Narator (Jaul) : pada suatu hari di suatu Desa Suka Dia ada dua orang pemuda sedang asik berbincang-
bincang
Doyok (Melgi) : Do, nanti lu mau nyolok siapa besok? sambil ngorek kuping
Aldo (Rizza) : bingung nih gue juga, miriiiissss banget gua ngeliat ni desa ngga maju-maju (sambil gigitin
tusuk gigi)
Doyok (Melgi) : Nah besok kan ada debat calon kepala desa, kita liat aja besok siapa yang pantes jadi
pemimpin kita , siapa tau dia bisa bikin desa kita maju
Narator (Jaul) : Keesokan harinya , dimulailah Debat calon kepala desa Suka Dia
Scene 2
Warga : Waalaikumussalam
Pak Dadang (Zidane) : Disini saya akan menyampaikan program yang akan membuat warga desa ini
sejahtera.
Pak Dadang : Jadi gini guys jika kalian pilih saya maka saya akan terpilih
*suara jangkrik
Pak Jenal (Ragil) : Saudara saudara jika kalian pilih saya , maka kalian tidak pilih dia sambil nunjuk calon
kepala desa 1
Doyok (Melgi) : ni orang berdua belum pernah ngerasain dibakar massa kali ya
Pak Dadang (Zidane) :Saudara2 jika saya terpilih semua hal akan turun, apa kalian setuju ?
Warga : Setujuu
Pak Dadang (Zidane) : Harga beras turun
Warga : Setuju
Warga : Setujuu
Warga : Setuuuu
Pak Dadang (Zidane) : Diam , emang siapa yang gaji kamu? maaf saudara2 maksud saya harga durian
turun
Warga : Setujuu
Pak Jenal (Ragil) : Saudara2 apa kalian tidak muak dengan janji2 ?
*lagu jambu
Scene 3
Narator (Jaul) : Setelah selesai debat, sorenya tim sukses Pak Dadang berkumpul dibawah sebuah pohon
TSOi *tim sukses Pak Dadang* 1(Fyra) : eh gimana ya caranya biar Pak Jenal kalah suara, akutu ga like
sama dia“
TSOi 2 (Sulistiyo) : Hmmm kita sebarin hoax aja biar warga ga milih dia!
TSOi 1 (Fyra) : Ya betul betul betul *suara upin ipin , kita pura2 abis dikeroyok sama tim sukses Pak Jenal
aja!
Narator (Jaul) : Tiba2 terlihat doyok sedang berjalan melalui tim sukses Pak Dadang
TSOi 1 (Fyra) : yok sini deh liat itu si otong abis dikeroyok sama tim suksesnya Pak Jenal
Narator (Jaul) : disisi lain, tim sukses Pak Jenal sedang berkumpul merundingi strategi pemenangan
pemilihan kades
TSOo 1 (Wida): bro menurut lu strategi biar pak jenal menang gimana ?
Action, musik
TSo02 (Radityo) : hmmmm, Kita panasin aja sama kinerja pak dadang yang bikin anggaran desa ini
bocor”
TSOo1 (Wida) : hati2 do jangan salah pilih , emangnya lu mau desa kita ga maju2 kaya skarang gini
Aldo (Rizza) : yaa engga sih .. gua mau pemimpin yang bisa ngasih bukti bukan Cuma obral janji
TSOo 1 (Wida) : ya jelas lah lu harus milih Pak Jenal, lu liat aja gimana pas Pak Dadang mimpin desa ini.
emang maju ni desa? nggak kan?
Scene 4
Narator (Jaul) : di sore hari, doyok dan aldo tidak sengaja bertemu disebuah jalan
Doyok (Melgi) : halah Pak Jenal, tim suksesnya aja tukang ngeroyok
Doyok (Melgi) : oke liat nanti siapa pemenangnya! sambil menatap tajam aldo
Scene 5
Pak Dadang (Zidane) : saudara2 tentunya harus memilih saya , karena saya akan menurunkan harga
sembako di desa ini
Pak Jenal (Ragil) : warga2 harus memilih saya, karena saya bertekad dan berjanji akan memajukan dan
mensejahterakan desa ini
Aldo (Rizza) : heh lu diem aja dah , lu jangan rasis gitu dong sambil melempar kertas ke arah doyok
TsOo 2 (Radityo Hermawan) : wah yang kaya gini nih harus di ...
suasana hening)
laki2 berjubah (Rizma) : wahai saudara2ku , sesungguhnya kemajuan desa ini tergantung kepada
masyarakatnya sendiri, jika kalian saja saling menjatuhkan , tidak mau rukun, bagaimana desa ini mau
maju. seharusnya kalian bisa berdamai dan menerima siapapun itu pemimpin kalian . karena jika kalian
bersatu maka akan mudah memajukan desa ini tanpa harus mempermasalahkan siapa pemimpin kalian.
ingat, bersatu kita teguh, bercerai kita Kawin lagi, ehh berantakan *Backsound instrumen lagu doaku
narator (Jaul) : suasana perdebatan itu berubah menjadi hening. Ketika laki2 itu dating dan berbicara.
TSOi 1 (Fyra) : ma maafan saya teman2 , jadi saya sengaja memftnah tim sukses Pak Jenal kalau tim
suksesnya itu sudah mengeroyok si Otong
TSOo 2 (Radityo Hermawan) : ma maafan saya juga teman2, saya sudah menghasut warga untuk
memilih Pak Jenal dengan menjelek2an Pak Dadang
laki2 berjubah (Rizma) : nah saudara2ku semuanya, dipemilihan yang akan datang nanti, kalian berhak
memilih siapapun tanpa ada tekanan dari siapapun, pilihlah pemimpin sesuai hati nurani kalian, jangan
terpecah belah karena perbedaan pilihan *Backsound lagu mati hati
Narator (Jaul) : Debat ini ditutup dengan peristiwa yang tak terduga. Setiap individu memiliki pemikiran
dan rasa yang berbeda-beda. Jadi, perbedaan bukanlah masalah apabila kita tau kata kuncinya, yaitu
menghargai dan saling menghormati. Akhirnya. setelah debat tersebut selesai, beberapa hari kemudian
kondisi desa tersebut menjadi makmur dan sejahtera. Tamat.