Anda di halaman 1dari 20

Kromatografi Adsorpsi

Oleh : Kelompok 1 Offering I 2017


- Devi Barkahtin N (1703326145
- Dewi Mariyam (170332614517)
- Dwiky EL-Fizar K (1703326145)
- Ghina Wijayanti (1703326145)
Pokok Bahasan
• Pengertian
• Prinsip
• Mekanisme dan susunan alat
• Aplikasi
Kromatografi adsorpsi

• Kromatogari Kromatografi
kolom lapis tipis
Kromatografi adsorpsi
• Kromatografi adsorpsi adalah
kromatografi yang memanfaatkan gejala
timbulnya konsentrasi zat yang lebih
besar pada perbatasan antara 2 fasa
daripada dalam masing-masing bagian
fasa, yang disebabkan oleh adanya gaya
tarik antara fasa stasioner yang kuat
terhadap komponen komponen yang
harus dipisahkan
Kromatografi kolom

• Kromatografi kolom merupakan teknik kromatografi yang


paling awal yang pertama kali dilakukan oleh D.T. Davy
yaitu untuk membedakan komposisi minyak bumi
• Kromatografi kolom adalah sebutan untuk semua jenis
upaya pemisahan kimia menggunakan kolom sebagai
wadah fase diamnya
• Kromatografi kolom mengandalkan proses pemisahan
pada distribusi analit pada fase diam dan fase gerak
Kromatografi Lapis Tipis

• Kromatografi lapisan tipis (KLT) adalah suatu


teknik kromatografi yang digunakan untuk memisahkan
campuran yang tidak volatil.
• Kromatografi lapis tipis merupakan metode pemisahan
fisika-kimia dengan fase gerak dan fase diam yang
diletakkan pada penyangga berupa plat gelas atau lapisan
yang cocok. Pemisahan terjadi selama perambatan
kapiler lalu hasil pengembangan di deteksi.
Istilah

• Fase diam adalah cairan yang terikat pada permukaan padatan


sehingga tidak dapat bergerak, atau padatan itu sendiri, yang
disebut dengan adsorben
• Fase gerak adalah cairan atau pelarut atau gas pembawa yang tidak
bereaksi dengan senyawa-senyawa yang dipisahkan, yang juga
disebut dengan eluen
• Gerakan eluen sepanjang kolom disebut juga dengan istilah elusi
• Eluen yang sudah mengelusi dan keluar lagi di ujung kolom disebut
dengan istilah eluat
Prinsip

Prinsip yang mendasari kromatografi kolom ialah fase diam


berupa padatan yang sekaligus juga berperan sebagai penyangga.
Selama kromatografi berlangsung akan terjadi penyerapan
molekul-molekul yang dipisahkan (solut) yang terdapat dalam
larutan pada permukaan penyangga. Kekuatan penyerapan
dipengaruhi oleh sifat penyangga dan solut. Komponen-
komponen yang mempunyai polaritas tinggi akan terikat kuat
pada permukaan penyangga, sedangkan yang polaritasnya rendah
kurang kuat atau tidak terikat pada permukaan penyangga.
Umumnya digunakan pelarut yang polaritasnya rendah.
Komponen – komponen dalam zat yang harus diperiksa
mempunyai afinitas yang berbeda-beda terhadap adsorben
dalam kolom. Apabila kita mengalirkan cairan (elutor) secara
kontinyu melalui kolom yang berisi zat contoh yang telah
diadsorpsikan oleh penyarat kolom, maka yang pertama
dihanyutkan oleh elutor ialah komponen yang paling lemah
terikat kepada adsorben. Komponen-komponen lainnya akan
dihanyutkan menurut urutan afinitasnya terhadap adsorben,
sehingga terjadi pemisahan daripada komponen-komponen
tersebut.
Mekanisme

• Fasa diam: adsorbat (padat)


• Fasa gerak : cair atau gas
• Terjadi penyerapan zat terlarut pada larutan pada
permukaan adsorbent dengan gaya antar molekul
tertentu
• Terjadi kesetimbangan antara adsorpsi dan desorpsi
sehingga memungkinkan terjadinya migrasi senyawa
Kromatografi Kolom

• Kolom diisi dengan adsorbent sebagai fasa diam


• Larutan atau campuran zat yang akan dipisahkan
melalui fasa diam dengan laju yang berbeda beda
sesuai dengan sifat zat (tertahan pada adsorbent
atau terikat pada fase gerak)
Susunan Alat kromatografi kolom
• Botol Kromatografi : kaca yang memiliki tutup,
memudahkan untuk mempertahankan lingkungan yang
layak selama proses pemisahan
• Kaca borosilikat yang digunakan sebagai piring
kromatografi
• Tabung kapiler
• Fasa gerak: cair atau gas
• Fasa diam : adsorben(padat)
Kromatografi lapis tipis

• Menggunakan fasa diam berupa pelat tipis yang di lapisi


adsorbent
• Fasa geraknya disesuaikan dengan jenis sampel yang
akan dipisahkan
• Fasa gerak akan membasahi pelat dengan memanfaatkan
kapilaritas
• Semakin dekat kepolaran antara sampel dengan eluen
maka sampel akan semakin terbawa oleh fase gerak
Gambar alat kromatografi lapis tipis
Hal hal yang dapat memengaruhi proses

• Pemilihan fase diam dan fase gerak


• Luas permukaan adsorbent
• Kolom yang digunakan
• Laju alir
Aplikasi
• Menganalisa zat-zat pewarna alami pada Tumbuhan
1. memasukan kapas hingga sampai pada bagian bawah dari
kolom dengan maksud sebagai penahan penyerap.
2. Melarutkan adsorben yaitu serbuk CaCO3 dengan pelarut
tertentu (petroleum eter) sehingga diperoleh bubur.
3. menuangkan bubur CaCO3 kedalam kolom setinggi 2/3 dari
panjang kolom.
4. memasukan kertas saring berbentuk bulat kedalam kolom
diatas permukaan penyerap.
5. meneteskan larutan sampel kedalam kolom penyerap
dengan menggunakan pipet, berikut menuangkan fasa
gerak (petroleum eter) jangan sampai diatas permukaan
penyerap kering.
6. menunggu beberapa saat sampai
diperoleh pita-pita berwarna.
7. bila dikehendaki untuk memisahkan
tiap-tiap pita komponen, pemberian fasa
gerak dapat dijalankan terus-menerus,
dan tiap-tiap pita yang keluar ditampung
dalam tempat atau wadah yang
berbeda.
Rangkaian Kolom

Anda mungkin juga menyukai