Anda di halaman 1dari 5

Scene 1

Narator (Jaul) : pada suatu hari di suatu Desa Suka Dia ada dua orang pemuda sedang asik berbincang-
bincang

Doyok (Melgi) : Do, nanti lu mau nyolok siapa besok? ” sambil ngorek kuping

Aldo (Rizza) : bingung nih gue juga, miriiiissss banget gua ngeliat ni desa ngga maju-maju ” (sambil gigitin
tusuk gigi)

Doyok (Melgi) : MAJU??”

*lagu maju mundur cantik

Doyok (Melgi) : Nah besok kan ada debat calon kepala desa, kita liat aja besok siapa yang pantes jadi
pemimpin kita , siapa tau dia bisa bikin desa kita maju”

Aldo (Rizza) : Sip, Mantap”

Narator (Jaul) : Keesokan harinya , dimulailah Debat calon kepala desa Suka Dia

Scene 2

Pak Dadang (Zidane) : Assalamualaikum Bapak Ibu semuanya ”

Warga : Waalaikumussalam ”

Pak Dadang (Zidane) : Disini saya akan menyampaikan program yang akan membuat warga desa ini
sejahtera.

Pak Dadang : Jadi gini guys jika kalian pilih saya maka saya akan terpilih “

*suara jangkrik

Doyok (Melgi) : Kita juga tau pak “

Pak Jenal (Ragil) : Saudara saudara jika kalian pilih saya , maka kalian tidak pilih dia “ sambil nunjuk calon
kepala desa 1

Doyok (Melgi) : ni orang berdua belum pernah ngerasain dibakar massa kali ya “

Aldo (Rizza) : Emang lu pernah ?”

Doyok (Melgi) : Hmmm ngga si do”

Pak Dadang (Zidane) :Saudara2 jika saya terpilih semua hal akan turun, apa kalian setuju ? “

Warga : Setujuu”
Pak Dadang (Zidane) : Harga beras turun “

Warga : Setuju “

Pak Dadang (Zidane) : Harga gula turun”

Warga : Setujuu”

Pak Dadang (Zidane) : Harga diri kalian turun”

Warga : Setuuuu”

TSOi 2 (Sulistiyo) : Maaf pak , maksudnya apa”

Pak Dadang (Zidane) : Diam , emang siapa yang gaji kamu? maaf saudara2 maksud saya harga durian
turun “

Warga : Setujuu”

Pak Jenal (Ragil) : Saudara2 apa kalian tidak muak dengan janji2 ?”

*lagu jambu

Pak Dadang (Zine) : Hei maksud anda apa?”

suasana berubadah ricuh

Narator (Jaul) : Akhirnya debat berakhir dengan ricuh, kemudian...

Scene 3

Narator (Jaul) : Setelah selesai debat, sorenya tim sukses Pak Dadang berkumpul dibawah sebuah pohon

TSOi *tim sukses Pak Dadang* 1(Fyra) : eh gimana ya caranya biar Pak Jenal kalah suara, akutu ga like
sama dia“

TSOi 2 (Sulistiyo) : Hmmm kita sebarin hoax aja biar warga ga milih dia!”

TSOi 1 (Fyra) : Ya betul betul betul *suara upin ipin , kita pura2 abis dikeroyok sama tim sukses Pak Jenal
aja!”

TSOi2 (Sulistiyo) : Ide lu boleh juga “

TSOi 1 (Fyra) : *Senyum jahat*

TSOi 2 (Sulistiyo) : Oke kebetulan gua bawa betadine”

Narator (Jaul) : Tiba2 terlihat doyok sedang berjalan melalui tim sukses Pak Dadang

TSOi 1 (Fyra) : eh yok yok yok “


Doyok (Melgi) : ooyy sambil nengok ke arah

TSOi1 , lalu menghampiri TSOi 1

TSOi 1 (Fyra) : “ yok sini deh liat itu si otong abis dikeroyok sama tim suksesnya Pak Jenal”

Doyok (Melgi) : Lu dikeroyok?

TSOi2 (Sulis) : Kagaaaa, gua gagal oplas

Doyok (Melgi) : sungguh terlalu

Narator (Jaul) : disisi lain, tim sukses Pak Jenal sedang berkumpul merundingi strategi pemenangan
pemilihan kades

TSOo 1 (Wida): “ bro menurut lu strategi biar pak jenal menang gimana ? ”

TSOo2 (Radityo Hermawan) : hmm,.... Minum. Betadine aja

TSOo1 (Wida) : ide bagus tuh

Action, musik

TSOo 2 (Radityo Hermawan) : ya enggak lah, kita panas2in aja

TSOo1 (Wida) :caranya?

TSOo2(Radityo Hermawan) : pake esmot aja rambut kece menang banyak “

TSo02 (Radityo) : hmmmm, Kita panasin aja sama kinerja pak dadang yang bikin anggaran desa ini
bocor”

TSOo 1 (Wida) : wah, bole juga tuh “

Narator (Jaul) : tiba2 terlihat aldo sedang berjalan sendirian

TSOo 2 (Radityo Hermawan) : nah ada si aldo tuh “

TSOo 1 (Wida) : woi do aldo ”

Aldo (Rizza): hanya menoleh dan mendengak

Aldo (Rizza) : berjalan menghampiri mereka berdua

TSOo2 (Radityo Hermawan) : eh do,nanti lu mau milih siapa”

Aldo (Rizza) : gatau nih,masih bingung “

TSOo1 (Wida) : hati2 do jangan salah pilih , emangnya lu mau desa kita ga maju2 kaya skarang gini “
Aldo (Rizza) : yaa engga sih .. gua mau pemimpin yang bisa ngasih bukti bukan Cuma obral janji “

TSOo2 (Radityo Hermawan) : nah pilih Pak Jenal ajaa”

Aldo (Rizza) : lah ko Pak Jenal? kenapa harus dia?”

TSOo 1 (Wida) : ya jelas lah lu harus milih Pak Jenal, lu liat aja gimana pas Pak Dadang mimpin desa ini.
emang maju ni desa? nggak kan?”

Aldo (Rizza) : hmm iya juga ya”

Scene 4

Narator (Jaul) : di sore hari, doyok dan aldo tidak sengaja bertemu disebuah jalan

Aldo (Rizza) : wei doyok suroyok “

Doyok (Melgi) : eh aldo sukinem”

Aldo (Rizza) : yok, lu milih siapa jadinya?”

Doyok (Melgi) : gua pilih Pak Dadang lah “

Aldo (Rizza) : lah ko? lu harus milih Pak Jenal lah!”

Doyok (Melgi) : halah Pak Jenal, tim suksesnya aja tukang ngeroyok”

Aldo (Rizza) : enak aja, lu pokonya harus milih Pak Jenal”

Doyok (Melgi) : Pak Dadang!”

Aldo (Rizza) : Pak Jenal!”

Doyok (Melgi) : oke liat nanti siapa pemenangnya! ” sambil menatap tajam aldo

Scene 5

Narator (Jaul) : tibalah saatnya debat terakhir calon kades..

Pak Dadang (Zidane) : saudara2 tentunya harus memilih saya , karena saya akan menurunkan harga
sembako di desa ini “

Pak Jenal (Ragil) : warga2 harus memilih saya, karena saya bertekad dan berjanji akan memajukan dan
mensejahterakan desa ini “

Doyok (Melgi) : halah bohong-bohong , jangan percaya ”

Aldo (Rizza) : heh lu diem aja dah , lu jangan rasis gitu dong sambil melempar kertas ke arah doyok

Doyok (Melgi) : dasar tim sukses tukang ngeroyok “


Aldo (Rizza) : “ Apa lu bilang?

pasang wajah marah

TSOo 1 (Wida) : “ eh apa2an , sejak kapan kita ngeroyok ? ”

TsOo 2 (Radityo Hermawan) : “ wah yang kaya gini nih harus di ... ”

Narator (Jaul) : tiba2 munculah seorang lelaki memakai jubah putih

suasana hening)

laki2 berjubah (Rizma) : “wahai saudara2ku , sesungguhnya kemajuan desa ini tergantung kepada
masyarakatnya sendiri, jika kalian saja saling menjatuhkan , tidak mau rukun, bagaimana desa ini mau
maju. seharusnya kalian bisa berdamai dan menerima siapapun itu pemimpin kalian . karena jika kalian
bersatu maka akan mudah memajukan desa ini tanpa harus mempermasalahkan siapa pemimpin kalian.
ingat, bersatu kita teguh, bercerai kita Kawin lagi, ehh berantakan“ *Backsound instrumen lagu doaku

narator (Jaul) : suasana perdebatan itu berubah menjadi hening. Ketika laki2 itu dating dan berbicara.

TSOi 1 (Fyra) : “ ma maafan saya teman2 , jadi saya sengaja memftnah tim sukses Pak Jenal kalau tim
suksesnya itu sudah mengeroyok si Otong “

TSOo 2 (Radityo Hermawan) : “ ma maafan saya juga teman2, saya sudah menghasut warga untuk
memilih Pak Jenal dengan menjelek2an Pak Dadang

Aldo (Rizza) : “ heh doyok , maafn gua ya udah maksa2 lu “

doyok (Melgi) : “ eh iyaa aldo, maafn gua juga ya udah ngeftnah ”

aldo dan doyok berpelukan sambil nangis *Backsound – Mata Hati

laki2 berjubah (Rizma) : “ nah saudara2ku semuanya, dipemilihan yang akan datang nanti, kalian berhak
memilih siapapun tanpa ada tekanan dari siapapun, pilihlah pemimpin sesuai hati nurani kalian, jangan
terpecah belah karena perbedaan pilihan” *Backsound lagu mati hati

Narator (Jaul) : Debat ini ditutup dengan peristiwa yang tak terduga. Setiap individu memiliki pemikiran
dan rasa yang berbeda-beda. Jadi, perbedaan bukanlah masalah apabila kita tau kata kuncinya, yaitu
menghargai dan saling menghormati. Akhirnya. setelah debat tersebut selesai, beberapa hari kemudian
kondisi desa tersebut menjadi makmur dan sejahtera. Tamat.

Anda mungkin juga menyukai