JUDUL
1.1 Struktur Umum dan Fungsi Batang
1.2 Modifikasi Batang
1.3 Perkembangan Batang, Pola Percabangan dan Arsitektur Pohon
II. TUJUAN
1.1 Mempelajari struktur umun batang dan fungsinya pada tumbuhan dikotil
dan monokotil
1.2 Mempelajari berbagai struktur batang yang telah mengalami modifikasi
karena mempunyai fungsi khusus
1.3 Mempelajari perkembangan batang, pola percabangan dan arsitektur
pohon
III. DASAR TEORI
Organon nutrivum caulis atau organ tumbuhan yang berbentuk batang
biasanya ada yang beruas-ruas atau internodia dan berbuku-buku (nodi),pada
batang ini akan tumbuh daun-daunan,bunga dan buah sesuai dengan
ketentuan,ketertiban dan keteraturan jenis tumbuhannya,pada umumnya
batang tidak begitu banyak berchlorophyl. Batang yang lazim disebut juga
tubuh tumbuhan,pada sebagian besar tumbuhan terletak diatas permukaan
tanah atau katakanlah pada tanahbagian permukaan,namun tidak sedikit pula
tumbuhan yang pada batangnya berada di bawah permukaan tanah atau di
dalam tanah. Tentang internodia (ruas-ruas batang) dan nodi (buku-buku
batang) pada tumbuhan ada yang tampak jelas dengan apabila kita
perhatikan,misalnya pada batang tumbuhan familia gramineae,seperti:
Bambusa sp,oryza sativa,pada tumbuhan rotan (colamus sp),areca
catechu,arega pinnata,cocos nucifera,dan lain-lain. Pada familia pandancea
misalnya tumbuhan pandan besar (pandanus tectorius dan lain-lain),selain
yang tampak dengan jelas pada tumbuhan tertentu ada pula yang sukar terlhat
internodia dan atau nodinya terutama pada tumbuhan yang batangnya
bercabang-cabang dengan mata telanjang memang sukar dibuktikan tentang
adanya internodia dan nodi tersebut akan setapai secara anatomis hal-hal itu
dapat diperlihtakan dengan sewajarnya (Sutedjo dan kartasapoetra,1989).
Suatu pandangan yang disederhanakan mengenai fungsi tumbuhan
adalah sebagai berikut akar menyerap air,mineral,dan bahkan sejumlah
karbon dioksida (dalam bentuk HC03-) dari tanah sedangkan daun
menggunakan zat-zat tersebut untuk membuat nutrien-nutrien organik yang
diperlukan tumbuhan,dengan demikian batang dapat dipandang sebagai
penghubung antara akar dengan daun,akan tetapi batang sebenarnya memiliki
fungsi lebih dari itu,seringkali sebagian besar tubuh tumbuhan terdiri atas
batang,yang berperan dalam menyangga posisi daun,melakukan fotosintesis
(terutama pada tumbuhan herba yang tidak berkayu),menstranspor zat-zat
mentah dan produk-produk fotosintesis primer dan sekunder yang telah
selesai dibuat dan menyimpan zat-zat makanan. Batang dan cabang-
cabangnya beserta sistem daunnya menyusun bagian tumbuhan yang disebut
shoot (taruk) pada tumbuhan semusim (annual) misalnya herba,keseluruhan
tumbuhan mati hanya setelah satu musim tumbuh,sedangkan pada tumbuhan
dua tahunan (biennial) misalnya wortel keseluruhan tumbuhan bisa mati dan
tumbuh lagi pada musim yang kedua,pada kebanyakan tumbuhan bertahun
(perennial) batang terus tumbuh selama siklus hidup dan menebal pada setiap
musim tumbuh sebagai akibat pertumbuhan xilem dan floem,jika tumbuhan
itu berbatang pendek dengan percabangan yang sangat ekstensif diseluruh
batang tumbuhan dikategorikan sebagai perdu (shrub) ,jika tumbuhan
bertahunan memiliki batang tinggi yang tebal dengan sedikit percabangan
dibagian dasar,tumbuhan itu disebut pohon (tree). Seluruh batang yang masih
muda cenderung melakukan fotosintesis seperti yang dapat dilihat dari
warnanya yang hijau,batang secara garis besar dapat dibagi menjadi berkayu
dan menerna (herbaceuos) batang berkayu merupakan ciri khas pohon dan
biasanya ditemukan pada dikotil,batang menerna tetap tidak berkayu selama
pertumbuhan dan seringkali melakukan fotosintesis,batang semacam itu
merupakan ciri khas sebagian besar monokotil dan banyak dikotil
(Hademenos et all).
Bagian batang tempat munculnnya daun disebut buku dan bagian
antara dua buku disebut ruas panjang ruas beragam pada spesies yang
berbeda. Kedudukan primordia daun pada ujung batang sudah ditentukan
sebelum memungkinkan membedakan sifat apapun yang menunjukkan
bahwa perkembangan seperti itu telah dimulai,oleh karena itu tampaknya
faktor yang menentukan kedudukan primordial pada ujung batang adalah
internal dam pada umumnya faktor-faktor tersebut identik dengan faktor yang
mengendalikan penyebaran potensi pertumbuhan meristem apikal penentuan
susunan daun dianggap berasal dari interaksi ataupun dianggap meristem
apikal (A.Fahn,1982).
Untuk para ahli botani perbedaan antara akar dan batang tidak ada
hubungan dengan tmpatnya, apakah diatas atau dibawah permukaan tanah.
Penentuan didasarkan pada susunan jaringan dalam struktur-stktur itu dan
pada cara struktur-struktur tersebut mulai dibentuk pada embrio dan dalam
biji. Tetapi cara yang paling mudah untuk menentukan perbedaan antara akar
dan batang ialah mencari kuncup-kuncupnya. Batang selalu mempunyai
kuncup. Kentang merupakansuatu contoh untuk batang yang tumbuh dibawah
tanah, karena pada kentang kita dapat menenmukan kuncup atau “mata”.
Pada ketela pohon tidak terdapat kuncup atau karenanya ketela pohon adalah
suatu akar yang fungsinya menimbun makann. Tetapi, kebanyakan batang
tumbuh di atas permukaan tanah untuk menunjang daun dan alat-alat
reproduksi agar mendapat cukup udara dan cahaya matahari
(Sastrodinoto,1980).
Rumput merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh dan hidup hampir
di seluruh daerah terbuka atau terlindung baik didaerah tropis maupun sub
tropis. Rumput mempunyai ciri tumbuh berumpun dan jarang soliter. Batang
pada permukaan tanah merayap, beruas, stolon di bawah permukaan tanah
menjalar, bagian dalam batang berongga atau masif, tidak berkayu, pada ruas-
ruas sering tumbuh akar, daunnya tunggal, tersebar berseling, bentuknya bulat
memanjang, lanset atau pita, tulang daun sejajar, permukaannya kadang-
kadang berbulu, berpelepah, namun tidak bertangkai semu, bunga majemuk,
bulir, tandan atau malai, umumnya terminal. Benang sari umumnya berjumlah
3 (Solikin,2004).
Pulau sulawesi juga memiliki keanekaragaman tumbuhan yang
berpotensi dikembangkan sebagai tanaman pangan. Ubi banggai
(dioscorea)adalah salah satu marga tanaman yang tidak bisa dipisahkan
dengan kehidupan masyarakat banggai kepulauan (bangkep). Bersama
dengan babanal (discorea warburginia uline) (Ramadhani dan
Gradstein,2004).
IV.METODE PRAKTIKUM
4.1 Alat dan Bahan
4.1.1 Alat :
4.1.1.1 Kegiatan 4
1. Batang rumput teki (Cyperus rotundus)
2. Batang jagung (Zea mays)
3. Batang bayam duri (Amaranthus spinosus)
4. Batang mawar (Rosa sp.)
5. Batang beluntas (Pluchea indica)
6. Batang iler (Coleus sp.)
7. Batang kaktus (Opuntia)
8. Batang pepaya (Carica papaya)
9. Batang markisah (Passiflora quadrangularis)
10. Batang sirih (Piper betle)
4.1.1.2 Kegiatan 5
1. Umbi kentang (Solanum tuberosum)
2. Bawang merah (Allium cepa)
3. Bawang putih (Allium sativum)
4. Rimpang laos (Alpinia galanga)
4.1.1.3 Kegiatan 6
1. Pohon cerme (Phyllanthus acidus)
2. Pohon sengon (Albizia chinensis)
3. Pohon petai cina (Leucaena glauca)
4. Pohon kapuk randu (Ceiba Pentandra)
5. Pohon jati (Tectona grandis)
6. Pohon nangka (Artocarpus heterophyllus)
7. Pohon cemara (Casuarinaceae)
8. Pohon ketopang (Terminalia catappa)
9. Pohon minyak kayu putih (Melaleuca leucadendra)
10. Pohon mangga (Mangifera indica)
4.2 Cara Kerja
4.2.1 Kegiatan 4
4.2.2 Kegiatan 5
Mengamati batang tumbuhan yang telah dibawa
4.2.3 Kegiatan 6
Melakukan pengamatan 10 macam pohon di fakultas
teknik
5.1 Kelompok 1
5.2 Kelompok 2
ate)
5.3 Kelompok 3
lupas, arah
tumbuh
batang tegak
lurus
(erectus),
berbentuk
bulat (teres)
5.4 Kelompok 4
5.5 Kelompok 5
5.7 Kelompok 7
5.8 Kelompok 8
5.9 Kelompok 9
VI. PEMBAHASAN
Batang adalah bagian utama organ tumbuhan yang berfungsi untuk
menegakkan tubuh tumbuhan. Selain itu, batang berfungsi menghubungkan
bagian akar dan daun,struktur batang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan
akar perbedaan utamanya adalah pada batang tidak terdapat lapisan
endodermis jika batang dipotong melintang, bagian batang dari luar ke dalam,
yaitu epidermis, korteks, dan empulur. Epidermis tersusun atas lapisan sel
yang rapat tanpa ruang antarsel setelah dewasa, seperti pada akar, fungsi
epidermis digantikan oleh pertumbuhan kambium gabus,kambium gabus
memiliki sel yang mengalami penebalan gabus untuk mencegah penguapan air
dari batang. Perlindungan kambium gabus ini sangat rapat sehingga gas pun
tidak dapat masuk ke dalam sel,namun demikian, kambium gabus seringkali
membentuk lentisel, struktur yang terdiri atas sel-sel dan tersusun longgar
yang berperan dalam pertukaran gas.
Struktur batang dapat dilihat dari struktur luar (morfologi) dan
struktur dalamnya (anatomi). Morfologi batang setiap tumbuhan berbeda-
beda,seperti panjang batang yang tidak sama,ada yang panjang dan ada yang
pendek,itu dipengaruhi oleh sifat genetis dan kondisi lingkungan, seperti suhu,
cahaya, dan kesuburan tanah. Jadi, tumbuhan dengan jenis yang sama akan
memiliki panjang batang yang berbeda karena kondisi lingkungan yang
berbeda. Berdasarkan keadaan batang, ada 2 kelompok tumbuhan tingkat
tinggi,yaitu, tumbuhan herba (tumbuhan lunak) dan tumbuhan berkayu. pada
kedua tumbuhan tersebut ada daun-daun di seluruh batangnya. Pada batang
terdapat nodus/buku (tempat meletaknya daun) dan internodus (daerah di
antara 2 buku).Pada umumnya, batang tumbuhan herba itu lunak, berwarna
hijau, memiliki jaringan kayu yang sedikit atau tidak ada sama sekali, ukuran
batangnya kecil, dan umurnya relatif pendek. Contohnya adalah jagung,
kangkung, bunga matahari, bayam, dan kacang.Sedangkan batang tumbuhan
berkayu biasanya keras dan umurnya relatif panjang. Pada batang yang tua,
terdapat kulit kayu yang tebal dan lubang-lubang kecil (lentisel) pada
permukaannya agar oksigen dapat masuk ke dalam sel-sel batang secara
difusi,oksigen itu berfungsi untuk proses pernapasan.
Anatomi (Struktur Dalam) batang ada perbedaan anatomi batang
antara tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu. Pada bagian luar batang
tumbuhan herba, yang merupakan sel-sel epidermis yang tipis, terdapat
stomata lalu, di bawah epidermis ada sel-sel korteks. Fotosintesis dapat
berlangsung dalam batang karena sel-sel korteks tersebut memiliki
klorofil,batang tumbuhan herba ini tidak memiliki jaringan kayu dan tidak
mengandung gabus, tetapi memiliki jaringan penyokong jaringan penyokong,
yaitu kolenkim dan sklerenkim, adalah penyebab batang tumbuhan herba
mampu menopang daun-daun dan berdiri tegak. Pada batang tumbuhan
berkayu epidermis, korteks, dan stele. Edpidermis batang terdiri dari satu
lapisan sel yang tersusun rapat dan tidak berongga,dinding sel epidermis yang
dilapisi kutikula itu tebal lapisan epidermis ini berperan sebagai lapisan
pelindung bagi lapisan-lapisan yang ada di dalamnya.
Korteks batang adalah jaringan parenkim yang terdiri dari beberapa
lapisan sel berdinding tipis yang memiliki vakuola besar,korteks memiliki
rongga-rongga/ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran
udara,dalam korteks terdapat floeterma. Floeterma adalah lapisan terdalam
pada korteks yang memiliki bentuk dan susunan khas, serta mengandung
butir-butir pati.,fungsi korteks pada sebagian besar tumbuhan adalah sebagai
tempat penyimpanan cadangan makanan. Penyebab korteks tidak terlihat jelas
pada batang tumbuhan monokotil adalah tersebarnya ikatan pembuluhnya
secara tidak teratur.Stele/Silinder pusat merupakan bagian terdalam batang.
Pada stele terdapat xilem (pembuluh kayu) di bagian dalam dan floem
(pembuluh tapis) di bagian luar. Pada tumbuhan dikotil terdapat kambium di
antara xilem dan floem, sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki
kambium. Kambium ini yang menyebabkan batang tumbuhan dikotil
bertambah besar.
Jaringan kambium ini, yang terdiri dari sel yang selalu membelah diri,
memisahkan kulit kayu dari bagian batang lain. Bagian kayu pada batang lebih
tebal dari pada bagian kulit karena kegiatan kambium yang membentuk sel
xilem (kayu) ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan membentuk sel-sel
floem (kulit kayu) ke arah luar.,kegiatan kambium terpengaruh oleh
tersedianya air dan mineral, sehingga pembuluh-pembuluh kayu yang
dihasilkan pada musim hujan lebih besar dan lebih banyak daripada yang
dihasilkan pada musim kemarau. Jadi terdapat batas-batas yang menunjukkan
kegiatan kambium selama musim hujan dan musim kemarau pada kayu
tumbuhan dikotil,batas-batas ini disebut lingkaran tahun yang menunjukkan
umur tumbuhan tersebut,lalu, bagian dalam pada stele adalah empulur yang
merupakan bagian paling luas pada batang. Ada juga garis-garis radial yang
tampak dari pusat ke arah kulit kayu yang disebut jari-jari empulur. Jari-jari
empulur ini dilalui oleh air dan zat-zat makanan yang bergerak ke arah
samping. Empulur ini sulit dibedakan dengan jari-jari empulur pada tumbuhan
monokotil.
Perbadaan Batang Dikotil Dan Monokotil pada batang dikotil berkas
pengangkut letaknya beraturan membentuk lingkaran. Xilem disebelah dalam
floem. Terdapat kambium pembelahan,kambium keluar membentuk floem
sekunder dan kearah dalam membentuk xilem sekunder, karena aktivitas
kambium ini, batang dikotil bertambah besar sedangkan pada batang
pembuluh tersebar tidak teratur tidak mempunyai kambium, batang monokotil
tidak dapat bertambah besar.
Batang tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu
adalah batang berkayu memiliki kambium. Kambium mengalami dua arah
pertumbuhan, yaitu ke arah dalam dan ke arah luar. Ke arah dalam, kambium
membentuk kayu, sedangkan ke arah luar membentuk kulit. Karena
pertumbuhan kambium inilah batang tumbuhan bertambah besar. Contoh
tumbuhan yang memiliki batang jenis ini, antara lain, jati, mangga, dan
mranti,yamg kedua yaitu Batang rumput adalah tumbuhan batang rumput
memiliki ruas-ruas dan umumnya berongga. Batang jenis ini mudah patah dan
tumbuhannya tidak sebesar batang berkayu. Misalnya, tanaman padi, jagung,
dan rumput. Yang jetiga yaitu Batang basah adalah Tumbuhan batang basah
memiliki batang yang lunak dan berair. Misalnya, tumbuhan bayam dan patah
tulang.
Struktur batang dapat dilihat dari struktur luar (morfologi) dan
struktur dalamnya (anatomi). Morfologi (Struktur Luar) batang,morfologi
batang setiap tumbuhan berbeda-beda. Seperti panjang batang yang tidak
sama,ada yang panjang dan ada yang pendek,itu dipengaruhi oleh sifat genetis
dan kondisi lingkungan, seperti suhu, cahaya, dan kesuburan tanah. Jadi,
tumbuhan dengan jenis yang sama akan memiliki panjang batang yang
berbeda karena kondisi lingkungan yang berbeda. Berdasarkan keadaan
batang, ada 2 kelompok tumbuhan tingkat tinggi. Yaitu, tumbuhan herba
(tumbuhan lunak) dan tumbuhan berkayu. Pada kedua tumbuhan tersebut ada
daun-daun di seluruh batangnya. Pada batang terdapat nodus/buku (tempat
meletaknya daun) dan internodus (daerah di antara 2 buku).Pada umumnya,
batang tumbuhan herba itu lunak, berwarna hijau, memiliki jaringan kayu
yang sedikit atau tidak ada sama sekali, ukuran batangnya kecil, dan umurnya
relatif pendek. Contohnya adalah jagung, kangkung, bunga matahari, bayam,
dan kacang.
Sedangkan batang tumbuhan berkayu biasanya keras dan umurnya
relatif panjang. Pada batang yang tua, terdapat kulit kayu yang tebal dan
lubang-lubang kecil (lentisel) pada permukaannya agar oksigen dapat masuk
ke dalam sel-sel batang secara difusi. Oksigen itu berfungsi untuk proses
pernapasan.
Anatomi (Struktur Dalam) Batang,ada perbedaan anatomi batang
antara tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu.,pada bagian luar batang
tumbuhan herba, yang merupakan sel-sel epidermis yang tipis, terdapat
stomata,lalu di bawah epidermis ada sel-sel korteks. Fotosintesis dapat
berlangsung dalam batang karena sel-sel korteks tersebut memiliki
klorofil,batang tumbuhan herba ini tidak memiliki jaringan kayu dan tidak
mengandung gabus, tetapi memiliki jaringan penyokong. Jaringan penyokong,
yaitu kolenkim dan sklerenkim, adalah penyebab batang tumbuhan herba
mampu menopang daun-daun dan berdiri tegak. Pada batang tumbuhan
berkayu epidermis, korteks, dan stele.
Edpidermis batang terdiri dari satu lapisan sel yang tersusun rapat dan
tidak berongga. Dinding sel epidermis yang dilapisi kutikula itu tebal. Lapisan
epidermis ini berperan sebagai lapisan pelindung bagi lapisan-lapisan yang
ada di dalamnya.
Korteks batang adalah jaringan parenkim yang terdiri dari beberapa
lapisan sel berdinding tipis yang memiliki vakuola besar. Korteks memiliki
rongga-rongga/ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran udara.
Dalam korteks terdapat floeterma. Floeterma adalah lapisan terdalam pada
korteks yang memiliki bentuk dan susunan khas, serta mengandung butir-butir
pati. Fungsi korteks pada sebagian besar tumbuhan adalah sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan. Penyebab korteks tidak terlihat jelas pada
batang tumbuhan monokotil adalah tersebarnya ikatan pembuluhnya secara
tidak teratur.
Stele/Silinder pusat merupakan bagian terdalam batang,pada stele
terdapat xilem (pembuluh kayu) di bagian dalam dan floem (pembuluh tapis)
di bagian luar,pada tumbuhan dikotil terdapat kambium di antara xilem dan
floem, sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium. Kambium
ini yang menyebabkan batang tumbuhan dikotil bertambah besar. Jaringan
kambium ini, yang terdiri dari sel yang selalu membelah diri, memisahkan
kulit kayu dari bagian batang lain. Bagian kayu pada batang lebih tebal dari
pada bagian kulit karena kegiatan kambium yang membentuk sel xilem (kayu)
ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan membentuk sel-sel floem (kulit
kayu) ke arah luar. Kegiatan kambium terpengaruh oleh tersedianya air dan
mineral, sehingga pembuluh-pembuluh kayu yang dihasilkan pada musim
hujan lebih besar dan lebih banyak daripada yang dihasilkan pada musim
kemarau. Jadi, terdapat batas-batas yang menunjukkan kegiatan kambium
selama musim hujan dan musim kemarau pada kayu tumbuhan dikotil. Batas-
batas ini disebut lingkaran tahun yang menunjukkan umur tumbuhan tersebut.
Lalu, bagian dalam pada stele adalah empulur yang merupakan bagian paling
luas pada batang. Ada juga garis-garis radial yang tampak dari pusat ke arah
kulit kayu yang disebut jari-jari empulur. Jari-jari empulur ini dilalui oleh air
dan zat-zat makanan yang bergerak ke arah samping. Empulur ini sulit
dibedakan dengan jari-jari empulur pada tumbuhan monokotil.
Perbadaan Batang Dikotil Dan Monokotil,Batang dikotil berkas
pengangkut letaknya beraturan membentuk lingkaran. Xilem disebelah dalam
floem. Terdapat kambium pembelahan kambium keluar membentuk floem
sekunder dan kearah dalam membentuk xilem sekunder, karena aktivitas
kambium ini, batang dikotil bertambah besar. Batang monokotil batang
pembuluh tersebar tidak teratur Tidak mempunyai kambium, batang
monokotil tidak dapat bertambah besar.
Batang memiliki beberapa fungsi sebagai berikut: tempat lintasan
makanan dan air, penyokong tumbuhan, penyimpan sebagian hasil
fotosintesis, pembentuk tubuh tumbuhan seperti daun, tunas dan bunga, alat
reproduksi vegetatif, dan memberikan bantuk tubuh tumbuhan.
Faktor yang mempengaruhii pertumbuhan batang:
Faktor Dalam (Intern)
Hormon tumbuhan menghasilkan beberapa jenis hormon tumbuhan di
antaranya auksin, giberelin, gas etilen, sitokinin, dan asam absisat. Hormon
tersebut diproduksi di dalam tubuh, tetapi dipengaruhi oleh kondisi
eksternal.Sebelum membahas pengaruh hormon tumbuhan atau fitohormon
lakukan tugas berikut agar Anda memiliki pengetahuan awal tentang
fitohormon.
a. Auksin. Hormon ini ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung
daun pertama tanaman monokotil yang disebut koleoptil, ujung akar, serta
jaringan yang masih bersifat meristematis. Adapun fungsi auksin sebagai
berikut. Fungsi hormon Auksin: Pembentangan sel, Pembelahan sel,
Merangsang pembentukan buah dan bunga, Aktivitas auksin akan
terhambat oleh sinar yang berlebihan, Apa yang akan terjadi jika suatu
tanaman. Memperoleh banyak sinar pada salah satu sisi bagian tubuhnya?
Apabila salah satu sisi bagian tersebut banyak terkena sinar, tanaman itu
akan mengalami hal-hal seperti ditunjukkan pada gambar berikut.
b. Giberelin terdapat pada bagian batang dan bunga: Fungsi hormon giberelin
adalah sebagai berikut: Menyebabkan tanaman berbunga sebelum
waktunya, Menyebabkan tanaman tumbuh tinggi, Memacu aktivitas
kambium, Menghasilkan buah yang tidak berbiji, Membantu
perkecambahan biji.
c. Gas etilen,ada berbagai macam fungsi gas etilen. Salah satunya interaksi
gas etilen dengan auksin dapat memacu pembungaan pada buah, misalnya
mangga dan nanas. Pada beberapa tumbuhan, interaksi gas etilen dengan
giberelin dapat mengatur perbandingan bunga jantan dan betina.
d. Asam Absisat,berbeda dengan hormon yang lain, asam absisat mempunyai
fungsi menghambat pertumbuhan.Fungsi Asam Absisat adalah sebagai
berikut: Mengurangi kecepatan pembelahan,Mengurangi pemanjangan
sel,Membantu pengguguran bunga,Menyebabkan dormansi.
Cakram pada umbi lapis, suatu bentuk batang yang sangat pendek dan
menjadi penyangga dari pangkal daun sukulen. Contoh : bawang-
bawangan, Amaryllis.
Tajuk adalah keseluruhan bagian tumbuhan terutama pohon,perdu atau
liana yang berada di atas permukaan tanah yang menempel pada batang
utama,atau batang/sumbu,bentuk tajuk bermacam-macam dan sering kali khas
untuk kelompok tumbuhan tertentu. Macam-mcam bentuk tajuk:
Fastigiate adalah tajuk dengan bentuk seperti kubah ciri meruncing
pada ujung dan pangkal daun contoh : Ficus benjamina.
Columnar adalah dengan bentuk silinnder ciri-cirinya membentuk silinder
tipis. Contoh Canapium coulene.
Cone-shape adalah bentuk bulat atau membulat ciri-cirinya bulat. Contoh
Felicium decipiens.
Spreading adalah tajuk yang menyebar kesegala arah ciri-cirinya melebar.
Contoh: Delonia regia.
Rounded adalah tajuk dengan bentuk bulat atau membulat ciri-cirinya
bulat. Contoh Fellicium decipiens.
Weeping adalah tajuk yang menjari kebawah ciri-cirinya menjuntai contoh
Salid batilonica.
Pisturesque adalah tajuk pohon yang indah ciri-cirinya seperti lukisan
contoh Tamaridus indica.
Cara Percabangan ada bermacam-macam yaitu:
Cara percabangan monopodial yaitu jika batang pokok selalu tampak
jelas,karena besarvdan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) dari
pada cabang-cabang misalnya pada pohon cemara (Casuarina
equisetifola).
Cara percabangan simpodial ,batang pokok sukar ditentukan karena dalam
perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya
atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan
cabangnya misalnya pada sawo manila (Archras zapota L).
Cara menggarpu atau dikotom yaitu cara percabangan yang batang setiap
kali menjadi dua cabang yang sama besarnya misalnya paku andam
(Gleichena linearis Clarke).
Macam-macam Sudut percabangan
Tegak (fastiagiatus)yaitu jika sudut antara batang dan cabang amat
kecil sehingga arah tumbuh batang hanya pada pangkalnya saja sedikit serong
keatas tetapi selanjutnya hampir sejajar dengan batang pokoknya misalnya
wiwilan pada kopi (coffea sp).
Condong keatas (patens) jika cabang dengan batang pokok
membentuk sudut kurang lebih 45 derajat misalnya pada pohon cemara
(Casuarina equisetifolia L).
Mendatar (horizontalis) jika cabang dengan batang pokok membentuk
sudut sebesar kurang lebih 90 derajat celcius misalnya pada pohon randu
(Ceiba Pentandra Gaertn).
Terkulai (declinatus) jika cabang pada pangkalnya mendatar tetapi
ujungnya lalu melengkung kebawah misalnya kopi robusta (Coffes robusta
Lindl).
Bergantung (pendulus) cabang-cabang yang tumbuhnya kebawah
misalnya cabang-cabang tertentu salix
Berikut adalah macam-macam modifikasi batang :
Stolon / Geragih Geragih stolon atau merupakan modifikasi batang
yang biasanya dikembangkan oleh tumbuhan terna. Stolon, sebagaimana
rizoma, dapat menjadi alat perbanyakan vegetatif, terutama bila tumbuh akar
di sekitar buku tanaman muda. Stolon adalah batang horizontal yang menjalar
di atas atau dalam tanah maupun air. Pada buku-buku batangnya tumbuh
tunas dan membentuk akar. Setelah beberapa waktu tanaman ini tumbuh
memanjang dan menjauhi induknya lalu membengkok ke atas membentuk
individu baru. Stolon dapat dijumpai misalnya pada arbei (stroberi), rumput
grinting Cynodon dactylon, teki, pegagan, dan eceng gondok (Eichornia
crassipes).
Rimpang (Rhizoma) Rimpang adalah batang beserta daunnya yang
terdapat di dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dan dari
ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas tanah dan dapat merupakan
suatu tumbuhan baru. Rimpang di samping merupakan alat
perkembangbiakan juga merupakan tempat penimbunan zat makanan
cadangan. Bahwasannya rhizoma adalah penjelmaan batang dan bukan akar,
dapat dilihat dari tanda-tanda berikut: - Beruas-ruas, berbuku-buku, akar tidak
pernah bersifat demikian. - Berdau, tetapi daunnya telah menjelma menjadi
sisik-sisik. - Mempunyai kuncup-kuncup. - Tumbuhnya tidak kepusat bumi
atau air, malahan kadang-kadang lalu keatas, muncul di atas tanah.
Umbi Batang (tuber) Umbi batang merupakan umbi yang terbentuk
dari modifikasi batang. Umbi batang mampu memunculkan tunas maupun
akar, sehingga kerap kali dijadikan bahan perbanyakan vegetatif. Umbi
batang yang tumbuh di bawah permukaan tanah, membesar, dan mengandung
banyak pati disebut sebagai tuber, biasanya dihasilkan oleh beberapa spesies
Solanaceae dan Asteraceae.
Umbi lapis adalah tunas vertical dibawah tanah yang terutama terdiri
atas pangkal daun yang membengkak yang menyimpan makanan. Hal ini
dapat dilihat dengan mengiris satu suing bawang secara membujur, anda
dapat melihat banyak lapisan daun yang termodifikasi bertautan dengan
batang yang pedek. Gambar 7. Umbi lapis (bulb) e. Umbi kormus (corm)
Kormus mirip dengan umbi lapis tetapi bagian yang membengkak seluruhnya
merupakan jaringan batang. Helaian daun berbentuk sisik menutupi seluruh
permukaan kormus.
Filokladia dan Kladodia Filokladia dan kladodia adalah batang atau
cabang yang mengambil alih fungsi daunnya karena daunnya mengalami
reduksi yang lanjut atau berubah menjadi duri. Folikladia mempunyai
pertumbuhan terbatas, misalnya pada jakang (Muehlenbeckia platyclada),
sedangkan kladodia mempunyai pertumbuhan tidak terbatas sehingga masih
tumbuh terus dan mengadakan percabangan, misalnya pada sebangsa kaktus
(Opuntia vulgaris).
Emergen Selain daun dan tunas aksilar, pada batang terdapat pula
struktur yang berupa tonjolan yang disebut emergen. Emergen bukan
merupakan cabang, daun atau akar adventitis, bukan pula merupakan bentuk
modifikasinya, melainkan suatu struktur yang terbentuk dari sel-sel turunan
jaringan yang terdapat di bawah epidermis. Jaringan ini disebut dengan
jaringan subepidermis. Emergen biasanya relatif mudah lepas dan
meninggalkan bekas. Pada beberapa tumbuhan, emergen sifatnya persisten
(kekal) dan pada batang yang telah tua sifatnya berubah menjadi struktur
yang relatif padat. Emergen pada batang sering dihubungkan dengan
kebutuhan akan organ untuk memanjat atau sebagai alat pertahanan.
Macam-macam umbi
Umbi dibedakan berdasarkan organ dasar yang dimodifikasi. Istilah
untuk umbi yang terbentuk dari batang dan akar adalah tuber, yang berarti
"pembengkakan". Orang awam biasanya menyebut apa pun bagian tumbuhan
yang "membengkak" dan berisi karbohidrat (pati) sebagai umbi. Beberapa
bentuk khusus dapat memiliki nama yang berbeda. Perlu diperhatikan bahwa
modifikasi batang dan daun sebagai tempatpenyimpanan makanan dalam
bentuk bulbus) sering dibedakan secara bentuk umbi lainnya.
Umbi akar (bahasa Latin: tuber rhizogenum, tuberous root)
merupakan umbi yang terbentuk dari akar. Umbi akar tidak dapat dijadikan
bahan perbanyakan apabila tidak memiliki titik tumbuh untuk tunas. Dilihat
dari asalnya, umbi akar dapat terbentuk dari akar tunggang.
Umbi batang ( tuber cauligenum) merupakan umbi yang terbentuk
dari batang atau struktur modifikasi batang, seperti (stolo) atau (rhizoma).
Umbi batang mampu memunculkan akar atau tunas sehingga kerap kali
dijadikan bahan perbanyakan vegetatif oleh manusia. Umbi batang dihasilkan
oleh beberapa spesies.
Umbi lapis (bulbus) merupakan sejenis umbi yang terbentuk dari
tumpukan (pangkal) daun yang tersusun rapat dalam format roset. Umbi lapis
dipandang berbeda dari umbi yang lainnya karena tidak mengakumulasi
karbohidrat dalam bentuk polisakarida. Pembesaran terjadi karena
berkumpulnya cairan di sel-selnya.Umbi jenis ini dibentuk oleh beberapa
suku-suku monokotil seperti Amaryllidaceae (arti luas, termasuk kelompok
bawang-bawangan) dan Liliaceae.Umbi lapis memiliki bagian pangkal yang
agak keras yang disebut cakram (discus). Cakram ini sebnearnya adalah
batang. Dari cakram akan tumbuh lapisan-lapisan daun yang tebal, lunak, dan
berair. Karena tebal dan berlapis inilah terbentuk struktur yang membengkak
sehingga disebut "umbi". Apabila lapisan-lapisan ini besar dan saling
menutupi ia disebut tunica, dan apabila lapisan-lapisan ini kecil dan hanya
saling menyirap disebut squama (sisik).
Umbi lapis mudah dikacaukan dengan sejenis umbi asal batang yang
dikenal sebagai cormus atau bulbotuber. Dilihat dari strukturnya, umbi lapis
berbeda dari cormus. Apabila dibelah, umbi lapis memperlihatkan lapisan-
lapisan sampai ke bagian paling pusat. Cormus, karena berasal dari batang,
apabila dibelah memperlihatkan struktur padat, serupa dengan rimpang.
sumber : Katak, katibung, atau umbi udara (tuber caulinare) merupakan umbi
yang muncul di batang dan berada di atas permukaan tanah.
Umbi berpati yang terbentuk dari batang yang memendek pada
beberapa kelompok tumbuhan monokotil dan mungkin ditutupi oleh sisik-
sisik disebut sebagai bonggol umbi (cormus atau bulbotuber) atau bonggol
saja. Bonggol umbi sebenarnya adalah batang sejati bagi jenis tumbuhan yang
memilikinya, sedangkan bagian yang muncul di atas permukaan tanah untuk
menyangga daun sebenarnya adalah pelepah majemuk atau.Suatu penampilan
batang yang memendek dan membulat, menahun, berada di dekat permukaan
tanah, serta berfungsi sebagai cadangan air sering dimiliki oleh tumbuhan
(terutama dikotil) yang xerofit (tahan kering). Batang semacam ini disebut
sebagai caudex dan dapat dikira awam sebagai umbi. Contohnya adalah
batang pangkal bengkuang(bagian yang dimanfaatkan manusia untuk pangan).
Pohon pelindung yaitu tanaman lain yang sengaja di tanam pada areal
pertanaman yang bermanfaat untuk melindungi tanaman lain dari paparan
sinar matahari secara penuh. Penanaman pohon pelindung sebelum
penanaman ini bertujuan untuk mengurangi intensitas sinar matahari secara
langsung,dan kemungkinan serangan hama dan penyakit atau kompetisi hara
dan air kareana itu jumlah pemeliharaan untuk pohon pelindung pada areal
penanaman sangat sering dilakukan.
Manfaat pohon pelindung:
Melindungi daun
Menciptakan iklim mikro
Menghindari pencucian hara
Memperbaiki struktur tanah.
VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Batang adalah bagian utama organ tumbuhan yang berfungsi untuk
menegakkan tubuh tumbuhan. Selain itu, batang berfungsi
menghubungkan bagian akar dan daun,struktur batang sebenarnya tidak
jauh berbeda dengan akar perbedaan utamanya adalah pada batang tidak
terdapat lapisan endodermis jika batang dipotong melintang, bagian batang
dari luar ke dalam, yaitu epidermis, korteks, dan empulur. Pada struktur
batang berkayu dan herbaceus, batang berkayu biasanya pada tumbuhan
dikotil, sedangkan batang herbaceus yang tidak berkayu memiliki struktur
lunak merupakan ciri khas tumbuhan monokotil,Modifikasi batang berupa
geragih, umbi batang, umbi lapis dan rimpang/rhizoma,Polah percabangan
batang seperti, tegak, condong ke atas, mendatar, terkulai, dan bergantung.
Dan bentuk arsitektur batang meliputi, kerucut, payung, dan silinder.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh batang yaitu ada faktor dalam
yaitu gen,hormon sedangkan dari faktor luar ada cahaya,air,suhu
7.2 Saran
Pada saat praktikum diharapkan praktikan bersungguh sungguh
dalam melakukan pengamatan. Selain itu bahan yang akan di buat sebagai
pengamatan dalam proses praktikum diharapkan bahan yang dibawa dalam
kondisi segar dan tidak layu dan sesuai dengan yang dianjurkan asisten
agar hasil pengamatan juga tepat dam juga praktikan lebih mempersiapkan
lagi barang barang yang akan di buat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
A.Farj.1982.Anatomi tumbuhan. Gadjah mada university press :Yogyakarta.
Hadem enos.J.G,F.H Goerghe.2005.Biologi edisi 2. Surabaya: Erlangga.
Ramadhanil dan Robert Gradstein.Herbarium Celebense (CEB) dan peranannya
dalam menunjang penelitian taksonomi tumbuhan di sulawesi. jurnal
biodiversitas. Vol 5 (1).
Sastrodinoto, Soenarjo. 1980. Biologi umum. Jakarta: PT Gramedia.
Solikin.2004.Jenis-Jenis Tumbuhan Suku Poaceae di Kebun Raya Purwodadi.
Jurnal Biodiversitas.Vol 5 (1).
Soetedjo. M,M,S, Kartasapoetra. 1989. Tumbuhan dan organ-organ
pertumbuhannya. Jakarta: Bina Aksara.