Anda di halaman 1dari 2

1.

1 Tujuan
Dilakukan praktikum pada kali ini bertujuan agar mahasiswa mampu melakukan
fraksinasi ekstrak dengan menggunakan kromatografi kolom lambat
1.2 Dasar Teori
Kromatografi adalah cara pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan
distribusidari komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam (stationary)
dan fase bergerak(mobile). Fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair, sedangkan fase
bergerak dapat berupa zatcair atau gas (Yazid, 2005).
Kromatografi Kolom Konvensional (Kolom Lambat)Kromatografi kolom adalah suatu
metode pemisahan yang didasarkan pada pemisahandaya adsorbsi suatu adsorben terhadap
suatu senyawa, baik pengotornya maupun hasil isolasinya(Kasiman, 2006).Pada
kromatografi kolom, campuran yang akan dipisahkan diletakkan berupa pita
pada bagian atas kolom, penjerap yang berada dalam tabung kaca, tabung logam atau bahk
an tabung plastik. Pelarut (fase gerak, dibiarkan mengalir melalui kolom karena aliran yang
disebabkan olehgaya berat atau didorong dengan tekanan. Pita senyawa bergerak melalui
kolom dengan laju yang berbeda, memisah dan dikumpulkan berupa fraksi ketika keluar
dari atas kolom. Kromatografi kolom dikemas kering dalam keadaan vakum agar diperoleh
kerapatan kemasan maksimum.Vakum dihentikan, pelarut yang kepolarannya rendah
dituangkan ke permukaan penjerap lalu divakumkan lagi dan siap dipakai. Cuplikan
dilarutkan dalam pelarut yang cocok, dimasukkanlangsung pada bagian atas kolom atau
pada lapisan penjerap dan dihisap perlahan-lahan kedalamkemasan dengan
memvakumkannya. Kolom dielusi dengan campuran pelarut yang cocok, kolom dihisap
sampai kering pada setiap pengumpulam fraksi (Sudjadi, 1986).
Kromatografi kolom merupakan metode kromatografi klasik yang masih
banyakdigunakan. Kromatografi kolom digunakan untuk memisahkan senyawa-senyawa
dalam jumlahyang banyak berdasarkan adsorpsi dan partisi. Kemasan adsorben yang sering
digunakan adalahsilika gel G-60, kieselgur, Al2O3, dan Diaion. Cara pembuatannya ada
dua macam (Hargono et al,1986) :
1. Cara kering yaitu silika gel dimasukkan ke dalam kolom yang telah diberi kapas
kemudian ditambahkan cairan pengelusi.
2. Cara basah yaitu silika gel terlebih dahulu disuspensikan dengan cairan pengelusi
yang akan digunakan kemudian dimasukkan ke dalam kolom melalui dinding kolom secara
kontinyu sedikit demi sedikit hingga masuk semua, sambil kran kolom dibuka. Eluen dialirkan
hingga silika gel mapat, setelah silika gel mapat eluen dibiarkan mengalir sampai batas
adsorben kemudian kran ditutup dan sampel dimasukkan yang terebih dahulu dilarutkan dalam
eluen sampai diperoleh kelarutan yang spesifik. Kemudian sampel dipipet dan dimasukkan ke
dalam kolom melalui dinding kolom sedikit demi sedikit hingga masuk semua, dan kran dibuka
dan diatur tetesannya, serta cairan pengelusi ditambahkan. Tetesan yang keluar ditampung
sebagai fraksi-fraksi.
Prinsip kerja kromatografi kolom adalah dengan adanya perbedaan daya serap
darimasing-masing komponen, campuran yang akan diuji, dilarutkan dalam sedikit pelarut
laludimasukkan lewat puncak kolom dan dibiarkan mengalir ke dalam zat menyerap.
Senyawa yanglebih polar akan terserap lebih kuat sehingga turun lebih lambat dan senyawa
non polar terseraplebih lemah dan turun lebih cepat. Zat yang diserap dari larutan secara
sempurna oleh bahan penyerap berupa pita sempit pada kolom. Pelarut lebih lanjut/dengan
tanpa tekanan udara masing-masing zat akan bergerak turun dengan kecepatan khusus
sehingga terjadi pemisahan dalamkolom (Soebagio dkk. 2000).

Hargono,Djoko .,dkk.1986.Sediaan Galenika.Jakarta:widya Bhakti


Soebagio, dkk. 2002. Kimia Analitik II. Malang:JICA
Sudjadi, Drs., (1986), "Metode Pemisahan", UGM Press, Yogyakarta
Yazid, Estien. 2005. Kimia Fisika Paramedis. Yogyakarta: Andi

Anda mungkin juga menyukai