Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI PELAKSANAAN

HALUSINASI PENDENGARAN

Interaksi ke : Nama Klien :


Hari/Tanggal/Jam : Nama Perawat :
A. Kondisi

Klien terlihat tenang , kooperatif, mampu mnejawab semua pertanyaan yang diajukan

B. Diagnosis Keperawatan
Perubahan Persepsi Sensori: Halusinasi
C. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan criteria sebagai berikut.
1) Ekspresi wajah bersahabat
2) Menunjukkkan rasa senang
3) Klien bersedia diajak berjabat tangan
4) Klien bersedia menyebutkan nama
5) Ada kontak mata
6) Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
7) Klien bersedia mengutarakan masalah yang dihadapinya.
b. Membantu klien mengenal halusinasinya
c. Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan menghardik halusinasi
D. Intervensi Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien.
b. Bantu klien mengenal halusinasinya yang meliputi isi, waktu terjadi halusinasi,
frekuensi, situasi pencetus, dan perasaan saat terjadi halusinasi
c. Latih klien untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. Tahapan
tindakan yang dapat dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut.
1) Jelaskan cara menghardik halusinasi
2) Peragakan cara menghardik halusinasi
3) Minta klien memperagakan ulang
4) Pantau penerapan cara ini dan beri penguatan pada perilaku klien yang
sesuai
5) Masukkan dalam jadwal kegiatan klien
E. Strategi Pelaksanaan 1

1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi bapak, bolehkah saya berkenalan dengan bapak ? nama saya
Ratih Emasia Putri, boleh dipanggil Ratih. Saya mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Palangka Raya, saya sedang praktek diruangan ini dari pikul 08.00
WITA – 14.00 WITA siang. Kalau boleh tau nama bapak siapa dan biasanya
senang dipanggil siapa ?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini ? Bagaimana tidurnya tadi malam ? ada
keluhan atau tidak ?”
c. Kontrak
1) Topik
“Apakah bapak tidak keberatan untuk mengobrol dengan saya ? menurut
bapak sebaiknya kita mengobrol tentang apa ya ? bagaiaman jika dengan
suara atau sesuatu yang selama ini bapak dengan atau lihat tetapi tidak
tampak wujudnya ?”
2) Waktu
“Berapa lama kira-kira waktu bapak bisa mengobrol ? Bagaimana kalau
15menit apakah bapak bisa ?”
3) Tempat
“Menurut bapak dimana kita mengobrol yang nyaman ? Bagaimana kalau
ruang tamu ?”

2. Kerja
“ Apakah bapak mendengar suara seperti bisikan ? apa isi kata yang bapak dengar
dari bisikan ? Darimanakah suara tersebut itu datang , apakah ada wujudnya ?
Berapa sering bisikan tersebut datang ? Berapa lama bisikan tersebut terdengar ?
Pada waktu kapan bisikan itu datang ? Disaat situasi seperti apakan bisikan yang
bapak dengar saat bisikan itu datang ? Bagaimana perasaan bapak saat
mendengar bisian tersebut ? Apa yang bapak lakukan saat bisikan itu datang ?
Bagaimana kalau kita belajar cara untuk bisikan itu agar tidak muncul atau pergi
? Ada 4 cara untuk mengatasi suara bisikan itu pertama menghardik kedua
minum obat ketiga bercakap-cakap bersama teman ke 4 spiritual (ibadah) atau
melakukan kegiatan (+) yang sudah terjadwalkan. Bagaimana kalau kita mulai
dengan cara pertama yaitu menghardik.”
“Caranya seperti ini:
1) Saat suara-suara itu muncul, langsung bapak tutup telinga dan katakan
“pergi pergi, kamu tidak nyata, kamu sura palsu” Ulang sampai suara
bisikan hilang. Coba bapak peragakan ulang yang saya ajarkan tadi. Bagus
bapaka sudah mulai bisa…
2) Saat melihat bayangan itu muncul, langsung bapak tutup mata dan katakana
“pergi pergi, kamu tidak nyata, kamu bayangan palsu” Ulang sampai
banyangan menghilang.Coba bapak peragakan ulang yang saya ajarkan tadi.
Bagus bapak sudah mulai bisa…”
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak dengan obrolan kita tadi ? Bapak merasa senang
tidak dengan latihan menghardik kita tadi ?”
b. Evaluasi objektif
“Setelah kita ngobrol atau memperagakan cara menghardik tadi apa yang
dapat bapaka simpul kan. Coba sebutkan cara untuk mencegah
suara/bayangan itu agar tidak muncul ?”
c. Rencana tindak lanjut
“Kalau suara/bayangan itu muncul lagi, silahkan bapak coba cara tersebut.
Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa kita latihannya
?”
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Bapak, bagaimana kalau besok kita mengobrol lagi kembali untuk
mengevaluasi tidakan pertama kita tadi yaitu menghardik suara/bayangan.
Jika bapak sudah bisa kita bisa lanjut ke tindakan kedua yaitu mengenal 6
benar obat.”
2) Waktu
“Kira-kira jam berapa kita mengobrol besok bapak, bagaimana jika setelah
senam pagi jam 09.00 WITA. Apakah bapak bisa ?”
3) Tempat
“Kira-kira dimana tempat yang nyaman untuk kita mengobrol besok ?
Apakah ditempat ini lagi bapak ? Baiklah kalau begitu sampai jumpa besok,
selamat pagi…”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI PENDENGARAN

Interaksi ke : Nama Klien :


Hari/Tanggal/Jam : Nama Perawat :

STRATEGI PELAKSANAAN 2

A. Kondisi klien
DO : Klien tenang
DS : Klien mengatakan sudah tidak mendengar suara-suara yang tidak jelas
B. Diagnosa Keperawatan : halusinasi
C. Tujuan: Agar klien dapat mengontrol halusinasi dengan patuh obat.
D. Intervensi Keperawatan
Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara patuh obat yaitu penggunaan obat
secara teratur (jenis, dosis, waktu, manfaat, dan efek samping)
E. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
F. Fase Orientasi :
 Salam terapeutik : ” Selamat pagi, bapak? Masih ingat saya ?
 Evaluasi validasi : ”Bapak tampak bersemangat pagi ini. Bagaimana perasaannya
hari ini ? sudah siap kita berbincang bincang ? Masih ingat dengan kesepakatan
kita kamaren, apa itu ? Apakah bapak masih mendengar suara- suara yang kita
tidak jelas lagi ?
 Kontrak
Topik :
”Seperti kesepakatan kita kemaren , bagaimana kalau kita sekarang mengobrol
tentang obat-obatan yang bapak minum.”
Tempat :
”Dimana tempat yang menurut bapak cocok untuk kita mengobrol hari ini?
Bagaimana kalua di ruang tamu? Bapak setuju?”
Waktu :
”Kita nanti akan mengobrol kurang lebih 15 menit, bagaimana bapak bisa?”
2. Fase Kerja
”ini obat yang harus diminum oleh mas setiap hari. Obat yang warnanya Kuning ini
namanya clozapine dosisnya 3x 50mg, yang warna biru namanya HLP dosisnya 3x5mg,
dan yang berwarna putih kekuningan THP 3x2mg.Ketiga obat ini diminum 3x1 pagi
siang dan malam. Clozapine gunanya membantu berpikir lebih jelas, HLP gunanya untuk
menangkan pikiran atau mengontrol otot gerak, THP gunanya menteralkan pergerakan
otot diluar kendali. Ketiga obat ini mempunyai efek samping diantaranya mulut kering,
mual, mengantuk, ingin meludah terus, kencing tidak lancar. Sudah jelas Bapak? Obat ini
harus diminum terus, mungkin berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kemudian
bapak jangan berhenti minum obat tanpa sepengetahuan dokter, gejala seperti yang
bapak alami sekarang akan muncul lagi, jadi ada lima hal yang harus diperhatikan oleh
bapak pada saat minum obat yaitu benar obat, benar dosis, benar cara, benar waktu dan
benar frekuensi. Ingat ya pak..”
3. Fase Terminasi
 Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama, saya senag
sekali bapak mau mengobrol dengan saya membahas tentang pengenalan terhadap
obat. Bagaimana perasaan bapak setalah mengobrol dan belajar bersama tadi?”
 Evaluasi obyektif : ”coba bapak jelaskan lagi obat apa yang diminum tadi?
Kemudian berapa dosisnya warna dan kegunaannya...”
 Tindak lanjut : ”saat setelah makan tanyakan pada perawat apakah jam ini ada obat
yang saya minum...”
 Kontrak yang akan datang
Topik:
”bagaimana bapak kalau kita lanjutkan pembelajaran .”
Waktu :
”jam berapa bapak bisa? Bagaimana kalau jam seperti tadi? bapak setuju?”
Tempat :
”Besok kita akan melakukan kegiatan di ruang tamu lagi ya pak.. Terimakasih bapak
sudah mau mengobrol dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI PENDENGARAN

Interaksi ke : Nama Klien :


Hari/Tanggal/Jam : Nama Perawat :

STRATEGI PELAKSANAAN 2

G. Kondisi klien
DO : Klien tenang
DS : Klien mengatakan sudah tidak mendengar suara-suara yang tidak jelas
H. Diagnosa Keperawatan : halusinasi
I. Tujuan: Agar klien dapat mengontrol halusinasi dengan patuh obat.
J. Intervensi Keperawatan
Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara patuh obat yaitu penggunaan obat
secara teratur (jenis, dosis, waktu, manfaat, dan efek samping)
K. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
L. Fase Orientasi :
 Salam terapeutik : ” Selamat pagi, bapak? Masih ingat saya ?
 Evaluasi validasi : ”Bapak tampak bersemangat pagi ini. Bagaimana perasaannya
hari ini ? sudah siap kita berbincang bincang ? Masih ingat dengan kesepakatan
kita kamaren, apa itu ? Apakah bapak masih mendengar suara- suara yang kita
tidak jelas lagi ?
 Kontrak
Topik :
”Seperti kesepakatan kita kemaren , bagaimana kalau kita sekarang mengobrol
tentang obat-obatan yang bapak minum.”
Tempat :
”Dimana tempat yang menurut bapak cocok untuk kita mengobrol hari ini?
Bagaimana kalau di ruang tamu? Bapak setuju?”
Waktu :
”Kita nanti akan mengobrol kurang lebih 15 menit, bagaimana bapak bisa?”
1. Fase Kerja
”ini obat yang harus diminum oleh mas setiap hari. Obat yang warnanya Kuning ini
namanya clozapine dosisnya 3x 50mg, yang warna biru namanya HLP dosisnya 3x5mg,
dan yang berwarna putih kekuningan THP 3x2mg.Ketiga obat ini diminum 3x1 pagi
siang dan malam. Clozapine gunanya membantu berpikir lebih jelas, HLP gunanya untuk
menangkan pikiran atau mengontrol otot gerak, THP gunanya menteralkan pergerakan
otot diluar kendali. Ketiga obat ini mempunyai efek samping diantaranya mulut kering,
mual, mengantuk, ingin meludah terus, kencing tidak lancar. Sudah jelas Bapak? Obat ini
harus diminum terus, mungkin berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kemudian
bapak jangan berhenti minum obat tanpa sepengetahuan dokter, gejala seperti yang
bapak alami sekarang akan muncul lagi, jadi ada lima hal yang harus diperhatikan oleh
bapak pada saat minum obat yaitu benar obat, benar dosis, benar cara, benar waktu dan
benar frekuensi. Ingat ya pak..”
4. Fase Terminasi
 Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama, saya senag
sekali bapak mau mengobrol dengan saya membahas tentang pengenalan terhadap
obat. Bagaimana perasaan bapak setalah mengobrol dan belajar bersama tadi?”
 Evaluasi obyektif : ”coba bapak jelaskan lagi obat apa yang diminum tadi?
Kemudian berapa dosisnya warna dan kegunaannya...”
 Tindak lanjut : ”saat setelah makan tanyakan pada perawat apakah jam ini ada obat
yang saya minum...”
 Kontrak yang akan datang
Topik:
”bagaimana bapak kalau kita lanjutkan pembelajaran .”
Waktu :
”jam berapa bapak bisa? Bagaimana kalau jam seperti tadi? bapak setuju?”
Tempat :
”Besok kita akan melakukan kegiatan di ruang tamu lagi ya pak.. Terimakasih bapak
sudah mau mengobrol dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI PENDENGARAN

Interaksi ke : Nama Klien :


Hari/Tanggal/Jam : Nama Perawat :

STRATEGI PELAKSANAAN 2

M. Kondisi klien
DO : Klien tenang
DS : Klien mengatakan sudah tidak mendengar suara-suara yang tidak jelas
N. Diagnosa Keperawatan : halusinasi
O. Tujuan: Agar klien dapat mengontrol halusinasi dengan patuh obat.
P. Intervensi Keperawatan
Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara patuh obat yaitu penggunaan obat
secara teratur (jenis, dosis, waktu, manfaat, dan efek samping)
Q. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
R. Fase Orientasi :
 Salam terapeutik : ” Selamat pagi, bapak? Masih ingat saya ?
 Evaluasi validasi : ”Bapak tampak bersemangat pagi ini. Bagaimana perasaannya
hari ini ? sudah siap kita berbincang bincang ? Masih ingat dengan kesepakatan
kita kamaren, apa itu ? Apakah bapak masih mendengar suara- suara yang kita
tidak jelas lagi ?
 Kontrak
Topik :
”Seperti kesepakatan kita kemaren , bagaimana kalau kita sekarang mengobrol
tentang obat-obatan yang bapak minum.”
Tempat :
”Dimana tempat yang menurut bapak cocok untuk kita mengobrol hari ini?
Bagaimana kalua di ruang tamu? Bapak setuju?”
Waktu :
”Kita nanti akan mengobrol kurang lebih 15 menit, bagaimana bapak bisa?”
1. Fase Kerja
”ini obat yang harus diminum oleh mas setiap hari. Obat yang warnanya Kuning ini
namanya clozapine dosisnya 3x 50mg, yang warna biru namanya HLP dosisnya 3x5mg,
dan yang berwarna putih kekuningan THP 3x2mg.Ketiga obat ini diminum 3x1 pagi
siang dan malam. Clozapine gunanya membantu berpikir lebih jelas, HLP gunanya untuk
menangkan pikiran atau mengontrol otot gerak, THP gunanya menteralkan pergerakan
otot diluar kendali. Ketiga obat ini mempunyai efek samping diantaranya mulut kering,
mual, mengantuk, ingin meludah terus, kencing tidak lancar. Sudah jelas Bapak? Obat ini
harus diminum terus, mungkin berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kemudian
bapak jangan berhenti minum obat tanpa sepengetahuan dokter, gejala seperti yang
bapak alami sekarang akan muncul lagi, jadi ada lima hal yang harus diperhatikan oleh
bapak pada saat minum obat yaitu benar obat, benar dosis, benar cara, benar waktu dan
benar frekuensi. Ingat ya pak..”
5. Fase Terminasi
 Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama, saya senag
sekali bapak mau mengobrol dengan saya membahas tentang pengenalan terhadap
obat. Bagaimana perasaan bapak setalah mengobrol dan belajar bersama tadi?”
 Evaluasi obyektif : ”coba bapak jelaskan lagi obat apa yang diminum tadi?
Kemudian berapa dosisnya warna dan kegunaannya...”
 Tindak lanjut : ”saat setelah makan tanyakan pada perawat apakah jam ini ada obat
yang saya minum...”
 Kontrak yang akan datang
Topik:
”bagaimana bapak kalau kita lanjutkan pembelajaran .”
Waktu :
”jam berapa bapak bisa? Bagaimana kalau jam seperti tadi? bapak setuju?”
Tempat :
”Besok kita akan melakukan kegiatan di ruang tamu lagi ya pak.. Terimakasih bapak
sudah mau mengobrol dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”
STRATEGI PELAKSANAAN 3

Interaksi ke : Nama Klien :


Hari/Tanggal/Jam : Nama Perawat :

A. Kondisi klien
DO : Klien tenang

DS : Klien mengatakan mendengar ada suara-suara tapi suara itu tidak jelas

B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori : halusinasi

C. Tujuan
Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.

D. Intervensi Keperawatan
Diskusikan dengan klien cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
orang lain.

E. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


a. Fase Orientasi :
 Salam terapeutik : ” Selamat pagi, bapak? Bagaimana kabarnya hari ini? Bapak
masih ingat dong dengan saya? Bapak sudah mandi belum? Apakah bapak sudah
makan?
 Evaluasi validasi : ”bagaimana perasaan bapak hari ini? Kemarin kita sudah
berdiskusi tentang halusinasi, apakah bapak bisa menjelaskan kepada saya
tentang isi suara-suara yang bapak dengar dan apakah bapak bisa
mempraktekkan cara mengontrol halusinasi yang pertama yaitu dengan
menghardik?”
 Kontrak :
Topik :
”sesuai dengan kontrak kita kemarin, kita akan berbincang-bincang di ruamg
tamu mengenai cara-cara mengontrol suara yang sering bapak dengar dulu agar
suara itu tidak muncul lagi dengan cara yang kedua yaitu bercakap-cakap dengan
orang lain.
Waktu :
Berapa lama kita akan bincang-bincang, bagaimana kalau 10 menit saja,
bagaimana bapak setuju?”
Tempat :
”dimana tempat yang menurut bapak cocok untuk kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di ruang tamu? bapak setuju?”

b. Fase kerja
 ”kalau bapak mendengar suara yang kata mas kemarin mengganggu dan
membuat bapak jengkel. Apa yang mas lakukan pada saat itu? Apa yang telah saya
ajarkan kemarin apakah sudah dilakukan?”
 ”cara yang kedua adalah bapak langsung pergi ke perawat. Katakan pada perawat
bahwa bapak mendengar suara. Nanti perawat akan mengajak bapak mengobrol
sehingga suara itu hilang dengan sendirinya.

c. Fase terminasi
 Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama. Saya
senang sekali bapak mau berbincang-bincang denagan saya. Bagaimana
perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang?”
 Evaluasi obyektif : ”jadi seperti yang bapak katakan tadi, cara yang bapak pilih
untuk mengontrol halusinasinya adalah......
 Tindak lanjut : ”nanti kalau suara itu terdengar lagi, bapak terus praktekkan
cara yang telah saya ajarkan agar suara tersebut tidak menguasai pikiran
bapak.”
 Kontrak yang akan datang :
Topik :
”bagaimana kalau besok kita lanjutkan pembelajaran.”
waktu :
”jam berapa bapak bisa? Bagaimana kalau besok jam 09.00 bapak setuju?”
tempat :
”besok kita berbincang-bincang di sini atau tempat lain? Termakasih bapak
sudah berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”
STRATEGI PELAKSANAAN 3

Interaksi ke : Nama Klien :


Hari/Tanggal/Jam : Nama Perawat :

F. Kondisi klien
DO : Klien tenang

DS : Klien mengatakan mendengar ada suara-suara tapi suara itu tidak jelas

G. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori : halusinasi

H. Tujuan
Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.

I. Intervensi Keperawatan
Diskusikan dengan klien cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
orang lain.

J. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


a. Fase Orientasi :
 Salam terapeutik : ” Selamat pagi, bapak? Bagaimana kabarnya hari ini? Bapak
masih ingat dong dengan saya? Bapak sudah mandi belum? Apakah bapak sudah
makan?
 Evaluasi validasi : ”bagaimana perasaan bapak hari ini? Kemarin kita sudah
berdiskusi tentang halusinasi, apakah bapak bisa menjelaskan kepada saya
tentang isi suara-suara yang bapak dengar dan apakah bapak bisa
mempraktekkan cara mengontrol halusinasi yang pertama yaitu dengan
menghardik?”
 Kontrak :
Topik :
”sesuai dengan kontrak kita kemarin, kita akan berbincang-bincang di ruamg
tamu mengenai cara-cara mengontrol suara yang sering bapak dengar dulu agar
suara itu tidak muncul lagi dengan cara yang kedua yaitu bercakap-cakap dengan
orang lain.
Waktu :
Berapa lama kita akan bincang-bincang, bagaimana kalau 10 menit saja,
bagaimana bapak setuju?”
Tempat :
”dimana tempat yang menurut bapak cocok untuk kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di ruang tamu? bapak setuju?”

b. Fase kerja
 ”kalau bapak mendengar suara yang kata mas kemarin mengganggu dan
membuat bapak jengkel. Apa yang mas lakukan pada saat itu? Apa yang telah saya
ajarkan kemarin apakah sudah dilakukan?”
 ”cara yang kedua adalah bapak langsung pergi ke perawat. Katakan pada perawat
bahwa bapak mendengar suara. Nanti perawat akan mengajak bapak mengobrol
sehingga suara itu hilang dengan sendirinya.

c. Fase terminasi
 Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama. Saya
senang sekali bapak mau berbincang-bincang denagan saya. Bagaimana
perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang?”
 Evaluasi obyektif : ”jadi seperti yang bapak katakan tadi, cara yang bapak pilih
untuk mengontrol halusinasinya adalah......
 Tindak lanjut : ”nanti kalau suara itu terdengar lagi, bapak terus praktekkan
cara yang telah saya ajarkan agar suara tersebut tidak menguasai pikiran
bapak.”
 Kontrak yang akan datang :
Topik :
”bagaimana kalau besok kita lanjutkan pembelajaran.”
waktu :
”jam berapa bapak bisa? Bagaimana kalau besok jam 09.00 bapak setuju?”
tempat :
”besok kita berbincang-bincang di sini atau tempat lain? Termakasih bapak
sudah berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”
STRATEGI PELAKSANAAN 3

Interaksi ke : Nama Klien :


Hari/Tanggal/Jam : Nama Perawat :

K. Kondisi klien
DO : Klien tenang

DS : Klien mengatakan mendengar ada suara-suara tapi suara itu tidak jelas

L. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori : halusinasi

M. Tujuan
Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.

N. Intervensi Keperawatan
Diskusikan dengan klien cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
orang lain.

O. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


a. Fase Orientasi :
 Salam terapeutik : ” Selamat pagi, bapak? Bagaimana kabarnya hari ini? Bapak
masih ingat dong dengan saya? Bapak sudah mandi belum? Apakah bapak sudah
makan?
 Evaluasi validasi : ”bagaimana perasaan bapak hari ini? Kemarin kita sudah
berdiskusi tentang halusinasi, apakah bapak bisa menjelaskan kepada saya
tentang isi suara-suara yang bapak dengar dan apakah bapak bisa
mempraktekkan cara mengontrol halusinasi yang pertama yaitu dengan
menghardik?”
 Kontrak :
Topik :
”sesuai dengan kontrak kita kemarin, kita akan berbincang-bincang di ruamg
tamu mengenai cara-cara mengontrol suara yang sering bapak dengar dulu agar
suara itu tidak muncul lagi dengan cara yang kedua yaitu bercakap-cakap dengan
orang lain.
Waktu :
Berapa lama kita akan bincang-bincang, bagaimana kalau 10 menit saja,
bagaimana bapak setuju?”
Tempat :
”dimana tempat yang menurut bapak cocok untuk kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di ruang tamu? bapak setuju?”

b. Fase kerja
 ”kalau bapak mendengar suara yang kata mas kemarin mengganggu dan
membuat bapak jengkel. Apa yang mas lakukan pada saat itu? Apa yang telah saya
ajarkan kemarin apakah sudah dilakukan?”
 ”cara yang kedua adalah bapak langsung pergi ke perawat. Katakan pada perawat
bahwa bapak mendengar suara. Nanti perawat akan mengajak bapak mengobrol
sehingga suara itu hilang dengan sendirinya.

c. Fase terminasi
 Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama. Saya
senang sekali bapak mau berbincang-bincang denagan saya. Bagaimana
perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang?”
 Evaluasi obyektif : ”jadi seperti yang bapak katakan tadi, cara yang bapak pilih
untuk mengontrol halusinasinya adalah......
 Tindak lanjut : ”nanti kalau suara itu terdengar lagi, bapak terus praktekkan
cara yang telah saya ajarkan agar suara tersebut tidak menguasai pikiran
bapak.”
 Kontrak yang akan datang :
Topik :
”bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara mengontrol
halusinasi dengan cara yang ketiga yaitu menyibukkan diri dengan kegiatan
yang bermanfaat.”
waktu :
”jam berapa bapak bisa? Bagaimana kalau besok jam 09.00 bapak setuju?”
tempat :
”besok kita berbincang-bincang di sini atau tempat lain? Termakasih bapak
sudah berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”

Anda mungkin juga menyukai