KOLOM
PENDAHULUAN
• Arti Kata Kromatografi
– chroma berarti warna dan graphien berarti menulis
• Sejarah Kromatografi
– Sejarah kromatografi dimulai sejak pertengahan abad ke 19 ketika
penggunaan teknik pemisahan pigmen tanaman seperti klorofil.
– Hasilnya berupa pita-pita berwarna yang terlihat sepanjang kolom sebagai
hasil pemisahan komponen-komponen dalam ekstrak tumbuhan.
2. Fasa Diam
‒ Fase yang akan menahan komponen campuran.
‒ Fasa diam berupa adsorben yang tidak boleh larut dalam fasa gerak, ukuran
partikel fasa diam harus seragam.
‒ Contoh : Alumina, silika gel, arang, bauksit, magnesium karbonat, talk, pati,
selulosa, dll.
KROMATOGRAFI ADSORBSI
● Zat padat sebagai adsorben / fase diam
(stasioner phase)
✔ Alumina & silika gel paling populer
✔ Urutan kemampuan adsorbsi besar ke kecil :
▪ Alumina
▪ Charcoal
▪ Silika gel
▪ Magnesium
▪ Kalium karbonat
▪ Sukrosa
▪ Starch
▪ Selulosa
● Zat cair sebagai fase gerak (mobile phase)
✔ Zat pelarut yg mampu melakukan elusi terlalu cepat tdk
mampu memisahkan dengan baik
✔ Elusi yang terlalu lambat menyebabkan waktu retensi yg
terlalu lama
● Kolom kromatografi bekerja berdasarkan skala
yang lebih besar menggunakan material
terpadatkan pada sebuah kolom gelas vertikal.
PENGISIAN & CARA KERJA KOLOM
2. Elusi gradien
Elusi yang digunakan lebih dari 1 jenis eluen.
Pada saat proses elusi, dapat dilakukan
penggantian eluen. Jika komponen yang
dikehendaki telah terpisah dari campuran,
namun masih ada komponen lain yang belum
terpisah (sulit terpisah dengan eluen yang
mula-mula digunakan), maka eluen dapat
diganti untuk mengeluarkan komponen
tersebut dengan cara menambahkan eluen
baru ke dalam kolom.
Setelah sampel dituang pada puncak kolom,
dengan segera sampel akan terdistribusi di antara
kedua fase pada puncak kolom. Dengan adanya
aliran eluen, maka eluen yang mengandung
sebagian sampel akan terdesak ke bagian bawah
kolom sehingga akan terjadi distribusi antara eluen
dan adsorben. Pada waktu yang bersamaan,
distribusi baru juga terjadi pada puncak kolom
antara eluen yang baru dengan adsorben yang
telah mengandung sebagian sampel.
Karena komponen-komponen sampel hanya dapat
bergerak bersama eluen, maka kecepatan
bergerak dari satu komponen tergantung pada
lamanya komponen berada dalam eluen, dimana
hal tersebut bergantung pada seberapa besar
komponen tertambat pada adsorben. Pemisahan
terjadi karena komponen sampel lebih banyak
tertahan oleh fase diam atau terbawa oleh fase
gerak, tergantung pada afinitas komponen
terhadap kedua fase.
Identifikasi komponen terpisah
Karena kromatografi kolom hanya dapat
digunakan untuk memisahkan komponen,
maka identifikasi komponen terpisah dapat
dilakukan dengan berbagai metode identifikasi
yang lain, diantaranya adalah dengan
melakukan kromatografi kertas atau KLT
terhadap komponen yang terpisah, atau dapat
juga dilakukan analisis secara spektrofotometri
untuk mengetahui kadar masing-masing
komponen yang terpisah.
Aplikasi Kromatografi Kolom
• Analisis senyawa-senyawa kimia bahan alam
• Bidang pertanian
• Pemisahan molekul-molekul penting seperti asam
nukleat, karbohidrat, lemak, vitamin dan molekul penting
lainnya
Kelemahan dan Keunggulan Kromatografi
Kolom