Kelompok 9
Muhammad Sidik
Nurul Fitria Oktaviani
Ratih Emasia Putri
Raupini
PENGERTIAN
Tidur adalah kondisi tidak sadar dan bekerjanya otot yang terjadi secara
periodik, dengan kata lain adanya hubungan dengan lingkungan dalam kondisi
tidur, kecuali oleh suatu stimulus.
Gangguan tidur merupakan suatu kondisi yang jika tidak diobati, secara
umum akan menyebabkan gangguan tidur malam yang mengakibatkan
munculnya salah satu dari ketiga masalah berikut; insomnia; gerakan atau
sensasi abnormal dikala tidur atau ketika terjaga di tengah malam; atau rasa
mengantuk yang berlebihandi siang hari (naylor dan aldrich, 1994).
Lanjutan ......
Tidur yang tidak adekuat dan kualitas tidur yang buruk pada lansia dapat mengakibatkan
gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologi. Dampak fisiologi meliputipenurunan aktifitas
sehari-hari, rasa lelah, lemah, proses penyembuhan lambat, daya tahan tubuh menurun,
ketidakstabilan tannda vital (briones et al,1996). Sedangkan dampak psikologis meliputi
perubahan pada suasana kejiwaan, cemas, tidak konsentrasi, koping tidak efektif, dan lesu
(lanywati,2001).
Akibat gangguan tidur, depirivasi tidur, dan rasa ngantuk yaitu penurunan produktivitas,
penurunan performa kognitif, peningkatan kemungkinan kecelakaan, resiko morbiditas, dan
mortalitas yang tinggi, dan penurunan kualitas hidup. Selain itu, muncul juga ketidakbahagiaan,
dicekam kesepian dan yang terpenitng mengakibatkan penyakit-penyakit degeneratif yang
sudah diderita mengalami eksaserbasi akut, perburukan dan menjadi tidak terkontrol.
PENYEBAB
Selama penuaan, pola tidur mengalami perubahan-perubahan yang khas yang membedakannya dari orang-orang yang lebih
muda. Perubahan-perubahan tersebut mencakup kelatenan tidur terbangun pada dini hari, dan peningkatn jumlah tidur siang. Jumlah
waktu yang dihabiskan untuk tidur yang lebih dalam juga menurun. Terdapat suatu hubungan antara peningkatan terbangun selama
tidur dengan jumlah total waktu yang dihabiskan untuk terjaga di malam hari. Hal tersebut tampak sedbagai pengaturan tidur
sirkadian yang efektif.
Di antara lansia yang sehat, beberapa diantaranya mengalami gejala-gejala yang terkait dengan perubahan tidur dan distribusi
tidur serta perilaku terjaga. Namun, banyak juga lansia yang mengalami berbagai masalah medis dan psikososial yang mengalami
gangguan tidur. Kondisi-kondisi tersebut antara lain:
A. penyakit psikiatrik, terutama depresi.
B. Penyakit alzheimer dan penyakit degeneratif neuro lainnya.
C. Penyakit kardiovaskuler dan perawatan pasca operasi bedah jantung.
D. Inkompetensi jalan napas atas.
E. Penyakit paru.
F. Sindrom nyeri.
G. Penyakit prostatik.
H. Endokrinopati
Macam-macam Gangguan Tidur
1. Insomnia
Insomnia adalah ketakmampuan untuk tidur walaupun ada keinginan
untuk melakukannya. Lansia rentan terhadap insomnia karena adanya
perubahan pola tidur, biasanya menyerang tahap 4 (tidur dalam). Keluhan
insomnia mencakup ketidak mampuan untuk kembali tertidur, sering
terbangun, ketidakmampuan untuk kembali tidur dan terbangun pada dini hari.
Karena insomnia merupakan gejala, maka perhatian harus diberikan pada
faktor-faktor biologis, emosional, dan medis yang berperan, juga pada
kebiasaan tidur yang buruk
Lanjutan...
2. Hipersomnia
Hipersomnia dicirikan dengan tidur lebih dari 8 atau 9 jam periode 24 jam, dengan
keluhan tidur berlebihan. Penyebab hiperinsomnia masih bersifat sspekulatif tetapi
dapat berhubungan dengan ketidakefektifan, gaya hiduo yang membosankan, atau
depresi. Orang tersebut dapat menunjukkan mengantuk di siang hari yang persisten,
mengalami “serangan tidur”, tampak mabuk atau komatose, atau mengalami
mengantuk pascaensefalitik. Keluhan keletihan, kelemahan, dan kesulitan mengingat
atau belajar merupakan hal yang sering terjadi.
Lanjutan.....
3. Apne tidur
Apnea tidur adalah berhentinya pernapasan selama tidur. Gangguan ini
di identifikasi dengan gejala “mendengkur, berhentinya pernapasan minimal
10 detik, dan rasa kantuk di siang hari yang luar biasa. Selama tidur,
pernapasan dapat berhenti paling banyak 300 kali, dan episode apnea dapat
berakhir dari 10 sampai 90 detik. Pria dewasa dengan riwayat mendengkur
yang keras dan intermiten, yang juga obesitas dengan leher yang pendek dan
besar biasanya beresiko mengalami apnea tidur.
Cara mengatasi gangguan tidur pada lansia