhubungan dengan orang lain karena merasa asing bila bersama orang
lain. Orang yang berarti bagi klien yaitu kakak karena klien merasa lebih
dirinya sakit karena diguna-guna orang lain, klien beragama islam, klien
sering dirukiyah dan dibacakan doa oleh orang tua (ayahnya). Kegiatan
16
ibadah klien sudah lama tidak melaksanakan sholat dan selama dirawat
berinteraksi dengan baik dengan perawat, dan saat bicara klien kurang
selama dirawat klien pernah memukul tempat tidur dan diikat. Klien
merasa putus asa karena klien merasa dirinya di guna-guna oleh orang lain
mengalami halusinasi pada malam hari sebelum tidur atau sedang sendiri.
hal tersebut. Jika klien mengalami halusinasi dia membaca doa-doa sampai
halusinasinya. Klien tidak mengalami waham. Klien saat ini tahu dia ada
di RSJ, orientasi waktu baik dan klien mampu mengenal perawat. Memori
klien tidak mampu mengingat kejadian yang terjadi lebih dari satu bulan.
17
dengan bantuan orang lain. Klien menyalahkan orang lain atas penyakit
½-1.
B. Masalah Keperawatan
Klien mengatakan ia
menyuruhnya marah-marah
melihat hantu
Objektif :
temannya
18
Klien mengatakan ia sedang
marah
Objektif :
tangan mengepal
orang lain
gangguan jiwa.
Objektif :
19
sedang bersama-sama dengan
temannya
C. Pohon Masalah
GANGGUAN SENSORI
PERSEPSI : HALUSINASI
D. Diagnosa Keperawatan
penglihatan
penglihatan.
20
persepsi halusinasi pendengaran dan halusinasi penglihatan kelompok
yang diwakilkan oleh ners muda Y memulai interaksi pada hari Selasa
Rabu tanggal 06 Maret 2019 jam 10.00 WIB kelompok yang diwakili
implementasi sp 2 halusinasi.
21
saling percaya tercapai, klien mampu melakukan tindakan bercakap-
halusinasi.
saat ini, klien mampu melakukan semua yang telah dilatih oleh perawat
dan belum tahu manfaat dan fungsi obat yang diminumnya tersebut.
teratur, nama-nama obat yang diminum oleh klien meliputi warna obat,
22
pendengaran dan halusinasi penglihatan tercapai. Rencana tindak lanjut
sosial.
tanda dan gejala yang dirasakan dan perilaku kekerasan yang dilakukan.
Saat diajak berbicara kontak mata ada, pandangan tajam, klien mampu
memukul tempat tidur itu adalah tanggannya menjadi sakit dan ia diikat
oleh perawat. Klien mampu untuk melakukan latihan nafas dalam saat
23
sebelumnya, klien mampu menyebutkan tanda dan gejala marah serta
akibat dari perilaku marah jika tidak dikontrol dengan benar. Perawat
menanyakan perasaan klien saat ini, klien merasa lebih tenang setelah
dalam. Klien dapat menyebutkan caranya yaitu dengan cara tarik nafas
cara tarik nafas yang benar kepada klien. Setelah diajarkan kembali
bantal/kasur.
24
dengan klien memasukkan kegiatan pukul kasur/bantal ini kedalam
menyebutkan tanda dan gejala marah, akibat marah dan cara tarik nafas
dengan alasan ingin tidur dan mengantuk. Rencana tindak lanjut yaitu
Perilaku Kekerasan.
25