Anda di halaman 1dari 7

PEMBAHASAN

1. Leaflet
1.1. Pengertian Leaflet
Leaflet memiliki ukuran yang lebih kecil dari pada brosur, akan tetapi memiliki desain yang
lebih rumit dan berwarna dari pada flyer. Leaflet pada umumnya dibaca dengan cepat, sekilas
leaflet memiliki fungsi dan definisi yang sama dengan selebaran.(Vincent, 2016).

1.2. Tujuan Leaflet


Leaflet pada umumnya diletakkan di tempat-tempat umum dan gampang terlihat. Hal ini
disebabkan oleh karakteristik leaflet yang memang khusus didesain untuk dibaca secara cepat
oleh penerimanya (Vincent, 2016).

1.3. Kelebihan dan Kekurangan Leaflet


Kelebihan leaflet yaitu Penyajian leaflet dapat dikatakan simpel dan ringkas. Leaflet dapat
didistribusikan dalam berbagai kesempatan. Desainnya yang simpel tersebut membuat
penerima tidak membutuhkan banyak waktu dalam membacanya (Vincent, 2016).

Sedangkan kekurangan leaflet yaitu Informasi yang disajikan sifatnya terbatas dan kuraang
spesifik. Desain yang digunakan harus menyoroti fokus-fokus tertentu yang diinginkan.
Sehingga, dalam leaflet kita tidak dapat terlalu banyak memainkan banyak tulisan dan hanya
memuat sedikit gambar pendukung (Vincent, 2016).

2. Pamflet
2.1. Pengertian Pamflet
Pamflet adalah sebuah tulisan yang berisi tentang suatu informasi yang terdiri dari tulisan
termasuk gambar didalamnya yang umumnya dibuat pada selebaran dan tidak dijilid atau
dibukukan. Didalam pamflet sendiri penggunaan gambar tidak wajib disertakan, gambar
hanya dijadikan tambahan untuk lebih menarik minat orang-orang dengan pamflet yang
diberikan (Maulana, 2015).

Pamflet umumnya digunakan sebagai media promosi bagi beberapa perusahaan untuk
memperkenalkan produknya ke masyarakat. Banyak yang menggunakannya sebagai sarana
promosi karena selain menghemat pengeluaran juga mudah dibuat, hanya memerlukan
keterampilan berbahasa yang baik serta menarik. (Maulana, 2015).
Tujuan dari pamflet sendiri berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, tergantung
pamflet jenis apa yang dibuat. Misalnya Pamflet tentang promosi, maka memiliki tujuan
untuk memberikan informasi mengenaiproduk, berbeda dengan pamflet tentang agama,
biasanya berisi tentang ilmu-ilmu agama (Maulana, 2015).

2.2. Ciri-ciri Pamflet


Pamflet memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut:
a. Menggunakan bahasa yang singkat, padat dan jelas
b. Bersifat persuasif, artinya berisi ajakan untuk membeli produk atau mentaati sesuatu.
c. Ditulis dengan jelas supaya mudah dibaca
d. Hal-hal yang disampaikan biasanya mengenai hal-hal baru atau terupdate (Maulana,
2015).

2.3. Jenis-Jenis pamflet


Berikut ini beberapa jenis pamflet:
a. Pamflet Politik, berisi mengenai hal-hal yang berbau politik seperti ajakan untuk memilih
calon-calon pemimpin dan lainnya.
b. Pamflet Pendidikan, berisi tentang informasi-informasi yang berhubungan dengan dunia
pendidikan seperti contohnya acara seminar, lomba-lomba akademik dan lainnya.
c. Pamflet Niaga, berisi mengenai informasi mengenai produk-produk, disertai dengan
kalimat ajakan untuk membeli produk tersebut.
d. Pamflet kegiatan, berisi tentang berbagai acara atau kegiatan seperti misalnya seminar,
pentas seni dan lainnya (Maulana, 2015).

Promosi dengan brosur/flyer dinilai masih cukup efektif dan tentunya efisien karena berbagai
alasan,
diantaranya :

· Biaya yang dikeluarkan lebih murah dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
· Membangun kedekatan langsung kepada calon konsumen.
· Memungkinkan si calon konsumen lebih mengingat produk yang ditawarkan dengan
menyimpan brosur/flyer ini.
Dan jangan salah, perusahaan-perusahaan besar yang sering promosi di Televisi dan Internet
pun masih sering menyebar brosur/flyer, seperti perusahaan motor, rokok, jasa keuangan, dan
elektronik,
apalagi jika mereka baru saja membuat variasi produk baru, dijamin promosi yang mereka
lakukan juga akan semakin gencar. Ini membuktikan bahwa promosi dengan brosur/flyer
masihlah ampuh.
Jadi, tak perlu ragu mempromosikan usaha anda lewat media brosur/flyer ini, just do it!

Namun yang perlu anda perhatikan, tidak semua promosi dengan brosur/flyer ini dapat
berjalan lancar, efektif dan efisien sehingga bisa berdampak pada peningkatan omzet
penjualan. Banyak pelaku bisnis yang salah dalam menggunakan alat promosi ini, kesalahan
yang sering terjadi yaitu:

1. Desain brosur/flyer tidak menarik calon konsumen.


2. Penyebarannya tidak tepat sasaran target market.
3. Penyebarannya tidak pada tempat yang seharusnya.
4. Penyebarannya tidak pada waktu yang tepat.
Nah, sekarang pertanyaannya bagaimana cara agar promosi dengan brosur/flyer ini dapat
berjalan lancar, efektif, efisien, dan dapat meningkatkan penjualan dan omzet usaha anda.
Ada beberapa tips berkaitan dengan hal ini, apa sajakah itu? Simak ulasannya berikut ini:

1. Buat Desain Brosur/Flyer yang Menarik, Jelas, dan Mudah Dipahami


Desain yang menarik
Sesuatu yang menarik pasti akan menarik perhatian, itulah hukum alam. Dalam dunia
pemasaran bisnis juga begitu, kalau anda melihat iklan yang menarik pasti anda juga tertarik,
alhasil anda akan mengingat sebuah produk yang menarik tersebut, dan kemungkinan di masa
depan untuk membeli akan besar. Menarik ini bisa berasal dari berbagai sudut, misalnya
desain yang menawan, lucu menggelitik, gambar bagus (misalnya model dalam brosur
orangnya cantik atau ganteng), dan sebagainya. Jadi langkah awal, buatlah brosur semenarik
mungkin yang sesuai dengan target anda.
Isi brosur/flyer menjelaskan produk secara singkat dan padat
Desain yang menarik saja belumlah cukup, karena desain yang menarik hanya akan menjadi
hiburan semata tanpa memberikan hal positif bagi anda. Jangan membuat TM bosan
dengan tulisan yang bertele-tele, buatlah informasi produk atau jasa yang dijual agar mudah
dipahami dengan cepat. Melalui bodycopy/tulisan yang komunikatif, bangkitkan kebutuhan
TM terhadap produk yang akan dijual. Selain itu cantumkan hal-hal pokok dari produk atau
jasa yang ditawarkan, misalkan harga, keunggulan produk, bagaimana cara belinya, boleh
juga diberikan diskon jika memungkinkan, serta informasi-informasi yang diperlukan
lainnya.
Headline langsung menjelaskan keunggulan produk
5 detik pertama adalah saat yang menentukan bagi Target Market (TM) untuk menangkap
produk apa yang dijual serta keunggulan utamanya. Headline dansubheadline (bila ada) serta
visual harus dapat men-triger ( mendorong ) minatTM Misal, Jerawat ga datang lagi! Buktiin
deh! (Produk anti jerawat), ……. Dengan headline dan visual tersebut membuat orang
dibawa untuk melihat isi brosur secara keseluruhan.
Mengajak TM untuk segera action
Jangan lupa informasi produk sedetail apapun tidak akan ada gunanya bila TM tidak diajak
untuk action. Misal,… Ayo kapan lagi anda bisa dapat produk seperti ini, mumpung promosi
buruan datang! Atau …. segera kunjungi sekarang juga, dapatkan hadiah menarik untuk 25
orang pertama.
Grafis dan artistic
Warna: Jangan terlalu ramai sehingga membuat TM tidak fokus. Sebaiknya warna dibuat
yang
“eye catching” agar brosur dapat menarik perhatian. Dan jangan pucat yang membuat TM
jadi malas mengambilnya atau menerimanya. Lay out atau tata letak: Disusun sesuai
flow/alur baca sehingga TM tidak muter-muter dalam melihat informasi pada brosur/flyer.
Alamat tempat usaha atau perusahaan
Untuk penutup jangan lupa cantumkan alamat, no telpon atau email dimana produk atau jasa
bisa didapatkan atau dapat dikunjungi TM.
2. Sebar Brosur/Flyer ke Target Market, Calon Pelanggan di Waktu yang Tepat
Meskipun biaya pembuatan brosur tergolong murah jika dibandingkan media promosi
lainnya,
namun jika tidak tepat sasaran akan sama halnya dengan membuang uang secara percuma.

Agar omset meningkat, sebaiknya tentukan terlebih dahulu siapa yang akan menjadi target
market anda secara demografi. Kelompokan pelanggan potensial Anda berdasarkan jenis
kelamin, usia, agama, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan faktor demografi lainnya.
Anda tidak perlu menggunakan semua contoh diatas, yang penting sudah mendefinisikan
siapa pelanggan potensial Anda.
Disamping itu juga anda sudah menentukan target market anda berdasarkan geografi.
Tentukanlah lokasi mana saja yang dijangkau oleh bisnis Anda. Ada banyak cara untuk
menentukan lokasi yang akan menjadi target pasar. Misalnya berdasarkan daerah tertentu atau
radius tertentu atau mungkin kota tertentu. Usahakan jangan mendefinisikan target lokasi
terlalu umum atau luas. Membuat prioritas lokasi dan demografi akan memudahkan anda
dalam membuat strategi pemasaran produk.
Misalnya untuk target pelanggan mahasiswa, rumah tangga, atau perusahaan. Penentuan
target
market ini dipilih berdasarkan pasar yang paling potensial dan bisa dijangkau dalam jangka
pendek.

Contohnya, seandainya pasar yang paling potensial adalah mahasiswa, karena lokasi bisnis
ada
didekat kampus, atau sekolah, maka penyebaran brosur/flyer dapat dilakukan di kampus atau
di sekolah yang akan kita jadikan target market tersebut. Sedangkan apabila rumah tangga
memiliki pasar yang paling potensial, maka kita menyebarkan brosur ke dalam kompleks
perumahan.
Dan jika targetnya karyawan bisa kita sebarkan ke perkantoran atau kantin, resto/café tempat
nongkrong eksmud/karyawan.
Anda juga bisa melakukan penyebaran brosur pada seminar atau pameran yang sesuai dengan
target market anda, misalnya pada pameran komputer, walaupun anda tidak menjadi peserta
di
pameran tersebut anda bisa mencetak brosur/flyer lalu membagikannya di area parkir
kendaraan
Karena umumnya orang yang datang ke pameran tersebut pasti sedang mencari info terkini
tentang dunia komputer. Atau bisa juga anda menyisipkan brosur/flyer ke dalam surat
kabar/tabloid yang sesuai dengan target pelanggan anda.
Selain itu, penyebaran brosur/flyer harus disesuaikan dengan tempat dan waktu yang tepat.
Target anda tersebut bisa menjadi sia-sia jika anda tidak menyesuaikan tempat dan waktu
yang baik. Apa maksudnya? Begini, sebuah keramaian itu belum tentu sesuai dengan produk
yang anda tawarkan. Misalkan, ada sebuah ujian CPNS, pastilah ramai sekali, sedangkan
anda
menyebar brosur dengan produk makanan, apakah cocok? Apakah maksimal? Saya rasa
tidak.
Beda lagi jika anda menawarkan sebuah buku dengan judul “Rahasia lulus CPNS” nah ini
baru tepat.

Contoh lain, anda punya produk kredit motor, target anda adalah semua kalangan mulai dari
dewasa hingga manula, pria dan wanita, kemudian anda menyebar brosur di jalan raya
(seperti yang banyak anda lihat), apakah efektif? Menurut saya tidak, karena orang yang
sedang
berkendara itu kurang maksimal dalam memperhatikan tawaran seperti brosur dan sebagainya
karena mereka bisa saja sedang tergesa-gesa dan lebih butuh konsentrasinya untuk
berkendara.
Anda juga harus memikirkan, kondisi orang seperti apa yang membutuhkan kredit dalam
membeli motor, apakah kalangan atas, menengah, atau kalangan bawah, kemudian tentukan
lingkungan di mana mereka bergaul.
Kesan di Lapangan
Ketika anda atau pegawai anda menyebarkan brosur, setidaknya anda atau pegawai pasti
akan berucap, bertingkah laku, dan berekspresi. Ini sangatlah penting, sebisa mungkin
tunjukkan kesan yang baik kepada si penerima brosur. Dengan memberikan kesan yang baik,
respon dari calonkonsumen juga pasti baik, ini merupakan langkah awal dalam membangun
komunikasi yang baik dengan konsumen. Ketika memberikan brosur tersebut, setidaknya
berilah salam, berucap maaf karena mengganggu, dan ceritakan secara ringkas tentang
produk yang anda tawarkan beserta keunggulan-keunggulannya.
Tapi ingat, jika konsumen menanyakan perbandingan kelebihannya dengan produk pesaing,
jangan pernah mencela produk pesaing tersebut. Hal ini malah akan menghinakan produk
anda sendiri dan konsumen juga akan merasakan ilfil (ilang fealing) dan risih. Karena itulah,
daripada menghina mending anda mempersiapkan deskripsi yang memikat dari produk anda
ketimbang produk pesaing.
Mungkin anda juga perlu melakukan promosi yang dapat menarik pelanggan baru yaitu
dengan
cara melakukan demo di depan counter anda, atau kegiatan promosi lainnya dengan tujuan
konsumen mau datang, dan mencoba produk/jasa yang anda jual.
Menyebarkan lebih banyak
Sia sia rasanya jika brosur yang sudah anda buat tidak diinformasikan kepada Target Market.
Semakin banyak brosur yang anda sebarkan semakin kuat “Brand Image” produk atau jasa
anda yang otomatis tentunya akan meningkatkan penjualan anda. Berdasarkan survey dari
penyebaran sebuah brosur, dari 5000 brosur yang dicetak kemudian diletakan disebuah
tempat umum diatas meja, ada 10% orang yang lewat tertarik mengambilnya, dan dari 10%
orang yang mengambil brosur tadi itu memutuskan untuk membelinya, itu artinya ada 50
orang konsumen membeli produk atau jasa yang ditawarkan pada brosur itu. Hal itu berlaku
jika brosur diletakkan saja di sebuah meja di keramaian, bayangkan jika brosur/flyer yang
anda cetak dan langsung anda bagikan ke tangan calon konsumen….dari 5000 brosur/flyer
yang anda cetak dan bagian langsung kepada konsumen,kemungkinan ada 10%-nya atau 500
orang yang memutuskan untuk membeli produk atau jasa anda. Jadi, dengan menyebarkan
lebih banyak brosur/flyer maka membuat banyak orang mengetahui tentang produk/jasa yang
anda jual dan akan mendatangkan banyak keuntungan bagi bisnis anda.
3. Pengukuran dan Evaluasi
Setelah semua hal diatas telah dilakukan step by stepnya, untuk mengetahui apa saja
perkembangan yang terjadi pada usaha anda setelah melakukan aktifitas promosi tersebut,
terakhir yang perlu anda lakukan adalah Evaluasi dan Pengukuran. Yang mana Evaluasi dan
Pengukuran ini selalu menjadi agenda yang tidak bisa ditinggalkan dari setiap aktifitas bisnis,
termasuk dalam promosi menyebar brosur ini. Anda harus membuat pengukuran dan
penilaian, apakah kegiatan promosi dengan brosur yang anda lakukan sudah baik atau belum,
kemudian evaluasi kekurangan-kekurangan yang anda temukan. Ingat, pengukuran dan
penilaian ini kurang tepat jika dilakukan oleh orang yang merancang kegiatan promosi via
brosur ini, kenapa? Yah karena orang tersebut yang membuat pasti juga akan merasa sudah
baik apa yang dibuatnya, seperti halnya anda menilai diri anda sendiri, pastilah kurang tepat.
Jadi, bagaimana anda melakukan pengukuran dan penilaian? Mudah saja, jika memungkinkan

ajaklah konsumen anda untuk menilai brosur yang anda jadikan alat pemasar tadi. Ajaklah dia

mengomentari kegiatan penyebaran brosur anda, mulai dari design brosur, waktunya apakah
mengganggu atau tidak, serta hal-hal lainnya yang dirasa perlu. Dari komentar-komentar
tersebut, anda bisa melakukan evaluasi dan menyempurnakan apa yang belum sempurna.

Oke, mungkin itu saja ulasan tentang cara Meningkatkan Omzet Melalui Penyebaran
Brosur/Flyer yang dapat kami berikan kepada anda. Semoga pembahasan diatas dapat
menambah pengetahuan dan wawasan anda dan tentunya bermanfaat bagi perkembangan
bisnis anda.

Anda mungkin juga menyukai